cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Desain Interior
ISSN : 25272853     EISSN : 25492985     DOI : -
Jurnal Desain Interior (pISSN 2527-2853 eISSN 2549-2985) menerima artikel penelitian penuh di bidang desain interior dan lingkupnya dari bidang subjek sebagai berikut: Sejarah Desain, Sejarah Interior, Budaya Visual Interior, Metodologi Desain, Proses Desain, Wacana Desain, Desain Interior dan Budaya, Sosiologi Desain, Manajemen Desain, interior dan seni kritik, Antropologi dari desain interior, Artifact desain, desain Industri, desain interior, Kerajinan, Arsitektur, Industri Kreatif, Kebijakan desain, psikologis, Perilaku Meruang, Psikologi Desain, Ergonomi, Sain Interior, pendidikan dan konseptual lainnya di interior Desain.
Arjuna Subject : -
Articles 108 Documents
Penerapan Arsitektur Tropis dalam Era New Normal Dian Kusumowardani
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.9640

Abstract

 Seiring dengan perkembangan teknologi di dunia saat ini yang memasuki Revolusi Industri 4.0 dan pandemik yang melanda dunia telah mengubah pola hidup manusia,  menuntut manusia untuk menggunakan teknologi dalam mewujudkan manusia yang berkehidupan lebih sehat, terampil dan lebih cerdas.  Kekayaan arsitektur tropis pada bangunan tradisional di Indonesia menjadi hal yang sangat menarik dalam hubungannya dengan modernisasi dan adaptasi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Masyarakat Indonesia tengah mengalami proses adaptasi budaya baik budaya fisik maupun non fisik dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta kemajuan teknologi melalui penggunaan bahan bangunan dan teknologi di dunia sejalan dengan perkembangan teknologi terutama teknologi yang dapat diterapkan pada sebuah bangunan. Era New Normal dengan tuntutan orientasi pada kesehatan dan kenyamanan penghuni dan pengguna bangunan kesadaran akan tuntutan ini membingkai semangat pembangunan arsitektur yang mampu beradaptasi dan berkelanjutan, yaitu beradaptasi dengan modernitas tanpa kehilangan kearifan lokal serta kesesuaian terhadap kondisi iklim Indonesia dengan secara bijaksana.sebagai upaya untuk menyelamatkan bumi. Along with the development of technology, the world has entered the fourth industrial revolution. Especially with the addition of the pandemic, the “New Normal” lifestyle that has been enforced on us has changed our lives fundamentally to use technology to be more safe and smarter in our interaction to live a much healthier life. With that, the ingrained tropical style architecture that’s found widespread across Indonesia has become an interesting trait, seeing that it sparked interest within the modernising public.   Many of Indonesians are in the midst of adapting to new cultures. Both in the physical sense and the non-physical sense with the progression sciences and the continuing development of technology, especially through the application and usage of technology within the construction process of buildings in the fourth industrial revolution. This new era demands that health and medical aspects should also be considered as well as the consumer’s comfortability. With this change, it also pushes architects to be more creative and open towards modernity without the expulsion and exclusion of traditional aspects that’s best suited for the tropical climate with a wise intent to preserve earth and its beauty.
Pola Penataan Ruang Layanan Publik yang Smart, Berdasarkan Kajian Okupansi dan Attachment Pengguna (Objek Kasus : Ruang Layanan Publik di Kantor / Dinas di Pemerintah Kota Surabaya) Susy Budi Astuti; Mahendra Wardhana; Prasetyo Wahyudie; Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.9646

Abstract

Ruang layanan publik kantor identik dengan pintu gerbang imej layanan. Secara umum ruang layanan publik berfungsi antara lain area informasi, area tunggu, area penerima tamu, area layanan dan area sekuriti. Bentuk dan jenis area tersebut sangat tergantung pada karakter kantor/kedinasan. Terdapat fenomena bahwa adanya layanan satu atap, yaitu terdapat 2 atau lebih jenis kantor/kedinasan dalam satu bangunan gedung. Hal ini menjadi menarik, karena masing masing memiliki karakter layanan yang berbeda, namun dalam satu ruang layanan publik. Jenis layanan yang beragam yang terjadi di satu ruang di ruang layanan publik, sering menimbulkan disorientasi sebagai dampak dari ketidak efektifan penggunaan ruang. Penelitian ini bertujuan merumuskan pola okupansi dan attachment pengunjung di ruang layanan publik kantor PDAM Surya Sembada kota Surabaya, untuk menjadi row model penataan area dan penggunaan ruang. Penelitian dilakukan dengan cara observasi perilaku melalui rekam jejak guna mencermati pola aktivitas yang terjadi. Wawancara digunakan utuk melengkapi data. Rumusan Pola okupansi dan attachment pengunjung di ruang layanan publik kantor PDAM Surabaya diharapkan menjadi row model smart performance public space untuk keberlangsungan/sustainable environment. Luaran penelitian ini berupa paper yang dipublikasikan di jurnal nasional.
Tren Desain Furnitur Berbahan Limbah Kayu di Media Jual Beli Daring Mahendra Nur Hadiansyah; Alieviatara Yathallayov
Jurnal Desain Interior Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v5i2.7530

Abstract

Limbah kayu merupakan jenis limbah yang berasal dari pohon atau hasil hutan alami ataupun produksi industri. Secara umum pepohonan memberikan dampak positif bagi berbagai kebutuhan manusia, karena secara spesifik batang kayu yang utuh hingga yang telah diolah memiliki nilai yang dapat terhitung dan tidak bisa terhitung bagi manusia. Selain itu, dalam perekonomian berbagai jenis kayu baik itu berukuran utuh maupun serbuk, berukuran besar maupun kecil. Semua jenis kayu tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia. Namun, saat ini di Indonesia khususnya dalam pengolahan berbagai bentuk limbah baik berukuran besar maupun kecil masih belum dimanfaatkan semaksimal mungkin, hal ini terjadi karena kurangnya kreativitas dan kepedulian masyarakat Indonesia dalam mengolah limbah tersebut. Dengan adanya permasalahan tersebut maka cara menanggulanginya adalah dengan memanfaatkan limbah kayu menjadi produk yang bernilai tambah dan dapat bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat. Dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara pengrajin dilanjutkan dengan kuisioner kepada masyarakat dan juga melakukan analisis pada furniture limbah yang paling banyak dibeli pada media daring seperti Bukalapak. Berdasarkan hasil penelitian ini didapati bahwa masyarakat akan lebih memilih untuk berbelanja secara langsung ke toko. Namun, karena adanya pandemic Covid-19 membuat masyarakat mau tidak mau membeli furnitur secara daring dengan beberapa pertimbangan, selain itu dalam pemilihan furnitur dari limbah kayu masyarakat memilih dari material kayu palet didasari karena kayu ini lebih bersih dari sisi warna dan juga mudah untuk ditata sesuai dengan interior yang ada dimana dengan penggunaan furnitur dari kayu palet ini akan membuat ruang terlihat pada penggayaan rustic apabila melalui proses pelapisan akhir yang cukup detail, namun tak menutup kemungkinan bahwa kayu palet akan lebih terekspos dan membuat ruangan menjadi lebih indah.Kata kunci: Limbah Kayu; Furnitur; Tren; Desain ABSTRACT Wood waste is a type of waste derived from trees or natural forest products or industrial production. In general, the trees have a positive impact on a variety of human needs, because specifically the stem of wood intact to the one that has been Dilah has the value of tangible and intangible for humans. In addition, in the economy of various types of wood both intact and powder, large and small. All types of wood can be utilized by humans. However, nowadays in Indonesia especially in the processing of various forms of waste both large and small is still not utilized to the fullest, this is due to lack of creativity and awareness of the people of Indonesia in processing the waste. With this problem, the way to mitigate it is to utilize wood waste into a value-added product and can be beneficial for the environment and society. In this research, the  methods by conducting interviews the craftsmen continued with the questionnaire to the community and also conducted analysis to the most purchased waste furniture on online platforms such as Bukalapak. Based on the results of the study stated that the public would prefer to shop directly to the store. However, because of the pandemic Covid-19 make the community will not want to buy furniture online with some considerations, other than that in the selection of furniture from wood waste people choose from wood pallet material based on wood that is more clean than the side of the color and also easy to cultivate wooden pallets according to the existing interiors where the use of furniture from wood pallets will make the room visible on the natural styling when through a fairly detailed finishing process , but did not close the possibility that the wooden pallets will be made exposed and make the room more beautiful. Keyword: Wood Waste; Furniture; Trend; Design
Ornamen Masjid Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Sendang Budiono Budiono; Nanik Rachmaniyah; Aria Weny Anggraita
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.9641

Abstract

Bangunan yang dinilai mampu mewakili keberhasilan penerapan prinsip arsitektur Islam adalah Masjid. Karakteristik arsitektur masjid secara rinci dapat dilihat melalui morfologi, teknologi, dan artikulasi desainnya. Morfologi masjid meliputi organisasi spatial serta bentuk atap, aspek teknologi meliputi struktur, konstruksi, dan material bangunannya. Sedangkan karakteristik artikulasi desain lebih ditekankan pada bahasa dekoratif dan keteraturan desainnya. Analisis tentang morfologi, teknologi dan artikulasi desain dari arsitektur masjid yang terjadi saat ini perlu dilakukan guna memperoleh temuan terkait pengaruh dari budaya lokal atau non-lokal, serta terkait ciri-ciri yang bisa dikatagorikan sebagai arsitektur Islam/Islami.  Penelitian ini hanya membatasi pada kajian karakteristik artikulasi dari ornamen masjid. Masjid yang dipilih untuk diteliti ornamennya adalah masjid Wali di Jawa Timur yaitu masjid Sunan Ampel di Surabaya, masjid Sunan Giri di Gresik, dan masjid Sendang Duwur di Lamongan. Masjid Wali dipilih karena dianggap mewakili prototip masjid awal atau tradisional di Indonesia. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : Pertama, mendeskripsikan dan memetakan karakteristik visual dari salah satu elemen masjid yang menjadi salah satu warisan budaya yaitu ornamen masjid Wali. Kedua, menemukenali prinsip artikulasi desain pada masjid Wali sebagai salah satu wujud penerapan kaidah arsitektur/desain Islam pada era Wali di Indonesia. Setelah ditetapkan state of the art penelitian, masalah penelitian serta kajian teori yang mendukung, maka penelitian ini dilakukan dengan kegiatan: pengumpulan data lapangan dengan observasi dan wawancara, pembuatan visualisasi berupa gambar dua dimensi dari ornamen yang terpilih, analisis bentuk dan interpretasi makna ornamen, serta kesimpulan. Luaran yang ditargetkan dari penelitian ini adalah berupa deskripsi bentuk dan makna ornamen masjid Wali, serta rumusan konsepsi karakteristik ornamen masjid yang berbasis budaya lokal dan Islam di Indonesia. The building considered to represent the successful application of Islamic architectural principles is the mosque. The architectural characteristics of the mosque can see through its morphology, technology, and design articulation. The morphology of the mosque includes spatial organization and roof form. Technological aspects include structure, construction, and building materials. The characteristics of design articulation emphasized the decorative language and the order of the design. Analysis of the current morphology, technology, and design articulation of mosque architecture needs to be carried out in order to obtain findings regarding the influence of local or non-local cultures, as well as related characteristics that can be categorized as Islamic architecture/design. The research is limited to only the study of the design articulation characteristics of the mosque ornament elements. The mosques chosen to researched were the Wali mosque in East Java, namely the Sunan Ampel mosque in Surabaya, the Sunan Giri mosque in Gresik, and the Sendang Duwur mosque in Lamongan. The Wali Mosque chose because it considers representing the prototype of an early or traditional mosque in Indonesia. The specific objectives of this study are: First, to describe and map the visual characteristics of the Wali mosque ornament which is one of the local cultural heritages. Second, to identify the principles of design articulation in the Wali mosque ornament as a manifestation of Islamic architectural/design principles in the Wali era in Indonesia. After determining the state of the art, research problems, and supporting theoretical studies, this research was carried out with the following activities: field data collection by observation and  interviews, visualization in the form of 2-dimensional images of selected ornaments, form analysis, and interpretation of ornament meanings, and conclusions. The output of this research is a description of the form and meaning of the Wali mosque ornament. Apart from that, the formulation of the character concept of mosque ornament base on local culture and Islam in Indonesia. 
Penerapan Paduan Budaya Rumah Makan Taman Mangli Indah Jember Rachellia Yunike Gisella; Michelle Risaline Hartanto
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.9242

Abstract

Indonesia, negara dengan kekayaan budayanya yang sangat besar dari segala penjuru dan pelosok negeri. Beberapa turis mancanegara yang kerap berkunjung ke Indonesia pun turut mengakui keanekaragaman Budaya Indonesia yang unik dan kaya. Saat ini, beberapa keanekaragaman Budaya Indonesia telah mendunia dan diakui oleh organisasi – organisasi dunia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Budaya Indonesia hampir punah karena ketidakpedulian bangsa dengan warisan budayanya. Mayoritas generasi muda zaman sekarang lebih mencintai budaya asing yang dianggap jauh lebih menarik, modern dan mengikuti perkembangan zaman. Di tengah ketidakpedulian generasi muda saat ini, Rumah Makan Taman Mangli Indah Jember justru tampil dengan memadukan ragam Budaya Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membangun kembali rasa cinta budaya sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan rasa percaya diri kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa di era modern, kita juga dapat melestarikan dan mengangkat budaya tradisional namun tetap mengikuti perkembangan zaman. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitia kualitatif-deskriptif. Dalam Rumah Makan Taman Mangli Indah Jember tampak perpaduan antara bentuk rumah tradisional Bali, Minangkabau, dan Jawa. Perpaduan ketiga budaya dalam sebuah bangunan ini ingin menunjukkan bahwa Indonesia juga terdiri atas beragam suku, bangsa, budaya namun tetap satu Indonesia. Terdapat keharmonian antara satu sama lainnya, sehingga tercipta Indonesia yang satu. Pada rumah makan ini juga menampilkan kesan tradisional yang diangkat ke budaya yang lebih modern, sehingga terjadi akulturasi budaya tradisional dan budaya modern. Rumah makan ini muncul atas keinginan pemilik untuk menumbuhkan dan mengingatkan kecintaan masyarakat lokal akan budaya yang harus kita jaga di era modern saat ini.
Kajian Perilaku Sehat Pelanggan Restoran di saat Pandemi Studi Kasus : Restoran Cepat Saji di Surabaya Vippy Dharmawan; Nanik Rachmaniyah
Jurnal Desain Interior Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v5i2.7833

Abstract

Kajian hubungan antara setting fisik dan perilaku manusia yang ada di dalamnya cukup banyak dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut banyak bermanfaat dalam menyusun desain arsitektur atau pun lingkungan binaan lainnya. Penelitian-penelitian terdahulu yang mengkaji hubungan kedua aspek tersebut telah banyak dilakukan di ruang-ruang publik, dan dengan setting beragam termasuk diantaranya adalah ruang publik restoran. Namun demikian kebanyakan penelitian tersebut dilakukan dalam situasi normal. Penelitian ini mengkaji hubungan setting fisik restoran dan perilaku sehat pelanggannya saat situasi new normal pasca pandemi covid-19 melanda Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh setting fisik restoran terhadap perilaku sehat pelanggan. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif pada tiga buah restoran yang berada di kota Surabaya pada periode bulan Mei hingga Juni 2020. Metode yang digunakan adalah observasi langsung di ketiga restoran tersebut, dan dilakukan saat restoran sedang beroperasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan cenderung lebih disiplin dalam berperilaku sehat saat berada di restoran yang menyediakan fasilitas protokol kesehatan secara lengkap, yaitu:  fasilitas atau peralatan cuci tangan, signage yang jelas, dan setting perabot sesuai jarak sosial. Penelitian juga menunjukkan bahwa peran petugas yang memandu pengunjung untuk tetap konsisten mematuhi protokol kesehatan sangat dominan.Kata kunci: Covid-19; Perilaku Sehat; Restoran ABSTRACT Studies on correlation between physical setting and human behavior have been done many times. These studies have been useful in the making of architectural design and other built environment. Previous studies on the correlation of those two aspects have been done in public spaces with various settings, one of which is in restaurants. However, those studies were done in normal situation before Covid-19 pandemic. This study looks into the correlation between restaurants physical setting and visitors' health behavior in time of covid-19 pandemic in Indonesia. The purpose is to find out the impact of restaurant physical setting on visitors' health behavior. This study was done in qualitative descriptive manner on three restaurants in Surabaya in May to July 2020. The method that was used is direct observation in the three restaurants. Observation was done when the restaurants were working. The result shows that visitors's tend to be more disciplined in term of health behavior when the restaurant provides complete health facilities, such as: washbasin or any other handwashing facility, clear signage, and furniture settings according to safe social distance. The study also shows that attendants play dominant role to make sure visitors' obey the safe and health protocol. Keyword: Covid-19; Health Behavior; Restaurant
Perancangan Interior Politeknik STTT Bandung Program Studi Produksi Garmen Desty Istiqomalia; Ratri Wulandari; Agustinus Nur Arief Hapsoro
Jurnal Desain Interior Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v5i2.7145

Abstract

Dalam rangka menyongsong perkembangan Industri 4.0, fasilitas pembelajaran sekolah ataupun perguruan tinggi memerlukan sebuah perubahan. Fasilitas sebagai sarana dan prasarana pembelajaran berperan penting dalam menciptakan perubahan dalam aspek cara hidup, bekerja, hingga konektivitas dan komunikasi yang diperlukan pada era revolusi 4.0. Seperti yang dikatakan Adedeji dalam Robert (2007) bahwa ‘facilities have to be adequate and should be in good condition for schools to function properly.’  Namun saat ini masih banyak fasilitas sekolah Indonesia masih belum di perhatikan dengan baik. System pendidikan Indonesia seperti abad 19, pengajar/dosen seperti abad 20, serta peserta didik abad 21” (MENDIKBUD, 2014-2015). Untuk itu di perlukannya pembaharuan guna mengimbangi kemajuan teknologi pada era sekarang ini, dimana segala aktivitas manusia melibatkan kecanggihan teknologi digital berbasis Cyber Phisical System (berbasis data dan cloud computing).Tujuan perancangan yang akan dilakukan adalah mendesain ruang belajar dengan pendekatan teknologi untuk menciptakan ruang belajar yang terintegritas berbasis muatan teknologi Industri 4.0. Serta Politeknik STTT Bandung, sebagai satu-satunya perguruan tinggi milik pemerintah di bidang tekstil dibawah kementrian perindustrian, dijadikan sebagai objek perancangan.Kata kunci: Industri 4.0; Teknologi; Politeknik STTT Bandung ABSTRACT In order to facing the development of industry 4.0, learning facilities in school or college is require a change. Facilities as infrastucture in school has a big role in creating way of life, work, until innovation of connectivity and creativity that is necessary in Industry 4.0 era. As said Aeji in Robert (2007) that ‘facilities have to be adequate and should be in good condition for schools to function properly’. But in fact, until now learning facilities in Indonesia hasn’t been concerns properly. Indonesian education system is like 19th century, Teachers are like 20th century, and student are like 21th century’. (MENDIKBUD, 2014-2015). Therefor, require is needed to compensating technological advances in this era, where all human activity involves digital technology based Cyber Phisical System (data dan cloud computing).The purpose of design is to design learning facilities with technological approach to create integrity study space based on technology industry 4.0. As well as Polytechnic STTT Bandung, the only collage goverenment’s under ministry of industry, become objects of design. Keyword: Industry 4.0; Technology; Polytechnic STTT Bandung
Analisis Tata Ruang dan Makna Simbolis Ragam Hias Binatang pada Klenteng Tulus Harapan Kita (Thian Huo Kiong) Gorontalo Tresiyani Mettasari Liesawan; Jesseline Carissa Novita
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.8997

Abstract

Klenteng adalah tempat ibadah Tionghoa yang identik dengan warna merah pada bangunannya. Tak hanya warna, klenteng juga memiliki pembagian ruang khusus untuk altar sembahyang yang biasanya terbagi dalam beberapa area. Masing-masing area memiliki keunikan tersendiri yang menarik untuk dianalisa interiornya. Di Klenteng Tulus Harapan Kita (Thian Huo Kiong) Gorontalo terdapat beberapa ragam hias makhluk hidup yang diterapkan pada interior baik berupa lukisan maupun ukiran di dinding. Ragam hias makhluk hidup yang paling sering dijumpai pada klenteng ini adalah naga dan singa dimana elemen-elemen ini memiliki makna simbolis masing-masing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembagian tata ruang dalam interior Klenteng Tulus Harapan Kita (Thian Huo Kiong) Gorontalo dan makna simbolis dari ragam hias binatang yang terdapat di dalam klenteng. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan pengumpulan data akan dilakukan dengan dua cara yakni teknik observasi dan studi literatur.
Penerapan Pencahayaan Buatan Terhadap Karya di Ruang Galeri Foto pada Perancangan Interior Pusat Fotografi di Bandung Dhia Fakhirah; Mahendra Nur Hadiansyah; Ganesha Puspa Nabila
Jurnal Desain Interior Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v5i2.7270

Abstract

ABSTRAKGaleri merupakan ruangan yang digunakan untuk mempamerkan karya seni. Galeri dapat dijadikan sebagai tempat untuk kegiatan rekreasi, hiburan, edukasi, bisnis, serta apresiasi kepada seniman. Galeri foto merupakan ruangan yang mempamerkan karya-karya fotografi dari para fotografer. Dalam ruang galeri, peran pencahayaan buatan terhadap karya yang di pamerkan cukup penting. Dengan pencahayaan buatan dapat menonjolkan serta memfokuskan para pengunjung ke karya. Dengan pengaturan pencahayaan buatan, juga dapat menimbulkan kesan-kesan tertentu terhadap karya. Penggunaan pencahayaan buatan lebih baik dibandingkan pencahayaan alami, dimana pencahayaan alami lebih rentan dapat merusak karya dari sinar ultraviolet. Pada studi kasus perancangan pusat fotografi ini, pengaplikasian pencahayaan pada ruang galeri dapat memberikan kesan-kesan tertentu terhadap karya, dengan pengaturan dari arah cahaya, jenis, dan teknik yang digunakan pada ruangan.Kata kunci: pencahayaan, galeri foto, pusat fotografi ABSTRACTThe gallery is a room used to display art. The gallery can be used as a place for recreation, entertainment, education, business, and appreciation for artists. The photo gallery is a room that shows artworks by photographers. In the gallery space, the role of artificial lighting in photos is quite important. Artificial lighting can highlight and focus the visitors to the artworks. it settings can also make impressions on the work. The use of artificial lighting is better than natural lighting, where natural lighting is more vulnerable to damage the photos because ultraviolet light. In this case, the application of lighting in the gallery space can give certain impressions to the work, with the setting of the light direction, type, technique, and the amount of lumens used in the room to comply with the standards.Keywords: lighting, photo gallery, photography center 
Sudut Virtual dalam Interior Hunian sebagai Presentasi Diri Digital Yasmin Zainul Mochtar; Prasetyo Wahyudie; Susy Budi Astuti; Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i2.11788

Abstract

Wabah Covid-19 telah mendorong banyak perubahan gaya hidup dari masyarakat. Kegiatan pembelajaran dan bekerja yang dahulu dilakukan secara tatap muka dari sekolah dan kantor, kini bergeser menggunakan media video conference dan dilakukan dari dalam rumah. Dengan fenomena ini, rumah yang pada awalnya adalah bersifat privat akhirnya bisa diakses secara visual oleh publik secara digital. Penelitian ini bermaksud mengkaji sudut virtual yang digunakan untuk kepentingan video conference dan melihat bagaimana pengguna menyesuaikan diri dengan kebutuhan ruang yang baru tersebut, hubungan pilihan latar interior yang ditampilkan dengan presentasi diri secara digital. Mahasiswa diambil sebagai sampel untuk penelitian ini dengan pengambilan data dengan kuesioner dan foto latar interior video conference. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dengan survei dan metode visual dengan menggunakan autofotografi.The Covid-19 pandemic has pushed many lifestyle changes. Learning and working activities that were previously carried out face-to-face from schools and offices have now shifted by using video conference media and is carried out from inside the home. With this phenomenon, a house that is originally a private area, can be accessed visually by the public digitally. This study intends to examine the virtual spot used for video conferencing and see how users adapt to the needs of the new space, the relationship between the choice of interior background and digital self-presentation. Students were taken as samples for this research by collecting data with questionnaires and interior background photos for video conference. The method used in this research is analytical by survey and visual method by using autophotography.

Page 6 of 11 | Total Record : 108