cover
Contact Name
Alfian Rokhmansyah
Contact Email
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Phone
+6285385388335
Journal Mail Official
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 25497715     EISSN : 25497715     DOI : -
Jurnal Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya) merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Budaya sebagai media publikasi ilmiah hasil penelitian dalam bidang bahasa, sastra, seni, dan budaya, termasuk pengajarannya. Terbit sebanyak empat kali setahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, dan diterbitkan hanya dalam format elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 547 Documents
PANDANGAN DUNIA PENGARANG DALAM NOVEL MELLOW YELLOW DRAMA KARYA AUDREY YU JIA HUI: KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK Fernando, Victhor; Mulawarman, Widyatmike Gede; Rokhmansyah, Alfian
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 1 (2018): Edisi Januari 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.729 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i1.1015

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini mendeskripsikan unsur struktural dan pandangan dunia pengarang novel Mellow Yellow Drama karya Audrey Yu Jia Hui. Penelitian ini merupakan penelitian sosiologi sastra dengan menggunakan teori Strukturalisme Genetik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, teknik catat, dan teknik pustaka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model dialektik. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, unsur struktural Mellow Yellow Drama karya Audrey Yu Jia Hui terdiri atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsiknya terdiri dari alur, tokoh, latar, sudut pandang, dan tema. Alur dalam novel ini adalah alur campuran. Tokoh utamanya adalah Audrey dan memiliki tokoh tambahan yakni Papa dan Mama. Sebagian besar latar berada di kota Surabaya dan Virginia. Waktu penceritaan yang terjadi adalah ketika Audrey kecil, kerusuhan 98, perkuliahan Audrey di luar negeri, dan ketika Audrey kembali ke Indonesia. Latar sosialnya adalah adanya sistem monopoli dalam pemerintahan yang berlangsung pada saat itu, diskriminasi terhadap kaum keturunan Tionghoa, dan pengucilan terhadap anak jenius yang dipandang aneh karena berbeda dengan anak-anak seusianya. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama. Tema yang diusung adalah dimensi tingkat egois dan tingkat sosial. Unsur ekstrinsik Mellow Yellow Drama yang dijabarkan dalam penelitian ini adalah adanya keterkaitan latar belakang sejarah yang mengondisikan penggambaran sosial dalam cerita. Kedua, pandangan dunia Audrey Yu Jia Hui dalam Mellow Yellow Drama adalah pandangan humanisme, eksistensialisme, nasionalisme, dan religiositas.             Kata Kunci: Tionghoa, pandangan dunia pengarang, strukturalisme genetik, sosiologi sastra ABSTRACT This research aimed to describe the structural elements and to know the author’s worldview in Audrey’s Mellow Yellow Drama. This is a sociology literature research that used genetic structuralism theory. This research used descriptive qualitative approach. To get the data and result, the researcher used the reading technique, note technique, and library technique. Data analyzing technic that used in this research is dialectic models. The result of this research as bellows. First, the structural elements of Audrey’s Mellow Yellow Drama consisted of intrinsic elements and extrinsic elements. The intrinsic elements consisted of plot, character, setting, the point of view, and theme. The plot in this novel in mixing plot. The main character is Audrey and the additional character are Papa and Mama. Most of the setting in the Surabaya and Virginia. The time of the story is in Audrey’s childhood, 98 disturbances, Audrey’s college life in abroad, and when Audrey came back to Indonesia. The social setting in this novel such as there is monopoly system in the government at that time, the discrimination towards the Tionghoa society, and the bullying towards the prodigy child because they are different. This novel used the first-person point of view. The theme in this novel is social and ego dimension state. The extrinsic elements of Audrey’s Mellow Yellow Drama that explained in this research such as there is a connection between historical background which conditioning the social view in the story. Second, the author’s worldview in Audrey’s Mellow Yellow Drama is humanism view, existentialism view, nationalism view, and religiosity view. Keywords: Tionghoa, author’s worldview, genetic structuralism, sociology of literature
ANALISIS CERITA RAKYAT KUTAI AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI DITINJAU DARI FUNGSI ASPEK MITOS DALAM MASYARAKATNYA Sari, Aulia Permata; Arifin, Syaiful; Rijal, Syamsul
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 1, No 4 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.543 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v1i4.771

Abstract

ABSTRACT This research title is choosen to conserves the story of Aji Batara Agung Dewa Sakti. Society nowadays, especially the youth society, does not know about this old myth. Then, this research will add the knowledge to the young generation, also to continues Kutai tradition, so this folklore can be survive in modern era. The background of this research is the researcher wants to get the clear explanation about the story of Aji Batara Agung Dewa Sakti. This research uses qualitative approach. The problem of this research is about the condition of society participation to conserves the Kutai folklore Aji Batara Agung Dewa Sakti. The purpose of this research, which is about society perception towards Kutai Folklore Aji Batara Agung Dewa Sakti is to know the situation and condition of that story in the future, and also can be a scientific works for science development. This research uses a general literary research method to observe an object. A literary research can also uses qualitative or quantitative method. Besides, the researcher also uses observe method and library method. The result of this research, which is about Kutai folklore Aji Batara Agung Dewa Sakti is that story known as a myth because it is really happened. This story included as myth because it is mystical and contains the character of god’s child in heaven. This story also known as a collective history. Besides, this story is cyclical. It means this story mostly tells about a character, such as its life, the happened events, and also tells about how the story begins from that character. This story is also come from and only happens in a region. Keywords: folklore, Aji Batara Agung Dewa Sakti ABSTRAK Hal yang mendukung terbentuknya judul ini, yakni untuk melestarikan cerita Aji Batara Agung Dewa Sakti. Banyak masyarakat sekarang khususnya muda-mudi saat ini yang tidak mengetahui mitos lama ini. Selain itu untuk menambah wawasan kepada penerus kaum muda-mudi juga melestarikan tradisi suku Kutai, agar cerita ini dapat terus bertahan di era modern. Latar belakang dari penulisan Skripsi ini penulis ingin memperoleh gambaran dengan jelas mengenai Aji Batara Agung Dewa Sakti Cerita Rakyat Kutai. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian di ajukan beberapa masalah yaitu kondisi cerita rakyat Kutai Aji Batara Agung Dewa Sakti yang melatar belakangi partisipasi masyarakat untuk terus melestarikannya. Tujuan penelitian persepsi masyarakat terhadap Cerita Rakyat Kutai Aji Batara Agung Dewa Sakti ialah untuk mengetahui situasi dan kondisi cerita tersebut untuk masa yang akan datang dan sebagai karya ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sastra yang sering dipakai secara umum untuk meneliti suatu objek. Penelitian sastra juga bisa menggunakan metode kuantitatif maupun kuantitatif. Selain itu peneliti juga menggunakan metode baik metode observasi maupun kepustakaan. Hasil penelitian dari cerita Aji Batara Agung Dewa Sakti Cerita Rakyat Kutai bahwa Cerita tersebut sebagai mitos karena cerita yang terkandung di dalamnya benar-benar terjadi, cerita bersifat mite karena apa yang dijabarkan dalam cerita tersebut bersifat mistis/gaib dan tokoh dalam cerita tersebut anak keturunan dewa-dewa di kahyangan. Juga merupakan sejarah kolektif. Selain itu, cerita juga bersifat siklus artinya cerita haruslah memuat inti cerita berkisar pada suatu tokoh dalam cerita, baik latar belakang kehidupan tokoh, peristiwa yang dialami hingga asal-muasal dari pelaku tokoh terbentuknya suatu cerita dan cerita merupakan berasal dari suatu daerah dan hanya terjadi pada daerah tertentu.Kata Kunci : cerita rakyat, mitos Aji Batara Agung Dewa Sakti
Love and Belongings Needs Represented by Twin Character in The Thirteenth Tale Novel Sabiela, Nur Laili; Kuncara, Singgih Daru; Ariani, Setya
Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya) Vol 1, No 3 (2017): Edisi Juli 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.593 KB) | DOI: 10.30872/ilmubudaya.v1i3.699

Abstract

ABSTRACT The purpose of the research is to find out the twin character in The Thirteenth Tale Novel, Adeline March and Emmeline March’s character based on Maslow’s Hierarchy of Needs Love and Belongings before they are separated, during the separation period, and after they reunite. This research is categorized as a content analysis research design. This research used hierarchy of needs theory especially love and belongings needs from Abraham Maslow. The result of the research showed that Adeline March and Emmeline March could satisfy the love and belongings needs and have the stable interaction and close relationship before the separation. However, during the separation, their love and belongings needs are interrupted and it causes alteration on their character. In addition, when they finally reunite, Adeline and Emmeline experience different development of the love and belongings needs fulfillment. Adeline is being harsher and Emmeline grows ignorance and independence towards Adeline. Thus, people who are unable to satisfy one of the hierarchy of needs will be experiencing transformation of their character.  Keywords: love, belongings, need, twin ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menemukan karakter tokoh kembar pada novel The Thirteenth Tale, Adeline March dan Emmeline March berdasarkan teori hirarki kebutuhan cinta dan memiliki dari Abraham Maslow sebelum mereka dipisah, selama masa perpisahan dan setelah mereka kembali bersama. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian analisis konten. Penelitian ini menggunakan teori hirarki kebutuhan khususnya kebutuhan cinta dan memiliki dari Abraham Maslow. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Adeline dan Emmeline memenuhi kebutuhan cinta dan memiliki dan memiliki interaksi yang stabil dan hubungan yang erat sebelum perpisahan. Tetapi, selama masa perpisahan, kebutuhan cinta dan memiliki mereka terganggu dan menyebabkan perubahan pada karakter mereka. Sebagai tambahan, ketiks mereka akhirnya kembali bersama, Adeline dan Emmeline mengalami perkembangan pemenuhan kebutuhan cinta dan memiliki yang berbeda. Adeline menjadi lebih kasar dan Emmeline menjadi acuh dan bebas terhadap Adeline. Jadi, orang-orang yang tidak dapat memenuhi satu kebutuhan dari hirarki kebutuhan manusia akan mengalami perubahan pada karakter mereka. Kata kunci: cinta, rasa kepemilikan, kebutuhan, kembar
TRADISI SUNATAN ANAK PEREMPUAN SUKU MAKASSAR DI BALIKPAPAN: KAJIAN FOLKLOR Ananda Anugerah Budi Salami; Syaiful Arifin; Dahri Dahlan
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.433 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i1.1776

Abstract

ABSTRAK Tradisi sunatan anak perempuan suku Makassar merupakan tradisi sunat pada anak perempuan yang berada di masyarakat Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan. Tradisi sunatan anak perempuan suku Makassar ini masih dilakukan dengan baik tanpa meninggalkan maksud dan tujuan tradisi. Keberadaan tradisi tersebut tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan tradisi sunatan anak perempuan yang ada di Balikpapan, untuk mengetahui nilai yang terkandung dalam tradisi sunatan anak perempuan suku Makassar di Balikpapan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka. Objek penelitian yaitu ketua adat, orang tua, anak perempuan yang dikhitan, dukun khitan, dan masyarakat. Sumber data yang digunakan seperti, sumber data primer dan sekunder. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan kesimpulan pokok.  Bentuk tahapan dan nilai yang terkandung dalam tradisi sunatan anak perempuan suku Makassar di Balikpapan, memberikan saran-saran penelitian. Kata kunci: tradisi sunatan, nilai, folklor  ABSTRACT The circumcision tradition of the tribal girl of Makassar is a tradition of female circumcision in the community of Manggar Baru, Balikpapan East district, Balikpapan city. This tradition of Makassar tribal female circumcision is still done well without leaving behind the intent and purpose of the tradition. The existence of the tradition is still preserved by the local cummunity. This study aims to determine the stages of stages of the Makassar tribal female circumcision in Balikpapan, to find out the value contained in the tradition of Makassar tribal female circumcision in Balikpapan. This research is done by using descriptive method, that is data collected in the form of words and not numbers. the object research is the costomary leader, parents, girls who have been in circumcision, perpetrators circumcision, and society. data sources used such as primary and secondary data sources, while analysis techniques using qualitative technques, namely data collection, data reduction, presentation and conclusion. The forms of stages and values contained in the tradition of the Makassar tribal female circumcision at Balikpapan, provide suggestions for research advice. Keywords: sunatan tradition, value, folklore
DISCRIMINATION TOWARDS AFRICAN-AMERICAN WOMEN AS PORTRAYED IN HIDDEN FIGURES FILM Regzi Sri Haryanti; Singgih Daru Kuncara; Nita Maya Valiantien
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 4 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.362 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i4.2259

Abstract

This research analyzed the discrimination issue that happened in Hidden Figures film. The discrimination in the film mostly happened to three main characters in the film, Dorothy Vaughan, Mary Jackson and Kathrine Goble. The purposes of this study are to reveal and explain the types of discrimination that happened to these three African-American women and to understand their responses against it. The researcher used mimetic approach and descriptive qualitative method in this research. The data in this research derived from utterances, actions, and explanation of a situation that has relation to the research questions. Based on the analysis, the researcher found that there were only race/color discrimination and gender discrimination that happened in the story. The discrimination in this film was done by white people against African-American people. The analysis also showed that at first, the victims responded to the discrimination by withdrawal, followed by resign acceptance, and ended by verbal confrontation. In the film, the analysis shows that after verbal confrontation, white people no longer discriminated African-American people for their race or gender. Penelitian ini menganalisis masalah diskriminasi yang terjadi di dalam film Hidden Figures. Diskriminasi di dalam film ini, sebagian besar terjadi kepada tiga karakter utama dalam film yaitu, Dorothy Vaughan, Mary Jackson dan Kathrine Goble. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menjelaskan jenis-jenis diskriminasi apa saja yang terjadi kepada ketiga wanita Afrika-Amerika tersebut dan untuk memahami tanggapan mereka terhadap diskriminasi tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan mimetik dan metode deskriptif kualitatif untuk melaksanakan penelitian ini. Data di dalam penelitian ini berasal dari ujaran, tindakan, dan deskripsi akan situasi yang berkaitan dengan rumusan masalah. Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan bahwa hanya terdapat diskriminasi ras / warna kulit dan diskriminasi jenis kelamin yang terjadi dalam film. Diskriminasi di dalam film ini dilakukan oleh orang kulit putih terhadap orang-orang Afrika-Amerika. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa pada awalnya, para korban menanggapi diskriminasi dengan cara menghindari situasi, lalu diikuti dengan penerimaan terhadap diskriminasi, dan diakhiri dengan konfrontasi secara lisan. Di dalam film tersebut, hasil analisis menunjukkan bahwa setelah konfrontasi secara lisan, orang kulit putih tidak lagi membeda-bedakan orang Afrika-Amerika berdasarkan ras atau jenis kelamin mereka.
CHARACTER ANALYSIS OF JACE WAYLAND IN THE MORTAL INSTRUMENTS: CITY OF BONES NOVEL THROUGH HIERARCHY OF HUMAN NEEDS THEORY OF ABRAHAM MASLOW Siti Noor Latifah; Singgih Daru Kuncara; Nita Maya Valiantien
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.875 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i1.1498

Abstract

ABSTRACTThe objective of this research was to show the process of Jace, the character in The Mortal Instruments: City of Bones novel, in fulfilling his need through Abraham Maslow’s theory about hierarchy of human needs and to describe about his character based on his need. This data used descriptive qualitative research because the data were found in the form of dialogue and narration that will explained about the character. The researcher used The Mortal Instruments: City of Bones novel as the source data. The steps of data collection were reading the novel The Mortal Instruments: City of Bones and understanding about the dialogue and narration that had been shown, then identified the data based on the theory of human needs. Last, the data were arranged based on the research questions. From the finding of this analysis, Jace had fulfilled four needs of human needs by Abraham Maslow. They are physiological need, safety need, love and belongingness need, and esteem need. Meanwhile Jace could not fulfill the last need of self-actualization need because there are some characteristic that he could not get. They are clear perception or reality, acceptance, problem centered, humility and respect, and sense of humor. From analysis based on his needs, it was found that he showed many characters through the needs that he had fulfilled. Keywords: hierarchy of human needs, character, The Mortal Instruments: City of Bones novel  ABSTRAKTujuan dari analisis ini adalah untuk memperlihatkan proses Jace, karakter dalam novel The Mortal Instruments: City of Bones, dalam memenuhi kebutuhannya melalui teori Abraham Maslow tentang tingkatan kebutuhan-kebutuhan manusia dan menjelaskan tentang karakternya berdasarkan kebutuhannya. Analisis ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena data ditemukan dalam bentuk dialog dan narasi yang akan menjelaskan tentang karakter. Peneliti menggunakan novel The Mortal Instruments: City of Bones sebagai sumber data. Langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah membaca novel The Mortal Instruments: City of Bones dan memahami tentang dialog dan narasi yang telah diperlihatkan, kemudian mengidentifikasi data berdasarkan teori kebutuhan-kebutuhan manusia. Terakhir data disusun berdasarkan pertanyaan dari penelitian. Dari analisis ini, Jace telah berhasil memenuhi empat kebutuhan dari kebutuhan-kebutuhan manusia yang dijelaskan oleh Abraham Maslow. Diantaranya kebutuhan fisiologi, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa sayang dan memiliki, dan kebutuhan penghargaan. Sementara itu, Jace tidak bisa memenuhi kebutuhan terakhir yaitu kebutuhan aktualisasi diri karena ada beberapa karakteristik dari kebutuhan tersebut yang tidak bisa dipenuhi. Diantaranya pemikiran yang jelas atau kenyataan, penerimaan, pemecah masalah, rendah hati dan menghormati, dan memiliki rasa humor. Dari analisi berdasarkan kebutuhan-kebutuhan Jace, ditemukan bahwa Jace memperlihatkan banyak karakter melalui kebutuhan-kebutuhan yang sudah terpenuhi.  Kata kunci: hierarki kebutuhan manusia, karakter, novel The Mortal Instruments: City of Bones
WOMAN'S ROLE IN THE CIVIL WAR ERA PORTRAYED IN MARMEE'S CHARACTER IN LITTLE WOMEN MOVIE Dewi Mudmainah; Singgih Daru Kuncara; Chris Asanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.65 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i3.2004

Abstract

ABSTRACT This research analyzed Little Women movie which is adapted from a novel with the same title written by Louisa May Alcott in the 19th century. This research focused on Marmee’s roles and related to the setting of the movie to be discussed further. The character’s role is explained thoroughly by using Tiffany K. Wayne’s theory of triple role. This research used mimetic approach and deals with descriptive method to analyse the data qualitatively.The result of this research is Marmee’s character experienced one out of three roles that proper with Tiffany’s triple role theory. This role is reproductive role where it was shown in many scenes during the story. The reproductive activities shown by Marmee were she cared for her daughters, she looked after them, educated them and cooked for them where these represents as reproductive role according to Tiffany and it proved that Marmee is capable to handle all things without the existence of her husband in that era. The two other roles missing are productive and community management role. These roles are not seen towards the character because Marmee did not work in the story and she chose to be a housewife rather than did voluntarily activity or earned money.ABSTRAKPenelitian ini menganalisis film Little Women yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Louisa May Alcott pada abad ke-19. Penelitian ini berfokus pada peran Marmee yang terkait dengan setting (keadaan/latar belakang) film yang akan dibahas lebih lanjut. Peran karakter dijelaskan secara menyeluruh dengan menggunakan teori triple role oleh Tiffany K. Wayne. Penelitian ini menggunakan pendekatan mimetik dan metode deskriptif untuk menganalisis data secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah karakter Marmee mengalami satu dari tiga role (peran) yang sesuai dengan teori triple role, Tiffany. Role (peran) ini adalah reproductive role (peran reproduksi) di mana ia ditampilkan dalam banyak adegan selama cerita. Aktivitas/kegiatan reproduksi yang diperlihatkan oleh Marmee adalah ia perhatian pada putrinya, ia merawat mereka, mendidik mereka dan memasak untuk mereka di mana ini semua merupakan peran reproduksi menurut Tiffany dan itu membuktikan bahwa Marmee mampu menangani semua hal meskipun tanpa keberadaannya suami nya di era itu. Dua role (peran) lain yang hilang adalah productive role (peran produksi) dan community management role (peran dalam manajemen di masyarakat). Dua peran (role) ini tidak terlihat pada karakter Marmee dikarenakan Marmee tidak bekerja dalam cerita dan dia memilih untuk menjadi ibu rumah tangga daripada melakukan kegiatan sukarela di masyarakat seperti halnya menjadi volunteer.
ANALISIS NOVEL ADA SURGA DI RUMAHMU KARYA OKA AURORA DITINJAU DARI ASPEK SOSIOLOGI KARYA SASTRA Juliansyah, Juliansyah; Arifin, Syaiful; Rokhmansyah, Alfian
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.424 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i4.1430

Abstract

ABSTRAK Novel Ada Surga di Rumahmu karya Oka Aurora merupakan novel yang memilki banyak pesan yang bermanfaat untuk masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan novel Ada Surga di Rumahmu karya Oka Aurora berdasarkan aspek sosiologi karya sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,  memaparkan aspek sosiologi sastra pada novel Ada Surga di Rumahmu karya Oka Aurora berdasarkan amanat pada novel. Data diperoleh dengan membaca novel Ada Syurga di Rumahmu karya Oka Aurora yang bersumber pada kutipan novel yang berisi tentang amanat-amanat sebagai bahan utama dalam penelitian dan membaca beberapa buku penunjang penelitian dan mencatat setiap data yang penting. Hasil peneltian ini menjelaskan aspek sosiolgi karya sastra dalam novel Ada Surga di Rumahmu karya Oka Aurora, yaitu memberi pengetahuan kepada pembaca agar menjadi manusia yang baik. Rasa cintanya terhadap keluarganya, mengantarkannya kepada kesuksesannya. Dalam novel ini, pengarang ingin mengajarkan pembaca, cara berbakti kepada orangtua, mengajarkan kepada wanita bahwa kehormatan adalah hal yang harus dijaga, menjelaskan bahwa kebahagiaan tidak semata-mata didapat di luar rumah. Menciptakan suasana keluarga yang baik menjadi inti dari cerita dalam novel ini, suasana keluarga yang penuh dengan kebahagiaan, rasa saling mengerti antara anak dan orangtua. Taat beragama dan belajar menerima segala sesuatu yang terjadi merupakan hal yang paling penting yang diajarkan orangtua Ramadhan kepada anaknya. Kata Kunci: novel, sosiologi karya sastra  ABSTRACT Novel Ada Surga di Rumahmu by Oka Aurora is a novel that has many useful messages for the community. This study aims to describe the novel Ada Surga di Rumahmu by Oka Aurora based on the sociological aspects of literary works. The method used in this research is the descriptive method, expose the aspect of the sociology of literature on the novel There Heaven in Your House by Oka Aurora based on the mandate in the novel. The data obtained by reading the novel Ada Surga di Rumahmu by Oka Aurora derived from a novel quote containing the mandates as the main ingredients in research and reading some research supporting books and noting any important data. The results of this study explain the sociology aspect of literary works in the novel Ada Surga di Rumahmu by Oka Aurora is, giving knowledge to the reader to become a good human being. His love for his family led him to his success. In this novel, the author wants to teach the reader, how to worship parents, teaches women that honor is a thing to be guarded, explaining that happiness is not solely obtained outside the home. Creating a good family atmosphere is at the heart of the story in this novel, a family atmosphere filled with happiness, mutual understanding between children and parents. Being religious and learning to accept everything that happens is the most important thing that parents teach Ramadan to their children. Keywords: the novel, sociology of literary works
ANALISIS CERITA RAKYAT MIADUKA DITINJAU DARI KAJIAN SASTRA ANAK Efendi, M. Faisol; Hudiyono, Yusak; Murtadlo, Akhmad
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.267 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i3.2017

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur imajinasi yang tergambar dalam cerita rakyat Miaduka, mendeskripsikan nilai edukasi yang tergambar dalam cerita rakyat Miaduka serta mendeskrpisikan relevansi cerita rakyat Miaduka dengan psikologi perkembangan anak. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah terhadap suatu hal atau objek yang akan diteliti. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat Miaduka yang ditulis ulang oleh Hari Purwiati dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research). Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) dalam cerita rakyat Miaduka dapat ditemukan berbagai unsur imajinasi sebagai karakteristik khas sastra anak melalui demostrasi tokoh nenek Matimuluk yang kemudian berkembang menjadi sajian fantasi sebagai bentuk rekreatif edukatif dari sebuah karya untuk pembaca anak; (2) nilai edukasi yang tergambar dalam cerita rakyat Miaduka berupa edukasi moral, edukasi sosial, edukasi keterampilan serta edukasi multikultural yang diamanatkan melalu perilaku para tokoh dalam cerita; (3) cerita rakyat Miaduka merupakan sebuah cerita yang relevan sebagai bacaan anak baik dari segi bahasa, gaya penuturan maupun kisah yang disajikan. Secara spesifik, cerita rakyat Miaduka termasuk bacaan sastra yang lebih relevan untuk diberikan kepada anak yang masih dalam tahapan Operasional Konkret dalam pandangan psikologi perkembangan anak.  The purpose of this research to describe the element of imagination in Miaduka folklore, describing the value of education in Miaduka folklore and describing the relevance of Miaduka folklore to the psychology of child development. This research is qualitative using the descriptive method as a problem-solving procedure for an object to be studied. The data source in this study is the Miaduka folklore that was rewritten by Hari Purwiati and published by the Ministry of Education and Culture. The data collection technique used is library research. The data analysis technique in this study consisted of data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the analysis show that: (1) in the Miaduka folklore various elements of imagination can be found as distinctive characteristics of children's literature through the demonstration of the grandmother Matimuluk who later developed into a fantasy presentation as an educational form of recreation for a child reader; (2) the value of education in Miaduka folklore in the form of moral education, social education, skills education and multicultural education through the behavior of the characters in the story; (3) Miaduka folklore is a relevant story as a children's reading both in terms of language, style of narrative and the story presented. Specifically, the Miaduka folklore includes literary readings that are more relevant to be given to children who are still in the concrete operational stage in the view of child development psychology.
AN ANALYSIS OF RACHEL BERRY’S CHARACTER IN GLEE SEASON 2 USING MASLOW’S THE HIERARCHY OF NEEDS THEORY Nurhajar, Ayu Sukma; Sunggingwati, Dyah; Valiantien, Nita Maya
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 3 (2018): Edisi Juli 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.537 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i3.1149

Abstract

ABSTRACT Literary work today is not limited by written form such as novel and short story. Film can be considered as literary work as well due to its narrative device. Glee is an American series which takes social issues in each episode. This study is intended to analyse Rachel Berry’s character based on how she satisfies the hierarchy of needs and to show the characteristics of self-actualized person that she exhibits. The data of this study are taken from the dialogues and narrations from the series. This study uses Maslow’s the hierarchy of needs theory. The data are analysed using qualitative descriptive method. The results of this study show that Rachel Berry is a self-actualizer. Rachel Berry has satisfied the four lower level of needs (physiological needs, safety and security needs, love and belongingness needs, and esteem needs) before she reaches the pinnacle of the hierarchy of needs. Rachel Berry shows some characteristics of self-actualizer, which include an acceptance of her strengths and weaknesses, depends on herself for her satisfaction, has moments of peak experiences, has sympathy and empathy as well as is willing to help others, tends to select friends with similar quality as her own and has creativeness. Keywords: Glee, character, the Hierarchy of Needs Theory, self-actualization, self-actualized person  ABSTRAK Karya sastra hari ini tidak terbatas pada karya tertulis seperti novel atau cerita pendek. Film termasuk dalam karya sastra mengacu pada narasi yang digunakan. Glee adalah serial Amerika yang mengangkat isu-isu sosial pada setiap episodenya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakter Rachel Berry tentang bagaimana dia memenuhi segala kebutuhan dalam hierarki dan menunjukkan karakteristik dari seorang pengaktualisasi diri. Data-data diambil dari dialog dan narasi dalam serial Glee dan kemudian dianalisa menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori hierarki kebutuhan Maslow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rachel Berry adalah seorang pengaktualisasi diri. Rachel telah memenuhi empat kebutuhan tingkat bawah dalam hierarki ( kebutuhan fisiologi, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan) sebelum dia mencapai kebutuhan puncak dalam hierarki. Rachel Berry menunjukkan beberapa karakteristik seorang pengaktualisasi diri, yaitu menerima kelebihan dan kekurangan dirinya, bergantung pada dirinya sendiri, memiliki saat-saat peak-experiences, memiliki simpati dan empati serta kemauan untuk menolong orang lain, cenderung memilih teman yang memiliki kualitas yang sama dengan dirinya, dan memiliki kreativitas. Kata kunci: Glee, karakter, teori hierarki kebutuhan Maslow, aktualisasi-diri

Page 6 of 55 | Total Record : 547