Claim Missing Document
Check
Articles

PENYANDANG DISABILITAS DALAM DUNIA KERJA Geminastiti Purinami A; Nurliana Cipta Apsari; Nandang Mulyana
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 1, No 3 (2018): Fokus: Jurnal Pekerjaan Sosial
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v1i3.20499

Abstract

Penyandang disabilitas, mempunyai hak yang setara dengan orang lain. Meski begitu, diskriminasi masih kerap dirasakan karena mereka dianggap tidak mandiri. Demi mencapai kemandirian, penyandang disabilitas melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan keterampilan sosial. Kurang tersedianya lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas membuat penyandang disabilitas lebih memilih untuk bekerja pada sektor usaha. Adanya undang-undang no 8 tahun 2006, membuat beberapa penyandang disabilitas bekerja di suatu perusahaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas karena mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja. Bertemu dengan orang baru tentunya bukan hal yang mudah. Diskriminasi yang telah dirasakan oleh penyandang disabilitas tentu dapat menghambat proses penyesuaian diri. Karena itu pekerja sosial mampunyai peran untuk meningkatkan kapasitas orang dalam mengatasi masalah yang dihadapi dan menguhubungkan sumber sumber yang ada di sekitarnya untuk membantu mengatasi masalah.
PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK TKI DI KABUPATEN INDRAMAYU Meiliani Puji Suharto; Nandang Mulyana; Nunung Nurwati
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 1, No 2 (2018): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v1i2.18278

Abstract

Remaja merupakan tahap perkembangan manusia yang paling rawan. Hal ini dikarenakan masa remaja merupakan tahap pencarian identitas. Remaja merupakan tahap perlihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa remaja seorang indicisdu tidak lagi tergantung kepada orang tuanya. Remaja sudah mulai berhubngan dengan lingkungan sosialnya khususnya teman sebaya. Dengan demikian remaja dalam pencarian identitasnya juga dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya khususnya teman sebaya.Kehadiran orang tua seorang remaja dalam dalam pembentukan identitas dirinya. Hal ini dikarenakan kehadiran orang tua dapat membantu rea\maja membentuk idnetitas remaja secara positif. Akan tetapi adakalanya orang tua tidak dapat hadir dalam kehidupan remaja. Salah satunya salah satu orang tua harus bekerja diluar negeri dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian identitas remaja lebih banyak diisi oleh teman sebayanya.Hasil assessment menunjukkan bahwa remaja yang tidak diasuh oleh kedua orang tunya cenderung mempunyai identitas yang negatif. Hal ini dikarenakan pengaruh teman sebaya yang besar. Dengan demikian diperlukan treatment untuk membantu remaja membentuk identitas dirinya serta mengurangi pengaruh negatif dari lingkungan sosial.
PRESTASI BELAJAR ANAK DENGAN ORANG TUA TUNGGAL (kasus anak yang diasuh oleh ayah) Fitriani Ayuwanty; Nandang Mulyana; Mochammad Zainuddin
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 1, No 2 (2018): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v1i2.18279

Abstract

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang dikenal oleh manusia. Kehadiran keluarga bagi seorang manusia sangat mempengaruhi keberhasilan dalam hidupnya. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menanamkan nilai=nilai serta mentranspormasikan pada diri manusia. Demikian juga dengan prestasi belajar dari seorang anak ditentukan juga oleh orang. Dukungan dan peran orang tua menjadi sesuatu yang sangat diperlukan oleh anak untuk menggapai prestasi belajar disekolah.Kehadiran orang tua bagi anak dalam mencapai prestasi terbaik di sekolah adakalanya terhambat. Hal ini disebabkan karena adanya perpsahan yang dilakukan oleh orang tua khususnya perceraian. Anak pada akhirnya hanay diasuh oleh salah satu otrang tua. Kondisi ini menyebabkan peran orang tua hanya dijalankan oleh salah satu orang tua. Dengan demikian orang tua menjalankan peran ganda.Hasil assesement menunjukkan bahwa anak yang diasuk oleh salah satu orang tua mempunyai prestasi belajar yang tidak terlalu bagus. Hal ini dikarenakan peran orang tua tidak maksimal, Karena hanya dilakukan oleh satu orang saja. Fokus orang tua menjadi tidak maksimal. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadai oleh anak dengan orang tua tunggal dalam mencapai prestasi belajar maksimal diperlukan adanya rencana treatment tertentu. Hal ini berkaitan dengan peran orang tua yang tidak mnaksimal.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN SPIRITUALITAS LANSIA DALAM KESIAPAN MENGHADAPI KEMATIAN Fitria Fitria; Nandang Mulyana
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 4, No 1 (2021): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v4i1.34267

Abstract

Spritualitas adalah keadaan dimana adanya hubungan yang harmonis antara manusia, lingkungan, dan tuhannya. Spiritualitas mempunyai dimensi yang menyediakan kekuatan ketika seseorang berada pada tekanan emosi, penyakit fisik dan kematian dalam setiap tahap perkembangnnya termasuk pada lansia. Salah satu masalah yang sering dialami lansia adalah kesiapan mereka dalam menghadapi kematian yang didasari oleh perilaku kerohaniannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi kesehatan spiritual lansia dalam kesiapan menghadapi kematian. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan menggunakan literature yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kesehatan spiritual lansia terhadap kesiapan menghadapi kematian dipengaruhi oleh makna hidup, konsep agama dan ketuhanan, interaksi sosial, konsep sakit sehat, kesejahteraan dan spiritualitas, serta kematian itu sendiri. Selain itu, adanya kesiapan dan ketidaksiapan lansia dalam menghadapi kematian dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kematian tidak dapat ditolak, perbuatan masa lalu yang dilakukan, dan keinginan untuk terus bersama keluarga yang dicintai.
DAMPAK PERAN PENDAMPING TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA DARI KUBE (KELOMPOK USAHA BERSAMA) DI KOTA AMBON Badhmore Nanlohy; Nandang Mulyana; Rudi Saprudin Darwis
Jurnal Public Policy Vol 5, No 2 (2019): October
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.704 KB) | DOI: 10.35308/jpp.v5i2.1121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan dampak dan manfaat peran pendamping terhadap pengembangan usaha dari kelompok usaha bersama (KUBE). Peran pendamping KUBE akan dianalisis dengan menggunakan empat peran dan keterampilan yang disampaikan oleh Jim Ife dan Frank Tesoreiro (2006) yaitu peran fasilitatif, peran educational, peran representasional, dan peran teknis. Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu: observasi (pengamatan), wawancara mendalam dan studi dokumentasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa melalui peran fasilitatif kelompok akan memiliki semangat untuk menjalankan usaha, kelompok difasilitasi melalui berbagai ide dan gagasan dalam menjalankan usaha, dan adanya pendekatan personal pada masing-masing anggota kelompok ketika terdapat masalah di dalam kelompok. Dalam peran mendidik, pendamping akan meningkatkan kesadaran seluruh anggota kelompok terhadap pentingnya usaha yang mereka jalankan dan memberikan informasi yang penting bagi perkembangan usaha mereka. Yang ketiga dalam peran representasi pendamping akan membantu kelompok dalam menggunakan media yang tepat dalam mengembangkan usaha, membangun jaringan kerja dengan pihak lain, dan saling berbagai pengetahuan dan pengalaman. Dan terakhir, peran dan keterampilan teknis, pendamping membantu kelompok untuk menggunakan komputer, dan melakukan presentasi verbal maupun tertulis, dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.
INTERVENSI SOSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL DI DAERAH TRANSMIGRASI DESA TOPOYO Azhary Adhyn Achmad; R. Nunung Nurwati; Nandang Mulyana
Jurnal Public Policy Vol 5, No 2 (2019): Mei-Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.99 KB) | DOI: 10.35308/jpp.v5i2.1128

Abstract

Pengembangan masyarakat lokal di daerah transmigrasi Desa Topoyo bertujuan untuk mendorong kemampuan dan kemandirian masyarakat lokal dalam mengelolah dan memanfaatkan sumberdaya lokal di daerah transmigrasi agar dapat seiring dan kerjasama dengan trasnmigran dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal setempat. Intervensi Sosial pada level komunitas lokal dapat menjadi salah satu metode yang digunakan untuk upaya pengembangan masyarakat lokal melalui serangkaian cara dan strategi yang dilakukan oleh pelaku intervensi atas dasar adanya kemauan dan komitmen untuk membantu bagi kemajuan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal di sekitar kawasan transmigrasi Desa Topoyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif mengenai proses pengembangan masyarakat lokal di daerah transmigrasi Desa Topoyo. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara dan studi dokumen. Informan ditentukan secara purposif berdasarkan karakteristik dan dan kesesuaian data yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Intervensi Sosial pada level komunitas lokal dapat mendorong dan membangkitkan kemampuan serta kemandirian masyarakat lokal di daerah transmigrasi Desa Topoyo dalam meningkatkan kualitas dan taraf hidupnya.
PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN Nandang Mulyana; Risna Resnawaty; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Vol 13, No.1, Mei 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.111 KB) | DOI: 10.31332/ai.v13i1.871

Abstract

This studi aims to analyze the treatment to child abuse at Kuningan regency, whether handling by government or nongovernment organisation. The causes of violence are categorized as internal factors that come from within the family and external that occur outside the family environment. The treatment for the the violence victims should be comprehensive and involving various competent parties. Thus, the involvement of all institutions, both government institutions and the public to handle the victims of violence is very important. Handling of the child victims of violence must also have a policy, which is not applied national but also more specific to each region. Parties involved in the treatment process of children victims include the Department of Social Affairs, Health Office, Education Office, Police, and P2TP2A. Meanwhile the community such as NGO need to concern on the victims of violence.  This inter-institutional coordination is needed to support each other to overcome the children abuse and treat the victims. This is necessary because it is limited if only one institution which participate to overcome this issue.
Indigenous Peoples, Poverty and the Role of Social Workers Suradi Suradi; Soni Akmad Nulhaqim; Nandang Mulyana; Edi Suharto
Asian Social Work Journal Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Asian Social Work Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.801 KB) | DOI: 10.47405/aswj.v4i1.73

Abstract

Indigenous peoples were placed as second-class citizens, that have fallen behind in all aspects of life than any other citizen. In fact, indigenous people in any country has gained international legal protection through 'the United Nations Declaration the Right of Indigenous People' since 2007. In the entity, within the indigenous peoples, including women and children. The form of response to the declaration, each country develop policies in the form of regulation and followed by action programs targeting indigenous peoples. It has been over 10 years of the declaration proclaimed, but the indigenous peoples still face a lot of problems in the social, cultural, economic, political, legal, land and natural resources; not even the women and their children. This situation requires the presence of a social work profession, in which the role of professional help to acquire rights, improve the quality of life and well-being of indigenous peoples. Keywords: indigenous peoples, poverty, social worker.
PELAYANAN SOSIAL BAGI KELUARGA YANG MENGALAMI PERUBAHAN SOSIAL Nandang Mulyana; Rudi Saprudin Darwis
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.472 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v1i2.23239

Abstract

Dinamika masyarakat mendorong terjadinya perubahan sosial yang menyebabkan terjadinya masalah sosial. Perubahan mata pencaharian merupakan salah satu contoh dari perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan mata pencaharian lebih disebabkan karena adanya adaptasi yang harus dilakukan oeh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Perubahan mata pencaharian akan memunculkan masalah sosial. Oleh sebab itu perlu adanya pelayanan sosial terhadap keluarga yang mengalami perubahan mata pencaharian agar masalah sosial yang terjadi tidak bertambah besar yang dapat mengganggu masyarakat secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, Sumber data berasal dari masyarakat yang mengalami perubahan mata pencaharian dan tokoh masyarakat yang mengetahui perubahan mata pencaharian di lokasi penelitian. Hasil penelitian diarahkan pada permasalahan yang terjadi dalam masyarakat akibat perubahan mata pencaharian, pelayanan sosial yang sudah ada, dan kebutuhan pelayanan sosial masyarakat. Masalah yang dihadapi adalah masalah dalam keluarga maupun hubungan antarkeluarga. Demikian juga pelayanan sosial yang ada dan dibutuhkan lebih mengarah kepada pelayanan sosial untuk keluarga dan hubungan antar keluarga. Kesimpulan bahwa permasalahan yang muncul akibat dari perubahan mata pencaharian tidak selamanya dapat diselesaikan oleh masyarakat yang bersangkutan. Pelayanan sosial yang ada hanya dapat menyelesaikan sebagian permasalahan yang dihadapi. Masyarakat masih membutuhkan pelayanan sosial lainnya agar tercapai kondisi yang kondusif.
INOVASI SOSIAL STRATEGI FUNDRAISING SEKOLAH RELAWAN Farah Tri Apriliani; Hery Wibowo; Nandang Mulyana; Wandi Adiansah
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v3i2.35166

Abstract

ABSTRAKDalam menjalankan sebuah organisasi atau lembaga pelayanan sosial sudah pasti tidak luput dari manajemen pelayanan sosial dari lembaga pelayanan sosial tersebut. Permasalahan yang sering dialami oleh oganisasi pelayanan sosial adalah masalah pendanaan dan biasanya hal ini akan mempengaruhi kegiatan dari organisasi pelayanan sosial itu sendiri. Sebab adanya ketergantungan pada donatur yang selalu terlambat disadari. Fenomena seperti ini menunjukkan bahwa didalam organisasi pelayanan sosial tidak dapat bekerja tanpa uang, sehingga organisasi pelayanan sosial melakukannya dengan penggalangan dana atau kegiatan fundraising. Dalam melakukan kegiatan fundraising, organisasi pelayanan sosial perlu menggunakan strategi fundraising dengan memanfaatkan potensi dan sumber yang ada di organisasi pelayanan sosial. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa inovasi sosial yang digunakan oleh Sekolah Relawan dalam strategi fundraising. Dapat diketahui bahwa, strategi yang digunakan sangat memanfaatkan teknologi untuk memudahkan donatur dalam menerima informasi dan juga berdonasi. Penelitian ini menggunakan metode dengan studi literatur dengan menggunakan database jurnal ilmu sosial yang relevan.
Co-Authors Afrida Eko Puteri Agus Wahyudi Agus Wahyudi Riana ALFIARINI ALFIARINI Ari Afriansyah ARUM SINTIA ASRI AFRIDA JUNIAR AZHARY ADHYN ACHMAD Azhary Adhyn Achmad Badhmore Nanlohy Budhi Wibhawa Budi M. Taftazani Darastri Latifah Dessy Hasanah Siti Asiah Destin Putri A. Dyana C Jatnika Dyana C. Jatnika Edi Suharto Emma Rachmawati Pratami Everd Scor Rider Daniel Farah Tri Apriliani Fitria Fitria Fitriani Ayuwanty Geminastiti Purinami A GIGIN G. KAMIL BASAR Gigin Ginanjar Kamil Basar Hadiyanto A Rachim Hadiyanto A Rachim Hadiyanto A. Rachim Hani Fauziyyah Hery Wibowo Hery Wibowo HETTY KRISNANI Hetty Krisnani HETTY KRISNANI Ishartono Ishartono Ishartono Ishartono ISHARTONO ISHARTONO ISHARTONO ISHARTONO Marcelino Vincentius Poluakan Marcelino Vincentius Poluakan Maulana Irfan Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meiliani Puji Suharto Moch Zaenuddin Moch. Zainuddin Mochammad Zainuddin MOCHAMMAD ZAINUDDIN MUHAMMAD FEDRYANSYAH Muhammad Fedryansyah Muhammad Ferdryansyah Mutiara Suci Erlanti Mutiara Suci Erlanti Nabhani Nurany, Putri nunung nurwati Nunung Nurwati Nunung Nurwati Nurliana Cipta Apsari Opan Suhendi Suwartapradja Puspa Sagara Asih Putri Erika Ramadhani R. Nunung Nurwati Rachmat Putro Ferdiawan Rahadian Riza Modana Resti Fauziah Ria Agnes Chrisnalia Silalahi Ria Agnes Chrisnalia Silalahi Risna Resnawaty Risna Resnawaty Risna Resnawaty Risna Resnawaty Risna Resnawaty Risna Resnawaty RISNA RESNAWATY Romayana Sari Lumbantoruan Rudi Saprudin Darwis Rudi Saprudin Darwis Rudy Saprudin Darwis SAHADI HUMAEDI Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Sofia Zahara Soni Akmad Nulhaqim Sri Sulastri Suradi Suradi SYURDIANA RADIANSYAH1 Usep Rochmat Wandi Adiansah Wandi Adiansah Yasmin Anwar Putri Yulasteriyani Yulasteriyani