cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 146 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2024): Februari" : 146 Documents clear
PENINGKATAN KUALITAS, KUANTITAS, DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN BROWNIES DARI TEPUNG MOCAF DI UNIT USAHA BROWNIES SINGKONG KATINENUNG DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK Heni Radiani Arifin; Herlina Marta; Tri Yuliana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20610

Abstract

Abstrak: Unit usaha brownies katinenung memiliki permasalahan yaitu terbatasnya pengetahuan CPPB-IRT dan pemasaran online, proses produksi belum maksimal, lingkungan produksi masih kurang memadai, serta desain dan label kemasan kurang menarik dan informatif. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas brownies mocaf katineung melalui peningkatan pengetahuan mengenai CPPB-IRT, diversifikasi produk, pengemasan, dan pemasaran online serta keterampilan dalam pengolahan brownies kering. Mitra kegiatan adalah masyarakat produktif bernama Unit Usaha Brownies Singkong Katineung yang berlokasi di Kec. Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat yang terdiri dari 3 orang mitra. Metode yang digunakan adalah: penyuluhan, praktek dan pendampingan serta hibah peralatan pengolahan. Beberapa kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan berupa sosialisasi CPPB-IRT, diversifikasi produk, pengemasan dan pelabelan, pengujian umur simpan dan nutrition facts, serta hibah bahan dan alat produksi. Sistem evaluasi dilakukan dengan membandingkan persentase hasil pre-tes dan post-tes dan disajikan dalam bentuk grafik. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan CPPB-IRT sekitar 80%, diversifikasi olahan brownies sekitar 85%, pengemasan dan pelabelan 82%, serta pemasaran online sekitar 78%. Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan mitra, perbaikan ruang produksi dan sanitasi sesuai CPPB-IRT, pengujian nutrition facts dan umur simpan, dan peningkatan omzet.Abstract: The Katinenung Brownies business unit has problems, namely limited knowledge of CPPB-IRT and online marketing, the production process is not optimal, the production environment is still inadequate, and the packaging design and labels are less attractive and informative. This program aims to improve the quality and quantity of mocaf katineung brownies by increasing knowledge regarding CPPB-IRT, product diversification, packaging and online marketing as well as skills in processing dry brownies. The activity partner is a productive community called the Katineung Cassava Brownies Business Unit in Kec. Ngamprah, West Bandung Regency, consisting of 3 partners. The methods used are counseling, practice, mentoring, and grants of processing equipment. Several activities to resolve problems include CPPB-IRT socialization, product diversification, packaging and labeling, shelf life testing, nutrition facts, and materials and production equipment grants. The evaluation system compares the percentage of pre-test and post-test results and is presented in graphical form. The results of the service showed that there has been an increase in CPPB-IRT knowledge and skills by around 80%, diversification of processed brownies by around 85%, packaging and labeling by 82%, and online marketing by around 78%. Indicators of the success of this activity were increasing partner knowledge, improving production space and sanitation according to CPPB-IRT, testing nutrition facts and shelf life, and increasing turnover.
PELATIHAN UJI TOURNIQUET TERHADAP KETERAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI DEMAM BERDARAH Rizky Asta Pramestirini; Heny Ekawati; Wahyu Retno Gumelar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19851

Abstract

Abstrak: Penyakit demam berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah penyakit infeksi yang perlu adanya tindakan untuk penyelesaian. Meskipun penyuluhan dan informasi tentang pencegahan dan pemberantasan penyakit menular demam berdarah Dengue telah sering dilakukan, namun penyakit ini masih merupakan penyakit yang ditakuti masyarakat karena dapat berakibat fatal yaitu kematian. Kematian akibat penyakit demam berdarah Dengue seringkali terjadi karena keterlambatan masyarakat dalam mengetahui diagnosis penyakit, sehingga penderita terlambat dibawa ke tempat pelayanan kesehatan (Rumah Sakit). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan kader kesehatan tentang demam berdarah Dengue serta memberikan pelatihan uji tourniquet kepada kader kesehatan. Metode kegiatan berupa ceramah, penyuluhan serta simulasi dan pelatihan. Peserta yang hadir sebanyak 20 orang, yang terdiri dari kader kesehatan yang di dukung oleh Kepala Desa Plosowahyu, dan Bidan Desa. Hasil evaluasi awal (pre-test) menunjukkan bahwa terdapat 80% peserta pengetahuannya buruk dan 60 % pengetahuan baik setelah postes dalam memahami tanda dan gejala awal penyakit demam berdarah Dengue. Hasil ini menunjukkan penyuluhan dan simulasi yang diberikan meningkatkan pengetahuan kader sebesar 55%.Abstract: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is still an infectious disease problem that requires action to be resolved. Even though counseling and information about the prevention and eradication of the infectious disease Dengue hemorrhagic fever has been frequently carried out, this disease is still a disease that is feared by the public because it can have fatal consequences, namely death. Deaths due to Dengue hemorrhagic fever often occur due to public delays in finding out the diagnosis of the disease, so that sufferers are taken to health services (hospitals) too late. This research aims to determine health cadres' knowledge about Dengue hemorrhagic fever and provide tourniquet test training to health cadres. Activity methods include lectures, counseling as well as simulations and training. There were 20 participants who attended, consisting of health cadres supported by the Head of Plosowahyu Village, and the Village Midwife. The results of the initial evaluation (pre-test) showed that 80% of participants had poor knowledge and 60% had good knowledge after the post-test in understanding the early signs and symptoms of Dengue hemorrhagic fever. Apart from that, most participants did not know how to carry out a tourniquet test. After being given counseling and tourniquet test simulations, there was a significant change where the cadres came to know and understand about Dengue hemorrhagic fever and simple early detection methods that can be done before referring sufferers to health services.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA (GREYWATER) SEBAGAI PENGGANTI AIR PERTANIAN HIDROPONIK GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DESA PINGGIRPAPAS KABUPATEN SUMENEP Anita Intan Nura Diana; Ach. Desmantri Rahmanto; Hopid Hopid
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20441

Abstract

Abstrak: Desa pinggirpapas termasuk desa yang padat penduduk, karakteristik masyarakat konsumtif untukkebutuhan pokok sehari hari didapat dengan cara membeli, minim rumah yang berkonsep ruang terbuka hijau akibat keterbatasan lahan dan sangat minim dalam kepemilikan intalasi pengolahan air limbah (IPAL) pada setiap rumah. Hasil limbah domistik yang dihasilkan oleh masyarakat langsung dialirkan/dibuang ke saluran drainase yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan hal ini terbukti terdepat beberapa titik pencemaran lingkungan yang parah. kegiatan pengabdian kepada masyarakar ini bertujuan untuk meminimalkan pencemaran lingkungan dengan Intalasi pengolahan air limbah (IPAL), memaksimalkan keterbatasan lahan dengan media tanam hidropnik, dan meningkatkan jiwa entrepreneur. Terdapat 2 mitra yaitu RT 07 dan RT 08 Dusun Ageng Desa Pinggirpapas Kec. Kalianget Kab. Sumenep. Kegiatan ini dimulai dengan penyerahan barang hibah kepada mitra, pelatihan dengan peserta sebayak 30 orang. Tingkat pengetahuan peserta pelatihan ipal sebelum sebesar 5,33 % sesudah pelatihan 92,33 %. Tingkat pengetahuan peserta pelatihan hidroponik sebelum pelatihan sebesar 4 % sesudah pelatihan 96 % sedangkan tingkat pengetahuan peserta pelatihan pemasaran hasil budidaya hidroponik sebelum pelatihan sebesar 15,33 % sesudah pelatihan 86,67 %.Abstract: Pinggirpapas village is a densely populated village, the characteristics of a consumptive society for daily basic needs are obtained by buying, there are minimal houses with a green open space concept due to limited land and very minimal ownership of wastewater treatment installations (IPAL) in each house. Domestic waste produced by the community is directly channeled/discarded into drainage channels which can cause environmental pollution. This has proven to be the case for several points of severe environmental pollution. This community service activity aims to minimize environmental pollution with waste water treatment plants (IPAL), maximize limited land with hydropnic planting media, and increase the entrepreneurial spirit. There are 2 partners, namely RT 07 and RT 08 Ageng Hamlet, Pinggirpapas Village, District. Kalianget District. Sumenep. This activity began with the handover of grant items to partners, training with 30 participants. The level of knowledge of ipal training participants before was 5.33% after the training was 92.33%. The knowledge level of hydroponic training participants before the training was 4% after the training was 96% while the knowledge level of marketing training participants for hydroponic cultivation products before the training was 15.33% after the training was 86.67%
EDUKASI PENCEGAHAN ANEMIA DAN PENINGKATAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI Yudhie Djuhastidar Tando; Christiana Rialine Titaley; Ritha Tahitu; Elpira Asmin; Liyani Sartika Sara
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20774

Abstract

Abstrak: Peningkatan prevalensi anemia pada remaja di Indonesia menunjukkan pentingnya upaya pengendalian anemia, termasuk melalui upaya peningkatan kepatuhan minum Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai pentingnya upaya pencegahan anemia melalui kepatuhan konsumsi TTD secara rutin di wilayah kerja Puskesmas Tawiri, Kota Ambon. Kegiatan edukasi dilakukan pada 9 November 2023 di dua Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah kerja Puskesmas Tawiri, yaitu di SMA Angkasa Pattimura Ambon dan SMA LKMD Laha. Kegiatan diikuti oleh 116 siswi dari kedua SMA. Kegiatan ini terdiri dari: 1) pengisian kuesioner pre-test; 2) sesi pemberian materi dan diskusi; 3) pengisian kuesioner post-test; dan 4) Pembagian media promosi (x-banner) mengenai pencegahan anemia kepada pihak sekolah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta dengan antusias. Setelah pemberian materi edukasi, hasil post-test menunjukkan persentase peserta dengan tingkat pengetahuan ‘rendah` tentang anemia dan suplementasi TTD menurun dari 30,2% menjadi 13,8%. Persentase peserta dengan tingkat pengetahuan ‘cukup’ menurun dari 37,1% menjadi 24,1%, sedangkan persentase tingkat pengetahuan ‘tinggi’ meningkat dari 32,8% menjadi 62,1%. Kegiatan ini menunjukan bahwa adanya peningkatan tingkat pengetahuan peserta mengenai anemia dan suplementasi TTD. Kegiatan edukasi seperti ini hendaknya dapat dilakukan secara berkala bagi para siswi SMA/sederajat, bekerjasama dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.Abstract: The increasing prevalence of anemia among adolescents in Indonesia highlights the importance of anemia control efforts, including initiatives to improve compliance with consuming Iron-Folic Acid (IFA) tablets among adolescent girls. A team from the Faculty of Medicine at Pattimura University, Ambon, conducted this community service project. This activity aimed to enhance adolescent girls' awareness of the importance of preventing anemia through consistent IFA consumption in the catchment area of Tawiri Health Center, Ambon City. Educational activities were conducted on 9 November 2023 at two senior high schools, i.e., Angkasa Pattimura Ambon High School and LKMD Laha High School. A total of 116 students from both schools participated in these activities. The program encompassed the following components: 1) Pre-test, 2) health education and discussion, 3) Post-test, and 4) distribution of promotional materials (x-banners) on anemia prevention to the schools. All participants showed great enthusiasm for this activity. The post-test results showed a decrease in the proportion of participants with a 'low' level of knowledge about anemia and IFA supplementation from 30.2% to 13.8%. The percentage of participants with a 'moderate' level of knowledge decreased from 37.1% to 24.1%, while those with a 'high' level increased from 32.8% to 62.1%. This activity improved participants' knowledge levels regarding anemia and IFA supplementation. Activities like this should be conducted regularly for high school students in collaboration with public health centres and local health offices. 
PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI PELATIHAN KERAJINAN RAJUT UNTUK MAHASISWA Juju Juangsih; Via Luviana Dewanty; Novia Hayati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20085

Abstract

Abstrak: Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menjalankan usaha kerajinan rajut, di antaranya produk yang dihasilkan belum beragam, serta kurangnya pemahaman mahasiswa tentang bagaimana membaca pola dan memilih benang yang sesuai dengan produk yang akan dibuat. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan Pengabdian kepada Masyarakat berbasis kewirausahaan ini adalah meningkatkan skill mahasiswa terkait kemampuan merajut, yang meliputi (1) Memperkaya model-model rajutan; (2)Dapat membaca pola rajutan; dan (3) Dapat memilih benang sesuai jenis rajutan yang dibuat. Metode kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah melalui workshop, dengan mitra kegiatan adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang sebanyak 3 orang. Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil produk mahasiswa yang dihasilkan berupa crochet. Produk yang dibuat kemudian dipamerkan kepada para dosen dan mahasiswa lain dalam kegiatan pendampingan berikutnya. Hasil yang telah dicapai kegiatan ini adalah adanya peningkatan keterampilan merajut mahasiswa, baik soft skill maupun hard skill sebesar 80%. Adanya peningkatan keterampilan merajut mahasiswa dapat dijadikan acuan untuk melakukan kegiatan wirausaha berikutnya, yaitu merajut crochet yang memiliki kekhasan Jepang.Abstract: There are several problems faced by students in running a knitting craft business, including the products produced are not yet diverse, as well as students' lack of understanding about how to read patterns and choose a yarn that suits the product to be made. Based on these problems, the objective of this entrepreneurship-based Community Service is to improve students' skills related to knitting abilities, which include (1) Enriching knitted models; (2) Reading knitting patterns; and (3) Choosing yarn according to the type of knitting being made. The service activities method is carried out through workshops, with the activity partners being 3 Japanese Language Education Study Program students. Evaluation is carried out by looking at the results of student products produced in the form of crochet. The products are then exhibited to lecturers and other students in subsequent mentoring activities. The results achieved by this activity are an increase in students' knitting skills, both soft skills and hard skills, by 80%. The increase in students' knitting skills can be used as a reference for carrying out the next entrepreneurial activity, namely knitting crochet with Japanese characteristics.
GERAKAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN MELALUI EDUKASI INTERVENSI GIZI SPESIFIK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Bergita Ema; Christin Inriati Rambu Podu; Maria Etwinda Juwita; Veronika Verena Tobi; Maria Angelina Ale; Sofiana Sugi; Maria Yasintha Kae; Merlin Mariana Napa; Eunike Chintya Ga Tima; Matje Meriaty Huru; Serlyansie Boimau; Mariana Ngundju Awang
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20039

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi dalam waktu lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak dimana tinggi badan lebih rendah atau pendek dari standar usianya (Z-scorenya <-2 SD). Kurangnya informasi tentang kesehatan pada masa kehamilan dan setelah melahirkan berdampak langsung terhadap pengetahuan gizi ibu dan berdampak tidak langsung terhadap status gizi balita. Peningkatan pengetahuan dan sikap ibu dalam mencegah dan menangani stunting melalui edukasi gizi untuk meningkatkan asupan pada 1000 HPK yaitu asupan gizi pada masa prenatal dan postnatal sampai bayi berumur dua tahun mempunyai pengaruh yang baik terhadap tumbuh kembang bayi. Metode kegiatan dengan edukasi, pemeriksaan kehamilan, screening tumbuh kembang balita. Mitra kegiatan adalah WUS sebanyak 5 orang, ibu hamil sebanyak 5 orang dan orangtua balita sebanyak 25 orang bertempat di Aula Kantor Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Evaluasi pengetahuan dengan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya perbedaan rata-rata skor pre-test sebesar 60,2±11,17 dan rata-rata skor post-test sebesar 96,2±4,26.Abstract: Stunting is a chronic nutritional problem that occurs for a long time, resulting in impaired growth and development in children whose height is lower or shorter than their age standard (Z-score is <-2 elementary school). The lack of information about health during pregnancy and after childbirth has a direct impact on maternal nutritional knowledge and has an indirect impact on the nutritional status of toddlers. Increasing knowledge and attitudes of mothers in preventing and handling stunting through nutrition education to increase intake at 1000 HPK, namely nutritional intake in the prenatal and postnatal periods until the baby is two years old has a good influence on infant growth and development. Method of activities with education, pregnancy checks, screening of toddler growth and development. The activity partners are 5 WUS, 5 pregnant women and 25 parents of toddlers located at the East Penfui Village Office Hall, Central Kupang District, Kupang Regency. Evaluation of knowledge with pre-test and post-test questionnaires. The results of the activity showed a difference in the average pre-test score of 60.2±11.17 and the average post-test score of 96.2±4.26.
PEMBINAAN UMKM MELALUI SENI KREATIF BERBASIS SAMPAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN PENDAPATAN EKONOMI MASYARAKAT Pamela Mikaresti; Herry Novrianda; Rossa Damayanti; Edwin Junidi; Imam Hambali
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20463

Abstract

Abstrak: Permasalahan sampah sering menjadi konflik di berbagai daerah di Indonesia salah satunya di Kabupaten Bengkulu Utara. Untuk itu, diperlukan solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut salah satunya melakukan pembinaan terhadap UMKM Seni Kreatif dalam mengolah sampah melalui kegiatan 3R yaitu reduce, reuse dan recycle. Kegiatan ini melibatkan kelompok mitra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Desa Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara yaitu UMKM DIRGA YUSAdan UMKM BUOCA yang bertujuan menangani sampah rumah tangga. UMKM DIRGA YUSAmerupakan kelompok UMKM seni kreatif yang terdiri dari 11 anggota yang mengatasi sampah plastik untuk dijadikan sebuah karya seni bernilai jual. Sedangkan UMKM BUOCA merupakan kelompok Usaha Mikro yang terdiri dari 17 anggota yang menangani sampah tumbuh-tumbuhan seperti sampah buah dan sayuran yang dimanfaatkan kembali menjadi produk yang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu pengenalan konsep seni kreatif, peningkatan kualitas dan jumlah produksi, serta pemasaran produk. Evaluasi dilakukan dengan cara menyebarkan angket pretest dan postest untuk melihat kebermanfaatan kegiatan ini. Hasil kegiatan kerja sama tim Universitas Terbuka Bengkulu dan Bapelitbang Bengkulu Utara setelah melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap UMKM seni kreatif berbasis sampah ini telah meningkatkan pendapatan ekonomi UMKM DIRGA YUSAsebesar 58% dan UMKM BUOCA sebesar 72%.Abstract: Abstract: The issue of waste management frequently escalates into conflicts in various regions of Indonesia, including North Bengkulu Regency. Therefore, a solution is imperative to address this problem, and one such approach involves nurturing Creative SMEs in waste management through the implementation of the 3R principles: reduce, reuse, and recycle. This initiative engages collaborative efforts with Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in the village of Rama Agung in North Bengkulu Regency, specifically, DIRGA YUSA Creative SME and BUOCA SME, both aimed at managing household waste. DIRGA YUSA is a group of 11 members focusing on transforming plastic waste into artistic creations with market value, while BUOCA, consisting of 17 members, addresses organic waste like fruits and vegetables, repurposing them into environmentally friendly products. The project unfolds in three stages: introducing the concept of creative arts, enhancing the quality and quantity of production, and marketing the products. Evaluation involves the distribution of pretest and posttest questionnaires to assess the effectiveness of the initiative. Results indicate a substantial increase in the economic income of DIRGA YUSA by 58% and BUOCA by 72% following the collaboration between the Universitas Terbuka Bengkulu team and the North Bengkulu Regency Research and Development Agency in mentoring and guiding these waste-based creative SMEs.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK KADER POSYANDU DAN IBU BALITA DALAM GERAKAN OTA2S SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN BALITA STUNTING Kamilus Mamoh; Ignasensia Dua Mirong; Matje Meriaty Huru
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19815

Abstract

Abstrak: Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Penyebab utamanya asupan gizi, terdapat faktor multidimensi yang menyebabkan stunting diantaranya praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk antenatal care, kurangnya akses kemakanan bergizi, kurangnya akses air bersih dan sanitasi. Gerakan OTA2S merupakan program yang telah terbukti efektif dalam mencegah stunting pada balita. Untuk berhasil dalam gerakan ini, peran kelompok kader Posyandu dan ibu balita sangat krusial. Tujuan kegiatan ini Meningkatkan pemahaman dan keterampilan kelompok kader posyandu serta ibu balita dalam Gerakan OTA2S Sebagai Upaya Pencegahan Balita Stunting Di Kelurahan Liliba. Metode yang digunakan melalui penyuluhan dan pemberian makanaan tambahan bagi balita stunting. Mitra dalam kegiatan ini adalah Kader Posyandu sebanyak 24 orang dan orangtua balita stunting di Kelurahan Liliba sebanyak 38 orang. Evaluasi pengetahuan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test sebanyak 20 soal. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pre-test adalah 45,0±6,43 dan rata-rata skor post-test adalah 96,0±4,23. Adanya kenaikan berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan pada balita setelah mendapatkan pemberian makanan tambahan selama 90 hari.Abstract: Stunting can occur as a result of malnutrition, especially in the first 1000 days of life. The main causes of nutritional intake, there are multidimensional factors that cause stunting including poor parenting practices, limited health services including antenatal care, lack of access to nutritious food, lack of access to clean water and sanitation. The OTA2S movement is a program that has proven effective in preventing stunting in toddlers. To succeed in this movement, the role of the Posyandu cadre group and mothers of toddlers is crucial. The purpose of this activity is to increase the understanding and skills of posyandu cadres and mothers of toddlers in the OTA2S Movement as an effort to prevent stunting toddlers in Liliba Village. The method used is through counseling and supplementary feeding for stunted toddlers. Partners in this activity are 24 Posyandu cadres and 38 parents of stunting toddlers in Liliba Village. Evaluation of knowledge using pre-test and post-test questionnaires of 20 questions. The assessment results showed that the difference in the average pre-test score was 45.0±6.43 and the average post-test score was 96.0±4.23. There is an increase in weight, height and arm circumference in toddlers after getting additional feeding for 90 days.  
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI PUSAT JAGAAN DAN RAWATAN ORANG TUA Ratih Kumala; Tiolina Evi; Meifida Ilyas; Wuri Septi Handayani; Arfan Ikhsan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.21095

Abstract

Abstrak: Pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan yang telah dilakukan pada bulan tahun 2023 di Pusat Jagaan dan Rawatan Orang Tua yang terletak di Kampung Pulau Meranti Malaysia. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pendampingan dalam penyusunan laporan keuangan dengan aplikasi Microsoft Excel. Metode pelatihan dilakukan dalam beberapan tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pendampingan, tahap evaluasi dan monitoring. Hasil pengabdian diperoleh bahwa selama ini pembukuan yang diterapkan oleh mitra belum sesuai kaidah akuntansi. Pelatihan ini menunjukkan bahwa sebagian besar (71,4%) yang mengikuti pengabdian ini telah memahami penyusunan laporan keuangan dengan aplikasi Microsoft Excel.Abstract: This community service is an activity that has been carried out in 2023 at the Pusat Jagaan dan Rawatan Orang Tua in Kampung Pulau Meranti Malaysia. The purpose of this service is to provide assistance in the preparation of financial statements with the Microsoft Excel application. The training method is carried out in several stages, namely he preparation stage, the implementation stage, the mentoring stage, the evaluation and monitoring stage. The results of dedication were obtained that so far the bookkeeping applied by partners has not been in accordance with accounting rules. This training shows that most (71.4%) who take part in this service have understood the preparation of financial statements with the Microsoft Excel application. 
BUDIDAYA MADU LINOT SANGKAPANE MELALUI TEKNIK DOMESTIFIKASI RUMAH KOLONI PADA POKTAN MAJU JAYA ACEH TAMIANG Baihaqi Baihaqi; Zidni Ilman Navia; Heri Irawan; Imam Hadi Sutrisno; Adi Bejo Suwardi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20835

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) difokuskan kepada penambahan rumah topping koloni melalui penerapan teknologi domestifikasi dengan tujuan memenuhi kuantitas rumah topping kepada kelompok tani maju jaya, pemerintah kampung bengkelang dan pengidam. Metode yang digunakan adalah participatory rural appraisal dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan antaranya koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan kepada 25 anggota poktan maju jaya terangkum melalui lembar post- test dimana 38,3% anggota kelompok mengetahui materi tentang domestifikasi rumah topping koloni, 53,9% sangat memahami teknik pembelahan rumah topping, 12% anggota poktan sangat mengetahui materi masa terbit NIB pada OSS dan jenis dokumennya, 42% cukup paham dengan masa berlaku NIB itu dan 24% anggota kelompok memahami fitur-fitur yang tertera dalam content itu. Disimpulkan bahwa 47% anggota kelompok cukup memahami materi jumlah rumah topping baru hasil domestifikasi, 46% anggota poktan cukup mengetahui masa panen tanaman penghasil nectar dan 16% sangat mengetahui peraturan terkait pengurusan NIBAbstract: This community service (PKM) is focused on increasing the number of topping colony houses through the application of domestication technology with the aim of meeting the quantity of topping houses for poktan Maju Jaya, Bengkelang and Pengidam farmer groups. The method used is participatory rural appraisal and technology transfer through a series of stages, including coordination, socialization, implementation of activities, mentoring, as well as monitoring and evaluation. All stages of activities are summarized through a post-test sheet where 38.3% of group members are knowledgeable about the material on the domestication of colony topping houses, 53.9% understand the technique of dividing topping houses very well, 12% of the farmer group members are very knowledgeable about the issuance period of the NIB in OSS and its types of documents, 42% have a sufficient understanding of the validity period of the NIB, and 24% of group members understand the features mentioned in the content. It is concluded that 47% of group members have a sufficient understanding of the material on the new number of topping houses resulting from domestication, 46% of farmer group members have sufficient knowledge about the harvesting period of nectar-producing plants, and 16% are very knowledgeable about the regulations related to NIB management. 

Page 5 of 15 | Total Record : 146