cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam
ISSN : 20881886     EISSN : 25800663     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 266 Documents
AKTUALISASI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DI ERA REFORMASI Aristin, Rini
AL - IBRAH Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajemukan penduduk, budaya, bahasa, dan agama yang beragam. Akan tetapi keberagaman ini terintegrasi dalam satu pemikiran, satu jiwa yang melandasi setiap nilai kehidupan penduduk Indonesia yaitu Pancasila. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila khususnya sila KetuhanannYang Maha Esa (YME) di era sekarang ini menurut penulis pada kenyataannya memang belum sesuai dengan yang diharapkan oleh the founding fathers pada saat merumuskannya. Hal ini dikarenakan dampak negatif dari arus globalisasi yang tak terbendung untuk menguasai Indonesia, akibatnya yang kemudian timbul adalah degradasi moral. Sebagian penduduk Indonesia kehilangan jati diri bahkan tidak mengenal identitas nasional bangsanya (lost generation). kemajemukan penduduk, budaya, bahasa, dan tentunya juga agama yang beragam. Akan tetapi keberagaman ini terintegrasi dalam satu pemikiran, satu jiwa yang melandasi setiap nilai kehidupan penduduk Indonesia yaitu Pancasila. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di indonesia yang telah dipaparkan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji tentang Aktualisasi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Di Era Reformasi.
PENDIDIKAN AKHLAK SEBAGAI MEDIA MENGHILANGKAN BUDAYA CAROK; PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER Abdullah, Abdullah
AL - IBRAH Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membincang masyarakat Madura acap kali mengaitkannya dengan budaya caroknya yang biasa dilabelkan atau stigma negatif pada masyarakat Madura. Budaya carok sering kali diidentikkan dengan masyarakat Madura sebagai penggambaran secara umum jati diri komunitas suku dan etnik Madura dalam perilaku dan berinteraksi dalam kehidupan sosial. Disisi lain, dalam konteks keagamaan, masyarakat Madura selalu memegang teguh ajaran Islam dalam pola kehidupan sehari-hari. Walau pun hal itu menyisakan “keraguan,” untuk menyebut adanya kontradiksi antara ajaran Islam, sacara substantif dan perilaku sosial serta kultur dalam praktek keberagamaan mereka. Islam sebagai ajaran formal diyakini sebagai pedoman dalam kehidupan individu, suku dan etnik Madura itu ternyata tidak selalu menampakkan keselarasan pada sikap, karkter, dan pola perilaku masyarakat Madura. Orang Madura sangat menjunjung tinggi akhlak dan agama, Seperti diketahui, karakter manusia meliputi tiga aspek: yaitu aspek jasmaniyah, kejiwaan, dan kerohanian. Karakter ini akan menjadi sesuatu yang sangat urgen bagi kehidupan manusia bila dilandasi dengan dasar agama. Karena itu, pendidikan agama sangat berperan dalam membentuk karakter seseorang, terutama pendidikan akhlak yang diberikan secara intensif dan berkesinambungan. Pada dasarnya, memiliki karakter yang baik adalah dambaan semua orang. Sebab itu, ia akan dihormati, disegani orang disekitarnya. Maka, pendidikan akhlak berperan penting dalam membentuk karakter sihingga bisa menghilangkan budaya Carok.
FENOMENA TERSIHIRNYA NABI MUH}AMMAD SAW. DALAM KOLEKSI RIWAYAT IBN MAJAH Mukminin, Moh Amiril
AL - IBRAH Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dan penulisan tentang Fenomena Tersihirnya Nabi Muhammad SAW merupakan suatu pencarian rekam jejak tentang suatu kejadian atau problem ditengah-tengah masyarakat sosial-religion, dimana hal tersebut dianggap mistik, dan sangat banyak yang mempercayainya, dilain sisi ada juga yang tidak percaya, namun hal itu benar-benar terjadi. Di masyarakat muslim, hal tersebut bagian dari fenomena konspirasi kepentigan antara manusia dengan makhluk halus (jin-setan) yang memiliki tendensi negatif untuk melakukan perbuatan jahat. Dari sini, penulis kemudian memeriksa sebagian teks hadis sebagai rekam jejak atau referensi untuk memulai pemetaan ruang kajian, dalam hal ini adalah hadis atau teks ke Islaman, dan ternyata walaupun sedikit yang tertuang dalam teks lama (hadis), hal itu bisa terdeteksi secara jelas dengan adanya crita yang melibatkan sang pembawa pesan Tuhan (Muhammad SAW). Dimana Muhammad sebagai Rasul, pernah mengalami kejadian yang demikian. Penelitian ini di fokuskan pada satu riwayat teks, yaitu Sunan Ibn Majah untuk memudahkan satu pencarian dalam suatu koleksi cerita. Namun tidak menutup kemungkinan akan adanya penemuan-penemuan teks dari riwayat lain sebagai bahan pertimbangan validasi data, hal ini dikenal dengan korelasi teks, sebagai pengantar untuk melakukan uji teks dan kandungan makna. Penelitian ini tidak berhenti pada sisi teks, akan tetapi penelitian ini juga melibatkan kritik terhadap struktur sanad atau individu periwayat, juga analisis teks melalui korelasi teks dan pen-syarah-an serta metode pemaknaan.
LGBT DALAM PERSPEKTIF AGAMA Razak, Suhaimi
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia identik dengan seksulitas, atau seksualitas merupakan kebutuhan biologis yang tak bisa dihindari oleh manusia manapun-selama normal- dan dimanapun dia menjalani hidup. Seksualitas sebagai keniscayaan untuk mempertahankan eksistensi spesies manusia itu sendiri dimuka bumi. Tanpa seksualitas sulitnya kiranya manusia bisa mempertahankan dirinya sebagai khalifatullah di planet bumi.[1]Islam mengakui adanya nafsu birahi seksualitas manusia sebagai bagian tak terpisahkan dari esensi kemanusiaan. Pemenuhan kebutuhan biologis harus sejalan dengan ketentuan agama, yakni seksualitas hanya dibenarkan bila dilakukan dengan lawan jenis dan melalui mekanisme pernikahan.Dalam era moderen ini Seks dengan sama jenis atau yang kini mashur dengan sebutan lgbt marak terjadi di negara indonesia ini bahkan kini menjadi isu nasional lantas bagaimana islam menanggapinya.
MANAJEMEN PEMBIAYAAN SEKOLAH Imron, Moh Jamaluddin
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara( UU Sisdiknas, 2003 pasal 1 ayat 1).Pada awalnya pendidikan masih jarang mendapatkan perhatian namun beberapa ahli ekonomi mulai memperhatikan pendidikan, karena a) peranan pendidikan dalam ekonomi nasional dinilai relatif kecil, b) adanya pola pikir yang memandang kemakmuran merupakan sesuatu yang bersifat material dan fisik, dan c) hasil dari riset ekonomi diperoleh bahwa pendidikan merupakan sektor yang paling banyak mengeluarkan biaya pajak yang cukup besar dari pemerintah.Ekonomi dapat dipahami sebagai suatu studi bagaimana orang atau masyarakat memilih dalam menggunakan uang dan sumber lain yang sifatnya terbatas atau langka untuk menghasilkan atau mencapai keinginan yang sifatnya tidak terbatas.Satu hal yang penting terhadap pemikiran baru bahwa pendidikan dianggap sebagai salah satu bentuk investasi (Human Invesment). Dimana konsep ini menyatakan bahwa orang yang memiliki keterampilan tertentu, kebiasaan dan pengetahuan dapat mereka jual dalam bentuk pekerjaan untuk memperoleh upah atau gaji, sehingga dapat diperankan sebagai sumber selama hidup mereka. Lebih jauh “human capital” ini dapat dianalogikan sebagai modal fisik karena kedua-duanya digunakan untuk menghasilkan pendapatan tetap bertahun-tahun lamanya.Sekolah sebagai salah satu lembaga yang melakukan kegiatan pendidikan merupakan proses produksi yang menghasilkan lulusan yang bermutu sehingga diperlukan pengelolaan pembiayaan agar mutu dari lulusan dapat bersaing memperoleh kehidupan yang layak ditengah tengah masyarakat. Pengelolaan dana atau biaya pendidikan pada sebuah Lembaga harus mampu meningkatkan mutu lulusan dan mampu bersaing dengan sekolah lainnya dengan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik sesuai dengan bunyi pasal 48 ayat 1 UU Sisdiknas Tahun 2003.
PEMBERIAN HUKUMAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Fauzi, Muhammad
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education is a maturing process of learning a very complex learners systematically through a curriculum that is applied in the educational unit that is useful to explore the potential of students from various facets of the life of society, nation and state. To realize these goals much needed discipline and sense of responsibility in the learning process. Consistency discipline and sense of responsibility in the learning process, then the required method or preventive measures, one such method is the provision of a penalty or punishment in educational units aimed accompany the learning process in order to achieve educational goals that had been expected. We need to know the substance rather than reward and punishment will not be separated in the educational process as well as the essence of good and bad are both always go hand in hand at the wheel of life. Therefore, punishment in the educational process must be in accordance with Islamic education that directs learners to always berakhlaqul karimah able to distinguish between good and bad behavior in daily life both in the school environment and society in general.
PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Analisis Integratif Komparatif Lintas Negara) yusuf, afandi
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan akhlak atau yang kini lebih ngetren disebut juga pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting dan harus menjiwai segala bentuk pendidikan. Jika tidak, pendidikan akan hanya menimbulkan madarat di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Mengenai sejak kapan seharusnya anak mendapat pendidikan khususnya pendidikan akhlak atau juga pendidikan karakter, ada beberapa teori. Islam telah mengajarkan pendidikan anak sejak dini, semenjak ia masih dalam kandungan, bahkan pada saat prosesi pembuahan, bahkan lagi ada yang berpendapat jauh hari sebelum kedua orang tuanya menikah. Berbagai isu sosial yang terjadi di tanah air saat ini sepertinya tidak dapat dilepaskan dari peranan pendidikan. Isu mengenai korupsi, kekerasan, penipuan dan yang lainnya, sepertinya sudah begitu merebak hingga memunculkan pemakluman, Pendidikan harus mampu membentuk karakter setiap pribadi siswa/pelajar. Siapa yang tidak mengelus dada melihat pelajar yang tidak punya sopan santun, suka tawuran, bagus nilainya untuk "pelajaran" pornografi, senang narkotika, dan hobi begadang dan kebut-kebutan[1]. Oleh karenan nya pendidikan karakter harus di tanankan sejak dini pada peserta didik khusunya dan juga harus di kembangkan demi mencetak generasi yang berbudi luhur.
DEMOKRASI PENDIDIKAN ALA SOEKARNO DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN ISLAM Firdaus, Sukma Umbara Tirta
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan pemikiran Soekarno tentang demokrasi pendidikan, dan menemukan implikasinya bagi pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan hermeneutik. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil penelitian ini adalah: (1) Pemikiran Soekarno tentang demokrasi pendidikan adalah, bahwa proses pendidikan itu harus dilaksanakan secara demokratis, dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar tanpa dihinggapi perasaan takut dan tertekan, mereka dapat belajar dengan senang, bebas dan penuh keceriaan. Yang ditekankan Soekarno di sini terletak pada bentuk dan proses belajar-mengajarnya, diharapkan dari proses tersebut dapat menumbuhkan sikap peserta didik yang kritis, demokratis, terbuka dan bebas dalam mengemukakan pendapat dan melakukan tindakan. (2) Implikasi dari pemikiran Soekarno tentang demokrasi pendidikan bagi pendidikan Islam adalah, bahwa pendidikan Islam juga harus dilaksanakan secara demokratis. Pola pembelajaran dalam pendidikan Islam yang masih tradisional (konvensional) harus di rubah dengan pola-pola pendidikan yang lebih dinamis dan modern. Pola dogmatis atau pola hubungan finalistis yang menempatkan murid sebagai obyek atau benda pasif dalam pendidikan Islam harus ditinggalkan diganti dengan pola hubungan baru, yaitu pola hubungan kemitraan yang egaliter antara guru dan murid, serta memberikan kebebasan (kemerdekaan) berpikir kepada para murid.
TRANSFORMASI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING (Studi Kasus di Lembaga Pendidikan Islam al-Munawar Tulungagung) Huda, muh Nurul
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan persaingan pendidikan yang dihadapi oleh LPI al-Munawar meliputi tantangan dalam delapan standar pendidikan. Tantangan tersebut pada dasarnya merupakan tuntutan bagi LPI al-Munawar supaya meningkatkan kualitasnya dalam delapan standar tersebut. Strategi lembaga pendidikan Islam al-Munawar dalam menghadapi tantangan persaingan pendidikan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang tepat, terarah dan transfaran. Disamping itu, pelaksanaannya memakai strategi normative re educative.
PERAYAAN MITOS DALAM FILM HOROR INDONESIA Nur, Achmad
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengkaji film Indonesia genre horor dengan tiga judul film yang terdiri dari simanis jembatan ancol, beranak dalam kubur, malam satu suro. Ketertarikan akademik yang mengawali tulisan ini adalah terciptanyanya mitos dalam masyarakat jawa tentang bangkitnya arwah bergentayangan yang meneror bahkan mengancam keselamatan masyarakat. Pertanyaan yang akan dijawab dalam tulisan ini adalah bagaimana citra suatu mitos ditampilkan dan bagaimana budaya direpresentasikan dalam narasi film. Untuk menjawab pertanyaan tersebut akan digunakanstrukturalisme Claud Levi-Strauss yang menekankan pada pelacakan struktur dalam film dan cultural studies dengan konsep representasi Stuart Hall yang menekankan pada pencarian makna dibalik struktur. Setelah dilakukan analisis, tampak dalam narasi film suatu pemantapan mitos mitos tentang arwah sebagai representasi budaya jawa yang menganut paham animisme dan dinamisme. Dialtar lain, film horor sebagaimana tiga judul dalam tulisan ini, menunjukkan bahwa perbuatan jelek yang dilakukan akan berdampak jelek pada dirinya. Secara historis religius fenomena tersebut bertentangan dengan agama Islam, Namun secara sosiologis memiliki makna self evaluation dalam menentukan sikap dan prilaku, sebagaimana terjadi pada awal masuknya islam di tanah jawa.