I Wayan Agung Indrawan
Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Issues in Midwifery

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Turi Merah terhadap Jumlah Koloni Bakteri di Hepar dan Kadar TGF-β Mencit Nifas yang Diinokulasi Staphylococcus aureus Hanifarizani, Rahma Dian; Santoso, Sanarto; Indrawan, I Wayan Agung
Journal of Issues in Midwifery Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.769 KB) | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2018.002.01.5

Abstract

Masa nifas merupakan periode yang rentan terhadap infeksi akibat  masuknya bakteri melalui perlukaan jalan lahir. Strain bakteri yang umumnya ditemukan pada infeksi masa nifas adalah Staphylococcus aureus. Bakteri yang masuk melalui vagina dapat menyebar melaui pembuluh getah bening atau aliran darah dan menyebar ke deluruh tubuh termasuk ke hepar. Toksin eksotoksin baktri dalam tubuh memicu innate immunity. Makrofag aktif dan mengaktivasi pelepasan sitokin-sitokin proinflamasi. Respon berlebihan dari pelepasan sitokin-sitokin proinflamasi dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang tidak terkontrol. Untuk mengimbangi hal tersebut, tubuh mengaktifkan sitokin-sitokin antiinflamasi dan TGF-β yang berperan dalam perbaikan jaringan. Pengobatan terhadap infeksi umumnya menggunakan antibiotik. Namun beberapa bakteri telah menjadi resisten termasuk Staphylococcus aureus. Dikembangkan berbagai terapi adjuvant dari bahan alam, salah satunya Sesbania Grandiflora L.pers yang dianggap memiliki kandungan antibakteri.Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh ekstrak daun turi merah (Sesbania grandiflora L.Pers) terhadap jumlah koloni bakteri di hepar dan kadar TGF-β pada mencit nifas  yang diinokulasi Staphylococcus aureus.Penelitian ini menggunakan true experiment dengan posttest only control group design. Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit nifas yang dibagi menjadi 5 kelompok. Pengukuran jumlah koloni memakai metode total plate count sedangkan kadar TGF- β dilakukan dengan metode ELISA. Hasilnya adalah pemberian ekstrak daun turi merah mampu menurunkan sebaran rerata jumlah koloni bakteri di hepar dan meningkatkan kadar TGF-β pada mencit nifas yang diinokulasi Staphylococcus aureus.
Hubungan Intensitas Nyeri Menstruasi (Dismenore Primer) Dengan Pemilihan Upaya Penanganan Pada Mahasiswi Sarjana Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun 2022 Paraningtyas Aulia Ilmi; Indrawan, I Wayan Agung; Windari, Era Nurisa
Journal of Issues in Midwifery Vol. 9 No. 1 (2025): Volume 9 No 1
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2025.009.01.1

Abstract

ABSTRACT Background: Menstruation is the physiology of women who do not enter puberty. Hormonal changes in the reproductive organs result in disturbances such as menstrual pain (primary dysmenorrhea). This complaint has 3 categories of pain levels, the higher the pain is felt, the more inhibited the productivity of women. This sparked efforts to treat pain with the aim of patient comfort. Aims: To know the relationship between the intensity of primary dysmenorrhea and the treatment efforts for female students. Method: The method used in thin research is a descriptive analytic, cross sectional on 80 samples using the Chi Square test. Results: From the research conducted, it was found that 52 (65.0%) respondents experienced moderate pain intensity with the popular treatment efforts used, namely non-pharmacological therapy 41 (51.3%). The Chi Square test shows the result of p-value : 0.074 ( p-value >0.05). Conclusion: There is no relationship between the intensity of primary dysmenorrhea and the handling efforts of undergraduate students in midwifery, Faculty of Medicine, Brawijaya University in 2022. Keywords: Intensity, Primary Dysmenorrhea, Pharmacology, Nonpharmacology, Combination therapy ABSTRAK Latar Belakang: Menstruasi merupakan fisiologis perempuan ketika memasuki usia pubertas. Perubahan hormon pada organ reproduksi mengakibatkan adanya gangguan seperti timbulnya nyeri menstruasi (dismenore primer). Keluhan ini memiliki 3 kategori tingkat nyeri, semakin tinggi nyeri dirasakan maka terhambat pula produktivitas perempuan. Hal tersebut mencetuskan upaya penanganan mengatasi nyeri dengan tujuan kenyaman penderita. Tujuan penelitian: Mengetahui adanya hubungan intensitas dismenore primer dengan upaya penanganan pada Mahasiswi. Metode penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa deskriptif analitik, cross sectional terhadap 80 sampel menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian: Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa 52 responden (65,0%) mengalami intensitas nyeri sedang serta upaya penanganan yang popular digunakan yaitu terapi nonfarmakologi 41 (51,3%). Uji Chi Square menunjukkan hasil p-value : 0,074 (p-value >0,05). Kesimpunan: Tidak ada hubungan antara intensitas dismenore primer dengan upaya penanganan pada mahasiswi Sarjana Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya tahun 2022. Kata kunci: Intensitas, Dismenore Primer, Farmakologi, Nonfarmakologi, Terapi Kombinasi