cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis mewadahi kajian-kajian ilmiah dalam bidang bio-ekologi pesisir dan laut, hidro-oesanografi dan morfologi pesisir, toksikologi dan farmasitika, kajian substansi kimiawi biota dan perkembangan bioteknologi kelautan lainnya, di lingkup pesisir dan laut di daerah tropis. Kajian ilmiah dimaksud bisa berupa hasil penelitian maupun critical review. Jurnal ini terbit 3 (tiga) kali dalam satu tahun (Februari, Juni, September). Diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT
Arjuna Subject : -
Articles 324 Documents
KELIMPAHAN dan KEANEKARAGAMAN IKAN KARANG di DAERAH TERUMBU KARANG PULAU LIHAGA LIKUPANG MINAHASA UTARA Clive Griffen Coloay; Joshian N. W. Schaduw; Janny D. Kusen; Kakaskasen A. Roeroe; Indri Manembu; Ari B. Rondonuwu
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.1.2022.54945

Abstract

Lihaga Island is located in West Likupang District, North Minahasa Regency. When the Likupang area has been designated as a Special Economic Zone (SEZ), and one of the five super priority tourist destinations based on Government Regulation Number 84 of 2019. This indicates that the waters of Lihaga Island will become a diving tourism destination. Data on the abundance and diversity of reef fish in these waters need to be known. The method used in this research is the Underwater Visual Census. The data obtained is then analyzed for abundance index, diversity index, uniformity index and dominance index using the Microsoft Excel program. The results show that reef fish in the waters of Lihaga Island are categorized as abundant, according to Djamali and Darsoono. (2005) with the number found > 50 individuals, dominated by the species Chromis margaritifer from the family Pomacentridae or commonly known as 'damselfishes'. The results of the analysis were based on the total number of reef fish recorded at 3 observation stations, namely the abundance index scored 1,780 ind/m2, the diversity index was in the high category with a value of H`>3.0 which was 3.15, then the uniformity index was included in the unstable category with a value <0.75. which is 0.73 and the dominance index value is categorized as low with a value of 0.10 or <0.50. Keywords: Likupang, Lihaga Island, reef fish, underwater visual census. ABSTRAK Pulau Lihaga terletak di Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara. Saat wilayah Likupang telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2019. Mengindikasikan perairan Pulau Lihaga akan menjadi destinasi wisata selam. Data mengenai kelimpahan dan keanekaragan ikan karang di perairan ini perlu untuk diketahui. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah Sensus Visual Bawah Air, Data yang didapatkan kemudian dianalisis indeks kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menggunakan program microsoft excel.Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan karang di perairan Pulau Lihaga dikategorikan melimpah, menurut Djamali dan Darsoono (2005) dengan jumlah yang di temukan >50 ekor yang didominasi oleh spesies Chromis margaritifer dari famili Pomacentridae atau biasa dikenal dengan nama’damselfishes’. Hasil analisis berdasarkan jumlah total ikan karang yang terdata di 3 stasiun pengangamatan yaitu Indeks kelimpahan mendapat nilai sebesar 1.780 ind/m2, Indeks keanekaragaman masuk dalam kategori tinggi dengan niali H`>3.0 yaitu 3.15, kemudian indeks keseragaman masuk dalam kategori labil dengan nilai <0.75 yaitu 0.73 dan nilai indeks dominansi yang dikategoorikan rendah dengan nilai 0.10 atau < 0,50. Kata kunci: Likupang, Pulau Lihaga, ikan karang, sensus visual bawah air
STRUKTUR KOMUNITAS PADANG LAMUN DI PERAIRAN BULUTUI KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Rinaldy E. P. Pelafu; Billy Th. Wagey; Carolus P. Paruntu; Sandra O. Tilaar; Agung B. Windarto; Ferdinand F. Tilaar
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54974

Abstract

This research was conducted in the waters of Bulutui, West Likupang District, North Minahasa Regency using the quadrant transect method. The purpose of this study was to determine the structure of the seagrass community found in Bulutui waters which will be the initial data for the preparation of sustainable seagrass management strategies. The results of this study obtained 6 species of seagrass identified in Bulutui waters, namely: Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halophiila ovalis and Halophila minor, with an average species density value of 2.78 individuals/m2, species frequency 0, 17, species cover 0.17, important value index 300, moderate diversity index 1.55, large/high uniformity index 0.17, and low dominance index 0.27 and environmental factors physic chemical parameter values of Bulutui waters have average : temperature 28,7°C, brightness 3,41m, salinity 32o/oo and degree of acidity (pH) 7. Keywords: Seagrass Community Structure, Species Composition, Bulutui Waters ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di perairan Bulutui, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara dengan menggunakan metode transek kuadran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas lamun yang terdapat di perairan Bulutui yang akan menjadi data awal untuk penyusunan strategi pengelolaan padang lamun berkelanjutan. Hasil penelitian ini memperoleh 6 jenis lamun yang terindentifikasi di perairan Bulutui yaitu: Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halophiila ovalis dan Halophila minor, dengan nilai rata-rata kerapatan jenis 2,78 individu/m2, frekuensi jenis 0,17, penutupan jenis 0,17, indeks nilai penting 300, indeks keanekaragaman sedang 1,55, indeks keseragaman besar/tinggi 0,17, dan indeks dominansi rendah 0,27 dan faktor-faktor lingkungan nilai parameter fisika-kimia perairan Bulutui memiliki nilai rata-rata : suhu 28,7°C, kecerahan 3,41m, salinitas 32o/oo dan derajat keasaman (pH) 7. Kata kunci: Struktur Komunitas Lamun, Komposisi Jenis, Perairan Bulutui.
STATUS TERUMBU KARANG DI PANTAI MALALAYANG DUA KOTA MANADO SULAWESI UTARA Jonglan Balumpapung; Kakaskasen A. Roeroe; Carolus P. Paruntu; Janny D. Kusen; Billy Th. Wagey; Adnan S. Wantasen
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.1.2022.54978

Abstract

Coral reefs are a type ecological ecosystem found in the tropical shallow oceans, with rock coral as the main constituent element and a variety of many other biota living alongside it. While corals are invertebrate animals that belong to the Phylum Coelenterata (hollow animals) or Cnidaria a collection of millions of polyp animals that produce lime (CaCO3). The underwater photo transect (UPT) method makes use of recent developments in technology, including digital camera and computer software. Data can be retrieved in the field by capturing underwater images with a camera that has a waterproof and an excellent or high image resolution. In this study showed the percentage value of living corals at Research Site 1 which is 41.90%. Then at the Research Site 2 value the percentage of live coral cover 19.10%. Overall, the percentage of live coral cover on Malalayang Dua Beach in Manado City, North Sulawesi, is 30,50% of the existing coral reef area of ±820 m2, finally putting to place the condition of the coral reefs on the beach in the Medium category. Keywords: Live Coral Cover, Underwater Photo Transect (UPT), Coral Reef Condition, Malalayang Beach. ABSTRAK Terumbu karang adalah suatu eksosistem di laut dangkal tropis, dimana unsur penyusun utamanya karang batu, dengan berbagai biota lainnya yang hidup berasosiasi di dalamnya. Sedangkan Karang adalah hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam Filum Coelenterata (hewan berongga) atau Cnidaria yang merupakan kumpulan dari berjuta-juta hewan polip yang menghasilkan bahan kapur (CaCO3). Metode transek foto bawah air (Underwater Photo Transect=UPT) merupakan metode yang memanfaatkan perkembangan teknologi, baik perkembangan teknologi kamera digital maupun teknologi piranti lunak komputer. Pengambilan data di lapangan berupa foto-foto bawah air yang dilakukan dengan pemotretan menggunakan kamera yang dilengkapi pelindung tahan air (housing) dan memiliki resolusi gambar yang bagus atau besar. Pada penelitian ini menunjukan nilai persentase karang hidup pada Lokasi Penelitian 1 yaitu 41,90%. Kemudian pada Lokasi Penelitian 2 nilaii persentase tutupan karang hidup 19,10%. Secara keseluruhan persentase tutupan karang hidup yang ada di Pantai Malalayang Dua Kota Manado Sulawesi Utara adalah 30,50% dari luasan terumbu karang yang ada ±820 m2, dengan begitu kondisi terumbu karang yang ada di pantai Malalayang Dua berada dalam kategori Sedang. Kata Kunci: Tutupan Karang Hidup, Underwater Photo Transect (UPT), Kondisi Terumbu Karang, Pantai Malalayang.
FAUNA BENTOS BERUKURAN LEBIH DARI 1MM DI MUARA SUNGAI SARIO, KOTA MANADO Try.J. Maatuil; Noldy G. F. Mamangkey; Indri S. Manembu; Farnis B. Boneka; Medy Ompi; Henneke Pangkey
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54980

Abstract

Benthic fauna is a group of benthic organisms that live on the bottom of the water or bottom of sedimentary grounds or among sediments. This study aims to understand the distribution and types of benthic faunal organisms measuring > 1mm in the Sario river at a depth of 1-3 m. Benthos sampling was carried out using a grab sampler with three repetitions. The benthic sediment sample was sieved using a 1000 m (1.0 mm) sieve. The sediment retained in the sieve was identified based on its morphological characters using a stereomicroscope. Furthermore, the number of organisms found was counted and analyzed according to the calculation of the ecological index. The results of the identification of benthic faunal organisms >1mm got a total of 60 individuals from 9 families earning an average density of 222.1 ind/m2, Diversity Index 1.04 (medium category), Uniformity Index 0.47 (medium category), and Dominance Index 0.44 (no one dominates). Keywords: Benthic Fauna, Sario River, Density, Ecological Index Abstrak Fauna bentos merupakan kelompok organisme bentos yang hidup di dasar perairan atau dasar sedimen maupun di antara sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran distribusi dan jenis organisme fauna bentos yang berukuran > 1mm di daerah muara sungai Sario pada kedalaman 1-3 m. Pengambilan sampel bentos dilakukan dengan menggunakan grab sampler dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Sampel sedimen bentos diayak menggunakan saringan 1000 µm (1,0 mm). Sedimen yang tertahan di saringan kemudian diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi dengan menggunakan bantuan mikroskop stereo. Selanjutnya jumlah organisme yang ditemukan dihitung dan dianalisis menurut perhitungan indeks ekologi. Hasil identifikasi organisme fauna bentos >1mm mendapatkan total 60 individu dari 9 famili mendapatkan hasil rata-rata kepadatan 222,1 ind/m2, Indeks Keanekaragaman 1,04 (kategori sedang), Indeks Keseragaman 0,47 (kategori sedang) dan Indeks Dominansi 0,44 (tergolong tidak ada yang mendominasi). Kata Kunci: Fauna bentos, Muara Sungai Sari, Kelimpahan, Indeks ekologi
KEPADATAN DAN KEANEKARAGAMAN JENIS FAUNA BENTOS (>1MM) PADA DAERAH PECAHAN KARANG DI PERAIRAN KELURAHAN MOLAS TELUK MANADO Jodi J. Hanibe; Noldy G. F. Mamangkey; Indri S. Manembu; Farnis B. Boneka; Medy Ompi; Novie P.L. Pangemanan
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54983

Abstract

Benthic fauna is a group of benthic organisms that live on the bottom of the water or the bottom of the sediment or between sediments. This study aims to obtain an overview of the distribution and types of benthic faunal organisms measuring > 1mm in the waters of Molas Village at a depth of 1-3 m, especially around coral fragments. Benthos sampling was carried out using a grab sampler with three repetitions. The benthic sediment sample was sieved using a 1000 m (1.0 mm) sieve. The sediment retained in the sieve was then identified based on its morphological characters using a stereo microscope. Furthermore, the number of organisms found was counted and analyzed according to the calculation of the ecological index. The results of the identification of benthic faunal organisms >1mm obtained a total of 36 types of mollusks consisting of 34 species belonging to the class Gastropods and 2 species belonging to the class Bivalvia which were divided into 24 families and obtained an average density of 81.4 ind/m2, Diversity Index 1, 47 (medium category), Uniformity Index 0.97 (high category) and Dominance Index 0.27 (nothing dominates). Keywords: benthic ecology, grab sampling, Manado Bay ABSTRAK Fauna bentos merupakan kelompok organisme bentos yang hidup di dasar perairan atau dasar sedimen maupun di antara sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran distribusi dan jenis organisme fauna bentos yang berukuran > 1mm di daerah perairan Kelurahan Molas padakedalaman 1-3 m khususnya di sekitar pecahan karang. Pengambilan sampel bentos dilakukan dengan menggunakan grab sampler dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Sampel sedimen bentos diayak menggunakan saringan 1000 µm (1,0 mm). Sedimen yang tertahan di saringan kemudian diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi dengan menggunakan bantuan mikroskop stereo. Selanjutnya jumlah organisme yang ditemukan dihitung dan dianalisis menurut perhitungan indeks ekologi.Hasil identifikasi organisme fauna bentos >1mm mendapatkan total 36 jenis moluska yang terdiri dari 34 spesies anggota kelas Gastropoda dan 2 spesies anggota kelas Bivalvia yang terbagi dalam 24 famili dan mendapatkan hasil rata-rata kepadatan 81,4 ind/m2, Indeks Keanekaragaman 1,47 (kategori sedang), Indeks Keseragaman 0,97 (kategori tinggi) dan Indeks Dominansi 0,27 (tergolong tidak ada yang mendominasi). Kata Kunci: Ekologi bentos, grab sampling, Teluk Manado
UJI TOKSISITAS SOFTCORAL Lobophytum Sp. TERHADAP UDANG Artemia salina, L MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY Nickson J. Kawung; Rizald M. Rompas; Billy T. Wagey; Adolfina Sumangando; Hindang Kaempe; Sonny Untu; Royke R. Palandi
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54984

Abstract

Marine biota resources as a potential asset that can be used into various products including pharmaceutical products because they were a natural ingredient that very rich in biologically active compounds with a unique structure. Softcoral Lobophytum is one of the marine biota that has the secondary metabolites which can be useful in pharmacology field. The purpose of this study is to test the toxicity of the soft coral extract of Lobophytum sp as an anti-cancer biopotential. This research is using the Brine Shrime Lethality Test (BSLT) method, with laboratory experiments. Solfcoral samples were taken from Bunaken Island that using purposive sampling method. The test concentrations using 10, 100, 500 and 1000 ppm. The analysis toxicity using probit analysis for minitab program. The results showed that the increasing of concentration was followed by the increasing of the mortality number of the animal testing. The results of probit analysis obtained an LC50 value of 9.98 ppm. These results indicate that the bioactive substance of softcoral Lobophytum sp has the potential as an anti-cancer compound. Keywords: Soft coral, Lobophytum sp, anti cancer, Artemia salina ABSTRAK Sumber daya biota laut merupakan aset potensial yang dapat digunakan menjadi aneka produk termasuk di antaranya produk farmasi karena merupakan bahan alam yang sangat kaya senyawa aktif biologi dengan struktur yang unik. Softcoral Lobophytum salah satu biota laut yang memiliki metabloit sekunder yang dapat bermanfaat dalam bidang farmakologi. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas ekstrak karang lunak Lobophytun sp sebegai biopotensi antikanker. Metode penelitiaan digunakan yaitu metode Brine Shrime Lethality Tes (BSLT), dengan percobaan laboratorium. Sampel solfcoral diambil dari pulau Bunaken, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Konsentrasi uji menggunakan 10, 100, 500 dan 1000 ppm. Analisis Toksisitas menggunakan analisis probit dengan menggunakan program minitab. Hasil yang diperoleh menunjukan setiap bahwa setiap kenaikan konsentrasi diikuti dengan kenaikan jumlah mortalitas hewan uji. Hasil analisis probit diperoleh nilai LC50 9.98 mg/l. Hasil ini menunjukan bahwa susbtans bioaktif darri softcoral Lobophytum sp berpotensi sebagai senyawa antikanker. Kata kunci. Karang lunak, Lobophytum sp, anti kanker, Artemia salina
STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI PANTAI DESA BUDO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Hery A. Lengkong; Billy Th. Wagey; Calvyn F.A. Sondak; Suria Darwisito; Erly Y. Kaligis; Silveste.r B. Pratasik
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54985

Abstract

This research was conducted on the coast of Budo Village, Wori District, North Minahasa Regency, North Sulawesi from March to December 2021. This study was conducted to determine the condition of seagrass beds on the coast of Budo village. The purpose of this study was to determine the types of seagrass and the structure of the seagrass community on the coast of Budo village. The observations found four species of seagrass namely, Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, and Syringodium isoetifolium. The status of seagrass beds on the coast of Budo Village is classified as less rich/unhealthy with a closing value of 38.19%. It is known that the highest importance value index of seagrass is in the seagrass species Thalassia hemprichii and the lowest is Syringodium isoetifolium. Thus, the seagrass species Thalassia hemprichii on the coast of Budo village is a type of seagrass that acts as a stabilizer for the seagrass ecosystem in these waters. Keywords: Seagrass, LineTransect, Community Structure, Budo Viilage ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di pantai Desa Budo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Sulawesi Utara pada bulan Maret sampai Desember 2021. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi padang lamun yang ada di pantai desa Budo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis lamun dan struktur komunitas lamun di pantai desa Budo. Hasil pengamatan ditemukan empat spesies lamun yaitu, Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, dan Syringodium isoetifolium. Status padang lamun di pantai Desa Budo tergolong pada kondisi kurang kaya/kurang sehat dengan nilai penutupan 38,19%. Diketahui bahwa indeks nilai penting lamun tertinggi pada jenis lamun Thalassia hemprichii dan terendah Syringodium isoetifolium. Dengan demikian jenis lamun Thalassia hemprichii di pantai desa Budo merupakan jenis lamun yang berperan sebagai penstabil ekosistem padang lamun di perairan tersebut. Kata kunci: Lamun, Transek garis, Struktur komunitas, Desa Budo
ESTIMASI KANDUNGAN KARBON SERASAH DAUN MANGROVE RHIZOPHORA spp. DI HUTAN MANGROVE DESA WORI, KECAMATAN WORI, KABUPATEN MINAHASA UTARA Ekarisma Rerung; Calvyn F. A. Sondak; Robert A. Bara; Suria Darwisito; Carolus P. Paruntu; John L. Tombokan
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54986

Abstract

Mangroves play an important role in supporting life in coastal and marine areas. As plants that live in marine and land areas, mangrove forests transfer various kinds of nutrients both on land and into the sea. Decreasing area of mangrove forests leads to a decrease in mangrove litter production. Mangrove litter has a function as a carbon sink and storage. The purpose of this study was to determine the percentage of carbon content (C) and estimate the amount of carbon stored in the leaf litter of mangrove Rhizophora spp., in the mangrove forest of Wori Village, Wori District, North Minahasa Regency. The Litter-trap method (litter trapping net) was used in this study. Litter collection was carried out for 28 days in 12 litter-traps measuring 1x1 m2. All litters trapped in the litter-trap were weighed in their wet and dry weight, then analyzed in the laboratory to determine the carbon content. Based on the results of the analysis, the total average percentage of carbon content in mangrove litter 25.93% C, and from the estimation results, the average carbon content (C) in the litter is 19.99 tons/ha/year. Keywords: Mangrove, Litter, Litter-Trap, Carbon Content, Wori Village ABSTRAK Mangrove merupakan ekosistem yang berperan penting dalam mendukung kehidupan di wilayah pesisir dan kelautan. Sebagai tumbuhan yang hidup di wilayah laut dan darat, hutan mangrove mentransfer berbagai macam nutrien baik ke darat maupun ke laut. Berkurangnya luasan hutan mangrove menyebabkan produksi serasah mangrove juga berkurang. Serasah mangrove memiliki fungsi sebagai penyerap dan penyimpan karbon.Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persentase kandungan karbon (C) dan Mengestimasi jumlah karbon yang tersimpan pada daun serasah mangrove Rhizophora spp., di hutan mangrove Desa Wori, Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara.Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Litter- trap (jaring penangkap serasah). Pengumpulan serasah dilakukan selama 28 hari dalam 12 Litter-trap yang berukuran 1x1 m2 . Seluruh serasah yang terperangkap di dalam litter-trap di timbang berat basah dan berat keringnya, kemudian dilakukan analisis di Laboratorium untuk mengetahui kandungan karbon. Berdasarkan hasil analisis didapatkan total rata-rata persentase kandungan karbon serasah mangrove yakni sebesar 25,93 % C, serta dari hasil estimasi didapatkan rata-rata kandungan karbon (C) pada serasah sebesar 19,99 ton/ha/tahun. Kata Kunci: Mangrove, Serasah, Litter-Trap, Kandungan Karbon, Desa Wori
KONDISI TERUMBU KARANG PADA PERAIRAN DESA PINASUNGKULAN KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Ibrahim Pakaya; Joshian N. W. Schaduw; Indri Manembu; Kakaskasen A. Roeroe; Natalie D. C. Rumampuk; Ridwan Lasabuda
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54988

Abstract

This research was conducted in November 2021 in Pinasungkulan Waters, Tombariri District, Minahasa Regency using the UPT (Underwater Photos Transect) method. The purpose of this study was to determine the percentage value of hard coral cover and spatial information on the base line data on the condition of coral reefs in the waters of Pinasngkulan village. The results of this study were the percentage of hard coral at station 1 was in medium, station 2 was in the bad category, and station 3 was in the bad category, with the percentage of hard coral cover, station 1 (one) 35.07%, station 2 (two) 15.81%, station 3 (three) 7.73%, in general the condition of coral cover based on the Decree of the Minister of Environment No. 4 of 2001 coral reefs in Pinasungkulan waters are in bad condition with a percentage of 19.54% on average. Keywords: Condition of coral reefs, CPCe, Pinasungkulan Village Waters, UPT. ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 pada Perairan Pinasungkulan Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa dengan menggunakan metode UPT (Underwater Photos Transect). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai presentase tutupan hard coral dan informasi spasial base line data kondisi terumbu karang pada perairan desa pinasungkulan. Hasil penelitian persentase hard coral pada stasiun 1 masuk dalam kategori sedang , stasiun 2 beradadalam kategori buruk, dan stasiun 3beradadalam kategori buruk, dengan persentase tutupan hard coral, stasiun 1 (satu) 35,07% , stasiun 2 (dua) 15,81%, stasiun 3 (tiga) 7,73%,secara umum kondisi tutupan karang berdasarkan Keputusan Menteri LH No. 4 Tahun 2001 terumbu karang di Perairan Pinasungkulan berada pada kondisi buruk dengan persentase rata – rata 19,54%. Kata kunci: Kondisi terumbu karang, CPCe, Perairan Desa Pinasungkulan, UPT.
STRUKTUR KOMUNITAS KAWASAN MANGROVE DI DESA TALENGEN KECAMATAN TABUKAN TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Vinsensius V. Makawaehe; Calvyn F. A. Sondak; Antonius P. Rumengan; Erly Y. Kaligis; Kakaskasen A. Roeroe; Khristin I.F. Kondoy
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54990

Abstract

Mangroves are vegetation that grows on the tidal area and can grow on muddy, sandy and mix substrates. The purpose of this study was to determine the type, community structure, measure the diameter of mangrove trees, and mangrove community structures data. The data was taken using the line transect quadrat method. The results of the study found that there were three types of mangroves, namely Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza and Sonneratia alba. The highest species density and the highest relative belong to R. mucronata 0.11 Ind/m2 and 75.71% respectively. The highest value of frequency and relative frequency was found on mucronata with a value of 1.00 and a relative 62.50%. The highest species cover value wasfound on B.gymnorrhizawith a value of 20.04 cm2/ha and relative cover 63.24%. The highest important Value Index belongs to R. mucronata with a value of 234.70%. The diversity index value with a value of 0.68 is included in the low category because H'<1. The tree diameter range were mucronata 3.82 to 29.62 cm, B. gymnorrhiza is 3.82 to 45.22. cm, and S. alba 10.82 to 22.61cm. Key Words: Talengen Village, Mangrove, Community Structure ABSTRAK Mangrove merupakan vegetasi yang tumbuh pada daerah pasang surut dan dapat tumbuh pada substrat berlumpur, berpasir dan bercampur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis, struktur komunitas, mengukur diameter pohon mangrove, dan mengumpulkan data struktur komunitas mangrove menggunakan metode transek garis. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat tiga jenis mangrove, yaitu Rhizophora mucronata, Bruguiera.gymnorrhiza dan Sonneratia alba. Kepadatan spesies tertinggi dan relatif tertinggi dimiliki oleh R. mucronata masing-masing 0,11 Ind/m2 dan 75,71%. Nilai frekuensi dan relatif tertinggi terdapat pada R. mucronata dengan nilai 1,00 dan relatif 62,50%. Nilai tutupan spesies tertinggi terdapat pada B.gymnorrhiza dengan nilai 20,04 cm2/ha dan relatifnya 63,24%. Nilai Indeks Nilai Penting tertinggi terdapat pada R. mucronata dengan nilai sebesar 234,70%. Nilai indeks keanekaragaman dengan nilai 0,68 termasuk dalam kategori rendah karena H'<1. Diameter pohon di Desa Talengen adalah R. mucronata 3,82-29,62 cm, B. gymnorrhiza 3,82- 45,22. cm, spesies S. alba berkisar antara 10,82 hingga 22,61 cm. Kata Kunci: Desa Talengen, Mangrove, Struktur komunitas

Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 3 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 2 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 1 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 3 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 2 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 1 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 3 (2022): JURNAL PESISiR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 3 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 2 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 1 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 3 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 2 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 1 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 2 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 2 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 2 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 1 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 1 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 2, No 1 (2014): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 3 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 2 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 1 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS More Issue