Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Fenomena Buzzer dan Hoax Pada Sosial Media dalam Menentukan Pilihan Politik Bagi Gen-Z pada Pilpres 2024 dalam Perspekstif Agenda Setting Kusumawardani, Vidya; Cahyanto, Budhi
PRoMEDIA Vol 9, No 2 (2023): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v9i2.7182

Abstract

AbstractThis article aims to provide an overview of Gen-Z's political choices on the upcoming 2024 presidential election, an overview of the presence of buzzers in political activities, and how buzzers influence the political choices of voters, especially Gen-Z. This article also tries to provide an agenda setting perspective in relation to new media. The approach used in this article is the study of literature, which are related to the buzzer phenomenon in Indonesia.The results of the study show that the term buzzer has shifted. Currently, buzzers exist because of social media and the emergence of political buzzers must be accompanied by public awareness to be vigilant and criticize messages on social media. Communities must be able to filter themselves from information disseminated by buzzers, by increasing scientific literacy. Not all information disseminated by the buzzer can be forwarded without checking the truth of the information. Gen-Z as people who are literate in information technology need to continue to be given awareness on how to use social media properly and correctly, by following the nation's cultural norms. In the 2024 presidential election contestation, Gen-Z can play a role in avoiding polarization in society.Keywords: Buzzer, Social media, Hate Speech, Hoax, Gen –z, Presidential Election 2024, Agenda Setting                                                    AbstraksiArtikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran pilihan politik Gen-Z pada kontestasi Pilpres 2024 yang akan datang, melihat kehadiran buzzer dalam kegiatan politik, dan bagaimana buzzer ikut mempengaruhi pilihan politik pemilih, khususnya Gen-Z. Artikel ini juga coba memberikan perspektif agenda setting dalam kaitannya dengan media baru. Pendekatan yang digunakan adalah studi literatur yang mengkaji fenomena buzzer di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa istilah buzzer mengalami pergeseran. Saat ini buzzer hadir karena media sosial dan munculnya buzzer politik harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk waspada dan mengkritisi pesan-pesan di media sosial. Masyarakat harus mampu memfilter dirinya sendiri dari informasi-informasi yang disebarkan oleh buzzer, dengan cara meningkatkan literasi keilmuan. Tidak semua informasi yang disebarkan oleh buzzer, dapat dikirimkan ulang (forward) tanpa mengecek kebenaran informasi tersebut. Gen-Z sebagai kalangan yang melek teknologi informasi perlu terus diberikan kesadaran bagaimana bermedia sosial dengan baik dan benar, dengan mengikuti norma-norma budaya bangsa. Dalam kontestasi Pilpres 2024, Gen-Z dapat memainkan peranan untuk menghindari polarisasi di masyarakat.Kata Kunci: Buzzer, Media Sosial, Ujaran kebencian, Berita bohong, Pilpres 2024, Agenda Setting
STRATEGI PEMASARAN BAKMI HALAL OIMIE MELALUI APLIKASI GRABFOOD kenny lee; Kusumawardani, Vidya
Medium: Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Vol 10 No 1 (2022): Medium: Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/medium.2022.vol10(1).9191

Abstract

This research discusses the marketing strategy of a halal noodles vendor Oimie through GrabFood application. This research is conducted to discover the marketing strategies conducted by the halal noodles vendor Oimie in promoting sales through the use of GrabFood application as one of digital alternatives. This research uses a qualitative descriptive method by conducting observation to the research object and also interviewing pre-determined respondents. The data for this research is sourced from a collection of information obtained during observation, documentation, and interview. The research indicates that GrabFood application used by the halal noodles vendor Oimie can actually boost revenue growth through a digital marketing strategy implementation by utilizing the features of GrabFood application. GrabFood’s features that have significant impacts are promotion, menu, and ads. The three features can assist the halal noodles vendor Oimie in promoting sales, creating eye-catching menu displays, and advertising so it can reach prospective consumers and gain profit.
Intensitas Penggunaan Instagram Terhadap Karakteristik Fandom dan Perilaku Fanatisme Fandom BTS Army di Jabodetabek Angelina, Melani; Kusumawardani, Vidya
PRoMEDIA Vol 10, No 2 (2024): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v10i2.7893

Abstract

AbstractThe global phenomenon of K-pop has significantly spread, including to Indonesia, facilitated by social media platforms like Instagram. Intense Instagram usage has broadened access to K-pop music and content, connecting fans with their favorite idols. In Indonesia, this is reflected in the growth of K-pop fan communities, K-pop-themed events, and the penetration of K-pop products into daily life, highlighting the deep influence of South Korean pop culture. This study examines the impact of Instagram usage intensity on the characteristics of fandom and fanatical behavior within the BTS Army community in Jabodetabek. Utilizing quantitative analysis and multiple linear regression testing with IBM SPSS 22, it was found that Instagram usage intensity significantly affects fandom characteristics and fanatical behavior. The analysis revealed a significance value of 0.000 < 0.05, indicating that the hypothesis (H1) is accepted, showing a significant impact of Instagram usage on both fandom characteristics and fanatical behavior. This study supports the theory of social media usage intensity and provides deeper insights into the role of Instagram in shaping fandom characteristics and intensity.Keywords: Instagram, Fandom, Fanatical Behavior                      Abstraksi Fenomena K-pop telah menyebar secara global, termasuk di Indonesia, berkat peran besar media sosial seperti Instagram. Penggunaan Instagram yang intens telah memperluas akses terhadap musik dan konten K-pop, menghubungkan penggemar dengan idol favorit mereka. Di Indonesia, ini tercermin dalam munculnya komunitas penggemar K-pop, acara bertema K-pop, dan penetrasi produk K-pop dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan pengaruh mendalam budaya Korea Selatan. Penelitian ini fokus pada pengaruh intensitas penggunaan Instagram terhadap karakteristik fandom dan perilaku fanatisme BTS Army di Jabodetabek. Dengan menggunakan analisis kuantitatif dan uji regresi linear berganda melalui IBM SPSS 22, ditemukan bahwa intensitas penggunaan Instagram berpengaruh signifikan terhadap karakteristik fandom dan perilaku fanatisme BTS Army. Hasil analisis menunjukkan nilai sig. 0,000 < 0,05, yang berarti H1 diterima, menandakan adanya pengaruh signifikan antara penggunaan Instagram dan karakteristik serta perilaku fandom. Penelitian ini mendukung teori intensitas penggunaan media sosial dan memberikan wawasan tentang peran Instagram dalam membentuk karakteristik dan fanatisme dalam komunitas fandom.Kata Kunci: Instagram, Fandom, Perilaku Fanatisme
SOSIALISASI PENGENALAN CYBER BULLYING PADA ANAK-ANAK REMAJA RW 04 KALIBARU, CILINCING, JAKARTA UTARA Kusumawardani, Vidya; Agustin, Dinar Ayu Chandara; Indrawati, Indrawati; Prasetyo, Sisman; Hakim, Muhammad Lukman; Widjayanto, Hendra; Firman, Firman
PANDAWA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2023): Pandawa: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/pandawa.v2i2.7369

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang cyber bullying di kalangan anakanak remaja di RW 04 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Cyber bullying, sebagai bentuk pelecehan online, telah menjadi isu yang serius di era digital, terutama di kalangan remaja yang aktif menggunakan media sosial. Melalui metode sosialisasi dan pendidikan, program ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang apa itu cyber bullying, dampaknya, dan cara-cara pencegahan serta penanganannya. Kegiatan ini melibatkan 30 peserta dan menggunakan pendekatan interaktif melalui metode ceramah, tanya jawab dan survey. Penekanan khusus diberikan pada aspek Sikap dan pengetahuan terhadap cyber bullying. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur Sikap dan pemahaman peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman remaja tentang cyber bullying. Peserta lebih sadar akan hak dan tanggung jawab mereka sebagai pengguna internet. Mereka juga belajar tentang pentingnya empati dan etika dalam berinteraksi secara online. Penelitian ini menunjukkan pentingnya edukasi cyber bullying sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Hal ini relevan, terutama dalam upaya preventif terhadap tindakan bullying di ruang digital yang semakin meningkat.
Social Media and Political Preferences Among Generation Z in the 2024 Indonesian General Election Kusumawardani, Vidya; Chandra Agustin, Dinar Ayu; Sheila Silvia Permatasari
Mediakita Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal Mediakita : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Fakultas Usluhuddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/mediakita.v9i2.2762

Abstract

Social media and politics are inextricably intertwined variables. In a democratic system, social media has proven to be a valuable tool for political engagement. This study investigates the relationship between social media and political preferences among Generation Z in the context of the 2024 Indonesian Presidential Election. A total of 41 undergraduate students from the Faculty of Economics, Business, and Social Sciences at Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta participated in an online survey conducted via Google Forms from April to May 2024. The survey targeted students aged 17–22 years from various academic disciplines. The questionnaire was structured into three thematic categories: "Social Media Usage" (5 items), "Social Media and Political Preferences" (15 items), and "Media and Political Preferences" (4 items). The data underwent descriptive quantitative analysis to summarize trends and patterns in the participants’ responses. The results, as presented in Charts 1–22, indicate that Gen Z voters utilize both social and mass media to shape their political views. Approximately 39% relied on social media, while 46% preferred mass media. A primary concern, cited by 78.15% of respondents, centered on the validity of news circulating on social media platforms. Kompas.com emerged as the most trusted source, used by 73.2% to evaluate presidential candidates, 43.9% for parliamentary candidates, and 31.7% to assess the track records of political parties. These findings highlight that, despite being digital natives, Gen Z voters actively evaluate the credibility of political information sources before forming their electoral preferences.