Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KAJIAN FILOLOGIS TERHADAP NASKAH WAWACAN SAJARAH HAJI MANGSUR EVA SYARIFAH WARDAH
Al Qalam Vol 28 No 2 (2011): May - August 2011
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.573 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v28i2.1058

Abstract

Wawacan Sajarah Haji Mangsur (WSHM) is one of historical literature works telling about the stories of Banten in the sultanate period in which Haji Mangsur becomes the main actor in this Wawacan. There are three manuscripts of WSHM which can be inventarized; two of them are collected in Bibliotthek Library of Leiden University, the Netherlands, indicated by the code LOr. 7420 dan LOr.7419, and another one is placed in National Libary of Jakarta indicated by the code BG.183. All of these three manuscripts are generally hand-writing by using Arab-Pegon text in Javanese Banten language. After identifying and analyzing the text, it seems that these three manuscripts derives from one source. Based on the result of comparing the texts, all of them are used in the text edition. After criticizing the text, there are several writing error on the WHSM text,i.e. in the form of substitution, addition, and lacuna. Such errors are ,then, corrected in the text edition. Reading materials on the base manuscript which is corrected by substituting, rediuing, or adding are noted in critical apparatus. The method of text edition used in this study is the basis method. It is used because among all these three manuscripts is a manuscript, indicated by the code LOr. 7420, which takes the shine of from the other ones. Key Words: The Manuscript of Wawacan Haji Mangsur, Philology, Text Edition
Kiprah Ulama dalam Politik Pada Masa Pendudukan Jepang Di Indonesia (1942-1945) Eva Syarifah Wardah
Al-Fath Vol 4 No 1 (2010): Juni 2010
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v4i1.3358

Abstract

Sarah peruangan bangsa Indonesia tidak terlepas dari sgarah perjuangan umat Islam, karena keterlibatan umat Islam Indonesia sangat mewarnat gerak langkah perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan. Salah satu basis kekuatan politik Islam di Indonesia adalah pesantren yang dipimpin oleh kaum ulama, di mana ulama mendapat kedudukan terhormat dalam masyarakat Indonesia. Sebagat pemimpin umat Islam ia memiliki kepribadian Jang tinggi dan muha tidak saja dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam kemasyarakatan. Pada masa penjajahan ketika ulama berhadapan dengan realitas penjajahan, pemikiran keagamaan menuntutnya berperan lebih dari sekedar pemimpin serta pembina pesantren saja. hakeRatnya ta adalah pemimpin dari sebuah Romunitas spritual Islamyang kokoh. Pada masa pendudukan Jepang tenadi perubahan pada possi dan peran ulama. Jika pada masa kolonial belanda yang dyadikan elit keRuasaan dalam pemerintahan adalah kelompok priyayi (birokrat), maka pemerintahan Jepang memposisikan ulama sebagai tangan-tangannya. Fakta sejarah menjelaskan bagaimana perbitungan Jepang terhadap kepemimpinan informal Kyat (ulama) ditujukan pada pemilihan K.H. Hasyim Asy ari sebagai pejabat Shumubu (KUA), posts ulama dalam Peta, partisipast dalam Coun Sang in (Dewan Penasehat),pendirian Masyumi,dibentuknya Hizbullah dsb. Dengan kata lain Jepang tdak mengabaikan posisi ulama kendatt harus dipahami dengan ekspanst Dai Nipon
Peranan Jalaluddin Rumi dalam Mendirikan Tarekat Maulawiyah di Konya Tahun 1258-1273 M Eva Syarifah Wardah; Siti Rohayati
Tsaqofah Vol 18 No 1 (2020): June 2020
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v18i1.3183

Abstract

Jalaluddin Rumi is a teacher, poets, and famous Sufi order which came from Persia. Besides his famous works, Jalaluddin Rumi also founded Tarekat Maulawiyah in the year of 1258 M, based in Konya. Based on history, Tarekat Maulawiyah born since the establishment friendship between Jalaluddin Rumi with this teacher, Syamsuddin At-Tabrizi. Sama’ (spinning dance) from teachings Tarekat Maulawiyah raises pros and cons in the Konya community, because the teachings are considered strange. In developing Tarekat Maulawiyah, Jalaluddin Rumi make efforts like teaching, making Sama’ a basic characteristic Tarekat Maulawiyah, and writing poetry.
Tahapan/Proses Cara Kerja Penelitian Filologi Eva Syarifah Wardah
Tsaqofah Vol 8 No 2 (2010): December 2010
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v8i2.3431

Abstract

secara garis besar mengenai materi pokok cara kerja penilitian filologi meliputi dua hal. Pertama Kerangka pemikiran filologi yang menguraikan tentang pesfektif filologi dalam lapangan keilmuannya. kedua seputar pemahaman metodologi beserta istila-istilah yang erat kaitannya dengan masalah metode, prosedur, dan tehnik. Berdasarkan hal ini dapat dikemukakan dua bentuk metode, yakni merode penilitan dan metode kajian. pembicaraan selanjutnya terfokus pada seluk beluk konsep metode kajian filologi yang menjadikan teks suatu naskah sebagai objek garapannya.
PANTUN SISINDIRAN DI BANTEN: Fungsi dan Nilai-nilai Budaya yang Terkandung di dalamnya Eva Syarifah Wardah
Tsaqofah Vol 13 No 2 (2015): December 2015
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v13i2.3409

Abstract

Pantun sisindiran.adalah suatu bentuk karya sastra berupa seni tutur yang popular dalam masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Banten. Pantun sisindiran dibentuk oleh pola yang sudah baku, yaitu oleh sejumlah suku kata yang membentuk larik-larik berupa sampiran dan isi. Larik-larik pada sampiran memberikan gambaran keadaan alam, masyarakat, budaya, seperti yang berkaitan dengan nasib, jodoh, penyesalan, dsb. Sedangkan larik-larik pada isi menyampaikan tentang nilai-nilai, norma, nasehat, ajaran secara tidak langsung, agar sasaran yang dituju tidak tersinggung perasaannya. Pemberian ajaran itu biasanya berupa anjuran, ajakan, perintah, sindiran, larangan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang baik dan sejahtera. Persoalan-persoalan yang biasanya dibawakan melalui sisindiran secara halus dan menyentuh, sehingga penikmat tidak merasa dipaksa untuk memahaminya. Persoalan politik, budaya, social, ekonomi, dsb digubah dalam sisindiran, melalui sindiran, kritikan, dan sentuhan-sentuhan yang manusiawi Dari segi isi dan tema, pantun sisindiran dikelompokan menjadi: pantun anak-anak, muda-mudi, dan orang tua. Pantun anak-anak yaitu untuk menggambarkan dunia anak-anak, sangat sederhana tidak terlepas dari pemikiran anak-anak, tema-temanya berkisar, permainan, makanan, pakaian, dan kehidupan sehari hari. Pantun muda-mudi, terdiri dari pantun dagang atau pantun nasib, pantun jenaka, pantun berkenalan, pantun berkasih-kasihan, dan pantun beriba hati. Pantun orang tua biasanya berisi nasehat, kias, ibarat, adat, dan ajaran agama. Pantun orang tua ini terdiri dari pantun adat, pantun agama, pantun budi, pantun nasehat, pantun kepahlawanan, pantun kias dan pantun peribahasa Dari segi fungsi, pantun sisindiran tidak dipandang sebagai sarana hiburan (rekreatif) atau alat komunikasi saja, melainkan religious, edukatif, ekonomi, social, budaya, politik dsb. Adapun nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pantun sisindiran, antara lain nilai-nilai pendidikan, moral, social, keagamaan, dan humor (jenaka).
Tradisi " Seleh Taun Mapag Taun " (Sebuah Kajian Budaya) Eva Syarifah Wardah
Tsaqofah Vol 6 No 02 (2008): December 2008
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v6i02.3511

Abstract

Seleh Taun Mapag Taun adalah nama upacara tradisional dalam masyarakat sunda berkaitan dengan tahun baru Islam yaitu tahun baru hijriah, yang diperingati setiap tanggal 15 Muharam. Istilah "Seleh Taun Mapag Taun" dapat diartikan "seleh taun" maksudnya pergantian tahun, sedangkan "mapag taun" artinya menyambut tahun baru. "Seleh" identik juga dengan "seren" yang berarti serah terima atau melepas tahun lalu dengan segala kenangannya dan menyambut tahun baru untuk lebih baik lagi. Kegiatan upacara tersebut dilakukan di Bumi Adat dan dipimpin oleh Ketua Adat atau populer disebut Bapak Kuncen dan dibantu oleh sesepuh-sesepuh serta sebagian anggota masyarakat baik yang memiliki garis keturunan dengan Bumi Adat maupun tidak. Tujuan upacara "Seleh Taun Mapag Taun" ini adalah sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada "karuhun" (leluhur) yang telah mendirikan perkampungan untuk anak cucunya sampai sekarang. Adapun rasa syukur ditujukan semata-mata kepada Allah Swt, baik itu mata pencaharian, tempat tinggal yang subur, letentraman, dan kedamaian. Keberadaan simbol-simbol yang terdapat dalam upacara tersebut, seperti pembuatan tumpeng lulugu (pusaka), opak beureum (merah), opak bodas (putih), hayam hideung (ayam hitam), hayam bodas (ayam putih), dan hayam hawuk(ayam abu-abu, serta pakaian aria, yang dikenakan dalam upacara ini, memiliki makna nilai-nilai luhur yang mendalam. Terlepas dari kepercayaan masyarakat setempat, ternyata dalam pelaksanaan upacara ini mengandung mengandung sistem kerja yang harmonis secara gotong royong dan kekeluargaan. Kata Kunci : Upacara adat, Seleh Taun Mapag Taun, masyarakat Sunda.
Preservasi dan Restorasi Naskah Eva Syarifah Wardah
Tsaqofah Vol 10 No 2 (2012): December 2012
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v10i2.3420

Abstract

Pemeliharaan dan pelestarian terbadap naskah adalah sebuah upaya agar informasi yang terkandung dalam naskah terjaga dan dapat digunakan secara optimal. Ada dua hal yang perlu dilakukan dalam preservasi fisik naskah, yaitu dengan melakukan konservasi dan restrasi, sehingga dapat mengembalikan keuthan kertas dan jilidannya sehingga diharapkan dapat bertahan lama. Adapun preservasi kandungan isi naskah, dapat dilakukan melalui pembuatan reproduksi, pengalhmediaan dari media cetak ke dalam media baru, baik itu mengalibmediakan ke dalam Jormat digital ataupun mikro dan foto, dengan demikian kandungan isi naskah itu tetap dapat dilestarikan meskipun seandainya fisik naskahnya musnah akibat rusak atau bencana. Digitalisasi naskah perlu dilakukan agar isi kandungan dari naskah tersebut lelap terjaga, jika sewaktu-waktu fisik naskah tersebut sudah tidak dapat dipertahankan lagi.Kata Kunci: preservasi, restorasi, naskah
Kajian Kondisi Fisik Dan Seluk Beluk Pernaskahan (kodikologi) Eva Syarifah Wardah
Tsaqofah Vol 10 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v10i1.3519

Abstract

Filologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang memperlajari segala aspek di dalam naskah teks tulisan tangan sebagai produk budaya masa lampau termasuk di dalamnya memperlajari kandungan isi. Upaya fiologi dilakukan karena karya-karya tersebut dianggap mengiformasikan buah pikiran, perasaan, dan informasi berbagai segi kehidupan yang parnah ada dan berguna. Dengan kata lain bahwa karya-karya tulisan masa lampau tersebut hakikatnya merupakan produk budaya dari kegitan manusia dalam mengahadapi realitas. obejk kajian filologi adalah naskah an teks ilmu yang mempelajari seluk-beluk fisik naskah disebut dengan istialh"Kodikologi".
Peran Raden Ayu Lasminingrat dalam Mengembangkan Sekolah Keutamaan Istri Tahun 1907-1948 Desi Harpiah; Eva Syarifah Wardah; Siti Fauziyah
Tsaqofah Vol 16 No 2 (2018): December 2018
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v16i2.3158

Abstract

In the field of education, ethical politics has opened the way for indigenous people to make changes. However, the implementation of ethical politics has not fully given women the freedom to get formal education, especially in the Priangan area especially in the Limbangan area, Garut, West Java. The situation of women after the implementation of the Ethical Politics, especially in the Priangan area, most of the women were still bound by ignorance. Therefore, there were women who were concerned about education for women during the Dutch Colonial period. one of the characters namely Raden Ayu Lasminingrat born in 1843 in Limbangan Garut Regency is Princess Hoofd Penghulu Limbangan Garut namely Raden Haji Muhammad Musa.
Metode Penelitian Sejarah Eva Syarifah Wardah
Tsaqofah Vol 12 No 2 (2014): December 2014
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v12i2.3512

Abstract

Tugas penelitian sejarah pada dasarnya adalah membuat rekontruksi masa lampau, metode sejarah sebagai proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman, dokumen-dokumen, dan peninggalan masa lamapu yang otentik dan dapat dipercaya, serta membuat interpretasi dan sintesis atas fakta-fakta tersebut menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya.