Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

The Effectiveness of Family Centered Maternity Care (FCMC) Education to Increase The Independence of Pospartum Mother Mayasari, Senditya Indah; Suhita, Byba Melda; Indasah, Indasah
Health Notions Vol 2 No 5 (2018): May 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.322 KB)

Abstract

Family Cenetered Maternity Care (FCMC) Education is family-centered care by providing care for women and their families that integrate pregnancy, delivery, childbirth, and infant care into the continuum of the family life cycle as usual through healthy living. The care given to the individual prioritizes the support, participation, and choice of the family. Treatments that need to be done in the puerperium are breast care for breastfeeding and postpartum perineal care to avoid infection. The study was conducted with the aim to know the Effectiveness of Family Centered Maternity Care (FCMC) Education in Increasing Independence of Postpartum Mother in Malang Regency. The research type is true experimental with Pretest-Posttest Design approach. Sampling is done by systematic random sample. Data collection was obtained with questionnaires to postpartum physiologic mothers as many as 12 postpartum mothers in the intervention and control group. Result showed after being educated almost all (92%) of respondents have been self-sufficient in breast care, independence in perineal care at 83% independent level and 8% light dependence. FCMC education can increase independence in care needs during the puerperium. Breast care is done to prepare the lactation process, especially during the puerperium for the babys nutritional needs. While perineum treatment is done to maintain hygiene and prevent infection in the vulva, perineum in the uterus and perineum wound healing. Keywords: Postpartum, FCMC, Self-reliance, Breast care, Perineal care
EFEKTIFITAS PENGETAHUAN SENAM KEGEL DALAM MENURUNKAN INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI BPM LINDAWATI Patemah, Patemah; Mayasari, Senditya Indah
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senam Kegel bisa mengencangkan vagina dan otot panggul bawah yang sudah lemas karena karena faktor usia. Study pendahuluan yang dilakukan di BPM  Lindawati pada 10 lansia yang periksa di dengan keluhan tidak dapat menahan rasa kencing sehingga lansia ngompol dan dari pengetahuan didapatkan 30% mengetahui pengertian tentang senam Kegel, 70% tidak mengetahui tentang senam Kegel. Tujuan: Mengetahui efektifitas pengetahuan senam Kegel untuk menurunkan inkontinensia urin pada Lansia. Metodologi: Metode penelitian diskriptif dengan Jumlah sample 25 lansia, Teknik sampling menggunakan purposiv sampling, intrumen kuisioner, intervensi penyuluhan. Rencana kegiatan yaitu pendataan Lansia di BPM Lindawati, pengumpulan Lansia, pengkajian awal pengetahuan senam Kegel dengan kuisioner. Evaluasi dengan intrumen kuisioner. Hasil: Pengetahuan Lansia tentang senam Kegel pada tingkat tahu didapatkan baik 68 %, pada tingkat paham didapatkan baik 64%, dan pada tingkat aplikasi didapatkan baik 60%. Diskusi: Hasil menunjukkan adanya efektifitas pengetahuan senam kegel pada tingkat tahu, paham dan aplikasi  yang di tandai dengan kemampuan lansia untuk mempraktekkan kembali senam kegel dengan benar sebesar 64%. Kesimpulan: adanya perubahan pengetahuan menjadi baik dari tahu, paham dan aplikasi dengan penurunan dari inkontinensia urine
PEDULI LANSIA DARI COVID-19 DENGAN GERAKAN VAKSINASI DOOR TO DOOR DUSUN AMPELDENTO KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Senditya Indah Mayasari; Wenny Rahmawati; Dwi Norma Retnaningrum
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.137-144.2021

Abstract

Wabah Coronavirus (COVID-19) sampai saat ini masih menjadi masalah besar di dunia kesehatan. Tingginya kematian kasus COVID-19 di Indonesia menggerakkan pemerintah untuk gencar melakukan kegiatan vaksinasi secara bertahap. Kegiatan vaksinasi COVID-19 dilakukan untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat COVID-19, upaya pencegahan dan melindungi kesehatan masyarakat, mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dan memperkuat sistem kesehatan, menjaga produktifitas serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Sasaran vaksinasi pada lansia menjadi perhatian khusus, mengingat sekitar 50% kematian akibat COVID-19 terjadi pada lansia. Tujuan pengabdian : mempercepat target vaksinasi pada lansia. Pelaksanaan vaksinasi pada lansia dilakukan dengan door to door di Dusun Ampeldento Karangploso dengan jumlah target / sasaran 142 lansia. Hasil didapatkan 90% sasaran lansia telah dilakukan vaksinasi secara door to door. Jenis vaksin yang diberikan Vaksin Sinovac yang dilakukan 2 tahap yaitu dosis ke-1 dengan peserta 129 lansia dan dosis ke-2 125 peserta. Beberapa lansia tidak dapat dilakukan vaksin dikarenakan adanya komorbid dengan hipertensi dan diabetes. Kesimpulan pemberian vaksin Sinovac pada lansia dapat mempercepat penurunan pandemi dan agar herd immunity segera tercapai dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun. Kata kunci : vaksinasi, covid-19, lansia, door to door ABSTRACT The Coronavirus (COVID-19) outbreak is still a big problem in the world of health. The high mortality rate of COVID-19 cases in Indonesia has moved the government to aggressively carry out vaccination activities in stages. COVID-19 vaccination activities are carried out to reduce morbidity and mortality due to COVID-19, prevent and protect public health, achieve herd immunity and strengthen the health system, maintain productivity and minimize social and economic impacts. The target of vaccination in the elderly is of particular concern, considering that around 50% of deaths from COVID-19 occur in the elderly. Purpose of service: to accelerate vaccination targets for the elderly. The vaccination for the elderly was carried out door to door in Ampeldento Karangploso District with a target number of 142 elderly. The results showed that 90% of elderly targets had been vaccinated door to door. The type of vaccine given is the Sinovac vaccine, which is carried out in 2 stages, namely the 1st dose with 129 elderly participants and the 2nd dose of 125 participants. Some of the elderly cannot be vaccinated due to comorbidities with hypertension and diabetes. The conclusion is that giving the Sinovac vaccine to the elderly can accelerate the decline in the pandemic and so that herd immunity can be achieved in less than 1 year. Keywords: vaccination, covid-19, elderly
Pembentukan dan Pelatihan Kader Pendamping Ibu Hamil Resiko Tinggi sebagai Upaya “Gebrak“ (Gerakan Bersama Amankan Kehamilan) di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung Senditya Indah Mayasari; Nicky Danur Jayanti; Patemah Patemah
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.1518

Abstract

Usaha mempercepat keberhasilan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disamping faktor akses dan pelayanan, peran serta lintas sektor khususnya yang terkait dengan upaya kesehatan ibu adalah meningkatkan kemitraan lintas sektor yang dituangkan dalam suatu kegiatan pendampingan ibu hamil resiko tinggi oleh kader yang dilaksanakan di kabupaten Malang yang dikenal dengan program GEBRAK (Gerakan Amankan Kehamilan dan Persalinan). Di Desa Ternyang tercatat periode Januari – Maret 2019 terdapat 78 ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi (KRT) dan 9 ibu hamil dengan kehamilan resiko sangat tinggi (KRST). Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terbentuk Kader Pendamping Ibu Hamil Resiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung. Luaran pada kegiatan ini adalah terbentuknya kader pendamping ibu hamil resiko tinggi, adanya kegiatan rutin kader pendamping ibu hamil resiko tinggi, pencatatan dan pelaporan adanya ibu hamil beresiko tinggi dapat terdokumentasi dengan baik, adanya upaya preventif dan promotif dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak, pengadaan media sarana dan prasarana modul/panduan dan leaflet kehamilan resiko tinggi. Pelaksanaan kegiatan ini dilalukan selama 2 bulan (Juni-Juli 2019) dengan mencapai hasil terbentuknya keder pendamping ibu hamil resiko tinggi sebanyak 12 kader dari 6 pos posyandu dan terlaksananya pelatihan kader oleh tim pengabdi.
FCMC MOBILE APPLICATION SEBAGAI METODE EDUKASI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN IBU HAMIL DI MASA PANDEMI COVID-19 Nicky Danur Jayanti; Senditya Indah Mayasari
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Suatu studi menunjukkan bahwa 350.000.000 wanita hamil memiliki gangguan kecemasan dan psikologis yang dapat mengurangi kualitas hasil kehamilan. Banyak dampak negatif yang disebabkan oleh kecemasan yang dialami ibu pada masa hamil hingga persalinan, diantaranya janin gelisah hingga terhambatnya pertumbuhan, serta melemahkan kontraksi otot rahim. Pendidikan kesehatan adalah salah satu upaya dalam penurunan kecemasan yang dialami oleh ibu hamil salah satunya dapat diterapkan melalui pendekatan FCMC (Family Centered Maternity Care). Pelaksanaan FCMC yang biasanya dilakukan dengan tatap muka dapat dikembangkan di masa pandemi Covid 19 ini dalam bentuk mobile application. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa efektifitas aplikasi FCMC terhadap kecemasan ibu hamil. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan beberapa pendekatan untuk menerapkan Aplikasi FCMC. Pendekatan yang pertama melalui uji pakar oleh ahli informasi dan teknologi untuk menguji bahan dan isi desain model aplikasi tersebut. Setelah di uji pakar Aplikasi FCMC di uji ke 50 responden dengan pendekatan quasi experiment. Sebagian besar ibu hamil sebelum perlakuan baik pada kelompok FCMC maupun kelompok kontrol (60%) mempunyai tingkat kecemasan sedang dalam menjalani kehamilannya. Sesudah perlakuan sebagian besar (76%) ibu hamil kelompok FCMC mempunyai tingkat kecemasan ringan, sedangkan pada kelompok kontrol (52%) mempunyai tingkat kecemasan sedang. Hasil penelitian menggunakan analisis Paired  T Test menunjukkan FCMC mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan tingkat kecemasan ibu hamil dengan nilai p value <0,000 dan nilai selisih rerata berada didalam batas normal CI, serta nilai t hitung menandakan bahwa nilai rata – rata sebelum perlakuan lebih rendah dibanding sesudah perlakuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa FCMC membawa dampak baik dalam perubahan tingkat kecemasan ibu hamil.  
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DENGAN PIJAT BAYI OLEH KADER POSYANDU BALITA DALAM PERIODE EMAS 1000 HPK (HARI PERTAMA KEHIDUPAN) Nicky Danur Jayanti; Senditya Indah Mayasari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8369

Abstract

ABSTRAKDi Indonesia pijat bayi sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak jaman Hindia Belanda dan sudah menjadi suatu tradisi di lingkungan masyarakat Indonesia. Di desa – desa atau di kampung pemijatan pada bayi sering dilakukan oleh dukun bayi maupun dukun pijat, namun cara dan tujuannya berbeda dengan pijat bayi saat ini. Pada beberapa tahun terkahir ini fungsi maupun manfaat dari pijat bayi mulai diperhatikan oleh para ahli medis dan mereka mulai meninjau dari aspek kesehatan bidang kedokteran. Pemijatan yang rutin dilakukan terbukti dapat menambah berat badan pada bayi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberdayakan kader posyandu dalam pemantauan pertumbuhan dengan pijat bayi. Metode yang dilakukan adalah dengang pemberian TOT (Training of Trainer) Pijat bayi dan pendampingan kader Posyandu dalam melaksanakan Pijat Bayi. Peserta pelatihan pijat bayi berjumlah 6 orang perwakilan kader Posyandu Aggrek di Desa Mangliawan Kab. Malang. Hasil kegiatan dapat terlihat meningkatnya keterampilan kader Posyandu tentang pijat bayi dan pemantauan pertumbuhan bayi/ balita pada saat pendampingan. Peningkatan keterampilan kader mempunyai manfaat lebih mudah menemukan gangguan pertumbuhan anak sejak dini, sehingga upaya pencegahan, upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta upaya pemulihan dapat diberikan dengan indikasi jelas sedini mungkin pada masa-masa rentan tumbuh kembang. Kata Kunci : kader posyandu; pertumbuhan; pijat bayi ABSTRACTIn Indonesia, baby massage has been known by the Indonesian people since the Dutch East Indies era and has become a tradition in Indonesian society. In villages or in the village, infant massage is often carried out by traditional birth attendants or traditional massage therapists, but the method and purpose are different from current infant massage. In recent years, the functions and benefits of baby massage have begun to be noticed by medical experts and they have begun to review the health aspects of the medical field. Regular massage has been shown to increase baby's weight. The purpose of this community service activity is to empower posyandu cadres in monitoring growth with baby massage. The method used is by giving TOT (Training of Trainer) baby massage and mentoring Posyandu cadres in carrying out Baby Massage. The participants of the baby massage training were 6 representatives of Aggrek Posyandu cadres in Mangliawan Village, Kab. Poor. The results of the activity can be seen increasing the skills of Posyandu cadres regarding infant massage and monitoring the growth of infants/toddlers during mentoring. Improving the skills of cadres has the benefit of making it easier to find children's growth disorders from an early age, so that prevention efforts, stimulation efforts and healing efforts as well as recovery efforts can be given with clear indications as early as possible during vulnerable periods of growth and development. Keywords : posyandu cadre; growth; baby massage.
Asuhan Komplementer Tatalaksana Afterpain pada Ibu Postpartum : Literature Review Nicky Danur Jayanti; Senditya Indah Mayasari
Jurnal MID-Z (MIDWIFERI ZIGOT) Vol 5 No 1 (2022): MAY
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jurnalmidz.v5i1.1369

Abstract

The puerperium is a period of recovery of the mother after giving birth which is characterized by the return of the reproductive organs to their pre-pregnancy state with a puerperal period of 6-8 weeks. During the recovery period, postpartum mothers will experience many changes, both physically and psychologically, if there is no assistance from both the family and health workers, it is possible that problems will occur beyond the postpartum period. Afterpain or often called abdominal cramps is pain caused by continuous contraction and relaxation of the uterus, usually lasting 3-4 days after delivery and is common in multiparas. Objective: to determine the complementary care afterpain management in postpartum mothers. The method used in this study uses a literature study or literature review. The selected articles were 4 reviews that matched the criteria with the topic of afterpain management in postpartum mothers without giving pharmacology and medical measures. Discussion: afterpain management for postpartum mothers can be given complementary care by giving effluarge massage therapy, sacral plexus massage, candle therapy, postpartum gymnastics, other care such as emptying the bladder, providing a comfortable position (prone position by propping the stomach with a pillow), providing relaxation techniques, early mobilization, adequate rest and fulfillment of balanced nutrition. The results of this literature study can be a management intervention in the management of afterpain complaints in postpartum mothers.
IMPLEMENTASI METODE PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KADER UNTUK STIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK Patemah Patemah; Senditya Indah Mayasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.967 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i2.151

Abstract

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Pemantauan perkembangan anak yang optimal dapat dilakukan dengan pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metode Pelatihan untuk kader dengan peningkatan emampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Metode yang dilakukan adalah dengan pra eksperimen dan post eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu kader posyandu yang belum mendapatkan pelatihan stimulasi. Setelah dilakukan perlakuan selama 5 hari dengan menggunakan metode PELATIHAN dievaluasi tentang peningkatan kemampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kader posyandu yang menjadi responden dalam penelitian ini, 20 (100%) responden tidak melakukan pelaksanaan SDIDTK tentang Ajak membersihkan meja dan menyapu sebelum diberikan pelatihan. Setelah pelatihan sebanyak 17 responden (85%) dapat melakukan stimulasi ini. Hasil analisa data dengan menggunakan uji T-test didapatkan nilai p = 0,001 < 0,05 yang berarti ada perbedaan kemampuan sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan. Dengan demikian ada pola perbedaan bahwa kader yang belum pelatihan stimulasi kemampuannya tidak baik dan kader setelah mendapatkan pelatihan stimulasi kemampuannya baik
POSISI SETENGAH DUDUK DAN BERBARING MIRING DALAM PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA KALA I FASE AKTIF Senditya Indah Mayasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.192 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.167

Abstract

Penatalaksanaanposisi pada persalinan kala I sangatlah penting yaitu dengan memberikan posisi senyaman mungkin. Posisi setengah duduk dan berbaring miring adalah posisi yang tidak memerlukan banyak gerak, ibu hanya lebih berkonsentrasi terhadap nyeri yang ia alami sehingga energi ibu tersimpan untuk persiapan melahirkan. Perbedaan posisi setengah duduk dan berbaring miring dengan penurunan intensitas nyeri pada kala I pada ibu bersalin diungkap pada penelitian ini. Sebanyak 10 ibu bersalin kala I fase aktif dengan persalinan normal yang mengalami nyeri persalinan di Polindes Asrikaton diberikan perlakuan secara acak antara posisi setengah duduk dan berbaring miring. Masing-masing perlakuan diberikan waktu kurang lebih 30 menit yakni selama his berlangsung. Dari hasil observasi, terdapat perbedaan hasil penggunaan posisi setengah duduk dan berbaring miring. Yaitu, dengan menggunakan posisi setengah duduk yang mengalami nyeri sedang 3 orang (30%), nyeri berat 3 orang (30%), nyeri sangat berat 4 orang (40%). Sedangkan pada penggunaan posisi berbaring miring yang mengalami nyeri sedang 9 orang (90%), nyeri sangat berat 1 orang (10%).Dengan menggunakan uji Mann-Whitney U-Test, didapatkan hasilnilai U2 lebih kecil dari U1. Dengan demikian, yang digunakan untuk membandingkan dengan U Tabel adalah U2 yang nilainya 5. Taraf kesalahan 5% (0,05) dengan n1 =10 dan n2 =10 diperoleh nilai U Tabel=19.Ternyata nilai U hitung lebih kecil dari tabel (5<19).Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima.Posisi berbaring miring lebih dipilih oleh para ibu bersalin pada masa transisi persalinan karena posisi ini dipakai sebagai posisi beristirahat bagi ibu dan tidak membutuhkan banyak gerak tubuh.
Implementasi Asuhan Komplementer pada Keluhan Ibu Postpartum Berbasis Homecare Senditya Indah Mayasari; Yuliyanik Yuliyanik; Nicky Danur Jayanti
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.107 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i4.1070

Abstract

During the postpartum period, postpartum mothers are often faced with complaints or problems that result in difficulties for the mother in undergoing the postpartum period. Physical and psychological changes are often problems that arise during the puerperium. Complementary care is given to postpartum mothers to prevent problems or complications during the puerperium. The purpose of community service activities is to provide complementary care to postpartum mothers by making home visits. The results of the activity: complementary care was carried out for 12 postpartum mothers in the Tasikmadu area of ​​Malang City. Some of the complaints felt by postpartum mothers such as breast milk is not smooth, mothers can not sleep can be reduced without giving medical and pharmacological measures. By providing complementary care to postpartum mothers based on homecare, it can reduce and manage complaints or problems experienced by mothers, prevent postpartum blues, mothers are more confident and independent, babies get their needs optimally, and increase family participation in the mother's success through the postpartum period. . Complementary care can be provided during repeat visits by health workers such as midwives, nurses to postpartum mothers to reduce the occurrence of problems during the puerperium. ABSTRAK Pada masa nifas seringkali ibu postpartum dihadapkan dengan keluhan atau masalah yang mengakibatkan ibu kesulitan dalam menjalani masa nifas. Perubahan secara fisik dan psikologi kerapkali menjadi masalah yang muncul pada masa nifas. Asuhan komplementer diberikan pada ibu postpartum untuk mencegah terjadinya masalah atau komplikasi masa nifas. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat memberikan asuhan komplementer pada ibu nifas dengan melakukan kunjungan rumah. Hasil kegiatan: dilakukan asuhan komplementer kepada 12 ibu postpartum di wilayah Tasikmadu Kota Malang. Beberapa keluhan yang dirasakan ibu postpartum seperti ASI tidak lancar, ibu tidak bisa tidur dapat dikurangi tanpa pemberian tindakan medis dan farmakologi. Dengan pemberian asuhan komplementer pada ibu postpartum berbasis homecare, dapat mengurangi dan tatalaksana keluhan atau masalah yang dialami ibu, mencegah terjadinya postpartum blues, ibu lebih percaya diri dan mandiri, bayi mendapatkan kebutuhannya secara optimal, serta meningkatkan peran serta keluarga dalam keberhasilan ibu melewati masa nifas. Asuhan komplementer dapat diberikan pada saat ibu melakukan kunjungan ulang oleh tenaga kesehatan seperti bidan, perawat pada ibu postpartum untuk mengurangi terjadinya masalah sepanjang masa nifas.