Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dasar Pengetahuan dan Teori Kebenaran dalam Perspektif Barat dan Islam Harahap, Winda Yani; Siregar, Pipi Darsina; Hasibuan, Muhammad Zakir; Salminawati, Salminawati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan dan kebenaran merupakan dua konsep fundamental yang saling berkaitan erat dalam membangun peradaban manusia. Artikel ini membahas dasar pengetahuan dan teori kebenaran dari perspektif Barat dan Islam, termasuk aspek penalaran, logika, dan sumber pengetahuan. Dalam tradisi Barat, pengetahuan sering didasarkan pada empirisme, rasionalisme, dan pragmatisme, sementara dalam Islam, pengetahuan bersumber dari wahyu (naqli) dan akal (aqli), yang berintegrasi dalam pandangan tauhidi. Konsep kebenaran dalam Islam bersifat universal dan mutlak, berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah, sedangkan dalam Barat, teori kebenaran seperti koherensi, korespondensi, dan pragmatik sering digunakan untuk menguji validitas pengetahuan. Studi ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan metodologis dan epistemologis, kedua tradisi memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari kebenaran yang hakiki untuk memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Telaah Konsep Pendidikan Keimanan dalam Perspektif Hadis untuk Membentuk Generasi Bertakwa Wibowo, Mas Teguh; Basri, Muhammad; Sitepu, Nur Alfina Sari; Siregar, Pipi Darsina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan keimanan merupakan pondasi utama untuk membentuk karakter seseorang agar sesuai dengan nilai - nilai agama. Namun, tantangan di era modern saat ini seperti gaya hidup yang materialistik dan juga pengaruh media sosial, membuat pendidikan keimanan semakin sulit diterapkan. Artikel ini membahas pendidikan keimanan dengan pendekatan tematik melalui hadis - hadis Nabi Muhammad SAW, yang bertujuan untuk membentuk generasi bertakwa yang mampu menghadapi tantangan zaman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Maudu’i, yaitu cara mengkaji hadis - hadis berdasarkan tema tertentu. Dengan pendekatan ini, hadis - hadis yang relevan dengan pendidikan keimanan dikumpulkan, dianalisis, dan diterapkan sesuai kebutuhan masyarakat. Penelitian ini menemukan bahwa hadis - hadis tematik memberikan pemahaman mendalam tentang iman, yang melibatkan keyakinan dalam hati, ucapan baik, dan perbuatan nyata. Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah mengintegrasikan nilai - nilai keimanan ke dalam sistem pendidikan formal maupun kehidupan sehari - hari. Pendidikan keimanan ini diharapkan mampu menciptakan individu yang tidak hanya memiliki iman yang kuat tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi lingkungannya. Melalui penerapan pendidikan keimanan, generasi bertakwa dapat dibentuk untuk menghadapi berbagai tantangan modern, seperti globalisasi dan perkembangan teknologi, tanpa menghilangkan nilai - nilai Islam di dalamnya. Dengan pendekatan ini, generasi muda tidak hanya akan tumbuh menjadi individu yang religius tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat. Pendidikan berbasis hadis ini diharapkan dapat menjadi panduan utama untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, religius, dan bertanggung jawab.
Meminjamkan Barang Pinjaman Siregar, Pipi Darsina; Hrp, Winda Yani; Hasibuan, Muhammad Zakir; Ishfi, M. Hasan; Hafsah, Hafsah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pinjam meminjamkan barang merupakan suatu aktivitas yang merujuk pada meminjamkan barang tanpa imbalan, memiliki peran penting dalam interaksi sosial dan ekonomi masyarakat. Dalam hukum Islam, hal ini menjadi topik yang menarik untuk dianalisis karena relevansinya dengan prinsip-prinsip syariah seperti keadilan, keikhlasan, dan kemaslahatan bersama. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji mengenai kegiatan pinjam meminjamkan barang dari perspektif hukum Islam, terutama dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan pandangan fatwa ulama terkait. Pendekatan yang digunakan dalam analisis ini adalah studi literatur dengan mengacu pada sumber hukum Islam, termasuk Al-Qur’an, Hadis, dan pendapat para ulama. Kajian ini juga mempertimbangkan fatwa-fatwa dari lembaga keagamaan yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kegiatan pinjam meminjamkan barang dianggap sah menurut hukum Islam jika memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti kejelasan barang yang dipinjamkan, kesepakatan kedua belah pihak, dan komitmen untuk mengembalikan barang dalam kondisi yang sama. Dalam perspektif hukum Islam, pihak yang meminjamkan barang (mu’ir) tetap memiliki kepemilikan penuh atas barang tersebut. Dan kegiatan ini juga dilihat sebagai bentuk amal yang dianjurkan dalam Islam, dengan catatan tidak ada eksploitasi atau keuntungan yang diambil dari peminjaman tersebut. Fatwa ulama menyoroti pentingnya menjaga niat ikhlas. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip hukum Islam, kegiatan ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk membangun solidaritas sosial dan mendukung kebutuhan masyarakat tanpa melanggar prinsip syariah. Selain itu, fatwa ulama memainkan peran penting dalam memastikan implementasi ini sesuai dengan nilai-nilai keadilan dan ke berkahan.
Akhlak Islami: Landasan Utama Kehidupan Mahasantri di Lingkungan Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sumatare Utara Medan Siregar, Pipi Darsina; Suryani, Ira
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas penerapan akhlak Islami sebagai pondasi pembentukan karakter dan kepribadian mahasantri di Ma’had al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini mengungkap bahwa Ma’had al-Jami’ah memadukan pendidikan formal dan nonformal untuk menciptakan lingkungan yang mendukung internalisasi nilai-nilai Islami, seperti kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, dan ukhuwah Islamiyah. Pembinaan ini diwujudkan melalui program rutin seperti shalat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, halaqah keilmuan, dan kegiatan sosial. Selain itu, disiplin, kebersihan, dan komunikasi yang santun menjadi bagian integral dari pembentukan akhlak Islami. Para Musyrif dan Musyrifah berperan sebagai teladan yang efektif, menciptakan generasi Muslim yang saleh, cerdas, dan berkarakter. Artikel ini menegaskan bahwa akhlak Islami adalah landasan penting dalam mencetak kader umat yang mampu menjadi teladan di masyarakat.
Analisis Implementasi Pembelajaran Fikih dalam Kurikulum Merdeka di MTs S Laboratorium IAIN-SU Medan Halimah, Siti; Siregar, Pipi Darsina; Nasution, Nurhadani; Hasibuan, Muhammad Zakir
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19595

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pembelajaran Fikih dalam Kurikulum Merdeka di MTs S Laboratorium IAIN-SU Medan. Fokus utama kajian ini adalah bagaimana perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran Fikih dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran berdiferensiasi, penguatan profil pelajar Pancasila, dan kemandirian peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran Fikih di MTs S Laboratorium IAIN-SU Medan telah dilakukan dengan penyesuaian terhadap struktur Kurikulum Merdeka, seperti penggunaan modul ajar yang kontekstual, strategi pembelajaran aktif-partisipatif, dan penilaian berbasis proyek. Namun, ditemukan pula beberapa kendala, seperti keterbatasan sumber daya dan kebutuhan pelatihan guru dalam menyusun perangkat ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Secara umum, pembelajaran Fikih dalam Kurikulum Merdeka di madrasah ini menunjukkan arah yang positif, meskipun masih memerlukan penguatan dalam aspek kolaborasi dan pendampingan guru.