Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBAHARUAN CRIMINAL POLICY TENTANG SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI (Upaya Strategis dalam Penaggulangan Kejahatan Korporasi) Zulkarnain Zulkarnain; Zahir Rusyad
Widya Yuridika Vol 1, No 2 (2018): Widya Yuridika: Jurnal Hukum
Publisher : Universitas Widya Gama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10015.955 KB) | DOI: 10.31328/wy.v1i2.747

Abstract

Corporation crime is as extra ordinary crime we should fight against seriously. Great efforts must be made in order to remove this crime. Such effortst, however, are not in a direct proportion with the criminal policy serving as a base in its law enforcement. The criminal codes serving as the main legal law turn out just considering natural people as a subject of criminal law that may be criminaly assumed, instead of recognizing corporations as the subject of the criminal law, although in some corporation arrangements out of the criminal codes, there are some schemas that recognize corporations as a subject of law. Such arrangements, however are still doubtfully made, since the recognition of corporations as a subject of law in the law still denies the responsibility and comdemnation of corporation in the Indonesian criminal law still refer to a paradigm that position a person as a doer of crimes. As a result, although it is clear that the actor of crimes is a corporation, it is the natural person who should be responsible for the crime.  Kata Kunci: korporasi, pertanggungjawaban pidana.
ANALISIS TERHADAP MASALAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM PRAKTEK KENEGARAAN DI INDONESIA Lukman Hakim; Purnawan D. Negara; Zahir Rusyad
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa hal yang harus tekankan kembali dalam bidang Pembangunan hukum di Indonesia adalah tidak hanya diarahkan kepada pembuatan peraturan perundang-undangan dengan suatu keyakinan bahwa memiliki peraturan perundangan yang baik akan menghasilkan hukum yang baik dan hukum yang baik akan mempengaruhi kinerja dari lembaga-lembaga hukum yang potensial misalnya kehakiman, kejaksaan, kepolisian dan penegak hukum lainnya seperti para Advokat. Metode penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif atau legal research. Analisis dilakukan dengan ‘analisis kualitatif yuridis’ dan hasilnya dipaparkan dalam bentuk deskriptif analitis. Pilihan pertama dalam konteks pembangunan hukum di Indonesia dapat dikatakan bertumpu pada pembuatan peraturan perundang-undangan dengan sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya. Soal kualitas (substansi) tampaknya tidak mendapat perhatian yang cukup terlebih-lebih peraturan hukum di bawah Undang-undang. Pembangunan hukum yang selalu menitikberatkan pada bidang perundang-undangan semakin memperkuat kenyataan bahwa hukum Indonesia adalah hukum yang menempatkan asas legal formal (aturan perundang-undangan yang tertulis) dan belum tampak jelas upaya untuk menggali hukum-hukum yang lain (dalam bentuk nilai-nilai yang hidup di masyarakat). Supremasi hukum diperankan sebagai bagian sentral di dalamnya, dalam perannya sebagai ideology pelaksanaan pemerintahan. 
BIOGAS TABUNG REAKTOR PLASTIK SEDERHANA MURAH MERIAH SEBAGAI STRATEGI PENYADARAN PEDULI LINGKUNGAN DENGAN MENGATASI LIMBAH SECARA MANDIRI: STUDI IMPLEMENTASI MENGATASI LIMBAH KOTORAN SAPI PADA KELOMPOK TANI KARTIKA II DESA TAJI, KEC. JABUNG, KAB. MALANG Purnawan D. Negara; Lukman Hakim; Zahir Rusyad; Tri Wardhani
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah kotoran sapi di Kampung Sidodadi, Dusun Krajan, Desa Taji selama ini menjadi persoalan karena dibuang begitu saja di jurang-jurang belakang rumah penduduk dan menimbulkan persoalan lingkungan. Sementara ini ketersediaan bahan bakar warga untuk menyangrai kopi menggunakan gas LPG 5 kg, cukup membebani pendapatan warga. Limbah kotoran sapi dapat dikelola menjadi sumber energi gratis yang tidak membebani pendapatan warga, bahkan residu kotorannya dapat dijadikan pupuk kandang. Faktor ketidak tahuan warga atas pembuatan instalasi biogas dan faktor ketidak percayaan warga karena pernah dijanjikan instalasi biogas, namun hal itu  tidak terwujud di tengah semangat warga mengharapkannya yang dibuktikan dengan telah menyediakan lahan dan menggali tanah untuk reaktor tabung biogas cor beton. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah: a) Mengadakan pelatihan bersama pembuatan instalasi biogas sederhana berupa tabung reaktor plastik dengan harga murah meriah; b) Melakukan praktik bersama pembuatan instalasi biogas dengan didampingi langsung praktisi biogas tabung reaktor plastik. Tahapan mendukung solusi yang ditawarkan adalah: a) Diskusi antara pengusul dengan mitra untuk menyamakan persepsi mengenai solusi permasalahan prioritas mitra. Tim pengusul menelusuri dan mengumpulkan referensi instalasi biogas; b Mendesain instalasi biogas dengan reaktor tabung plastik; c) Mengadakan penyuluhan mengenai biogas; dan d) Mengadakan instalasi biogas sederhana. Hasil pengabdian adalah terlaksananya penyuluhan mengenai biogas dan berhasil dibangunnya  instalasi biogas sederhana pada Kelompok Tani Kartika II. Telah berhasil terbentuk gas metana yang ditunjukkan dengan menggelembungnya tabung reaktor plastik, tetapi belum maksimal akibat cuaca yang kurang mendukung, yaitu hujan sehingga belum dapat menghidupkan kompor gas dengan sumbu tunggal yang dihubungkan dengan reaktor plastik tersebut. 
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN SEBAGAI PEMEGANG HAK KONSTITUSIONAL ATAS PELAYANAN ISOLASI COVID-19 Fenia Aurully Aisyah; Zahir Rusyad; Zulkarnain Zulkarnain
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2022 Transisi Global dalam Mencapai SDGs 2030
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka menjawab persoalan akibat pandemi Covid-19, pemerintah mengambil langkah untuk mengintsruksikan pelayanan isolasi bagi pasien yang terpapar virus Covid-19 sebagai representasi amanat undang-undang yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang layak dan bermutu bagi setiap pemangku hak konstitusional. Namun demikian, dalam prakteknya tanggungjawab negara untuk memenuhi kewajiban tersebut tidak selalu berjalan seyogyanya. Adakalanya terjadi ketidakharmonisan antara das sein dengan das sollen sehingga memicu tercederainya hak-hak tersebut yang kemudian mengakibatkan suatu chaos. Pangkal daripada isu yang diangkat berangkat dari problema normatif yang selanjutnya mengerucut pada permasalahan empiris dimana adanya pengaturan mengenai pelayanan isolasi Covid-19 masih belum lengkap yang berimplikasi pada ketidakpastian hukum. Kemudian juga adanya ketidaklinieran antara fakta dan yang seharusnya dan kemudian melahirkan sengketa. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah penegasan kembali terhadap Peraturan perundang-undangan untuk lebih spesifik menguraikan hak kesehatan dalam pelaksanaan isolasi.  Tulisan ini menggunakan metode penelitian hukum normatif/doktrinal. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa banyak ditemui potret-potret mekanisme atau pelaksanaan isolasi Covid-19 yang kontradiktif dari instrument undang-undang. Sehingga untuk meminimalisir hal tersebut diperlukam adanya pengaturan mengenai pelayanan isolasi untuk masa yang akan datang serta penegasan mengenai perlindungan hukum yang menaungi pasien yang bersengketa.
TINJAUAN YURIDIS KEBERADAAN TENAGA SUKARELA PELINTAS JALAN DI SEPANJANG JALAN RAYA PORONG, SIDOARJO Evan Luwis Vernando Lumbanraja; Lukman Hakim; Mufidatul Ma’sumah; Zahir Rusyad
Prosidia Widya Saintek Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.174 KB)

Abstract

Jumlah kendaraan bermotor terus meningkat di Indonesia.  Peningkatan ini menjadikan kebutuhan akan ketertiban lalu lintas semakin sulit untuk didapati. Ketidakmampuan Polisi Lalu Lintas untuk berada setiap waktu di sepanjang jalan untuk menertibkan kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang, menjadikan kesempatan bagi beberapa oknum untuk berperan dalam mengatur lalu-lintas, oknum ini kerap disapa sebagai Tenaga Sukarela Pelintas Jalan. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap secara Yuridis Keberadaan Tenaga Sukarela Pelintas Jalan, Khususnya di Jalan Raya Porong Kabupaten Sidoarjo serta menganalisis Pertanggungjawaban Pidana Tenaga Sukarela Pelintas Jalan bilamana terjadinya sebuah pelanggaran dan kecelakaan. Penelitian ini adalah Penelitian Yuridis Sosiologis dengan pendekatan berdasarkan Perundang-Undangan atau Statue Approach. Adapun Metode Analisis yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, disimpulkan bahwa: Pertama, Tenaga Sukarela Pelintas Jalan tidak memiliki dasar hukum untuk melakukan pengaturan lalu lintas. Selain itu Tenaga Sukarela Pelintas Jalan tidak semestinya menyebabkan gangguan fungsi jalan, seperti tertulis dalam Pasal 12 Undang-undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, dan Pasal 28 Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selain itu di dalam Pasal 13 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Sidoarjo No. 10 Tahun 2013 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Kedua Tenaga Sukarela Pelintas Jalan juga dapat dikenakan jerat Pidana, yaitu pada pasal 359 dan 360 KUHP apabila terjadinya suatu  kecelakaan yang disebabkan karna Kelalaian Tenaga Sukarela Pelintas Jalan. Namun hal ini juga bisa melalui pendekatan Restorative Justice, seperti yang diatur dalam pasal 10 huruf B Peraturan Kepolisian No. 8 Tahun 2021 Tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif.
Pelatihan Kepemanduan Dalam Pengembangan Water Sport Tourism Susur Sungai Wetan Lepen-Estuari Ungapan Berbasis Pendidikan Konservasi Purnawan Dwikora Negara; Tri Wardhani; Iwan Nugroho; Zahir Rusyad; Lukman Hakim
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v6i1.4329

Abstract

ABSTRAKSport tourism adalah perpaduan antara aktivitas olahraga dengan daya tarik wisata. Wilayah Malang Raya sangat dimungkinkan dilangsungkan sport tourism terutama yang berbasis alam laut (marine). Kabupaten Malang adalah salah satu wilayah yang memiliki 100 pantai dengan garis pantai sepanjang 102,62 km. Salah satu kawasan perairan pantai yang menarik untuk lokasi water sport tourism adalah Pantai Ungapan yang berada di area kawasan Desa Gajah Rejo dan Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Terkait kawasan estuari ini, di Desa Sidodadi yang satu ecoregion dengan kawasan itu terdapat Yayasan Pendidikan dan Sosial Tegalsari Sejahtera Gedangan, yang bergerak di bidang pemberdayakan ekonomi masyarakat lokal dengan memanfaatkan aliran sungai untuk wisata dengan melakukan konservasi estuari. Sudah tiga tahun ini merintis ekowisata susur Sungai Bajul Mati. Dari 5 guide susur sungai yang dimiliki oleh yayasan ini, baru satu orang saja yang termasuk guide handal. Handal dalam penguasaan medan susur sungai, penguasaan identifikasi jenis mangrove, dan kemampuan berkomunikasi dengan pengunjung. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini  dalam upaya mendukung dan mengembangkan water sport tourism susur sungai yang telah dirintis oleh Yayasan Tegalsari adalah dengan melakukan pelatihan kepemanduan. Sasaran pelatihan adalah karang taruna dan warga lokal Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Pelatihan dilaksanakan di Pendopo Yayasan Tegalsari Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang pada Hari Minggu tanggal 11 Desember 2022. Sebelum pelatihan peserta diberikan pertanyaan sebagai pre test dan setelah pelatihan diberikan pertanyaan yang sama sebagai post test. Pengetahuan peserta sebelum pelatihan mengenai pertanyaan pertama yaitu potensi wisata di dusun/desanya adalah sebesar 100%. Pengetahuan peserta terkait pengetahuan ekowisata dan pramuwisata sebelum pelatihan pada pertanyaan kedua sampai ketujuh berkisar 10-48%, setelah pelatihan pengetahuan peserta meningkat menjadi 100%. ABSTRACTSport tourism is a combination of sports activities with tourist attractions. It is very possible for the Malang Raya area to carry out sport tourism, especially those based on marine nature. Malang Regency is one of the areas that has 100 beaches with a coastline of 102.62 km. One of the interesting coastal areas for water sports tourism is Ungapan Beach which is located in the area of Gajah Rejo and Sidodadi Villages, Gedangan District, Malang Regency. Regarding this estuary area, in Sidodadi Village, which is in the same ecoregion as the area, there is the Tegalsari Sejahtera Gedangan Education and Social Foundation, which is engaged in empowering the local community's economy by utilizing the river flow for tourism by conserving the estuary. It has been three years since he has pioneered ecotourism along the Bajul Mati River. Of the 5 river guides owned by this foundation, only one is a reliable guide. Reliable in mastering riverside terrain, mastering mangrove species identification, and the ability to communicate with visitors. Activities carried out in community service in an effort to support and develop water sport tourism along the river which has been initiated by the Tegalsari Foundation are by conducting guiding training. The training targets were youth organizations and local residents of Umbulrejo Area, Sidodadi Village, Gedangan District, Malang Regency. The training was held at the Tegalsari Foundation Hall in Umbulrejo Area, Sidodadi Village, Gedangan District, Malang Regency on Sunday, December 11 2022. Before the training participants were given questions as a pre test and after the training were given the same questions as a post test. The knowledge of the participants before the training regarding the first question is that the tourism potential in the area/village is 100%. Participants' knowledge related to ecotourism and tour guide knowledge before training on the second to seventh questions ranged from 10-48%, after the training the participants' knowledge increased to 100%.
PEMBUATAN PUPUK KANDANG SRINTIL DI DUSUN KRAJAN DESA TAJI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Tri Wardhani; Purnawan D. Negara; Zahir Rusyad; Lukman Hakim; Firman Hidayat
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2022 Transisi Global dalam Mencapai SDGs 2030
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Taji merupakan desa penyangga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berada di ketinggian 1200 m dpl.  Mitra  mengelola lahan milik Perhutani dengan luas lebih dari 1 hektar. Lahan ditanami kopi, cengkeh, porang, pisang, Indigofera, dan bengkoang. Mitra memelihara 2 ekor sapi penggemukan, 9 ekor kambing dewasa dan 2 anak kambing. Permasalahan mitra terkait produksi dan manajemen adalah kotoran kambing belum dikelola dan hanya menumpuk di bawah kandang bercampur dengan sisa pakan, mitra mengetahui cara pembuatan pupuk organik melalui penyuluh dan media sosial tetapi belum menerapkan pembuatan pupuk organik, belum memiliki sebagian bahan dan alat untuk membuat pupuk organik dari kotoran ternak sapi dan kambing, belum memiliki misi ke depan untuk mengemas, memberi merk, dan memasarkan produk hasil pembuatan pupuk organik baik secara offline maupun online. Solusi yang ditawarkan adalah: mengadakan penyuluhan dan memberi motivasi mengenai pentingnya mengelola  kambing menjadi pupuk kandang srintil, mengadakan penyuluhan dan memberi motivasi mengenai pentingnya membuat merk dan mengadakan demonstrasi dan praktek pembuatan pupuk kandang srintil. Hasil pengabdian masyarakat adalah mitra menjadi percaya diri untuk membuat pupuk kandang srintil dari kotoran kambing dan dapat merealisasikannya. Proses pembuatan pupuk kandang srintil berlangsung selama 5 minggu dengan rendemen berkisar 60%, dan mitra juga dapat mengefisienkan pembelian pupuk kandang sebesar 1.2 ton yang  setara Rp. 1.200.000,- apabila harga pupuk kandang srintil sebesar Rp.25.00/5 kg.ÂÂ