cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022" : 11 Documents clear
FASILITAS EKSIBISI SENI DI MANADO: Multi Sensori dalam Arsitektur Theckla F. L. Mantiri; Alvin J. Tinangon; Esli D. Takmansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v11i2.49612

Abstract

Seni merupakan media kreativitas dan ekspresi. Dalam arti luas seni merupakan hal - hal yang diciptakan manusia yang di dalamnua memiliki unsur keindahan. Seni terbagi dari beberapa jenis seni yaitu seni theater, seni musik, seni sastra, seni rupa dan seni tari. Selain itu juga seni memiliki beberapa manfaat terhadap manusia beberapa diantaranya yaitu: Dapat memberikan kegembiraan pada pencipta dan penikmatnya, dapat menjadi sarana ekspresif dari penciptanya dan dapat memperkaya wawasan juga pengetahuan. Terdapat beberapa peminat seni yang ada di kota Manado, namun fasilitas untuk mewadahi kegiatan kesenian tersebut dinilai sudah tidak layak untuk digunakan. Hal inilah yang membuat dibutuhkannya suatu fasilitas eksibisi seni yang dapat mewadahi kegiatan kesenian yang ada di Manado. Penerapan Multi Sensori dalam Arsitektur pada objek ini merupakan suatu hal yang baru, yang tidak ditemukan pada gedung kesenian lainnya yang ada di Manado, karena fasilitas ini menerapkan beberapa aspek desain yaitu: The body of architecture, material compatibility, the sound of space, the temperature of space, surrounding objects, between composure & seduction, tension between interior & exterior, level of intimacy dan the light on things. Tujuan dari penerapan multi sensori dalam arsitektur agar supaya pengguna bangunan dapat menyadari atau lebih tepatnya dapat merasakan hal – hal yang ada dalam suatu arsitektur, karena arsitektur dapat menjadi sumber imajinasi, kreativitas dan pemicu suatu perasaan. fasilitas eksibisi seni dengan tema multi sensori dalam arsitektur diharapkan mampu membuat orang lebih merasakan eksistensi hidupnya melalui panca indera, melalui sensibilitas terhadap berbagai objek sekitar yang ada di dalam suatu arsitektur. Kata Kunci: Eksibisi seni, Multi Sensori dalam Arsitektur
URBAN ENTERTAINMENT CENTER DI MANADO: The Architecture of Happiness Jerry J. Antou; Windy J. Mononimbar; Rieneke L. E. Sela
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Kota Manado saat ini semakin meningkat, apalagi dengan dinyatakannya Provinsi Sulawesi Utara sebagai salah satu dari 5 provinsi yang memiliki destinasi super prioritas. Perkembangan ini perlu didukung dengan menghadirkan sebuah sarana hiburan dan rekreasi yang bisa menambah daya tarik dan bahkan bisa menjadi icon baru di Kota Manado, bahkan di Provinsi Sulawesi Utara. Menjawab kebutuhan tersebut, urban entertainment center menjadi sarana dan hiburan yang sangat tepat untuk dihadirkan di ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado. Selain mampu menunjang pariwisata, objek ini juga dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan stress dan hadir untuk menjadi tempat hiburan keluarga maupun kelompok ataupun perorangan. Dengan menggunakan metode perancangan glass box membentukan tahapan dari pengumpulan data, analisis dan sampai pada transformasi bentuk, dengan mengusung tema The Architecture of Happiness, objek ini manghadirkan gaya desain yang memfokuskan pada perwujudan kebahagiaan, dengan penerapan poin-poin desain seperti bangunan-bangunan yang berbicara lewat desain yang memiliki pola cerita atau story line, serta penerapan bentuk massa bangunan yang menggunakan garis,warna dan material sebagai manifestasi dari emosi seseorang, pemanfaatan genius loci tapak sebagai perwujudan dari prinsip berinteraksi dengan alam, mewadahi aktivitas pemakai dengan nyaman dan menyenangkan, serta mengoptimalkan keunikan lahan, menghasilkan sense of place dan penerapan prinsip keteraturan, keseimbangan, elegan dan keterpaduan. Kata Kunci: Architecture of Happiness, Entertainment Center, Manado, Urban
AKUARIUM TAMAN LAUT BUNAKEN DI MANADO: Metafora Kombinasi Jeryan J. Sela; Surijadi Supardjo; Rahmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang terdiri dari pulau-pulau. Negara ini memiliki banyak kekayaan laut, sehingga menjadi andalan dari pemerintah dalam menunjang pembangunan melalui sektor pariwisata. Pembangunan wisata bahari di provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu bentuk dari potensi kekayaan laut dimana panorama bawah laut menjadi favorite dari para wisatawan. Objek akuarium taman laut adalah salah satu objek wisata laut yang menjadi alternatif dari para wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut tanpa harus menyelam. Adapun tujuan dari objek akuarium bawah laut atau akuarium taman laut ini adalah menjadi satu sarana rekreasi serta edukasi mengenai kekayaan laut bunaken pada khususnya dan kekayaan laut Indonesia pada umumnya, dengan harapan dapat juga meningkatkan sector pariwisata, sector Pendidikan dan ekonomi. Adapun Taman Laut Bunaken ini terletak di pulau Sulawesi bagian Utara, Indonesia. Taman ini terletak di segitiga terumbu karang dan menjadi habitat untuk 390 spesies terumbu karang dan berbagai jenis ikan sehingga menjadi perwakilan ekosistem laut Indonesia. Lokasi objek perancangan Akuarium ini terletak di daerah reklamasi. Pantai Bailang yang termasuk dalam proyek pembangunan, Boulevard 2 dari arah Pelabuhan Manado menuju Tuminting dengan potensi yang bisa menunjang keberadaan objek penanganan karena merupakan akses yang mudah di capai dan mempunyai view ke pulau Bunaken. Adapun pendekatan perancangan Taman Laut Bunaken ini adalah menggunakan tema Metafora Kombinasi. Kata Kunci: Akuarium, Taman Laut, Metafora Kombinasi.
PASAR SENI SULAWESI UTARA DI KOTA MANADO: Arsitektur Neo Vernakular Minahasa Tria P. Monalu; Frits O.P. Siregar; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emosi yang ingin diekspresikan dapat berupa gambaran unik yang tercipta dari dalam diri seseorang berupa seni. Kegiatan-kegiatan seni dalam daerah yang kadang ditemui dikarenakan lokasi yang tidak strategis dan permanen sehingga aktivitas pemasarannya tidak efektif. Dengan spesifikasi untuk pusat pemasaran produk-produk seni melalui pamerannya, maka dirancangkan “Pasar Seni” sebagai “pemasaran” dari “produk-produk seni”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang Pasar Seni di Manado sebagai pusat kegiatan seni dan pemasaran seni dari para seniman di daerah Sulawesi Utara, dengan Mengimplementasikan tema Arsitektur Neo-Vernakular Minahasa pada objek perancangan agar menjadi bangunan yang modern namun masih memiliki sentuhan arsitektur lokal. Nantinya penelitian ini akan menghasilkan Objek rancangan Pasar Seni Sulawesi Utara di Kota Manado dengan penerapan tema Arsitektur Neo-Vernakular ini merupakan wadah untuk memasarkan hal-hal yang mempunyai nilai seni. Lokasi objek perancangan ini juga diproses oleh karena ingin mengembalikan dareah yang dulunya tempat pameran budaya yang sudah tidak difungsikan menjadi daerah yang aktif untuk membawa pengaruh ekonomi yang baik serta pemeliharaan seni budaya dengan efektif. Kata kunci: Seni SULUT, Pasar Seni, Arsitektur Neo Vernakular
PUSAT BUDAYA SUKU MOI DI SORONG: Arsitektur Regionalisme Navalin R. Makawewe; Reny Syafriny; Ricky M.S. Lakat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sorong merupakan suatu daerah Papua barat yang memiliki kesenian dan kebudayaan yang berpotensi sehingga dapat menjadi daya Tarik untuk wisatawan local maunpun internasional. Artefak Budaya masih terawat hingga sekarang sangat menarik untuk di lihat dan dapat mengedukasi masyarakat. Beberapa kesenian bahkan adat istiadat penduduk setempat masih terlihat sebagai ciri khas budaya Suku Moi. Hal ini merupakan aset bagi pemerintah untuk mengembangkan sektor kepariwisatan bahwa sorongmerupakan salah satu daerah di ProvinsiPapua Barat yang memiliki keanekeragamanbudayayang tak kalah dengan daerah lain. Akan tetapi permasalahan yang dihadapi untuk melestarikan budaya suku moi di Sorong adalah tidak adanya wadah yang terpusat serta promosi budaya secara continue kepada wisatawan local maupun wisatawan internasional. Untuk itu ide yang ditawarkan adalah perencanaan dan perancangan Pusat Budaya Suku Moidi Sorong. Pendekatan yang diterapkan pada perancangan Pusat Budaya Suku Moi di Sorongyaitu Arsitektur Regionalisme yaitu bangunan yang memiliki gaya desain modern tetapi tidak meghilangkan ciri khas daerah tersebut Dan adanya dukungan oleh Pemerintah kota sorong yang telah berkomitmen akan melestarikan adat suku moi, sesuaidengan Perda kota sorong no 10tahn2017 tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat moi di kota sorong. diharapkan dapat menunjang kelestarian budaya suku moi sebagai identitas jati diri daerah sorong. Kata kunci : Pusat, Budaya Suku Moi,Sorong
PUSAT WISATA KULINER DI TONDANO: Implementasi Waterfront Architecture Virgin M. N. Karwur; Frits O.P. Siregar; Aristotulus E. Tungka
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, selain sebagai sumber energi yang membantu manusia untuk melakukan aktifitas sehari-hari, makanan juga memiliki peran yang besar dalam kesehatan manusia. Zaman sekarang, kuliner bukan hanya sebagai pemenuh kebutuhan jasmani namun juga sebagai pelengkap gaya hidup. Kuliner mencerminkan identitas budaya yang menciptakan perbedaan pada ciri khas kuliner di setiap daerah. Pusat Wisata Kuliner merupakan tempat berlangsungnya kegiatan jual beli produk kuliner yang di wadahi dalam suatu tempat. Jenis kuliner yang di tawarkan beragam mulai dari kuliner internasional, kuliner Indonesisa dan kuliner Minahasa, dengan banyaknya jenis kuliner yang tersedia dapat memfasilitasi pedagang kuliner yang ingin mengembangkan usaha mereka dengan memanfaatkan tempat yang disediakan. Kata Kunci: Wisata Kuliner, Waterfront
E-SPORT ARENA DI MANADO : High-tech Architecture Yordan A. A. Kainage; Raymond D. Ch. Tarore; Ingerid L. Moniaga
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan E-Sport di Indonesia dalam tahun-tahun terakhir mengalami peningkatan yang begitu pesat. Ini dikarenakan teknologi yang terus berkembang sehingga banyak bermunculan game-game mobile yang sangat populer, seperti Mobile Legend, PUBG Mobile, Free Fire, dsb. Dukungan dari pemerintah terhadap industri E-Sport sudah terbukti dengan adanya Turnamen Piala Presiden Esport dan Piala Menpora Esport, dan E-Sport juga sudah masuk dalam cabang yang dipertandingkan pada PON, SEA GAMES, ASIAN GAMES. Maksud dari perancangan ini adalah mendesain E-SPORT ARENA di Kota Manado yang dapat mewadahi minat masyarakat dan kegiatan E-Sport yang ada di Indonesia khususnya di Kota Manado dengan tujuan merancang bangunan E-Sport Arena yang menunjang Visi Kota Manado sebagai Kota Pariwisata serta merancang bangunan E-Sport Arena dengan penerapan tema High Tech Architecture.Pendekatan perancangan yang dilakukan adalah pendekatan terhadap tipologi objek, pendekatan lokasional, dan pendekatan tematik. Serta menggunakan metode perancangan lima langkah menurut Tim Mc. GINTY adalah mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik. Perancangan di dalamnya termasuk mengidentifikasi masalah, menggunakan metode dan melakukan sintesa. Implementasi tema rancangan yang berdasarkan pada kajian tematik didapatkan prinsip-prinsip tematik, seperti Fleksibilitas Ruang, Plug In Pod, Structural Expression yang telah diimplementasikan kedalam aspek-aspek rancangan, seperti Konfigurasi bentuk bangunan, Ruang dalam, Selubung, Struktur. E-Sports Arena memiliki geometri dasar segi empat karena mengikuti bentuk asli tapak, tapi dilakukan transformasi substraktif bentuk massa agar tidak terlalu monoton. Interior Arena Turnamen menggunakan warna-warna gelap dengan pengaturan penchayaan RGB (red, green, blue) yang memberikan kesan ekspresif dan juga dinamis. Terdapat panggung fleksibel yang dapat berubah sesuai dengan kebutuhan, serta terdapat LED screen raksasa ditengah arena untuk memanjakan mata para penonton. Pada ruang luar RTH dan RTNH terdapat beberapa elemen softscape dan hardscape yaitu vegetasi, taman, air, entry gate, pedestrian way, serta lampu.Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan adanya E-Sport Arena di Manado tidak hanya dapat menjadi wadah penyaluran bakat kaum muda dalam dunia E-Sports tapi dapat juga berdampak baik terhadap perekonomian Indonesia khususnya di Kota Manado. Dengan perancangan E-Sport Arena yang menerapkan tema High tech Architecture dapat menjadi citra baru untuk Kota Manado sekaligus juga dapat menjadi ikon Kota Manado. Kata Kunci: E-Sport, Arena, High-tech, Turnamen, Manado
PUSAT INDUSTRI KREATIF DI MINAHASA: Arsitektur Post Modern Preyshe F. A. Kawung; Julianus A. R. Sondakh; Pierre H. Gosal
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya masyarakat Minahasa melahirkan seni dan kreatifitas seperti tarian, musik, kerajinan, makanan, lukisan, bermacam kain batik dan tenun, dan lain sebagainnya. Maka, perlunya suatu wadah untuk yang menjadi tempat mengembangkan setiap kegiatan yang ada dimana hal ini bertujuan agar tetap melestarikan budaya yang ada dan sebagai media untuk mengembangkan, memamerkan, mempromosikan kegiatan kreatifitas, baik lewat pentas seni maupun penjualan karya. Setiap orang yang mengambil bagian dalam kegiatan ini juga dapat meningkatkan perekonomiannya lewat mengkormesilkan hasil karya ataupun mementaskannya. Selain itu, setiap pelaku ekonomi yang berhubungan dengan produksi seni juga dapat menerima keuntungan, seperti mereka yang menjadi penyalur bahan baku karya seni dan lainya. Maka hasil dari objek ini adalah menghadirkan tempat yang memiliki studio atau sanggar produksi karya seni, studio atau sanggar untuk latihan musik dan tari, area pameran dan pentas. Hal ini bertujuan agar setiap pengembangan kreatifitas yang ada dapat terdukung dari proses produksi sampai siap dipasarkan. Pada proses perancangan objek Pusat Industru Kreatif di Minahasa ini menggunakan tema Arsitektur Post Modern untuk menghadirkan hasil rancangan yang berbaur antara modern dan unsur budaya Minahasa. Kata Kunci: Pusat Industri Kreatif, Arsitektur Post Modern
GEDUNG KONVENSI DI KAWASAN PENTECOSTAL CENTRE GPdI SULUT MANADO: Manifestasi Konsep Spiritual Glory Dalam Arsitektur Kristanya C. E. Tendean; Dwight M. Rondonuwu; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Pentecostal Centre GPdI Sulut merupakan suatu kawasan pusat pelaksanaan kegiatan Jemaat Kristiani denominasi GPdI se- Sulawesi Utara. Dimana Kawasan ini difungsikan sebagai tempat pelaksanaan berbagai kegiatan-kegiatan akbar dari Gereja GPdI baik bersakala regional, nasional maupun internasional, di dalam kawasan ini juga terdapat kantor majelis daerah GPdI Sulut sebagai tempat untuk mengkoordinasi pelayanan di daerah Sulawesi Utara. Kawasan ini diketahui sedang dikembangkan oleh MD GPdI Sulut yaitu dengan penambahan beberapa fasilitas seperti Sekolah SD-SMP-SMK Terpadu, Universitas, dan juga Permukiman Jemaat/Hamba Tuhan GPdI. Sejalan dengan perkembangan pelayanan GPdI yang ada juga dilihat dari fungsi Kawasan dan tujuan untuk melengkapi setiap fasilitas-fasilitas yang ada di dalam Kawasan, Maka kehadiran suatu fasilitas sebagai wadah yang dapat menampung dan menunjang segala kegiatan dengan skala yang besar seperti Gedung Konvensi sangat dibutuhkan pada Kawasan ini. Dengan Perancangan fasilitas Gedung Konvensi pada Kawasan maka dapat membantu pelaksanaan setiap kegiatan lebih terorganisir dan dapat mengembangkan kegitana pelayanan dari GPdI di Sulawesi Utara sebagai suatu Organisasi Gereja. Dalam Perancangan ini, proses dan metode desain yang digunakan mengacu pada Proses desain Generasi Kedua (Berciri argumentative) yang dikemukakan oleh Horst Rittel (1972), dengan menggunakan mekanisme Model proses desain argumentatif Pengembangan Pengembangan Varietas – Reduksi Varietas (Variety Generation – Variety Reduction) oleh Horst Rittel. Dimana metode ini bertujuan untuk memperoleh solusi dari identifikasi masalah yang ada dengan beberapa alternatif, untuk mencapai alternatif terbaik berdasarkan argumentasi mendalam, dalam aktivitas ini terdapat keterlibatan partisipan yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang menjadi dasar argumentasi. Perancangan Gedung Konvensi ini dinilai dapat merespon kebutuhan fasilitas yang ada dalam Kawasan Pentecostal Centre juga untuk mewadahi segala kegiatan pelayanan yang akan dilaksanakan oleh Gereja GPdI dilengkapi fasilitas yang memadai. Dengan dilakukan pemaksimalan program ruang dan penataan ruang khususnya untuk kegiatan utama yaitu kegiatan konvensi baik ber-skala kecil maupun ber-skala besar. Serta penataan lanskap Tapak dan Kawasan yang bertujuan menata ruang luar yang dapat difungsikan dengan baik dan sirkulasi yang mampu menunjang setiap fasilitas yang ada dalam Kawasan. Dengan mengangkat tema Manifestasi Konsep ‘Spiritual Glory’ dalam Arsitektur maka Gedung Konvensi di Kawasan dapat Menampilkan/Mengekspresikan suatu kosep spiritual yang mampu mempengaruhi keadaan batin manusia sesuai dengan tujuan makna yang ingin disampaikan yaitu untuk merepresentasi citra pengguna dan juga Gereja GPdI. Kata Kunci: Kawasan Pentecostal Centre, Gedung Konvensi, GPdI, Sulawesi Utara, Spiritual Glory.
PUSAT SENI MINAHASA UTARA: Arsitektur Reginalisme Fensi Koloay; Julianus A. R. Sondakh; Steven Lintong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Seni merupakan sarana untuk mengembangkan kegiatan kesenian dan sebagai sarana edukasi pengetahuan tentang kesenian, akan tetapi di Minahasa Utara belum terdapat tempat atau wadah maka dibuat Pusat Seni Minahasa Utara dengan tema Arsitektur Regionalisme. Adapun tujuan perancangan Pusat Seni untuk memfasilitasi kegiatan kesenian secara baik dan memperlihatkan desain khusus yang mencirikan kebudayaan yaitu dengan pendekatan kebudayaan minahasa Utara. Perancangan Pusat Seni ini diharapkan bermanfaat untuk melestarikan kesenian dan meningkatkan minat masyarakat terhadap kesenian. Serta sebagai sarana edukasi, rekreasi dan sebagai tempat penyampaian karya seni untu meningkatkan perekonomian masyarakat dari segi kesenian. Kata Kunci: Pusat Seni Minahasa Utara, Arsitektur Regionalisme, Kebudayaan

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue