cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Kultivasi
ISSN : 14124718     EISSN : 2581138X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di bidang budidaya tanaman. Bidang kajian yang dipublikasikan jurnal ini diantaranya adalah agronomi, pemuliaan tanaman, ilmu gulma, teknologi benih, teknologi pasca panen, ilmu tanah, dan proteksi tanaman.
Arjuna Subject : -
Articles 495 Documents
Respons tanaman gandum akibat pemberian sitokinin berbagai konsentrasi dan waktu aplikasi di dataran medium Jatinangor Wicaksono, Fiky Yulianto; Putri, Asyifa Fiani; Yuwariah, Yuyun; Maxiselly, Yudithia; Nurmala, Tati
Kultivasi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.86 KB)

Abstract

SariPertumbuhan dan hasil gandum (Triticum aestivum L.) diketahui dapat ditingkatkan dengan pemberian sitokinin. Sitokinin berperan juga dalam menunda penuaan daun gandum dan mengurangi cekaman panas di dataran medium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi berbagai konsentrasi sitokinin dengan berbagai waktu aplikasinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman gandum. Penelitian menggunakan metode percobaan yang dilakukan di kebun percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang mulai bulan November 2016 sampai dengan Februari 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, sementara rancangan perlakuan adalah faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor, yaitu konsentrasi sitokinin (3 taraf) dan waktu aplikasi (5 taraf). Semua perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi pada komponen panjang malai. Faktor konsentrasi sitokinin memberikan pengaruh mandiri pada jumlah gabah hampa, sementara waktu aplikasi memberikan pengaruh mandiri pada tinggi tanaman 6 minggu setelah tanam (MST), kandungan klorofil, dan jumlah gabah hampa. Panjang penyinaran yang pendek selama penelitian menyebabkan hasil tanaman tidak optimal. Penelitian lanjutan dapat dilakukan di panjang penyinaran ideal untuk memvalidasi penelitian ini. Kata kunci: gandum, sitokinin, konsentrasi, waktu aplikasi 
Analisis penurunan produksi tanaman padi akibat perubahan iklim di Kabupaten Bandung Jawa Barat Ruminta, Ruminta
Kultivasi Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.923 KB)

Abstract

Perubahan iklim mempunyai pengaruh signifikan pada budidaya tanaman padi, karena budidaya tanaman padi mempunyai ketergan-tungan yang kuat terhadap unsur iklim terutama curah hujan dan temperatur. Terkait dengan hal itu telah dilakukan kajian dampak perubahan iklim terhadap  penurunan produksi tanaman padi di wilayah kabupaten Bandung Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan unsur iklim (curah hujan dan temperature) terhadap produksi tanaman padi dan mengidentifikasi usaha adaptasi yang harus dilakukan oleh para petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim di wilayah kabupaten Bandung sudah dirasakan oleh petani yang diindikasikan oleh bergesernya musim tanam dan waktu panen, penurunan luas tanam dan panen, perubahan produktivitas dan produksi padi di lahan sawah tadah hujan dan lahan sawah ½ irigasi.  Ada beberapa kecamatan yang mengalami bahaya (hazard) penurunan produksi tanaman padi adalah kecamatan Cicalengka, Pangalengan, Ciwidey, Solokanjeruk, dan Ciparay. Wilayah mengalami kerentanan (vulnerability) akibat perubahan iklim adalah kecamatan Pasirjambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, dan Pacet (tingkat kerentanan sangat tinggi). Wilayah yang mempunyai risiko penurun-an produksi tanaman padi adalah kecamatan Pasirjambu, Cimaung, dan Ciparay.  Ada beberapa usaha adaptasi strategis untuk menghadapi risiko penurunan produksi tanaman padi akibat peru-bahan iklim adalah penggunaan varitas padi unggul yang tahan kekeringan/ banjir serta berumur genjah; meningkatkan teknik dan intensifikasi budidaya tanaman padi misalnya PTT, SRI, dan sistem Legowo; dan optimalisasi pemanfaatan lahan tidur dan pembukaan lahan sawah baru.Kata kunci : Padi ∙ Perubahan iklim ∙ Adaptasi strategis
Efektivitas 1-Methylcyclopropene (1-MCP) terhadap ketahanan simpan bunga potong mawar (Rosa hybrida Hort.) Afiifah, Dinnur; Sutari, Wawan; Kusumiyati, Kusumiyati; Suminar, Erni; Mubarok, Syariful
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.892 KB)

Abstract

Mawar (Rosa hybrida Hort.) merupakan salah satu tanaman hias yang populer dan banyak diminati di kalangan masyarakat. Namun, salah satu permasalahan yang sering dialami oleh produsen dan konsumen mawar adalah daya simpan nya yang cukup singkat. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi 1-MCP serta lama aplikasi yang tepat dalam mempertahankan kesegaran bunga mawar potong. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura Universitas Padjadjaran pada bulan Desember 2016 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Sederhana dari tujuh perlakuan yaitu kontrol, pemberian 1-MCP 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1  yang diberikan selama  6 jam, serta 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1 yang diberikan selama 24 jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi 1 μL L-1 1-MCP selama 24 jam memberikan hasil terbaik dengan mempertahankan lama segar bunga potong mawar cv Avalance putih selama 9.67 hari.Kata kunci: Lama kesegaran, bunga potong mawar cv. Avalance putih, 1-MCP 
Katekin teh Indonesia : prospek dan manfaatnya Dewi Anjarsari, Intan Ratna
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.554 KB)

Abstract

Teh Indonesia dikenal karena memiliki kandungan katekin (antioksidan alami) tertinggi di dunia Katekin adalah salah satu turunan dari poliphenol yang memiliki khasiat antioxidant yang tinggi. Faktor yang mempengaruhi kadar katekin adalah varietas dan klon teh,  ketinggian tempat, umur daun, serta jenis petikan.  Dipandang dari sisi kesehatan, makin tinggi katekin berarti makin bermanfaat buat kesehatan. Akan tetapi sebaliknya, ditinjau dari sisi rasa, memiliki perbandingan yang terbalik. Katekin berperan penting di dalam menentukan aroma dan rasa. Katekin merupakan senyawa tidak berwarna dan larut dalam air serta membawa sifat pahit dan sepat pada seduhan teh. Senyawa ini paling penting dalam daun teh karena dapat menentukan kualitas teh dalam pengolahanya. Katekin dalam teh merupakan senyawa kompleks yang tersusun atas epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG), epigalokatekin (EGC), epigalokatekin galat (EGCG), dan galokatekin (GC). Komponen yang mendominasi yaitu epigalokatekin dan epigalokatekin galat. Kandungan katekin berkisar antara 20-30% dari seluruh berat kering daun. Dalam pengolahan, secara langsung atau tidak langsung, perubahan katekin selalu dihubungkan dengan semua sifat teh jadi, yaitu rasa, warna, dan aroma. Katekin yang mendominasi 20% berat kering teh merupakan substansi utama yang menyebabkan teh memenuhi persyaratan sebagai minuman fungsional  Kata kunci : katekin, poliphenol, minuman fungsional 
Herbisida campuran Imazapic 262,5 G.L-1 dan Imazapir 87,5 G.L-1 sebagai pengendali gulma umum pada budidaya tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) Umiyati, Uum; Kurniadie, Denny; Pratama, A. F.
Kultivasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.262 KB)

Abstract

Tebu adalah tanaman yang menghasilkan bahan pemanis berupa gula pasir.Hasil gula pasir dapat menurun akibat kompetisi gulma. Pengendalian menggunakan herbisida dapat menekan gulma dan meningkatkan pertum-buhan tanaman tebu. Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan dosis aplikasi herbisida campuran Imazapic 262,5 g.L-1 dan Imazapir 87,5 g.L-1 yang terbaik dalam mengendalikan gulma umum di lahan budidaya tebu. Perco-baan dilakukan di PG. Rajawali, Cirebon, Jawa Barat pada bulan Maret - Mei 2014. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Sederhana yang terdiri dari tujuh perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari A) herbisida campuran Imazapic dan Imazapir dengan dosis 0,75 l.ha-1, B) herbisida campuran Imazapic dan Imazapir dengan dosis 0,625 l.ha-1, C) herbisida campuran Imazapic dan Imazapir dengan dosis 0,5 l.ha-1, D) herbisida campuran Imazapic dan Imazapir dengan dosis 0,375 l.ha-1, E) herbisida campuran Imazapic dan Imazapir dengan dosis 0,25 l.ha-1, F) penyiangan manual 1x, dan G) kontrol. Hasil percobaan menun-jukkan bahwa aplikasi herbi-sida campuran Imazapic 262,5 g.L-1 dan Imazapir 87,5 g.L-1 dapat mengendalikan gulma Digitaria ciliaris (retz.) koel dari 4 MSA sampai 12 MSA, Digitaria sanguinaslis (L.) Scop dari 8 MSA sampai 12 MSA dan gulma total pada 4 MSA dan 12 MSA dengan dosis 0,5 l.ha-1. Aplikasi herbisida campuran Imazapic dan Imazapir tidak berpe-ngaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan jumlah anakan pada tanaman tebu. Campuran herbisida Imazapic dan Imazapir dengan dosis 0,25 l.ha-1 sampai 0,75 l.ha-1 tidak menyebabkan fitotok-sisitas pada tanaman tebu. Kata kunci : Tebu ∙ Herbisida ∙ Imazapic ∙ Imazapir
Respon tanaman mawar batik (Rosa hybrida L.) dengan penggunaan konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP) pada beberapa tingkat kemekaran bunga Suradinata, Yayat Rochayat; Wulansari, A.
Kultivasi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1005.995 KB)

Abstract

Mawar batik sebagai tanaman hias pot yang berkualitas baik memiliki tajuk yang proposional, ukuran bunga yang seragam dan memiliki kesegaran bunga yang lama, sehingga bunga mawar dapat dinikmati keindahannya lebih lama. Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh kombinasi kemekaran bunga dan konsentrasi 1 – Methylcyclopropene (1-MCP) terhadap pertum-buhan dan kualitas  bunga pada tanaman mawar batik. Percobaan dilaksanakan sejak Januari 2014 hingga Februari 2014 di greenhouse yang berada di Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan dua factor, yaitu kemekaran bunga dan dosis 1-MCP, diulang sebanyak tiga kali. Kemekaran bunga yang digunakan yaitu kemekaran 0-10 %, kemekaran 10-25 %, kemekaran 50-75 % dan kemekaran 100 %. Konsentrasi 1-MCP yang diaplikasikan yaitu, 0 μl l-1 1-MCP, 0,25 μl l-1 1-MCP, 0,5 μl l-1 1-MCP, 0,75 μl l-1 1-MCP dan 1 μl l-1 1-MCP. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji F, sedangkan menguji perbedaan rata-rata perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5 %. Hasil percobaan menunjukan bahwa kemekaran bunga dan konsentrasi 1-MCP berpengaruh terhadap komponen kualitas bunga yaitu, pertambahan diameter bunga dan lama kesegaran bunga, tapi tidak berpengaruh terhadap diameter bunga mekar. Sedangkan pada komponen pertumbuhan berupa pertambahan tinggi, pertambahan jumlah cabang, pertambahan diameter batang dan pertambahan daun per tanaman, pada berbagai perlakuan tidak berpengaruh nyata. Kombinasi perlakuan a1m3 (kemekaran 0-10 %, dosis 0,5 μl l-1) dan a3m2 (kemekaran 50-75 %, dosis 0,25 μl l-1) memberikan pengaruh lebih baik terhadap parameter lama kesegaran bunga dengan nilai masing-masing 9,83 hari dan 9,72 hari. Kombinasi perlakuan a1m2 (kemekaran 0-10 %, dosis 0,25 μl l-1) dan a3m2 (kemekaran 50-75 %, dosis 0,25 μl l-1) memiliki nilai yang lebih kecil dari perlakuan lain dengan nilai masing-masing 0,67 dan 0,61 cm pada parameter pertambahan diameter bunga. Kata kunci : 1 – Methylcyclopropene ∙ Kualitas bunga ∙ Mawar batik
APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR PADA TANAMAN KENTANG VARIETAS GRANOLA DI DATARAN MEDIUM Karamina, Hidayati; Fikrinda, Wahyu
Kultivasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.975 KB)

Abstract

Kentang merupakan tanaman semusim dengan berbentuk menyemak dan memiliki sifat menjalar. Salah satu alternative upaya untuk meningkatkan hasil produktivitas kentang yaitu adalah penanaman kentang pada dataran medium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis jenis dan takaran pupuk organik cair yang optimum dalam meningkatkan produksi kentang di dataran medium sehingga dari efektivitas itulah diharapkan pertumbuhan dan produktivitas kentang mampu optimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan dengan 11 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair BIO-As dengan dosis 25 ml.l -1 mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang,  dan bobot total tanaman kentang. Perlakuan P11 memiliki hasil yang paling baik dibandingkan perlakuan P0 hingga P10.
Perbedaan kualitas dan vase life bunga krisan akibat aplikasi macam pupuk organik dengan variasi jarak tanam Setiadi, Dali; Noertjahyani, Noertjahyani; Suparman, Suparman
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.875 KB)

Abstract

Abstract. Chrysantemum much appreciated by the public for its beautiful colors and shapes, and has a longer vase life.  Quality and vase life of chrysanthemum flowers not only was influenced by post harvest conditions but also the management during plant growth. Light, temperature, relative humidity, fertilization and spacing arrangement on cultivated plant are factors that can affect the quality and vase life of flowers.  An experiment was conducted to study the variation of organic fertilizer application effect on quality and vase life of Chrysan-themum flowers with different row spacing, and to find out of organic fertilizer and row spacing which gave the best quality and vase life of Chrysanthemum flowers. Experimental design was used Split Plot Design with two factors: kinds of organic fertilizer as main plot and su plot was row spacing. Kinds of organic fertilizers consisted four levels: chicken, sheep, rabbit and cow dung, and three levels of row spacing : 10 cm x 10 cm, 15 cm x 10 cm and 20 cm x 10 cm. Those treatment combinations were repeated three times.  Result of this experiment showed that application of organic fertilizer affected for the quality of chrysanthemum flowers in row spacing variation.  Rabbit or sheep dung of organic fertilizer application  gave the best of flower stalk and diameter of flowers, flowers of grade I > 60%, and vase life more than 13 days, if  was planted with 20 cm x 10 cm row spacing.Keywords: Chrysanthemum, Kinds of organic fertilizer, Row spacing, Quality and vase lifeSari.  Krisan banyak disukai masyarakat karena keindahan bentuk dan warna serta memiliki vase life yang lebih lama.  Kualitas dan vase life bunga krisan tdak hanya dipengaruhi oleh kondisi pascapanen, tetapi juga dipengaruhi oleh management selama pertumbuhan tana-man.  Cahaya, temperatur, kelembaban, pemu-pukan dan pengaturan jarak tanam dalam teknik budidaya merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dan vase life bunga krisan. Suatu percobaan bertujuan untuk mempelajari efek aplikasi macam pupuk organik terhadap kualitas dan vase life bunga krisan pada variasi jarak tanam dan mendapat-kan macam pupuk organik dan jarak tanam yang memberikan kualitas dan vase life bunga krisan yang terbaik. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan dua faktor perlakuan, yaitu macam pupuk organik sebagai petak utama dan jarak tanam sebagai anak petak.  Macam pupuk organik terdiri atas empat taraf : pupuk kandang ayam, sapi, domba dan kelinci yang diberikan dengan dosis 30 t ha-1 dan diaplikasikan pada saat tanam. Jarak tanam terdiri atas tiga taraf: 10 cm x 10 cm, 15 cm x 10 cm, dan 20 cm x 10 cm. Kombinasi kedua taraf factor perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi macam pupuk organik berpengaruh terhadap kualitas bunga dan vase life pada variasi jarak tanam. Aplikasi pupuk organik kelinci atau domba dengan penanaman berjarak 20 cm x 10 cm memberikan panjang tangkai bunga dan diameter bunga terbaik, persentase bunga kelas I  di atas  60% serta vase life lebih dari 13 hari.Kata kunci: Jarak tanam, Macam pupuk organik, Kualitas dan Vase life, Krisan
Perbandingan pengukuran luas daun kedelai dengan metode gravimetri, regresi dan scanner Irwan, Aep Wawan; Wicaksono, Fiky Yulianto
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.419 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14448

Abstract

Luas daun merupakan salah satu parameter penting yang diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L.), oleh karena itu diperlukan teknik pengukuran yang cepat dan tepat. Dengan mengetahui luas daun, maka akan diketahui indeks luas daunnya dengan cara membaginya dengan luas kanopi tanaman. Selain pengukuran dengan menggunakan Leaf Area Meter,  pengukuran dengan menggunakan metode dasar (gravimetri) masih sering dipergunakan. Penggunaan metode lainnya adalah dengan cara regresi dan penggunaan alat scanner, dimana metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk pelaksanaan pengukuran luas daun kedelai ini digunakan tanaman kedelai kultivar Anjasmoro yang ditanam di polybag di Kebun Percobaan Hidroponik Fakultas Pertanian UNPAD Jatinangor dari bulan September sampai dengan bulan November 2016.  Setelah dilakukan perhitungan, dapat disimpulkan bahwa metode regresi dan metode scanner mendapatkan hasil pengukuran luas daun kedelai yang lebih teliti dibandingkan dengan metode gravimetri. Perlu disarankan penggunaan leaf area meter untuk kalibrasi terhadap tingkat ketelitian dari ketiga metode yang diuji. Kata kunci : luas daun, kedelai, gravimetri, scanner
Faktor yang mempengaruhi pembungaan pada mangga (Mangifera indica L.) Fauzi, Ardika Albi; Sutari, Wawan; Nursuhud, Nursuhud; Mubarok, Syariful
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.465 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14340

Abstract

Pada kegiatan produksi mangga, tahap pembungaan pada mangga menjadi salah satu penentu dalam produksi buah mangga. Sehingga tahap pembungaan merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi. Pembungaan merupakan tahapan pertama dalam kegiatan produksi buah mangga (Mangifera indica L.) di setiap tahun. Perkembangan tanaman khususnya pembungaan bergantung pada beberapa faktor lingkungan dan internal dari tanaman mangga yang diusahakan. Pada daerah subtropis, faktor lingkungan yang mempengaruhi pembungaan ada faktor suhu. Suhu 18°C di siang hari dan 10°C di malam hari memicu perkembangan bunga di daerah tropis. Untuk daerah tropis, faktor suhu tidak sangat mempengaruhi terhadap pembungaan karena perubahan suhu tiap musimnya tidak terlalu tegas. Cekaman kekeringan umumnya dapat memicu pembungaan di daerah tropis. Dalam pembungaan mangga, terdapat adanya rangsangan yang disebut florigenic promoter (FP). Adapun pertumbuhan vegetatif dikendalikan oleh rangsangan induksi berupa vegetative promoter (VP). Fitohormon pun memiliki peran dalam pembungaan mangga. Fitohormon yang berperan dalam pembungaan antara lain auksin, sitokinin, etilen, dan giberelin. Adapun C/N rasio yang meningkat menyebabkan terjadinya peningkatan karbohidrat yang tinggi dan mendukung inisiasi bunga. Adanya akumulasi karbohidrat pada bagian tajuk pada masa vegetatif akhir dapat memicu pembungaan.

Page 8 of 50 | Total Record : 495