cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sains Psikologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 157 Documents
Stres Kerja pada Polisi Ulfah Hayati; Sri Maslihah; Muhammad Ariez Musthofa
Jurnal Sains Psikologi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v9i22020p96-103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran stress kerja pada polisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik penggalian data melalui wawancara. Adapun analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis konten. Pengambilan data pada penelitian ini melibatkan empat personel polisi di Kepolisian Darah Jawa Barat dari dua direktorat yang berbeda yaitu Direktorat Sabhara (Samapta Bhayangkara) dan Direktorat Reskrimum (Reserse Kriminal Umum). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat stres kerja pada keempat personel dengan faktor penyebab yang berbeda-beda terkait dengan tugas pokok yang berbeda pula. Adapun komponen tersebut diantaranya yaitu beban kerja yang berlebih, resiko cedera dalam pekerjaan, jam kerja yang berlebih, dan tekanan dari masyarakat, serta sumber daya yang tidak memadai.
Gambaran Parental Monitoring Pada Remaja yang Pernah Mengakses Konten Pornografi Ceisera Novitaningrum
Jurnal Sains Psikologi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v9i22020p112-122

Abstract

Perkembangan internet membawa dampak negatif  salah satunya anak menjadi mudah terpapar konten-konten pornografi. Oleh karena itu, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mencegah anak agar tidak terjerumus dalam perilaku bermasalah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran parental monitoring pada remaja yang pernah mengakses konten pornografi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara.  Partisipan dalam penelitian ini  berjumlah tiga orang, yaitu ibu dari remaja yang pernah mengakses konten pornografi. Penelitian ini dilakukan di Kota Batam. Dalam penelitian ini, parental monitoring digambarkan melalui dua temuan, yaitu metode pengontrolan perilaku anak dan informasi yang ibu ketahui tentang anak. Selain itu dalam penelitian ini ditemukan juga faktor baru yang dapat mempengaruhi parental monitoring, yaitu emosi-emosi negatif yang ibu rasakan.
Pengaruh Neuroticism Terhadap Emotional Eating Naufal Fathanah; Nur Hasanah
Jurnal Sains Psikologi Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v10i12021p31-40

Abstract

Emotional eating adalah perilaku makan sebagai respons dari emosi tertentu yaitu happiness, sadness, anger, dan anxiety. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengetahui pengaruh neuroticism terhadap emotional eating secara simultan dan parsial pada individu dewasa awal. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah 199 individu berusia 19-40 tahun yang didapatkan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Akat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel neuroticism pada penelitian ini adalah Big Five Inventory subskala neuroticism. Untuk mengukur emotional eating, peneliti menggunakan Salzburg Emotional Eating Scale (SEES). Kedua alat ukur tersebut sudah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Dengan menggunakan Simple Multivariate Regression sebagai teknik analisis data, peneliti menyatakan bahwa terdapat pengaruh neuroticism terhadap emotional eating secara simultan sedangkan secara parsial, neuroticism hanya memiliki pengaruh terhadap emotional eating dimensi anxiety.  Emosi anxiety dinilai paling dominan di antara emosi negatif yang ada (anxiety, sadness, dan anger) di dalam facet neuroticism pada kaitanya dengan emotional eating. Social facilitation dan impression management dapat menjadi penyebab tidak adanya pengaruh neuroticism terhadap emotional eating dimensi happiness.
Analisis Flourishing Mantan Pecandu Alkohol di Desa Sumlili Kecamatan Kupang Barat Iliyanti A Surah; Friandry Windisany Thoomszen
Jurnal Sains Psikologi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v9i22020p64-77

Abstract

Suatu pilihan yang tidak mudah bagi seorang pecandu alkohol untuk terlepas dari ketergantungannya pada zat psikoaktif ini. Karena itu, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi positif sebagai landasan menganalisa flourishing mantan pecandu alkohol di Desa Sumlili. Metode kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa observasi non partisipan dan wawancara semi terstruktur dilakukan pada 4 orang subjek dewasa yang telah berhenti mengonsumsi alkohol sejak 2 tahun, 4 tahun, 5 tahun, dan 9 tahun. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke-empat subjek telah mengalami flourishing atau menjadi flourisher dengan menunjukkan kelima aspek PERMA  flourishing dalam hidup mereka. Aspek yang pertama adalah keempat subjek telah mampu menunjukkan emosi yang positif seperti kebahagiaan, kedamaian, rasa bersyukur, dan kesabaran. Mereka juga lebih melekat dengan pekerjaannya hingga tidak ingin menunda pekerjaan. Hubungan mereka juga telah lebih baik dengan keluarga dan orang sekitar terbukti dengan kurangnya perilaku agresif (KDRT), terlibat dalam kerja bakti dan tidak lagi membuat kekacauan atau keributan. Mereka juga memaknai hidup dengan fokus melakukan hal yang lebih positif seperti mempererat hubungan pribadi dengan Tuhan dan juga lingkungan sekitar. Adapun pencapaian yang membanggakan dalam hidup mereka yaitu memutuskan untuk berhenti menjadi pecandu alkohol. Dari keputusan tersebut, menghasilkan berbagai prestasi, hasil positif lainnya, dan menguatkan flourishing dalam diri. Karena penerapan flourishing berdasarkan PERMA sudah cukup konsisten dan intense dalam diri subjek serta keluarga maka solusi untuk ke-empat subjek yaitu tetap mengontrol diri dengan tetap menggandalkan dukungan sosial dan memperkuat aktivitas religius.
Peran Dimensi Kepribadian dalam Nomophobia Mahasiswa Della Budi Rahmania; Endang Prastuti
Jurnal Sains Psikologi Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v10i12021p9-20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Big Five Personality dengan Nomophobia Mahasiswa Universitas Negeri Malang angkatan 2016-2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan studi korelasional. Pengambilan subyek dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 395 mahasiswa Universitas Negeri Malang Tahun Ajaran 2016-2019.  Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi ganda. Dalam penelitian ini diperoleh hasil ada hubungan Big Five Persobality yakni: Opennes, Neuroticism, Agreeableness, Extraversion, Conscientiuosness dengan Nomophobia dengan kekuatan sebesar 11,2 persen.
Suppression Sebagai Mediator Peranan Emotional Job Demand Terhadap Teacher Well-Being Yuliezar Perwira Dara; Eleonora Vena Agusta; Ulifa Rahma; Faizah faizah
Jurnal Sains Psikologi Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v10i12021p55-65

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran emotional job demand terhadap teacher well-being dengan suppression sebagai mediator. Penentuan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan sampel guru di sekolah negeri ataupun swasta, dari berbagai level pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK). Responden dalam penelitian ini adalah 565 guru. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur emotional job demand adalah skala transadaptasi dari Skala Emotional Job Demand (alfa = .65), teacher well-being diukur menggunakan skala transadaptasi dari Teacher Well-Being Scale (alfa = .87), dan suppression yang diukur menggunakan skala transadaptasi dari Emotion Regulation Questionnaire (alfa = .73). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang dianalisis dengan analisis process version 3.4.1 oleh Andrew Hayes menggunakan software SPSS Statistics version 26 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suppression memediasi peran emotional job demand terhadap teacher well-being, dengan nilai signifikansi 0,000 (sig. kurang dari 0,05). Terdapat hubungan tidak langsung emotional job demand terhadap teacher well-being melalui suppression.
Kenal saja tidak cukup: Eksplorasi Motif dan Bentuk Pertemanan Urban Egi Prawita; Arka Nareswari; Maria Theresia Asti Wulandari; F Nurdiyanto
Jurnal Sains Psikologi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v9i22020p78-87

Abstract

Friendship is a form of social interaction which elicits positive affect, happiness, and promote mental health. Commonly, friendship is based on homophily. However, similarity often less seen in a diverse context, specifically urban area. Numerous interactions between migrants and nonmigrants will create a distinctive pattern with non-diverse area. The aim of this study is to frame friendship as perceived by urban youth in Yogyakarta with following questions: 1) what makes urban youth befriend each other, and 2) what kind of friendship they have. Indigenous qualitative study is used as a methodological approach. Author interviewed eight urban youth as participants. The findings suggest that urban youth in Yogyakarta befriend each other based on similarity in communication style, the relationship elicit supportive climate, proximity, and needs fulfillment. These reasons changing overtime, proofed by the consideration on cost-benefit relationship. Urban youth in Yogyakarta have several types of friends, categorized by intimacy. Intimate friendships consist of ‘sharing’ friend and close friend, while acquaintances are friends, functional friend, friends bound by space, and demographic friends. Implications are discussed further on recommendation on migrant friendship.
Pengembangan dan Uji Validasi Modul Tanzpro-Biodanza untuk Subjek Anak-Anak Indonesia Endah Puspita Sari; Libbie Annatagia; Nur Widiasmara; Marcus Stueck
Jurnal Sains Psikologi Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v10i12021p41-54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji keterbacaan modul terhadap modul TANZPRO-Biodanza yang dibuat oleh Stueck & Villegas pada tahun 1998. Modul asli diujicobakan pertama kali pada tahun 1998 oleh Stueck, Villegas, Schroder, Terren, Toro, Sack, Balzer, Mazarella, dan Toro (. TANZPRO-Biodanza adalah bagian dari konsep School of Empathy, sebuah konsep yang mengintegrasikan tentang konsep komunikasi nonverbal dari Martha Rosenberg dan paradigma biosentris TANZPRO-Biodanza dari Rolando Toro. TANZPRO-Biodanza adalah sebuah pelatihan emosi yang memungkinkan para peserta untuk mengalami pentingnya emosi; khususnya perasaan dan penggunaan emosi untuk mengelola diri. Penelitian ini menggunakan desain educational research and design (Borg dan Gall dalam Simoneau, 2007). Subjek dalam penelitian ini adalah 10 anak laki-laki dan perempuan berusia 9-10 tahun. Empat sesi TANZPRO-Biodanza diberikan kepada anak-anak, yaitu Spain, Egypt, Tanzania, dan China. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil uji keterbacaan modul menunjukkan bahwa translasi bahasa termasuk dalam kategori baik (skor 75 – 92.5 dari rentang skor penilaian 0 – 100). Selain itu, sebagian besar sesi dapat diterapkan pada subjek anak-anak Indonesia. Namun masih ada sesi yang perlu disesuaikan dengan budaya Indonesia. Pembahasan mendalam akan dijelaskan dalam tulisan lengkap.
Peran Mindful Parenting terhadap Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Risa Dwi Fajriati; Dewi Kumalasari
Jurnal Sains Psikologi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v10i22021p80-92

Abstract

Sistem patriaki merupakan hal yang mendasari peran ayah dan ibu dalam sebuah keluarga. Hal tersebut menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga dan economic provider untuk keluarga sehingga membuat seorang ayah kurang terlibat dalam pengasuhan anak. Padahal, keterlibatan ayah dalam pengasuhan berperan penting khususnya pada anak usia sekolah. Penelitian sebelumnya menemukan jika seorang ayah benar-benar memusatkan perhatian ketika melakukan pengasuhan, maka akan lebih terlibat dalam perawatan dan pengasuhan anak mereka. Proses memberikan perhatian pada anak dalam pengasuhan dikenal dengan konsep mindful parenting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran mindful parenting terhadap keterlibatan ayah dalam pengasuhan pada ayah yang memiliki anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan dua instrumen, yaitu Mindfulness in Parenting Questionnaire (MIPQ) dan Inventory of Father Involvement (IFI). Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah insidental sampling, dengan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana. Data yang dikumpulkan dari 127 responden menunjukkan bahwa mindful parenting memiliki kontribusi yang signifikan terhadap keterlibatan ayah pada ayah yang memiliki anak usia sekolah. Hasil ini menunjukkan bahwa meningkatkan keterampilan mindful parenting dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan keterlibatan ayah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi ayah untuk lebih memperhatikan kegiatan anak dan terlibat dalam pengasuhan anak.
Pengaruh Pelatihan Berpikir Positif Terhadap Peningkatan Efikasi Diri Akademik pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Joko Parjianto; Agus Dwi Yanto; Dewi Erlita
Jurnal Sains Psikologi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v10i22021p118-135

Abstract

Masa peralihan dari lingkungan sekolah menengah atas (SMA) menjadi lingkungan perguruan tinggi membuat mahasiswa baru mengalami gegar budaya. Hal ini membuat mahasiswa baru di tahun pertama cenderung mengalami masalah efikasi diri akademik. Masalah efikasi diri akademik membuat mahasiswa baru merasa tidak yakin dengan kemampuannya dalam menghadapi beban tugas akademik yang sulit dan menantang, yang kemudian berdampak negatif pada proses perkuliahan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan efikasi diri akademik pada mahasiswa baru, baik pada aspek pengetahuan, aspek sikap maupun aspek ketrampilan. Diharapkan mahasiswa baru setelah mengikuti pelatihan berpikir positif ini dapat meningkat efikasi diri akademiknya. Perolehan data dalam penelitian ini menggunakan tes prestasi, skala sikap dan lembar worksheet penugasan. Hasil penelitian ini adalah pelatihan berpikir positif dapat meningkatkan efikasi diri akademik pada mahasiswa baru. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji perbedaan dengan teknik Wilcoxon signed rank test dengan p sign sebesar 0,027 (aspek pengetahuan), 0,028 (aspek sikap) dan 0,026 (aspek ketrampilan). Keberhasilan pelatihan ini disebabkan oleh keaktifan para mahasiswa dalam mengikuti pelatihan serta penerapan pelatihan pada masalah akademik yang dialami.

Page 8 of 16 | Total Record : 157