cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ngawi,
Jawa timur
INDONESIA
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 137 Documents
Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Metode Tadarruj, Tikrar, dan Tadrib Ibnu Khaldun di Boarding School SMPIT Yogyakarta Mohammad Khoirul Abidin; Sedya Santosa
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 10 No 2 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v10i2.5492

Abstract

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pembelajaran bahasa arab melalui metode tadarruj, tikrar, dan tadrib Ibnu khaldun di Boarding School SMPIT Yogyakarta. Jenis penelitian yakni pendekatan Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan Koordinasi Mushrif, Observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi pembelajaran bahasa arab melalui metode tadarruj, takrir, dan tadrib merupakan metode yang sangat efektif bagi peserta didik karena metode tersebut tidak memberatkan peserta didik melainkan peserta didik bisa lebih bisa memahami dan mengingat terhadap materi yang telah disampaikan. Metode tadarruj membantu peseta didik secara kemampuan akalnya yaitu bertahap, takrir melatih peserta didik untuk mengulang-ulang materi yang telah disampaikan baik melalui percakapan atau imla, dan metode tadrib memberi pengalaman secara praktik yang nantinya peserta didik akan terbiasa dalam mengingat dan memahami materi yang sudah pernah disampaikannya. Keywords: Pembelajaran, Bahasa Arab, Metode tadarruj, tikrar, dan tadrib Abstract: This research will reveal Arabic language learning through Ibnu Khaldun's tadarruj, takrir, and tadrib methods at the SMPIT Yogyakarta Boarding School. The type of research is a qualitative approach. Data collection techniques include interviews with Mushrif Coordination, observation and documentation, which are then analyzed by reducing data, presenting data and drawing conclusions. The research results show that internalizing Arabic language learning through the tadarruj, takrir, and tadrib methods is very effective because this method benefits students. Still, rather students can better understand and remember the material that has been presented. The tadarruj method helps students with their intellectual abilities, namely in stages. Takrir trains students to repeat material given through conversation or imla, and the tadrib method provides a practical experience so that later, students will get used to remembering and understanding the material already taught. He conveyed. Keywords: Learning, Arabic, tadarruj method, tikrar, and tadrib
Relevansi Nilai-Nilai Etika Politik dan Konsep Moderasi Beragama dalam Tafsir al-Qurthubi: Refleksi Menyambut Pemilu 2024 Muhammad Torieq Abdillah
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 10 No 2 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v10i2.5494

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat relevansi nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama di dalam Tafsir al-Qurthubi dalam menyambut Pemilu 2024. Hal ini terlihat dari seringnya perselisihan di antara masyarakat Indonesia mengenai masalah agama dan politik selama pemilihan umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an pada topik yang dibahas, yaitu QS. an-Nisa/4: 59, QS. al-Baqarah/2: 30, QS. al-Maidah/5:8, QS. Ali Imran/3: 159, QS. asy-Syura/42: 38, QS. al-Hujurat/49: 13, dan QS. al-Maidah/5: 2 beserta apa yang dikatakan dalam Tafsir al-Qurthubi tentang ayat-ayat tersebut. Hasil studi menyimpulkan enam poin penting tentang bagaimana moderasi beragama dapat beradaptasi dengan nilai-nilai etika politik yang berkembang. Relevansi antara nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama menurut Tafsir al-Qurthubi terletak pada 6 persamaan, yaitu Beriman dan Pengambilan Jalan Tengah (Tawassuth), Amanah dan Berkeadaban (Tahadhdhar), Keadilan dan Tegas & Lurus (I’tidal), Musyawarah (Syura), Persamaan dan Tidak Diskriminatif (Musawa), Kerja Sama dan Mendahulukan yang Prioritas (Aulawiyah). Keywords: Etika Politik, Moderasi Beragama, Pemilu 2024. Abstract: This research aims to see the relevance of political ethical values and the concept of religious moderation in Tafsir al-Qurthubi in welcoming the 2024 elections. This can be seen from the frequent disputes among Indonesian people regarding religious and political issues during the general elections. This research uses a descriptive qualitative method by analyzing the verses of the Al-Qur'an on the topic discussed, namely QS. an-Nisa/4: 59, QS. al-Baqarah/2: 30, QS. al-Maidah/5:8, QS. Ali Imran/3: 159, QS. ash-Shura/42: 38, QS. al-Hujurat/49: 13, and QS. al-Maidah/5: 2 along with what is said in Tafsir al-Qurthubi about these verses. The results of the study conclude six important points about how religious moderation can adapt to developing political ethical values. The relevance between political ethical values and the concept of religious moderation according to Tafsir al-Qurthubi lies in 6 similarities, namely Faith and Taking the Middle Way (Tawassuth), Trustworthiness and Civility (Tahadhdhar), Justice and Firm & Straight (I'tidal), Deliberation (Shura), equality and non-discrimination (Musawa), cooperation and prioritizing priorities (Aulawiyah). Kata Kunci: Political Ethics, Religion Moderation, 2024 Election, Tafsir al-Qurthubi
Analisis Tingkat Kognitif dalam Kitab Nahwu Wadhih Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom Rochimul Umam
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 10 No 2 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v10i2.5607

Abstract

Abstract:. Kitab an-Nahwu al-Wadhih telah menjadi sumber pembelajaran yang sangat bermanfaat dalam memahami qawaid (kaidah-kaidah) bahasa Arab di berbagai lembaga pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat kognitif yang tercermin dalam kitab tersebut dengan memanfaatkan kerangka kerja revisi taksonomi Bloom. Analisis ini bertujuan untuk meningkatkan optimalitas penggunaan kitab ini, baik oleh para guru maupun murid. Pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kepustakaan digunakan peneliti untuk mengeksplorasi aspek kognitif yang terdapat dalam buku ajar tersebut. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa tingkat kognitif yang dominan tercermin dalam penyajian materi kitab an-Nahwu al-Wadhih serta panduan mengajar bahasa arab yang ditunjukkan oleh penulis melibatkan kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, dan berkreasi (sintesis). Meskipun tingkat evaluasi tidak secara eksplisit ditemukan dalam penyajian materi, namun diakses melalui panduan mengajar yang menunjukkan peran guru dalam melakukan evaluasi terhadap tugas murid. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami lebih dalam penggunaan kitab ini dalam konteks pembelajaran bahasa Arab. Keywords: Kognitif, Kitab an-Nahwu al-Wadhih, Revisi Taksonomi Bloom. Abstract: The book "an-Nahwu al-Wadhih" has become a highly valuable learning resource for comprehending the basics of the Arabic language in a variety of educational institutions. The purpose of this study is to examine the cognitive levels represented in the book using the updated Bloom's taxonomy framework. The analysis aims to improve the best usage of this book by both teachers and students. The researcher used a qualitative descriptive technique with a library research method to investigate the cognitive features of the instructional material. The research findings suggest that the primary cognitive levels represented in the presentation of "an-Nahwu al-Wadhih" and the author's Arabic language teaching recommendations involve the capacities of remembering, understanding, applying, and generating (synthesizing). Although the evaluation level is not expressly mentioned in the instructional material, it may be accessible via teaching guidelines that outline the teacher's responsibility in evaluating student work. As a result, this study adds to a better understanding of the book's use in the context of Arabic language acquisition. Keywords: an-Nahwu al-Wadhih, Cognitive, Revised Bloom's Taxonomy.
Pengambilan Keputusan Bercerai Tokoh Kinan Pada Web series Layangan Putus Ditinjau Dari Psikologi Dan Hukum Islam Betty Prastiwi; Arih Merdekasari
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 11 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v11i1.5670

Abstract

Abstract: The research aims to find out how the decision to divorce the character Kinan in the web series Kite Putus is viewed from psychology and Islamic law. The research method uses a qualitative approach in the study of Cyberliterary Psychology. The research was carried out by watching the web series to be analyzed descriptively and inductively, then created in the form of text and analyzed. Descriptive analysis describes the aspects and characteristics of the message, while inductive analysis is used to understand and examine the meaning. The data source was obtained from the rater through a questionnaire that met the gender requirements of female, Islamic religious education student and early adulthood. Next, the data was validated through an inter-rater test. Kinan's character's psychological decision-making process goes through five stages. First, assess the challenges stemming from the phenomenon of changes in her husband's attitude which gives rise to confusion and suspicion, then encourage her to collect data and information to find the reasons for the change in her husband's attitude. Second, an alternative survey regarding the findings of physical evidence and information originating from Kinan's friends and people around Aris, which leads to proof of her husband's infidelity. Third, consider alternatives by carrying out a negative evaluation of the loss of hope of forming a harmonious family and the opportunity to live a new life while maintaining one's self-esteem. Fourth, declare your commitment, express your stance by suing Aris in court while continuing to consult with friends who are competent in the legal field. Also, keep sharing with friends who can provide in-depth insight into the correct attitude in dealing with developments in family problems. Fifth, survive negative feedback, face her husband's negative attitude by continuing to manage negative emotions and focus on gathering evidence that clarifies her husband's commitment to polygamy. Meanwhile, the Kinan character's decision to divorce in terms of Islamic law is permissible because it meets the requirements for being included in the Fasakh case or not. can be corrected again because Aris' behavior violates Islamic religious law as stated in the Al-Quran surah An-Nur verses 30-31. The problems include infidelity and quarrels which cause her to not be able to get back together with her husband. Keywords: Cybersastra, Decision making, Islamic law, Psychology, Web series.
Penguatan Sikap Spiritual Siswa Melalui Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler di SMK Manbail Futuh Jenu Tuban Siti Nurjanah; Ahmad Syaif; Nafaisal Ulumi; Dina Kamila
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 11 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v11i1.5671

Abstract

Abstract: This research examines the implementation of strengthening students' spiritual attitudes through religious co-curricular and extra-curricular activities at SMK Manbail Futuh Jenu, Tuban. This research is a case study with data collection including interviews with the school principal, head of student affairs, PAI teachers, and students. And supported by observation of activities and documentation of activities. The data is then reduced, presented, and conclusions drawn. The results of the research show that strengthening students' spiritual attitudes through co-curricular and extra-curricular activities can be carried out well by internalizing spiritual values in every activity, both co-curricular and extra-curricular, in the form of getting used to prayer and worship in religious activities, mushofahah and tafakur traditions. Research data illustrates the fulfillment of several indicators. First, pray before and after carrying out activities. Second, students carry out worship according to their religion and beliefs. Third, students say greetings at the beginning and end of the activity. Fourth, students are grateful for the blessings and grace of Almighty God. Fifth, students make efforts in every endeavor and surrender. The six students protect the environment around the school. Seventh, students maintain relationships with fellow creatures of God. And eighth, Respect other people who carry out their own worship. This is in accordance with the aswaja an-nahdliyah values taught at Manbail Futuh Vocational School. Future researchers can continue their studies on measuring students' spiritual attitudes quantitatively so that they will complete the data on students' spiritual attitudes at SMK Manbail Futuh Jenu Tuban. Keywords: Extracurricular, Co-curricular, Spiritual Attitude Abstract: Penelitian ini mengkaji pelaksanaan penguatan sikap spiritual siswa melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler keagamaan di SMK Manbail Futuh Jenu Tuban. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pengumpulan data meliputi wawancara dengan kepala sekolah, waka kesiswaan, guru PAI, dan siswa. Serta didukung dengan observasi kegiatan dan dokumentasi kegiatan. Data kemudian direduksi, disajikan, dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan sikap spiritual siswa melalui kegiatan kokurikuler dan ektrakurikuler dapat terlaksana dengan baik dengan cara internalisasi nilai-nilai sprititual pada setiap kegiatan baik kokurikuler maupun ektrakurikuler, berupa pembiasaan doa dan ibadah dalam kegiatan keagamaan, Tradisi mushofahah dan tafakur. Data penelitian menggambarkan terpenuhinya beberapa indikator. Pertama, berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan. Kedua, siswa menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut. Ketiga, siswa mengucapkan salam di awal dan akhir kegiatan. Keempat, siswa bersyukur atas nikmat dan karunia tuhan yang maha esa. Kelima, siswa berikhtiyar dalam setiap usaha dan berserah diri. Keenam siswa menjaga lingkungan di sekitar sekolah. Ketujuh, siswa memelihara hubungan dengan sesama ciptaan Tuhan. Dan kedelapan, Menghormati orang lain yang menjalankan ibadahnya masing-masing. Hal ini telah sesuai dengan nilai-nilai aswaja an-nahdliyah yang diajarkan di SMK Manbail Futuh. Peneliti selanjutnya dapat meneruskan kajian pada pengukuran sikap spiritual siswa secara kuantitatif sehingga akan melengkapi data tentang sikap spiritual siswa di SMK Manbail Futuh Jenu Tuban. Keywords: Ekstrakurikuler, Kokurikuler, Sikap Spriritual
School Well Being dengan Academic Buoyancy pada Mahasiswa Bekerja di Pekanbaru Destri Rahayu; Auliya Syaf; Itto Nesyia Nasution
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 11 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v11i1.5673

Abstract

Abstract: Academic buoyancy is a person's ability to successfully overcome academic setbacks and daily challenges in an educational environment. One of the factors that influences academic buoyancy is school well being. School well-being is school prosperity when students can fulfill their basic needs at school. The aim of this research is to determine the relationship between school well being and academic buoyancy among working students in Pekanbaru. This research uses quantitative methods with instruments on the academic buoyancy scale and the school well being scale. The research subjects were 200 students working in Pekanbaru consisting of 75 women and 125 men aged (18 – 42) years. The sampling technique uses non-probability sampling with the quota sampling method. Based on the results of correlation analysis in this study, it shows that there is a positive relationship between school well being and academic buoyancy with sig. 0.000, namely the higher the school well being, the higher the academic buoyancy, and vice versa. The results of the research explain that working students can minimize the occurrence of pressure or stress in studying by increasing academic buoyancy abilities which are supported by the existence of school well being in students working full time or part time. Keywords: Academic Buoyancy, School Well Being, Working Students Abstrak: Academic buoyancy adalah kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi penurunan akademis dan tantangan sehari-hari dalam lingkungan pendidikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi academic buoyancy ialah school well being. School well being merupakan kese jahteraan sekolah ketika siswa dapat memenuhi kebutuhan dasarnya di sekolah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan school well being dengan academic buoyancy pada mahasiswa bekerja di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen skala academic buoyancy dan skala school well being. Subjek penelitian sebanyak 200 mahasiswa yang bekerja di Pekanbaru yang terdiri dari 75 perempuan dan 125 laki-laki berusia (18 – 42) tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode quota sampling. Berdasarkan hasil analisis korelasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara school well being dengan academic buoyancy dengan nilai sig. 0,000, yaitu semakin tinggi school well being maka semakin tinggi academic buoyancy, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa mahasiswa bekerja dapat meminimalisir terjadinya tekanan atau stress dalam belajar dengan cara meningkatkan kemampuan academic buoyancy yang didukung dengan adanya school well being pada mahasiswa bekerja secara full time maupun part time. Kata kunci : School Well Being, Academic Buoyancy, Mahasiswa Bekerja
Transformasi Pengajaran Tata Bahasa Arab dalam Buku 'Maharah Lughawiyah' Karya Rusydi Ahmad Thu’aimah Rochimul Umam; Nasiruddin
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 11 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v11i1.5679

Abstract

Abstract: Language is the primary tool in disseminating knowledge, intercultural communication, and the inheritance of civilization. Arabic language teaching is essential in education, especially in Islamic countries. In language teaching, the three key elements are sound, word, and structure, with grammar or "talking" being a vital aspect of ensuring meaning accuracy. This article reviews the levels of grammar study in Arabic language teaching based on Rusydi Ahmad Thu'aimah's research. Thu'aimah identified three levels of grammar teaching: beginner, intermediate, and advanced, with a different focus on each level. A descriptive and analytical approach was used in this study, with data collected from academic literature and field research. The results show that proper teaching methods and classifying materials based on learner levels can improve Arabic comprehension and language skills. However, challenges still exist in teaching Arabic grammar to non-native speakers, often caused by inappropriate teaching methods. Updates in grammar teaching programs are needed to match the learner's level of understanding, using effective learning methods such as deductive, inductive, problem-solving, grammatical, and grammatical translation. This gradual approach can help learners master Arabic more effectively. Keywords: Level of study, Grammar, Rusydi Ahmad Thu'aimah