Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SIMULASI NUMERIK PENGEKANGAN BETON OLEH TULANGAN TRANSVERSAL Edi Santoso
ISSN 0852-2480
Publisher : BANGUNAN : Teori, Praktek, Penelitian, dan Pengajaran Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku beton yang terkekang oleh tulangan transversal adalah suatu topik pembahasan yang sudah terbilang klasik tetapi masih relatif sedikit studi yang telah dilakukan dengan menggunakan model komputasi untuk simulasi yang realistis perilaku beton yang terkekang oleh tulangan transversal. Studi model elemen hingga untuk penyelidikan perilaku beton yang terkekang oleh tulangan sengkang dilakukan. Pengembangan model diuraikan secara detil, dan dibahas pertimbangan pemodelan yang paling tepat. Model ditetapkan dengan mengacu dari beberapa hasil penelitian dari para peneliti terdahulu yaitu penampang persegi ukuran 200x200 mm dan penampang lingkaran diameter 200 mm dengan panjang 600 mm dan memakai sengkang dengan jarak 80 mm. Hasil pengamatan dan analisis menunjukkan bahwa (1) secara umum distribusi tegangan pengekangan sangat dipengaruhi oleh susunan dari sengkang,(2) Pembesaran tegangan pengekangan secara umum akan lebih besar pada penampang dimana sengkang terletak pada penampang di antara dua sengkang terdekat, (3) Untuk kolom persegi, tegangan pengekangan yang lebih tinggi terjadi pada daerah sudut sengkang dan sepanjang arah sisi-sisi dari sengkang,(4) Pembesaran dan keseragaman dari tegangan pegekangan akan lebih besar pada kolom persegi dengan 8 tulangan daripada kolom persegi dengan 4 tulangan,(5) Pada kolom bulat menampilkan suatu distribusi tegangan pengekangan yang agak seragam di sekitar inti pengekangan.Kata kunci: beton, pengekangan, tulangan transversal, simulasi numerik, model elemen hingga
OPTIMASI BENTUK RANGKA ATAP STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA CANAI DINGIN Irfan Adhe Mashudi; Edi Santoso; Nindyawati Nindyawati
BANGUNAN Vol 25, No 1 (2020): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v25i12020p9-20

Abstract

Abstrak: Pertumbuhan atau kenaikan penduduk Indonesia yang sangat pesat mengakibatkan bertambahnya jumlah kebutuhan rumah tinggal yang juga semakin meningkat. Saat ini pembangunan seperti apartemen, dan perumahan sangat banyak didaerah perkotaan yang diakibatkan karena bertambahnya penduduk, atau migrasi dari desa ke perkotaan untuk mengimbangi dari pertumbuhan penduduknya. Rumah - rumah yang dibangun di perumahan pada umumnya banyak yang menggunakan rangka baja ringan sebagai atapnya. Material rangka atap biasanya dari kayu, beton, baja dan baja ringan, masing-masing memilik kelebihan dan kekurangannya. Dalam hal ini material kuda-kuda baja ringan mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan material yang lainnya dalam penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumya. Beberapa tipe rangka untuk baja canai dingin antara lain tipe Howe, Pratt, Fan, Fink, Scissors dll. Untuk itu perlu dilakukan optimasi dari bentuk-bentuk rangka kuda-kuda baja ringan, untuk mencari bentuk rangka yang optimum, aman, ekonomis dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk optimum maksimal dari rangka kuda-kuda baja ringan, megetahui beban maksimal, lendutan maksimal pada konfigurasi rangka, angka keamanan dan pola keruntuhan dari rangka kuda-kuda baja ringan akibat beban statis, sehingga bisa dijadikan sebagai rujukan untuk diterapkan pada jenis-jenis rangka kuda-kuda baja ringan yang lain. Dari penelitian ini didapatkan hasil berdasarkan pemodelan secara analitis dari beberapa tahap bentuk dari rangka kuda-kuda baja canai yang ditemukan, yakni bentuk rangka Fink yang dimodifikasi dengan batang horizontal dengan tipe F1 pada proses modifikasi. Pada tahap selanjutnya yakni proses kombinasi rangka tidak mencapai bentuk yang optimum. Lendutan maksimum pada pemodelan secara analitis yakni sebesar 11.17 mm pada beban 2250 kg. Sedangkan pada pemodelan prototipe lendutan maksimum yang terjadi sebesar 11.33 mm pada beban 1270.99 kg dan didapatkan hasil angka keamanan yang direkomendasikan sebesar 1,4. Untuk pola keruntuhan keruntuhan yang terjadi, pada ½, ¼ bentang terjadi tekuk torsi, dan pada bagian tumpuan terjadi tekuk lentur torsional.Kata-kata kunci: Baja Canai dingin, Rangka Atap, Kuda-Kuda, Bentuk Rangka Optimum.Abstract:The growth or increase in Indonesia’s population is very rapid resulting in the increasing number of residential needs which are also increasing. At present development such as apartments and housing is very much in the urban areas due to increasing population, or migration from rural to urban areas to compensate for population growth. Many houses built in housing use light steel frames as roofs. Roof truss material is usually made of wood, concrete, steel and mild steel, each of which has advantages and disadvantages. In this case the material mild steel easel has many advantages compared to other materials in previous studies. Several types of frames for cold rolled steel include Howe, Pratt, Fan, Fink, Scissors etc. For this reason, it is necessary to optimize the forms of lightweight steel truss, to find the optimum, safe, economical and efficient frame form. This study aims to obtain the maximum optimum form of light steel frame trestle, to know the maximum load, maximum deflection in frame configuration, safety figures and the collapse pattern of light steel frame truss due to static load, so that it can be used as a reference to be applied to other types of light steel frame truss. From this study the results obtained are based on analytical modeling of several stages of the shape of the form of rolled steel horses which are found, namely the shape of the Fink frame modified with horizontal rods with type F1 in the modification process. In the next step, the process of combining skeletons does not reach optimum shape. The maximum deflection in analytical modeling is 11.17 mm at a load of 2250 kg. Whereas the maximum deflection modeling that occurred was 11.33 mm at a load of 1270.99 kg and the recommended safety figure was 1.4. For the pattern of collapse that occurs, at ½, ¼ the span of the torsion bend occurs, and in the pedestal the bending torsional bending occurs.Keywords: Cold Rolled Steel, Roof Truss, Easel, Optimum Frame Shape
ANALISA PENGARUH TINGGI JATUHAN AIR TERHADAP HEAD POMPA HIDRAM Gatut Prijo Utomo; Supardi Supardi; Edi Santoso
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 02 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpm17.v1i02.547

Abstract

Pompa hidram merupakan salah satu pompa air yang hemat energi dan ramah lingkungan. Pompa hidram merupakan teknologi tepat guna dalam bidang pemompaan dengan menggunakan tenaga momentum air (water hammer) untuk menaikkan air, sehingga pompa hidram salah satu pompa air yang tidak menggunakan BBM dan listrik. Efektivitas kinerja pompa hidram dipengaruhi oleh beberapa parameter antara lain diameter pipa, tinggi jatuhan air ( reservoir) , katub buang, tabung udara pada pompa hidram, panjang pipa inlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisa pengaruh tinggi jatuhan air  pada pompa hidram terhadap debit pompa dan tinggi pemompaan. Metode penelitian ini melalui perancangan instalasi pompa hidram dan pengamatan pengaruh ukuran tinggi jatuhan air (2,9 m, 3,2 m, 3,5 m ),  terhadap nilai tekanan (H) pompa hidram. Pengujian ini dilakukan di LAB Proses Produksi (PP) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Semakin tinggi jatuhan air pada pompa hidram, maka heda tekan pada pompa hidram  yang dihasilkan akan semakin tinggi. Jadi nilai tekanan yang ada di dalam pompa hidram dengan nilai yang lebih maksimal adalah head yang di hasilkan dengan nilai rata – rata (H) 17 bar atau setara 173 m dengan pipa output 0,5 inchi dan debit air yang dihasilkan dengan rata – rata (Q) 6,7 liter/menit. Hal ini disebabkan karena momen tumbukan air yang terbesar pada ketinggian jatuhan 3,5 m.Kata kunci : Pompa Hidram
Analisis Kinerja Bangunan Gedung Tinggi Dengan Penambahan Dinding Geser (Studi Kasus: Bangunan 8 Lantai) M Mirza Abdillah Pratama; Septiana Dyah Sugmana Putri; Edi Santoso
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.6922

Abstract

Shear walls in high-rise buildings serve to increase the resistance of high-rise buildings to lateral loads. This study aims to compare the structural performance of an existing 8 (eight) storey building designed as a special moment resisting frame structure against a building designed as a dual system, which consists of: structural vibration time, base shear force, displacement, and drift. Three configurations for shear walls are designed, as follows: (1) L-shaped located at the corner of one side of the building, totaling 2 (two) units (SW1); (2) L-shaped located at the four corners of the building totaling 4 (four) units (SW2); and 3) I-shaped located along the side of the building totaling 6 (six) units (SW3). Simulations are run using the Etabs by taking into account dead loads, live loads, and earthquake loads. The results show that the addition of shear walls can: (1) reduce the vibration period of the structure up to 62,55% in SW3, (2) increase the base shear force up to 86,34% in SW3, (3) reduce peak displacement up to 84,86% in SW3, and (4) reduce the drift between floors up to 89,58% in SW3. However, the SW2 is considered to be better applied to the building by taking into account the structural performance, effectiveness and efficiency factors.
PENERAPAN STANDAR NEW NORMAL PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MALANG Bambang Djatmiko; Nemesius Bambang Revantoro; Edi Santoso; Muhamad Aris Ichwanto
BANGUNAN Vol 28, No 1 (2023): In-Press Maret 2023
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i12023p11

Abstract

Kegiatan pembangunan proyek merupakan aktivitas rencana dengan menggunakan berbagai sumber daya dan dana untuk mendapatkan manfaat dimasa mendatang. Akibat pandemi covid 19 pelaksanaan proyek konstruksi mengalami keterlambatan. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Dalam mengatasi penyebaran pandemic tahun 2020, Pemerintah Indonesia memberikan himbauan kepada masyarakat agar berjalan efektif dan efisien, yang berakibat para pekerja dan buruh pabrik terpaksa dirumahkan, dikurangi gajinya, dan di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) padahal masih produktif untuk bekerja. Dampak covid 19 pada proyek konstruksi, yaitu: 1) proyek pengerjaan bangunan di suatu daerah menjadi terbengkalai karena material dan para pekerjanya kesulitan ke lokasi proyek, 2) Proyek yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu ini lantaran kegiatan konstruksi menerapkan aturan social distancing sehingga jumlah tenaga kerja yang beraktivitas menjadi berkurang, 3) PT Freeport Indonesia, berencana menunda pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur, 4) Sebanyak 80% responden setuju bahwa Covid-19 memang berdampak pada perlambatan proyek konstruksi dan 5) Pemerintah Kota Malang resmi menunda pelaksanaan proyek pembangunan gedung. Berdasarkan kajian empiris di atas, terdapat tiga macam dampak pada proyek konstruksi, yaitu: 1) Pelaksanaan proyek terlambat, 2) Pelaksanaan proyek diberhentikan dan 3) Pelaksanaan proyek ditunda. Dampak nomor 1 dan 2, berakibat pelaksana konstruksi bisa mengalami kerugian materiil. Agar tidak mengalami kerugian yang semakin besar, maka masih banyak proyek konstruksi yang terus melanjutkan pekerjaan konstruksi (hasil survai pendahuluan). Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan sejauh mana para pelaksana konstruksi yang melanjutkan pekerjaanya dengan menerapkan standar new normal di Kota Malang. Sejauh penelusuran penelitian jenis ini belum pernah dilakukan. Populasi dan sampel purposive [10] tenaga kerja proyek, yaitu: 1) Bangunan gedung 30 orang dan 3) Bangunan perumahan 30 orang. Jika penelitian ini berhasil, maka bisa dipakai rujukan pemerintah daerah maupun owner untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan serta penelitian lebih lanjut. Kesimpulan:(1) Penerapan new standar normal covid 19 pada lingkungan proyek konstruksi bangunan gedung akumulasi rerata sebesar 89,00 % katergori bahaya terhadap penyebaran covid 19, (2) Penerapan new standar normal covid 19 pada lingkungan proyek perumahan kumulasi sebesar 61,73 %, katergori bahaya terhadap penyebaran covid 19 dan (3) Terdapat perbedaan yang signifikan penerapan standar normal new covid 19 pada proyek konstruksi bangunan gedung dengan lingkungan proyek perumahan dan sama- sama berbahaya terhadap penularan covid 19.
PENERAPAN STANDAR NEW NORMAL PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MALANG Bambang Djatmiko; Nemesius Bambang Revantoro; Edi Santoso; M. Aris Ichwanto
BANGUNAN Vol 28, No 1 (2023): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i12023p%p

Abstract

Abstrak:Akibat pandemi covid 19 pelaksanaan proyek konstruksi mengalami keterlambatan. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan sejauh mana para pelaksana konstruksi yang melanjutkan pekerjaanya dengan menerapkan standar new normal di Kota Malang. Sejauh penelusuran penelitian jenis ini belum pernah dilakukan. Populasi dan sampel purposive [10] tenaga kerja proyek, yaitu: 1) Bangunan gedung 30 orang dan 3) Bangunan perumahan 30 orang. Jika penelitian ini berhasil, maka bisa dipakai rujukan pemerintah daerah maupun owner untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan serta penelitian lebih lanjut. Kesimpulan:(1) Penerapan new standar normal covid 19 pada lingkungan proyek konstruksi bangunan gedung akumulasi rerata sebesar 89,00 % katergori bahaya terhadap penyebaran covid 19, (2) Penerapan new standar normal covid 19 pada lingkungan proyek perumahan kumulasi sebesar 61,73 %, katergori bahaya terhadap penyebaran covid 19 dan (3) Terdapat perbedaan yang signifikan penerapan standar normal new covid 19 pada proyek konstruksi bangunan gedung dengan lingkungan proyek perumahan dan sama- sama berbahaya terhadap penularan covid 19.Kata-kata kunci: penerapan, standar, new normal, proyek konstruksi dan perumahanAbstract: Due to the covid 19 pandemic, the implementation of construction projects has been delayed. This study aims to describe the extent to which construction workers continue their work by implementing new normal standards in Malang City. So far, research of this type has never been carried out. Population and purposive sample [10] project workforce, namely: 1) 30 people in buildings and 3) 30 people in residential buildings. If this research is successful, it can be used as a reference for the local government and the owner for consideration in decision making and further research. Conclusion: (1) The application of the new normal covid 19 standard in the building construction project environment accumulated an average of 89.00% in the hazard category for the spread of covid 19, (2) The application of the new normal covid 19 standard in the cumulative housing project environment was 61.73% , the hazard category for the spread of covid 19 and (3) There is a significant difference in the application of the new normal covid 19 standards in building construction projects with residential project environments and are equally dangerous to transmission of covid 19.Keywords: application, standards, new normal, construction and housing projects
Perencanaan Koefisien Reduksi Daya Dukung Tanah untuk Pondasi Dangkal pada Wilayah Fluktuasi Muka Air Tanah Tinggi Fadila Fitria Wulandari; Eko Suwarno; Edi Santoso
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 3 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 3 Juli 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v7i3.2594

Abstract

The development of housing infrastructure in Indonesia, including in Tegal Gondo Village, Karangploso, Malang, has attracted people to develop multiple levels house. However, the fluctuating soil conditions (groundwater level fluctuating) became a problem because several houses had cracks in the sloof and walls. Therefore, shallow foundation planning needs to be done by considering the reduction coefficient of soil bearing capacity. This research involved field data collection, laboratory testing, and analysis using Plaxis Version 8.2 software and manual calculations using the Terzaghi formula. The results showed a φR value (reduced soil carrying capacity) of 0.64 at a depth of -1.00 m, and a φR value of 0.55 at a depth of -2.00 m.
Studi Perbandingan Performa Ketidakberaturan Horizontal Bangunan Terhadap Beban Gempa Andra Akmal Maulidani; Dzul Fikri Muhammad; Muhammad Abdul Rahman; Edi Santoso
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 8 No 2 (2024): G-Tech, Vol. 8 No. 2 April 2024
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v8i2.4090

Abstract

Indonesia is located on 3 large tectonic plates, making the Indonesian region vulnerable to earthquakes. To overcome this, it is necessary to plan buildings that are earthquake resistant. High population growth has resulted in many different models of tall buildings. These diverse building models have led to the emergence of irregular building designs, both horizontally and vertically. This irregularity can affect the results of structural analysis of earthquake loads. This research discusses the effect of horizontal irregularities in buildings on earthquake loads with the results of research that regular buildings have structural stiffness properties that are relatively stiffer than irregular buildings. In addition, irregularities also result in smaller deviation values ​​between floors in the X direction and larger in the Y direction when compared to irregular.