cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 862 Documents
GEREJA GMIM BUKIT SION KANONANG DAN FASILITAS PENUNJANG “PENGGABUNGAN KONSEP INTIMACY DAN SIMBOLISASI KEBUDAYAAN MINAHASA” Kamurahang, Ryly M.; Makarau, Vicky H.; Sembel, Amanda S.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kekristenan sudah mengakar di Minahasa.Mayoritas orang Minahasa beragama Kristen. Persoalan kontemporer kekristenan Minahasa adalah bagaimana mengakrabkan kebudayaan Minahasa dengan Injil yang dulunya dibawa masuk oleh para Zending Barat. Kebudayaan dan agama, belakangan mulai dianggap sebagai sesuatu yang saling terkait erat. Agama, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu gejala kebudayaan. Menurut Alm. Pdt. Dr. Josef M. Saruan, agama dan kebudayaan dapat diibaratkan seperti dua sisi dari satu uang koin logam. “Dua hal yang sifatnya simultan, tidak dapat diurutkan atau diparaleklan apalagi dipisahkan,” tulis Pdt. Saruan dalam bukunya Agama dan Kebudayaan dalam Konteks Minahasa (2001). Kebudayaan, menurut Pdt. Saruan menyangkut manusia, lingkungannya, ruang dan waktu, tindakan/aktivitas, kelakuan, dan kecakapannya menerima warisan sosial dalam proses yang melahirkan interaksi sistem-sistem, nilai-nilai, simbol dengan sifat dinamis, berubah-ubah dan fungsional dan mencapai hasil dan tingkat capai, yang semuanya untuk melestarikan kehidupan manusia. Konsep Budaya Minahasa akan diterapkan bersamaan dengan konsep Intimacy dalam bangunan Gereja GMIM Bukit Sion Kanonang  sehingga  bangunan yang dirancang meskipun mengikuti  arsitektur tradisional Minahasa tapi tetap menekankan onsep kesakralan dalam Gereja. Selain itu, dengan penerapan tema tersebut tentunya dapat menambah nilai estetika dari desain bangunan. Tujuan dari penerapan Penggabungan Konsep Intimacy dan Simbolisasi Kebudayaan Minahasa yaitu untuk menunjang tujuan dari objek rancang. Sebagai Bangunan tempat peribadatan orang Kristen tentu saja unsur kesakralan bangunan sangat berkaitan erat tetapi sebagai representative daerah khususnya Minahasa unsur tradiosional juga tidak kalah pentingnya. Sehingga dengan upaya ini diharapkan agar unsur-unsur daerah dapat dikenal kembali oleh masyarakat. Kata Kunci : Intimacy, Simbolisasi Kebudayaan Minahasa, GMIM Bukit Sion Kanonang
GALERI SENI DI MANADO. Folding Architecture Patricia H. N. Taliawo; Raymond Ch. Tarore; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20697

Abstract

Manado adalah kota dimana seni semakin diapresiasi seiring berkembangnya waktu. Tetapi wadah untuk menyelenggarakan kegiatan seni masih sangatlah kurang sehingga kegiatan seni yang dilakukan selalu ditempat-tempat terbuka seperti pertokoan yang bukan untuk khusus penyelenggaraan seni dilakukan, padahal seni perlu diapresiasi dengan cara yang menarik dan penuh seni.Folding Architecture merupakan suatu proses dalam desain arsitektur yang menghasilkan bentukan dengan cara bereksperimen dengan lipatan. Penerapannya ke dalam proses perancangan arsitektur adalah dengan menggunakan karakter kertas dan mengubahnya/mentransformasikannya melalui proses lipat, potong, ditekuk dan lain-lain sehingga menghasilkan bentukan arsitektur yang diinginkan.Dengan pendekatan Folding Architecture atau arsitektur folding ini, Galeri Seni di Manado ini perancangan dan penerapannya pada bentuk bangunan dilandasi dengan seni dan keindahan serta fungsi yang lebih kompleks, sehingga para pekerja seni dapat merealisasikan setiap potensi diri mereka dalam wadah yang bukan hanya menjadi tempat pameran seni yang sudah jadi tetapi tempat dimana proses pembuatan seni dapat berlangsung sekaligus menjadi tempat dimana para pelaku seni dapat belajar dengan pendidik yang membantu mereka mengembangkan potensi seni.(Kata Kunci : Art Gallery, Galeri Seni , Folding Architecture)
KAWASAN WISATA DAN KURSUS KULINER SULAWESI UTARA - Implementasi Konsep Metafora Konkrit pada Desain Arsitektur Tombokan, Eunike L.; Pouluan, Roosje J.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KAWASAN WISATA DAN KURSUS KULINER SULAWESI UTARA (IMPLEMENTASI KONSEP METAFORA KONKRIT PADA DESAIN ARSITEKTUR) Eunike Lidya Tombokan[1] Roosje J. Poluan[2]   ABSTRAK Kuliner merupakan suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner juga merupakan salah satu bagian dari budaya daerah.  Kawasan wisata kuliner merupakan suatu area wisata masak-memasak makanan dan minuman yang beranekaragam serta berbagai kegiatan hiburan yang berhubungan dengan masak-memasak. Propinsi Sulawesi Utara yang beribukotakan Kota Manado, terdiri dari beragam suku dan budaya, termasuk didalamnya memiliki beraneka ragam kuliner dan sumber daya makanan yang berlimpah. Namun demikian keanekaragaman kuliner yang dimiliki oleh Sulawesi Utara masih terbagi-bagi atau tersebar dibeberapa tempat dan kurang terkelola dengan baik, sehingga masih sulit dijangkau dan dinikmati oleh wisatawan. Untuk itu diperlukan suatu wadah yang dapat menampung keanekaragaman kuliner tersebut, serta menampung berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kuliner yang dilengkapi dengan fasilitas kursus kuliner, berupa “Kawasan Wisata Dan Kursus Kuliner Sulawesi Utara”. Kawasan wisata dan kursus kuliner Sulawesi Utara ini dirancang dengan mengusung tema implementasi konsep metafora konkrit pada desain arsitektur. Tema yang diterapkan pada rancangan ini menunjukkan bagaimana suatu kesan dari penataan ruang luar serta bentuk fasade bangunan yang mengambil bentuk konkrit  dari ikan cakalang. Dari tema rancangan ini yang merupakan penerapan bentuk ikan cakalang pada konsep metafora konkrit, dapat memberikan gambaran akan bentuk yang berkaitan langsung pada ciri khas makanan Sulawesi Utara. Sehingga dengan hadirnya objek ini, diharapkan dapat membantu memperkenalkan budaya daerah Sulawesi Utara khususnya dalam bidang kuliner. Kata kunci: Kawasan, Wisata, Kuliner, Kursus, Metafora Konkrit [1] Mahasiswa PS 1 Arsitektur UNSRAT [2] Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT
ARSITEKTUR VENTURI TERHADAP GEDUNG KANTOR DPRD KOTA MANADO. Walangitan, Wilma O. E. N.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitektur memiliki peran penting dalam mewujudkan bentuk desain suatu bangunan yang dapat mewadahi kebutuhan manusia termasuk pemerintah sebagai wakil rakyat. Tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat dapat berlangsung dengan baik apabila didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai seperti ketersediaan gedung kantor yang representatif, nyaman, dan indah. Gedung kantor sebagai bangunan tempat mengurus suatu pekerjaan pemerintahan dan menjadi tugas seorang arsitek untuk mengeksplorasi teori, ide ataupun gagasannya ke dalam realitas perancangan arsitektural yang selama ini dalam pelaksanaan pembangunan proyek dianggap sebagai materi yang kurang relevan, serta masih bersifat subjektif. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan metode perancangan arsitektur gedung kantor DPRD Kota dan menghasilkan suatu rancangan bentuk desain gedung kantor dengan penerapan arsitektur Venturi. Kegiatan perancangan arsitektur memperhatikan tahapan- tahapan atau prosedur kegiatan dalam perancangan arsitektur yang dikenal sebagai metode perancangan atau metode merancang. Penerapan metode perancangan yang tepat akan mewujudkan hasil rancangan objek arsitektur ke dalam bentukbangunan nyata. Teknik wawancara, survey, dan studi literatur/pustaka adalah tahapan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yang dilanjutkan dengan tahapan analisa dan sintesa kemudian tahapan perancangan sebagai wujud penerapan ide desain arsitektur Venturi.Melalui karya arsitektural Venturi ditemukan karakterisitik ciri khas bentuk perancangan arsitektur Venturi yaitu penerapan atau implementasi teori “ Less is Bore” disemua karya arsitektural Venturi dalam wujud implementasi essay Venturi: Complexity and Contradiction in Architecture dan Learning From Las Vegas.Karakteristik arsitektur both-and, double function, ambiguity, inside and outside, serta conventional element adalah wujud kompleksitas dan kontradiksi dalam arsitektur Venturi, begitu pula penerapan decorated shed pada karya arsitektural Venturi sedangkan arsitektur Venturi di Gedung Kantor DPRD Kota Manado berwujud penerapan perpaduan bentukan geometri, bentuk jendela terbuka dan tertutup, partisi transparan untuk pembatasan ruang, penggunaan material beton bertulang dan bata, serta kayu dan aluminium terangkum dalam konsep kompleksitas dan kontradiksi Venturi. Kejelasan penerapan arsitektur Venturi terhadap gedung kantor DPRD Kota Manado sudah ada namun masih transparan sehingga diperlukan kejelasan dengan cara mendesain Gedung Kantor DPRD Kota Manado yang baru.Kata Kunci: Arsitektur Venturi, karakterisitik arsitektur, Gedung Kantor, DPRD Kota Manado 
REGENERASI MUSEUM NEGERI PROVINSI SULAWESI UTARA (PENERAPAN KONSEP REKAM JEJAK J. MAYER H. SEBAGAI STRATEGI DESAIN ) Rantung, Septian K.; Erdiono, Deddy; Karongkong, Hendriek H.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manado adalah kota ekowisata dan merupakan salah satu kota berkembang di dunia dimana terdapat peninggalan-peninggalan sejarah maupun budaya daerah dalam jumlah yang besar berada di dalam Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara, namun seiring dengan perkembangan zaman, nilai-nilai sejarah dan budaya yang masih dilestarikan dan dipamerkan di museum mulai dilupakan oleh penduduk setempat sehingga kebudayaan daerahpun mulai ditinggalkan oleh generasi-generasi dewasa ini. Oleh sebab itu guna meningkatkan minat dan kepedulian masyarakat akan pelestarian kesenian dan kebudayaan di Sulawesi Utara, dalam rangka menghadirkan dan menghidupkan kembali kegiatan pemeliharaan dan rekreasi museum ini, maka perlu adanya upaya regenerasi sepenuhnya baik itu lingkungan, bangunan, maupun fungsi yang ada serta mewadahi kebutuhan masyarakat saat ini dengan fasilitas penunjang yang baru dan bekerjasama dengan pihak swasta untuk menghadirkan museum dengan konsep baru dan berdasarkan pada strategi rekam jejak dari arsitek asal jerman yaitu Jurgen Mayer H. yang berupa duplikasi, rotasi dan mutasi sehingga bisa menciptakan museum dengan suasana rekreatif sekaligus edukatif dalam pembangunan museum ini. Kata kunci : Regenerasi, Museum, Provinsi Sulawesi Utara, Rekam Jejak, J. Mayer H
SPORT MALL DI MANADO. Hybrid . Ali; . Sangkertadi; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23682

Abstract

Sulawesi Utara m erupakan salah satu daerah di Indonesia dengan berbagai latar belakang sosial, budaya, ekonom i, serta m em iliki m asyarakat yang m ajem uk. Sem akin beragam nya m asyarakat Sulawesi Utara, semakin beragam juga kebutuhan yang akan dipenuhi. Salah satunya kebutuhan akan perbelanjaan dan hiburan. Kota Manado m erupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, dim ana Kota Manado mem iliki masyarakat yang sebagian adalah pem inat dan penikmat olahraga akan tetapi tidak m em iliki pusat perbelanjaan alat-alat olahraga yang lengkap sehingga sebagaian orang m em ilih untuk mem esan alat-alat olahraga diluar daerah Kota Manado. Melalui perancangan Sport Mall ini diharapkan dapat m em enuhi kebutuhan masyarakan akan  tem pat  perbelanjaan  dengan  fasilitas-fasilitas yang m enyediakan alat-alat pendukung kegiatan olahraga. Sport Mall di Kota Manado ini m engangkat tem a Hybrid Arsitektur, konsep Hybrid penggabungan enjadi langka dalam pengolahan bentuk yang diharapkan dapat m empunyai nilai lebih dan bisa m emberikan warna untuk bangunan-bangunan yang ada di Kota Manado.\ Kata kunci : Sport, Mall, Hybrid
RUMAH SAKIT KANKER ANAK DI MANADO. Healing Environment Reza C. Teppie; Dwight M. Rondonuwu; Roosje J. Poluan
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21252

Abstract

Rumah Sakit Kanker Anak merupakan fasilitas kesehatan yang khusus menangani anak-anak penderita kanker. Berdasarkan permasalahan yang ada di kota Manado, tingginya peningkatan jumlah anak-anak penderita penyakit kanker di Manado belum diimbangi dengan perencanaan pembangunan fasilitas kesehatan yang khusus menangani penyakit kanker pada anak secara medis dan paliatif. Perancangan fasilitas Rumah Sakit Kanker Anak menerapkan tema Healing Environment yang  mendukung proses penyembuhan suatu penyakit dengan memperhatikan semua aspek-aspek positif lingkungan yang baik kepada anak-anak penderita kanker.Tujuan perancangan adalah untuk merancang fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan perawatan dan pengobatan yang maksimal bagi anak-anak penderita kanker, serta menyediakan suatu lingkungan rumah sakit yang mendukung pemulihan pasien secara psikologis. Metode yang digunakan dalam perancangan tersebut adalah Proses Desain Generasi II dengan pendekatan 3 aspek yaitu pendekatan tipologi objek, pendekatan analisa tapak dan lingkunagan, dan pendekatan tematik. Hasil dari proses perancangan berupa konsep rancangan yang dapat dilihat pada gambar-gambar seperti layout, site plan, denah, tampak, potongan, perpektif dan gambar lainnya.Penerapan tema Healing Environment akan banyak di terapkan pada ruang luar objek rancangan dan dapat dilihat pada konsep aplikasi tematik, serta konsep perancangan tapak dan ruang luar. Kata Kunci: Rumah Sakit Kanker Anak, Healing Environment.
GRAHA SENI DAN KREATIVITAS ANAK DI MANADO (Perilaku Dalam Arsitektur) Saidi, Fernita; Poluan, Roosje J.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Anak sebagai tunas muda harapan masa depan bangsa harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang saling menunjang untuk membawa bangsa menjadi bangsa yang besar dan terdepan. Graha Seni dan Kreativitas Anak di Manado merupakan suatu wadah bagi anak-anak untuk bermain dan belajar dengan didukung fasilitas penunjang yang dibuat sedemikian rupa untuk menunjang perkembangan pada diri anak, di mana anak dibiarkan bebas berkreasi, bereksplorasi, dan bermain dengan imajinasinya. Graha Seni dan Kreativitas Anak di Manado sebagai sarana pengembangan Seni dan Kreativitas Anak dengan pendekatan Tema yang Diangkat yaitu Perilaku Dalam Arsitektur adalah sebuah fasilitas bagi anak-anak usia 1 - 12 tahun pada khususnya dengan menerapkan konsep Seni dan Kreativitas yakni bermain sambil belajar (fun learning) yang bertujuan membantu pengembangan diri anak-anak serta menggunakan karakteristik anak-anak dalam berbagai kelompok usia sebagai dasar perancangan, baik mikro (jenis kegiatan dan ruang) maupun makro site dan desain bangunan). Pendekatan Perilaku Dalam Arsitektur digunakan sebagai upaya untuk menghasilkan bangunan yang sesuai dengan sasaran penggunanya, di mana bangunan dirancang berdasarkan perilaku pengguna dan bukan pengguna yang menyesuaikan bangunan. Keaktifan dalam bermain membutuhkan perhatian khusus, terutama dari segi keamanannya sehingga mempengaruhi pula pada bentuk dan pemilihan material bangunan. Kata Kunci: Seni dan Kreativitas, Anak, Perilaku dalam Arsitektur.
SEKOLAH SEPAK BOLA LIVERPOOL DI MANADO ‘IMPLEMENTASI GOLDEN SECTION DALAM ARSITEKTUR’ Subagia, I Putu M. H.; Sangkertadi, Prof
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sepak Bola adalah cabang olahraga yang banyak disukai masyarakat di seluruh dunia. Banyak orang yang memiliki cita-cita dapat menjadi pemain sepakbola profesional suatu saat nanti. Untuk menjadi pesepakbola yang profesional dibutuhkan suatu wadah yang dapat mewujudkannya, salah satunya adalah Sekolah Sepak Bola (SSB). Melihat belum adanya Sekolah Sepak Bola di Manado yang mampu memfasilitasi setiap siswanya dengan baik, penulis tertarik untuk merencanakan pembangunan Sekolah Sepakbola dengan naungan langsung dari klub Sepak Bola asal kota Liverpool yaitu Liverpool FC, demi mencetak pesepakbola profesional yang bisa berprestasi tidak hanya dalam skala nasional tapi juga diharapkan mampu berbuat banyak di kancah internasional. Kata Kunci : Sekolah Sepak Bola, Liverpool, Liverpool FC
GEREJA GMIM DI WOLOAN RECIPROCAL FRAME SEBAGAI MANIFESTASI SIMBOL Korompu, Febrian F.; Gosal, Pierre H.; Makarau, Vicky
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Sulawesi utara salah satu golongan Kristen protestan yang ada, tergabung dalam kelompok yang disebut GMIM dan seperti orang Kristen pada umumnya, GMIM mempunyai tempat bersekutu dan beribadah yang disebut dengan Gereja. Dalam Perjanjian Baru di Alkitab, Eklesia mempunyai arti kaum yang dipanggil keluar untuk hidup bagi Tuhan, beribadah kepada Tuhan dan melayani Tuhan. Dapat disimpulkan bahwa gereja bukanlah “tempat” melainkan “orang”, melalui hal tersebut maka makna sesungguhnya dari gereja tersebut akan coba digambarkan pada desain gereja kali ini menggunakan tema Reciprocal Frame. Reciprocal Frame (RF) adalah sebuah struktur 3 dimensi yang terdiri dari balok yang saling menopang satu sama lain. Dalam buku Reciprocal Frame Architecture (Olga Popovic Larsen, 2008: hal 51) disebutkan bahwa syarat jumlah minimum untuk membuat satu struktur Reciprocal Frame adalah 3 buah tiang. Jika dihubungkan dengan kekristenan maka dapat dilihat dari dasar kepercayaan orang Kristen yaitu Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus atau biasa disebut Tritunggal. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dilihat kesamaan dalam hal dasar dari Reciprocal Frame dan juga dasar kepercayaan orang Kristen. Melalui Metode Perancangan dengan menggunakan  pendekatan Tematik, Tipologi dan juga analisis tapak maka dihasilkanlah sebuah konsep desain seperti yang ada pada hasil perancangan Hal yang paling sulit adalah mengaplikasikan konsep ini ke dalam sebuah gambar kerja, karena tema ini merupakan tema yang berkaitan dengan struktur maka perlu perhitungan yang akurat dan juga banyak detail sambungan kayu yang harus digambar dengan sangat presisi. Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki maka jadilah sebuah konsep Gereja seperti yang ada pada hasil perancangan di atas. Kata kunci: Reciprocal Frame, Gereja, Kristen

Page 4 of 87 | Total Record : 862


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue