Claim Missing Document
Check
Articles

VALIDASI PERSAMAAN KORELASI ANTARA NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) DENGAN NILAI KERUSAKAN (NK) JALAN: STUDI KASUS JALAN TOL SURABAYA-GEMPOL Kartika, Anak Agung Gde; Herijanto, Wahju; Widyastuti, Hera; Buana, Cahya; Arif P., Catur
Jurnal Transportasi Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.805 KB)

Abstract

Abstrak Parameter kondisi perkerasan jalan seperti International Roughness Index (IRI) dan Nilai Kerusakan (NK) jalan sangat jamak digunakan untuk menentukan kinerja pelayanan ruas jalan selain parameter dari sisi lalu lintas. Selain dipakai sebagai kinerja pelayanan jalan, IRI dan NK juga banyak dipakai sebagai input dalam penghitungan Biaya Operasi Kendaraan. Penentuan nilai IRI umumnya cukup sulit dari segi biaya karena harus menggunakan peralatan yang hanya bisa didapatkan di tempat tertentu saja, sementara itu Nilai Kerusakan relatif mudah untuk dilaksanakan.Kartika, dkk (2005) telah berhasil menunjukkan hubungan antara nilai IRI dengan NK yaitu dengan persamaan; IRI=7,765(NK)0,0891. Namun demikian persamaan tersebut dirasa kurang valid mengingat nilai validitasnya (R2) hanya sebesar 0,3215. Hal ini kemungkinan disebabkan dalam menentukan persamaan tersebut belum dilakukan uji korelasi yang cukup terhadap variabel-variabel jenis kerusakan yang terjadi. Artinya semua kategori kerusakan dimasukkan dalam penentuan persamaan tersebut tanpa melihat apakah semua jenis bebar-benar berpengaruh atau tidak.Setelah mempertimbangkan jenis-jenis kerusakan yang paling berpengaruh dengan menggunakan analisis faktor dan analisis korelasi, maka bentuk persamaan yang baru adalah; IRI=7 + 0,066NKRetak + 3,340NKPenurunan + 0,296NKShoving + 0887NKPothole…(R2=0,571)Kata kunci: biaya operasi kendaraan, roughness, IRI, Nilai Kerusakan Jalan
SIMULASI ANTRIAN KENDARAAN PADA U-TURN DAN DAMPAK TERHADAP KINERJA JALAN PERKOTAAN Hadid, Muhammad; Widyastuti, hera; Herijanto, Wahju
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 1 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The queue that occurs at U-turn is affecting its performance decreases of urban road performance. The maximum length of queue on Dr.Ir.H.Soekarno Street, Surabaya which is 102 meters decreases its performance. The Simulation is based on Poisson distribution using the arrival rate (λ). The time that used to turn is using formulation of cumulative frequency distribution of the time to turn. The result of the simulation was corrected by correction factor that add it to the turn time. The result of the simulation is length of the queue that is used on the analysis of road performance. The result of analysis is the maximum length of queue is 102 meter with the correction factor is 0.9 second. The capacity of weaving C is decreases from 3960 pcu/h to 3858 pcu/h and the decrease of V/C ration from 0.77 to 0.79 is caused by the length of the queue. In order to reduce the effect of queue is by expand the road width from 8 meter to 11.5 meter. In this condition, the capacity could increase from 3496 pcu/h into 5113 pcu/h and V/C ratio from 0.88 into 0.60.
MODA BUS KE MODA KERETA API JURUSAN SURABAYA – MOJOKERTO Widyastuti, Hera; Buana, Cahya; Istiar, Istiar; Herijanto, Wahju; Kartika, Anak Agung Gde; Arif, Catur; Raharjo, Budi; Solikhah, Ummatus; Prabawati, Aldila Riana
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 1 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Under the terms of the capacity, the railway mode is more efficient in terms of moving passengers and goods as to accommodate more passengers and goods than bus modes. Moreover, when there are obstacles in the road such as road maintenance progress, and hole on the road, flooding, existence of demonstration and others, bus modes will not be able to serve passenger well. However in terms of mobility and flesibility the bus is more flexible than the train because it hasn’t limited by the schedule The government started to build new tracks to reduce the delay in the arrival of trains and increase the frequency of train departures. The new tracks are expected to make better services for passengers and goods. Under these conditions, they need to do research on the possibility displacement modes of transportation on passengers. Stated Preference technique used to obtain data on the willingness of passengers to switch modes by distributing questionnaires to Surabaya-Mojokerto line passengers. Those questionnaire are distributed in three terminals which are Joyoboyo Terminal (Surabaya), Purabaya Terminal, Bungurasih (Sidoarjo), and Kertajaya Terminal (Mojokerto). The obtained data were analyzed using Binary Logistic Regression. The result shown that respondent who spent 45 minute willing to move from bus to train is 27,13% whilst 60 minute is 48,10%. Considering the money spending of the respondent each time travel using bus in which stated as Rp. 15.000 it’s only 12,02% who are willing to move from bus to train.
STUDENTS’ PREFERENCES ON REDUCING ACCIDENT SEVERITY (CASE STUDY ITS-SURABAYA AND UNM-MAKASSAR) Widyastuti, Hera; Jufry, M.; Sholikhah, Ummatus; Prabawati, Aldila Riana; Istiar, Istiar; Herijanto, Wahju; Kartika, Anak Agung Gde
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 2 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has one of the highest numbers of accidents within ASEAN country. Accident reduction program has been established namely National Public Safety Plan (RUNK) established by the government has not show a significant impact. Weak public transport in Indonesia caused the population to attempt to solve it by using personal vehicle. During the last decade, the motorcycle is the star of transport mode choice in almost all Indonesian regions, however, as the number of motorcycle on the highway increase, making the probability of motorcyclist accidents increased as well. Based on the above conditions, the study has evaluated students’ preferences on reducing accident severity as a result of an accident. Furthermore, the research will be conducted in Makassar and Surabaya. Using Binary Logit Analysis it can be inferred that the probability of respondents who are willing to reduce the serious severity in Surabaya is 78.63% whilst in Makasar 94,73%. Considering on reducing slight injury respondent in Surabayawho are willing to reducing the injury is 66,66%, while at Makasar is 93,37%.
VALIDASI PERSAMAAN KORELASI ANTARA NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) DENGAN NILAI KERUSAKAN (NK) JALAN: STUDI KASUS JALAN TOL SURABAYA-GEMPOL Kartika, Anak Agung Gde; Herijanto, Wahju; Widyastuti, Hera; Buana, Cahya; Arif P., Catur
Jurnal Transportasi Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.805 KB) | DOI: 10.26593/jt.v6i1.1794.%p

Abstract

Abstrak Parameter kondisi perkerasan jalan seperti International Roughness Index (IRI) dan Nilai Kerusakan (NK) jalan sangat jamak digunakan untuk menentukan kinerja pelayanan ruas jalan selain parameter dari sisi lalu lintas. Selain dipakai sebagai kinerja pelayanan jalan, IRI dan NK juga banyak dipakai sebagai input dalam penghitungan Biaya Operasi Kendaraan. Penentuan nilai IRI umumnya cukup sulit dari segi biaya karena harus menggunakan peralatan yang hanya bisa didapatkan di tempat tertentu saja, sementara itu Nilai Kerusakan relatif mudah untuk dilaksanakan.Kartika, dkk (2005) telah berhasil menunjukkan hubungan antara nilai IRI dengan NK yaitu dengan persamaan; IRI=7,765(NK)0,0891. Namun demikian persamaan tersebut dirasa kurang valid mengingat nilai validitasnya (R2) hanya sebesar 0,3215. Hal ini kemungkinan disebabkan dalam menentukan persamaan tersebut belum dilakukan uji korelasi yang cukup terhadap variabel-variabel jenis kerusakan yang terjadi. Artinya semua kategori kerusakan dimasukkan dalam penentuan persamaan tersebut tanpa melihat apakah semua jenis bebar-benar berpengaruh atau tidak.Setelah mempertimbangkan jenis-jenis kerusakan yang paling berpengaruh dengan menggunakan analisis faktor dan analisis korelasi, maka bentuk persamaan yang baru adalah; IRI=7 + 0,066NKRetak + 3,340NKPenurunan + 0,296NKShoving + 0887NKPothole…(R2=0,571)Kata kunci: biaya operasi kendaraan, roughness, IRI, Nilai Kerusakan Jalan
Logistics Modeling of Multimodal Transport of Cargo from Origin to Destination: An Empirical Case of Chemical Cargo from Java to Both Java and Sumatera Points Gurning, Raja Oloan Saut; Gunarta, I Ketut; Widiastuti, Hera; Andrian, Felix; Herijanto, Wahju; Prastyanto, Catur Arif; Kartika, Anak Agung Gde; Wantoro, Dimas
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3337

Abstract

To build an efficient transportation system product, possible alternatives paths and modes of transportation for all types of products to be marketed and distributed are signifcant requirements need to be mapped by logistics operator. It becomes more complex due to each product type has its own characteristics and market objectives, thus this is requiring the design of transport schemes that can accommodate those needs in addition to be able to meet its sales target of cargo producers, both in terms of selling volume and revenue. Selection of the appropriate transport scheme is one of the key to achieve efficiency in companies’ operation. Therefore, this study explores the comprehensive transportation process including the route and its capacity, vehicle, cargo volume and the time so that the objectives to transport the cargo is achieved. At the result, the logistics model using networking analysis by Excel and ARENA that has been aplied in this study may be used as optimization method of transporting and distributing cargoes including able to provide recommendations pattern / scheme of transport and logistics effectively and efficiently from Java to both various points in Java and Sumatera
Perencanaan Gedung Parkir RSUD Dr. Soetomo Surabaya Ade Wisnu Muktyarso; Wahju Herijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.618 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.37150

Abstract

Sebagai rumah sakit daerah terbesar di Jawa Timur dan sebagai salah satu rujukan utama bagi rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Timur, RSUD Dr. Soetomo setiap harinya menampung banyak kendaraan-kendaraan pasien yang berkunjung. Hal ini membuat kebutuhan akan lahan parkir menjadi meningkat setiap tahunnya. Lahan parkir yang sudah ada, kini sudah hampir tidak dapat menampung beban volume kendaraan yang masuk ke area rumah sakit. Artikel ini membahas mengenai perencanaan lahan parkir bagi RSUD Dr. Soetomo untuk menampung kelebihan volume kendaraan parkir yang telah ada. Data survei yang didapat menunjukkan bahwa volume parkir fasilitas yang diamati telah melebihi kapasitas normal. Selain itu rata-rata durasi pemakaian parkir yang tinggi juga mengakibatkan ruang yang tersedia untuk parkir menjadi lebih sedikit. Berdasarkan hal ini, gedung parkir direncanakan untuk menampung kelebihan volume parkir tersebut sampai umur rencana selama 5 tahun. Perencanaan ini menghasilkan sebuah gedung parkir dengan kapasitas 437 SRP untuk kendaraan roda 4 dan 1471 SRP untuk kendaraan roda 2. Kapasitas ini diharapkan dapat memenuhi umur rencana hingga tahun 2026.
Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang - Kepanjen Rendy Prasetya Rachman; Wahju Herijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.789 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3646

Abstract

Dengan semakin pesatnya perkembangan perekonomian di propinsi Jawa Timur, khususnya di area Malang Raya mengakibatkan tingginya perpindahan orang maupun barang di area tersebut. Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan alat transportasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan mereka. Sehingga P.T. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII akan mengoperasikan kereta api komuter Lawang-Kepanjen. Akan tetapi saat ini sebagian besar pengguna kereta api komuter masih mengalami beberapa aspek negatif yaitu seringnya terjadi keterlambatan dan kapasitas tempat duduk yang masih kurang memadai sehingga mengurangi tingkat kenyamanan. Oleh karena itu, diperlukan analisa studi tentang demand kereta api komuter Lawang-Kepanjen. Dengan studi ini diharapkan agar para calon penumpang dapat memperoleh kenyamanan sesuai yang diharapkan. Pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah menganalisis demand yang ada, tarif yang diinginkan masyarakat, menganalisis kapasitas kendaraan dan load factor, serta menganalisis tingkat kenyamanan kendaraan. Sehingga perlu diadakan survei traffic counting, survei asal tujuan, dan survei stated preference dalam penulisan Tugas Akhir ini. Dalam perhitungan demand digunakan metode selisih cost dan metode ratio cost. Faktor yang berpengaruh dalam perhitungan demand ini antara lain asal-tujuan kepergian responden, waktu tempuh kepergian, biaya yang dikeluarkan, frekuensi kepergian, dan minat responden untuk pindah moda menggunakan kereta api komuter ini.Dari hasil analisa didapatkan besar demand untuk kereta api komuter Lawang-Kepanjen ini pada weekend untuk arus Kepanjen-Lawang sebesar 927 orang, dan arus Lawang-Kepanjen sebesar 746 orang. Sedangkan pada weekdays untuk arus Kepanjen-Lawang sebesar 1034 orang dan arus Lawang-Kepanjen sebesar 486 orang. Masyarakat calon pengguna potensial kereta komuter ini mayoritas lebih menyukai pilihan alternatif  tarif Rp 2.000 dengan waktu tempuh 90 menit. Load factor rata-rata masyarakat yang berminat pindah moda ke kereta komuter ini pada weekend adalah 0,149 dan pada weekdays adalah 0,104. Kenyamanan tempat duduk  adalah 0,306 m2/space, dan kenyamanan berdiri dari hasil analisa didapat 0,383 m2/space..
Analisis Kinerja Operasional Kereta Api Sriwedari Ekspress Jurusan Solo - Yogya Bayu Rosida Sumantri; Wahju Herijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.116 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5497

Abstract

Pada bulan Nopember 2012 PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 6 Yogyakarta mengoperasikan Kereta Api Sriwedari Ekspress dengan rute perjalanan Yogya – Solo, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang akibat pemangkasan rute perjalanan Kereta Api Prambanan Ekspress dari tiga belas kali perjalanan menjadi enam kali perjalanan. Menurut Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 6 Yogyakarta, dibukanya rute baru Kereta Api Sriwedari Ekspress yang melayani delapan kali perjalanan hanya  dengan rute Yogya – Solo saja diharapkan kereta ini dapat memfasilitasi pergerakan penumpang antar dua daerah tersebut. Namun untuk mengetahui kinerja dari kereta api ini sesuai dengan Surat Keterangan Dirjen Perhubungan Darat No. 687 Tahun 2002, perlu ditinjau dari segi faktor muat, jumlah penumpang yang diangkut, waktu tunggu penumpang, ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan kereta dan kenyamanan penumpang. Dalam penelitian digunakan metode survey untuk mendapatkan nilai – nilai dari kinerja kereta api Sriwedari berupa survey observasi atau pengamatan lapangan.  Adapun  analisis yang digunakan untuk perhitungan waktu tempuh, waktu henti dan waktu tunda menggunakan uji hipotesis 1 sample t-test, karena uji ini paling memenuhi untuk melihat diterima atau tidaknya keterlambatan dari waktu kereta. Sedangkan untuk perhitungan load factor dan kenyamanan duduk dan berdiri berdasarkan perhitungan kapasitas dari Vukan R. Vuchic. Dari hasil analisis didapatkan waktu tempuh rata-rata untuk arah Yogyakarta selama 1 jam 14 menit dan untuk arah Solo selama 1 jam 12 menit. Waktu henti yang didapat dari seluruh jadwal perjalanan kereta arah Yogyakarta sebesar 3 menit, untuk arah Solo sebesar 5 menit. Waktu tunda dari seluruh perjalanan kereta Api Sriwedari untuk arah Yogyakarta didapat nilai waktu tunda kedatangan sebesar 22 menit dan nilai waktu tunda keberangkatan sebesar 20 menit, untuk arah Solo didapat nilai waktu tunda kedatangan sebesar 34 menit dan nilai waktu tunda keberangkatan sebesar 39 menit. Angka kenyamanan untuk ruang berdiri sebesar 0,25 m2/space, dan angka kenyamanan ruang duduk 0,203 m2/space. Kapasitas  kereta api sebesar 680 penumpang. Load factor per kereta tertinggi untuk arah Solo terdapat pada nomor seri kereta AC 208 dengan load factor sebesar 57%, untuk arah Yogyakarta load factor tertinggi terdapat pada kereta dengan nomor seri AC 225 dengan load factor sebesar 55%. Load factor per ruas tertinggi arah Solo terdapat pada ruas Yogyakarta - Klaten sebesar 44%, sedangkan arah Yogya terdapat pada ruas Solo – Klaten sebesar 46%.
Manajemen Lalu Lintas Akibat Trem Di Jalan Raya Darmo Surabaya Zuhri Muhis; Wahju Herijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.466 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5577

Abstract

Permasalahan transportasi di kota Surabaya salah satunya adalah kemacetan, sarana transportasi massal (trem) dengan kualitas baik, aman dan nyaman bagi pengguna adalah solusi yang bisa dikembangkan. Akibat adanya trem kinerja lalu lintas mengalami perubahan dan perlu dianalisis serta dilakukan manajemen lalu lintas. Kondisi lalu lintas setelah adanya trem dapat dilakukan dengan mengurangi arus lalu-lintas pada kondisi puncak yang dikalikan dengan probabilitas perpindahan angkutan pribadi ke trem sebagai demand trem sebesar 20 % masing-masing untuk mobil dan sepeda motor serta pengurangan lajur untuk trem sedangkan manajemen lalu lintas menggunakan teori Traffic Demand Management (TDM) dengan beberapa syarat sehingga  akan terjadi pengurangan volume lalu lintas sebesar 35%. Derajat Kejenuhan (DS) di Jalan Raya Darmo pada simpang, ruas dan jalinan sebelum dan sesudah adanya trem nilainya rata-rata diatas 0,75 dan setelah dilakukan manajemen lalu lintas nilainya DS<0,75 sedangkan untuk manajemen u-turn diperlukan rambu lampu lalu lintas menggunakan detector agar tidak terjadi konflik dengan trem dengan indikator nilai waktu tunggu serta headway trem.
Co-Authors Ade Wisnu Muktyarso Aditya Ihdhar Hadyan Agathakarien, Yudhistira Muharram Agung Gde Kartika Aldila Riana Prabawati, Aldila Riana Alkahfian Ramadhani Wiasanto Alyssa Dewiputri Herdiana Andini, Ratna Andrian, Felix Annisa Nur Sakinah Atikah Safitri Bayu Rosida Sumantri Budi Rahardjo Budi Rahardjo Budi Raharjo Cahya Buana Catur Arif P. Catur Arif P., Catur Catur Arif Prastyanto, Catur Arif Catur Arif, Catur Catur Prastyanto Cut Munawwarah Data Iranata Dimas Dzaky Alhadi Dyah Ayu Risnu Indahsari Edna Rochmad Hermansyam Fajar Ihsan Kresnandi Farida Rahmawati Fianda Eka Widyanto Firda Aurellia Darmawan Gunarta, I Ketut Gurning, Raja Oloan Saut Hera Widyastuti Hermansyam, Edna Rochmad Indrasurya B Mochtar Indrasurya B. Mochtar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar, Istiar Joko Purwanto Kusmarini, Esti Peni M. Jufry, M. Makruf, Martin Mawikere, William Aldrian Imanuel Ma`ruf Tsaghani Purnomo Mohamad Bagus Ansori Muhammad Adnan Muhammad Hadid Muhammad Hadid, Muhammad Muhammad Nadim Cundoko Muhammad Zainal Muttaqin Naufal Yasir Faisal Prastyanto, Catur Arif Rendy Prasetya Rachman Ricky Achmad Subagya Rizki Alfiansyah Rizki Gusti Safira Nur&#039;irqoh Sjadja&#039;ah Salman Al Farisi Salman Alfarizi Sari, Putu Tantri Kumala Satrio Luhur Wicaksono Thobie Rahardian Priyandono Umboro Lasminto Ummatus Sholikhah, Ummatus Ummatus Solikhah, Ummatus Videla Denastyan Agpenta Putra Wahbi Ubaidulloh Wantoro, Dimas Wicaksono, Achmad Widiastuti, Hera Wisnu Hardian Pradito Zuhri Muhis