cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur
ISSN : -     EISSN : 26226847     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 31 Documents
Pengukuran Tingkat Keseimbangan Node dan Place di Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Terminal Joyoboyo, Surabaya Alita Nadyla; Siti Nurlaela
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.572 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v1i2.5034

Abstract

Kawasan Terminal Joyoboyo merupakan kawasan strategis yang saat ini telah dilayani oleh dua (2) moda transportasi umum, yaitu bus dan lyn. Berdasarkan RDTRK UP. Wonokromo tahun 2017, kawasan ini diarahkan sebagai hub antara Surotram dan Boyorail sebagai Angkutan Massal Cepat (AMC). TOD dan node-place merupakan konsep yang mengintegrasikan antara titik transit dan kawasan di sekitarnya. Namun, penerapan konsep TOD belum tercermin pada kawasan ini. Maka diperlukan pengukuran indeks node dan place kawasan TOD berdasarkan konsep node-place model, sehingga dapat diketahui keseimbangan peran kawasan TOD Terminal Joyoboyo sebagai kawasan berbasis node-place model. Penelitian ini dilakukan dengan identifikasi karakteristik kawasan berdasarkan kriteria dan parameter TOD serta node-place model. Teknik analisis weighted multi criteria analysis digunakan untuk mengetahui tingkat keseimbangan antara node dan place index. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kawasan transit joyoboyo masuk kedalam kategori unsustained place. Hal ini dikarenakan node index sebesar 0,48, sedangkan place index sebesar 0,64.
Disain Fasilitas Sisi Udara dan Operasional Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga Muhammad Yuanto Permana; Ervina Ahyudanari
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.687 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v1i2.5030

Abstract

PT. Angkasa Pura II akan membangun Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga dengan kelas bandara III C, menggunakan lahan yang dimiliki oleh TNI AU di Wirasaba, Kab. Purbalingga. Adanya pembangunan bandara ini perlu dilengkapi dengan studi detil disain fasilitas sisi udara yang meliputi runway, taxiway, dan apron. Pada disain fasilitas sisi udara pada Bandara Jenderal Besar Soedirman ini dilakukan pengumpulan data penumpang dari proyeksi pengguna moda transportasi kereta eksekutif pada Stasiun Purwokerto. Dari hasil analisis yang dilakukan, didapatkan jumlah penumpang per-hari. Pesawat rencana untuk disain ini adalah pesawat ATR 72-600, dengan kapasitas 68 orang penumpang. Setelah itu dilakukan perhitungan kapasitas runway didapatkan bahwa dibutuhkan single runway untuk melayani pergerakan pesawat pada Bandara Jenderal Besar Soedirman. Disain fasilitas sisi udara ini juga memperhitungkan kawasan keselamatan operasional penerbangannya, agar dapat dilakukan disain pengembangan terhadap bandara ini. Mengingat bandara yang sudah ada sebelumnya yaitu Bandara Tunggul Wulung Cilacap tidak memungkinkan dilakukannya pengembangan karena terdapat cerobong asap pembangkit listrik tenaga uap yang menjulang, sehingga Bandara Jenderal Besar Soedirman ini yang nantinya akan terus dikembangkan
Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Commuter Line Berdasarkan Karakteristik Fasilitas Park and Ride di Stasiun Sidoarjo Annisa Rizky Nurkhariza; Siti Nurlaela
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.881 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v1i2.5035

Abstract

Setiap harinya, terdapat 500.000 masyarakat Sidoarjo yang beraktivitas di Surabaya. Level of service (LOS) dari Jalan Ahmad Yani yang mencapai tingkat E menunjukkan tingginya penggunaan kendaraan pribadi dan kurangnya minat masyarakat dalam menggunakan transportasi massal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningfkatkan penggunaan transportasi massal adalah dengan penyediaan fasilitas park and ride. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap permintaan akan commuter line berdasarkan karakteristik fasilitas park and ride. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan empat sasaran penelitian, yaitu pemilihan stasiun berdasarkan indikator fasilitas park and ride dan tingkat penumpang tinggi sebagai studi kasus, menganalisis karakteristik fasilitas park and ride di stasiun terpilih, identifikasi karakteristik pengguna dan non-pengguna commuter line, dan identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi permintaan commuter line berdasarkan karakteristik fasilitas park and ride. Hasil penelitian menunjukkan, dari 14 variabel independen, terdapat lima variabel yang berpengaruh secara signifikan, yaitu usia, maksud perjalanan, waktu, kemudahan mencapai lokasi, dan tingkat layanan angkutan.
Geometri Jalan Rel Kamal-Pelabuhan Tanjung Bulupandan di Madura Muhammad Zainal Muttaqin; Wahju Herijanto; Budi Rahardjo
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.058 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v1i2.5031

Abstract

Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Bangkalan tahun 2009-2019 terdapat rencana pengembangan strategis jalur kereta api terutama untuk melayani angkutan massal regional maupun nasional baik penumpang maupun barang bagi wilayah industri terutama pelabuhan serta melayani terminal penumpang laut. Sedangkan Kabupaten Bangkalan memiliki rencana pengembangan prasarana transportasi laut yaitu proyek pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Bulupandan di Kecamatan Klampis sebagai pelabuhan peti kemas internasional, serta pengembangan zona industri di kawasan pelabuhan peti kemas. Adapun tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan jaringan jalan rel Kabupaten Bangkalan antara lain dari aspek transportasi ialah berkurangnya konstruksi jalan raya dan pemakaian energi dalam jumlah yang besar dengan adanya perpindahan angkutan massal dari jalan raya ke jalan rel. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan adalah mengumpulkan data sekunder, menentukan rute terbaik beberapa alternatif rute menggunakan multi criteria analysis, membuat Gambar geometrik dari rute yang terpilih dan membuat rencana anggaran biaya (RAB). Hasil dari studi ini adalah rencana trase Kamal-Pelabuhan Tanjung Bulupandan. Jalur kereta api didesain menggunakan jenis rel R54 dengan lebar sepur 1067 mm, kecepatan maksimum 120 km/jam, jenis penambat pandrol elastik tunggal, Panjang trase yang dirancang sepanjang 37,1 km menggunakan bantalan beton dengan jarak 60 cm. Dan rencana anggaran biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 785.448.669.000
Analysis Approach on Travel Time due to Changes on Airport Network Function Iif Ahmad Syarif; Ervina Ahyudanari
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 1, No 1 (2018): Special Issue
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.569 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v1i1.3788

Abstract

The plan to expand the service of the airport in the province of North Borneo will be executed in 2020 and 2030. The expansion planning would affect the routes and network existing of air transportation in the province of North Borneo. The change on route networks will affect to function and travel time between the existing routes. This study aims to determine the suitability of the existing condition of the airport in the form of the distance between theairport and the change of travel time due to changes in the function of the airports. The distance between the airport will be determined through the coordinate data of each airport and calculated using distance analysis based on Euclidean distance. The results are then drawn into the distance matrix. Travel time of each route includes the process of taking off, climbing,cruising, descending, approaching, and landing. Changing routes also affect the passenger travel time between cities. The result indicates that travel time and travel cost before and after changing on airport function bring some divergence.
Tahapan Penataan Susunan Jalur Jalan Rel (Track Layout) di Emplasemen Stasiun Caruban Budi Rahardjo
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.795 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v2i2.5881

Abstract

Salah satu tahapan dalam pembangunan jalur ganda jalan rel lintas selatan pulau Jawa antara Jombang – Madiun adalah penataan jalur jalan rel emplasemen stasiun (track layout) di stasiun Caruban. Secara garis besar penataan track layout emplasemen stasiun Caruban adalah melakukan perubahan bentuk dan jumlah jalur jalan rel dari yang ada sekarang berjumlah 3 jalur menjadi berjumlah 5 jalur serta perubahan sistem persinyalan dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik. Saat melaksanakan seluruh pekerjaan penataan track layout emplasemen tidak diperbolehkan mengganggu operasional perjalanan kereta api yang ada sehingga pekerjaan harus dapat dilaksanakan dalam waktu yang sangat terbatas yaitu waktu kosong diantara perjalanan kereta api yang ada (window time). Dalam menyusun tahapan penataan track layout, metode yang digunakan adalah melakukan inventarisasi pekerjaan yang harus dilaksanakan, kemudian mendapatkan waktu kosong yang memungkinkan untuk melaksanakan pekerjaan dan selanjutnya menyusun tahapan pelaksanaan pekerjaan. Dari hasil analisis didapatkan bahwa untuk mencapai track layout yang baru diperlukan 4 tahap penyelesain.
Perancangan Chassis Traktor Angkut Hasil Pertanian Mohammad Maulfi Haris Fanani; Julendra Bambang Ariatedja
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1454.061 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v2i1.5487

Abstract

Perancangan chassis traktor angkut hasil pertanian dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan di pedesaan yang mempunyai jalan beragam seperti tanjakan, turunan, berbatu, berpasir, berlumpur, dan jalan yang sempit. Chassis harus mendukung kendaraan untuk dapat berbelok dengan sudut yang kecil, menghindari chassis mengalami puntir akibat jalan yang tidak rata, dan memastikan semua roda dapat menapak dengan sempurna. Langkah perancangan desain yang dilakukan meliputi menentukan spesifikasi desain berupa dimensi chassis, beban maksimal, mekanisme gerak dan belok, dan material pembentuk. Langkah analisa desain dilakukan dalam empat kondisi meliputi kondisi kecepatan konstan, akselerasi, pengereman, dan kondisi belok menggunakan Finite Element Methode untuk mencari von-Mises stress dan safety factor dari setiap kondisi. Hasil dari perancangan adalah chassis dengan dimensi panjang 2150 mm dan lebar 550 mm. Material chassis adalah ASTM A36 steel dengan profil tube square dan l-angle equal dengan dimensi 50×50×3,2 mm. Hasil analisa von-Mises stress pada chassis menampilkan hasil terbesar ada pada kondisi belok yaitu von-Mises stress sebesar 164,4 MPa atau safety factor sebesar 1,66. Von-Mises stress terkecil ada pada kondisi kecepatan konstan yaitu sebesar 95,3 MPa dengan safety factor 2,88.
Pengaruh Kegiatan Terhadap Kinerja Jalan di Koridor Jalan Pasar Kembang Surabaya Atika Septya Ningtyas; Siti Nurlaela
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.285 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v2i2.5036

Abstract

Jalan Pasar Kembang memiliki berbagai kegiatan di sepanjang sisi jalan yang menciptakan bangkitan dan tarikan tersendiri. Sehingga, dalam fungsi jalannya mengalami penurunan kinerja jalan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatan-kegiatan yang berada disepanjang Jalan Pasar Kembang yang dapat memberikan pengaruh yang cukup besar atau signifikan terhadap kinerja Jalan Pasar Kembang tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif-preskriptif. Perhitungan volume kendaraan dengan cara melakukan survei Traffic Counting (TC), sedangkan menghitung tingkat pelayanan di dapatkan dari rumus I=V/C dan untuk menghitung pergerakan dari penggunaan lahan di koridor Jalan Pasar Kembang dengan cara survey kendaarn In-Out. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa jenis guna lahan pertokoan di koridor Jalan Pasar Kembang berpengaruh terhadap volume lalu lintas jalan.
Analisa Lokasi dan Perancangan Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara Bali Utara Ida Bagus Barawakya; Wahyu Herijanto; Catur Arif Prastyanto; Hera Widyastuti; Ervina Ahyudanari
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.615 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v2i1.5027

Abstract

Jumlah pergerakan Bandara Ngurah Rai meningkat 6,1 persen antara tahun 2016-2017. Berdasarkan RTRW Provinsi Bali akan dibangun Bandara Bali Utara di daerah Kubutambahan, Buleleng. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi apakah lokasi pembangunan Bandara Bali Utara sesuai dengan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan dan juga merencanakan fasilitas sisi udara pada Bandara Bali Utara. Pengumpulan data angin dari tahun 2014 hingga 2018 didapat dari Iowa State University Enviromental Messonet. Dari analisa data didapat bahwa arah runway adalah 90O. Pada perencanaan fasilitas sisi udara dilakukan pengumpulan data pergerakan penumpang dan pesawat dari tahun 2012 hingga 2016 pada Bandara Ngurah Rai yang didapat dari PT. Angkasa Pura 2 dan Kementerian Perhubungan Udara, kemudian dilakukan regresi untuk mendapatkan data pergerakan pada 20 tahun rencana. Dari data historis tersebut dikalikan dengan presentase demand pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara Bali Utara yang didapat dari perbandingan tingkat pertumbuhan penghunian hotel di Bali Utara. Presentase yang didapat yakni sebesar 43,3% sehingga pergerakan penumpang pada 20 tahun rencana sebesar 18.035.382 penumpang dan pergerakan pesawat 100.194 pergerakan. Pesawat rencana yang digunakan adalah Airbus A330-200, karena pesawat ini merupakan pesawat terbesar yang beroperasi di Bandara Ngurah Rai. Dari perhitungan didapatkan pergerakan pesawat saat jam sibuk ditahun 2038 sebesar 18 pergerakan per jam. Dan presentase pesawat yang beroperasi saat jam sibuk adalah kelas B:10%, kelas C:32%, kelas D:58%. Pada perencanaan ini didapatkan panjang runway adalah 3700 m dengan lebar runway 66 m. Dimensi lebar taxiway 25 m dan lebar bahu tiap sisinya sebesar 10 m. Letak exit taxiway sepanjang 3100 m dihitung dari kedua ujung runway dengan sudut 90O, dan luas apron sebesar 106.300 m2. Pada perencanaan tebal perkerasan menggunakan aplikasi FAARFIELD. Didapatkan bahwa tebal perkerasan lentur sebesar 0,5 m – 2,5 m dan tebal perkerasan kaku sebesar 0,8 m – 1 m.
Probability Analysis of Passenger Bus Inside and Outside Oebobo Terminals Based on Social Economic Characteristics and Accessibility by Using Revealed Preference Method Gaspar Yanuarius Kanio Tuames; Hera Widyastuti
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.887 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v2i2.5385

Abstract

This study will find out the characteristics of bus passengers inside the Oebobo terminal and outside the terminal (Oesapa T-junction) as well as the probability of choosing a bus ride location based on socio-economic characteristics and accessibility. This study begins with the collection of primary data obtained from the results of filling out questionnaires by respondents using revealed preference technique. Primary data is then processed using logistic regression analysis to obtain probability values. From the analysis, it can be seen that bus passengers prefer the location to ride outside the terminal (Oesapa T-junction) which is 77.65%. The probability of passengers who choose a ride location is influenced by the variable fare to the bus ride location and bus waiting time. For the rate of <Rp.5000 the probability value is 76.25% and the tariff > Rp.20000 the probability value of 92.39% chooses at the Oesapa T-junction. The greater the tariff towards the hitching location, the higher the potential for bus passengers to choose the location to stay at the Oesapa T-junction. Whereas based on the bus waiting time variable the faster waiting time for the bus, the higher the potential for bus passengers to choose the location to stay at the Oesapa T-junction with a probability value for waiting time <30 minutes 97.09% choosing the location to stay at Oesapa T-junction and for waiting time >120 minutes the probability value of 91.49% chooses the location to take a ride at Oebobo Terminal.

Page 2 of 4 | Total Record : 31