cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Kultivasi
ISSN : 14124718     EISSN : 2581138X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di bidang budidaya tanaman. Bidang kajian yang dipublikasikan jurnal ini diantaranya adalah agronomi, pemuliaan tanaman, ilmu gulma, teknologi benih, teknologi pasca panen, ilmu tanah, dan proteksi tanaman.
Arjuna Subject : -
Articles 495 Documents
Pengaruh posisi bukaan plastik baglog dan konsentrasi pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) Lia Amalia; R Budiasih; Asep Samsul
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.133 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i1.16075

Abstract

Abstract. The decrease in mushroom produc-tivity due to openings at the top of the baglog needs to be balanced with phosphor to increase the mushroom harvest. The research study the interaction effect of opening position plastic baglogs and concentration of phosphor fertilizers to growth and yield of oyster mushroom. The experiment has been done in Mushrooms House, Faculty of Agriculture, Winaya Mukti University, Sumedang with altitude of 850 m above sea level. It was carried out  from  September until December 2015. The experimental design used in this experiment was completely randomized design and treatment design was factorial. The treatment consisted of two factors: the opening position of plastic baglogs and fertilizer concentrations of phosphor fertilizer. Opening position of plastic baglogs consists of a 6 levels that b1 = vertically baglog, the top of baglog opened entirely, b2 = vertically baglog, left side baglog opened at areas 3cm x 1cm, b3 = vertically baglog, left and right side baglog opened at areas 3cm x 1cm, b4 = horizontally baglog, left and right side baglog opened entirely, b5 =  the left side baglog  opened at areas 3cm x 1cm, and b6 = left and right side baglog opened at areas 3cm x 1cm. The concentration of phosphor fertilizer consisted of 3 levels that p0 = 0 g L-1 solution, p1 = 0.25 g L-1 solution, and p2 = 0.50 g L-1 solution. All treatment was replicated 2 times. The results showed that there was interaction between  opening position of plastic baglog and a concentration of phosphor fertilizer to height of mushroom fruiting bodies.Keywords: Baglog, Oyster Mushrooms, Phosphor Sari. Penurunan produktivitas jamur akibat bukaan plastik pada bagian atas baglog perlu diimbangi dengan pemberian fosfor untuk meningkatkan hasil panen jamur tiram. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi  posisi bukaan plastik baglog dan konsentrasi pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih. Percobaan telah dilakukan di Kumbung Jamur Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti (UNWIM), Kabupaten Sumedang dengan ketinggian tempat 850 m di atas permukaan laut dan dilaksanakan mulai dari bulan  September  sampai bulan Desember 2015. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan rancangan perlakuan adalah faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu posisi bukaan plastik  baglog dan konsentrasi pupuk fosfor.  Posisi bukaan plastik baglog  terdiri dari 6 taraf faktor yaitu b1 = baglog diberdirikan, bagian atas baglog dibuka  seluruhnya, b2  = baglog diberdirikan, samping kiri baglog bagian tengahnya dibuka seluas 3cm x 1cm, b3  = baglog diberdirikan, samping kiri dan kanan baglog bagian tengahnya dibuka seluas 3cm x 1cm,  b4  = baglog ditidurkan, samping kiri dan kanan baglog dibuka seluruhnya, b5 = baglog ditidurkan, samping kiri baglog bagian tengahnya dibuka seluas 3cm x 1 cm, dan b6 = baglog ditidurkan, samping kiri dan kanan baglog bagian tengahnya dibuka seluas 3cm x 1 cm  . Konsentrasi pupuk fosfor terdiri dari 3 taraf faktor yaitu p0 = 0 g L-1 Larutan, p1  = 0,25 g L-1 Larutan , dan p2 = 0,50 g L-1 Larutan, sehingga terdiri dari 18 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 2 kali. Hasil percobaan menunjukkan terjadi interaksi antara posisi bukaan plastik baglog dengan konsentrasi pupuk fosfor terhadap tinggi tubuh buah jamur.Kata kunci : Baglog, Fosfor, Jamur Tiram
Pengaruh Pupuk NPK dan Pupuk Organik Kelinci terhadap Hasil Sorgum (Sorghum bicolor [Linn.] Moench) di Lahan Tadah Hujan Jatinangor Ruminta Ruminta; Agus Wahyudin; Muhammad Lukman Hanifa
Kultivasi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.674 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i2.13832

Abstract

Pupuk NPK dan pupuk organik kelinci mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman,  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis pengurangan pupuk NPK dan pemberian pupuk organik kelinci yang terbaik terhadap hasil dan pertumbuhan sorgum (Sorghum bicolor [Linn.] Moench) di lahan tadah hujan. Percobaan yang dilakukan di lahan tadah hujan Jatinangor Sumedang Jawa Barat, dengan ketinggian tempat ± 760  diatas permukaan laut, jenis tanah inseptisol dan tipe iklim C3 menurut Oldeman. Percobaan ini menggunakan metode penelitian eksperimental, berbentuk Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor, masing-masing faktor terdiri dari tiga taraf dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk N, P, K terdiri dari tiga taraf, yaitu 75% dosis rekomendasi, 50% dosis rekomendasi, 25% dosis rekomendasi. Faktor kedua adalah jenis pupuk organik yang terdiri dari tiga taraf, yaitu pupuk kandang kelinci 5 ton/ha, bokashi 5 ton/ha, pupuk kandang 5 ton/ha +  urin kelinci 7,5 ml/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosis pupuk N, P, K 75% memberikan pengaruh mandiri yang terbaik terhadap panjang malai, bobot biji per tanaman dan rendemen kerontokan. Penggunaan pupuk kandang 5/ha memberikan pengaruh mandiri yang terbaik terhadap panjang malai, bobot malai per rumpun dan bobot biji per tanaman. Pupuk kandang 5 ton/ha + urin kelinci 7,5 ml/tanaman memberikan pengaruh mandiri yang terbaik terhadap rendemen kerontokan.Kata kunci : Pengurangan dosis pupuk, sorgum, pupuk organik kelinci
Pengaruh pemberian gibberellin dan sitokinin pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil gandum (Triticum aestivum L.) di dataran medium Jatinangor Fiky Yulianto Wicaksono; Tati Nurmala; Aep Wawan Irwan; Annisa Sarah Utami Putri
Kultivasi Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.487 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v15i1.12004

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman gandum yang maksimum di dataran medium melalui pemberian giberelin dan sitokinin dengan konsentrasi yang berbeda. Percobaan dilakukan sejak Maret hingga Agustus 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padja-djaran, Jatinangor, dengan ketinggian tempat yaitu ± 750 m di atas permukaan laut.Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan rancangan perlakuan faktorial. Perla-kuan terdiri dari dua faktor, masing-masing terdiri dari tiga taraf,yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah konsentrasi giberelin, terdiri dari taraf 150 ppm, 250 ppm, dan 350 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi sitokinin, terdiri dari taraf 20, 40, dan 60 ppm. Perbedaan nilai rata-rata tarafdiuji dengan Duncan Multiple Range Test pada taraf nyata 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi terha-dap komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah anakan, dan indeks luas daun), dan komponen hasil (panjang malai) sehingga pem-berian konsentrasi sitokinin dapat menurunkan konsentrasi giberelin. Giberelin dan sitokinin mengurangi jumlah biji karena memicu biji steril. Kata kunci: Gandum ∙ Giberelin ∙ Sitokinin
Multiplikasi tunas mikro pisang (Musa paradisiaca l.) ‘raja bulu’ secara in vitro pada berbagai jenis dan konsentrasi sitokinin Tiara Elma; Erni Suminar; Syariful Mubarok; Anne Nuraini; Nur Budi Ariyanto
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.703 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i3.14917

Abstract

Terbatasnya ketersediaan bibit pisang bermutu di Indonesia disebabkan oleh masih rendahnya jumlah dan kualitas bibit pisang yang dihasilkan melalui metode konvensional. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bibit cukup lama, oleh karena itu digunakan suatu metode perbanyakan untuk menghasilkan bibit dalam waktu yang relatif singkat melalui metode kultur jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan salah satu jenis dan konsentrasi sitokinin terbaik dalam meningkatkan laju multiplikasi tunas pisang raja bulu secara in vitro. Percobaan dilaksanakan dari bulan November 2016 sampai bulan Maret 2017 di Laboratorium Kultur Jaringan dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Sumedang. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan 13 perlakuan, 3 ulangan dan 2 sampel. Media Murashige and Skoog (MS) digunakan sebagai media dasar dengan kombinasi konsentrasi BAP (1; 1,5; 2 and 2,5 mg L-1), Thidiazuron (TDZ) (0,1; 0,3; 0,5 and 0,7 mg L-1) and Kinetin (1,5; 2; 2,5 and       3 mg L-1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa TDZ 0,1 mg L-1 mampu meningkatkan jumlah tunas pisang 'Raja Bulu', oleh karena itu menunjukkan bahwa TDZ 0,1 mg L-1 merupakan jenis sitokinin yang potensial untuk proses multiplikasi tunas pada pisang 'Raja Bulu' secara in vitro. Kata Kunci : BAP, In Vitro, Kinetin, Musa paradisiaca L., TDZ
Produktivitas tanaman dan kehilangan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) kultivar Ciherang pada kombinasi jarak tanam dengan frekuensi penyiangan berbeda Dedi Widayat; C. O. Purba
Kultivasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.499 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v14i1.12098

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menge-tahui pengaruh kombinasi jarak tanam dan frekuensi penyiangan gulma yang berbeda terhadap produktivitas dan kehilangan hasil padi sawah kultivar Ciherang. Percobaan ini dilak-sanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran unit Ciparay dari bulan November 2010 sampai Februari 2011. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari dua belas perlakuan, dengan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut : A (jarak tanam 25 x 25 cm dengan tanpa penyiangan), B (jarak tanam 25 x 25 cm dengan disiang satu kali), C (jarak tanam 25 x 25 cm dengan, disiang dua kali), D (jarak tanam 25 x 25 cm dengan disiang tiga kali), E (jarak tanam 28 x 28 cm dengan tanpa penyiangan), F (jarak tanam 28 x 28 cm dengan disiang satu kali), G (jarak tanam 28 x 28 cm dengan disiang dua kali), H (jarak tanam 28 x 28 cm dengan disiang tiga kali), I (jarak tanam 30 x 30 cm dengan tanpa penyiangan), J (jarak tanam 30 x 30 cm dengan disiang satu kali), K (jarak tanam 30 x 30 cm  dengan disiang dua kali), L (jarak tanam 30 x 30 cm dengan disiang tiga kali). Hasil per-cobaan menunjukkan bahwa dengan jarak tanam 30 x 30 cm, disiang tiga kali akan memberikan hasil yang paling baik terhadap hasil panen padi kultivar Ciherang dan akan meningkatkan hasil panen dibanding dengan jarak tanam standar, yaitu 25 cm x 25 cm, disiang tiga kali. Kehilangan hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan jarak tanam 30 x 30 cm dengan tanpa penyiangan.Kata kunci : Produktivitas padi ∙ Kehilangan hasil ∙ Kultivar Ciherang ∙ Jarak tanam ∙ Prekuensi penyiangan
Pengaruh aplikasi pelapisan benih terhadap viabilitas benih terdeteriorasi serta pertumbuhan tanaman kedelai Sumadi Sumadi; P. Suryatmana; Denny Sobardini
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.198 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v15i2.11894

Abstract

Kualitas benih akan mempengaruhi dinamika pertumbuhan tanaman.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji respons benih terdeteriorasi terhadap aplikasi berbagai pelapis benih, baik berupa insektisida maupun pelapis hayati berupa suspensi mikroorganisma yang dicerminkan dengan peningkatan laju tumbuh tanaman.  Penelitian merupakan percobaan petak terbagi dua faktor, yaitu tingkat deteriorasi (D) yang terdiri dari benih berkualitas baik (DB = 84 %) dan  benih terdeteriorasi (DB = 75 %) .  Pelapis benih yang digunakan terdiri dari Thiametoxam,  Rhizobium sp , Azotobakter sp , campuran Azotobakter sp + Rhizobium sp, dan  Trichoderma sp.  Hasil Percobaan menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara tingkat deteriorasi benih dengan jenis pelapis benih terhadap semua parameter yang diamati. Kualitas benih memberi respons pertumbuhan yang berbeda terhadap jenis pelapis benih yang diberikan.  Aplikasi pelapis benih berupa insektisida maupun inokulan mikroorganisme tidak mampu meningkatkan vigor benih yang sudah terdeteriorasi, tetapi berpengaruh terhadap jumlah nodula efektif, perkembangan klorofil, Laju Tumbuh Relatif, Laju Asimilasi Bersih , dan Nisbah Pupus Akar. Secara umum pemberian Rhizobium sp dan Azotobacter sp dapat meningkatkan jumlah nodula efektif, tetapi tidak secara nyata mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Kata Kunci : pelapis benih, thiametoxam, Azotobakter sp, Rhizobium sp, Trichoderma sp, viabilitas , vigor benih
Pergesaran populiasi gulma pada olah tanah dan pengendalian gulma yang berbeda pada tanaman Uum Umiyati; Denny Kurniadie
Kultivasi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.741 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i2.11761

Abstract

Tujuan dari perobaan ini adalah mengetahui pergeseran populasi gulma pada olah tanah dan pengendalian gulma yang berbeda. Percobaan dilakukan dari bulan Juni – Agustus 2016 di UPTD Balai Pengembangan Benih Palawija (BPBP) Desa Barepan Kabupaten Cirebon.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak dengan 6 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan tersebut adalah A     = Tanpa Olah Tanah dan pengendalian gulma dengan herbisida , B            = Tanpa Olah Tanah dan pengendalian gulma secara mekanis, C           = Tanpa Olah Tanah dan tanpa pengendalian gulma, D  = Olah Tanah Sempurna dan pengendalian gulma dengan herbisida, E    = Olah Tanah Sempurna dan pengendalian gulma secara mekanis dan F   = Olah Tanah Sempurna dan tanpa pengendalian gulma.  Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 9 jenis gulma sebelum perlakuan, yang didominasi oleh gulma Ludwegia octovalvis dengan SDR sebesar 19,02%, gulma codominan terdiri dari Fimbristylis miliace  SDR 15,55 %, Echinocloa crusgali dengan SDR 13,42 %, Monochoria vaginalis dengan SDR 12,39 %, Cyperus iria SDR 10,03 %.  Setelah perlakuan gulma yang selalu muncul pada setiap perlakuan terdiri dari 3 spesies, yaitu Echinocloa colona L. Cyperus iria L, Cynodon dactylon L dan Althernanthera  piliodes  L.  Dominasi gulma Ludwegia perennis L setelah perlakuan digantikan oleh adanya kegiatan pengendalian dan pengolahan tanah. Perubahan spektrum gulma cukup besar kemungkinannya disebabkan oleh adanya tekanan selektivitas yang cukup tinggi dari herbisida yang digunakan.  Akibat penggunakan satu jenis herbisida secara terus menerus pada satu lahan, maka akan terjadi perubahan dominasi gulma dari komunitas gulma yang peka menjadi gulma yang toleran. Gulma Echinocloa colona L dan Cyperus iria ditemui pada seluruh petak percobaan, hal ini karena kedua gulma tersebut memperbanyak diri dengan biji dan stolon. Kata Kunci : pergeseran gulma,  olah tanah, pengendalian gulma.
Respons jagung (Zea mays l.) akibat jarak tanam pada sistem tanam legowo (2:1) dan berbagai dosis pupuk nitrogen pada tanah inceptisol Jatinangor Agus Wahyudin; Yuyun Yuwariah Yuwariah; Fiky Yulianto Wicaksono; Reza Aed Galib Bajri
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.414 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i3.14390

Abstract

Di Indonesia jagung menjadi sumber karbohidrat kedua setelah padi. Selain sebagai sumber kebutuhan pangan jagung juga dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak dan bahan baku industri.Penelitian ini bertujuan untuk mengamatiinteraksi sistem tanam legowo (2:1) dengan pupuk N yang menghasilkan pertum-buhan dan hasil terbaik pada tanaman jagung (Zea mays L.) Hibrida Pertiwi 3, di Jatinangor mulai bulan November 2016 sampai Maret 2017. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor, masing-masing faktor terdiri dari tiga taraf dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah sistem tanam legowo (2:1)  dengan menggunakan jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf yaitu 75 cm x 25 cm x 25 cm, 75 cm x 30 cm x 30 cm dan 75 cm x 35 cm x 35 cm. Faktor kedua adalah dosis pupuk N terdiri dari tiga taraf, yaitu 200 kg/ha (2,25 g/lubang), 300 kg/ha (3,75 g/lubang) dan 400 kg/ha (5 g/lubang).Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jarak tanam legowo 2 : 1 denganpemberian pupuk N terhadap Indeks Luas Daun tanaman jagung. Jarak tanam legowo 2 : 1 memberikan hasil terbaik yaitu pada jarak tanam 75 cm x 25 cm x 25 cm dengan hasil (12264.00 g/petak atau 11,68 ton/ha) dan dosis pupuk N 400 kg/ha dengan hasil (11036.27 g/petak atau 10.05 ton/ha) terhadap bobot biji pipilan kering per petak dan per hektar. Kata kunci: Jagung, Sistem Tanam Legowo (2:1), Dosis Pupuk N
Skrining fitokimia cangkang dan kulit batang tanaman jengkol asal Ciamis Jawa Barat sebagai inisiasi obat diabetes mellitus berbahan alam Yudithia Maxiselly; Ade Ismail; Santi Rosniawaty; Intan Ratna Dewi Anjarsari
Kultivasi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.791 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v14i2.12069

Abstract

Pengembangan obat bahan alam semakin meningkat karena mempertimbangkan pola masyarakat yang kini lebih memilih hidup back to nature.Jengkol merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai obat bahan alam. Kandungan jengkol yang bermanfaat yaitu asam amino, vitamin, mineral, juga zat lain seperti saponin, flavonoid, dan tannin sangat dibutuhkan manusia. Potensi jengkol lainnya adalah mampu menurunkan kadar gula dalam darah sehingga dapat mencegah penyakit Diabetes Mellitus (DM). Bagian jengkol yang diteliti memiliki zat antidiabetes adalah kulit batang, cangkang buah dan bijinya. Penelitian ini bertujuan melihat kandungan fitokimia pada cangkang dan kuit batang jengkol asal Ciamis Jawa Baratyang telah berhasil dikoleksi oleh Laboratorium Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padja-djaran sebagai tahap awal untuk dikembang-kannya jengkol sebagai salah satu obat bahan alam. Penelitian dilakukan pada November 2013 – Januari 2014 di Laboratorium Farmasi Unpad dengan menggunakan 12 sampel yang terdiri dari bagian cangkang dan kulit batang jengkol. Hasil pengujian menunjukan terdapat variasi dari kandungan fitokimia yang ada pada cangkang dan kulit batang jengkol. Sepuluh dari dua belas sampel memiliki kandungan fenolat dan terpenoid sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan alam yang salah satunya berfungsi  untuk menurunkan kadar gula darah. Kandungan lainnya yang terkandung pada sampel yang diuji adalah alkaloid, saponin, kuinon, dan flavonoid yang juga merupakan metabolit sekunder pada tanaman. Kata kunci : Jengkol ∙ Kandungan fitokimia ∙ Jawa Barat
Pertumbuhan dan hasil padi gogo hubungannya dengan kandungan prolin dan 2-acetyl-1-pyrroline pada kondisi kadar air tanah berbeda A. Y. Rahayu; T. A.D. Haryanto; S. N. Iftitah
Kultivasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.634 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v15i3.11936

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons varietas padi gogo pada kadar air tanah berbeda terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan prolin dan 2-acetyl-1-pyrroline biji. Penelitian dilaksanakan di Universitas Tidar Magelang mulai bulan September 2012 sampai dengan Maret 2013. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap terdiri atas dua faktor yaitu varietas padi gogo (Inpago Unsoed-1, galur JSPGA 136, varietas Situ-bagendit (non-aromatik) dan varietas Mentik Wangi) dan tingkat kadar air tanah (100 % kapasitas lapang dan 50 % kapasitas lapang). Variabel pengamatan meliputi: tinggi tanaman (cm), jumlah anakan total per rumpun (batang), jumlah anakan produktif (batang), total panjang akar (m), umur berbunga (hst), umur panen (hst), panjang malai (cm), jumlah bulir per malai, bobot 1000 biji (g), bobot biji per rumpun (g), kandungan prolin (μM/g) dan kandungan 2-acetyl-1-pyrroline (ppm). Secara umu padi gogo yang ditanam pada kondisi kadar air tanah 50 % kapasitas lapang menghasilkan umur panen panjang dengan pertumbuhan dan hasil rendah namun memiliki kandungan prolin dan kandungan 2-acetyl-1-pyrroline lebih tinggi diban-dingkan dengan yang ditanam pada kondisi kadar air tanah 100 % kapasitas lapang. Namun demikian, pada kondisi kadar air tanah 50 % kapasitas lapang, varietas Mentik Wangi menunjukan hasil tinggi pada karakter pertumbuhan dan hasil serta kandungan 2-acetyl-1-pyrroline dan kandungan prolin. Kata kunci: Padi gogo ∙ Kadar air tanah ∙ Pertumbuhan ∙ Hasil ∙ Prolin ∙ 2-acetyl-1-pyrroline