cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 24431729     EISSN : 25493973     DOI : -
Core Subject : Engineering,
SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil adalah wadah untuk penyebaran informasi tulisan ilmiah bidang Teknik Sipil. Diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning, dua kali dalam setahun pada bulan April dan bulan Oktober
Arjuna Subject : -
Articles 165 Documents
Analisis Kinerja Bangunan Gedung Tinggi Dengan Penambahan Dinding Geser (Studi Kasus: Bangunan 8 Lantai) M Mirza Abdillah Pratama; Septiana Dyah Sugmana Putri; Edi Santoso
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.6922

Abstract

Shear walls in high-rise buildings serve to increase the resistance of high-rise buildings to lateral loads. This study aims to compare the structural performance of an existing 8 (eight) storey building designed as a special moment resisting frame structure against a building designed as a dual system, which consists of: structural vibration time, base shear force, displacement, and drift. Three configurations for shear walls are designed, as follows: (1) L-shaped located at the corner of one side of the building, totaling 2 (two) units (SW1); (2) L-shaped located at the four corners of the building totaling 4 (four) units (SW2); and 3) I-shaped located along the side of the building totaling 6 (six) units (SW3). Simulations are run using the Etabs by taking into account dead loads, live loads, and earthquake loads. The results show that the addition of shear walls can: (1) reduce the vibration period of the structure up to 62,55% in SW3, (2) increase the base shear force up to 86,34% in SW3, (3) reduce peak displacement up to 84,86% in SW3, and (4) reduce the drift between floors up to 89,58% in SW3. However, the SW2 is considered to be better applied to the building by taking into account the structural performance, effectiveness and efficiency factors.
Kinerja Struktur Gedung Beton Bertulang dengan Variasi Arah Penampang dan Rasio Tulangan Kolom Friska Mirza; Rendy Thamrin; Zaidir Zaidir
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.6926

Abstract

Kolom yang merupakan elemen struktur terpenting dalam bangunan gedung memiliki banyak kemungkinan variasi penampang yang digunakan, dimana kekakukan kolom dan struktur bangunan secara keseluruhan dipengaruhi oleh bentuk penampang kolom tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis nonlinear pushover dengan 3 tipe penampang kolom, yaitu bujur sangkar (K1), persegi panjang yang ditempatkan memanjang sumbu Y (K2) dan sumbu X (K3) global. Rasio tulangan kolom pada masing-masing tipe struktur juga divariasikan, yaitu 1.1% dan 2.5%. Ketiga tipe kolom memiliki luas penampang kolom yang sama, dan juga memiliki dimensi pelat lantai, balok yang sama. Dari hasil analisis yang mengonversikan tipe kolom K1 menjadi tipe kolom K2 dan K3 menghasilkan kapasitas terbaik pada kolom K3 akibat beban pushover arah X berkisar 0.42-7.44% dan kapasitas terbaik pada kolom K2 akibat beban pushover arah Y berkisar 0.01-7.32%. Untuk kondisi geometri struktur yang dianalisis didapatkan tipe kolom K2 yang menghasilkan peningkatan nilai gaya geser dasar pada saat leleh pertama berkisar 6-13.4%. Berdasarkan deformasi struktur dan kriteria pada ATC-40 kondisi struktur berada pada tingkat kinerja damage control dimana kondisi bangunan saat terjadi gempa masih bias menahan dan resiko korban jiwa sangat kecil. Semua kolom yang dianalisis telah mengalami sendi plastis akibat beban puncak pushover yang ditandai dengan nilai gaya dalam kolom telah melewati kapasitasnya yang dihitung menggunakan perangkat lunak RCCSA. Struktur yang memenuhi syarat berperilaku Beam Sway Mechanism dihasilkan oleh tipe kolom K1, K2, dan K3 dengan rasio tulangan kolom 2.5%.
Dinamika Sedimentasi Waduk Kedungombo Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Ifan Nasution; Dyah Ari Wulandari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.7044

Abstract

Sedimentasi merupakan masalah yang paling umum terjadi pada waduk. Sedimentasi juga merupakan tantangan terbesar dalam operasi waduk. Pemanfaatan kapasitas tampungan waduk merupakan faktor utama terpenuhinya manfaat sebuah bendungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika sedimentasi yang terjadi pada waduk Kedungombo selama beroperasi 28 tahun. Dinamika sedimentasi meliputi analisa perubahan kapasitas tampungan, laju sedimentasi, distribusi sedimentasi, pola sedimentasi dan umur teknis layanan waduk. Metode penelitian dilaksanakan berdasarkan peninjauan lapangan, studi literatur kajian-kajian terdahulu dan pengumpulan data sekunder dari pengelola bendungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa sisa tampungan total saat ini sebesar 94,47%, berdasarkan analisa distribusi sedimentasi pada 4 kali periode pengukuran (1994, 2003, 2012 dan 2017) didapatkan rata-rata sedimen yang mengendap ditampungan mati adalah 42,95%, tampungan efektif 51,08% dan tampungan banjir 5,97%, pola sedimentasi Waduk adalah pola uniform, usia teknis waduk berakhir pada tahun 2064 atau 43 tahun lagi sejak tahun 2021.
Pengaruh Tutupan Lahan terhadap Base Flow Index DAS Way Seputih Provinsi Lampung Adenan Yusuf; Dyah Indriana Kusumastuti; Endro Prasetyo Wahono
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.7323

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis nilai Base Flow Index (BFI) dan debit baseflow DAS Way Seputih; menganalisis nilai Curve Number (CN) composite DAS Way Seputih tahun 2005, 2009, dan 2011; serta menganalisis pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap baseflow DAS Way Seputih. Penentuan baseflow tahun 1973-2006 menggunakan Metode RDF (Recursive Digital Filter) terbaik berdasarkan uji kinerja, yaitu Root Mean Square Error (RMSE), R2, dan grafik FDC (Flow Duration Curv) di antara metode Lyne&Hollick, EWMA, Chapman Algorithm, dan Nathan and McMahon. Kemudian Metode RDF terbaik ini dibandingkan dengan Model SCS-CN (Soil Conservation Sevice Curv Number) untuk menentukan baseflow dan BFI tahun 2005, 2009, dan 2011 berdasarkan uji kinerja. BFI DAS Way Seputih tahun 2005, 2009, dan 2011 berturut-turut adalah 0,8178; 0,54225; dan 0,649502. Untuk nilai CN I composite, CN II composite, dan CN III composite tahun 2005 berturut-turut adalah 63,9191; 79,8869; dan 80,1315. Nilai CN I composite, CN II composite, dan CN III composite tahun 2009 berturut-turut adalah 42,7834; 60,8427; dan 83,6676. Sedangkan Nilai CN I composite, CN II composite, dan CN III composite tahun 2011 berturut-turut adalah 66,4066; 81,9460; dan 94,5943. Nilai BFI dipengaruhi oleh debit baseflow dan debit sungai. Debit sungai dipengaruhi oleh curah hujan, sedangkan debit baseflow dipengaruhi oleh perubahan luas tiap jenis tutupan lahan.
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kendala Triple Constraint Proyek Konstruksi Akibat Pandemi Covid-19 Monika Natalia; Riswandi R; Devie Oktaviani; Meldia Hayati Putri
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.7397

Abstract

Proyek konstruksi mempunyai sasaran (target) tertentu dengan batasan-batasan mutu pekerjaan, anggaran dan jadwal, yang dikenal sebagai triple constraint. Perbedaan keberhasilan proyek disebabkan karena tiap proyek mempunyai permasalahan/kendala yang berbeda. Permasalahan proyek konstruksi di Indonesia khususnya Kota Jakarta semakin pelik sejak pandemi covid-19. Hal ini disebabkan kesulitan pengadaan material kontruksi, pembatasan pekerja (social distancing), kondisi keuangan, sulitnya mengurus keadministrasian karena kantor pemerintahan memberlakukan work from home (WFH), pembatasan memasuki Kota Jakarta dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kendala (pertambahan biaya dan keterlambatan) serta berapa besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Jakarta selama pandemi covid-19. Metode penelitian adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif, dengan pengambilan data dari penyebaran kuesioner kepada 38 responden yang terdiri dari, project manager, construction manager, engineer, inspektor, QHSE, K3L, dan safety officer. Kuesioner diolah dengan program SPSS v.22, untuk uji validitas, uji reliabilitas, uji korelasi dan uji regresi. Dari hasil analisa regresi dengan uji t didapatkan 3 faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan proyek konstruksi selama pandemi covid-19 di Jakarta yaitu kualitas bahan yang kurang baik (faktor material), penerapan teknologi baru yang belum dikuasai dengan baik (metode kostruksi) dan sulit melihat laporan laba rugi per proyek (biaya).
Interpretasi Instrumentasi Piezometer Dalam Rangka Pemantauan Keamanan Bendungan Kedung Ombo: Piezometer Instrumentation Interpretation to monitor Kedung Ombo Dam Safety Gerald Guntur Pandapotan Siregar; fajar aldoko Kurniawan
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.7460

Abstract

The embankment dam is the most widely built dam in the world, especially in Indonesia. However, embankment dams are also prone to collapse. Dam failures due to the piping process through the dam body account for 30.5% of the total dam collapses worldwide. Therefore, it is necessary to periodically monitor and evaluate the condition of pore water pressure and seepage in a dam which is usually carried out using installed instrumentation. Very little has been done on instrumentation interpretation of earthfill dams in Indonesia, which is a very worrying condition. It is possible that old or even new dams have shown behavior that leads to a decrease in safety. This condition can be monitored by instrumentation in the dam if interpreted properly. Kedung Ombo Dam as an old embankment dam but has a fairly complete instrumentation can be evaluated for safety related to pore water pressure and phreatic line (seepage line). Pore water pressure evaluation is carried out by collecting piezometer readings and reservoir water level fluctuations over a period of several years. The results of the research on the interpretation of piezometer readings indicate that the overall safety of the Kedung Ombo dam is still good in terms of pore water pressure conditions. However, there are some anomalous conditions that should be investigated further
Pemodelan Perilaku Beton Berkarat Menggunakan ATENA 3D Ahmad Zaki; Andri Nugroho
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.7547

Abstract

Beton bertulang merupakan material yang mampu menahan tekan namun tidak kuat menahan tarik. Oleh karena itu, penambahan tulangan baja mampu untuk menjawab kelemahan dari beton tersebut. Akan tetapi tulangan baja juga mempunyai kelemahan yaitu terpengaruh oleh lingkungan luar sehingga bisa menyebabkan korosi. Korosi pada tulangan baja juga menjadi penyebab utama penurunan kekuatan pada beton. Oleh karena itu, penelitian untuk mengkaji pengaruh korosi tulangan baja pada beton terhadap kekuatan beton sangat penting dilakukan. Penelitian ini mengkaji kekuatan pada beton dengan tingkat korosi yang berbeda menggunakan analisis elemen hingga dengan software Atena 3D. Benda uji yang digunakan berupa balok dengan ukuran 100 x 100 x 500 mm dengan mutu beton 30 MPa. Tingkat korosi pada tulangan baja pada balok yang digunakan yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 38%, dan 50%. Metode yang digunakan untuk pemodelan analisis elemen hingga pada balok dengan tingkat korosi yang berbeda yaitu dengan melalui pendekatan berkurangnya ikatan antara beton dan tulangan (bond) Bigaj 1999 dan pendekatan perfect bond pada beton bertulang. Hasil penelitian menunjukan penurunan beban ultimate dan defleksi pemodelan Bigaj 1999 dan perfect bond terhadap bertambahnya tingkat korosi pada benda uji balok.
Analisa Kerusakan dan Anggaran Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) Putu Budiarnaya; I Putu Ariawan; I Gusti Ngurah Nyoman Wismantara; I Gusti Putu Puspasari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.7692

Abstract

Ruas Jalan Raya Padangkerta-Budakeling berada di Wilayah Kecamatan Karangasem. Ruas jalan sepanjang STA 0+000 sampai 1+500 ini merupakan akses utama galian C di Kabupaten Karangasem, sehingga mayoritas angkutan yang melalui jalur ini adalah truk. Truk bermuatan berat ini menyebabkan terjadi banyak kerusakan disepanjang ruas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis kerusakan perkerasan jalan serta cara penanganannya, sehingga diketahui anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki. Analisis data menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Nilai rata-rata PCI dari 15 segmen yang ditinjau adalah 44,48%, artinya kerusakan ruas Jalan Raya Padangkerta-Budakeling termasuk dalam kategori sedang (fair). Langkah penanganan yang direkomendasikan pada ruas Jalan Raya Padangkerta-Budakeling dari STA 0+000 sampai 0+1500 adalah sesuai dengan klasifikasi kerusakan per-segmen berdasarkan nilai PCI. Meliputi: 1) Rekonstruksi sepanjang 400 m, untuk nilai PCI 0-30%; 2) Tambalan sepanjang 800 m dan lapis tambah (overlay) sepanjang 1.100m, untuk nilai PCI 30-80%; dan 3) Pemeliharaan Rutin, untuk nilai PCI 80-100%. Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan ruas Jalan Raya Padangkerta-Budakeling pada STA 0+000 sampai 1+500 adalah sebesar Rp 1.169.905.580.
Evaluasi Aliran Getar dan Kavitasi Pelimpah Bendungan Dolok Fajar Kurniawan; Gerald G. P. Siregar
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v8i1.7106

Abstract

Salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat di Kabupaten Demak dan Kota Semarang adalah membangun Bendungan Dolok. Sebelum proses pembangunan dilakukan diperlukan suatu uji model fisik untuk mempresentasikan perilaku aliran di pelimpah Bendungan agar tidak terjadi kegagalan hidrolik. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu kajian terhadap bahaya aliran getar dan kavitasi pada pelimpah Bendungan Dolok berdasarkan hasil uji model fisik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan analisis hasil pemodelan fisik Bendungan Dolok dengan kondisi aliran pada pelimpah pada aliran debit Q2, Q25, Q100, dan Q1000. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa aliran pada saluran peluncur pelimpah Bendungan Dolok tidak terjadi aliran getar sedangkan berdasarkan hasil perhitungan kavitasi masih terjadi di saluran peluncur
Evaluasi Dimensi Saluran Primer Daerah Irigasi Akibat Perubahan Tata Guna Lahan Randhi Saily; Ulfa Jusi
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v8i1.7624

Abstract

Daerah irigasi Bunga Raya mengairi area pertanian dan persawahan di kecamatan Bunga Raya dengan total panjang saluran 10,19 kilometer. Pada tahun 2019 lahan sawit dikembalikan menjadi lahan pertanian seluas 200 hektar sehingga perlu diketahui perubahan kebutuhan air akibat perubahan tata guna lahan dan dimensi saluran yang efisien untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan air di daerah irigasi Bunga Raya. Analisa yang digunakan adalah analisa hidrologi dengan distribusi frekuensi metode log person III. Perhitungan alternatif pola tanam padi-padi-palawija dimulai periode September mendeskripsikan bahwa kebutuhan air terbesar terjadi pada Periode II bulan Februari sebesar 1,705 ltr/dt/Ha dengan luas sawah yang bertambah semula 200 Ha maka debit aliran rencana saluran primer sebesar 2,788 m3/dtk. Dimensi ekonomis saluran primer daerah irigasi Bunga Raya dengan bentuk trapezium adalah lebar atas permukaan (Ts) = 10,015 m , lebar permukaan air (Ta) = 9,765 m, lebar dasar (b) = 7,397 m, tinggi (y) = 4,739 m dan tinggi jagaan 0,50 m

Page 10 of 17 | Total Record : 165