Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Tinjauan Pending Klaim BPJS Rawat Inap di RS X Cirebon Tahun 2024 Dwi Maharani, Sisilia; Aryani, Bhakti; Dewi Rahmawati , Fitria; Haryanto, Yanto
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 10 No. 2 (2025): Health Information and Management
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v10i2.706

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Permasalahan pending klaim BPJS Kesehatan masih menjadi tantangan utama yang dapat mengganggu stabilitas keuangan dan pelayanan rumah sakit. kondisi ini tidak hanya berdampak pada keterlambatan pembayaran, tetapi juga berpotensi menurunkan efisiensi operasional rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau penyebab pending klaim BPJS rawat inap Triwulan III Tahun 2024 di RS X Cirebon, dengan fokus pada aspek koding, medis, dan administratif. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan sampel sebanyak 93 dokumen pending klaim yang diperoleh melalui perhitungan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat toleransi kesalahan 10% dari total 1.418 pending klaim. Data dikumpulkan melalui observasi dokumen klaim dan berita acara hasil verifikasi (BAHV) dari BPJS Kesehatan Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,83% pending klaim disebabkan oleh aspek koding, 24,73% oleh aspek administratif, dan 20,43% oleh aspek medis. Perubahan kode diagnosis primer menjadi penyumbang terbesar kasus pending klaim, diikuti oleh perubahan kode diagnosis sekunder dan tindakan medis. Sebagian besar kasus disebabkan oleh perbedaan persepsi antara koder rumah sakit dan verifikator BPJS, serta ketidaksesuaian dengan pedoman pengkodean yang berlaku. Simpulan: Penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan akurasi pengkodean, kelengkapan dokumen medis, serta keselarasan pemahaman antara pihak rumah sakit dan BPJS. Diperlukan sosialisasi dan pelatihan secara berkala bagi koder serta verifikator internal terkait aturan kodifikasi yang mengacu pada pedoman klaim terbaru dan ketentuan pada ICD-10, sera menerapkan sistem reward dan punishment.
Tinjauan Keakuratan Pengkodean berdasarkan ICD-10 Diagnosis Tuberkulosis Paru Pasien Rawat Inap di RSUD Arjawinangun Tahun 2024 Erawati; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti; Haryanto, Yanto
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3791

Abstract

Tuberkulosis paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global, dengan Indonesia menempati posisi kedua dalam jumlah kasus terbanyak. Keakuratan dalam pengkodean diagnosis berdasarkan ICD-10 sangat penting untuk memastikan validitas data medis, memperlancar klaim layanan, dan mendukung pengambilan keputusan klinis. Namun, masih sering ditemukan kesalahan pengkodean yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara diagnosis klinis dan hasil pemeriksaan penunjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keakuratan pengkodean diagnosis TB paru pada pasien rawat inap di RSUD Arjawinangun tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 204 dari 417 populasi yang diambil secara acak. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen rekam medis dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 33 dokumen (16,2%) yang dikodekan dengan benar, sedangkan 171 dokumen (83,8%) mengalami kesalahan. Sebagian besar kesalahan disebabkan oleh ketidaktepatan pemilihan kode meskipun terdapat bukti TCM atau radiologi yang mendukung TB. Temuan ini menunjukkan perlunya pelatihan dan evaluasi rutin terhadap petugas koding untukmeningkatkan akurasi pengkodean diagnosis.
Hubungan Kelengkapan Informasi Medis dengan Ketepatan Kodefikasi Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Ciremai Tahun 2024 Avianah, Della; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti; Haryanto, Yanto
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3794

Abstract

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 merupakan penyakit kronis yang menyerang sebagian besar masyarakat dan memiliki potensi komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan amputasi. Ketepatan kodefikasi diagnosis DM tipe 2 pada rekam medis sangat bergantung pada informasi medis yang lengkap, khususnya dalam sistem Rekam Medis Elektronik (RME). Penelitian ini difokuskan untuk mencapai tujuan berupa mengetahui hubungan antara kelengkapan informasi medis dengan ketepatan kodefikasi diagnosis DM tipe 2 pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Ciremai tahun 2024. Menerapkan desain cross-sectional dalam kerangka penelitian kuantitatif. Sampel sebanyak 171 dokumen rekam medis diambil dari populasi 300 pasien dengan menerapkan teknik simple random sampling. Metode observasi digunakan dalam proses pengumpulan data berupa lembar checklist dan dianalisis dengan uji Chi-square melalui aplikasi SPSS. Nilai persentase kelengkapan informasi medis 62,6% dan persentase ketepatan kodefikasi 60,2%. Nilai p yang diperoleh dari uji chi-square adalah 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara informasi medis yang lengkap dengan ketepatan kodefikasi diagnosis, untuk nilai Odds Ratio 17,66 kemungkinan terjadinya pengkodean yang tidak tepat pada rekam medis dengan informasi yang tidak lengkap adalah 17 kali lebih besar. Kesimpulan pada penelitian ini adalah bahwa informasi medis yang lengkap dalam rekam medis elektronik mempengaruhi akurasi pengkodean diagnosis, sehingga penting bagi rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pengisian data oleh tenaga medis agar mendukung pelayanan kesehatan dan klaim pembiayaan yang lebih optimal.
Perancangan Aplikasi Daftar Istilah Medis Prosedur Klinis Sistem Pencernaan berdasarkan ICD-9-CM Berbasis Website Salma, Ghina Sabila; Haryanto, Yanto; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3795

Abstract

Penguasaan keterampilan dalam klasifikasi klinis serta kodefikasi penyakit dan prosedur klinis merupakan kompetensi esensial yang harus dimiliki oleh seorang Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK). Kemampuan ini sangat bergantung pada pemahaman yang baik terhadap istilah medis dan informasi medis yang menjadi dasar dalam proses kodefikasi. Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Cirebon, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sebagai salah satu institusi pendidikan yang mencetak tenaga PMIK, berdasarkan hasil observasi, masih menerapkan metode pembelajaran istilah medis secara manual. Kondisi ini dinilai kurang optimal dalam menghadapi tuntutan perkembangan teknologi pada era digital saat ini. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi, seperti aplikasi berbasis website, menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi daftar istilah medis prosedur klinis sistem pencernaan berbasis website sebagai sarana pembelajaran mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan aplikasi waterfall. Adapun metode pengujian aplikasi dilakukan dengan metode blackbox testing dan pengujian konten dimana pada tahap ini pengujian dilakukan terhadap 32 (tiga puluh dua) orang mahasiswa dan 1 (satu) orang koordinator laboratorium koding. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa aplikasi, baik dari aspek system maupun konten menunjukkan hasil yang positif dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran mahasiswa.
Review of the Accuracy of Codification of Chronic Kidney Disease Cases Based on ICD-10 at Hospital X in 2023 susanah, Susanah; Aryani, Bhakti; Haryanto, Yanto; Dewi Rahmawati, Fitria
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 2 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i2.3799

Abstract

Chronic Kidney Disease is an irreversible kidney disease, with abnormalities in kidney structure and function. Based on the BPJS Health report, the number of catastrophic disease sufferers in Indonesia will increase to around 29.7 million cases by 2023. Kidney failure disease ranks 4th, with an increase in cases from 1.3 million to 1.5 million cases with treatment costs of IDR 2.9 trillion. The accuracy of diagnosis coding based on ICD-10 is very important for the quality of hospital services, reporting, and the accuracy of health insurance claim rates. In 2023 chronic kidney disease at hospital X as many as 229 medical records of inpatients who have performed hemodialysis. This study aims to assess the accuracy of diagnosis coding of chronic kidney disease cases based on ICD-10 at hospital X in 2023. This study used a quantitative descriptive method with a sample size of 146 medical records of inpatients, using random sampling techniques. Data collection techniques in this study were carried out by means of observation of medical record documents, Data analysis in this study is a univariate analysis carried out by the formula, category frequency: total sample x 100%. From the results of the percentage calculation, it shows that the accuracy of the chronic kidney disease diagnosis code is 112 cases (77%) and 34 cases (23%) are inaccurate. The inaccuracy was due to coder errors in determining the combination code, incomplete medical information, and coder accuracy in analyzing medical record documents.
Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Kanker Nasofaring berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Ciremai Tahun 2023-2024 Aryanti, Diva; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti; Haryanto, Yanto
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3804

Abstract

Kanker penyebab kematian kedua tertinggi secara global, berdasarkan survei di 115 negara mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 tercatat 9,7 juta kematian akibat kanker dan 20 juta kasus kanker baru. Kanker nasofaring di Indonesia merupakan keganasan terbanyak ke-4 setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker kulit, serta merupakan keganasan terbanyak di kepala dan leher. Pencatatan kanker nasofaring oleh BPJS Kesehatan memerlukan dukungan hasil diagnosis yang valid. Sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan No 312 Tahun 2020 yang mengatur salah satu standar kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, yaitu keterampilan dalam melakukan klasifikasi klinis, pengkodean penyakit dan masalah kesehatan lainnya, serta prosedur klinis Jenis Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.. Data Populasi diambil dari periode Januari 2023 – Desember tahun 2024. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari 75 sampel resume medis pasien rawat inap dengan kasus kanker nasofaring, keakuratan kodefikasi dengan kategori “akurat” sebanyak 54 resume medis (72%), sedangkan untuk kategori “tidak akurat” sebanyak 21 resume medis (28%).
Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas Kerja Petugas Rekam Medis di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon Tahun 2025 Zahra, Bunga; Elfi; Subianto, Totok; Aryani, Bhakti
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3807

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas kerja petugas rekam medis di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, tahun 2025. Metode yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 40 petugas rekam medis yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan produktivitas kerja, dengan p-value 0,002 (p ≤ 0,05). Kesimpulannya, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja petugas rekam medis di RSUD Arjawinangun.
The Relationship between Completeness of Medical Resume Data and the Accuracy of Pulmonary Tuberculosis Coding at Sumber Waras Cirebon Hospital 3rd & 4th Quarter 2024 Sidqi, Raissa Aulia; Haryanto, Yanto; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 2 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i2.3809

Abstract

The medical resume is an important summary of the entire patient care process that serves as the basis for diagnosis coding and insurance claims based on ICD-10. The accuracy and completeness of medical resumes greatly affect clinical management, financial claims, and evaluation of the quality of health services. Pulmonary tuberculosis is an infectious disease that requires accurate diagnosis and coding to ensure optimal treatment. Based on data from the West Java Provincial Health Office, Cirebon Regency has a high prevalence of TB cases. Preliminary studies at Sumber Waras Hospital showed that there was still incompleteness in the medical resume and inaccuracies in coding the diagnosis of pulmonary TB. The purpose of this study was to analyze the relationship between the completeness of medical resumes and the accuracy of pulmonary TB diagnosis coding. The research method used was quantitative correlation with a total sampling approach to 72 medical record documents of pulmonary TB patients. Data analysis was performed using the chi-square test. Of the 72 medical record files of the main diagnosis of tuberculosis, there were 48 (48.0%) complete medical resumes and 24 (24.0%) incomplete medical resumes, there were 48 (48.0%) accurate diagnosis codes and 24 (24.0%) inaccurate diagnosis codes, there were 14 (59.3%) incomplete medical record filling completeness with inaccurate diagnosis codes, and there were 38 (79.2%) complete medical resume filling completeness with accurate diagnosis codes.
TINJAUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS BIRTH ASPHYXIA BERDASARKAN ICD-10 PADA REKAM MEDIS RAWAT INAP TRIWULAN III DI RSUD X TAHUN 2023 Faidah, Nur; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti; Haryanto, Yanto
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3812

Abstract

Angka Kematian Bayi di Indonesia di tahun 2023 terjadi pada periode neonatal sebanyak 27.530, penyebab utama kematian tersebut, yaitu respiratory dan cardiovascular. Asphyxia salah satu gangguan yang termasuk dalam sistem respiratory dan cardiovascular perinatal, dalam ICD-10 tahun 2010 terdapat pada bab XVI blok P20-P29. Keakuratan kode diagnosis menjadi aspek penting dalam pembuatan laporan. Seorang koder harus mampu menetapkan kode diagnosis sesuai dengan ketentuan pengkodean berdasarkan ICD-10 tahun 2010. Tahun 2023 di RSUD X mencatat angka kasus Birth Asphyxia pada tahun 2023 merupakan penyebab utama dan paling banyak yaitu sebesar 1.317 kasus. Selain itu, di RSUD X belum ada penelitian terkait keakuratan kode diagnosis Birth Asphyxia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase keakuratan kode diagnosis kasus Birth Asphyxia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 163 rekam medis bayi rawat inap pada periode triwulan III tahun 2023, teknik sampel yang digunakan oleh peneliti adalah teknik purposive sampling. Dari hasil perhitungan analisis data sampel berupa persentase keakuratan menunjukan bahwa dari 163 data sampel rekam medis bayi rawat inap dengan diagnosis kasus Birth Asphyxia yang akurat sebanyak 119 kasus (73%) dan kode diagnosis Birth Asphyxia yang tidak akurat sebanyak 44 kasus (27%).
Perancangan Prototype Pendaftaran Pasien berbasis Puskesmas Mobile Online di Laboratorium RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tahun 2024 Wulan, Ade; Haryanto, Yanto; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3816

Abstract

Pendaftaran manual di puskesmas sering menimbulkan antrean panjang, ketidakefisienan, dan kesalahan pencatatan data, terutama saat pandemi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mendorong digitalisasi layanan kesehatan melalui UU No. 17 Tahun 2023 dan Permenkes No. 24 Tahun 2022. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah sistem pendaftaran pasien berbasis mobile, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, akses, dan keamanan data. Penelitian ini bertujuan untuk merancang prototype aplikasi pendaftaran online berbasis mobile di Laboratorium RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sebagai simulasi layanan puskesmas digital.Penelitian ini menggunakan metode prototype, dimulai dari analisis kebutuhan, perancangan sistem, pengkodean aplikasi menggunakan Kodular dan Spreadsheet, hingga pengujian dan evaluasi. Uji coba dilakukan oleh 30 responden menggunakan kuesioner, serta evaluasi sistem kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel. Aplikasi prototype bernama “PUSEZY” berhasil dikembangkan dan diuji. Berdasarkan uji coba terhadap 30 responden, seluruh fitur aplikasi dinyatakan berhasil dengan tingkat keberhasilan 100%. Evaluasi dari responden menunjukkan aplikasi mudah digunakan, responsif, dan fungsional sesuai kebutuhan simulasi puskesmas. Prototype sistem pendaftaran online “PUSEZY” terbukti layak dan efektif dalam simulasi puskesmas di Laboratorium RMIK. Aplikasi ini dapat menjadi solusi digital dalam mengatasi masalah pendaftaran manual di puskesmas serta mendukung transformasi layanan kesehatan berbasis teknologi informasi.