Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Analisa Kinerja Petugas Kesehatan Terkait Program Stunting di Puskesmas Kalirejo Tahun 2022 leni warda wardani; Lolita Sary; Fitri Eka Sari
Jurnal Dunia Kesmas Vol 12, No 3 (2023): Volume 12 Nomor 3
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v12i3.9507

Abstract

Indonesia pada tahun 2021 kasus stunting mencapai angka sebesar 24,4%. Meskipun di beberapa daerah capaian prevelensi sudah dibawah 20% namun, hal  tersebut masih belum memenuhi target dari RPJMN tahun 2024 sebesar 14%. Target selanjutnya agar Indonesia mencapai angka stunting sampai kategori rendah atau dibawah 2,5%. Kasus stunting di Kabupeten Pesawaran tahun 2021 sebanyak 3.15%  di Puskesmas Kalirejo pada bulan Agustus tahun 2021 sebanyak 2.99%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kinerja petugas kesehatan terkait program stunting  tahun 2022. Berdasarkan aspek sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian berjumlah 6 orang. Pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan Analisis isi (Content Analysis). Hasil penelitian diketahui, kinerja petugas program stunting berdasarkan aspek sumber daya dilihat dari segi kualitas sudah pernah dilakukan pelatihan khusus stunting, sedangkan dari segi kuantitas jumlah dari petugas stunting sudah memadai. Berdasarkan aspek kepemimpinan bahwa ahli gizi memimpin pengendalian stunting yang dikoordinator langsung oleh kepala puskesmas. Berdasarkan aspek imbalan bahwa pihak puskesmas tidak memberikan reward kepada petugas. Berdasarkan aspek struktur petugas sudah menjalankan tugas seperti  berkoordinasi dengan kepala puskesmas. Berdasarkan aspek desain pekerjaan bahwa petugas stunting sudah melakukan tugasnya seperti sosialisasi dan pemberian mpasi dan pengukuran balita. Saran dalam penelitian ini diharapkan agar pihak puskesmas rutin melakukan pelatihan, mempertahankan konsistensi tugas, memberikan  reward kepada petugas, membuat SK terkait struktur dan mempertahankan konsistensi pelayanan. 
PENYULUHAN GAYA HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS DI DESA BULUKARTO KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2024 Wayan Aryawati; Fitri Eka Sari; Yulia Astari; Lina Safitri; RD Rayhan Arnando; Zeni Reviza SF
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 12 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i12.4741-4751

Abstract

Prevalensi penyakit diabetes nasional di Indonesia berdasarkan riskesdas 2018 sebesar 21,8%. Indonesia menduduki peringkat keempat  dunia untuk diabetes, setelah India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Pada tahun 2011, sekitar 32,5 juta penduduk Indonesia diperkirakan menderita diabetes, yang terdiri dari 21,8 juta penduduk perkotaan dan 10,7 juta penduduk pedesaan.Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi ke masyarakat terkait pencegahan serta pengendalian penyakit diabetes mellitus. Metode yang digunakan adalah dengan penyuluhan, pre-test, presentation, diskusi, tanya jawab, serta post-test. Targetnya ialah masyarakat di desa Bulukarto Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Kegiatan berlangsung pada 13 januari 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pengabdian, kesadaran masyarakat yang memiliki pengetahuan buruk terkait gaya hidup menurun dari 31,8% menjadi 15,0%, aktivitas fisik dari 45,50% menjadi 0,00% dan perilaku merokok dari 59,10% menjadi 9,10%. Setelah pengabdian, kesadaran masyarakat yang memiliki pengetahuan baik terkait gaya hidup signifikan meningkat dari 68,2% menjadi 100,0%, aktivitas fisik dari 54,50% menjadi 100,0% dan perilaku merokok dari 40,90% menjadi 90,0%. Berdasarkan hasil uji-T gaya hidup, aktivitas fisik dan perilaku merokok diketahui nilai sig. (2-tailed) dari ketiga variabael adalah sebesar 0,000 < 0,05, maka ho ditolak dan ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara hasil pre-test dengan post test terkait penyakit diabetes, yang artinya ada pengaruh terkait gaya hidup, aktivitas fisik dan perilaku merokok masyarkat terhadap penyakit diabetes di Desa Bulukarto Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Standar Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis Bandar Lampung Tahun 2023 Mery Amdika Desianti; Torry Duet Irianto; Fitri Ekasari
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan yang bermutu hendaknya memenuhi kepuasaan pasien dan berkualitas, karena kepuasan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam menilai mutu pelayanan kesehatan. Pelayanan antenatal care (ANC) di Indonesia mengacu pada rekomendasi WHO tahun 2001 untuk melakukan minimal 6 kali kunjungan pelayanan antenatal, Cakupan K1 (kunjungan pertama) di Provinsi Lampung tahun 2021 sudah mencapai target yaitu sebesar 96, 15% sedangkan Cakupan K4 belum mencapai target yaitu 92, 19%, target K4 94%. Adapun penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis Bandar Lampung. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel pada penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Rawat Inap Way Kandis untuk ANC berjumlah 96 ibu menggunkan teknik total sampling. Analisa data dengan analisis univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistic model faktor risiko).  Pada hasil uji univariat dari 102 sampel terdapat 56 orang (54, 9%) menganggap penerapan prinsip bukti fisik (tangible) kategori Baik, keandalan (reliability) 62 orang (60, 8%) kategori baik, pada ketanggapan (responsiveness) 52 orang (51%) kategori baik, pada jaminan (assurance) 56 orang (54, 9%) kategori baik, pada perhatian (empathy) 56 orang (54, 9%) kategori baik, pada kepuasan pasien 42 orang (41, 2%) kategori baik. Dari hasil uji bivariat terdapat hubungan antara prinsip bukti fisik (tangible) dengan kepuasan pasien antenatal care dengan p-value 0, 000, prinsip keandalan (reliability) p-value 0, 000, ketanggapan (responsiveness) p-value 0, 000, jaminan (assurance) p-value 0, 000 dan Perhatian (Empathy) p-value 0, 000. Hasil multivariat variabel independent bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), dan jaminan (assurance) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. Pada penelitian ini nilai koefisien paling besar adalah variabel jaminan (assurance) yakni sebesar 6, 806, sehingga variabel ini menjadi variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan pasien. Diharapkan puskesmas untuk mempertahan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
COUNSELING AND SCREENING FOR RISK FACTORS FOR HYPERCHOLESTEROLEMIA IN CLASS II A WOMEN'S CORRECTIONAL INSTITUTIONS BANDAR LAMPUNG CITY IN 2024 Khoidar Amirus; Nova Muhani; Fitri Eka Sari; Hernandi ashari; Firdha Azzahra Saputri; Riesca Lavenia Terta
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v8i1.2255

Abstract

The prevalence of hypercholesterolemia worldwide reaches around 45%. In the Southeast Asia region, the prevalence rate of hypercholesterolemia is around 30%, while in Indonesia it reaches 35%. Then the prevalence of high cholesterol levels in Lampung Province in 2018 reached 53.2%, this shows that in Lampung Province people with dyslipidemia are still high. The aim of this service is health screening and counseling to increase the knowledge of inmates regarding cholesterol disease. The service method is to carry out health screening such as checking blood pressure, weight, height and BMI then carrying out counseling activities related to preventing cholesterol disease. The service was carried out on January 19 2024 with a sample size of 235 inmates. at the Class IIA Women's Correctional Institution in Bandar Lampung City. The results of the service showed that those with good knowledge were 70.6% and those with poor knowledge were 29.4%. 21.7% of their families had a history of cholesterol and 78.3% of those did not have a history of cholesterol. experienced an increase in cholesterol levels by 72.8% and those who did not experienced an increase in cholesterol levels by 26.0%. had a BMI of very thin (0.9%), thin (69.8%), normal (22.1%) and fat (7.20%). The education level of the people who most often participate in this service is high school (66.0%). The people who most often participate in this service are aged 25-35 years (33.6%) and aged 36-45 years (32.3%). It is hoped that health workers can continue to improve health education and education regarding NCDs, especially cholesterol.
COUNSELING AND SCREENING FOR RISK FACTORS FOR HYPERTENSION IN CLASS IIA WOMEN'S CORRECTIONAL INSTITUTIONS IN BANDAR LAMPUNG CITY IN 2024 Wayan Aryawati; Fitri Eka Sari; Gilang Raka Pratama; Risa Rismaya Risdinar; Kevin Andhara Setya P.
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v8i1.2256

Abstract

The prevalence of hypertension in individuals over 18 years of age and diagnosed by a health professional reaches 9.4%. In addition, around 9.5% of the population takes medication to treat hypertension. Therefore, there are around 0.1% of the population who take hypertension medication even though they have never been officially diagnosed by a health professional. The prevalence of hypertension in Indonesia, measured in individuals over 18 years of age, reached 34.11%. The aim of this service is to carry out health screening and counseling to increase the knowledge of the inmates regarding hypertension. The service method is carrying out health screening such as checking blood pressure, weight, height and BMI then carrying out outreach activities related to preventing hypertension. The service was carried out on January 19 2024 with a sample size of 235 inmates. at the Class IIA Women's Correctional Institution in Bandar Lampung City. The results of the service that had been carried out were concluded that 76.6% of the inmates had good knowledge and 23.4% had poor knowledge. Those with normal blood pressure were 74.6% and those with high blood pressure were 26.0%. 26.0% of their families had a history of hypertension and 74.6% did not have a history of hypertension. Those who had a sleep pattern of <6 hours a day were 8.10% and those who did not have a sleep pattern of >6 hours a day were 91.9%. It is hoped that health workers can continue to improve health education and education regarding NCDs, especially hypertension.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku WUS Dalam Melakukan Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Wilayah Kerja Puskesmas Brabasan Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji Siti Fadilah; Dessy Hermawan; Nurul Aryastuti; Fitri Ekasari; Christin Angelina Febriani
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1 (2023): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1.639

Abstract

Kanker serviks merupakan penyakit ganas yang berkembang di leher rahim, bagian terbawah rahim yang meluas hingga ke ujung saluran reproduksi. Pencegahan terpadu dengan skrining sebaiknya dilaksanakan di puskesmas. Program Pemeriksaan Kanker Serviks Puskesmas Willaraga Bravasan memiliki tingkat kelulusan sebesar 13,6% pada tahun 2022. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku WUS dalam skrining kanker serviks dengan metode IVA. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi berjumlah 2.479 wanita usia subur antara 30 dan 50 tahun yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Bravasan, dengan sampel sebanyak 127 orang wanita. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dengan chi-square dan multivariat dengan regresi logistic sedehana. Hasilnya, 102 orang (80,3%) tidak mengikuti tes, dan 25 orang (19,7%) mengikuti tes. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p-value = 0,000; OR = 7,600), dukungan suami (p-value = 0,001; OR = 4,875), dan dukungan tenaga kesehatan (p-value = 0,045; OR = 7,600). Diketahui bahwa ada. ) terdiri dari 1,378), sumber (p-value = 0,018 OR=3,563), dan paritas (p-value = 0,000; OR = 5,560). ). Variabel yang paling dominan yaitu variable pengetahuan (OR=11,082. Diharapkan tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan kepeda Wanita Usia Subur antara 30 dan 50 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bravasan agar lebih memahami tentang tes IVA dan risiko kanker serviks, sehingga dapat memperbaiki perilakunya saat melakukan tes WUS. Kata kunci: Deteksi Dini, Kanker Leher Rahin, WUS
Analysis Of Risk Factors For Covid - 19 Patients Using Mechanical Ventilation At Abdul Moeloek Lampung Hospital Year 2021 Nanang Dismiantoni; Samino; Fitri Eka Sari; Torry Duet Irianto; Nurhalina Sari
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 6 No 2 (2025): In Progress issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i2.846

Abstract

Considering that the number of confirmed cases of COVID-19 continues to increase, the Ministry of Health has issued Circular Letter Number HK 02.01/Menkes/ concerning Increasing the Capacity for Treatment of COVID-19 Patients in Hospitals Providing COVID-19 Services Issued 11/2021. This is especially true for patients on ventilators or in isolation rooms. This study aims to analyze the risk factors for COVID-19 patients who use ventilators at Abdul Moerok Hospital, Lampung in 2021. This research is a quantitative study using a cross-sectional design. The research was conducted at Abdul Moerok Regional Hospital from September 2022 to January 2023. The study population included 2,152 COVID-19 patients who were treated in hospital rooms and hospital wards. The sample was 337 people. Medical records are used as research instruments. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis. Respondents within 8 days after birth were 249 people (73.9%), 207 people (61.4%) had no complications, 250 people (74.2%) had oxygen saturation >90%, and 128 people were using a ventilator. people (38.0%). Relationship between age (p 0.001), gender (p 0.011), duration of Covid-19 disease (p 0.031), Covid-19 patients (p 0.001), and oxygen saturation (p 0.001), use of ventilators in Covid-19 patients. Oxygen saturation is the variable that has the greatest influence on the incidence of mechanical ventilation in Covid-19 patients, with a p-value of 0.001 and an OR of 68.285. It is hoped that the public will increase their knowledge so that they can avoid risk factors that can reduce oxygen saturation and maintain lung function
Analysis of Factors Associated with Wus's Decision to Use an IUD in the Working Area of the Maja Public Health Center, Lebak Regency in 2024 Indah Mulia Herwisdiane; Wayan Aryawati; Fitri Ekasari; Dessy Hermawan; Dhiny Easter Yanti
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 6 No 2 (2025): In Progress issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i2.871

Abstract

Birth control has become a global issue that is very important in maintaining a balance between population growth and available resources. One contraceptive method that is often used is the IUD. The prevalence of IUD/AKDR family planning acceptors in Indonesia is 3.8% and in Banten it is 6.09%. IUDs have been a major focus of long-acting contraceptive research due to their high effectiveness, reversibility, and potential additional health benefits. The aim of the research is to determine the factors related to WUS's decision to use an IUD. This type of quantitative research with a cross sectional design. The population in the study, namely women of childbearing age in the Maja Health Center Working Area, amounted to 9,394 people and a sample of 369 people using the cluster random sampling technique . Data analysis used univariate, bivariate ( chi square), and multivariate ( multiple logistic regression). The results of bivariate analysis showed that there was no relationship between age (p=0.405), parity (p=0.837), and occupation (p= 0.875) with WUS's decision to use an IUD. Meanwhile, education (p=0.004), knowledge (p=0.000), attitude (p=0.038), husband's support (p=0.035), and support from health workers (p=0.029) influenced WUS' decision to use an IUD. The factor most related to WUS's decision to use an IUD was knowledge with OR= 9.591. The conclusion of this research is that the dominant factor related to the decision to use an IUD is knowledge. WUS should actively seek information through trusted sources such as consulting with medical personnel at community health centers or reading accurate health literature.
Analisa Faktor Kepuasan Pasien Poli Rawat Jalan Rsia Prima Qonita Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Govindha Putri; Dina Dwi Nuryani; Nova Muhani; Samino Samino; Fitri Ekasari
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 9 (2024): Volume 6 Nomor 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i9.13566

Abstract

ABSTRACT Nowadays healthcare industry has moved towards continuous quality improvement. Thus, health care managers must include patient-centered care activities as a major component. For this reason, patient satisfaction is a quality improvement tool for the overall performance of health facility organizations. Hospitals as health facilities must be able to realize good quality, but there is still patient dissatisfaction with hospital services, including the Prima Qonita Mother and Child Hospital (RSIA), Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra Province. Therefore, researchers want to focus on analyzing the hospital's outpatient satisfaction factors. Analyzing patient satisfaction factors at the RSIA Prima Qonita outpatient clinic, Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra Province. The method used is quantitative with a cross sectional design. The samples taken were 388 with accidental sampling techniques. The independent variables assessed were physical evidence (tangible), reliability (reliability), responsiveness (responsiveness), and assurance (assurance) and  empathy (empathy). Bivariate test using spearman correlation test and multivariate using linear regression test. Based on the results of the Spearman Correlation test, the physical evidence factor (r= 0.340), the empathy factor (r= 0.398), the reliability factor (r= 0.409), the responsiveness factor (r= 0.447), and the assurance factor (r= 0.434) were obtained. The results of the multiple linear regression test obtained a p value of 0.000 and a coefficient B value of 1.19 for the empathy variable. Each factor of physical evidence, empathy, reliability, responsiveness and assurance statistically influences patient satisfaction with health services in outpatient clinics. The most dominant factor is the empathy factor. Keywords: Hospital, Quality of Service, Patient Satisfaction, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy  ABSTRAK Industri pelayanan kesehatan saat ini telah bergerak menuju peningkatan kualitas yang berkelanjutan. Manajer pelayanan kesehatan harus memasukan kegiatan perawatan yang berpusat pada pasien sebagai komponen utamanya. Kepuasaan pasien menjadi alat peningkatan kualitas untuk kinerja organisasi sarana kesehatan secara keseluruhan. Rumah sakit sebagai sarana kesehatan harus mampu mewujudkan kualitas yang baik, namun masih ditemukan ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit termasuk Rumah Sakit Ibu dan Anak Prima Qonita Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. Menganalisis faktor kepuasan pasien poli rawat jalan RSIA Prima Qonita Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. Metode yang digunakan berupa kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sample yang diambil sebanyak 388 dengan teknik accidental sampling. Variabel yang dinilai yaitu bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), dan jaminan (assurance) dan empati (empathy). Uji bivariat menggunakan uji korelasi spearman dan multivariat menggunakan uji regresi linear. Berdasarkan hasil uji Korelasi Spearman didapatkan faktor bukti fisik (r= 0,340), faktor empati (r= 0,398), faktor kehandalan (r= 0,409), faktor daya tanggap (r= 0,447), dan faktor jaminan (r= 0,434). Hasil uji regresi linier berganda diperoleh hasil nilai p value sebesar 0,000 dan diperoleh nilai koefisien B sebesar 1,19 pada variabel empati. Masing-masing faktor bukti fisik, empati, kehandalan, daya tanggap dan jaminan secara statistik berpengaruh terhadap kepuasan pasien pelayanan kesehatan di poli rawat jalan. Faktor yang paling dominan adalah faktor empati. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Dan Empathy
Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Lampung Riyanti Riyanti; Fitri Eka Sari; Samino Samino; Andri Hardinata; Deny Eka Liasari; Dhika Azzahra; Rika Ramayanti; Rahmad Efendi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.14029

Abstract

ABSTRAK Kawasan tanpa rokok atau KTR yang merupakan ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan produk tembakau. Mengimplementasikan strategi promosi kesehatan guna menyelesaikan permasalahan kesehatan terkait dengan aturan Kawasan Bebas Rokok. Skema Alur Pelaksanaan Penyampaian hasil analisis situasi, prioritas masalah dan akar masalah tentang implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di RSPBA, dilakukan dengan cara konsolidasi dan presentasi hasil analisa masalah. Kegiatan konsolidasi ini dihadiri oleh Manajemen RSPBA dan Pembimbing Akademik. Pada dasarnya pengunjung menyadari akan pentingnya melestarikan lingkungan tanpa asap rokok. Namun dalam pelaksanaan dibutuhkan motivasi dan dukungan majemen terhadap pengawas puntung rokok dalam menjalankan tugasnya dengan diberikan kewenangan. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan sosialisasi dan aksi sosial memberikan mafaat yang signifikan pada wilayah kerja RS Pertamina Bintang Amin maupun pengunjung. Dengan aksi sosial tersebut memberikan manfaat kesegaran udara dan kenyamanan sehingga meningkatkan kunjungan pasien di RS Pertamina Bintang Amin. Kata Kunci: Kebijakan Rumah Sakit, Kawasan Tanpa Asap Rokok (KtR)  ABSTRACT A non-smoking area or KTR is a room or area that is prohibited for smoking or activities for producing, selling, advertising and/or promoting tobacco products. Implement health promotion strategies to resolve health problems related to Smoke-Free Zone regulations. Implementation Flow Scheme Submission of the results of the situation analysis, problem priorities and root causes regarding the implementation of Smoke Free Zones (KTR) at the RSPBA, is carried out by consolidating and presenting the results of the problem analysis. This consolidation activity was attended by RSPBA Management and Academic Advisors. Basically, visitors are aware of the importance of preserving an environment without cigarette smoke. However, implementation requires motivation and management support for cigarette butt supervisors in carrying out their duties with the authority they are given. Implementing Community Service activities with outreach and social action provides significant benefits to the Pertamina Bintang Amin Hospital work area and visitors. This social action provides the benefits of fresh air and comfort thereby increasing patient visits at Pertamina Bintang Amin Hospital. Keywords: Hospital Policy, Smoke Free Area (KtR)