cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 862 Documents
KONSEP LINGUISTIK DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR Rawung, Astrid; Makainas, Indradjaja
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Karya tulis ini menjelaskan tentang konsep Linguistik yang di hubungkan dalam suatu rancangan Arsitektur. Konsep ini untuk mengkaji sejauh mana pemahaman konsep Linguistik yang dapat menyatu dengan Arsitektur, sehingga dapat melahirkan suatu ide-ide rancangan yang komprehensif dengan penggabungan tata bahasa komunikasi dan objek yang akan dirancang. Sebagian besar perancang / para Arsitek membawa pengetahuan individu dan perspektif untuk tim kerjanya, termasuk dalam mengemukakan hipotesis perancang. Hipotesis kemudian diuji dalam bentuk pengamatan dengan tata bahasa struktur (bahasa melalui konsep yang disajikan). Bahasa bermain setidaknya dua peran dalam suatu desain. Pertama, bahasa berfungsi sebagai representasi dari ide dan konsep melalui perilaku Linguistik yang mewakili struktur pemikiran selama proses desain. Kedua, bahasa juga melakukan tindakan dan dapat  menciptakan hasil karyad alam bentuk yang dahulunya berupa struktur pemikiran, kini dapat menjadi objek-objek rancangan bangunan yang terstruktur.Hal ini memungkinkan para perancang untuk memiliki hubungan yang jelas, antara ide-ide yang tersimpan dalam pikiran masing-masing dan dari semuanya itu, dapat menghasilkan komunikasi dalam konsep desain bentuk dan ruang yang Arsitektural. Kata Kunci: Linguistik, Bahasa
Makna Rumah bagi Masyarakat Pengrajin Kayu di Desa Leilem Najoan, Stephanie J.; Waani, Judy O.; Egam, Pingkan P.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah menjadi kebutuhan manusia, hadirnya rumah dimaknai sebagai bagian dari adaptasi manusia terhadap lingkungan, sehingga tercipta wadah untuk bisa bernaung dan bebas dari ancaman luar. Menjadi sebuah fenomena di Desa Leilem dimana pengrajin kayu menggunakan rumah bukan hanya sebagai tempat tinggal namun digunakan sebagai tempat berusaha, dengan mempertahankan pekerjaan warisan yang ada sehingga Desa Leilem dikenalsebagai Desa Home Industri.Fokus penelitian ini pada makna dan perilaku pengrajin kayu dalam menempati rumah yang ada. Metode penelitian menggunakan metode Fenomenologi. Penelitian dimulai dengan grand tour dilanjutkan dengan mini tour. Data yang didapat, dianalisis dengan cara induktif. Analisis dimulai dari catatan lapangankemudian disusun dalam unit informasi dan dikategorisasikan secara bertahap dalam tema-tema dan konsep-konsep.Hasil penelitian ditemukan bahwa makna rumah tergambar dari tema-tema yang terbangun dari unit-unit informasi yang ada 1. Tema Hak Milik, 2. Tema Modal, 3. Tema Belajar, 4. Tema Ruang ba Cet (mengecat), 5. Tema Ruang Ba pahat (Memahat), 6. Tema Kerabat, 7. Tema Ruang Momasa (memasak), 8. Tema Ruang ba simpang (menyimpan), 9. Tema Ruang Pamer, 10. Tema Baku Bantu (saling membantu), 11. Tema ruang baku lebe dulu (saling berebutan), 12. Tema ruang ba pers (tempat pers), 13. tema ruang Ba ketang/sekap (menyekap), 14 Tema Ruang Ba Rakit (merakit) 15. Tema Ruang Ba Panel (tempat panel) dan 16. Tema Ruang Baku Pinjam (Saling meminjam). Konsep yang ditemukan 1. Konsep Kepemilikan, 2. Konsep Penanda Ruang Kerja 3. Konsep Kebersamaan, 4. Konsep Keberadaan Ruang.Kata-kunci : Rumah, Pengrajin Kayu, Leilem, Makna, Ruang
OCEANARIUM di MANADO. Arsitektur Biomimetik Kriswanto W. Zachawerus; Dwight M. Rondonuwu; Octavianus H. A. Rogi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i2.25586

Abstract

Oceanarium merupakan sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan hewan-hewan air laut yang ditempatkan dalam suatu Akuarium raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya. Kota Manado  merupakan kota dengan banyak potensi akan pariwisata dan dikenal sebagai daerah tujuan wisata di kawasan timur Indonesia, khususnya pulau Bunaken sudah lama dikenal dengan taman bawah lautnya yang sangat indah sehingga mendapat perhatian khusus dan menjadi salah satu misi pemerintah Kota Manado untuk mengembangkannya. karena dibutuhkannya begitu banyak biaya untuk mengunjungi dan melihat nya dan juga tidak bisa semua kalangan untuk bisa mengunjunginya. maka perlu dihadirkan objek Oceanarium ini untuk bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat kota Manado dan sekitarnya. Tujuannya Merancang sebuah Oceanarium di Manado dengan tema biomimetik yang nantinya bisa membangkitkan citra wisata kota Manado dan memiliki sarana rekreasi, sarana edukasi, dan sarana konservasi sehingga bisa dijadikan sebagai landmark wisata kota Manado. Tema Biomimetics Architecture adalah tema yang memiliki keterkaitan erat dengan makhluk hidup dan alam sehingga dirasa cocok untuk objek Oceanarium ini yang isinya juga berhubungan dengan makhluk hidup dan alam. Pendekatan dalam proses perancangan ini melalui kajian tipologi objek, konsep tematik, dan pendekatan terhadap analisa tapak dan lingkungan dilakukan dengan metode deskriptif dengan tahapan pengumpulan data, analisis data, dan transformasi konsep. hasil dari proses perancangan terdiri dari layout, siteplan, denah, tampak, potongan, perspektif, dan gambar tambahan lainnya. Dimana tema Biomimetics Architecture diterapkan pada rencana tapak kawasan Oceanarium yang mengambil bentuk dari makhluk hidup dan alam. Faktor yang berkontribusi terhadap tema ini  seperti bentukan dan suasana yang diterapkan pada massa bangunan dan ruang luar pada perancangan oceanarium sebagai penerapan tema Biomimetics Architecture. Kata kunci : Kota Manado, Oceanarium, Biomimetics Architecture 
SEKOLAH TINGGI MUSIK GEREJA DI MANADO HARMONI DALAM ARSITEKTUR DAN KONTEMPORER Pitoy, Jonas W.; Rengkung, Joseph
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unsur-unsur dalam ibadah selain pemberitaan Firman Tuhan (khotbah), maka ada unsur satu lagi yang sangat penting yaitu puji-pujian dalam ibadah. Peranan musik yang sangat besar pengaruh dalam kebaktian ini sering diremehkan oleh penyelenggara kebaktian, padahal ini adalah salah satu unsur yang sangat vital dalam ibadah, karena meningkatkan kualitas musik dalam kebaktian maka kualitas ibadah akan semakin baik pula, dan ini membawa pengaruh positif bagi perkembangan jemaat. Pemikiran yang terjadi di gereja-gereja saat ini ialah bahwa untuk melayani Tuhan dalam bidang musik tidak diperlukan keahlian yang “sangat” mendalam, dengan memiliki teknik bermain musik yang lumayan dan tidak perlu sekolah itu sudah di kategorikan cukup, hal ini sangat berbeda dengan pandangan yang seharusnya tertulis di Alkitab, di dalam Kitab Keluaran tertulis bahwa dalam kebaktian ada pada jaman itu, ada kumpulan orang yang dibentuk atas perintah Tuhan untuk melayani ibadah dalam bidang musik, mereka disebut ahli-ahli musik, melalui hal inilah maka sangat diperlukan orang-orang yang rindu melayani Tuhan dalam bidang musik dengan mengambil pendidikan formal sekolah musik. Karena itu penulis merencanakan untuk merancang bangunan Sekolah Musik Gereja di Manado, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat di Sulawesi Utara yang berpusat di Kota Manado. Sekolah Tinggi Musik Gereja di Manado ini adalah proyek yang merupakan fasilitas umum di bidang pendidikan. Musik di Manado beberapa tahun belakangan ini mulai menunjukkan perkembangan yang pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya, dan musik gerejawi pun menunjukkan hal yang serupa. Konsep atau tema perancangan yaitu “Harmoni dalam Arsitektur Kontemporer Kata Kunci : Sekolah Tinggi, Musik, Gereja, Kontemporer.
STADION SEPAK BOLA DI KOTA JAYAPURA (ERGONOMI DALAM ARSITEKTUR) Woriassy, Stevent P.; Tungka, Arsitotulus E.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Jayapura merupakan salah satu Kota di Provinsi Papua. Bagi masyarakat Papua Sepak Bola merupakan olahraga baru yang diperkenalkan oleh para Missionaris lewat sekolah peradaban sejak tahun 1917 di Serui,Papua. Dan selama pemerintahan Belanda, sepak bola mulai di mainkan pada tingkat lokal, khususnya disekitar ibukota Hollandia (Jayapura), semenjak saat itulah sepakbola mulai digemari di seluruh daerah  Papua hingga kini. Bahkan adanya tim Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura (disingkat PERSIPURA) klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Jayapura, Papua yang berprestasi hingga kini karna menjadi empat kali juara Liga Indonesia dan bermain di Liga Champions Asia.Untuk itu perlu adanya perancangan stadion sepak bola yang tidak hanya menjadi sarana olah raga namun juga sbagi rekreasi olah raga sarana tempat olahraga khusunya sepak bola tetapi juga sebagai sarana rekreasi olah raga bagi masyarakat lokal,nasional maupun internasional. Perancangan Stadion Sepak Bola dengan tema Ergonomi juga pada akhirnya telah memenuhi kriteria Ergonomi itu sendri yaitu Efektif yang berarti bahwa tujuan kegiatan pelaku aktivitas dapat tercapai, Aman yang berarti bahwa keselamatan pelaku aktivitas terjamin, Sehat yang berarti bahwa kesehatan pelaku aktivitas selama beraktivitas terjamin, Nyaman yang berarti bahwa kenyamanan pelaku aktivitas dapat terjamin dan Efisien yang berarti bahwa aktivitas dapat dilakukan secara efisien (tujuan aktivitas tercapai dengan usaha yang optimal atau tidak berlebihan). Kata kunci: Stadion, Sepak Bola, Ergonomi.
NEO PESANTREN DI MANADO. Heterotopia - Disorder dalam Order Zahra .; Sangkertadi .; Deddy Erdiono
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20827

Abstract

Kota Manado yang merupakan ibukota sekaligus kota terbesar di provinsi Sulawesi Utara, meskipun mayoritas penduduknya adalah non muslim tetapi merupakan kota dengan jumlah penduduk muslim tertinggi dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di provinsi ini. Berdasarkan hal tersebut, pastinya diperlukan pewadahan untuk berbagai kegiatan dan aktivitas penduduk muslim di Kota Manado yang memadai dan sesuai kebutuhan masyarakat muslim. Pesantren adalah lembaga pendidikan agama islam yang berperan penting dalam pendidikan agama islam. Di Kota Manado sudah ada beberapa pendidikan berformat pesantren, hanya saja minat penduduk terhadap pendidikan pesantren masih rendah. Hal ini karena system dan pelayanan pesantren yang masih belum sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, dalam hal ini masyarakat perkotaan. Neo pesantren adalah pembaruan terhadap konsep pesantren guna merencanakan dan merancang konsep pesantren yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat modern, dalam hal ini tanpa menghilangkan inti dari pesantren yaitu agama islam. Tema rancangan yaitu Heterotopia dianggap sesuai dengan konsep perancangan Neo Pesantren. Dimana konsep Disorder (penyimpangan) pada tema adalah untuk menciptakan pembaruan pada perancangan, serta konsep Order (keteraturan) adalah untuk mengontrol pembaruan pembaruan yang akan di rencanakan yaitu sesuai dengan pendidikan agama Islam.Kata kunci : Kota Manado, Neo Pesantren, Heterotopia, Order, Disorder
UNDERGROUND CONCERT HALL - Natural Sunlight in Earth Shelter Design Emil Rinaldy Dwinugraha Salim & Johannes Van Rate ................................................ 109-118 Salim, Emil R. D..; Rate, Johannes Van
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UNDERGROUND CONCERT HALL ‘NATURAL SUNLIGHT IN EARTH SHELTER DESIGN’ Emil Rinaldy Dwinugraha Salim[1] Johannes Van Rate[2] ABSTRAK Manado sebagai kota MICE (Meeting, Incentives, Convention, and Exhibition) terdorong untuk mengembangkan infrastruktur baru yang berkualitas seperti convention, jaringan transportasi dan sebagainya. Hal ini meningkatkan nilai investasi kota Manado di bidang pariwisata dan mendorong adanya perancangan suatu bangunan MICE. Dimana fasilitas ini dapat menjadi tempat wisata dalam kota sesuai dengan konsep pengembangan ‘seisi kota untuk wisatawan’. Bangunan yang dirancang memiliki nilai arsitektural yang tinggi, juga sesuai dengan perencanaan kota Manado sebagai waterfront city, sehingga Underground Concert Hall dapat meningkatkan industri MICE dan seni kota Manado serta memiliki nilai investasi yang tinggi baik profit maupun benefit. Underground Concert Hall bertemakan Natural Sunlight in Earth Shelter Design dengan ruang terbuka publik yang dapat dipergunakan sebagai taman kota dan daerah wisata.  Konsep berpelindung tanah yang ramah lingkungan dan hemat energi, menggunakan sumber energi alternatif seperti pembangkit listrik tenaga surya untuk memaksimalkan konsep penggunaan cahaya matahari. Kata kunci : MICE, pariwisata, cahaya matahari, lingkungan hijau, sustainable. [1] Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur Universitas Sam Ratulangi [2] Staf Pengajar Arsitektur Universitas Sam Ratulangi
PEDESTRIAN MALL DI STADION MAESA TONDANO (SIMBIOSIS MUTUALISME) Stevanus Vailen Tumbelaka; Vicky H. Makarau; Dwight M. Rondonuwu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17082

Abstract

Kota Tondano adalah ibu kota Kabupaten Minahasa  yang terletak di tepi Danau Tondano dan memiliki suhu yang cukup sejuk. Tondano memiliki banyak peluang dalam upaya pengembangan daerah di bidang perdagangan, industri, pariwisata dan olahraga.Dilihat dari kondisi kota Tondano saat ini, belum adanya wadah yang dapat memenuhi kebutuhan berbelanja dan rekreasi masyarakat, salah satunya adalah perdagangan retail yang dikemas dalam bentuk Pedestrian Mall.Untuk menciptakan suatu pusat perbelanjaan dengan konsep Pedestrian Mall, dibutuhkan lokasi strategis dan faktor-faktor yang dapat memaksimalkan peran Mall dalam satu kota. Maka, digunakan tema “Arsitektur Simbiosis Mutualisme”. Salah satu objek yang memiliki peluang untuk memberikan keuntungan lebih pada Pedestrian Mall di Tondano adalah Stadion Sepak Bola Maesa. Melalui tema tersebut, Pedestrian Mall dan Stadion Maesa yaitu dua objek yang berbeda akan rancang dalam satu kawasan yang saling menguntungkan. Kata kunci : Kota Tondano, Pedestrian Mall, Stadion Sepak Bola, Arsitektur Simbiosis Mutualisme
SEKOLAH TINGGI SINEMATOGRAFI ‘Implementasi Micromegas Daniel Libeskind’ Maahury, Heince A.; Erdiono, Deddy; Sembel, Amanda S.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi terkini menjadikan dunia sinematografi semakin dekat dari jangkauan masyarakat Sulawesi Utara. Peralatan produksi yang mudah didapat dan digunakan dengan hasil yang tepat dan berkualitas membuat bertambahnya produksi karya audio-visual ini, baik secara  individual maupun komunitas. Hal ini merupakan potensi masyarakat yang patut ditunjang dengan sistem pendidikan formal sebagai salah satu aspek penting dalam meningkatkan dan mengembangkan minat dan kreativitas,wawasan dan kompetensi masyarakat, agar supaya pekerjaan produksi sinematografi menjadi lebih maksimal dan professional. Sekolah Tinggi Sinematografi di kota Manado di rancang untuk mewadahi fasilitas-fasilitas dengan fungsi edukasi dan entertainment, yaitu sebagai tempat pendidikan dan pertukaran ilmu pengetahuan dalam bidang sinematografi hingga proses produksi, dengan dukungan fungsi entertainment sebagai ruang apresiasi dan pertunjukan atas hasil pencapaian para peserta didik, maupun para sinematografer lainnya, bertujuan untuk menjadi sarana hiburan, komunikasi dan informasi bagi masyarakat luas. Dengan harapan terciptanya kultur dan iklim positif dalam meningkatkan dunia industri perfilman di Sulawesi Utara   Gagasan rancangan objek ini mengacu pada pendalaman karakter desain Daniel Libeskind yang tersimpan dalam rangkaian gambar Micromegas : The Architecture of end Space, diolah dengan melacak dan menafsir kedalaman makna filosofis dari rangkaian gambar tersebut, kemudian diimplementasikan kedalam ide bentuk, ruang dan kesan sebagai penggugah ingatan dan emosi bagi para pengguna bangunan ini, agar menjadi ruang spiritual dan ruang kreativitas dalam menemukan cita rasa karya masing-masing, selain itu bertujuan memperkaya ranah arsitektural di Sulawesi Utara. Kata Kunci : Sekolah Tinggi, Sinematografi, Film, Daniel Libeskind, Micromegas.
BEAUTY MALL DI MANADO. Arsitektur Feminisme Risnawati Badu; Pingkan P. Egam; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23661

Abstract

Beauty Mall merupakan sebuah bangunan pusat perawatan kecantikan dan kesehatan yang ada di Manado. Mall ini bertujuan sebagai pusat perawatan kecantikan, kesehatan juga dapat menjadi tempat hiburan. Mall ini dirancang khusus untuk menggabungkan semua unsur perawatan kecantikan yang dibutuhkan masyarakat. Dengan adanya Beauty Mall ini, masyarakat dapat dengan mudah untuk mengakses dan menjangkau kebutuhan mereka dalam satu bangunan. Arsitektur feminisme juga menekankan pada perancangan dengan fasade bangunan yang menonjolkan karakteristik bangunan tersebut yang dinamis dan elegan, seperti mengunakan material kaca dan warna-warna yang feminim.Kata Kunci  :  Beauty Mall, Arsitektur Feminisme.

Page 2 of 87 | Total Record : 862


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue