Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Ta‘zῑz Al-Qayyim al-Akhlāqiyyah Bi Istirātijiyyah Al-Tawāṣul Asnā’a Ta‘lῑm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah Fi ‘Asr Al-Ta‘allumi Al-Mustaqilli Bi Ma‘had Dāru as-Salām Jombang Lailatul Qomariyah; Akhmad Sauqi Ahya; Faishol Mahmud Adam Ibrahim
al Mahāra: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/almahara.2022.081-04

Abstract

The aim of this study is to describe the speaking strategies in strengthening character values at learning arabic at the independent learning’s era in Darus Salam Islamic Boarding School.This research was designed with a qualitative approach, with the type of case study. A method for collecting data by observations in teaching Arabic language, and documenting the teacher's speech act’s strategy, and interviewing the context of these teacher’s actsand is analyzed by interactive model analysis. The results of this research are, strengthening character values by the communication strategy with two strategies: A) the direct strategy with five functions, 1) the request, 2) the command, 3) the invitation, 4) The hope, 5) The advice; b) the indirect strategy has two functions, 1) The request, and 2) The command. The results of this study contribute to the teacher's communication strategy in using appropriate verbal verbs as an attempt to build students who have a moral character and become more interactive and communicative learning while teaching Arabic. Therefore, it is necessary to conduct the following research to understand moral values through the educational materials for writing skill that include moral values in them in Arabic learning. Keywords: Character Value, Independent Learning, Speaking Strategies Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi bertutur dalam penguatan nilai karakter Pada pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren Darus Salam Jombang di era Merdeka Belajar. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan kualitatif, dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data dengan observasi pembelajaran bahasa Arab, dan mendokumentasikan strategi tindak tuturnya, dan mewawancarai kontekstersebut dan Kemudian dianalisis dengan analisis model interaktif. Hasil penelitian ini adalah, penguatan nilai karakter melalui strategi bertutur dengan dua strategi: A) strategi langsung dengan enam fungsi, 1) permintaan, 2) perintah, 3) ajakan, 4) Harapan, 5 ) Nasihat; b) strategi tidak langsung memiliki dua fungsi, 1) Permintaan, 2) Perintah. Hasil penelitian ini berkontribusi pada strategi bertutur guru dalam menggunakan tindak tutur yang tepat sebagai upaya untuk membentuk siswa yang memiliki nilai karakter dan menjadi pembelajaran yang lebih interaktif dan komunikatif. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian berikut untuk memahami nilai-nilai karakter melalui materi pendidikan keterampilan menulis yang memuat nilai-nilai karakter di dalamnya pembelajaran bahasa Arab. Kata kunci: Nilai Karakter, Merdeka Belajar, Strategi Bertutur
KEKERABATAN BAHASA JAWA NGANJUK DENGAN BAHASA JAWA JOMBANG ( Kajian Leksikostatistik) Akhmad Sauqi Ahya; Heru subakti subakti; surotin surotin
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/linguista.v6i1.12681

Abstract

Kekerabatan Bahasa Kridalaksana dalam Kamus Linguistik mengatakan kekerabatan adalah hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari sumber bahasa induk yang sama yang disebut bahasa purba. Kekerabatan dalam istilah linguistik diartikan sebagai hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari sumber yang sama . Bahasa berkerabat adalah bahasa yang memiliki hubungan antara bahasa yang satu dengan yang lain. Hubungan ini bisa jadi merupakan asal dari induk yang sama sehingga terdapat kemiripan atau karena adanya ciri-ciri umum yang samaHakikat Tingkat Kekerabatan Tingkat kekerabatan menunjukkan adanya persamaan yang jelas antara kata -kata dari berbagai bahasa/dialek yang berbeda-beda melalui pengelompokan sesuai kategori tingkat kekerabatan, karena pada hakekatnya bahasa-bahasa itu. Pada penelitian objek yang digunakan sebagai objek penelitian adalah bahasa jawa dialek nganjuk  dan bahasa jawa dialek jombang.Metode yag digunakan untuk mencari tingkat kekerabatan adalah metode leksikostatistik yaitu  suatu teknik  dalam  pengelompokkan  bahasa  yang lebih cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata  (leksikon)  secara    statistik,  untuk kemudian  berusaha  menetapkan pengelompokan  itu  berdasarkan  persentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa  lain sedangkan untuk klasifikasi status isolek menggunakan tabel klasifikasi bahasa.
Tahlīl Jaudah Būnūd Ikhtibār al-Lughah al-‘Arabiyah li Ghair al-‘Arab fī Jāmi’ah Hāsyim Asy’arī al-Islāmiyah Tebuireng Jombang fî Ḍau al-Mustawā al-Tafkīr al-‘Ālī Lailatul Qomariyah; Akhmad Sauqi Ahya

Publisher : Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/sa.v13i1.3172

Abstract

This research aims to analyze the quality of test Arabic as a foreign language (TOAFL) items in Hayim Asy’ari University Tabuireng Jombang of perspective higher order thinking skills. The approach used for this research is qualitative and quantitative. The researcher used the qualitative approach to distribute the question items in terms of the cognitive domain at the higher level in the Arabic language test. Data were taken through documentation of results. The results of this research are: 1) The distribution of the items of this test in terms of the cognitive domain in the level of higher thinking skill is of six classifications that mean remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating, and creating: 2) Their quality in terms of difficulty coefficient did not meet the criteria of good test items. Because there is no moderation in the number of questions from the level, and as for their quality from the discrimination coefficient, there is a single question that must be eliminated and replaced with new questions.
Isti'ab al-Qayyim al-Akhlaqiyyah min Khilal al-Af'al al-Taujihiyyah Asna'a Ta'lim al-'Arabiyyah Lailatul Qomariyah; Akhmad Sauqi Ahya'
Al-Fusha : Arabic Language Education Journal Vol 4 No 2 (2022): July
Publisher : INAIFAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/alfusha.v4i2.850

Abstract

Character education is internalized in learning by focusing on character values so it helps students to understand and carry out social life. This study oriented to describe the inter­nalization of character values through the teacher's directive speech in learning Arabic. This research used a qualitative case study approach. The data were collected by using the observation method and documenting it with a handycam and analyzing the context. The results of this study indicated the internalization of character valuesthrough teacher directive speech acts with six functions: 1) Asking by internalizing the value of curiosity; 2) Ordering to internalize the value of tolerance and independence; 3) Hoping by internalizing the value of hard work; 4) Inviting to internalize religious values; 5) Advising to internalize the value of appreciating achievement; and 6) Forbidding to internalize creative values. The results of this study contribute to Arabic teachers to communicate the internalization of character values in Arabic learning.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBANTU MEDIA AUDIOVISUAL Indah Husna Al Hidayah; Akhmad Sauqi Ahya
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yaitu rendahnya kemampuan keterampilan bermain drama siswa kelas V SDN Sembung Perak Jombang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bermain drama pada siswa kelas V SDN Sembung Perak Jombang menggunakan metode role playing berbantu media audiovisual. Metode pembelajaran role playing merupakan bagian dari strategi pembelajaran aktif yang bertujuan untuk mengaktifkan peran siswa dalam proses pembelajaran. Bentuk penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I menunjukkan peningkatan keterampilan bermain drama untuk aspek lafal dan intonasi. Aspek lafal nilai rata-ratanya 79.16, dan aspek intonasi nilai rata-ratanya 71.66. Pada siklus II menunjukkan peningkatan bermain drama untuk aspek lafal, intonasi, dan ekspresi. Aspek lafal nilai rata-ratanya 82.08, aspek intonasi nilai rata-ratanya 77.08 dan aspek ekspresi nilai rata-ratanya 74.58. Pada akhir siklus III menunjukkan peningkatan keterampilan bermain drama untuk aspek lafal, intonasi, ekspresi, gerak dan pengahayatan. Aspek lafal nilai rata-ratanya 92.08, aspek intonasi nilai rata-ratanya 88.33, aspek ekspresi nilai rata-ratanya 89.16, aspek gerak nilai rata-ratanya 90 dengan dan aspek penghayatan nilai rata-ratanya 89.58. Dengan demikian bahwa melalui metode pembelajaran role playing berbantu media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan bermain drama siswa kelas V SDN Sembung Perak Jombang tahun ajaran 2021/2022
Pematuhan maksim kuantitas Grice pada tuturan guru dalam interaksi kelas Bahasa Indonesia di MI Al-Adnani Kayangan Diwek Jombang Akhmad Sauqi Ahya; Heru Subakti; S Surotin
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/linguista.v6i2.14330

Abstract

Tuturan guru mendominasi dalam kegiatan interaktif dengan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Untuk mewujudkan pembelajaran yang komunikatif dan interaktif, guru mematuhi maksim kuantitas yang dikemukakan oleh Grice, yaitu berbicara sesingkat dan sejelas mungkin agar informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah. Artikel ini membahas bagaimana mematuhi maksim kuantitas Grice dalam tuturan guru. Sumber Data penelitian ini adalah tuturaan guru Bahasa Indonesia di  MI Al Adnani. Adapun data yang digunakan adalah tuturan guru yang mengandung pentaatan maxim kuantitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif dimana data dikumpulkan melalui metode dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan metode interaktif. Pengumpulan data dengan cara merekam semua kegitan aktifitas guru Bahasa Indonesia di MI Al-adnani kemudian data tersebut dittranskip dan klasisfikasikan berdasarn kategori teori grice dan dikelompokkan berdasarkan pola yang sama.Hasil penelitian ini adalah pola-pola kalimat yang digunakan guru ketika berbicara dan menjelaskan mata pelajaran bahasa indonesia. Pola kalimat pada saat mentaati maksim kuantitas dalam tuturan guru digunakan dalam beberapa kategori; yaitu, 1) Permintaan "memohon", 2) Permintaan "Berdoa"; 3) Permintaan Bertanya; 4) Pertanyaan "tanyakan"; 5) Soal “menyelidiki”, dan 6) Larangan “Melarang”. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mempolakan interaksi yang yang efektif yang digunakan guru.                                             
RETORIKA PEMBAWA ACARA NAJWA SHIHAB PADA PROGRAM MATA NAJWA EDISI DEBAT RKUHP MERDEKA BERSUARA Sinta Dwi Maghfiroh; Akhmad Sauqi Ahya
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan retorika Najwa Shihab merupakan wujud dari keterampilan berbicara yang memukau dan mampu menggunakan strategi dengan teknik persuasi.Teknik persuasi dalam konsep bukti retoris sangat diperlukan untuk mempengaruhi atau mengajak audience agar mau mengikuti apa yang disampaikan oleh pembawa acara. Melalui acara Mata Majwa  yang menyajikan tayangan mengenai informasi baik berupa peristiwa atau kejadian hukum, politik maupun sosial, dikemas secara interaktif dan apik, mampu menarik dan berhasil menyedot perhatian seluruh lapisan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bukti retoris Pembawa acara Najwa Shihab pada program Mata Program Mata Najwa. Pembawa acara memang faktanya sangat banyak ditemui, namun jarang pembawa acara yang dapat berhasil memersuasi audience, sehingga melalui bukti retoris Aristoteles dapat digunakan sebagai acuan teknik yang tepat dalam beretorika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tinjauan bukti retoris menurut Aristoteles. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah akun Youtube Najwa Shihab edisi Debat RKUHP, memang Najwa Shihab sebagau pembawa acaranya.Pada tahap analisis dilakukan dengan cara deskripsi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya bukti retoris pembawa acara najwa Shihab yaitu ditemukannya tiga poin, meliputi logos, ethos, dan pathos. Najwa Shihab dalam bukti retoris logos berhasil membuktikan bukti-bukti logis yang dapat dicerna audience dari indikator fakta, data, dan logika. Ethos menjadi poin kedua yang berhasil ditunjukkan Najwa Shihab, memang ethos mempunyai pengertian sumber kepercayaann yang merujuk pada kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan. Dalam hal ini Najwa sebagai lulusan mahasiswa hukum dapat menunjukkan kepada khlayak bahwa dirinya mempunyai pengetahuan yang luas, kepribadian yang terpercaya, dan  apa yang disampaikan merupakan sesuatu yang dipahami atau sesuai dengan bidang keahliannya. Poin ketiga yakni pathos, berhasil dibuktikan Najwa, memang pathos berarti keterikatan dengan emosi yang dimunculkan dari para pendengar atau audience. Pada ketiga bukti retoris tersebut, didapatkan 18 data dari 3 bukti retoris, dan pada bukti logos dan ethos yang menjadi dominan dengan indikator fakta dan krebililitas
The Archeology of Knowledge in Parikan of Kentrung Arts Maisaroh, Siti; Mu’minin; Dia, Eva Eri; Ahya, Akhmad Sauqi; Wahyuniarti, Fitri Resti; Wiyanto, Muhammad Saibani
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 10 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v10i1.33038

Abstract

The research entitled Archeology of Knowledge in the Parikan of Kentrung Art that focused on the following three things: (1) knowledge of the structure of the Kentrung art shrine; (2) knowledge of the value or meaning content of the Kentrung art shrine; and (3) knowledge of the function of the Kentrung art shrine. The archaeological approach and theory of knowledge are used to view art (especially parikan structures) as a form of expression of cultural values and community concerns in the form of symbols that require interpretation, understanding, and explanation. This research employed both descriptive qualitative research methods and folklore research methods during the data collection phase. We use qualitative research methods to verbally describe the data, while we use folklore research methods to process the oral data found in Parikan of Kentrung Art. Both have three stages, namely data collection, data classification, and data analysis. The results of the data analysis concluded that (1) structure knowledge of the parikan of kentrung art includes: each stanza consists of 4 lines, 2 lines as sampiran, and the next 2 lines as content by empowering sound elements to create aesthetics. (2) knowledge of the content and meaning of the parikan in kentrung art in the form of satirical value for those who are in love or romance, social, economic, cultural, or artistic issues; there is even mystical and religious value. (3) Knowledge related to the function of parikan includes: the function of a means of entertainment; a means of love for local culture; a means of caring for social, environmental, and safety functions.
Exploration of Figurative Language in the Poetry Collection Manifesto Koplo by Aditya Ardi N. Siti Maisaroh; Susi Darihastining; Heny Sulistyowati; Akhmad Sauqi Ahya
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v7i2.9992

Abstract

This study focuses on the exploration of figurative language or literary devices in the poetry collection Manifesto Koplo by Aditya Ardi N. The aim of this research is to explore the figurative language used in the collection. The method employed is descriptive, with a stylistic approach. The data source consists of 20 poems selected from the 69 poems in Manifesto Koplo. The research procedure includes: (1) carefully reading and understanding the poems; (2) identifying and marking data within the poems used as the research source, supported by data collection instruments; (3) classifying the data that demonstrate the author’s figurative language according to the research focus; (4) analyzing and describing the data based on the research objectives; and (5) drawing conclusions regarding the figurative language found. The findings indicate that the use of language in the poetry collection reflects the author’s creativity, which is meticulous and detailed in every stanza. The uniqueness of the author is evident in the titles of the poems, which are all related to elements surrounding the dangdut koplo music community, such as the names of female singers, musicians, guitars, drummers, flutes, and so on. The 20 poems analyzed contain highly diverse and aesthetically pleasing figurative language that enhances the distinctive style and originality of the author’s thoughts. The figurative language employed in the collection includes simile, personification, hyperbole, metaphor, paradox, and parallelism. Among these, personification is the most dominant. Notably, two poems—Biduanita Ardila Putri and Jaran Goyang—each contain four types of figurative language simultaneously. This demonstrates the variety and richness of figurative expressions that the author utilizes to beautify the poems while reinforcing their uniqueness and originality.
Phonological Acquisition through Pop-Up Book Media in Children with Autism at SLB Mutiara Kasih Plemahan Kediri Heny Sulistyowati; Akhmad Sauqi Ahya; Ana Fauziah; Natasya Ingga Felani Fauzi
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v7i2.10010

Abstract

Language is the main means of communication in human life in this world, whether in writing, orally, or only in the form of certain symbols. Language acquisition takes place in the brain when acquiring the first language or mother tongue. People can experience difficulties in acquiring language due to several things, one of which is in children with special needs, namely autism. This study aims to obtain the results of language acquisition by using pop-up books as media for autistic children in SLB Mutiara Kasih Plehaman Kediri. The benefit of this research is to find out the language acquisition spoken by autistic children using pop-up book media. This study uses a qualitative descriptive method to identify the speech acquisition of autistic childrenusing pop-up books. The source of data in this study is mild autistic students at SLB Mutiara Kasih Plemahan Kediri. Data collection was done by observation, object determination, recording, data transcription, data identification, and codification. Vocabulary in the category of pronounced nouns include ([b,u], [u,r,u]) , [e,e,a,t,u]. [t,o,m,p,e,t], [u,m,i], [l,u], [n,y,e,t], [h,a,r,i], [o,l.a.h] [u,a,n], and ([u,r,a] [u,r,a]).