cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
PREVALENSI DAN DETERMINAN PENGGUNAAN NARKOTIKA DAN OBATOBATAN TERLARANG DI KALANGAN REMAJA INDONESIA; ANALISIS DATA SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2012 Veronica, Rotinsulu N.; Langi, Fima L.F.G.; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat, dengan perkiraan 1,77% pada tahun 2017. Sejauh ini penelitian tentang distribusi di kalangan remaja masih kurang, padahal remaja merupakan populasi yang rentan penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini  bertujuan untuk menyelidiki prevalensi dan determinan penyalahgunaan narkoba pada remaja. Penelitian ini menggunakan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 (SDKI), dengan desain cross sectional. Studi dilakukan pada 19882 remaja usia 15-24. Faktor penentu penyalahgunaan narkoba dianalisis secara bivariat dengan regresi logistik biner. Sekitar 2,5% remaja dalam penelitian memiliki sejarah penyalahgunaan narkoba. Ditemukan juga bahwa usia yang lebih tua (OR 3.057, 95% Cl 2.547-3.669), meningkatkan kemungkinan penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda. Sementara itu jenis kelamin perempuan (OR 0,060, 95% Cl 0,040-0,090) dan yang tinggal di pedesaan (OR 0,557, 95% Cl 0,459-0,675) cenderung untuk melakukan penyalahgunaan narkoba pada populasi ini, disimpulkan bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah relatif tinggi, dan usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal adalah salah satu faktor penentu penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda di Indonesia. Kata Kunci : Narkotika, Penyalahgunaan Narkoba, Determinan, Prevalensi ABSTRACTDrug abuse is increasinlyg prevalent in Indonesia, with an estimate of 1,77% in 2017. Studies have yet to confirm its distribution among youth, which naturaly constitutes the most vulnerable population : Our study aimed at  investigating the prevalence and determinants of drug abuse within the youth population. It involved the use of data from the Indonesia Demographic and Health Survey of 2012 (IDHS), with desain corss sectional. Study conducted on 19882 youth aged 15-24. The determinants of drug abuse were anaysed bivariatly with binary logistic regression. About 2.5% youth in study had drug abuse history. If was also found that older age (OR 3.057, 95% Cl 2.547-3.669), increased the odds of drug  abuse among  the youth. Meanwhile female gender (OR 0.060, 95% Cl 0.040-0.090) and living in rural (OR 0.557, 95% Cl 0.459-0.675) tended to prevent drug abuse in this population, if was conculeded that the prevalence of drug abuse in Indonesia is relatively high, and that age, gender, and residence were among the determinants of drug abuse within youth in Indonesia. Keywords: Narcotics, Drug Abuse, Determinants, Prevalence
EVALUASI CAPAIAN PENERAPAN EARLY WARNING ALERT SYSTEM DI PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2015 Masalamate, Rutler P.; Sumbung, March Weber
KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan WHO dan the United States Centers for Disease Control and Prevention (US CDC) membangun suatu sistem dalam upaya kewaspadaan dini dan respon terhadap penyakit – penyakit potensial KLB. Sistem ini dikenal dengan nama Early Warning Alert and Response System (EWARS) atau Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon merupakan suatu system yang berfungsi untuk mengetahui pergerakan suatu penyakit menular tertentu dari waktu ke waktu dengan memberikan sinyal atau “alert” bila jumlah kasusnya melebihi nilai ambang yang telah ditentukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan menilai kelengkapan data dan ketepatan waktu pelaporan melalui aplikasi e-wars.  Hasil penelitian menemukan Adanya penurunan tingkat kelengkapan dan ketepatan laporan pada tahun 2015, dibandingkan dengan tahun 2014. Kurangnya kapasitas tenaga kesehatan di bidang Surveilans dan Imunisasi yang ada di kabupaten/kota dan puskesmas-puskesmas sehingga program EWARS belum berjalan semaksimal mungkin. Masih ada puskesmas-puskesmas di daerah tertantu seperti di Talaud, Sangihe, Sitaro yang belum terjangkau jaringan internet atau sinyal. Aplikasi EWARS yang bermasalah atau rusak. Alur pelaporan penyakit yang prosesnya masih tergolong memakan waktu lama. Kata kunci : E-Wars, Capaian, Kelengkapan Data  ABSTRACTThe Ministry of Health in collaboration with WHO and the United States Centers for Disease Control and Prevention (US CDC) builds a system for early awareness and response to potential outbreaks of outbreaks. This system is known as the Early Warning Alert and Response System (EWARS) or the Early Warning and Response System (SKDR). The Early Alert and Response System is a system that have a function to determine the movement of a particular infectious disease from time to time by giving a signal or "alert" if the number of cases exceeds a predetermined threshold value. This type of research is description research by assessing the completeness of the data and the timeliness of reporting through the e-wars application. The result of this study is, there is a decrease in the level of completeness and accuracy of reports in 2015, compared to 2014. Lack of capacity of health workers in the field of surveillance and immunization in regencies / cities and public health centers so that the EWARS program has not run as much as possible. There are still health centers in certain areas such as Talaud, Sangihe, Sitaro which have not been reached by internet or signal networks. EWARS applications that are problematic or damaged. The flow of reporting on diseases whose processes are still relatively long-term. Keywords: e-wars, Performance, Data Completeness
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUSOMAEN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Ratu, Veronika N.; Malonda, Nancy S. H.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi masyarakat akan menjadi baik jika ada perilaku gizi yang baik pula dilakukan pada setiap tahap kehidupan termasuk pada balita. Anak-anak yang memperoleh asupan zat gizi yang cukup akan lebih optimal perkembangan pada tubuhnya. Anak-anak akan lebih cepat mencapai taraf kematangan dibandingkan dengan yang tidak mendapat asupan zat gizi yang baik. Pola asuh merupakan interaksi antara orang tua dan anak yang terdiri dari praktik merawat dan praktik memberikan makanan pada anak. Status juga erat kaitannya dengan praktik pemberian makanan khususnya pada saat balita berumur dua tahun pertama kehidupan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pola asuh dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak berusia 24-59 bulan di Kecamatan Pusomaen dengan jumlah 100 balita yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik Fisher’s Exact Test diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara praktik perawatan dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U, dengan nilai p=1,000 ,TB/U dengan nilai p= 1,000 dan BB/TB dengan nilai p=1,000. Tidak terdapat hubungan antara praktik pemberian makan dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U dengan nilai p=0,461, TB/U dengan nilai p=1,000, BB/TB dengan nilai p=0,620. Kesimpulan tidak terdapat hubungan hubungan antara praktik perawatan dengan status gizi berdasarkan indeks (BB/U,TB/U, BB/TB),). Tidak terdapat hubungan hubungan antara praktek pemberian makan dengan status gizi berdasarkan indeks (BB/U, TB/U, BB/TB).Kata Kunci : Pola Asuh, Status GiziABSTRACTNutritional status of the community will be good if there is good nutrition done at every stage of life including toddlers. Children who consumes adequate intake of nutrients will gain more optimal development in the body. Children will quickly reach the level of maturity than those who do not get a good intake of nutrients. Parenting is the interaction between parents and children consisting of caring practices and the practice of giving food to children. Status also relates to practices with special foods on toddlers in the first two years of life. The purpose of this study is to determine whether there is a relationship between the pattern of care with nutritional status on the working day 24-59 months in the working area Puskesmas Pusomaen South Minahasa Regency. The research design used was observational analytic with cross sectional study design. The population in this study were children aged 24-59 months in Pusomaen District with the number of 100 infants that fulfill inclusion and exclusion criteria. Sample in this research taken with purposive sampling method. Result of research based on Fisher's Exact Test obtained result that there is no relation between practice treatment with nutritional status based on index W/A, with value p = 1,000, H/A with value p = 1,000 and W/H with value p = 1,000. There is no correlation between eating practice with nutritional status based on index of W/A with value p = 0,461, H/A with value p = 1,000, W/H with value p = 0,620. Conclusion is There’s no relationship between work with nutritional status based on index (W/A, H/ A, W/H).Keywords : Parenting Pattern, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBRIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAILANG KOTA MANADO Hartina, Putri Rahayu; Kapantow, Nova H.; Purba, Rudolf Boyke
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) Merupakan makanan yang terbaik untuk bayi pada usia 0-6 bulan, dan mengandung semua kebutuhan nutrisi untuk bayi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral dan sudah tercukupi oleh ASI.Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan.Puskesmas Bailang merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kota Manado dengan cakupan ASI eksklusif yang masih belum mencapai target. Data dari Puskesmas Bailang menunjukan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2017 bulan Januari untuk bayi usia 6-12 bulan dari 130 sasaran jumlah bayi yang ada di puskesmas Bailang yang mendapat ASI berjumlah (35,7%). Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik, dengan menggunakan desain Cross SectionalStudy. Sampel dalam penelitian ini yaitu bayi berusia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bailang Kota Manadosebanyak 98 bayi sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data pemberian ASI eksklusif didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bailang Kota Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubunganantara status sosoal ekonomi dengan pemberian ASI eksklusif (p>0,05) berdasarkan pendidikan ibu (p=0,161), pekerjaan ibu (p=0,075) dan pendapatan keluarga(p=0,754) di Wilayah kerja Puskesmas Bilang Kota Manado.Kata Kunci : Pemberian ASI Eksklusif, Status Sosial Ekonomi.ABSTRACTBreast milk is the best food for babies at 0-6 months of their age. It contains all the nutritional needs for babies such as proteins, carbohydrates, fats, vitamins, and minerals; these are sufficient by breast milk. Economic status is the stage of a person or family in the community based on income per month. Bailang health care center is one of the health centers in Manado with exclusive breasfeeding coverage that has not reached the target. The data showed that coverage of exclusive breastfeeding in January 2017 for infants 6-12 months out of 130 targeted to received breast milk was 35,7%. This study using analytic survey research method with cross sectional design. Samples in this study were infants 6-12 months in the working are of Bailang health care center was 98 infants in accordance with inclusion and exclusion criteria. Data of exclusive breastfeeding was obtained through interviews using questionnaires and data analysis using Chi-Square statistical test. The purpose of this study to determine the relationship between socioeconomic status with exclusive breastfeeding in infants 6-12 months in Bailang health care center Manado. The results showed that there was no correlation between socioeconomic status with exclusive breastfeeding (p> 0,05); based on mother education (p = 0,401), based on maternal job (p = 0,798), and basaed on family income (p = 0,668) in Bailang health care center Manado.Keywords: Exclusive Breastfeeding, Socioeconomic Status.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG Pongantung, Merry; Kapantouw, Nova H.; Kawatu, Paul A.T
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan kerja adalah keadaan dimana tubuh mengalami penurunan  daya tahan kerja yang di akibatkan adanya beban kerja yang diterima seseorang pada saat bekerja. Perawat dapat melakukan kesalahan dalam pelayanan karena kelelahan yang dirasakan. Kondisi kerja merupakan salah satu kontribusi paling besar terhadap terjadinya stres kerja kemudian tipe kepribadian dan beban kerja. Jumlah pasien yang selalu berfluktuasi  serta kondisi pasien yang bervariasi membuat perawat sangat mudah mengalami kelelahan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan stres kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional dengan populasi dan sample berjumlah 76 perawat. Hasil penelitian dengan menggunakan chi-square yaitu terdapat hubungan antara beban kerja dan kelelahan kerja dengan nilai p = 0,006 ( p < 0,05), dan terdapat hubungan antara stres kerja dan kelelahan kerja dengan nilai p = 0,000 ( p < 0,05 ) berdasarkan ui chi-square termasuk hubungan berat. Kata Kunci: Beban Kerja, Stres Kerja, Kelelahan Kerja. ABSTRACTWork fatigue is a variety of circumstances accompanied by a decrease in work resilience. Nurse can make mistakes in service because fatigue is felt. Working conditions show the greatest contribution to the occurrence of work stress and personality type and workload. The ever-changing number of patients and varied patient conditions makes nurse very easily experience fatigue. The purpose of this was to know to determine the relations between workload and work stress with work fatigue on nurse at GMIM Kalooran Amurang. This type of research uses a cross sectional method with a population and sample of 76 nurses. The results of the study using chi-square, namely there is a relation between workload and work fatigue with a value of p = 0,006 ( p < 0,05 ), and there is a relation between work stress and work fatigue with value of p = 0,000 ( p < 0,05) based on the hospital to the chi-square test including heavy relation. Keywords: Workload, Work Stress, Work Fatigue.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI BERUSIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING Rangka, Yurike Meggi; N.H, Kapantow; S.H, Malonda N.
KESMAS Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan zat gizi yang terbaik untuk bayi. Untuk bayi yang berumur 0-6 bulan sangat dianjurkan untuk mendapatkan ASI Eksklusif. Tingkat kematian pada bayi akan berkurang jika diberikan ASI Eksklusif. ASI dapat juga meningkatkan kecerdasan otak pada bayi karena didalam ASI terkandung nutrient-nutrient. Dari hasil penelitian di Puskesmas Modoinding ternyata pemberian ASI Eksklusif pada bayi yang berusia 6-12 bulan masih sangat kurang karena terbukti dari data yang diperoleh di Puskesmas Modoinding bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif hanya 38,1% dari semua bayi yang berusia 0-6 bulan. Tujuannya adalah untuk mencari tahu apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu untuk tindakan pemberian ASI Eksklusif pada bayi. Dalam metode penelitian ini saya menggunakan penelitian kuantitatif yang bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study, dan sampel dalam penelitian ini saya ambil sebanyak 97 ibu yang menyusui. Cara pengumpulan data yang saya lakukan mmelalui metode wawancara dengan menggunakan kuesioner, sehingga mendapatkan hasil yang menunjukkan tidak terdapat adanya hubungan dari variable-variabel tersebut dan berdasarkan hasil uji chi-square yang saya dapatkan untuk pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif memperoleh hasil (p=0,835) atau (p≥ 0,05) untuk sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif memperoleh hasil (p=1,000) atau (p≥ 0,05). Kesimpulannya hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Modoinding tidak terdapat adanya hubungan, begitu pula dengan hubungan sikap ibu tidak terdapat adanya hubungan.  Kata kunci : ASI Eksklusif, Pengetahuan, Sikap, Ibu Menyusui ABSTRACTBreast milk is the best nutrient for babies. For babies aged 0-6 months it is recommended to get exclusive breastfeeding. The death rate in infants will be reduced if given exclusive breastfeeding. Breast milk can also increase brain intelligence in infants because it contains nutrients and nutrients. The results of the research at Modoinding Health Center turned out that exclusive breastfeeding for infants aged 6-12 months was still very lacking because it was evident from data obtained at Modoinding Health Centers for infants who received exclusive breastfeeding only 38.1% of all infants aged 0-6 months. The aim is to find out whether there is a relationship between mother's knowledge and attitudes to the act of giving exclusive breastfeeding to the baby. In this research method I used quantitative research with analytical surveys with a cross sectional study approach, and I took as many as 97 samples of breastfeeding mothers. The method of data collection I did was through the interview method using a questionnaire, so that the results showed that there was no significant relationship between these variables and based on the results of the chi-square test that I got for the knowledge of mothers with exclusive breastfeeding obtained results (p = 0.835) or (p≥ 0.05) for the attitude of mothers with exclusive breastfeeding to obtain results (p = 1,000) or (p≥ 0.05). The conclusion is that the relationship between the knowledge of mothers and exclusive breastfeeding at Modoinding Puskesmas has no relationship, as well as the relationship between maternal attitudes and no relationship. Keywords : exclusive breastfeeding, knowledge, attitude, lactating mothers
SURVEI DAN PEMETAAN NYAMUK CULEX SPP DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO SULAWESI UTARA Rahmayanti, Ayu; Pinontoan, Odi; Sondakh, Ricky
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyamuk Culex spp sudah tersebar luas di berbagai belahan dunia dari daerah tropis hingga sub tropis. Nyamuk culex adalah nyamuk rumahan yang dapat hidup disekitar manusia. Nyamuk ini dapat berperan sebagai vektor penyakit Filariasis, Japanese Enchepalitis (JE) dan West Nile Virus (WNV). Kecamatan Malalayang adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kota Manado, termasuk Kecamatan yang cukup besar karena terdiri dari 9 Kelurahan dan memiliki kepadatan penduduk paling banyak di Kota Manado. Sebagian daerah di Kecamatan Malalayang berada di pesisir pantai dengan keadaan perumahan yang cukup padat serta keadaan lingkungan yang kotor dengan adanya beberapa tempat yang masih terdapat sampah vegetasi, serta perilaku manusia yang masih membuang sampah sembarangan sehingga sangat memungkinkan bagi perkembangbiakkan nyamuk Culex spp di daerah ini. Japanese ensefalitis adalah penyakit nyamuk yang disebabkan oleh virus Japanese ensefalitis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepadatan dan sebaran dari nyamuk Culex spp. di Kecamatan Malalayang. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif dengan rancangan cross sectional serta dengan bantuan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat memvisualisasikan dan mengeksplorasi data secara spasial. Variabel yang diteliti yaitu kepadatan nyamuk Culex spp, identifikasi nyamuk Culex dan pemetaan sebaran nyamuk Culex spp. Nyamuk yang ditangkap di 8 titik koordinat adalah sebanyak 187 ekor nyamuk, yang terdiri dari 10 ekor nyamuk jantan dan 10 ekor nyamuk betina yang lokasi penangkapannya masing-masing disetiap titik koordinat terbagi di dalam dan diluar rumah. Nyamuk yang paling banyak ditangkap terdapat di kelurahan Kleak yaitu di dalam gedung lama FKM UNSRAT dengan jumlah nyamuk sebanyak 57 ekor yang terdiri dari 2 nyamuk jantan dan 55 nyamuk betina. Ratio nyamuk yang paling banyak ditangkap adalah betina. Nyamuk culex beraktivitas pada rentan waktu 19.00-20.00 WIB. Kondisi lingkungan yang kotor dengan sanitasi yang kurang dapat memperbesar kemungkinan berkembangnya virus JE.Kata Kunci: Kepadatan Nyamuk Culex spp, Identfikasi, PemetaanABSTRACTCulex spp mosquitoes are widespread in many parts of the world from tropical to sub-tropical regions. Culex mosquitoes are home mosquitoes which can live around humans. This mosquito may act as a vector of Filariasis, Japanese Enchepalitis (JE) and West Nile Virus (WNV) diseases. Malalayang District is one of the districts located in Manado, this is said to be a large district because it consists of 9 sub-districts and has the most population density in Manado. Several areas in Malalayang district is on the coast with a fairly dense housing conditions and dirty environmental conditions with the presence of vegetation waste in some places, and the habits of littering, therefore this enables the breeding of Culex spp mosquitoes in this area. Japanese encephalitis is a mosquito disease caused by the Japanese encephalitis virus. This research was conducted to determine the density and distribution of Culex spp mosquitoes in Malalayang District. This is a descriptive survey study with cross-sectional design and with the help of Geographic Information System (GIS) application which can visualize and explore the data spatially. The variables examined were Culex spp density, Culex mosquito identification and the mapping of Culex spp mosquito. Mosquitoes captured at 8 coordinate points were 187 mosquitoes, which consisted of 10 male mosquitoes and 10 female mosquitoes, with each capture location at each coordinate point has occurred inside and outside the house. Most mosquitoes were captured in Kleak Sub-district in the old building of FKM UNSRAT with the total of 57 musquitoes, which consisted of 2 male mosquitoes and 55 female mosquitoes. The most ratio of musquitoes captured were females. Culex mosquitoes conducted their activities on vulnerable time at about 07:00 - 08:00 p.m. Dirty environmental conditions with poor sanitation can increase the likelihood of developing JE virus.Keywords: Culex spp Mosquito Density, Identification, Mapping
ANALISIS KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DI AREA PARKIR BASEMENT JUMBO SWALAYAN KOTA MANADO TAHUN 2018 Rontos, Arsita Apicillya P.; Maddusa, Sri Seprianto; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Basement merupakan salah satu tempat yang berpotensi tercemar CO. Letak ruang parkir yang tertutup berpotensi memiliki durasi yang lebih lama dalam menerima beban pencemaran dari emisi kendaraan bermotor karena emisi tersebut sulit keluar dan sulit terurai di dalam ruang parkir, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai konsentrasi CO pada basement dan membandingkan kadar CO berdasakan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja untuk CO. Penelitian ini merupakan jenis penelitian obsevasional dengan pendekatan deskriptif. Bertujuan untuk menggambarkan distribusi kadar CO di area parkir basement Jumbo Swalayan Manado yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 06 September dan 13 September 2018. Pengukuran diambil 2 titik yaitu titik I di area parkir khusus kendaraan roda 4 dan titik II di area parkir khusus kendaraan bongkar muat barang. Pada tiap titik diukur nilai CO, suhu, kelembaban, kecepatan angin dan jumlah kendaraan. Pengukuran dilakukan dengan interval waktu pagi, siang dan sore. Masing-masing interval waktu diukur 1 (satu) jam. Hasil penelitian yang didapatkan adalah kadar CO di area parkir basement rata-rata sebesar 7 ppm. Berdasarkan hasil pengukuran tidak ada nilai terukur yang melewati nilai ambang batas, namun tetap perlu perbaikan kualitas udara dengan pengadaan ventilasi dan penggunaan alat pelindung diri bagi para pekerja yang ada di area basement Jumbo Swalayan ManadoKata Kunci : karbon monoksida (CO), ruang parkir, pencemaran udara dalam ruangABSTRACTBasement is one of the potential place which polluted by CO. The reclusive parking lot has longer duration of receiving the wight of polluted air by the emission of vehicle because it’s difficult to hang loosely, so that the research done to identify the value of CO consentrate on basement and comparing the CO concentrate based on Minister of Labour and Transmigration Regulation on 2011 number 13 about Physics and Chemical Factors at Working Place by CO. This is a observational research by descirptive apporach.As a purpose to describe CO consentrate distribution at Basement Parking Area of Jumbo Swalayan Manado. It has been held on Thursday September 6th and 13th 2018.The measurement taken in 2 points, the 1st point located at 4 wheels and 2 wheels parking area, and the 2nd point located at loading docks area. Each point, measured the value of CO concentrate, temperature, moist, air speed and vehicles. The measurement done by using time interval in morning period, daylight period, and afternoon period. Each time took an hour of measurement. The result of the research is the average CO concentrate at basement parking area of Jumbo Swalayan in the amount of 7 ppm. Based on the result, there were no amount which passed cicumscription, but some improvement should be done by ventilation provsions, and self safety equipment for the labours whose working at the Basement of Jumbo Swalayan Manado.Keywords: carbon monoxide (CO), parking spaces, indoor air pollution
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PENDUDUK DI KELURAHAN TUMUMPA DUA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Pulumbara, Julia C.; Sekeon, Sekplin A. S.; Kaunang, Wulan P. J.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi Kognitif merupakan suatu proses mental dalam memperoleh pengetahuan atau kemampuan kecerdasan yang meliputi cara berpikir, daya ingat, pengertian, perencanaan, dan pelaksanaan. Salah satu penyebab terjadinya penurunan fungsi kognitif adalah konsumsi alkohol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dengan gangguan fungsi kognitif pada penduduk di kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk kelurahan Tumumpa Dua yang berusia ?18 Tahun dengan jumlah sampel yaitu 84 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian itu yaitu kuesinoner dengan analisis univariat dan bivariat. Untuk membuktikan adanya hubungan antara dua variabel yang diteliti maka digunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (?=0,05). Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai p=0,025 <?=0,05 sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan gangguan fungsi kognitif pada penduduk di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado. Kata Kunci: Konsumsi Alkohol, Gangguan Fungsi Kognitif ABSTRACT Cognitive function is a mental process in acquiring intelligence or ability that includes way of thinking, memory, understanding, planning, and implementation. One of the causes of cognitive function disorders is alcohol consumption. The purpose of this study to determine the relationship between alcohol consumption and cognitive function disorders in residents of Tumumpa Dua subdistrict, Tuminting District, Manado City. This research was conducted in November 2018. The type of research used was analytic observational research with a cross sectional study design. The population in this study were residents of Tumumpa Dua village, aged ?18 years with a sample of 84 respondents. The instruments used in the study were questionnaires with univariate and bivariate analysis. To prove the relationship between the two variables studied, the chi square test used with a confidence level of 95% (? = 0.05). The chi square test results showed that the value of p = 0.025 <? = 0.05 so that Ho was rejected, meaning that there is a relationship between alcohol consumption and cognitive function disorders in residents at Tumumpa Dua Village, Tuminting District, Manado City.  Keywords: Alcohol Consumption, cognitive function disorders
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DAN STRES DENGAN KEJADIAN PENYAKIT HIPERTENSI DI DESA TARABITAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Manggopa, Renny S.; Ratag, Budi T.; Kandou, Grace D.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi. Di Indonesia pada tahun 2013 hasil penelitian riset kesehatan dasar menunjukan bahwa dengan menggunakan unit analisis individu menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit hipertensi. Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan prevalensi tertinggi terdapat pada Provinsi Sulawesi Utara (15,0%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dan stres dengan kejadian penyakit hipertensi di Desa Tarabitan Kecamatan Likupang Barat. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional study (studi potong lintang). Penelitian ini dilakukan di Desa Tarabitan Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Tarabiatan dengan Kecamatan Likupang Barat yang berjumlah 938 orang dengan jumlah sampel 145 responden yang diambil menggunakan teknik pengambilan sampel aksidental. Data dikumpulkan melalui data primer dan sekunder. Alat ukur menggunakan tensimeter untuk mengukur tekanan darah dan kuesioner untuk mengukur kebiasaan merokok dan stres. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi squre (α = 0.05; CI=95%). Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi (p=0,000) dan terdapat hubungan antara stress dengan kejadian hipertensi (p=0,000).Kata kunci : Hipertensi, Kebiasaan merokok, StresABSTRACTOne of the Non Communicable Disease that become a very serious health problem today is hypertension. In 2013 in Indonesia the results of basic health research showed that using individual analytical units shows that nationally 25.8% of population in Indonesia suffer from hypertension. Based on the diagnosis of health workers, the highest prevalence is in North Sulawesi Province (15.0%). The purpose of this research is to determine the relationship between smoking and stress with the incidence of hypertension disease in Tarabitan Village, West Likupang District. Type of descriptive analytic research with cross sectional study design. This research was conducted in Tarabitan Village, West Likupang District, North Minahasa Regency. The population in this research is the citizens of Tarabiatan Village, West Likupang District, (938 people) with a total sample of 145 respondents taken using accidental sampling technique. The data was collected through primary and secondary data. The measuring instrument used was a tensimeter to measure the blood pressure and the questionnaires to measure the smoking habit and stress. The data analysis that used is univariate and bivariate analysis using chi squre test (α = 0.05; CI = 95%). The result of statistical test shows that there is a associated between smoking habit and hypertension incidence (p = 0,000) and there is associated between stress with incidence of hypertension (p = 0,000).Keywords: Hypertension, Smoking Habit, Stress

Page 11 of 97 | Total Record : 961


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue