Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Analisis Mikrobiologi Bakteri Coliform Dan Enterobacter Terhadap Kualitas Tepung Kelapa Di Pt Royal Coconut Gorontalo Meifi Kaparang; Reky Palandi; Selvana Tulandi; Silvana Tumbel
Majalah INFO Sains Vol 1 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.789 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i1.7

Abstract

Tepung kelapa merupakan hasil proses dari daging kelapa, tepung kelapa mengandung protein cukup tinggi, bebas gluten, dan memiliki kandungan karbohidrat digestible yang sangat rendah. Selain itu tepung kelapa memiliki kandungan serat pangan yang sangat tinggi. Kandungan serat pangan dalam tepung kelapa secara signifikan lebih besar dibandingkan pada sumber serat lainnya seperti tepung gandum, kasava, kentang, dan beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri Coliform dan Enterobacter pada tepung kelapa menurut Standar Negara Indonesia No. 7388 Tahun 2009 mengenai batas cemaran mikroba pada pangan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium PT Royal Coconut Gorontalo pada bulan Agustus-November 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif uji laboratorium menggunakan metode pour plate atau metode tuang dengan media dua media agar khusus sebagai pertumbuhan bakteri Coliform dan Enterobacter dan dilanjutkan dengan metode Angka Lempeng Total untuk menghitung jumlah koloni. Penelitian ini dapat memberi manfaat bagi perusahan juga peneliti mengenai bakteri Coliform dan Enterobacter pada tepung kelapa.
IDENTIFIKASI BAKTERIOLOGI AIR MINUM ISI ULANG DIDEPOT TOMOHON SELATAN MENGGUNAKAN METODE MPN (Most Probable Number) Susan Claudia Mende; Selvana Tulandi; Nerni O. Potalangi; Reky Palandi
Majalah INFO Sains Vol 1 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.055 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i2.11

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan air minum yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk, tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih yang ada. Air minum isi ulang adalah salah satu jawaban pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat Indonesia yang murah dan praktis. Hal ini yang menjadi alasan mengapa masyarakat memilih air minum isi ulang untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air minum pada depot air minum isi ulang di Tomohon Selatan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah depot air minum yang terdapat Tomohon Selatan, Sulawesi Utara yaitu sebanyak 7 Depot air minum isi ulang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas fisik air memenuhi syarat yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sedangkan hasil penelitian pada kualitas bakteriologisnya tidak memenuhi syarat oleh karena masih terdapat 6 Depot air minum mengandung bakteri coliform dan mengandung bakteri E.coli.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAUN BAYAM DURI Amaranthus spinosus Linn TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Ingriani Tan Djindadi; Selvana S. Tulandi; Jeane Mongi; Reky R. Palandi
Majalah INFO Sains Vol 1 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.823 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i2.13

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tumbuhan obat yang paling banyak digunakan. Masyarakat Indonesia memanfaatkan tumbuhan obat secara tradisional karena karena efek samping lebih kecil dari obat yang dibuat secara sintesis. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah Amaranthus spinosus Linn. atau yang lebih dikenal dengan bayam duri yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, steroid, terpenoid, lipid, saponin, betalain, B sitosterol, stigmasterol, asam linoleat, amaranthosida, amarisin. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bersifat patogen sehingga berbahaya bagi manusia. Salah satu spesies bakteri penyebab penyakit pada manusia adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menyebabkan bisul, radang di bawah kulit dan berbagai infeksi kulit lain seperti impetigo dan pemfigus (infeksi anak-anak yang baru lahir) serta infeksi pada luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas Antibakteri Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus Linn) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan 10%, 20%, 40%, 80% b/v, kontrol positif, dan kontrol positif. setiap perlakuan terdiri atas 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat Ekstrak Daun Bayam Duri terhadap Staphylococcus aureus pada pada masing-masing perlakuan 10% (3.2 mm); 20% (3.4 mm); 40% (3.7 mm); 80% (3.8 mm). sedangkan pada kontrol positif Amoxicillin (19 mm) dan kontrol negatif tidak memiliki zona hambat. semakin tinggi kosentrasi Daun Bayam Duri maka semakin besar pula daya hambatnya. Kesimpulannya Ekstrak Etanol Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus Linn) dengan kosentrasi 10%, 20%, 40% dan 80% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak n-Heksan Daun Senggani (Melastoma candidum D. Don) Terhadap Escherichia coli dan Candida albicans Rece Maliada; Joke L. Tombuku; Selvana S. Tulandi; Vlagia I. Paat; Reky R. Palandi
Majalah INFO Sains Vol 2 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jis.v2i2.28

Abstract

Tumbuhan senggani (Melastoma candidum D.Don) berkhasiat untuk mengatasi gangguan pencernaan (diare), batuk, sakit tenggorokan, keputihan dan sariawan. Umumnya penyakit tersebut disebabkan oleh mikroba yang bersifat patogen misalnya E.coli dan C.albicans. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak n-heksan daun senggani terhadap bakteri E.coli dan jamur C.albicans. Jenis penelitian eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menggunakan metode Difusi Agar cara Cakram (Disc) dengan metode sebar pada 6 perlakuan dan 3 ulangan. Dilaksanakan di Laboratorium Terpadu FMIPA Universitas Kristen Indonesia Tomohon dan Laboratorium Mikrobiologi Universitas Sam Ratulangi, berlangsung bulan Maret – Mei 2017.Hasil penelitian ekstrak n-heksan daun senggani memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan E.coli dengan konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80% dan 90% dengan diameter zona hambat yaitu 7,33 mm, 7,75 mm, 12 mm, 17,25 mm dan 12,5 mm. Pada jamur C.albicans ekstrak n-heksan daun senggani tidak menunjukan aktivitas penghambatan. Kesimpulan ekstrak n-heksan daun senggani (Melastoma candidum D.Don) memiliki aktivitas penghambatan Antibakteri pada Escherichia coli
UJI EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN PEPAYA Carica papaya L. PADA TIKUS PUTIH Rattus norvegicus YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT Melisa Paat; Jeane Mongi; Reky Palandi; Sonny Untu
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 1 No. 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.056 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v1i1.28

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas infusa daun pepaya Carica papaya L. sebagaiefek analgesik pada tikus putih Rattus norvegicus yang diinduksi asam asetat; Metode penelitianyang digunakan adalah metode rancangan acak lengkap (RAL), dibagi dalam lima perlakuan denganmasing-masing tiga kali ulangan. Perlakuan pertama, yaitu kontrol negatif dengan menggunakanaquades, perlakuan kedua, pemberian kontrol positif yaitu parasetamol, kelompok perlakuan ketiga,pemberian infusa daun pepaya konsentrasi 10%, perlakuan keempat, pemberian infusa daun pepayakonsentasi 20% dan perlakuan kelima, pemberian infusa dengan konsentrasi 40%. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa infusa daun pepaya C. papaya pada konsentrasi 10%, 20% dan 40% memilikiefektifitas sebagai analgesik yang setara dengan parasetamol. Konsentrasi yang paling banyakmenunjukan adanya penurunan respon geliat yaitu konsentrasi 40%.
Formulasi Sediaan Sirup Ekstrak Daun Pisang Kepok Musa balbisiana Sebagai Antipiretik pada Tikus Putih Rattus norvegicus Irma Dawi; Gideon Tiwow; Ferdy Karauwan; Reky Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.36

Abstract

Pisang kepok adalah salah satu jenis pisang yang masuk kedalam kelompok kultivar ABB artinyapisang jenis ini termasuk kedalam kelompok pisang olah atau plantain karena tinggi kandunganpatinya. Daun pisang kepok mengandung beberapa senyawa yaitu alkaloid, saponin, tanin, glikosida,terpen, gula deoksida, flavonoid, dan karbohidrat. Antipiretik adalah golongan obat yang dapatmenekan atau mengurangi peningkatan temperature tubuh yang tidak normal. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui apakah pemberian sediaan sirup ekstrak daun pisang kepok efektif untukmenurunkan demam pada tikus putih. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium.Pada tahap pertama daun pisang kepok diekstraksi dengan cara dingin menggunakan maserasi. Lalu,dibuat sediaan sirup antipiretik dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%. Dari hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa sirup ekstrak daun pisang kepok dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20% memilikiefek antipiretik yang dilihat dari penurunan suhu tubuh tikus putih setelah diinduksi pepton.
Pola Peresepan Antihipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano Rian Kapantow; Olvie Datu; Reky Palandi; Nerni Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.273 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.39

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola peresepan antihipertensi pada pasien rawat jalanpeserta BPJS di RSUD Dr Sam Ratulangi Tondano. Metode penelitian ini adalah penelitiandeskriptif dimana data dikumpulkan secara retrospektif. Data yang digunakan adalah data rekammedik pasien rawat jalan peserta BPJS di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano pada bulan November2018. Hasil dari penelitian ini adalah seluruh pasien berjumlah 46 orang dengan pasien terbanyakberjenis kelamin perempuan yaitu 35 orang (76%) dan paling banyak pasien berusia >60 tahun(54.35%). Berdasarkan diagnosa pasien hipertensi dengan komplikasi DM berjumlah 25 pasien,pasien komplikasi penyakit jantung 2 orang, hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal sertakomplikasi DM dan gagal ginjal 6 orang, hipertensi dengan komplikasi DM dan penyakit jantungserta komplikasi gagal ginjal dan penyakit jantung 3 orang dan 1 pasien hipertensi dengankomplikasi DM, gagal ginjal dan penyakit jantung. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat tujuhpola peresepan dan berdasarkan pedoman yang digunakan pola peresepan antihipertensi di RSUDDr. Sam Ratulangi Tondano telah sesuai.
Efek Jus Buncis Phaseolus vulgaris, L. Terhadap Kadar Glukosa Darah Kelinci Pada Uji Toleransi Glukosa Oral Royke Reky Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.224 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.88

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit menahun dengan komplikasi yang baru terlihat lima belas tahun atau dua puluh lima tahun kemudian. Diabetes mellitus disebabkan kadar gula darah akibat kekurangan hormon insulin, baik secara mutlak atau relatif. Penderira diabetes perlu lebih berhatihati karena bersifat sangat progresif, komplikasi dapat dating kapan saja. Diperlukan sebuah tindakan alternatif yang efektif, aman tetapi harganya murah dan mudah didapat dan berasal dari bahan alam, sebagai upaya pencegahan dan pengobatan agar tidak tejadi kenaikan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya efek jus buncis (Phaseolus vulgaris L) terhadap kadar glukosa darah kelinci pada uji toleransi glukosa oral. Pada penelitian ini digunakan glukosa untuk menaikkan kadar glukosa darah kelinci. Hewan percobaan digunakan kelinci yang dibagi menjadi empat perlakuan. Perlakuan I diberi aquades sebagai kontrol negatif, perlakuan II diberi jus buncis 40gr, perlakuan III diberi jus buncis 60gr, perlakuan IV diberi Glibenklamid sebagai control positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus buncis dengan takarn 40gr dapat menurunkan kadar gula darah kelinci dengan baik jika dibandingkan dengan aquades, jus buncis 60gr dan glibenklamid.
Uji Efektivitas Daun Eceng Gondok Eichhornia crassipes Mart. Solms Pada Tikus Putih Rattus norvegicus Sebagai Diuretik Marshella Mokoagouw; Jeane Mongi; Wilmar Maarisit; Royke Reky Palandi; Selvana Tulandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.133 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.103

Abstract

Tanaman eceng gondok Eichhornia crassipes merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Tumbuhan eceng gondok diduga memiliki aktivitas diuretik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas diuretic daun eceng gondok pada tikus. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 kali pengulangan dengan 20 ekor tikus putih sebagai hewan uji. Perlakuan terdiri dari kontrol negatif CMC 0.5%, mg/kg BB, kontrol positif furosemide 40 mg/kg BB, ekstrak etanol daun eceng gondok 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, dan 500 mg/kg BB.analisis data dilakukan secara deskriptif dengan mengukur volume urin tikus dan dihitung rata-rata volume dari urin tersebut. Uji statistic ANOVA dan uji lanjut LSD juga digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun eceng gondok memiliki efektivitas diuretic Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semua ekstrak memiliki efektivitas terhadap diuretik, namun volume urin tertinggi ada pada ekstrak dengan dosis 250 mg/kg BB dan 125 mg/kg BB dengan volume urin rata-rata selama 6 jam 1,58 ml.
Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Kombinasi AmlodipinBisoprolol Dibandingkan Kombinasi Amlodipin-Captopril Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon Marlein M.C. Laloan; Gideon A.R. Tiwow; Royke Reky Palandi; Silvana L. Tumbel
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.722 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.119

Abstract

Penerapan farmakoekonomi dapat dilakukan untuk membandingkan kelebihan suatu obat dengan obat lain berdasarkan salah satu metode analisis farmakoekonomi yaitu analisis efektivitas biaya. Semakin lama terapi yang diperlukan maka akan semakin banyak biaya yang akan dikeluarkan oleh pasien dan tidak semua pasien memiliki biaya untuk membayar obat. Untuk mengetahui efektivitas biaya yang dikeluarkan pasien maka perlu dilakukan analisis efektivitas biaya terapi antihipertensi pada pasien rawat inap di rumah sakit Gunung Maria Tomohon. Penelitian ini bertujuan untuk membantu para pengambil keputusan untuk memberikan alternatif terapi yang lebih efektif dan ekonomis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dengan membandingkan biaya terapi dari obat antihipertensi kombinasi AmlodipinBisoprolol dengan kombinasi Amlodipin-Captopril pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon. Sampel dalam penelitian ini yaitu 43 pasien, 23 pasien yang menggunakan terapi kombinasi Amlodipin-Bisoprolol dan 20 pasien yang menggunakan terapi kombinasi AmlodipinCaptopril. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi kombinasi Amlodipin-Captopril memiliki biaya yang paling efektif berdasarkan nilai ACER yaitu sebesar Rp. 99,37 dibandingkan dengan terapi kombinasi Amlodipin-Bisoprolol sebesar Rp. 114,26.