cover
Contact Name
Dr. Rosihan Asmara
Contact Email
jepa@ub.ac.id
Phone
+62341-580054
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang. Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 26144670     EISSN : 25988174     DOI : 10.21776/ub.jepa
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian secara reguler setiap tiga bulan sekali untuk tujuan mendeseminasikan hasil penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, peneliti dan pengabdi. Topik keilmuan yang melingkupi JEPA adalah bidang ekonomi pertanian dan agribisnis secara luas. Semua makalah yang diterbitkan secara online oleh JEPA terbuka untuk pembaca dan siapapun dapat mendownload atau membaca jurnal tanpa melanggan maupun membayar.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2019)" : 20 Documents clear
Analisis Rantai Pasok Pemasaran dan Nilai Tambah Gabah di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Maulia Dian Pangestuti; Mukson Mukson; Agus Setiadi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.292 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.2

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisis rantai pasok (aliran produk, keuangan dan informasi) gabah di Kecamatan Undaan,dan menganalisis nilai tambah gabah pada penggilingan padi di Kecamatan Undaan. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai bulan November 2018 di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Metode yang digunakan adalah survei. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan rantai pasok dibahas secara deskriptif dan nilai tambah di analisis menggunakan metode hayami. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 aliran dalam manajemen rantai pasok gabah, yaitu aliran produk, aliran informasi dan aliran keuangan. Struktur rantai pasokan melibatkan adanya petani, Penebas dan penggilingan padi. Rata - rata nilai tambah yang diperoleh penggilingan padi yaitu Rp 310,83 per kg dengan total produksi 3.656 kg dalam satu kali proses produksi. Pengolahan gabah menjadi produk olahan beras secara keseluruhan mampu memberikan nilai tambah pada usaha penggilingan padi yang ada di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Besarnya nilai tambah dipengaruhi oleh harga bahan baku, biaya produksi dan harga jual beras.            
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Jumlah Pembelian Bibit Cabai di Usahatani Pembibitan Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Triana Kusuma Astuti; Dyah Mardiningsih; Sriroso Satmoko
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.421 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah pembelian bibit cabai harga, jenis, musim tanam dan luas lahan di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak dan menganalisis pengaruh harga, jenis, waktu tanam, dan luas lahan terhadap jumlah pembelian bibit cabai di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak dengan alasan Desa Sumberejo merupakan sentra usahatani pembibitan terbesar di Kecamatan Ngablak. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik accidental sampling yaitu sampel berasal dari konsumen yang tidak sengaja bertemu di usahatani pembibitan, sampel diambil sebanyak 30 orang berdasarkan 10% dari jumlah populasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah pembelian bibit cabai yaitu 3266 dalam setiap musim tanam. Secara serempak harga, jenis, waktu tanam dan luas lahan berpengaruh terhadap jumlah pembelian bibit cabai sedang harga, jenis, waktu tanam secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah pembelian bibit cabai.
Penentuan Provinsi-Provinsi Terbaik dalam Produksi Jagung Nasional Melalui Analisis Kuadran atas Variable Produksi dan Produktivitas Per Satuan Luas Lahan Lubna Mutiara Aini
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.039 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.10

Abstract

Jagung merupakan bahan pangan pokok kedua setelah beras dan bahan utama pembuatan pakan. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan bahan pangan semakin meningkat. Dengan demikian, perkembangan produksi komoditas di bidang pertanian, salah satunya jagung, haruslah diperhatikan. Informasi perkembangan jagung baik mengenai produksi, luas panen, dan produktivitas per satuan luas lahan sangatlah penting. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data pertanian jagung selama 22 tahun terakhir yang diambil dari BPS. Hasil studi menunjukkan produksi jagung nasional meningkat sangat signifikan dari 6 juta ton menjadi 20 juta ton (70%) selama 22 tahun. Provinsi dengan produksi jagung tertinggi adalah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung. Sementara luas panen nasional tidak mengalami peningkatan yang berarti. Selama periode 22 tahun luas panen nasional hanya meningkat 0,9%. Adanya perbedaan peningkatan produksi dan luas panen yang begitu timpang mengindikasikan adanya peningkatan produktivitas jagung per satuan luas lahan. Hasil studi menunjukkan bahwa provinsi-provinsi yang memiliki tingkat produktivitas tinggi adalah Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Lampung. Hasil kuadran analisis menghasilkan empat kelompok provinsi, yaitu provinsi yang memiliki produksi tinggi dan produktivitas tinggi, provinsi yang memiliki produksi tinggi dan produktivitas rendah, provinsi yang memiliki produksi rendah dan produktivitas tinggi, dan provinsi yang memiliki produksi rendah dan produktivitas rendah.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PETANI DALAM CONTRACT FARMING: STUDI KASUS PETANI KOPI DI LAMPUNG Rosanti, Novi; Sinaga, Bonar M.; Daryanto, Arief; Kariyasa, Ketut
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.587 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.20

Abstract

Standar permintaan global untuk produk pangan membutuhkan kualitas, kuantitas dan ketersedian produk pada waktu yang tepat. Keberlanjutan pasokan bahan baku menjadi kunci untuk mengoptimalkan manfaat yang diperoleh. Contract farming merupakan metode untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bagi industri. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dalam contract farming.  Penelitian dilaksanakan sentra produksi kopi yaitu Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat. Survei rumahtangga petani dilakukan pada bulan Mei-Juni 2018. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 170 responden yang terdiri atas 98 petani yang berpartisipasi dalam contract farming dan 72 petani yang tidak berpartisipasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dalam contract farming dianalisis menggunakan model logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi petani didalam contract farming dipengaruhi oleh umur kepala keluarga, Jumlah anggota keluarga, luas areal panen kopi, jarak ke KUB, jarak ke pedagang pengumpul, jarak pasar, dan proporsi pendapatan dari usahatani kopi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Taman Bunga Celosia di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang Dea Amelia Silaen; Tutik Dalmiyatun; Sriroso Satmoko
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.908 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi, kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Taman Bunga Celosia di Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember 2018 di Taman Bunga Celosia, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode penentuan sampel yang digunakan dengan cara probability sampling dengan teknik cluster sampling. Jumlah sampel dipenelitian ini adalah sebanyak 63 orang yang telah dihitung menggunakan rumus slovin. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan regresi linear berganda. Berdasarkan analisis deskriptif bahwa kompetensi, kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja dan kinerjaa karyawan termasuk kategori tinggi dengan persentase masing-masing sebesar 92%, 90,5%, 90,5%, 89%, dan 92%. Berdasarkan uji regresi linear berganda bahwa kompetensi, kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan untuk kompetensi dan lingkungan kerja, sedangkan untuk kepemimpinan dan motivasi tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Keempat faktor tersebut mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 59,2%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian di Kota Batu Rahmad Pulung Sudibyo; Ary Bakhtiar; Mamlu Atul Hasanah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.6

Abstract

Salah satu karakteristik yang dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian yaitu karakteristik sosial ekonomi penyuluh. Sifat ini akan mempengaruhi keberhasilan penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat dianalisis tentang hubungan karakteristik sosial ekonomi penyuluh dengan pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian di Kota Batu. Berdasarkan permasalahan tersebut didapatkan tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara karakteristik sosial ekonomi penyuluh dengan pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian di Kota Batu. Cara pengambilan sampel menggunakan metode sampling jenuh atau sensus dengan jumlah responden 48. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner dengan mengacu pada skala Likert dan metode analisis yang digunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini adalah karakteristik sosial ekonomi penyuluh pertanian di Kota Batu memiliki keragaman meliputi termasuk usia produktif, pendidikan tinggi, lama menjadi penyuluh cukup pengalaman, pendapatan dan pengeluaran besar. Pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian di Kota Batu menjalankan tugasnya dengan cukup terlihat dari hasil rata-rata Nilai Prestasi Kerja (NPK) sebesar 68,70. Terdapat hubungan positif antara karakteristik sosial penyuluh latar belakang usia dan lama menjadi penyuluh dengan pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian di Kota Batu.
ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN BERAS SEJAHTERA DAN KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN NON TUNAI TERHADAP TITIK EKUILIBRIUM RUMAHTANGGA MISKIN DI INDONESIA hafizah, dian; Hakim, Dedi Budiman; Harianto, Harianto; Nurmalina, Rita
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.19 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.15

Abstract

Penelitian ini berfokus kepada dampak kebijakan Beras Sejahtera (Rastra)  dan kebijakan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terhadap kesejahteraan rumahtangga masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS Maret 2016 sebanyak 300.000 responden yang dikelompokkan menjadi 496 kelompok berdasarkan kabupaten dan kota di Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini adalah dari dua kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah bagaimana dampaknya terhadap titik keseimbangan permintaan petani yang didasarkan dari elastisitas yang didapatkan dengan menggunakan metode Quadratic Almost Ideal Demand System. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah menganalisis elastisitas permintaan beras rumahtangga miskin di Indonesia menggunakan Quadratic Almost Ideal Demand System selanjutnya tujuan kedua menganalisis dampak kebijakan beras miskin dan kebijakan bantuan non tunai terhadap titik keseimbangan permintaan rumahtangga miskin di Indonesia menggunakan pendekatan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elastisitas permintaan beras rumahtangga miskin Indonesia pada tahun 2016 adalah sebesar -0.68466 dimana tergolong pada Inelastis. Kebijakan beras miskin yang telah dilaksanakan memberikan efek terjadi pergeseran titik keseimbangan dari titik keseimbangan sebelumnya dimana jumlah barang yang diminta lebih banyak dengan harga yang lebih rendah. kebijakan program bantuan pangan non tunai memberikan dampak kenaikan harga karena adanya kenaikan permintaan serta sekaligus memicu terjadinya kenaikan harga.
PENERAPAN DIGITAL MARKETING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PEDAGANG BUNGA DI DESA SIDOMULYO KOTA BATU Amir, Nur Ocvanny; Mustikawati, Dewi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.3

Abstract

Desa Sidomulyo Kota Batu merupakan salah satu sentra produksi yang menghasilkan berbagai macam bunga berkualitas. Namun, selama ini pedagang bunga merasa jangkauan pasarnya belum maksimal, sehingga untuk mengatasi hal tersebut beberapa pedagang bunga di desa tersebut mengembangkan penjualannya dengan menerapkan digital marketing. Tujuan dari penelitian ini yaitu  Menganalisis peningkatan pendapatan pedagang bunga setelah menerapkan digital marketing. Analisis data yang digunakan antara lain analisis biaya, penerimaan, pendapatan, dan komparasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan pedagang bunga sebelum menerapkan digital marketing sebesar Rp. 2.785.290,00 per bulan, sedangkan sesudah menerapkan digital marketing sebesar Rp. 8.046.000,00 per bulan. Peningkatan pendapatan setelah menerapkan digital marketing sebesar 189%. Hasil sig 1-tailed diperoleh nilai sebesar 0,000 yang menunjukkan lebih kecil (<) dari 0,05, sehingga bahwa hipotesis nol (H0) ditolak, yang berarti bahwa rata-rata pendapatan pedagang bunga yang menerapkan digital marketing lebih tinggi daripada sistem offline
KONTRIBUSI PEREMPUAN TERHADAP PENERIMAAN RUMAHTANGGA MASYARAKAT PULAU KECIL (STUDI KASUS KECAMATAN TELUK AMBON KOTA AMBON) sopamena, junianita fridianova
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.27 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.7

Abstract

Perempuan yang berdiam pesisir menjadi bagian penting bagi rumahtangganya.  Bagian penting perempuan tergambar dari kontribusinya terhadap penerimaan rumahtangga.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran perempuan melalui kontribusinya terhadap penerimaan rumahtangga. Penelitian ini berlokasi di Negeri Hatiwe Besar dan Negeri Tawiri Kecamatan Teluk Ambon dengan jumlah responden  yang dipilih secara sengaja 57 petani perempuan di Negeri Tawiri dan 55 petani perempuan di Negeri Hatiwe Besar sehingga jumlah sampel 112 orang petani perempuan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan bertumpu pada tabulasi sederhana serta penggunaan tabel untuk menggambarkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan Perempuan turut berperan dalam rumahtangga masyarakat pesisir melalui dua aktivitas penting, yaitu : melakukan aktivitas domestik sebagai ibu rumahtangga dan melakukan aktivitas domestik plus sebagai pekerja yang memberikan kontribusi terhadap penerimaan rumahtangga.  Penerimaan yang dikontribusikan sebagian besar perempuan (72,4 persen) masih di bawah UMR dan 27,6 persen perempuan yang berkontribusi di atas UMR. Kontribusi penerimaan perempuan terutama dimanfaatkan untuk memenuhi pendidikan anak, serta melengkapi kebutuhan pangan melalui hasil panen sendiri, memenuhi kebutuhan sandang, memenuhi kebutuhan papan, dan kebutuhan sehari-hari di luar pangan.
Peranan Model Relasi Kopi Terhadap Pengembangan Perekonomian Petani Kopi di Pedesaan (Literature Review) Syapta Wiguna; Syafruddin Karimi; Endrizal Ridwan
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.642 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.11

Abstract

Model relasi kopi merupakan salah satu pengembangan perdagangan kopi dengan menyederhanakan rantai nilai kopi. Model relasi kopi dipahami sebagai model kerjasama bisnis langsung antara roastery dengan petani kopi berdasarkan kopi dengan profil kualitas premium. Perubahan segmentasi permintaan kopi mendorong roastery untuk mengembangkan kualitas kopi, diantaranya dengan lebih melibatkan peran serta petani kopi. Keterlibatan tersebut memberikan peluang pengembangan kapasitas petani kopi untuk memenuhi kebutuhan pasar sehingga mendapatkan harga kopi yang lebih tinggi dan stabil. Metode penelitian menggunakan studi literatur mengenai peranan model relasi kopi terhadap pengembangan perekonomian petani. Ulasan literatur menunjukkan bahwa model relasi kopi mampu mengembangkan perekonomian petani kopi dan mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi. Selain itu, petani kopi mampu meningkatkan kapasitas yang dibutuhkannya untuk dapat menghasilkan kopi berkualitas sesuai dengan permintaan pasar. Hal yang perlu dibenahi dalam implementasi model relasi kopi adalah pengelolaan dan penguatan organisasi petani kopi.

Page 1 of 2 | Total Record : 20