Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

High Level of Plasma Tumour Necrosis Factor-α (TNF- α) in Pregnant Mice Infected with Plasmodium berghei is Strongly Related to Low Level of Hemoglobin but not Related to Fetal Low Weight Yuliyanik, Yuliyanik; Fitri, Loeki E; Sardjono, Teguh Wahju
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 4 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.04.3

Abstract

Malaria infection in pregnancy may increase the morbidity and mortality for both mother and fetus. In pregnant women, it can lead to severe anemia, cerebral malaria, pulmonary edema, renal failure and even death, while in the fetus it can cause abortion, premature birth, low birth weight, and fetal death. Elevated levels of tumor necrosis factor-α (TNF-α ) are associated with low birth weight and anemia in pregnant women. This study was conducted to measure the levels of TNF-α in plasma and hemoglobin levels as well as fetal weight to determine the relationship among them in P. berghei infected pregnant mice and normal pregnant mice. Seventeen BALB/c mice used in this study were divided into two groups, those were the study group (9 pregnant mice infected with P. berghei) and control group (8 pregnant mice not infected with P. berghei). Levels of TNF-α were measured using Enzyme Linked Immunosorbent assay (R&D Systems, catalog A00B MT). Hemoglobin levels were determined using flowcytometri, whereas fetal weights were measured with Mettler analytical balance AE 50. T-test statistical analysis showed that the levels of plasma TNF-α in study group were higher than control group (p=0,000). Hemoglobin levels in the study group  were lower than control group (p=0,025). Fetal weights were also lower in fetuses of infected mice than fetuses of uninfected mice (p=0,002). Pearson correlation test showed that increasing plasma levels of TNF-α in infected P. berghei pregnant mice were related with the decreasing levels of Hb, (p=0,020; r=-0,748).  However plasma levels of TNF-α were not associated with the incidence of fetal low weight (p=0,380, and p=0,365). It can be concluded that the increasing levels of TNF-α is associated with decreasing levels of hemoglobin (Hb), but not associated with fetal low weight.Keywords:  Birth weight, hemoglobin, Plasmodium berghei, Tumour Necrosis Factor-α (TNF- α)
Excess Fibrin Deposits Decrease Fetal Weight of Pregnant Mice Infected by Plasmodium berghei Andari, Desy; Rahma, Zainabur; yuliyanik, Yuliyanik; Sasmito, Sujarot Dwi; Mintaroem, Karyono; Fitri, Loeki Enggar
Journal of Tropical Life Science Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low birth weight is commonly attributed to malaria in pregnancy, but the cellular and molecular mechanisms that underlie this poor birth outcome are incompletely understood. A universally described histopathological feature of placental malaria is excessive deposition of fibrin, the end-product of the coagulation cascade. This study was conducted to compare fibrin deposit in pregnant mice that infected by Plasmodium berghei (treatment group) to the normal pregnant mice (control group) and its association with fetal weight. This research is in vivo experimental laboratory study that used 18 pregnant Balb/c mice which divided to the control the group (8 mice) and treatment group (9 mice infected by P.berghei). Placentas were staining with Haematoxylin-Eosin (HE) for fibrin deposits examination whereas fetal weight was performed with Mettler analytical balance AE 50. Fetal weight of the treatment group was lower than those of the control group (t test, p=0,002). Fibrin deposits were increased in the treatment group (t test, p=0,005) and influenced weight of fetuses (Spearman r=-0,586, p=0,014). Weights of fetuses are interfered by fibrin deposits during malaria infection.
Pendidikan kesehatan reproduksi terhadap peningkatan pemeliharaan organ kesehatan reproduksi pada siswa tunagrahita dan autisme Yuliyanik Yuliyanik
Jurnal Kebidanan Vol 10, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.10.1.2021.69-74

Abstract

Pendahuluan: Pendidikan kesehatan khususnya pendidikan kesehatan reproduksi memiliki peran yang sangat penting dalam membantu remaja penyandang disabilitas dalam pemeliharaan kesehatan reproduksinya. Pada remaja dengan disabilitas (tunagrahita dan autisme), mereka kurang tanggap bahkan tidak mengetahui bagaimana menjaga kesehatan reproduksinya terutama kesehatan organ reproduksinya. Remaja dengan disabilitas perlu ketlatenan dalam memberikan informasi tersebut, harus terus menerus dan sesuai dengan pemahaman mereka. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh semua remaja baik itu remaja normal maupun remaja dengan disabilitas. Metode: Jenis penelitian ini dengan observasi pretest-posttest. Teknik yang dipakai total sampling. Analisa data menggunakan SPSS 16 dengan uji Wilcoxon.  Hasil: Uji statistik menunjukkan hasil p value = 0,000, nilai tersebut lebih kecil dari nilai taraf signifikansi yang digunakan yaitu 5% atau 0.05, ini berarti bahwa ada pengaruh antara pendidikan kesehatan reproduksi dengan pengetahuan kesehatan organ reproduksi pada siswa tunagrahita dan autisme. Kesimpulan: Pendidikan kesehatan reproduksi berpengaruh terhadap pengetahuan kesehatan organ reproduksi pada siswa tunagrahita dan autisme.
PENGABDIAN MASYARAKAT STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG DALAM PERCEPATAN VAKSINASI COVID-19 DENGAN KUNJUNGAN RUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Ervin Rufaindah; Patemah Patemah; Yuliyanik Yuliyanik
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6236

Abstract

ABSTRAKVirus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Pandemi COVID-19 telah berdampak merugikan masyarakat, tidak hanya kesakitan dan kematian tetapi juga pada berbagai bidang sosial dan ekonomi. Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh relawan Pengabdian Masyarakat STIKES Widyagama Husada ini memiliki tujuan yaitu untuk membantu percepatan vaksinasi di seluruh wilayah di Kabupaten Malang khususnya vaksinasi pada masyarakat cakupan wilayah Puskesmas Karangploso. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan pemberian dosis pertama dan dosis kedua. Pemberian vaksinasi dilakukan dengan kunjungan rumah dan sasarannya adalah lansia. Kolaborasi Abdimas STIKES Widyagama Husada Malang dengan tenaga medis di Puskesmas dan kader terjalin dengan baik, dengan indikator pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan tertib. Rangkaian prosedur kegiatan vaksinasi sebagai upaya percepatan vaksin covid-19 berjalan sesuai prosedur. Kata kunci: covid 19; vaksinasi; pengabdian masyarakat. ABSTRACTCorona virus or severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS CoV-2) is a virus that attacks the respiratory system. The disease caused by this viral infection is called COVID-19. Corona virus can cause mild disorders of the respiratory system, severe lung infections, and even death. The COVID-19 pandemic has had a detrimental impact on society, not only in illness and death but also in various social and economic fields. Vaccination or immunization aims to make a person's immune system able to recognize and quickly fight bacteria or viruses that cause infection. The goal to be achieved by giving the COVID-19 vaccine is to reduce morbidity and mortality due to this virus. This community service carried out by the STIKES Widyagama Husada Community Service volunteer has a goal, namely to help accelerate vaccination in all areas in Malang Regency, especially vaccinations in the community coverage of the Karangploso Health Center area. This Community Service activity is carried out by giving the first dose and the second dose. Vaccination is carried out by home visits and the target is the elderly. The collaboration of Abdimas STIKES Widyagama Husada Malang with medical personnel at the Puskesmas and cadres is well established, with indicators that the implementation of activities runs smoothly and in an orderly manner. The series of procedures for vaccination activities as an effort to accelerate the Covid-19 vaccine run according to the procedure. Keywords: covid 19; vaccination; community service 
ENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA TUNAGRAHITA DAN AUTISME DI SMKN 2 MALANG Yuliyanik Yuliyanik; Septiana Juwita
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan kesehatan reproduksi menjadi kebutuhan bagi remaja saat ini. Banyak remaja yang belum memahami tentang kesehatan reproduksi. Kurangnya pengetahuan ini dapat menjadi dampak yang merugikan bagi remaja. Remaja sudah mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Tingkat pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi dapat mencegah remaja melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Pendidikan kesehatan reproduksi memiliki peran yang sangat penting terlebih pada remaja penyandang disabilitas dalam pemeliharaan kesehatan reproduksinya. Remaja penyandang  disabilitas (tunagrahita dan autisme) kurang tanggap bahkan kurang memahami bagaimana menjaga kesehatan reproduksinya. Perlu kesabaran dalam memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja penyandang disabilitas, serta harus terus menerus dan sesuai dengan pemahaman mereka. Pendidikan dan pemahaman kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh semua remaja baik remaja normal maupun remaja dengan disabilitas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang kesehatan reproduksi. Metode dilakukan dengan cara penyuluhan. Hasil dari penyuluhan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi pada siswa tunagrahita dan autisme.
EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP PENGETAHUAN PERAWATAN ALAT REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI Septiana Juwita; Yuliyanik Yuliyanik
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media edukatif permainan ular tangga merupakan media yang efektif untuk menyampaikan pesan pendidikan kesehatan kepada remaja. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Remaja putri memiliki perubahan yang sangat mencolok pada alat reproduksinya dibanding remaja laki-laki. Alat reproduksi remaja putri merupakan aset bangsa yang sangat berharga harus dijaga dengan baik dan hak reproduksinya dilindungi oleh negara. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas metode permainan ular tangga terhadap pengetahuan tentang perawatan alat reproduksi pada remaja putri. Metode penelitian menggunakan desain quasi experimen. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 42 responden. Penelitian dilakukan di SMA Widya Gama. Variabel terikatnya adalah pengetahuan tentang perawatan alat reproduksi remaja dan variabel bebasnya adalah efektivitas metode permainan ular tangga. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan uji statistik menggukanan uji t-test paired. Hasil uji statistik menunjukkan p value 0,000. Artinya bahwa adanya perbedaan signifikan pengetahuan remaja putri antara sebelum dan sesudah mendapatakan penyuluhan yang diaplikasikan dengan permainan ular tangga. Kesimpulan yang diambil adanya pengetahuan remaja putri meningkat setelah diberikan penyuluhan perawatan alat reproduksi yang diaplikasikan dengan metode permainan ular tangga. 
PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TENTANG KESIAPAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU-IBU SANGGAR SENAM LA FRESH BLIMBING KOTA MALANG Yuliyanik Yuliyanik; Wira Daramatasia; Ervin Rufaindah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8543

Abstract

ABSTRAKSetiap perempuan pasti menginginkan dirinya sehat. Sehat secara fisik, mental, sosial dan juga kesehatan reproduksinya. Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang dialami dan akan terjadi pada seorang perempuan adalah masa menopause. Masa menopause yang jika tidak dipahami dengan baik oleh seorang perempuan, maka akan dapat mengganggu kegiatannya sehari-hari karena adanya perubahan hormon pada seorang perempuan. Menopause dialami oleh seorang perempuan rata-rata pada rentang usia 48 sampai 55 tahun. Perempuan perlu mengetahui masa menopause, agar perempuan memiliki kesiapan terhadap masa menopause yang akan dialaminya. Masa menopause dapat membawa dampak dan perubahan terhadap perempuan. Perubahan yang terjadi adalah karena adanya perubahan hormon. Perubahan dapat terjadi baik perubahan pada fisik maupun psikologinya. Salah satu kegiatan yang dapat membantu perempuan dalam menghadapi masa menopausenya adalah dengan melakukan senam aerobic secara rutin. Senam aerobic dapat dilakukan 3 kali dalam setiap minggunya secara rutin. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pemahaman ibu-ibu anggota senam tentang menopause agar ibu-ibu memiliki kesiapan menghadapi masa menopause. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini dengan memberikan kuesioner kepada ibu-ibu anggota senam untuk mengetahui pemahaman ibu-ibu tentang menopause. Hasil kuesioner dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan kepada 40 orang ibu-ibu anggota senam di Sanggar Senam LA Fresh Blimbing kota Malang. Pemahaman ibu-ibu tentang menopause, tentang masalah yang sering dialami perempuan saat menopause dan perubahan-perubahan yang terjadi selama masa menopause dari 40 orang yang semula baik 1 orang, cukup 28 orang dan kurang 11 orang, setelah dilakukan penyuluhan meningkat menjadi semuanya baik 40 orang. Kata kunci: kesehatan reproduksi; menopause; senam aerobic. ABSTRACTEvery woman wants to be healthy. Physically, mentally, socially and also reproductive health. One of the reproductive health problems experienced and will occur in a woman is menopause. Menopausal period which if not well understood by a woman, it will be able to interfere with daily activities due to hormonal changes in a woman. Menopause is experienced by an average woman in the age range of 48 to 55 years. Women need to know the menopause period, so that women have readiness for the menopause they will experience. Menopause can have an impact and change on women. The changes that occur are due to hormonal changes. Changes can occur both physically and psychologically. One of the activities that can help women in dealing with menopause is to do aerobic exercise regularly. Aerobic gymnastics can be done 3 times a week. The purpose of this community service is to increase the understanding of gymnastics members about menopause so that mothers are prepared to menopause. The method used in this community service is by giving questionnaires to women who are members of the gymnastics to find out the mothers' understanding of menopause. The results of the questionnaire were continued with outreach activities to 40 gymnastic women members at the LA Fresh Blimbing Gymnastics Studio, Malang city. Mothers' understanding of menopause, about the problems that women often experience during menopause and the changes that occur during menopause, from 40 people who were originally good, only 1 person, enough 28 people and less than 11 people, after counseling it increased to all good 40 people . Keywords: reproductive health; menopause; aerobic gymnastic.
TINGGINYA KADAR TUMOR NECROSIS FACTOR-α (TNF-α) PLASMA PADA MENCIT BUNTING YANG TERINFEKSI PLASMODIUM BERGHEI BERHUBUNGAN KUAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN YANG RENDAH TETAPI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BADAN JANIN RENDAH Yuliyanik Yuliyanik
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 1: September
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.555 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i1.107

Abstract

Malaria infection in pregnancy may increase the morbidity and mortality of both mother and fetus. In pregnant women, it can lead to severe anemia, cerebral malaria, pulmonary edema, renal failure and even death, while in the fetus it can cause abortion, premature birth, low birth weight, and fetal death. Elevated levels of tumor necrosis factor-α(TNF-α ) is associated with low birth weight and anemia in pregnant women. This study was conducted to measure the levels of TNF-α in plasma and placental tissue, and hemoglobin levels as well as fetal weight to determine the relationship between them in P. berghei infected pregnant mice and normal pregnant mice. Seventeen BALB/c mice used in this study were divided into two groups, those were the study group (9 pregnant mice infected with P. berghei) and control group (8 pregnant mice not infected with P. berghei). Level of TNF-α were measured using Enzyme Linked Immunosorbent assay (R&D Systems, catalog A00B MT). Hemoglobin levels were determined using flowcytometri, whereas fetal weight were performed with Mettler analytical balance AE 50. T-test statistical analysis showed that the levels of TNF-α in plasma and placental tissue in study group were higher than control group (p=0.000, p=0.034). Hemoglobin levels in the study group were lower than control group (p=0.025). Fetal weights were also lower in fetuses of infected mice than fetuses of uninfected mice (p=0.002). Pearson correlation test showed increasing plasma levels of TNF-α in infected P. berghei pregnant mice were related with the decreasing levels of Hb, (r=-0.748; p=0.020,), whereas levels of placental TNF-α were not associated with hemoglobin level (p=0.337). Both plasma and placental levels of TNF-α were not associated with the incidence of fetal low weight (p=0.380, and p=0.365). It can be concluded that the increased levels of TNF-α is associated with decreased levels of hemoglobin (Hb), but not associated with fetal low weight.
IMPLEMENTASI METODE TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) UNTUK MENGATASI NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN Yuliyanik Yuliyanik; Patemah Patemah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.556 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i2.117

Abstract

Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis. Nyeri persalinan yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan rasa khawatir, tegang, takut, dan stress pada ibu. Saat yang paling melelahkan dan kebanyakan ibu mulai merasakan nyeri adalah kala I fase aktif. Penanganan nyeri persalinan bisa dilakukan dengan metode farmakologis dan non farmakologis. Salah satu metode non farmakologis yaitu dengan penggunaan alat yang disebut Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode TENS terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin. Metode yang dilakukan dengan pra eksperimen dan post eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu bersalin kala I fase aktif yang berjumlah 25 orang. Setelah dilakukan perlakuan selama 15 menit dengan menggunakan metode TENS dievaluasi tentang penurunan tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa sebanyak 22 orang (88 %) ibu bersalin mengalami nyeri sedang dan 3 (12 %) ibu bersalin mengalami nyeri berat sebelum diberikan metode TENS. Setelah diberikan metode TENS sebanyak 23 (92 %) ibu bersalin mengalami penurunan nyeri menjadi nyeri ringan dan 2 orang (8 %) ibu bersalin mengalami penurunan nyeri menjadi nyeri sedang. Hasil analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Dari hasil analisa didapatkan nilai Z = -4,378 dan nilai A syimp Sig (2-tailed) = 0,001. Jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka A syimp Sig (2tailed) < α, dengan demikian maka Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh implementasi metode Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I fase aktif. Target dari penelitian ini adalah untuk menemukan teknik metode TENS yang tepat terutama pada ibu bersalin guna meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan pada ibu bersalin. Hasil akhir penelitian akan dipublikasikan pada jurnal nasional dan ditulis dalam bentuk buku ajar.
PENGARUH POSISI LITHOTOMI DAN DORSAL RECUMBENT TERHADAP DERAJAD ROBEKAN PERINEUM PADA IBU BERSALIN PRIMI GRAVIDA Yuliyanik Yuliyanik
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.13 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i2.152

Abstract

Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Di Jawa Timur jumlah kematian ibu tahun 2012 sebesar 97,40 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Kabupaten Malang tercatat 25 orang ibu meninggal pada tahun 2012(63,39 per 100.000 kelahiran hidup). Salah satu penyebab adalah terjadinya laserasi perineum pada ibu bersalin. Laserasi perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan. Laserasi perineum dapat mengakibatkan perdarahan sesuai derajat laserasi yang terjadi. Penatalaksanaan posisi pada persalinan ada bermacam-macam antara lain posisi lithotomi, posisi duduk, posisi setengah duduk, posisi berdiri. Perdarahan pada laserasi perineum dapat menjadi hebat khususnya pada laserasi derajat tiga dan empat atau jika laserasi meluas kesamping atau naik ke vulva mengenai klitoris. Posisi yang paling umum digunakan dalam proses persalinan adalah posisi lithotomi dan dorsal recumbent. Mengetahui derajad laserasi yang terjadi pada ibu bersalin dengan posisi lithotomi dan posisi dorsal recumbent. Penelitian dilakukan pada 20 ibu bersalin primipara, 10 responden bersalin dengan posisi lithotomi dan 10 responden bersalin dengan posisi dorsal recumbent. Metode yang dilakukan dengan cara observasi langsung pada ibu saat bersalin. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu bersalin primigravida. Setelah persalinan dengan posisi yang dipilih ibu bersalin, kita melihat derajad laserasi yang terjadi. Derajad laserasi perineum yang terjadi adalah 12 responden mengalami laserasi perineum derajad I dan 8 responden mengalami laserasi perineum derajad II. Responden dengan posisi lithotomi mengalami laserasi perineum lebih ringan daripada responden dengan posisi dorsal recumbent. Posisi lithotomi lebih nyaman dan aman pada ibu bersalin primigravida dan mengurangi risiko terjadinya laserasi perineum daripada posisi d. Peneliti sedang menyelesaikan luaran berupa publikasi pada jurnal ilmiah nasional.