cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 860 Documents
Korelasi Antara Tegangan Geser Dan Nilai CBR Pada Tanah Lempung Dengan Bahan Campuran Tras Kapantow, Gloria Maria; Balamba, Sjachrul; Sarayar, Alva N.
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sifat tanah lempung lunak yang memiliki kapasitas daya dukung dan kuat geser yang rendah menjadi suatu permasalahan yang dihadapi dalam proses konstruksi. Salah satu alternatif yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah ialah dengan stabilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan, korelasi kuat geser dan nilai CBR pada tanah lempung yang ada di daerah desa Sonder setelah distabilisasi dengan tras, dengan presentase variasi tras 5%, 10%, 15%, 20%. Pengujian yang dilakukan ialah pengujian CBR dan Triaksial. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan tras memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tegangan geser dan nilai CBR. Dari uji CBR rendaman pada campuran 0% tras didapat nilai CBR sebesar 10,031% dan terus mengalami peningkatan hingga pada campuran 15% sebesar 19,933% dan kembali turun pada campuran 20% menjadi 16,590%, dan pada nilai tegangan geser terus mengalami peningkatan yang awalnya 11,654 t/m2 pada campuran 0% tras, menjadi 12,914 t/m2 pada campuran 15% tras dan pada saat kadar 20% nilai tegangan geser kembali menurun menjadi 12,162 t/m2. Berdasarkan korelasi antara tegangan geser dan nilai CBR terhadap campuran tras dapat dilihat bahwa penambahan presentase tras pada tanah lempung akan meningkatkan nilai CBR dan tegangan geser tanah sampai pada kadar tras 15% dan setelah kadar 15% nilai CBR dan tegangan geser mulai menurun.
Konsep Nilai Hasil Terhadap Waktu Dan Biaya Pada Pekerjaan Proyek Pembangunan Rumah Postulat Ursulin Ende Nusa Tenggara Timur Rumere, Elroy Y. A.; Tjakra, Jermias; Ingkiriwang, Revo L.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sebuah proyek konstruksi terdapat berbagai tahapan yang berkaitan dengan manajemen konstruksi. Dalam pelaksanaanya diperlukan suatu sistem untuk manajemen biaya (Cost Management) dan manajemen waktu (Time Management). Untuk kegiatan manajemen biaya dan manajemen waktu dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah konsep yang biasa dikenal dengan konsep nilai hasil (Earned Value). Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan. Konsep nilai hasil memiliki tiga komponen penting yaitu biaya aktual (ACWP), nilai hasil (BCWP) dan jadwal anggaran (BCWS). Dari hasil analisis data yang dilakukan pada pekerjaan proyek pembangunan Rumah Postulat Ursulin Ende Nusa Tenggara Timur minggu ke-33, nilai Schedule Varians (SV) sebesar Rp (-608.903.922). Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan terlambat 15.5899% dari jadwal rencana. Sedangkan Cost Varians (CV) sebesar Rp 430.378.442, hasil ini menunjukkan pekerjaan terlaksana dengan biaya yang digunakan kurang dari anggaran atau lebih kecil daripada biaya yang sebelumnya telah direncanakan yang disebut dengan Cost Underrun. Diperkirakan waktu penyelesaian proyek ini (ECD) = 42 Minggu, berarti perlu penambahan waktu selama 3 minggu, dimana penyelesaian proyek pada perencanaan hanya memakan waktu selama 39 minggu.
Pengendalian Longsor Menggunakan Alat FJM 3-1 Di Tanah Pasir Benawan, Aditya Steve; Manoppo, Fabian J; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol 17, No 72 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Longsoran adalah keruntuhan pada massa tanah yang terletak pada sebuah lereng sehingga terjadi pergerakan massa tanah kebawah dan keluar. Longsoran dapat terjadi dengan berbagai cara, secara perlahan-lahan atau mendadak serta dengan ataupun tanpa tanda-tanda yang terlihat. Hasil penelitian ini berguna untuk memberikan gambaran tentang parameter fisik tanah, visualisai kelongsoran lereng dan mekanik tanah, untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng pada model tes di laboratorium. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah studi literatur dan studi lapangan, metode yang digunakan saling mendukung untuk mencapai tujuan akhir penulisan. Studi lapangan dilakukan penulis dengan cara pengambilan tanah asli di lapangan dan diperiksa di laboratorium lalu dibuat model tes. Program slide 6.0 digunakan untuk menganalisis kestabilan lereng dengan menggunakan data-data yang diketahui lebih dulu yaitu, parameter tanah seperti (c, γ, φ). Pada penelitian pemodelan lereng di laboratorium, percobaan sebelum menggunakan Alat FJM 3-1 diberikan air secara merata sebanyak 8.52 liter/menit lereng tersebut mengalami kelongsoran. Kemudian setelah menggunakan alat FJM 3-1 pada pemodelan lereng di berikan air secara merata sebanyak 12.84 liter/menit lereng tersebut tidak mengalami kelongsoran. Dari kedua percobaan tersebut di dapatkan nilai parameter tanah sebelum menggunakan alat FJM 3-1 (c= 0.068 t/m2, γ = 1.4, φ = 20.36°) dan juga di dapatkan nilai parameter tanah setelah menggunakan alat FJM 3-1 (c= 0.045 t/m2, γ = 1.7, φ = 24.25°). Setelah dilihat dalam percobaan yang telah dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa alat FJM 3-1 dapat bekerja menghisap kelebihan air dalam tanah sehingga alat bekerja secara efektif. Nilai Faktor Keamanan pada percobaan pemodelan lereng sebelum menggunakan Alat = 0.931 dinyatakan tidak stabil karena nilai Faktor Keamanan dari percobaan tersebut < 1, sedangakan nilai Faktor Keamanan pada percobaan Pemodelan Lereng Setelah Menggunakan Alat FJM 3-1 = 1.018 dinyatakan stabil karena nilai Faktor Keamanan dari percobaan tersebut > 1. Hasil yang didapatkan dalam perhitungan manual dengan menggunakan metode Bishop Simplified juga dinyatakan stabil karena nilai yang diperoleh = 1.0381. Kata kunci — kelongsoran, alat FJM 3-1, faktor keamanan
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Data Base Perumahan Kecamatan Mapanget Kota Manado Rompas, Leidy Magrid
TEKNO Vol 18, No 74 (2020): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Data Base Perumahan Kecamatan Mapanget Kota Manado sebagai upaya dalam penanganan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh yang menjadi wewenang Kota Manado. Dalam penelitian ini digunakan aplikasi GIS. Adapaun menggunakan Aplilkasi GIS karena a). agar bisa mengintegrasikan data dan agar dapat menganalisanya secara keseluruhan untuk membuat suatu keputusan maupun perencanaan, b). GIS membuat data lebih mudah dimengerti dengan visualisasi dan atributnya, dan c) GIS mampu menyediakan informasi yang komprehensif, tidak hanya sebagaimana adanya sekarang, namun juga dapat menjadi alat analisa progresif sesuai dengan fitur-fitur yang diterapkan dan data-data yang relevan. Hasil penelitian memberikan hasil sebagai berikut : Kecamatan Mapanget merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Manado dengan luas 5159,0 Ha. Jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Mapanget sebanyak 36.209 jiwa yang terdiri dari 17.770 penduduk laki dan 18.439 penduduk perempuan dengan jumlah KK yaitu13.008, serta jumlah penduduk yang berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 4.820 KK.  Kecamatan Mapanget terdiri dari 10 Kelurahan, 75 lingkungan, dan 44 perumahan dengan jumlah bangunan ± 22.621.  Fungsi bangunan yaitu mulai dari usaha, rumah tinggal, kantor dan sebagainya. Konstruksi bangunan yang ada 90% dari jumlah bangunan keseluruhan memiliki kondisi permanen dan 10% sisanya merupakan bangunan yang tidak layak huni dengan jumlah 1.091 bangunan. Kondisi infrastruktur di Kecamatan Mapanget (1) jalan yang ada sepanjang 26,33 km dan dilengkapi dengan drainase, (2) Air Minum/ Sumber Air Bersih, Cakupan pelayanan sarana air minum untuk minum, mandi, dan cuci yaitu 17.080 unit rumah, (3) Air Limbah, Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) yaitu 21.662 unit rumah, (4) Persampahan, Cakupan Sampah Domestik Terangkut ke TPS/TPA yaitu 20.148 unit rumah. Legalitas dan status lahan yang ada di Kecamatan Mapanget sebanyak 13.800 rumah memili imb (izin mendirikan bangunan) serta Jumlah lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah sebanyak 20.639 unit rumah. Secara keseluruhan kondisi bangunan maupun infrastuktur sudah cukup memadai.
Perilaku Mekanis Beton Menggunakan Batuan Vulkanik (Batu Angus dan Batu Apung) Wakkary, Satya Eliazer Donatus; Pandaleke, Ronny E.; Wallah, Steenie E.
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini pemakaian beton sangat berkembang pesat pada kegiatan konstruksi, meningkatnya jumlah penduduk juga menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan sumber daya alam dalam hal ini adalah agregat pembentuk beton. Pada suatu daerah tertentu sulit untuk menemukan agregat seperti kerikil yang menjadi pengisi agregat dalam beton. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk memanfaatkan sumber daya lokal sebagai pengganti agregat kasar dan halus pembentukan beton. Salah satunya adalah Desa Silian kecamatan Tombatu Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara. Di desa Silian terdapat gunung aktif yaitu gunung Soputan. Letusan dari gunung soputan mengeluarkan lahar dan mengeras menjadi batu dan dikenal dengan nama Batu Angus. Batu angus memiliki deposit yang cukup besar namun karena karakteristik dan sifat teknisnya belum banyak diinformasikan sehingga pemanfaatanya masih terbatas. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk memperjelas potensinya sebagai bahan bangunan dalam menunjang pembangunan di daerah desa silian dan kabupaten Minahasa Tenggara pada umumnya. Besar butir batu angus yang digunakan sebagai agregat kasar dibatasi pada fraksi butir 19.05-4.75 mm dan untuk batu apung digunakan sebagai agregat halus pada fraksi butir lolos 4.75 mm, komposisi campuran beton non pasir dibuat dengan variasi perbandingan antara semen dan agregat kasar dan agregat halus adalah 1 : 2 : 3. Dari masing-masing perbandingan volume semen-agregat dibuat benda uji 20 silinder dengan dimensi diameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Benda uji digunakan untuk mengetahui pengaruh sifat dasar batu angus dan batu apung dalam menentukan sifat teknis beton. Dari hasil penelitian dihasilkan beton dengan berat volume 1729.5 kg/m³ dan dapat diklasifikasikan dalam jenis beton ringan struktural, dari penelitian didapat kuat tekan beton rata-tara pada umur 7 hari 13.47 MPa, kuat tekan rata-tara beton pada umur 14 hari 15.39 MPa, kuat tekan rata-tara beton pada umur 28 hari 18.84
Pengendalian Biaya Dengan Metode Analisis Indeks Pada Proyek Office And Distribution Center Airmadidi, Minahasa Utara Maramis, Irfano L.; Sibi, Mochtar; Tjakra, Jermias
TEKNO Vol 18, No 74 (2020): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolahan anggaran biaya pada pelaksanaan satu proyek konstruksi menuntut adanya suatu sistem dan analisa dimana bisa memberikan hasil dan masukan pada tahap awal mengenai pertumbuhan biaya proyek sehingga dapat memberikan gambaran apakah proyek dapat menguntungkan pihak pelaksana atau sebaliknya. Pengendalian proyek bertujuan untuk mengendalikan proses pelaksanaan proyek sejak awal dimulainya pembangunan hingga selesainya proyek terlaksana sesuai waktu, mutu dan biaya yang telah direncanakan. Penerapan metode analisa indeks digunakan sebagai salah satu alat kendali untuk pengendalian biaya dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Tolok ukur atau acuan pengukuran analisa indeks adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB). Studi kasus dilakukan pada Proyek Office and Distribution Center Airmadidi, Minahasa Utara. Hasil yang diperoleh dari penggunaan metode analisa indeks adalah  Berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan pada minggu ke-30 dimana total pemakaian biaya atau fakta biaya dari tiap pekerjaan yang telah terlaksana sebesar Rp5.244.508.505  dari rencana biaya sebesar Rp4.059.605.234  sehingga terjadi perbedaan biaya sebesar Rp1.184.903.271.
Analisis Risiko Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Situmorang, Benhart E.; Arsjad, Tisano Tj.; Tjakra, Jermias
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam setiap proyek konstruksi, selalu ada risiko yang dapat muncul pada setiap kegiatan ataupun pekerjaan pada proyek khususnya risiko teknis yang dapat mengganggu pelaksanaan proyek. Risiko merupakan bahaya, akaibat atau konsekuensi yang dapat terjadi pada proses yang sedang berlangsung dan mempunyai efek yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor risiko dominan yang memiliki kemungkinan/bisa saja terjadi dan memiliki dampak negatif. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui respon yang sesuai untuk meminimalisir ataupun meniadakan dampak negatif yang diberikan oleh risiko tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey menggunakan kuisioner. Analisis dimulai dari identifikasi risiko melalui studi literature, kemudian dilakukan penyebaran kuisioner kepada responden terpilih yang terkait di tampat proyek tersebut. Selanjutnya analisis risiko dilakukan dengan cara mancari nilai yang mewakili terlebih dahulu yang berasal dari jawaban responden menggunakan metode Severity Index (SI). Setelah diketahui nilai yang mewakili jawaban responden, analisa dilanjutkan dengan menggunakan matriks Probabilitas dan Dampak. Didapatkan risiko risiko dominan, yaitu Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja, produktifitas tenaga kerja yang rendah, kenaikan harga material, kerusakan/kehilangan material, kerusakan peralatan/mesin konstruksi, keterlambatan dari jadwal. Setelah risiko risiko tersebut diketahui, dilakukan respon risiko dengan melakukan wawancara/diskusi dengan pihak responden terpilih untuk mengetahui respon yang harus diberikan untuk dapat meminimalisir atau meniadakan dampak dari risiko-risiko tersebut.
Metode Percepatan Dalam Menanggulangi Keterlambatan Pada Pembangunan Jembatan Kuil Sawangan Desa Kuil Minahasa Utara Turnip, Rio Dwiasa; Arsjad, Tisano Tj.; Walangitan, D. R. O.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap proyek tentu diharapkan bisa berjalan dengan baik dan mencapai hasil sesuai perencanaan. Elemen – elemen penting yang harus diperhatikan antara lain adalah biaya, waktu dan mutu. Keberhasilan sebuah proyek dapat dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal dengan tetap memerhatikan mutu. Untuk dapat memperkirakan durasi pengerjaan sebuat proyek, biasanya didefinisikan terlebih dahulu langkah langkah atau task apa saja yang harus dilakukan. Dari langkah – langkah yang sudah dilakukan, selanjutnya dapat dilakukan upaya untuk mengoptimalkan waktu dan biaya. Para pelaksana proyek biasanya memilih melakukan percepatan proyek sebagai solusi keterlambatan. Dalam penelitian ini dilakukan percepatan waktu pelaksanaan proyek dengan metode Crashing, yang mana mempercepat pekerjaan – pekerjaan kritis dengan melakukan penambahan jumlah penaga kerja. Dari penelitian yang telah dilakukan pada Proyek Pembangunan Jembatan Kuil Sawangan Desa Kuil Minahasa Utara memperoleh hasil bahwa percepatan yang telah dilakukan dengan metode crashing menyebabkan turunnya biaya total proyek dari nominal biaya proyek normal. Biaya dari durasi normal proyek selama 70 hari, adalah sebesar Rp.1,549.750.567,00. Setelah dilakukan percepatan, terjadi pengurangan pada durasi proyek selama 13 hari kerja serta penurunan biaya sebesar Rp.13.090.540,98. Jadi durasi proyek setelah dilakukan percepatan adalah selama 57 hari dengan biaya total sebesar Rp.1,536.660.026,02.
PENGARUH KARAKTERISTIK TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU BATU BATA MERAH TERHADAP KUALITAS BATU BATA MERAH DI SULAWESI UTARA Pandaleke, Ronny E
TEKNO Vol 15, No 68 (2017): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas batu bata merah hasil produksi sangat ditentukan oleh mutu batu bata merah itu sendiri, dalam hal ini direpresentasikan oleh kuat tekan batu bata merah sesuai kelas mutu. Sebagai material utama pembuatan batu bata merah, tanah memiliki karakteristik yang diasumsi dapat berpengaruh terhadap kuat tekan batu merah. Penelitian ini menitikberatkan pada produksi batu bata merah yang berada di Maumbi, Paal 4 dan Pulutan. Pada ketiga lokasi ini sifat-sifat fisik tanah yang berupa kadar air tanah asli, plastisitas dan kerapatan tanah, serta sifat teknik tanah yang berupa kuat tekan tanah diperiksa dan kuat tekan serta kuat lentur batu bata merah hasil produksi diuji untuk kemudian dianalisa secara statistika guna mendapatkan hubungan antara sifat-sifat fisik dan teknik tanah terhadap kualitas batu bata merah hasil produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tanah asli, plastisitas tanah dan kuat tekan tanah dari tanah di lokasi Maumbi, Paal 4 dan Pulutan tidak mempunyai hubungan (r < 0,2) terhadap kuat tekan dan kuat lentur batu bata merah hasil produksi di Maumbi, Paal 4 dan Pulutan. Kerapatan tanah di lokasi Pulutan memiliki hubungan yang sempurna (r > 0,8) dengan kuat tekan batu bata merah hasil produksi, serta secara signifikan berpengaruh (thitung > ttabel) pada kuat tekan batu bata merah hasil produksi Pulutan. Kerapatan tanah tidak mempunyai hubungan dengan kuat lentur batu bata merah hasil produksi (r < 0,2). Kata kunci : karakteristik tanah, kualitas batu bata merah
Pengaruh Tebal Plat Pada Daya Dukung Pondasi Rakit Di Tanah Pasir Dan Tanah Lempung Akibat Beban Aksial Statis Sollar, Johanes P. P.; Balamba, Sjachrul; Sarajar, Alva N.; Mandagi, Agnes T.
TEKNO Vol 17, No 72 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstruksi bangunan tingkat tinggi saat ini, sudah banyak yang menggunakan pondasi dangkal khususnya pondasi rakit yang merupakan plat beton berukuran besar untuk memikul berat bangunan. Untuk mengetahui pengaruh tebal plat terhadap daya dukung pondasi rakit, dibuat model skala kecil pondasi rakit dengan dimensi panjang dan lebar yang sama dan tebal plat yang berbeda. Model pondasi rakit kemudian diuji di laboratorium, dengan dilakukan pemodelan dengan dua jenis tanah yang berbeda untuk mendapatkan penurunan yang terjadi. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan pemodelan pondasi rakit dengan menggunakan program Plaxis 3D Foundation. Tanah yang digunakan adalah tanah Pasir dan Tanah Pasir Berlempung hasil uji fisik laboratorium. Penurunan tanah maksimum yang diperoleh untuk tanah Pasir memiliki selisih sekitar 12.063% dengan nilai ouput program Plaxis 3D Foundation lebih besar dari hasil laboratorium, dan 6.055% dengan nilai ouput program Plaxis 3D Foundation lebih kecil dari hasil laboratorium untuk tanah Pasir Berlempung. Pengaruh variasi penambahan tebal plat pondasi rakit terhadap daya dukung di tanah Pasir, mengikuti persamaan; untuk hasil Laboratorium y = 19.155x – 134.07; untuk hasil perhitungan Metode Terzaghi y = 13.375x + 157.99; dan untuk hasil analisis Plaxis 3D y = 2.6x + 177.24; sedangkan pengaruh variasi penambahan tebal plat pondasi rakit terhadap daya dukung di tanah Pasir Berlempung, mengikuti persamaan; untuk hasil Laboratorium y = -9.575x2 + 9.585x + 107.25; untuk hasil perhitungan Metode Terzaghi y = 5.605x2 – 8.495x + 175.79; dan untuk hasil analisis Plaxis 3D y = 0.15x + 254.28. Tebal plat pondasi rakit mempengaruhi daya dukung pondasi. Kata kunci — tebal plat pondasi rakit, penurunan, daya dukung