cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG PROVINSI SULAWESI UTARA Soeprodjo, Raden R. O. K.; Mandagi, Chreisye K. F.; Engkeng, Sulaemana
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LATAR BELAKANG : Salah satu faktor individual yang mempengaruhi kinerja adalah karakteristik jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja, dan status perkawinan. RSJ Prof. Dr. V. L Ratumbuysang Sulawesi Utara merupakan rumah sakit jiwa pusat manado kelas A, sebagai unit pelaksana teknik direktorat jendral pelayanan medic departemen kesehatan RI yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas.. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan jenis kelamin dan motivasi kerja dengan kinerja perawat di RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi utaraMETODE PENELITIAN : Jenis penelitian ini survei analitik desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2016.Populasi penelitian ini adalah jumlah perawat yang bekerja di rumah sakit yaitu 40 perawat, , cara pengambilan sampel dengan metode total sampling pada perawat. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-suare.HASIL : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kinerja perawat (p = 0,917), dan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja perawat (p =0,003). KESIMPULAN :Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kinerja perawat, akan tetapi terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja perawat. Sebagai saran agar terus mempertahankan serta meningkatkan Motivasi kerja pegawai Rumah sakit pegawai agar pelayanan kesehatan lebih optimal.Kata Kunci : Jenis Kelamin, Motivasi , KinerjaABSTRACTBACKROUND : One of the individual factors a influence performance is the characteristics of gender, age, education level, tenure, and marital status. RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang North Sulawesi is a mental hospital in the center of Manado Class A, as a unit of a medical engineering directorate general medic services of the health department of the Republic of Indonesia which is able to provide specialist and subspecialist medical services. The aim of the research is to know the relationship of gender and performance motivation with the performance nurses at the RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang North Sulawesi Province. RESEARCH METHODS : This research was a cross sectional design cross-sectional study. This research was conducted in September-October 2016. The population of this research is the nurses who work in the hospital that is 40 nurses, the research sampling with the method on the nurses. The research instrument used a questionarrie. Data analysis was performed using a chi-square test. RESULTS : The results showed that there was no significant relationship between gender and nurse performance (p= 0,0917), and there was a significant correlation between motivation and nurse performance (p= 0,003). CONCLUSSION : There is no relationship between gender and performance nurse, but there is a relationship between motivation and performance nurse. As a suggestion to continue to maintain and improve employee motivation employee hospital for healthy services more optimal.Keywords : Gender, Motivation, Performance
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN KULIT PADA NELAYAN DI DESA KALINAUN KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Kasiadi, Yuningsih; Kawatu, Paul A.T.; Langi, Fima F.L.G
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan kulit merupakan penyakit yang sering dijumpai pada masyarakat. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa (2016), menunjukan bahwa dari jumlah 10 penyakit terbanyak di Kabupaten Minahasa Utara pada tahun 2015 terdapat penyakit kulit pada urutan ketiga berjumlah 12.052 kasus dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 dengan jumlah 13.227 kasus (Kabupaten Minahasa Utara Dalam Angka, 2017). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan kulit pada nelayan di Desa Kalinaun Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cross sectional study dengan jumlah sampel yaitu 116 nelayan dan pengambilan data menggunakan kuesioner yang dilaksanakan pada bulan September-Desember 2018. Uji hubungan menggunakan uji statistic chi square dengan tingkat kemaknaan a=0,05.  Hasil penelitian didapatkan dengan uji chi square nilai p=0,316 > 0,05 artinya tidak terdapat hubungan antara usia dengan gangguan kulit. Hasil uji chi square dengan nilai p=0,029 < a berarti hal ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan gangguan kulit. Uji chi square dengan p=001 artinya p<a, dengan demikian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan gangguan kulit. Kata kunci : Usia, Masa Kerja, Personal Hygiene, Gangguan Kulit ABSTRACTSkin disorder is a disease that is often encountered in the community. Based on a report from the Central Bureau of statistics the Regency of Minahasa (2016), showed that the number of 10 diseases in the Regency of Minahasa in North in 2015 there are skin diseases in third place amounted to 12,052 cases and experience the increase in the year 2016 with a population of 13,227 cases (North Minahasa Regency in numbers, 2017). The purpose of this research is to know the factors that are associated with disorders of the skin on the fishing village of Kalinaun sub-district of North Minahasa Regency East Likupang. The research design used in this study i.e., cross sectional study with a number of sample i.e. 116 fishermen and data retrieval using a questionnaire which was carried out in September-December 2018. Relationship test using the test statistic chi square with a level of significance of a = 0.05.  The research results obtained with test chi square p = 0,316 > value of 0.05 means there is no relationship between the ages with disorders of the skin. The chi square test results with a value of p = 0,029 < a means this shows there is a significant relationship between the time of work with the skin disorder. Test chi square p = 001 p means a <, thus that there is a significant relationship between personal hygiene with the skin disorder Keywords : Age, Time of Work, Personal Hygiene, Skin Disorders
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL PADA AIR, IKAN, KERANG DAN SEDIMEN DI ALIRAN SUNGAI TONDANO TAHUN 2017 Syarifudin, Andi R.; Maddusa, Sri Seprianto; Akili, Rahayu H.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air sungai sebagai salah satu sumber air yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS). Timbal merupakan salah satu unsur logam berat yang dapat mengakibatkan keracunan pada makhluk hidup. Efek timbal terhadap kesehatan manusia yaitu dapat mengganggu sistem reproduksi berupa kemandulan dan sistem kerja saraf, jantung dan ginjal. Logam berat timbal yang terdapat dalam air serta menumpuk pada sedimen akan masuk ke dalam kehidupan organisme didalamnya. Logam berat pada konsentrasi tertentu akan terakumulasi ke dalam air, biota serta sedimen dalam perairan yang dapat menimbulkan efek toksik.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan timbal pada air, ikan, kerang dan sedimen di daerah aliran sungai Tondano. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif berbasis laboratorium dengan pemeriksaan kadar timbal pada sampel air, ikan, kerang dan sedimen menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectophotometer). Sampel air diambil di tiga titik pada pagi dan sore hari, sampel sedimen diambil pada tiga titik dan ikan serta kerang masing – masing satu titik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sampel air pada pagi dan sore yaitu di titik 1 = 0,14 mg/l, titik 2 = 0,10 mg/l, titik 3 = 0,14 dan pada sore hari yaitu titik 1 = ,12 mg/l, titik 2 = 0,09 mg/l, titik 3 = 0,11 mg/l. Sampel ikan titik 1 = 11,01 mg/kg, titik 2 = 10,83 mg/kg, titik 3 =15,90 mg/kg. Sampel kerang titik 1 = 15,90 mg/kg, titik 2 = 9,55 mg/kg, titik 3 = 16,51 mg/kg. Sampel sedimen titik 1 = 18,31 mg/kg, titik 2 = 11,31 mg/kg, titik 3 = 7,29 mg/kg. Untuk standar yang ditetapkan yaitu 0,03 mg/l dan 0,03 mg/kg untuk ikan dan kerang. Dari keseluruhan sampel yang diperiksa menunjukan bahwa sampel air, ikan dan sedimen melebihi standar baku mutu yang ditetapkan.Kata Kunci: Timbal, Air, Ikan, Kerang, SedimenABSTRACTRiver water is one of water resource that usually used by people, especially who lived in watershed. Lead is one of heavy metal element that can induce poisoned on living creature. The lead effect for human health is can disturb the reproduction system in the form of infertility and nerve work system, heart and kidney. The lead heavy metal in water and accumulate on sediment will get into the organism life. The heavy metal in a certain concentration will accumulate in the water, biota and sediment that can inflict toxic effect. The biggest one of river in Sulawesi Utara is Tondano river, where the location of upstream part in Minahasa district and the location of downstream part in Manado City. In around of Tondano watershed there was automotive repair shop that produced oil waste and former storage battery and there was motorboat that used gasoline. This research is to know lead content in water, fish, shell and sediment in Tondano watershed. The method used in this research was descriptive based laboratory with lead level checkup in water, fish, shell and sediment sample were used AAS (Atomic Absorption Spectophotometer) method. The water samples took in three points in the morning and afternoon, the sediment samples took in three points, fish and shell each one point. The result of this research showed that the water samples in the morning and afternoon were in first point= 0,14 mg/l, second point= 0,10 mg/l, third point=0,14 mg/l and in the afternoon in first point= 0,12 mg/l, second point= 0,09 mg/l, third point= 0,11 mg/l. The fish samples in first point= 11,01 mg/kg, second point=10,83 mg/kg, third point= 15,90 mg/kg. The shell samples in first point= 15,90 mg/kg, second point= 9,55 mg/kg, third point= 16,51 mg/kg. The sediment samples in first point= 18,31 mg/kg, second point= 11,31 mg/kg, third point= 7,29 mg/kg. For the specified standard was 0,03 mg/l for fish and shell. Whole samples checked, it showed that water, fish, shell and sediment samples were exceed the the specified quality standard.Keyword: Lead, Water, Fish, Shell, Sediment
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR KATOLIK SANTA THERESIA 02 KOTA MANADO Porotu?o, Lely I.; Joseph, Woodford B. S.; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelainan tajam penglihatan  pada anak usia sekolah merupakan,  masalah kesehatan yang penting. Miopia adalah salah satu penyebab penurunan ketajaman penglihatan pada anak-anak, sedangkan penglihatan yang baik sangat penting dalam proses belajar mengajar. Faktor lingkungan yang paling banyak berperan pada miopia adalah aktivitas melihat dekat di depan layar kaca yang terus-menerus dan jika tidak dikendalikan akan dapat merugikan diri sendiri. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel adalah seluruh pelajar Sekolah Dasar Katolik Santa Theresia 02 Manado Kelas III, IV, dan V melalui kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 70 Pelajar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Faktor screen time dalam penelitian menunjukan persentase 80% adalah palajar yang memiliki screen time >2jam/hari dengan p=0,025 menunjukan ada hubungan antara screen time dengan ketajaman penglihatan. Faktor posisi membaca menunjukan persentase 65,7% yaitu posisi duduk tidak tegak dengan P=0,114 menunjukkan tidak ada hubungan antara posisi membaca dengan ketajaman penglihatan. Faktor jarak membaca menunjukkan persentase 72,9% yaitu jarak membaca <30cm dengan P=0,011 yang menunjukkan ada hubungan antara jarak membaca dengan ketajaman penglihatan. Kata kunci: Screen Time, Posisi Membaca, Jarak Membaca, Ketajaman Penglihatan.
HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF OLEH IBU PEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIAN WERU KECAMATAN GIRIAN KOTA BITUNG Lasarus, Loritma; Doda, Diana V.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan presepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Pembirian ASI ekslusif sangat diperlukan sejak bayi lahir sampai berumur 6 bulan. Namun. Dari hasil Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI capaian ASI ekslusif di Indonesia belum mencapai angka yang ditetapkan yaitu 80%. Oleh sebab itu dilakukan penelitian tentang stres kerja dengan pemberian ASI ekslusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan pemberian ASI ekslusif oleh ibu pekerja di wilayah Puskesmas Girian Weru kecamatan Girian kota Bitung. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan survey cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan pruposive sampling dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 80 ibu yang bekerja. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Adapun uji Spearman Correlations digunakan dalam uji statistik dalam penelitian ini. Hasil Uji statistik menunjukkan pada tingkat kemaknaan 95% dan nilai α atau tingkat kesalahan =0,05 diperoleh angka sig. (2-tailed) lebih kecil dari pada nilai α artinya Ho ditolak dan nilai Correlation Coefficient sebesar 0,231 yang berarti adanya hubungan yang rendah antara stres kerja dengan pemberian ASI ekslusif. Ibu yang mengalami stress sedang di tempat kerja tetap memberikan ASI ekslusif pada bayinya. Adapun saran yang dapat diajukan yakni ibu pekerja sebaiknya melakukan hal-hal positif seperti berolahraga, hidup pola sehat, komunikasi yang baik, bagi keluarga dan teman sekerja.Kata Kunci: Stress Kerja, ASI.ABSTRACTStres are conditions caused by interactions between individuals with the environment, give rise to the perception of the distance between demands derived from situations that originate in the biological, psychological and social systems of a person. The establishment of exclusive breastfeeding is very necessary since the baby is born until 6 months of age. But From the results of the Indonesian Ministry of Health's Data and Information Center, the achievement of exclusive ASI in Indonesia has not yet reached the established figure of 80%. Therefore, research on work stress with exclusive breastfeeding was carried out. The purpose of this study was to determine the relationship of work stress with exclusive breastfeeding by working mothers in the Girian Weru Puskesmas area in Girian district, Bitung city. The research method used is analytic survey research using a cross sectional survey approach. The sampling technique uses pruppositive sampling with the number of respondents taken as many as 80 mothers who work. The measuring instrument used is a questionnaire. Thetest was Spearman Correlations used in statistical tests in this study. Statistical test results show that at the significance level of 95% and the value of α or error level = 0.05, the number of sig is obtained. (2-tailed) smaller than the value α means that Ho is rejected and the Correlation Coefficient is 0.231 which means there is a low relationship between work stress and exclusive breastfeeding. Mothers who experience stress while at work still give exclusive breastfeeding to their babies. As for suggestions that can be put forward, the working mother should do positive things such as exercise, healthy living patterns, good communication, for family and co-workers.Keywords: work stress, breast milk
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU PEKERJA YANG TIDAK AMAN DENGAN KECELAKAAN KERJA DI PT. TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Lombogia, Orianly; Kawatu, Paul A.T.; Sumampouw, Oksfriani J.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebab kecelakaan ada dua, yaitu unsafe action (faktor manusia) dan unsafe condition (faktor lingkungan). Menurut penelitian bahwa 80-85% kecelakaan disebabkan oleh unsafe action. (Anizar, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara perilaku pekerja yang tidak aman dengan kecelakaan kerja pada pekerja di PT. Tropica Cocoprima Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian yang digunakan adalah observasional yang bersifat cross sectional dengan menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Populasi berjumlah 252 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dalam pengambilan data menggunakan kuesioner sebagai alat pokok mengumpulkan data. Teknik menentukan sampel pada penelitian ini adalah  purposive sampling  sehingga didapati 75 sampel. Berdasarkan uji chi square didapati bahwa tidak terdapat hubungan antara perilaku pekerja yang tidak aman dengan kecelakaan kerja dengan nilai p=1,000 . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu responden yang memiliki perilaku pekerja yang tidak aman dengan kategori sedang sebanyak 10.7% dan perilaku pekerja yang tidak aman dengan kategori rendah 89.3%. Responden yang pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 50.7% dan tidak pernah  mengalami kecelakaan kerja sebanyak 49.3%. Tidak terdapat hubungan antara perilaku pekerja yang tidak aman dengan kecelakaan kerja pada pekerja PT. Tropica Cocoprima Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan.  Kata Kunci: Kecelakaan kerja, Perilaku Pekerja yang Tidak Aman  AbstractIn general, there are two causes of accidents, namely unsafe action (human factors) and unsafe conditions (environmental factors). According to research, 80-85% of accidents are caused by unsafe action. (Anizar, 2009). The human factor is the physical imbalance of labor which is the position of the body which causes fatigue, physical disability, temporary disability, sensory sensitivity towards something, lack of education, lack of experience, misunderstanding of an order, lack of skill, misinterpretation of Standard Operating Procedure (SOP) resulting in errors in the use of work tools. This study aims to determine the relationship between unsafe worker behavior and workplace accidents in workers at PT. Tropica Cocoprima, Lelema Village, South Minahasa Regency. The research used was observational which was cross sectional by using primary and secondary data collection methods. The population is 252 respondents. This research is a quantitative research which in collecting data using a questionnaire as the main tool to collect data. The technique of determining the sample in this study was purposive sampling so that 75 samples were found. Based on the chi square test, it was found that there was no relationship between safe action and work accident with a value of p = 1,000. The conclusion of this study are respondents who have unsafe worker behavior with a moderate category of 10.7% and unsafe worker behavior with a low category of 89.3%. Respondents who had experienced work accidents were 50.7% and had never experienced work accidents as much as 49.3% There is no relationship between the behavior of unsafe workers and workplace accidents in PT workers. Tropica Cocoprima, Lelema Village, South Minahasa Regency.Pay more attention to workers at PT. Tropica Cocoprima to be safer in working to avoid work accidents. Keywords: Workplace Accidents, Unsafe Worker Behavior.
ANALISIS PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG Najoan, Gabriella Windy; Tucunan, Ardiansa A.T.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan sediaan farmasi di Puskesmas meliputi perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan, serta pemantauan dan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui mekanisme pengelolaan sediaan farmasi di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Informasi dikumpulkan dari 5 orang informan yang terlibat dalam Pengelolaan Sediaan Farmasi di Puskesmas dengan menggunakan metode Triangulasi. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, alat perekam suara, dan alat tulis menulis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yaitu dokumen-dokumen yang diperlukan dan data primer yang dilakukan dengan wawancara langsung dengan informan yakni wawancara mendalam. Perencanaan dan permintaan sediaan farmasi dilakukan berdasarkan laporan yang telah dibuat setiap bulannya, penerimaan sediaan farmasi dilihat dari kuantitasnya tidak selalu diterima sesuai dengan permintaan Puskesmas ke gudang farmasi Dinas Kesehatan, dalam penyimpanan sediaan farmasi dilakukan dengan menggunakan sistem FEFO, pendistribusian dilakukan oleh Puskesmas ke jaringan-jaringan dan ke sub-sub unit yang ada, pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi belum pernah dilaksanakan di Puskesmas, pengendalian dilakukan sesuai dengan pedoman, pencatatan dan pelaporan juga dilakukan dengan baik di Puskesmas sesuai dengan pedoman, pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh Puskesmas dan juga dari Dinas Kesehatan yaitu pada kegiatan monev. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu didapatkan bahwa Pengelolaan Sediaan Farmasi di Puskesmas Bitung Barat sudah dilakukan dengan baik namun memang sumber daya manusia di bagian kefarmasian Puskesmas masih kurang dan hal tersebut sering membuat tenaga yang ada kewalahan dalam proses pengelolaan tersebut. Kata Kunci: Pengelolaan, Sediaan Farmasi, Puskesmas ABSTRACTManagement of pharmaceutical preparations at the health center includes planning, demand, receiving, storing, distributing, destroying, withdrawing, controlling, recording, reporting, monitoring, and evaluation. The purpose of this research is to determine the mechanism of management of pharmaceutical preparations in the West Bitung Health Center in the City of Bitung. The research method used in this research is qualitative. Information was collected from five informants who were involved in the Management of Pharmaceutical Preparations at the health center by using a triangulation method. The instruments in this research are interview guides, voice recording devices, and stationery. The Data collection was carried out by collecting secondary data in the form of the required documents and primary data conducted by direct in-depth interviews with the informants. The planning and demand for pharmaceutical preparations is carried out based on the LPLPO that has been made every month. Reception of pharmaceutical preparations in terms of quantity is not always accepted in accordance with the request of the health centre to the pharmacy warehouse of the Health Department. Storage of pharmaceutical preparations is carried out using the FEFO system. The distribution is done by health center to the networks and to the sub-units whose exist. Destroying and withdrawing of pharmaceutical preparations not yet has been carried out at the health centre. The control was carried out according to the guidelines. Recording and reporting is also done well at the health centre according to the guidelines and also monitoring and evaluation is carried out well by the health centre andfrom the Health Department in the monitoring and evaluation activity. The results obtained are the Management of Pharmaceutical Preparations in West Bitung Health Center has been done well, but the human resources in the pharmacy department are still lacking and this often makes the existing personnel overwhelmed in the management process.  Keywords: Management, Pharmaceutical Supply, Health Center
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WALANTAKAN KECAMATAN LANGOWAN. Maradesa, Eirene; Kapantow, Nova H.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Makanan sehari-hari perlu mengandung cukup energi dan zat yang esensial untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh dan mengatur proses tubuh. Ketiga jenis zat makro berupa karbohidrat, lemak, dan protein menghasilkan energi bagi tubuh melalui proses metabolisme (pembakaran). Sumber energi yang utama adalah karbohidrat dan lemak, sedangkan protein terutama digunakan sebagai zat pembangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional  yang dilaksanakan pada bulan September–November tahun 2014 di Puskesmas Walantakan Kecamatan Langowan dengan total responden sebesar 84 anak berumur 1-3 tahun. Penelitian ini menggunakan kuesioner Food Recall 2×24 Jam, alat timbangan berat badan, pengukuran tinggi badan/microtoice, program SPSS, dan program nutrisurvey sebagai instrument. Asupan energi yang kurang berjumlah 38.09% dan lebih berjumlah 26.19% selanjutnya asupan protein yang kurang berjumlah 10,71% dan lebih berjumlah 63,10% selanjutnya Status gizi menurut umur (TB/U), pendek berjumlah 31% dan normal berjumlah 53,6% selanjutnya status gizi menurut Indeks Massa Tubuh (IMT/U) gemuk berjumlah 3,6% dan normal 96,4%, hasil uji menunjukan bahwa tidak berhubungan antara asupan energi dengan status gizi menurut TB/U (p=0,926), IMT/U (p=0,139) selanjutnya asupan protein dengan status gizi menurut TB/U (p=0,926), IMT/U (p=0,363) menunjukan bahwa tidak berhubungan antara asupan protein dengan status gizi pada anak usia 1-3 tahun di wilayah kerja Puskesmas Walantakan. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara asupan energi dan asupan protein dengan status gizi menurut TB/U, IMT/U di wilayah kerja Puskesmas Walantakan Kecamatan Langowan. Kata Kunci : Asupan Energi, Asupan Protein, Status Gizi ABSTRACT Daily food should caontain adeqnate energy and essential nutrition for  reputation types of substances are carbohydrates macro, fats and for the body through metabolic processes (combustion). The main energy source is carbohydrate and fat and protein is mainly used as a builder substance and maintain the cells and tissues of the body. This study was anobservational analytic with cross sectional approach conducted in September-November 2014 in PHC walantakan District Langowan with total subject 84 children aged 1-3 years. this researchuse the questionnaire, Food Recall 2×24 hours, the scale weight, height measurement/microtoice, SPSS and nutrisurvey programas a research instrument. Data processing with Spearman Rank test with α=0,05, CI=95%. Less energy intake amounted to 38,09% and amounted to 26,19%, intake of protein is less amounted to 10,71% and amounted to 63,10% subsequent nutritional status according to age (TB/U), amounting to 31% shorter and amounted to 53,6% next normal nutritional status according to the nutritional status of the index according to the Body Mass Index (IMT/U) amounted to 3,6% fat and 96,4% of normal, test results shows that there is correspondence between energy intake and nutritional status TB/U (p=0,926), IMT/U (p =0,139) protein intake and nutritional status TB/U (p=0,926), IMT/U (p=0,363) address that is notnot related between. There’s no relationship between energy intake and protein intake with nutritional status according to TB/U, IMT/U in the working area of community health center walantakan langowan. Keyword: Energy intake, Protein Intake, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN ORANGTUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Kairupan, Calista A.; Kapantow, Nova H.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) yang diakibatkan karena kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak terlalu pendek untuk umurnya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tinggi badan orangtua dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Touluaan Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian bersifat observasional analitik dengan desain penelitian studi potong lintang (cross sectional). Populasi yaitu orang tua kandung yang mempunyai balita berusia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Touluaan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, sehingga di dapati 100 sampel. Variabel stunting diukur menggunakan microtoise dan timbangan digital, kemudian menghitung Z-Score. Hasil penelitian ini diperoleh, status gizi pada15 anak (15,0%) berstatus stunting. Distribusi prevalensi tinggi badan ayah, pada kategori pendek sebesar 3,0%, dan distribusi prevalensi tinggi badan ibu pada kategori pendek sebanyak 8,0% .Berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan antara tinggi badan ayah dengan kejadian stunting tidak berdapat hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting dan tidak terdapat hubungan antara tinggi badan orangtua dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Touluaan Kabupaten Minahasa Tenggara. Disarankan bagi orang tua untuk lebih memperhatikan lagi pola makan balitanya dan melakukan pengecekan kesehatan status gizi pada balita secara berkala di puskesmas.Kata Kunci : Orang tua, Stunting, Anak usia 24-59 bulanABSTRACT Toddlers are children aged 0-59 months, at this time marked by a very rapid process of growth and development. Stunting is a failure to grow in children under five (infants under five years) due to chronic malnutrition so that the child is too short for his age. This study aims to determine whether there is a relationship between parents height with the incidence of stunting on toddlers aged 24-59 months in the work area of Touluaan Health Center in Southeast Minahasa Regency.This research is analytic observational with cross sectional study design. The population is biological parents who have children aged 24-59 months in the Touluaan Health Center work area. Sampling using purposive sampling technique, so that found 100 samples. Stunting variables are measured using microtoise and digital scales, then calculate the Z-Score. The results of this study were obtained, the nutritional status of 15 children (15.0%) was stunting. Distribution prevalence of father’s height, in the short category of 3.0%, and the distribution prevalence of mother’s height in the short category 0f 8.0%. Based on the Fisher's Exact results obtained that there was no relation between father's height with the incidence of stunting, there was no relation between mother’s height with incidence of stunting, and there was no relationship between parents height with the incidence of stunting on toddlers aged 24-59 months in the work area of the Touluaan Health Center in Southeast Minahasa Regency. It is recommended for parents to pay more attention to their toddlers diet and check the health of nutritional status regularly at the health center. Keywords: Parents, Stunting, Children aged 24-59 months
ANALISIS BAKTERIOLOGI AIR DAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DI SEKITAR LOKASI TPA SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Marpaung, Christina R.; Sondakh, Ricky C.; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis sarana penyediaan air bersih yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah sumur gali. Keberadaan timbunan sampah dari TPA berdampak adanya indikasi pencemaran, dimana ada kemungkinan ada air lindi meresap dalam tanah dan dapat masuk ke dalam sumur-sumur penduduk disekitar TPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan bakteriologi air sumur dan kondisi fisik sumur gali di sekitar lokasi TPA Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Penelitian ini dilakukan di TPA Sumompo pada bulan Februari - Mei 2018. Jumlah sumur gali yang diperiksa berjumlah 12 sumur. Sampel diperiksa di laboratorium BTKL-PP Kelas 1 dan BARISTAND Manado. Variabel dalam penelitian ini adalah bakteriologi air dan kondisi fisik sumur gali di sekitar lokasi TPA sumompo kecamatan tuminting kota manado. Kandungan Total Koliform kemudian dibandingkan dengan baku mutu air dalam PERMENKES RI No. 32 Tahun 2017, dimana ambang batas untuk total koliform yang diperbolehkan yaitu 50 MPN/ 100 mL. Hasil Total koliform air sumur gali di sekitar lokasi TPA berturut-turut sebesar 48 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, 47 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, 220 MPN/100 mL, 220 MPN/100 mL, 11 MPN/100 mL, 13 MPN/100 mL dan 79 MPN/100 mL. Terdapat 4 Sumur gali yang memenuhi syarat dan 8 lainnya tidak memenuhi syarat dari aspek total koliform air. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa seluruh sumur tidak memenuhi syarat kesehatan berdasarkan aspek kondisi fisik sumur gali. Sumur gali yang berada di dekat TPA Sumompo cenderung mengandung total koliform yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumur gali yang jauh.Kata Kunci: Tempat Pengolahan Akhir Sampah, Total Koliform, Sumur Gali.ABSTRACTOne type of clean water supply facilities that are widely used by the community is a well dug. The presence of waste dumps from the landfill has an indication of pollution where there is a possibility that water leachate permeates the soil and can enter the wells of residents around the landfill. The objective to be achieved in this research is to analyze the bacteriological content of the well water and the physical condition of the dug wells around the Sumompo TPA landfill in Tuminting Sub-district, Manado City. The type of this research is Descriptive. This research was conducted in TPA Sumompo, conducted in February - May 2018. The number of dug wells examined amounted to 12 wells spread around TPA. Samples were examined in laboratory BTKL-PP Class 1 and BARISTAND Manado. The variables in this research are water bacteriology and physical condition of dug wells around the Sumompo landfill site of tuminting district of Manado city. Total content of Koliform then compared with water quality standard in PERMENKES RI No. 32 Year 2017, where the permissible limit for total coliform is 50 MPN / 100 mL. Results The total coliform of dug wells around the landfill site were 48 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL, 47 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL, 220 MPN / 100 mL, 220 MPN / 100 mL, 11 MPN / 100 mL, 13 MPN / 100 mL and 79 MPN / 100 mL. From the results of this study concluded that there are 4 wells that qualify and 8 others do not meet the requirements of the total aspect of coliform water. The entire well does not meet the health requirements based on the physical aspects of the dug wells. Dug wells near the Sumompo TPA tend to contain a higher total of coliforms than dug wells that are far from landfill.Keywords: Landfill, Total Koliform, Dug Well.

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue