cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
ISSN : 20879334     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
The Pasca Teknik Sipil (S2) Unsrat Open Journal System (PTSU-OJS) consist of Jurnal Ilmiah Media Engineering (Online Not Yet) and Jurnal Ilmiah Media Engineering (Print) are published fourannualy, in Februari, March, July and November.
Arjuna Subject : -
Articles 218 Documents
Analisis Karakteristik dan Penyediaan Fasilitas Penyeberangan Bagi Pejalan Kaki Studi Kasus Jalan Piere Tendean di Kota manado. Tumengkol, Herman; Waani, Joice E; Jansen, Fredy
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 3 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIn Indonesia , the pedestrian is traveling performers who are most vulnerable to accidents. Many pedestrians walking on the curb and crossed at any point along the road . The movement of pedestrians , especially when crossing the road is very dangerous and can lead to conflict with an oncoming vehicle on the same road . If pedestrians mixed with vehicles , then they will slow down the flow of traffic , causing the high rate of accidents, but it also will affect the capacity of the road .As an attempt to smooth traffic management and pedestrian safety , the attempt to separate the pedestrian with the vehicle without causing major disruptions to accessibility . The effort is to provide facilities such as pedestrian crossings. Type crossings recommended strongly influenced by the amount of current flow of pedestrians and vehicles passing by.The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian , the pedestrian behavior and performance on the road crossing facilities Piere TendeanThe results showed that the characteristics of pedestrians crossing the road is greater in the normal libur.Kecepatan pedestrian crossing is greater than those who crossed on the day libur.Perbandingan percent of pedestrians who cross without waiting times are still higher than at a pedestrian crossing with tunggu.Perilaku time pedestrians when crossing the road in the research sites more corpulent women. While overall more pedestrians choose to cross the zebra crossing pass than not using a crosswalk facilities . Based on the method of critical gap at peak hours with more pedestriansKeywords: pedestrian, travelling performer, traffic management, disruption, crosswalk, peak hourAbstrakDi Indonesia, pejalan kaki merupakan pelaku perjalanan yang paling rentan terhadap kecelakaan. Pejalan kaki banyak berjalan di tepi jalan dan menyeberang di sembarang tempat sepanjang ruas jalan. Pergerakan pejalan kaki khususnya ketika menyeberangi jalan sangat berbahaya dan dapat menimbulkan konflik dengan kendaraan yang melaju di jalan yang sama. Jika pejalan kaki bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas sehingga menimbulkan tingginya tingkat kecelakaan, selain itu juga akan mempengaruhi kapasitas jalan.Sebagai usaha dari manajemen lalu lintas untuk kelancaran dan keselamatan pejalan kaki maka dilakukan usaha untuk memisahkan pejalan kaki dengan kendaraan tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas. Usaha tersebut adalah dengan menyediakan fasilitas pejalan kaki berupa penyeberangan. Jenis penyeberangan yang direkomendasikan sangat dipengaruhi oleh besarnya arus pejalan kaki dan arus kendaraan bermotor yang lewat.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik penyeberang jalan, perilaku penyeberang jalan dan kinerja fasilitas penyeberangan di jalan piere Tendean.Hasil menunjukkan bahwa karakteristik pejalan kaki yang menyeberang jalan lebih besar pada hari libur.Kecepatan normal pejalan kaki yang menyeberang lebih besar dari orang yang menyeberang pada hari libur.Perbandingan persen pejalan kaki yang menyeberang tanpa waktu tunggu masih lebih tinggi dari pada pejalan kaki yang menyeberang dengan waktu tunggu.Perilaku pejalan kaki ketika menyeberang jalan di lokasi penelitian lebih bayak wanita. Sedangkan secara keseluruhan pejalan kaki lebih banyak memilih untuk menyeberang melewati zebra cross ketimbang tidak menggunakan fasilitas zebra cross. Berdasarkan metode gap kritis pada jam puncak dengan penyeberang lebih banyak pada lokasi penelitian, sehingga diperlukan fasilitas penyeberangan jalan yang lebih efektif.Keywords: pejalan kaki, manajemen lalulintas, gangguan , penyeberangan, jam puncak
ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ALAT FJM 2017 Turangan, Virginia; Manoppo, Fabian J.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 8, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ALAT FJM 2017
ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO Kasenda, Natalia Diane; Timboeleng, James A.; Jansen, Freddy
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 2 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara volume, kepadatan dan kecepatan merupakan elemen yang paling penting dalam teori arus lalu lintas. Ada banyak model yang menyatakan hubungan antara ketiga elemen sebagai unsur-unsur utama lalu lintas. Tiga model yang paling umum digunakan dalam praktek rekayasa lalu lintas adalah Greenshields, Greenberg dan Underwood. Karakteristik arus lalu lintas akan diperoleh berdasarkan model yang dipilih untuk mewakili data lapangan, kemudian menggunakan informasi tersebut untuk membuat analisa skenario insiden gelombang kejut.Penentuan model terpilih untuk perhitungan gelombang kejut didasarkan pada kriteria nilai uji R2 yang paling besar atau R2 > 0,5. Hasil analisa regresi diperoleh menggunakan bantuan software SPSS maupun dihitung dengan cara manual. Hasil yang diperoleh yaitu model Grenshield = 0,899, model Greenberg = 0,871, dan model Underwood = 0,928. Namun, disamping R2 perlu juga melihat karakteristik yang ditawarkan berdasarkan pada kenyataan di lapangan. Hasil model harus benar secara logika dan statistik. Model Underwood tidak akan bekerja secara akurat ketika kondisi lalu lintas mengalami kemacetan. Oleh karena itu dipilih model Greenshields.Dari analisa yang dilakukan diperoleh hasil nilai Δt3-t2, QM dan Δt4-t yang dihitung tiap penambahan 5 menit (5, 10, 15, …, 60 menit.). Panjang antrian yang dapat terjadi selama durasi 5 menit adalah 980 meter (0,98 km). Waktu yang diperlukan kendaraan ketika memasuki kondisi macet dari kondisi normal adalah 5,64 menit, sedangkan waktu yang diperlukan untuk kembali ke keadaan normal dari kondisi macet adalah 5.839 menit.Kata Kunci :karakteristik lalu lintas, skenario insiden, gelombang kejut
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI (Studi Kasus di Kabupaten Sarmi) Tumelap, Jefri; Sumajouw, Marthin D. J.; Waney, Estrelita V. Y.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 2 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja perusahaan jasa pelaksana konstruksi perlu diteliti untuk kebutuhan pengembangan usaha. Kinerja suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal dan faktor situasi pasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dominan mempengaruhi kinerja perusahaan jasa pelaksana konstruksi di Kabupaten Sarmi, Papua; yaitu mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner sebagai instrument untuk menjawab seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Studi pustaka dilakukan dengan pencarian literature melalui jurnal, penelitian terdahulu, internet dan buku mengenai teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji. Hasil akhir analisis menyimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi kinerja adalah Faktor Internal disusul Faktor Situasi Pasar dan kemudian disusul Faktor Eksternal. Pada Faktor Internal disimpulkan bahwa Sistem Komunikasi antara Pimpinan dan Karyawan yang paling mempengaruhi kinerja. Pada Faktor Situasi Pasar disimpulkan bahwa Kemampuan Mencari dan Mendapatkan Proyek yang paling mempengaruhi kinerja. Pada Faktor Eksternal disimpulkan bahwa Kenaikan Harga Material dan Peralatan yang paling mempengaruhi kinerja. Kata kunci: perusahaan jasa pelaksana konstruksi, kinerja, faktor internal, faktor eksternal, situasi pasar.
SEDIMENTASI, SALINITAS DA INTRUSI AIR LAUT PADA PROFIL MUARA SUNGAI CHIKUGO, JAPAN Jansen, Tommy
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 2 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intensitas  arus pasang surut relatif terhadap aliran sungai terkombinasi dengan konfigurasi geometrik dari estuari membentuk pola sirkulasi di daerah mulut sungai. Pasang surut dan arus pasang surut membangkitkan gaya gaya turbulensi di estuari yang mempengaruhi stratifikasi salinitas dan sedimen suspensi. Intrusi air laut  mencapai jarak kurang lebih 4200m dari mulut sungai kearah hulu sungai Chikugo, konsentrasi sedimen suspensi (SSC) maksimum terjadi pada jarak kurang lebih 5000m dari mulut sungai kearah hulu dari sungai yang sama. Kata kunci : sedimentasi, salinitas, arus pasut, intrusi, sungai
ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA Abas, Ahmad Yani; Jansen, Freddy; Timboeleng, James A.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 2 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan transportasi yang matang diperlukan dalam analisa perkembangan kebutuhan transportasi penumpang dan barang baik waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Penelitian ini menganalisis pergerakan masyarakat pengguna transportasi berbasis rumah tangga diKabupaten Bolaang Mongondow Timur, seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bangkitan, membentuk model bangkitan pergerakan, mendapatkan pola garis keinginan, mengetahui model karakteristik perjalanan, serta mengetahui frekuensi perjalanan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.Metode yang digunakan yakni metode survey. Data yang digunakan berupa data sekunder, primer dan penyebaran kuisioner dengan pengambilan sampel secara acak sebanyak 10% dari populasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Kombinasi persamaan regresi yang terbentuk, terdapat variabel-variabel yang mempunyai korelasi yang kuat. Persamaan regresi yang dihasilkan yaitu : Y = 0,159 + 0,543.X1 + 0,277.X5 + 0,157.X6 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,550. Bangkitan pergerakan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ditentukan 55 %, oleh variabel jumlah anggota keluarga, pemilikan kendaraan, dan penghasilan keluarga.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa distribusi perjalanan masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur paling dominan terbesar di Kecamatan Tutuyan, karena merupakan ibukota Kabupaten. Bangkitan pergerakan yang dihasilkan di ilustrasikan dalam bentuk gariskeinginan, dalam bentuk tabel matriks tujuan perjalanan serta diagram persentase tujuan perjalanan.Kata Kunci : Pergerakan, Model, Frekwensi.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER DAN PENGARUHNYA YANG DOMINAN TERHADAP KINERJA BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA Nurlaela, Sri Dewi; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 1 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Change order adalah usulan perubahan secara tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk mengubah beberapa kondisi dari dokumen kontrak awal.seperti menambah atau menguragi pekerjaan. Change Order memiliki dampak yang kompleks terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Dalam pelaksanaannya proyek-proyek konstruksi ini diharapakan memiliki kinerja biaya proyek yang maksimal, dimana proyek dapat selesai tepat waktu, atau ini sangat mempengaruhi penyerapan dana dan realisasi fisik di lapangan , Faktor-faktor penyebab change order dibagi dalam 3 ( tiga ) kelompok : Konstruksi, Adminstrasi dan Sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Faktor-faktor penyebab change order yang mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi, seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut dan menentukan faktor penyebab change order yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kuantatif. Data yang dibutuhkan adalah proyek konstruksi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang mengalami change order dalam pelaksanaannya.Data yang diperoleh kemudian di analisa dengan korelasi Person, metode Regresi Linier berganda dan uji Hipotesa ( Uji T dab Uji F ) serta uji adjusted R square. Dari metode regresi linier berganda diperoleh hasil Y = - 2,276 + 0.962X₄ + 0.064X₅ + 0.377X₆ + 0.023X₇ + 0.103X₁₂ + 0.214 X₁₄ + 0.395X₁₉ + 0.227X20. Koefesien yang didapat pada masing-masing model regresi tersebut mempunyai nilai koefisien yang positif. Hal ini menunjukan adanya pengaruh positif faktor-faktor penyebab change order terhadap kinerja biaya. Besarnya pengaruh variable-variabel bebas tersebut terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek adalah 0.907. Artinya 90,7 % faktor variabel bebas mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan proyek sedangkan sisanya sebesar 9,3% berhubungan dengan faktor-faktor lain. Dari hasil analisis pengolahan data juga didapat faktor yang paling nominal yang berpengaruh terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek, yaitu variabel Perubahan desain. Dimana variabel ini memiliki korelasi parsial 0.7885 (78,85 %), thitung= 7,625, probabilitas terkecil 0.000 dan koefesien regresi terbesar 0.964. Kata kunci : konstruksi, kinerja biaya, change order
KAJIAN PENGARUH HUBUNGAN ANTAR PARAMETER HIDROLIS TERHADAP SIFAT ALIRAN MELEWATI PELIMPAH BULAT DAN SETENGAH LINGKARAN PADA SALURAN TERBUKA Binilang, Alex
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 1 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambaran tentang karakteristik suatu aliran yang melewati bangunan-bangunan air seperti pelimpah pada bendung, saluran irigasi ataupun bangunan air lainnya menjadi sangat diperlukan untuk kebutuhan perencanaan. Setiap kondisi aliran dibagian hilir bangunan memiliki karakteristik yang berbeda antara kondisi aliran loncat, peralihan, dan tenggelam.Dari hasil penelitian diperoleh gambaran karakteristik aliran melalui beberapa parameter hidrolis, juga hubungan pengaruh antar parameter sebagai berikut:1. Sifat aliran air di atas ambang dan pada bagian hilir ambang adalah Super Kritis ( F > 1 ) untuk kondisi air loncat, sedangkan aliran pada kondisi tenggelam menjadi sama dengan aliran sebelum ambang atau bagian hulu yang bersifat subkritis ( F < 1 ).2. Besarnya bilangan Froude aliran pada ambang bulat mencapai angka terbesar rata-rata berkisar 2,0 s/d 3,4 lebih besar dibandingkan dengan type ambang setengah lingkaran.3. Setiap kenaikan debit aliran (Q) diikuti dengan kenaikan tinggi muka air sebelah hulu ambang dan kenaikan kecepatan aliran dan koefisien debit.4. Perobahan tinggi muka air sebelah hilir ambang terhadap tinggi muka air sebelah hulu ambang relatif tidak terjadi, kecuali pada saat kondisi aliran mencapai kondisi tenggelam.Penelitian lebih lanjut tentang karakteristik pada kondisi air loncat menjadi penting pada bangunan dengan tambahan kolam olak dan lantai mukaKata kunci: debit, sub-kritis/superkritis, profil aliran, ambang saluran
ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG TERHADAP MUTU, BIAYA DAN WAKTU DI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MANADO Pinori, Mickson; Sompie, Bonny F.; Willar, Debby
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 5, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterlambatan adalah waktu pelaksanaan yang tidak dimanfaatkan sesuai dengan rencana kegiatan, sehingga menyebabkan satu atau beberapa kegiatan mengikuti menjadi tertunda atau tidak diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telah direncanakan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi di Dinas Pekerjaan Umum Kota Manado, dengan tinjauan yaitu seluruh bangunan Gedung yang telah selesai dibuat dari tahun 2009-2014. Dari hasil tinjauan pustaka terdapat 42 faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi gedung, setelah dianalisis mencari faktor-faktor mana yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan proyek dengan cara di ranking ditemukan sepuluh faktor penyebab keterlambatan antara: (1) perencanaan schedule yang tidak tepat, (2) kenaikan harga BBM, (3) volume material yang dikirim ke lokasi tidak cukup, (4) pelaksanaan proyek pada triwulan ketiga (akhir tahun anggaran), (5) kesalahan dalam perencanaan dan spesifikasi, (6) keadaan tanah dasar berbeda dari yang diharapkan (tidak stabil), (7) kesalahan dalam menginterpretasikan gambar dan spesifikasi, (8) cuaca buruk (banjir, tanah longsor), (9) kekurangan tenaga kerja (10), pelaksanaan tahapan pekerjaan yang jelek. Kemudian faktor-faktor penyebab keterlambatan dianalisis untuk mencari hubungan seberapa besar pengaruh faktor-faktor penyebab keterlambatan terhadap perencanaan schedule yang tidak tepat, ditemukan bahwa yang paling besar berpengaruh adalah pelaksanaan tahapan pekerjaan yang jelek, volume material yang dikirim ke lokasi tidak cukup, kekurangan tenaga kerja, dengan memiliki korelasi masing-masing, 0.529, 0.490,  dan 0,226, dengan memilki arti bahwa ketiga faktor keterlambatan masing-masing berpengaruh sebesar 52,9 %, 49,0 %, 22,6 % terhadap perencanaan schedule yang tidak tepat. Untuk hubungan secara bersama-sama antara sembilan variabel penyebab keterlambatan terhadap perubahan schedule menjadi tidak tepat dilihat dari hasil harga F hitung 3,07. harga ini selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel. Untuk dk pembilang = 10 dan dk penyebut (50 – 10 – 1) = 39, maka didapat untuk  5%  Ft = 2,08, Kesimpulan Fh 3,070  > Ft 2,08, maka koefisien korelasi ganda yang diuji Signifikan dengan angka R sebesar 0,639 menunjukkan bahwa korelasi atau keeratan hubungan antara ke Sembilan variabel penyebab keterlambatan terhadap perencanaan schedule tidak tepat adalah variabel independennya adalah kuat. Kata Kunci : Faktor-faktor penyebab keterlambatan, Hubungan, Mutu, Biaya dan Waktu, Proyek Konstruksi.
KUAT TEKAN BETON BERAGREGAT KASAR BATUAN TUFF MERAH, BATUAN TUFF PUTIH, DAN BATUAN ANDESIT Khosama, Lelyani Kin
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 1 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batuan andesit dan batuan tuff dihancurkan kemudian diayak dengan saringan 19mm, 12.5mm, 9.5mm dan 4.75mm dan dipakai sebagai agregat pada beton. Beton yang diteliti adalah beton beragregat kasar batuan andesit pori (dinamakan BAKAPOR), beton beragregat kasar batuan andesit antara (dinamakan BAKAT), beton beragregat kasar batuan andesit padat (dinamakan BAKAPAT), beton beragregat kasar batuan tuff merah (dinamakan BAKATUM) dan beton beragregat kasar batuan tuff putih dinamakan (BAKATUP). Untuk BAKAPOR, BAKAT, BAKAPAT, BAKATUM dan BAKATUP berat volume yang diperolehberturut-turut sekitar 2.13kg/l, 2.20kg/l, 2.25kg/l, 1.96kg/l, 2.23kg/l dan kuat tekan karakteristik beton berturut-turut sekitar 36.8MPa, 39.4MPa, 46.1MPa, 30.0MPa, 43.4 MPa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari segi kuat tekan terlihat material-material batuan tersebut dapat digunakan sebagai agregat kasar dengan rapat massa dan kuat tekan paling tinggi ada pada BAKAPAT sedangkan rapat massa dan kuat tekan paling rendah ada pada BAKATUM.Kata kunci: Tuff, Andesit, Bakapor, Bakat, Bakapat, Bakatum, Bakatup

Page 6 of 22 | Total Record : 218


Filter by Year

2011 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol. 14 No. 2 (2024): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol. 13 No. 1 (2023): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol. 12 No. 3 (2022): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol. 12 No. 2 (2022): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 3 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 2 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 10, No 2 (2020): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 10, No 1 (2020): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 9, No 1 (2019): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 8, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 7, No 4 (2017): Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol 7, No 3 (2017): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 3 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 2 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 1 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 5, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 5, No 1 (2015): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 4 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 3 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 2 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 1 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 3 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 2 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 1 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 4 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 3 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 2 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 1 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 1, No 2 (2011): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 1, No 1 (2011): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING More Issue