cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan
ISSN : 24431141     EISSN : 25415301     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Higiene :Jurnal Kesehatan Lingkungan menerbitkan manuskrip tentang segala aspek kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan paparan dan dampak lingkungan, serta studi terkait toksikologi dan epidemiologi lingkungan
Arjuna Subject : -
Articles 221 Documents
tudi Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan Pada Rumah Makan di Kota Makassar Haderiah Haderiah; Sulasmi Sulasmi; Novi Novi
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 2 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.879 KB)

Abstract

 Rumah makan adalah suatu tempat umum dimana masyarakat dapat membeli makanan dan minuman yang dapat dimakan dan diminum untuk umum di tempat usahanya tersebut. Peralatan makan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kualitas peralatan makan, peralatan makan yang memenuhi syarat sanitasi tidak akan menjadi media penyebaran pen-yakit.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui studi kualitas bakteriologis peralatan makan melalui penentuan Angka Lempeng Total (ALT) dan Nilai Most Probale Number (MPN) Coliform. Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan secara deskriptif. Dari hasil pemeriksaan kualitas bakteriologis peralatan makan dapat dilihat pada pagi hari dan sore hari pada piring didapatkan rata-rata pada rumah makan MR yaitu 1887 dan MJ 1207, pada sendok MR 185 dan MJ yaitu 2470, pada gelas MR yaitu 837 dan MJ 1624,Pada garpu MR yaitu 535 dan MJ 2032, pada mangkok MR yaitu 1035 dan MJ yaitu 557. Pada pemeriksaan MPN Coliform sebanyak 4/100 ml contoh air, sedangkan pada rumah makan MJ didapatkan sebanyak 14/100 ml contoh air.Kesimpulan bahwa kualitas bakteriologis peralatan makan dan air bersih pencucian pada rumah makan MR dan MJ kurang memenuhi syarat. Oleh karena itu disarankan pemilik rumah makan lebih memperhatikan atau melakukan pengawasan tentang cara pencucian peralatan makan.Kata Kunci : Kualitas Bakteriologis, Peralatan Makan
Kandungan Formalin pada Ikan Asin yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Makassar Studi Kasus: Pasar Terong, Pa’baeng-baeng dan Toddopuli Ruslan La Ane; Makmur Selomo; Ingri Yunus Teda
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 2 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.894 KB)

Abstract

Salted fish is one of dishes that has long been known and favored by Indonesian people. Na-tionally, salted fish have an important position in the Indonesian fishery products, approximately 65% of fishery products are still processed and preserved by salting. In fact, there are producers and trad-ers who fraudulently adding ingredients harmful to health which is prohibited from use in foods such as formalin. The use of formaldehyde as a food preservative has been known to be detrimental to health, but its use continues to rise due to the price is relatively cheap and easily obtained. This study aims to identify formaldehyde content contained in salted fish sold in the traditional market of Ma-kassar City.This study was an observational study with descriptive approach. A total of 31 samples of dried fish were collected using purposive sampling of seven salted fish seller in three traditional markets, namely Terong, Pa’baeng-baeng, and Toddopuli traditional market. Formaldehyde test kits used to measure the levels of formaldehyde in samples of dried fish.The results of this study indicate that all (100%) samples of salted fish sold in the three tradi-tional markets of Makassar positive for formaldehyde levels ranging from 10 mg, 40 mg and some even up to 200 mg. Based on the regional origin of salted fish suppliers, mostly from the area of Kendari, Selayar, and Paotere. While the rest comes from the region Pangkep Galesong, Kalimantan and Mandar. Salted fish samples that contain high levels of formaldehyde (200 mg) was found on sell-er-1 in the Terong market supplied from the area of Kendari and Kalimantan. According to PERMEN-KES No. 1168 / Menkes / Per / X / 1999 on Food Additives states that formaldehyde is one additional ingredient which is prohibited inserted into the food that should not be present in food, albeit in low levels.The study concluded that the entire samples of dried fish examined does not meet health re-quirements established by PERMENKES No. 1168 / Menkes / Per / X / 1999 and therefore declared as unsafe for consumption.Keyword: Formalin, salted fish, traditional market, Makassar
Efektivitas Kemampuan Tanaman Jeringau (Acorus calamus) untuk Menurunkan Kadar Logam Berat di Air Syahrul Basri; Erlina Hamzah
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 1 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.597 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju penurunan kadar logam berat dalam air airdengan menggunakan tanaman Jeringau (Acorus calamus).Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksprimen/ Eksprimen Semu dengan rancangan rangkaianwaktu. Penelitian ini dilaksanakan pada suatu wadah khusus berupa kaca dengan volume media 108L/bak yang dilengkapi dengan pompa air. Data dalam penelitian ini disajikan dengan tabel dan narasisecara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat keasaman (pH) dalam air sampel sebagai mediatumbuh tanaman Jeringau mengalami kenaikan pH 0.3 dari 7.2 menjadi 7.5. Temperatur mengalamipenurunan 1oC. Nilai Biological Oxygen Demand (BOD) mengalami penurunan 1.3 mg/L atau sebesar38.23%. Nilai Chemical Oxygen Demand (COD) mengalami penurunan 8 mg/L atau sebesar 8%. Konsentrasi logam berat untuk kadmium (Cd) dan Tembaga (Cu) berada di bawah baku mutu air atau memenuhi syarat kualitas air. Sedangkan konsentrasi timbal (Pb) hingga hari ke-9 masih berada di atasbaku mutu atau belum memenuhi syarat. Konsentrasi logam berat timbal (Pb) dari hari ke-0 hingga 9mengalami penurunan 0.05 mg/L atau sebesar 14.29%. Tanaman Jeringau (Acorus calamus) dalammedia dapat menurunkan kadar logam beratTanaman Jeringau (Acorus calamus) dapat menjadi salah satu metode aplikasi dalampemulihan air yang mengandung logam berat Timbal (Pb) yang dapat membahayakan bagi kesehatanmasyarakat.Kata Kunci : Acorus calamus, Logam Berat, Fitoremediasi, Air
Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan di Dusun Kokoa Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros Tahun 2015 Jumadil Azhar; Andi Susilawaty; Muhammad Saleh
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 2 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.73 KB)

Abstract

Environmental Health Risk Assessment (EHRA) is a Study to learn condition of sanitation facility and Risk behavior to society health. This Study aims to get description of Environmental Health Risk at Kokoa Hamlet, Marannu Village, District Lau, Maros Regency. Type of study that used is descriptive. Respondents in this study is all of household at Kokoa Hamlet, Marannu Village, District Lau, Maros Regency as much as 72 Households that taken with total sampling method. The result of research is obtainable that environmental health hazard at Kokoa Hamlet, Marannu Village, District Lau covers the hazard of clean water (42,7%), domestic waste water (93,8%) and trash can ownership (90,2%). As for some of unhealthy behavior who gives exposures hazard chance is washing hand without soap (44,4%), defecation anywhere (88,7%), no sorting and processing household rubbish (91,7) along behavior is not treating mineral water (30,6%). It can be concluded that environmental health risk rate at Kokoa Hamlet, Marannu Village, District Lau, Maros Regency that shows very high risk category can be found at 01 Neighbourhood Head, high risk category can be found at 03 Neighbourhood Head, and low risk category can be found at 02 Neighbourhood Head. In this case, risk communication is required so that the society know and understand Environmental Health Risk volume where they live so prevention in the form household scope and individual enhancement can behave clean and healthy.Key words : Risk, Environmental Health, Village 
Kesehatan Lingkungan Udara Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Lisa Jayanti; Syamsuar Manyullei; Emmi Bujawati
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 1 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.85 KB)

Abstract

The hospital is a place where ill people are treated and placed in a very close distance. In this place patients receive therapy and treatment to recover. Hospital is not only a place to get recovered but also a depot for various diseases that come from the patient or from a visitor who is a carrier. Germs can live and thrive in hospital environment covering the whole area, like air, water, flooring, food and both medical and non medical. The purpose of this study was to determine the factors that influence the quality object of inpatient room sanitation of District General Hospital with an exposure Sheikh Yusuf room temperature, humidity, inspection and measurement number of bacteria PM2,5 and PM10 dust particles. This is a descriptive research with 5 types room of population and two rooms of sample in Syekh Yusuf regional hospital. The result of the exposure/lighting measurement both treatment room I and II are not eligible and the humadity is not either as well germs measurement. The measurements of dust particle PM2,5 and PM10 in both treatment room I and II is eligble based on the decree of health ministry of RI number 1204/Menkes/SK/2004 regarding with condition of hospitasl environment health. Therefore, it is to advisible that hospital does room cleaning process on a regular basis in inpatient room.Keywords : lighting, room temperature, room humidity, Figures Germs, dust and PM10 PM2,5 
Gambaran Faktor Psikososial Terhadap Kinerja Pada Petugas Kesehatan di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar Dewi Ayu Purnama; Muhammad Fais Satrianegara; Fatmawaty Mallapiang
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2017): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.06 KB)

Abstract

Faktor psikososial telah menjadi perhatian utama dalam kesehatan kerja. Perubahan yang terjadi di dalam pasar tenaga kerja yaitu globalisasi meningkat, kompetisi, fleksibilitas, dan bentuk baru organisasi kerja. Faktor psikososial memilki urgensi tersendiri untuk memperoleh perhatian khusus berkaitan dengan produktifitas dan kinerja petugas kesehatan yang bertugasdi puskesmas.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor psikososial terhadap kinerja pada petugas kesehatan di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar.Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifatdeskriptif dengan populasi seluruh petugas kesehatan di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar sebanyak 55 orang dengan menggunakan pengambilan sampel secara Total Sampling. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara univariat, dan bivariat.Hasil analisa data, menunjukkan bahwa mayoritas petugas kesehatan Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar mengalami stres berat sebanyak 50.9%, beban berat sebanyak 65.5%, dan lelah ringan sebanyak 67.3% dengan kualitas kinerja baik secara optimal. Hal tersebut menggambarkan bahwa petugas kesehatan mengalami faktor psikososial yang berdampak terhadap kinerja dalam bentuk positif, dan untuk menghasilkan kinerja yang baik perlu diciptakan lingkungan psikososial agar individu merasa nyaman berada dalam kelompok dan organisasinya, menunjukkan, produktifitas tinggi serta peningkatan mutu pekerjaan. Kata Kunci : Faktor Psikososial, Stres Kerja, Beban Kerja, Kelelahan Kerja
Pemanfaatan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus autrantifolia swingle) dalam Menurunkan Kadar Logam Berat Pb yang Terkandung pada Daging Kerang Nurmalasari Nurmalasari; Zaenab Zaenab
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 3 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.395 KB)

Abstract

Kerang merupakan salah satu biota laut yang sering dikonsumsi oleh manusia. Kandungan logam berat yang terdapat di dalam kerang terjadi karena pergerakannya sangat lambat di dalam air dan mencari makan di dasar laut. Mengkomsumsi makanan laut seperti kerang yang mengandung logam berat menimbulkan efek negatif bagi manusia karena terjadi akumulasi logam berat di dalam tubuh. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kandungan logam berat pada daging kerang yaitu dengan perendaman di dalam air perasan jeruk nipis (Citrus autrantifolia Swingle). Digunakan air perasan jeruk nipis karena mengandung senyawa organik yang memiliki kemampuan sebagai chelator (pengikat logam).Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan air perasan Jeruk Nipis dalam menurunkan kadar Logam Berat Pb pada Daging Kerang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bersifat eksperimen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Pb pada daging kerang sebelum ada perlakuan yaitu 0,5265 µg/g dan 0,4308 µg/g. Tetapi setelah dilakukan perendaman dengan air perasan jeruk nipis selama 30 menit mengalami penurunan sebesar 45,74% dan pada waktu 60 menit turun sebesar 64,37%. Dengan demikian, perendaman daging kerang dalam air perasan jeruk nipis 15% efektif untuk menurunkan kadar logam Pb pada daging kerang Marcia hiantina yang berasal dari perairan Pantai Losari.Kata kunci : Kerang Marcia hiantina, Logam berat Pb, Air perasan jeruk nipis. 
Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai Insektisida Hayati Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Muhammad Saleh; Andi Susilawaty; Syarfaini Syarfaini; Musdalifah Musdalifah
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 1 (2017): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.234 KB)

Abstract

Insektisida hayati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terbukti berpotensi untuk mengendalikan vektor, baik untuk pemberantasan larva maupun nyamuk dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai insektisida hayati terhadap nyamuk Aedes aegypti dan untuk mengetahui estimasi nilai Lethal Concentration (LC50) dari ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah nyamuk betina Aedes aegypti umur 2-5 hari sebanyak 300 ekor yang dibagi ke dalam empat barrel uji yang masing-masing berisi 25 ekor nyamuk dengan perlakuan (0%, 15%, 30% dan 60%) serta ulangan sebanyak 3 kali dengan waktu pajanan selama 20 menit. Perhitungan total kematian nyamuk dilakukan pada jam ke-24 setelah perlakuan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa persentase rata-rata kematian nyamuk  pada konsentrasi 15% yaitu sebesar 25%, konsentrasi 30% yaitu sebesar 45%, dan konsentrasi 60% yaitu sebesar 62%. Hasil uji anova diperoleh bahwa p-value = 0,004 (p = <0,05) sehingga dapat dinyatakan ada perbedaan yang signifikan pada jumlah nyamuk yang mati antar kelompok konsentrasi yang dibandingkan. Dan hasil uji probit diperoleh bahwa estimasi nilai Lethal Concentration (LC50) pada ektrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yaitu pada konsentrasi 40,087%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) efektif sebagai insektisida hayati terhadap nyamuk Aedes aegypti. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menemukan formulasi insektisida dari ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang lebih aplikatif sehingga penggunaannya lebih mudah dan praktis di masyarakat. Kata Kunci : Kulit Buah Jeruk Nipis, Insektisida Hayati, Nyamuk Aedes aegypti
Hubungan Tempat Penampungan Air dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Perumahan Dinas Type E Desa Motu Kecamatan Baras Kabupaten Mamuju Utara Abdul Gafur; Muhammad Saleh
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 2 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.519 KB)

Abstract

 The presence of Aedes aegypti mosquito larvae in an area is an indicator of the presence of Aedes aegypti mosquito population in the area. The Aedes aegypti mosquitoes live and breed in the clean water storage containers that does not directly in contact with the ground such as bathtubs, bird waterers, water storage tanks, clay pots or barrels, cans, tires, and others. In District Baras Village Motu, The Dengue Hemorrhagic Fever cases annually have increased due to low participation of the community in reducing the number of larval populations, then this is what lies behind researchers to see the relationship of water storage containers with the presence of Aedes aegypti larvae.This study aims to determine the relationship of water storage containers with the presence of Aedes aegypti larvae in the official housing type E Village Motu Subdistrict Baras District Mamuju Utara in 2013. This type of research is an observational study with cross sectional design approach. Sampling was conducted using a survey technique with a sample of 642 water storage containers. The data were collected by taking primary and secondary data where the primary data were analyzed us-ing chi-square test.The results showed that there is a relationship between the type, location, material, color and cover of water storage containers in the presence of Aedes aegypti larvae with all values (P = 0.000) or P < α (0.005).Expected that the community to pay more attention to the implementation of activities 2M plus PSN-DBD independently and regularly according to standards in order to reduce the presence of mosquito larvae. With the implementation, then transmission of dengue fever can be suppressed.Keywords: water storage containers, the presence of larvae, larvae of Aedes aegypti.
Pengetahuan Sikap dan Tindakan Masyarakat di Kelurahan Antang Kec.Manggala RW VI Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota Makassar Tahun 2015 Sri Ayu Azzahra; Emmi Bujawati; Fatmawaty Mallapiang
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 3 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.657 KB)

Abstract

Dengue Hemoragic Fever (DHF) is a infection disease that caused by dengue virus transmitted through mosquite bite aedes aegypty, as know together (DHF) is still the infections diseases potential outbreak.                  The purpose of this study to determine knowledge attitudes and actions of people in the village Antang RW VI Kec. find out knowledge attitude and community action in the pillars of the citizens (RW) VI in the the village of Makassar city districts Antang, type of research  descriptive study with a random sample.The results showed enough knowledge of the category of 102 respondents’ (63%), whereas the category of positive attitude as much as 55 respondents’ (34%) , and less action category there were 107 respondents’ (98,1%)The research concloud respondents’ knowledge  in the village Antang pillars of citizens (RW) VI is ‘’Enough’’ and the result can be consderaction for the helath agencies in order to survelance of dengue fever prevention practices and communities to be more concerned about the environment  or do eradication advice mosquitoes (EMA). Key Words : Dengue Hemoragic Fever (DHF), Knowledge, Attitude And Measure 

Page 4 of 23 | Total Record : 221