cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Media Teknologi Hasil Perikanan
ISSN : 23374284     EISSN : 26847205     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Media Teknologi Hasil Perikanan adalah berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNSRAT. Media ini akan mempublikasikan hasil penelitian dan kajian pustaka terbaru dalam bidang Teknologi Hasil Perikanan, khususnya yang berhubungan dengan penerapan teknologi bagi peningkatan kualitas produk perikanan, pengembangan produk baru hasil perikanan, keamanan produk hasil perikanan,pemanfaatan limbah hasil perikanan serta topik lain yang berhubungan erat dengan pemanfaatan dan pengolahan hasil perikanan yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
Arjuna Subject : -
Articles 183 Documents
PERBAIKAN MUTU ORGANOLEPTIK IKAN ROA (Hemirhamphus sp.) ASAP MELALUI METODE PENGASAPAN RUANG TERTUTUP Dotulong, Verly; Montolalu, Lita ADY
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.6.1.2018.18927

Abstract

Ikan julung-julung (Hermihampus sp.) asap dengan nama lokal ikan roa asap adalah salah satu jenis olahan ikan yang ada di Sulawesi Utara, jenis olahan ini mempunyai rasa yang khas keasap-asapan yang digemari oleh masyarakat bahkan sering dijadikan oleh-oleh khas Manado yang dibawa ke daerah lain. Ikan asap ini dihasilkan melalui kombinasi dua metode pengasapan yaitu pengasapan panas dan pengasapan dingin. Lokasi penelitian (pengolahan ikan asap) bertempat di desa Nain Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara yang secara geografis terletak di pesisir pantai dengan potensi perikanan laut yang potensial untuk dikembangkan, dimana 79% dari masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, dan sekitar 59% adalah pengolah ikan roa asap, proses pengolahan ikan asap di daerah ini menggunakan ruang pengasapan terbuka yang sederhana. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh ruang pengasapan tertutup dan lama penyimpanan pada suhu ruang selama 10, 20 dan 30 hari terhadap mutu organoleptik ikan roa asap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif deskriptif yaitu mengumpulkan data fakta yang telah tersedia di lapangan melalui pencatatan dan pengamatan secara terperinci dan sistematik kemudian dilakukan analisa data berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengasapan dengan ruang pengasapan tertutup yang dirancang oleh peneliti menghasilkan ikan roa asap dengan mutu organoleptik lebih tinggi selama penyimpanan pada suhu ruang dibandingkan dengan mutu ikan roa asap yang diasapi pada ruang pengasapan terbuka milik pengolah yang ada di desa Nain.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAUN MUDA MANGROVE Sonneratia alba KERING Ibrahim, Yayu Mukhmin; Dotulong, Verly; Wonggo, Djuhria; Lohoo, Helen Jenny; Montolalu, Roike Iwan; Makapedua, Daisy Monica; Sanger, Grace
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.7.2.2019.23613

Abstract

Sonneratia alba mangroves are known to have bioactive compounds such as antibacterial. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of extract of S. alba dried mangrove leaves on Gram positive Staphylococcus aureus and Gram negative Escherichia coli bacteria. Extraction method by infusion, extraction time is 40 and 50 minutes. The extract obtained was then evaporated by the solvent above the water bath then the extracts were made concentrations of 5 and 10%. Antibacterial testing uses the modified Kirby-Bauer method. The highest yield is found in the treatment of 50 minutes infusion extraction time which is 15.6 ± 0.2%. The highest antibacterial activity against S. aureus was found in the treatment of 50 minutes extraction time both for 5% sample concentration of 7.0 mm (medium category) and at a sample concentration of 10% at 8.0 mm (medium category). While the highest antibacterial activity against E. coli bacteria was found in the treatment of 50 minutes extraction time both at 5% sample concentration of 8.0 (medium category) mm and at 10% sample concentration of 8.3 mm (medium category). From these results it can be seen that the S. alba extract of young mangrove leaf infusion has a broad spectrum antibacterial activity because it can inhibit both Gram positive S. aureus and Gram negative E. coli bacteria.Keyword: Mangrove, Sonneratia alba, infusion, rendemen, antibacterial. Mangrove Sonneratia alba diketahui memiliki senyawa bioaktif seperti antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak Infusa daun muda mangrove S. alba kering terhadap bakteri Grampositif Staphylococcus aureus dan bakteri Gram negatif Escherichia coli. Metode ekstraksi dengan cara infusa, lama waktu ekstraksi yaitu40 dan 50 menit. Ekstrak yang didapatkan kemudian dievaporasi pelarutnya diatas penangas air kemudian hasil ekstrak dibuat konsentrasi 5 dan 10%. Pengujian antibakteri menggunakan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Rendemen tertinggi terdapat pada perlakuan lama ekstraksi infusa 50 menit yaitu sebesar 15,6±0,2 %. Aktivitas antibakteri tertinggi terhadap bakteri S. aureus terdapat pada perlakuan lama ekstraksi 50 menit baik untuk konsentrasi sampel 5% sebesar 7,0 mm (kategori sedang) dan pada konsentrasi sampel 10% sebesar 8,0 mm (kategori sedang). Sedangkan aktivitas antibakteri tertinggi terhadap bakteri E. coli terdapat pada perlakuan lama ekstraksi 50 menit baik pada konsentrasi sampel 5% sebesar 8,0 mm (kategori sedang) dan pada konsentrasi sampel 10% sebesar 8,3 mm (kategori sedang). Dari hasil ini dapat dilihat bahwa ekstrak infusa daun muda mangrove S. alba mempunyai aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas karena dapat menghambat baik  bakteri Gram positif S. aureus maupun Gram negatif E. coli.Kata kunci: Mangrove, Sonneratia alba, infusa, rendemen, antibakteri.
KAJIAN MUTU IKAN SUNGLIR (Elagatis bipinnulatus) SEGAR DI PASAR TUMINTING MANADO Urbasa, Arnolis; Dotulong, Verly; Damongilala, Lena Jeane
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.4.1.2016.6857

Abstract

Ikan Sunglir (Elagatis bipinnulatus) adalah salah satu jenis ikan yang dijual di Pasar Tuminting, ikan ini digemari karena mempunyai rasa yang enak, selain itu harganya juga dapat dijangkau oleh masyarakat. Seperti ikan segar lainnya, ikan Sunglir juga mudah mengalami penurunan mutu yang mengarah kepada pembusukan, sehingga harus dilakukan penanganan yang baik selama berada dalam rantai pemasaran sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang kajian mutu ikan Sunglir yang diambil pada waktu yang berbeda di pasar Tuminting.Penelitian ini bertujuan mempelajari tingkat kesegaran ikan Sunglir yang dijual di pasar Tuminting. Berdasarkan Penelitian menunjukkan nilai rata-rata TVB-N ikan Sunglir segar yang dijual di pasar Tuminting tertinggi ditemukan pada ikan yang diambil siang hari pada pedagang 1 (23,76 mg-N/100g sampel), sedangkan nilai TVB-N terendah ditemukan pada ikan sunglir yang diambil sore hari pada pedagang 2 (18,55 mg-N/100g sampel). Namun demikian data rata-rata nilai TVB-N untuk interaksi waktu pengambilan sampel dan pedagang masih berada dibawah 30 mg-N/100g sampel yang artinya ikan masih aman untuk dikonsumsi. Nilai pH ikan sunglir yang dijual di pasar Tuminting untuk waktu pengampilan sampel dan pedagang yang berbeda masih diketegorikan ikan segar karena mempunyai nilai pH rata-rata berada diantara 5,8–5,95. Nilai organoleptik yaitu mata, insang, lendir permukaan badan, daging (warna dan kenampakan), dan tekstur terdapat korelasi positif yaitu nilai tertinggi pada ketiga pedagang terdapat pada pengambilan sampel pagi hari, selanjutnya menurun pada pengambilan sampel siang hari dan sore hari, walaupun demikian nilai organoleptik ini masih masuk kategori ikan bermutu segar dan agak segar yaitu >6.Kata kunci: Ikan Sunglir ((Elagatis bipinnulatus), kajian mutu, pH, TVB-N, Organoleptik.
KAJIAN MUTU IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) ASAP TERHADAP NILAI KADAR AIR DAN pH SELAMA PENYIMPANAN Tumonda, Steven; Mewengkang, Hanny Welly; Timbowo, Semuel Marthen
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.5.2.2017.14937

Abstract

Skipjack tuna (Katsuwonus pelamis L.) has a high economic value, both as an export commodity and for local consumption. In Indonesia, especially in North Sulawesi the total catch of skipjack tuna is high. The purpose of this research was to determine the quality of the skipjack tuna sold in two traditional markets, namely (A) Pasar Pinasungkulan Karombasan and (B) Pasar Bersehati, Manado. The moisture content of skipjack tuna sold in the market (B) does not meet the SNI quality requirement (max 60% moisture content of smoked fish). The pH value of the skipjack tuna  in market A and B still meets the quality requirements during storage in room temperature. Based on the results of moisture content and pH value, it can be concluded that the skipjack tuna purchased from Market A was still good for consumption up to 2 days storage in room temperature whereas fish from market B was not safe for consumption. Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L) mempunyai nilai ekonomis tinggi, baik sebagai komoditi ekspor maupun konsumsi  lokal. Di Indonesia khususnya perairan Sulawesi utara produksi ikan cakalang termasuk tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu dari ikan cakalang asap yang dijual di dua pasar tradisional, yaitu (A) Pasar Pinasungkulan Karombasan dan (B) Pasar Bersehati, Manado. Kadar air ikan cakalang asap yang dijual di pasar (B) tidak memenuhi syarat mutu SNI, yaitu 60% kadar air untuk ikan asap. Nilai pH ikan cakalang asap yang dijual di pasar A dan B selama penyimpanan suhu ruang masih memenuhi syarat mutu ikan ikan asap. Dari hasil penentuan kadar air dan nilai pH serta data yang diperoleh pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ikan cakalang asap yang dibeli dari Pasar A masih layak dikonsumsi sampai pada 2 hari penyimpanan dalam suhu ruang, dibandingkan dengan ikan yang dibeli dari pasar B.Kata Kunci: Kajian Mutu, Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L), Ikan Asap.
DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN IKAN DI KELURAHAN TONGKEINA KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO Wonggo, Djuhria; Reo, Albert Royke
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.6.3.2018.21263

Abstract

Tujuan program kemitraan masyarakat adalah untuk mengatasi pengangguran dengan cara meningkatkan jumlah partisipan wanita dalam pengadaan pola makan yang berbasis B2SA meningkatkan jumlah pengolah ikan yang bersifat sumber daya lokal, dan Meningkatkan motivasi, partisipasi, dan aktivitas masyarakat dalam program P2KP. Target khusus adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan dari kelompok ibu-ibu dalam teknik diversifikasi produk olahan ikan, dapat dikembangkan menjadi suatu usaha RT, yang dapat mendatangkan nilai tambah keluarga dan pemenuhan protein bagi anak-anak dan ibu hamil. Metode yang diterapkan pada program ini yaitu :penyuluhan tentang pentingnya diversifikasi produk olahan ikan, pelatihan dan pendampingan tentang penyediaan makanan berbasis B2SA dan P2KP yaitu pembuatan nugget dan kaki naga ikan. Serta mengevaluasi penerimaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan yaitu kaki naga dan nugget ikan melalui lembar penilaian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Produk kaki naga dan nugget ikan dapat menciptakan rasa yang enak walaupun dibuat dari ikan yang sebenarnya sebagian besar masyarakat kurang menyukai ikan tersebut. Hanya 5% panelis yang dapat menentukan ikan sebagai bahan baku kaki naga dan nugget ikan. ini menunjukkan bahwa kaki naga dan nugget ikan dapat menciptakan rasa yang baru dan enak, sehingga hasil menunjukkan bahwa 100% panelis ingin membuat produk olahan tersebut di rumah masing-masing dan mau memilih produk ini sebagai bisnis yang baru.
Perubahan Komposisi Zat Gizi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L) Selama Proses Pengolahan Ikan Kayu Pundoko, Sandria Stephanie; Onibala, Hens; Agustin, Agnes Triasih
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.2.1.2014.6014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan komposisi zat gizi (protein, lemak, dan kadar air) ikan cakalang (Katsuwonus pelamis. L) selama proses pengolahan ikan kayu. Dalam penelitian ini dilakukan analisa kadar air, protein dan lemak total serta uji organoleptik terhadap tingkat kesukaan. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap pengambilan sampel yaitu: pengambilan sampel ikan segar, pengambilan sampel ikan setelah proses perebusan, dan pengambilan sampel produk akhir. Dalam menganalisa data digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dari penelitian ini dapat dilihat terjadi perubahan komposisi zat gizi pada pengolahan ikan kayu. Hal ini dapat didukung dengan perubahan peningkatan komposisi kadar protein dan kadar lemak serta perubahan penurunan komposisi kadar air. Sehingga ikan kayu baik untuk dikonsumsi karena mengandung kadar protein dan lemak yang tinggi khususnya ikan cakalang. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai ikan yang diserut dari pada ikan yang dihaluskan. Tetapi dalam analisis sidik ragam uji organoleptik tingkat kesukaan tidak memberikan pengaruh yang nyata.
PENERAPAN PENGASAPAN CAIR PADA PENGOLAHAN ABON ROA (Hemirhamphus sp.) DAN PAMPIS CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) DAN MUTU MIKROBIOLOGIS PRODUK YANG DIKEMAS MODIFIED ATMOSPHERIC PACKAGING (MAP) Bawole, Chintia S.F.; Mentang, Feny; Dien, Henny Adeleida
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.5.1.2017.14903

Abstract

Smoked Garp fish and smoke Skipjack a typical processed product in North Sulawesi. Roa smoke and smoke Skipjack can be further processed into abon Roa and Skipjack pampis, abon fish are foods processed fish flavored, processed by boiling and frying obtain dry product, while pampis fish is processed product of smoke Skipjack flavored and obtain the product half wet. The purpose of this study is to see and observe the presence of bacteria on the product abon Roa and Skipjack pampis are packed Modified Atmospheric Packaging (MAP) and stored at room temperature for 30 days. Total Plate Count (TPC),total of Salmonella sp., total E. coli and total Vibrio sp. observed every 10 days, at 0, 10, 20, and 30 days of storage. Based on observations Total Plate Count, abon Roa and Skipjack pampis can last for 30 days with the highest TPC value of 6.3x104 CFU/g and still be consumed. While Total Salmonella sp, total E. coli and total Vibrio sp. indicates a negative value to the day to 30 has a negative value. Keyword: Microbiological quality, abon Roa, Skicjack pampis, MAP packaging.   Roa asap dan Cakalang fufu merupakan produk olahan ikan asap khas Sulawesi Utara. Roa asap dan Cakalang fufu dapat diolah lebih lanjut menjadi abon roa dan pampis cakalang, abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan yang memperoleh produk kering, sedangkan pampis ikan adalah produk olahan dari cakalang fufu yang diberi bumbu dan memperoleh produk setengah basah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat dan mengamati keberadaan bakteri pada produk abon Roa dan pampis Cakalang yang dikemas Modified Atmospheric Packaging (MAP) dan disimpan pada suhu ruang selama 30 hari. Angka Lempeng Total (ALT), total Salmonella sp, total E. coli dan total Vibrio sp diamati setiap 10 hari yaitu pada 0, 10, 20, dan 30 hari penyimpanan. Berdasarkan hasil pengamatan Angka Lempeng Total, abon Roa dan pampis Cakalang dapat bertahan selama 30 hari dengan nilai ALT tertinggi 6,3x104 CFU/g dan masih bisa dikonsumsi. Sedangkan Total Salmonella sp, total E. coli dan total Vibrio sp menunjukkan nilai negatif sampai pada hari ke 30 memiliki nilai negatif. Kata Kunci: Mutu mikrobiologis, abon Roa, pampis Cakalang, kemasan MAP.
MUTU MIKROBIOLOGI DAN KIMIA DARI PRODUK PASTA (intermediet product) PENYEDAP RASA ALAMI YANG DISIMPAN PADA SUHU RUANG DAN SUHU DINGIN Rahmi, Annisa Dewi; Dien, Henny Adeleida; Kaparang, Josefa Tety
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.6.2.2018.19510

Abstract

Produk pasta (intermediet product) penyedap rasa alami merupakan bahan dasar bumbu dari sebagian kecil produk pasta penyedap rasa ikan Cakalang untuk menjadi pasta semi preserve. Tujuan penelitian ini untuk menghitung dan menganalisis Angka Lempeng Total (ALT) serta kadar air dan pH. Metode yang digunakan pasta sampel suhu ruang diambil pada 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 hari, sedangkan suhu ruang diambil pada 0, 2, 4, 6, 8, 10, 15, 20, 25, dan 30 hari. Hasil menunjukkan bahwa pasta penyedap alami yang disimpan pada suhu ruang masih layak hingga 5 hari (8,9 x 103 CFU/g) tetapi tidak untuk 6 hari (1,2 x104 CFU/g) karena sudah melebihi SNI, dan pada suhu dingin masih layak hingga 30 hari (6,5 x 103 CFU/g). Kadar air pada suhu ruang memiliki nilai signifikan yaitu 63,5-74,5%, sedangkan pada suhu dingin tidak signifikan yaitu 58,0-70,5%. Analisis pH pada suhu ruang tidak signifikan yaitu 5,40-5,62 dan pada suhu dingin signifikan yaitu 5,43-5,66.
Kajian Mutu Bakso Ikan Tuna yang Disubtitusi Tepung Karagenan Sitepu, Moon Ayu Kawanari; Mewengkang, Hanny Welly; Makapedua, Daisy Monica; Damongilala, Lena Jeane; Mongi, Eunike Louisje; Mentang, Feny; Dotulong, Verly
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.8.1.2020.27117

Abstract

Fishball is a fish product that knows for their distinctive taste and chewy texture. The quality of fishball greatly affects the attractiveness of consumers to consume it, regarding the taste and aroma. The ingredients of fishball that have properties as an emulsifying is  carrageenan. The purpose of this study was to determine the quality of tuna fishballs substituted with carrageenan flour with different concentrations and storage times. The treatment design used was RAL (completely randomized design) which consisted of 4 different concentration treatments of added carrageenan, for 0%, 1%, 2% and 3% with 2 days of storage and 2 times repetition. The quality parameters were organoleptic test, water content, pH and TPC (Total Plate Count). The results showed that the addition of carrageenan affected the water content and pH of fishballs. Tuna fishballs with the addition of a concentration of 2% are the best products with an average value of organoleptic values: 6.58; water content: 71.63; pH: 5.46; and TPC: 2.6 × 10 4. Water content in fishballl is not met SNI quality requirements. Total bacteria (TPC) in fishballs met SNI quality requirements.Keywords: tuna fishballs, carrageenan
KANDUNGAN TOTAL FENOL DALAM RUMPUT LAUT Caulerpa racemosa YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIOKSIDAN Djapiala, Fera Yusniarti; Montolalu, Lita ADY; Mentang, Feny
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.1.2.2013.1859

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan total fenol dari ekstrak methanol rumput laut Caulerpa racemosa kering dan mempelajari aktivitas antioksidan yang diekstrak dengan methanol dari C. racemosa kering. Pada ekstrak methanol C. racemosa setelah diidentifikasi dengan beberapa uji yang diterapkan seperti uji total fenol, uji aktivitas antioksidan DPPH, uji FRAP dan uji pengkelat ion membuktikan bahwa adanya aktivitas antioksidan yang berada di dalam ekstrak. Dapat dilihat dari hasil pengujian pada setiap uji yang dilakukan berturut turut: pada uji total fenol didapat hasil 1335,59, 2165,62, 2624,62 mg GAE/gr, uji aktivitas antioksidan metode DPPH didapatkan nilai 31,33, 31,00 dan 30,88 % penghambatan, uji FRAP didapatkan nilai berturut-turut 46,76, 46,31, 46,62 mg/ml dan uji pengkelat ion didapatkan nilai 63,79, 64,22, 65,52%. Pada pengujian kandungan total fenol tidak berkorelasi positif dengan aktivitas antioksidan yang terdapat dalam ekstrak C. racemosa. Hal ini dikarenakan tidak semua senyawa fenol yang diekstrak dalam pelarut methanol merupakan senyawa fenol yang dapat berfungsi sebagai antioksidan yang dapat dilihat pada pengujian aktivitas antioksidan berbanding lurus dengan pengkelat ion.

Page 8 of 19 | Total Record : 183