cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal e-Biomedik
ISSN : 2337330X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal eBiomedik memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang kedokteran dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 879 Documents
TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAYANAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KECAMATAN WANEA KOTA MANADO Panggato, Syamrinah; Lampus, Benedictus S.; Kaunang, Wulan
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1168

Abstract

Abstract: Community Health Centre (PHC), is one means by which essential public health services in Indonesia, both individuals and society. Government to develop health centers in order to bring health services to the people who most still live in rural areas. General purpose of the study was to determine the level of patient satisfaction to the timeliness of outpatient services by health district health center Ranotana Weru Wanea Manado City. The research objective was to determine specifically the level of outpatient satisfaction in terms of opening hours room service cards, after hours room service card, the card room admission procedure, the waiting time to sea a doctor, the doctor’s room service check, pharmacies and service officers when they came to health personnel in Health Center Ranota Weru. The research was conducted at the health center districts Wanea Ranotana Weru. The method used is descriptive survey using a questionnaire as an instrument of data collection. Target population in this study were all outpatients (adults) in November 2011 that meet the criteria to be respondents. Conclusion: Based on these results, it can be concluded that the timeliness of service to the health center Ranotana Weru most satisfied. Keywords: patient satisfaction, timeliness, health service. Abstrak : Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia, baik perorangan maupun masyarakat. Pemerintah mengembangkan Puskesmas dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sebagian besar masih tinggal di pedesaan. Tujuan penelitian secara umum adalah mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap ketepatan waktu pelayanan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Manado. Tujuan penelitian secara khusus adalah mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan dalam hal jam   buka pelayanan kamar kartu,jam tutup pelayanan kamar kartu, prosedur penerimaan kamar kartu,waktu tunggu sampai diperiksa dokter, pelayanan dokter di kamar periksa, pelayanan petugas apotik dan waktu datang tenaga kesehatan di Puskesmas Ranota Weru. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Ranotana Weru kecamatan Wanea. Metode penelitian yang digunakan bersifat survey deskriptif dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument pengumpulan data. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan (dewasa) pada bulan November 2011 yang memenuhi kriteria menjadi responden. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan terhadap ketepatan waktu di Puskesmas Ranotana Weru sebagian besar merasa puas. Kata kunci: kepuasan pasien, ketepatan waktu, pelayanan kesehatan.
POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI KAMAR OPERASI CITO BLU RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO Sofyan, Arlita F.; Homenta, Heriyannis; Rares, Fredine
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7411

Abstract

Abstract: Nosocomial infection is an infection acquired or experienced by patients during hospitalized and the new symptoms of infection appear after 72 hours hospitalized and this infection is not found in patients upon hospital admission. This study aimed to determine the pattern of nosocomial infection-causing bacteria in the cito operating room at Hospital of Prrof. Dr. R. D. Kandou Manado. This was a descriptive study with a prospective approach. Samples were taken from the walls, floors, and the ambient air, followed by bacterial identification tests. The results showed that from 7 samples taken from the walls, 5 samples (74.42%) contained Bacillus subtilis; from 9 samples taken from the floors 3 samples (30%) had Bacillus subtilis as well as Gram-negative cocci in 3 samples (30%); from 12 samples taken from the air, 7 samples (58.33%) contained Gram-positive cocci.Keywords: aerobic bacteria, nosocomial infection, CITO (emergency) operating roomAbstrak: Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang diperoleh atau dialami oleh pasien selama dirawat di rumah sakit dan menunjukkan gejala infeksi baru setelah 72 jam pasien berada di rumah sakit serta infeksi itu tidak ditemukan saat pasien masuk ke rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri penyebab infeksi nosokomial yang terdapat di kamar operasi cito BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Desain penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan prospektif. Sampel penelitian diambil dari dinding, lantai dan udara di kamar operasi kemudian dilakukan uji identifikasi bakteri. Hasil penelitian mmperlihatkan pada 7 sampel dinding ditemukan terbanyak yaitu Bacillus subtillis sebanyak 5 sampel (74,42%); pada 9 sampel lantai ditemukan terbanyak yaitu Bacillus subtillis sebanyak 3 sampel (30%) dan kokus gram negatif sebanyak 3 sampel (30%); pada 12 sampel udara ditemukan bakteri terbanyak yaitu kokus gram positif sebanyak 7 sampel (58,33%).Kata kunci: bakteri aerob, infeksi nosokomial, kamar operasi cito
Hubungan antara merokok dengan terjadinya disfungsi ereksi pada sopir angkutan umum di Terminal Karombasan Manado Rusdi, Suryati; Turalaki, Grace L.A.; Satiawati, Lusiana
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14214

Abstract

Abstract: Smoking habit has become a culture in many countries in the world. During smoking, each cigarette can release morre than 4000 toxic chemicals such as nicotine, tar, carbon monoxide, and black tin. Smoking can cause health problem inter alia erectile dysfunction. This study was aimed to analyze the relationship between smoking and erectile dysfunction among public transportation drivers. This was an analytical survey study with a cross sectional design conducted at Terminal Karombasan Manado. There were 60 drivers as respondents. Data of respondent characteristic were obtained by interview and filling the IIEF questionnaires (International Index of Erectile Function) given directly to the respondents. The results showed that of 60 drivers, there were 86.7% that had erectile dysfunction. The Chi-square test analyzing the relationship between smoking and erectile dysfunction showed a p value of 0.04. Conclusion: There was a significant relationship between smoking and erectile dysfunction among drivers of public transportation at Terminal Karombasan Manado.Keywords: smoking, erectile dysfunction Abstrak: Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di belahan dunia. Setiap batang rokok yang dinyalakan mengeluarkan lebih dari 4000 bahan kimia beracun yang berbahaya, diantaranya nikotin, tar, karbon monoksida, dan timah hitam. Merokok dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan salah satunya ialah disfungsi ereksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara merokok dengan terjadinya disfungsi ereksi pada sopir angkutan umum. Jenis penelitian ialah survei analitik dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di Terminal Karombasan Manado dengan jumlah responden 60 sopir angkutan umum. Data yang menyangkut karakteristik responden berdasarkan hasil penelitian, diperoleh dari wawancara dan menggunakan kuesioner IIEF (International Index of Erectile Function) yang dibagikan secara langsung pada responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 sopir angkutan umum didapatkan 86,7% mengalami disfungsi ereksi. Uji Chi-square terhadap hubungan merokok dan disfungsi ereksi memndapatkan p=0,04. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara merokok dan disfungsi ereksi pada sopir angkutan umum di Terminal Karombasan Manado. Kata kunci: merokok, disfungsi ereksi
HUBUNGAN KINERJA OTAK DENGAN SPIRITUALITAS MANUSIA DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN INDONESIA SPIRITUAL HEALTH ASSESSMENT PADA DOSEN STAIN MANADO Dalili, Fitria Angraini; Pasiak, Taufiq F.; Wangko, Sunny
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4358

Abstract

Abstract: Neuroscience is a science about the nervous system especially the brain. According to Daniel Amen who used SPECT to watch brain activity that was associated with the soul, brain was  divided into five main systems: prefrontal cortex, limbic system, ganglia basalis, gyrus cingulatus, and temporal lobe. A person’s spirituality is related to the purpose and meaning of his/her life as a manifestation of one’s relationship with God. Spirituality has four dimensions, namely the meaning of life, positive emotions, spiritual experiences and rituals. In Indonesia, Indonesia Spiritual Health Assessment (ISHA) is used to assess a person’s spirituality. The purpose of this research was to determine the relationship of spirituality with the human brain among Manado STAIN lecturers. This was a descriptive analytic study with 30 respondents. The results were analyzed by using the Spearmen correlation analysis. There was a significant correlation between the performance of the human brain and spirituality, in this case the relationship was between the prefrontal cortex and the meaning of life. Conclusion: There was a strong relationship between the human brain and spirituality. Keywords: brain, ISHA, spirituality.  Abstrak: Neurosains adalah ilmu yang mempelajari tentang semua hal yang berkaitan dengan sistem saraf, dalam hal ini otak. Daniel Amen yang menggunakan SPECT dalam mengamati aktivitas otak yang berhubungan dengan jiwa, membagi otak ke dalam lima sistem utama: cortex prefrontalis, sistem limbik, ganglia basalis, gyrus cingulatus, dan lobus temporalis. Spiritualitas seseorang berkaitan dengan tujuan dan makna hidup kehidupan secara keseluruhan, sebagai manifestasi hubungannya dengan Tuhan. Spiritualitas mempunyai empat dimensi yaitu makna hidup, emosi positif, pengalaman spiritual, dan ritual. Di Indonesia, alat ukur spiritual yang digunakan yaitu Indonesia Spiritual Health Assessment (ISHA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kinerja otak dengan spiritualitas manusia pada dosen STAIN Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan jumlah responden 30 orang. Hasil penelitian dianalisis dengan analisis korelasi Spearmen yang menunjukkan adanya korelasi bermakna antara kinerja otak dan spiritualitas manusia, dalam hal ini hubungan antara cortex prefrontalis dan makna hidup. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara kinerja otak dan spiritualitas manusia. Kata kunci: otak, ISHA, spiritualitas.
GAMBARAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI DENGAN INDEKS MASSA TUBUH 18,5-22,9 kg/m2 Tilaar, Enika; Kaligis, Stefana; Purwanto, Diana
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1622

Abstract

Abstract: Increased uric acid levels (hyperuricemia) play a role in the level of morbidity in several diseases. The prevalence of hyperuricemia in Manado and Minahasa is high compared to other regions in Indonesia. Hyperuricemia can occur at a young age. The purpose of this study is to determine the blood levels of uric acid at students Faculty of Medicine year 2011, Sam Ratulangi University with body mass index of 18,5-22,9 kg/m2. This is a descriptive study with purposive sampling as the sampling method. There were 31 respondents that participated in this study. From 31 respondents, 30 respondents (96,8%) had normal blood uric acid levels and only one (3,2%) had high level of blood uric acid (hyperuricemia). Conclusion: majority (96,8%) of students Faculty of Medicine year 2011, Sam Ratulangi University with body mass index of 18,5-22,9 kg/m2 has normal blood uric acid levels. Key words: BMI 18,5-22,9 kg/m2, Hyperuricemia, Uric Acid.     Abstrak: Kadar asamurat yang meningkat (hiperurisemia) berperan dalam tingkat morbiditas pada beberapa penyakit. Prevalensi hiperurisemia di Manado dan Minahasa termasuk tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia. Hiperurisemia dapat terjadi pada usia muda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar asam urat darah pada mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan indeks massa tubuh (IMT) 18,5-22,9 kg/m2. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini diikuti oleh 31 responden. Dari 31 responden ditemukan jumlah responden yang memiliki kadar asam urat normal sebanyak 30 responden (96,8%) dan hiperurisemia sebanyak satu responden (3,2%). Simpulan: sebagian besar (96,8%) responden mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan indeks massa tubuh 18,5-22,9 kg/m2 mempunyai kadar asam urat darah dalam batas yang normal. Kata Kunci: AsamUrat, Hiperurisemia, IMT 18,5-22,9 kg/m2
PENGETAHUAN MASYARAKAT DI DESA TOMBATU I KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TENTANG PENYAKIT MALARIA Lombogia, Patris J.; Pijoh, Victor D.; Wahongan, Greta J. P.; Tuda, Josef S. B.
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7502

Abstract

Abstract: Malaria is a very dominant infectious disease in the tropical and subtropical areas which can lead to death of more than a million people every year. Malaria is caused by infection of the protozoan parasite of the genus Plasmodium. Symptoms of malaria are not specific, such as headache, weakness, fatigue, abdominal discomfort, as well as muscle and joint pain, usually followed by fever, chills, sweating, anorexia, vomiting, and worsening malaise. Malaria control requires an integrated approach as follows: prevention (primary vector control) and immediate treatment with effective antimalarial drugs. This study aimed to determine the knowledge of malaria of villagers Tombatu I subdistrict Tombatu Southeast Minahasa District. This was a descriptive study with a cross-sectional design by using questionnaire. The study involved 95 respondents: 46 males (48.4%) and 49 females (51.6%). Ages of the majority were more than 41 years (57.9%), most were high school educated (45.2 %), and most were housewives (46.3%). Resources of malaria were obtained from TV/ Electronic Media (66.7%). Approximately 21% respondents knew that the cause of malaria spreading was Anopheles species and as much as 50.9% knew that mosquitoes bit at night. A total of 34.5% of respondents chose that puddles were breeding places of mosquitoes. A total of 42.2% of respondents knew that chills and fever were the symptoms of malaria. A total of 36.4% of respondents chose that the way of prevention was using mosquito nets. Conclusion: Knowledge about malaria transmission was good but about the species that caused malaria, the biting behavior of mosquitoes spreading malaria, and malaria breeding places was still poor.Keywords: malaria, Anopheles mosquito species, knowledge of malaria.Abstrak: Malaria merupakan penyakit menular yang sangat dominan didaerah tropis dan subtropis yang dapat menyebabkan kematian lebih dari sejuta manusia setiap tahunnya. Malaria disebabkan oleh infeksi protozoa parasit dari genus Plasmodium. Gejala malaria yang tidak spesifik seperti sakit kepala, kelemahan, fatigue, ketidak nyamanan abdomen, dan nyeri otot dan sendi, biasanya diikuti oleh demam, menggigil, berkeringat, anoreksia, muntah dan malaise yang memburuk. Kontrol malaria membutuhkan pendekatan yang terintegrasi yaitu pencegahan (kontrol vektor primer) dan penanganan segera dengan antimalaria yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Desa Tombatu I kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara tentang malaria. Penelitian bersifat deskriptif survei desain potong lintang dengan menggunakan kuesioner. Penelitian melibatkan 95 responden yaitu 46 (48,4%) laki-laki dan 49 (51,6 %) perempuan, Usia terbanyak ialah lebih dari 41 tahun (57,9%), pendidikan terbanyak SMA (45,2%), dan pekerjaan terbanyak ialah ibu rumah tangga (46,3%). Sumber informasi malaria yang diperoleh responden dari TV/Media elektronik (66,7%). Sekitar 21% responden yang tahu spesies Anopheles penyebab penyebaran dan sebanyak 50,9% mengetahui bahwa nyamuk menggigit pada malam hari. Sebanyak 34,5% responden memilih bahwa genangan air pada tanah yang menjadi tempat perindukan nyamuk. Sebanyak 42 % responden mengetahui bahwa panas menggigil merupakan gejala malaria. Sebanyak 36,4% responden memilih cara pencegahan dengan menggunakan kelambu. Simpulan: Pengetahuan tentang malaria cukup baik tentang penularan malaria, namun pengetahuan tentang spesies penyebab malaria, perilaku menggigit nyamuk penyebar malaria, serta tempat perindukan malaria masih kurang.Kata kunci: malaria, spesies nyamuk Anopheles, pengetahuan tentang malaria.
Pengaruh lama paparan dan masa kerja terhadap visus pada pekerja rental komputer di Kecamatan Sario dan Malalayang Kota Manado Lumolos, Mouren P.; Polii, Hedison; Marunduh, Sylvia R.
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14613

Abstract

Abstract: Eyes are important sense that need regular inspection and maintenance. Impaired vision caused by the use of computers, by The American Optometric Association called Computer Vision Syndrome (CVS). Among the many diseases of the eye, refractive errors is one of the eye disorders that very common throughout the world. Refractive disorders usually caused by the habit of reading too close, causing eyestrain (astenopia) and excessive light radiation received by the eye, among them the light radiation of computers and televisions. The objective of this study is to determine the effect of exposure time and working duration to visual aquity on computer rental workers in sario and malalayang regency. This study uses a consecutive sampling method with a sample of 67 respondents drawn from the working computer rentals in the city of Manado. To answer the problem formulation can be seen from the partial test in which the partial test aims to determine the effect of partially independent variable. Based on the results of the discussion can be said that the variables exposure time, and working duration significant effect on visual acuityKeywords: computer rental workers, frequency distribution and logistic regression Abstrak: Mata adalah panca indera penting yang perlu pemeriksaan dan perawatan secara teratur. Gangguan penglihatan yang disebabkan karena penggunaan komputer, oleh The American Optometric Association dinamakan Computer Vision Syndrome(CVS). Dari sekian banyaknya penyakit mata, ternyata kelainan refraksi pada mata merupakan salah satu kelainan mata yang sangat umum dijumpai di seluruh dunia. Kelainan refraksi biasa disebabkan oleh adanya faktor kebiasaan membaca terlalu dekat sehingga menyebabkan kelelahan pada mata (astenopia) dan radiasi cahaya yang berlebihan yang diterima mata, di antaranya adalah radiasi cahaya komputer dan televisi. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Lama Paparan dan Masa Kerja Terhadap Visus Pada Pekerja Rental Komputer Di Kecamatan Sario Dan Malalayang Kota Manado” merupakan suatu penelitian tentang pengaruh lama paparan dan masa kerja terhadap visus pada pekerja rental komputer di Kecamatan Sario dan Malalayang kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode Consecutive sampling dengan sampel sebanyak 67 responden yang diambil dari para pekerja rental komputer di Kota Manado. Untuk menjawab rumusan masalah dapat dilihat dari Uji parsial dimana Uji parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari variabel independen. Bedasarkan hasil dari pembahasan bahwa dapat dikatakan variabel lama paparan, dan masa kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap visus. Kata kunci: pekerja rental komputer, distribusi frekuensi dan regresi logistik.
IDENTIFIKASI BAKTERI RESISTEN MERKURI PADA KARANG GIGI, URIN DAN FESES PADA INDIVIDU KELURAHAN PAKADOODAN KOTA BITUNG Yorgen, Maichel
e-Biomedik Vol 2, No 1 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i1.4396

Abstract

Abstract: Mercury is one of kinds of hazardous metals which is highly found in nature and spread in rocklike, ore, soil, water, and air as the inorganic and organic compounds. The metal of mercury is dangerous to human’s life because it can cause the substantially clinical manifestations started from being poisoned, nerve palsy and even cause death. One of attempts to mercury detoxification can be done by using mercury-resistant microorganism such as mercury-resistant bacteria. That would happen if the mercury spread inside the human’s body with small value in a very chronic time can make the bacteria inside the human’s body to be able to adapt even able to reduce mercury so that it becomes harmless. The research aims to identify the kind of bacteria that resists to mercury, in this case, to the kind of mercury HgCl2 and Phenyl Mercury found on tartar, urine, and feses upon the individual in Pakadoodan Village of Bitung City by using the way to check the value of bacteria resistance to mercury, afterwards the Physiology test, Biochemical, and Morphology is done to identify the kind of that bacteria. From the research result done there are 4 genus of bacteria which was successfully identified, those are, Streptococcus sp, E.Coli, Bacillus sp, and Staphylococcus sp. By the classification HgCl2 is the bacteria with the genus of     Bacillus sp which is found in urine, feses and tartar, and Staphylococcus sp which is found also in urine with the resistance level of 40 ppm each and phenyl mercury is the bacteria with the genus of Streptococcus sp, which is found in tartar and E.Coli which is found in feses and urine with the resistance level 20 ppm each. Keywords: mercury, bacteria, mercury-resistant bacteria Abstrak: Merkuri adalah salah satu jenis logam berbahaya yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Logam merkuri sangat berbahaya terhadap kehidupan manusia karena dapat memberikan manifestasi klinik yang cukup bermakna mulai dari keracunan, kelumpuhan saraf bahkan dapat meneyebabkan kematian. Salah satu usaha untuk detoksifikasi merkuri dapat dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme resisten merkuri seperti bakteri resisten merkuri. Hal itu dapat terjadi jika merkuri yang terpapar dalam tubuh manusia dengan kadar yang kecil dalam waktu yang sangat kronis dapat membuat bakteri dalam tubuh manusia tersebut dapat beradaptasi bahkan dapat mampu meruduksi merkuri tersebut sehingga menjadi tidak berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang resisten terhadap merkuri dalam hal ini terhadap jenis merkuri HgCl2 dan fenil merkuri yang terdapat pada karang gigi, urin dan feses pada individu kelurahan Pakadoodan Kota Bitung dengan cara memeriksa kadar resisten bakteri tersebut terhadap merkuri, setelah itu dilakukan uji fisiologi, uji biokimia dan uji morfolgi untuk mengidentifikasi jenis bakteri tersebut.  Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat 4 genus bakteri yang berhasil diidentifikasi yaitu Streptococcus sp, E.coli, Bacillus sp, dan Staphylococcus sp. Dengan klasifikasi HgCl2 adalah bakteri dengan genus Bacillus sp yang terdapat pada urin, feses dan karang gigi, dan Staphylococcus sp yang terdapat juga pada urin dengan tingkat resistensi masing-masing 40 ppm dan fenil merkuri adalah bakteri dengan genus Streptococcus sp, yang terdapat pada karang gigi dan E.coli yang terdapat pada feses dan urin dengan tingkat resistensi masing-masing 20 ppm. Kata kunci: merkuri, bakteri, bakteri resisten merkuri
Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mopuya Sanjaya, Gusti D.; Mayulu, Nelly; Kawengian, Shirley E.S.
eBiomedik Vol 6, No 1 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.6.1.2018.18797

Abstract

Abtract: Iron deficiency anemia remains as a public health problem with respect to its high prevalence and impact on maternal and infant health. This type of anemia often occurs because in pregnant women there is an increase in iron demand doubled due to increased plasma volume. This study was aimed to determine the relationship between hemoglobin level and maternal age, gestational age, parity, gestational distance, MUAC size, mother jobs, mother education, family income, and eating patterns. This was an analytical descriptive study with a cross-sectional design conducted at Mopuya Community Health Center, Bolaang Mongondow. Total respondents were 66 pregnant women obtained by using total sampling method. The relationship of hemoglobin level and the variables obtained the P-values as follows: 0.000 for mother age; 0,000 for pregnancy age; 0.000 for parity; 0.01 for pregnancy distance; 0.01 for MUAC; 0.01 for job status; 0.000 for mother education; 0.000 for family income; 0.000 for nuts diet; 0.000 for meat diet; 0.87 for fish diet; 0.000 for egg diet; all P-values were less than α=0.05, except fish diet that had a P-value higher than α=0.05. Conclusion: There were significant relationships between hemoglobin level and maternal age, gestational age, parity, pregnancy distance, LILA size, mother job, mother education, family income, as well as consumption pattern of eating nuts, meat, and eggs. However, there was no relationship between hemoglobin level and fish diet.Keywords: hemoglobin, anemia, pregnant mother Abstrak: Anemia defisiensi besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat sehubungan dengan prevalensinya yang tinggi dan dampak kesehatan terhadap ibu dan bayinya. Anemia jenis tersebut sering terjadi karena pada ibu hamil terjadi peningkatan kebutuhan zat besi dua kali lipat akibat peningkatan volume plasma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara usia ibu hamil, usia kehamilan, paritas, jarak kehamilan, ukuran LILA, status pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, dan pola konsumsi makan dengan kadar hemoglobin (Hb). Jenis penelitian ialah analitik deskriptif dengan desain potong lintang, yang dilakukan di Puskesmas Mopuya Kecamatan Bolaang Mongondow. Terdapat total 66 responden, diperoleh dengan metode total sampling. Hasil penelitian mendapatkan nilai P sebagai berikut: 0,000 untuk usia ibu; 0,000 usia kehamilan; 0,000 paritas; 0,01 jarak kehamilan; 0,01 LILA; 0,00 status pekerjaan; 0,000 pendidikan; 0,000 pendapatan; 0,000 pola makan kacang-kacangan; 0,000 pola makan daging; 0,87 pola makan ikan; 0,000 pola makan telur; kesemuanya lebih kecil dibandingkan α=0,05 kecuali untuk pola makan ikan dengan nilai P lebih besar α=0,05. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara kadar hemoglobin (Hb) dengan usia ibu, usia kehamilan, paritas, jarak kehamilan, ukuran LILA, status pekerjaan, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, pola konsumsi makan kacang-kacangan, daging dan telur. Tidak terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan pola makan ikan.Kata kunci: kadar hemoglobin (Hb), anemia, ibu hamil
GAMBARAN HISTOPATOLOGI PLASENTA PADA KEHAMILAN DENGAN PREEKLAMPSIA Simbolon, Samuel Evanov Basana
e-Biomedik Vol 1, No 2 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i2.3260

Abstract

Abstract: Pre-eclampsia (PE) is one of the complications of pregnancy (gestation age of more than 20 weeks), characterized by hypertension and edema or proteinuria or both, meanwhile eclampsia is associated with convulsion is called eclampsia. Endothelial dysfunction resulting in a decrease of placental blood perfusion plays an important role in the pathogenesis of PE. Histopathologically, this decrease of perfusion is marked by atherosis, infarct, dan thrombosis in the placenta. This study aimed to obtain the placental histopathological patterns of PE pregnancies.This was an observational analytical study with a cross sectional design. Twenty placental samples were obtained from mothers with PE. The results showed syncitial knots in all samples (100%), increase of cytotrophoblast cells (100%), vasodilatation of villi vessels (100%), calcification (100%), obliterative endarteritis (90%), atherosis and infarction (90%), thrombosis (75%), without any villi edema (0%). Conclusion: Most of placental samples of PE pregnancy showed syncitial knots, increases of cytotrophoblasts, vasodilatation of villi vessels, calcification, obliterative endarteritis, atherosis and infarction, as well as thrombosis.Keywords: pre-eclampsia, placenta, histopathological patternsAbstrak: Preeklampsi (PE) merupakan salah satu komplikasi kehamilan pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu, yang ditandai hipertensi dan salah satu dari tanda-tanda edema, proteinuria atau kedua-duanya, dan jika disertai kejang disebut eklampsi. Disfungsi endotel berperan penting dalam patogenesis PE. Akibat disfungsi endotel terjadi penurunan perfusi darah plasenta. Penurunan perfusi darah plasenta secara histopatologi ditandai oleh atherosis, infark, dan trombosis pada plasenta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologik plasenta pada PE. Penelitian bersifat observasional analitik dengan cross sectional design. Sampel diambil dari plasenta ibu yang melahirkan dengan gejala PE. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada 20 sampel plasenta wanita hamil dengan PE didapatkan simpul sinsitial pada seluruh pasien (100%), peningkatan sitotrofoblas pada seluruh pasien(100%), perubahan vaskularisasi pada vili pada seluruh pasien (100%), kalsifikasi pada seluruh pasien (100%), endateritis obliteratif (90%), atherosis dan infark (90%), trombosis (75%), dan tidak ditemukannya edema vili pada keseluruhan sampel pasien (0%). Simpulan: Gambaran histopatologi plasenta pada PE ialah simpul sinsitial, peningkatan sitotrofoblas, perubahan vaskularisasi vili, kalsifikasi, infark, atherosis, dan trombosis.Kata Kunci: preeklampsi, plasenta, gambaran histopatologi.