cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sintang,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan
ISSN : 20874995     EISSN : 25984004     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan merupakan berkala ilmiah bidang kesehatan yang diterbikan dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKes Kapuas Raya Sintang. Artikel tersebut berisi hasil penelitian bidang kesehatan yang telah dilakukan dan belum pernah dipublikasikan di media apapun dan terkait dengan ilmu kesehatan masyarakat, kebidanan, perekam dan informasi kesehatan terdiri dari epidemiologi, kebijakan dan administrasi kesehatan, sistem informasi kesehatan, biostatistik, promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS guna menginspirasi dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Arjuna Subject : -
Articles 111 Documents
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA Rustiani, Rustiani; Damayanti, Ria; Pratama, Rika Yuanita
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017): Vol 4, No 1 (Juli 2017)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asma merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran napas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan spasme bronkus gejala umum mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak napas. Di desa manggala dari tahun 2013 berjumlah 117 kasus tahun 2014 meningkat menjadi 336 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku dengan kekambuhan penyakit asma di desa manggala kecamatan pinoh selatan tahun 2015, dengan metode cross sectional. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara sikap dengan kekambuhan penyakit  asma  (p-value=0,021 OR=11,077) dan praktik ada hungan dengan kekambuhan penyakit asma  (p-value=0,001 OR=0,550). Tidak ada hubungan pengetahuan (p-value=0,440) dengan kekambuhan penyakit asma. Diharapkan bagi penderita asma waspada dengan menjaga kesehatan dan lebih berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kekambuhan asma dengan melakukan aktifitas yang menunjang kesehatan seperti tidak merokok, lingkungan yang sehat serta ventilasi rumah yang memadai
PERILAKU KONSISTENSI WARIA YANG BERKERJA DI SALON MENGGUNAKAN KONDOM UNTUK PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DI KECAMATAN SINTANG Asnol, Uray B
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 2, No 2 (2016): Vol 2, No 2 (Januari 2016)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya kesadaran waria menggunakan kondom untuk pencegahan HIV dan AIDS secara konsistensi di Kecamatan Sintang data puskesmas cukup meningkat dari tahun 2011 sampai dengan 2012 sebanyak 107 kasus diantaranya 4 kasus pada Waria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku konsistensi waria yang bekerja di salon menggunakan kondom untuk pencegahan Hiv Dan Aids di Kecamatan Sintang tahun 2014. Jenis Penelitian ini menggunkan penelitian Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif dengan subyek penelitian berjumlah lima orang waria yang berkerja di salon Kecamatan Sintang, triangulasi pengelola program di Komisi Penanggulangan AIDS. Teknik pengambilan subyek penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan, sikap waria mencari informasi tentang HIV dan AIDS ,Kondom sudah baik. Ketersediaan informasi mudah dijangkau para waria, adanya fasilitas kondom di tempat umum, di distibutor oleh KPA, dukungan dari petugas kesehatan melalui penyuluhan, sosialisasi. Dapat disimpulkan perilaku waria berkerja disalon Kecamatan Sintang tahun 2014 sudah baik untuk konsistensi menggunakan kondom dalam pencegahan HIV dan AIDS. Meski sudah baik tetapi dilakukan upaya meningkatkan pengetahuan, dan merubah perilaku waria tentang manfaat penggunaan kondom menjadi sangat penting dalam pencegahan HIV dan AIDS. Saran Perlu meningkatkan kerja sama antara lintas program, mengajak Lembaga Sosial Masyarakat, tokoh masyarakat, agama, adat dan organisasi lainnya untuk kerja sama peduli terhadap permasalahan Waria HIV dan AIDS. Waria untuk selalu menyediakan kondom, aktif mengikuti kegiatan yang diberikan institusi, LSM, bersedia untuk memeriksakan diri ke klinik VCT, berkomitmen untuk konsistensi dalam menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Analisis Implementasi Program Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome di Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sintang Tahun 2014 Micky Dadong, Galelius Paulus
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Vol 1, No 2 (Januari 2015)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Immunodeficiency Virus yang selanjutnya disingkat HIV adalah Virus yang menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Sedangkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome yang selanjutnya disingkat AIDS adalah suatu kumpulan gejala berkurangnya kemampuan pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus HIV dalam tubuh seseorang. Data Kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Sintang sampai dengan bulan Juni 2014 berjumlah 171 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Implementasi Program Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome di Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sintang Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Responden dalam penelitian ini adalah pengurus dan pengelola KPA Kabupaten Sintang serta masyarakat umum dengan jumlah total 8 responden. Teknik penelitian menggunakan observasi dan wawancara mendalam (in-dept interview). Implementasi Program Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome di Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sintang tahun 2014 dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berbagai faktor yang saling berinteraksi dan mempengaruhi implementasi program penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Sintang seperti proses komunikasi, ketersediaan sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi di KPA Kabupaten Sintang. Implementasi Program Penanggulangan HIV dan AIDS di Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sintang sudah dilaksanakan dengan baik, tetapi belum mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaannya di lapangan, hal ini dikarenakan berbagai kendala seperti proses komunikasi, ketersediaan sumber daya, faktor disposisi serta mekanisme dalam struktur birokrasi. Implementasi Program Penanggulangan HIV dan AIDS di Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sintang sudah dilaksanakan dengan baik, tetapi belum mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaannya di lapangan
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII DAN VIII TENTANG PRE MENSTRUASI SYNDROME (PMS) Haryanti, Yunida
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016): Vol 3, No 1 (Juli 2016)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Indonesia yang di sponsori oleh WHO didapatkan hasil bahwa gejala PMS dialami 23% wanita Indonesia. Angka ini menunjukkan bahwa PMS di Indonesia cukup banyak sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk mencegah dan mengatasinya. PMS adalah penampilan serangkaian gejala yang bersifat siklis sebelum menstruasi yang mempengaruhi gaya hidup dan pekerjaan. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri kelas VII dan VIII tentang PMS di SMP Purnama Sintang tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, variabel penelitian adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan, populasi dalam penelitian berjumlah 35 orang remaja putri kelas VII dan VIII, sampel menggunakan total sampling, lokasi penelitian di SMP Purnama Sintang, dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII dan VIII tentang Pre Menstruasi Syndrome (PMS) di SMP Purnama Sintang Tahun 2015 didapat hasil tidak seorangpun dari responden yang berpengetahuan baik (0%), sebagian dari responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 orang (45,7%) dan sebagian dari responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 19 orang (54,3%). Bagi Remaja putri disarankan agar remaja lebih peka terhadap informasi tentang kejadian PMS serta solusi bagaimana cara menghadapi gejala PMS sehingga diharapkan resiko terjadinya PMS semakin berkurang.
IMPLEMENTASI PENCATATAN REGISTER KOHORT PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) OLEH BIDAN DI PUSKESMAS NANGA PINOH TAHUN 2014 Lingga, Jannah
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Vol 2, No 1 (Juli 2015)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencatatan register format kohort yang lengkap membuat data status KIA yang dapat diamati dan dinilai dengan akurat sehingga setiap terjadi masalah dapat dideteksi sedini mungkin dan mendapatkan penanganan yang baik (Depkes RI,2012). Tetapi  kenyataan di puskesmas masih ditemukan pencatatan format kohort yang tidak sesuai dengan panduan yang ada, sehingga banyak data yang tidak tercatat, dan data yang dibutuhkan menjadi hilang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang impelementasi pencatatan format kohort di Puskesmas, khususnya Puskesmas Nanga Pinoh yang terletak di Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi tahun 2014. Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dengan informan utama adalah bidan pelaksana serta informan pendukung adalah kepala Puskesmas dan Bidan koordinator. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan responden, informasi yang didapatkan bahwa kemampuan bidan pelaksana dalam pencatatan kurang baik. Dengan pernyataan yang bervariasi, pernyataan responden mengatakan banyak faktor yang mempengaruhinya. Perlu adanya peningkatan kualitas keahlian, pengetahuan  dan  keterampilan di bidang profesi  melalui seminar dan pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS – KIA)
ANALISIS PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKATIP KABUPATEN BARITO SELATAN Lely Octaviana, Elsi Setiandari
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.94

Abstract

Diare atau sering disebut buang air besar dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari. merupakan penyakit yang sudah dikenal oleh semua orang, selama tahun 2014 sebanyak 615 kasus, sedangkan pada tahun 2015 terjadi peningkatan kasus penyakit diare sebanyak 734 kasus diare pada wilayah kerja puskesmas Mangkatip kabupaten Barito Selatan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dengan kejadian penyakit Diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Mangkatip, yang mengacu pada 10 indikator yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif, balita ditimbang pada setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan tidak merokok. Metode  penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Pada hasil analisis tubulasi silang antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit diare pada balita menunjukkan bahwa nilai p-value 0.003 dimana nilai p <  ( = 0,05), disarankan kepada petugas kesehatan dengan mengoptimalkan peran tenaga kesehatan khususnya di wilayah kerja puskesmas Mangkatip kabupaten Barito Selatan dalam memberikan informasi berupa penyuluhan tentang penyakit diare sehingga diharapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dapat menjadi lebih baik terhadap kejadian penyakit diare.
PERILAKU DENGAN KEJADIAN HEPATITIS B Diati, Yeni
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Vol 3, No 2 (Januari 2017)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

masa inkubasi 14-160 hari, penyebaran penyakit melalui darah dan produknya, suntikan yang tidak aman, transfusi darah, proses persalinan, melalui hubungan seksual. Puskesmas Sungai Durian merupakan salah satu puskesmas dengan angka kejadian Hepatitis paling tinggi pada tahun 2013 terdapat 81 kasus dan angka kejadian tertinggi terdapat di Kelurahan Kapuas Kanan Hulu yaitu 64 kasus. Metode penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik dengan pendekatan Case Control. Subjek penelitian ini adalah  64 orang yang pernah terkena kasus hepatitis B dan untuk sampel pembanding sebanyak 64 orang yang tidak pernah terkena hepatitis B. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa 50.7% yang pernah mengalami kejadian hepatitis B, 64.1% Uji statistik menggunakan Chi Square dengan bantuan software statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0.043), sikap (p=0.000), dan praktik (0.000)) dengan kejadian hepatitis B
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP LOYALITAS KERJA PERAWAT DI RSUD ADE M. DJOEN KAB. SINTANG Herman, Joni
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 2, No 2 (2016): Vol 2, No 2 (Januari 2016)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Loyalitas kerja perawat adalah sikap yang menunjukkan taraf sejauh mana seorang perawat tetap menjadikan dirinya bagian dari rumah sakit. Indikator dari loyalitas kerja adalah ketaatan/kepatuhan, bertangung jawab, kejujuran. Lingkungan kerja yang baik merupakan salah satu memberi motivasi dalam bekerja. Motivasi kerja perawat adalah bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan, bekerja melibatkan baik fisik maupun mental dalam kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku kerja perawat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang dijalankannya. Indikator motivasi kerja yaitu kuatnya kemauan untuk berbuat, jumlah waktu yang di sediakan untuk berbuat dan kerelaan meninggalkan kewajiban/tugas yang lain. Perawat merupakan pemberi pelayanan di rumah sakit, agar perawat semangat dalam bekerja perlu di tunjang lingkungan kerja yang baik dengan lingkungan kerja yang baik perawat akan merasa loyal dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan lingkungan kerja dan motivasi kerja di RSUD Kabupaten Sintang Tahun 2014. Desain penelitian dengan metode cross sectional. Jumlah sampel 60 perawat di RSUD Kabupaten Sintang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa antara lingkungan kerja ke loyalitas kerja menunjukan ada pengaruh positif 4.83% antara lingkungan kerja ke motivasi kerja menunjukan ada pengaruh positif 18.98% dan motivasi kerja ke loyalitas kerja perawat menunjukan ada pengaruh positif 7.69%. Diharapkan bagi RSUD kabupaten sintang bisa memperbaiki lingkungan kerja perawat karena dengan lingkungan kerja yang nyaman bisa meningkatkan motivasi kerja dan loyalitas kerja perawat.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERNIKAHAN DINI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DI SMA NEGERI 4 SINTANG Panjaitan, Arip Ambulan; Damayanti, Ria; Wiarisa, Hesty; Lusrizanuri, Kiki
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017): Vol 4, No 1 (Juli 2017)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dini merupakan suatu pernikahan yang dilakukan oleh seseorang pernikahan yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki umur relatif muda. Umur yang relatif muda dimaksud antara 10-19 tahun. Permasalahan pernikahan dini salah satunya diakibatkan oleh perilaku seks berisiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pernikahan dini terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan pernikahan dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi quasy experimental. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan intervensi. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan sikap dilakukan melalui kegiatan pretest dan posttest. Dalam penelitian ini, kelompok perlakuan diberikan pendidikan kesehatan tentang pernikahan dini. Pengabilan sampel dengan metode simple random sampling sebanyak 80 orang responden serta dipilih belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan diberikan selama 120 menit. Intrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner pretest  yang dilakukan sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan kuesioner posttest yang dilakukan saat setelah diberikan pendidikan kesehatan. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dengan hasil uji statistik diperoleh nilai t-test 0,001. Oleh karena itu diharapkan guru dapat meningkatkan dukungan dan kepedulian terhadap generasi muda agar menjadi lebih baik dimasa yang akan datang
ENVIRONMENTAL HEALTH DIFFERENCES IN MODERATOR BY FOREST AREA AND HEALTH SUPPLIERS IN SOLOK DISTRICT Afid, Muhammad
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Environmental Health Risk Assessment with a view primary data on sanitation and hygiene at the Nagari level. The purpose of this research is to see the difference of environmental health is moderated by forest area and health worker. The research method used quantitatively with Export Factor and the number of samples as much as 74 nagari. The results of the test for the forest area of Thitung 0.336> 0.05 Ttable indicate areas adjacent to the forest area, have a better environmental health level or strata region with lower sanitary risk, with the area that is not adjacent to the forest area. And The Result Annova Ftable > FHitung (3.130> 0.592) the average number of healthcare workers on the same regional jurisdiction (there is no difference) means that the number of health workers is large, sufficient and little has no effect on the strata of the area at risk of sanitation, so it can be said, more health workers do not affect the level of better or worse environmental health. The need for increased socialization and activities related directly to local people or communities in order to increase public awareness and awareness of the health and environmental sustainability.

Page 5 of 12 | Total Record : 111