Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Logistics Modeling of Multimodal Transport of Cargo from Origin to Destination: An Empirical Case of Chemical Cargo from Java to Both Java and Sumatera Points Gurning, Raja Oloan Saut; Gunarta, I Ketut; Widiastuti, Hera; Andrian, Felix; Herijanto, Wahju; Prastyanto, Catur Arif; Kartika, Anak Agung Gde; Wantoro, Dimas
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3337

Abstract

To build an efficient transportation system product, possible alternatives paths and modes of transportation for all types of products to be marketed and distributed are signifcant requirements need to be mapped by logistics operator. It becomes more complex due to each product type has its own characteristics and market objectives, thus this is requiring the design of transport schemes that can accommodate those needs in addition to be able to meet its sales target of cargo producers, both in terms of selling volume and revenue. Selection of the appropriate transport scheme is one of the key to achieve efficiency in companies’ operation. Therefore, this study explores the comprehensive transportation process including the route and its capacity, vehicle, cargo volume and the time so that the objectives to transport the cargo is achieved. At the result, the logistics model using networking analysis by Excel and ARENA that has been aplied in this study may be used as optimization method of transporting and distributing cargoes including able to provide recommendations pattern / scheme of transport and logistics effectively and efficiently from Java to both various points in Java and Sumatera
Perancangan Geometrik dan Perkerasan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) STA 26+800 – STA 41+939 dengan Jenis Perkerasan Kaku Mela Erwati Andarini; Catur Arif Prastyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.343 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.46620

Abstract

Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) merupakan jalan tol sepanjang 62,725 km yang melintasi daerah Cileunyi, Sumedang dan Dawuan. Jalan tol ini dibangun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Jawa Barat dan akan menghemat waktu tempuh dari 5-6 jam menjadi 1-2 jam. Jalan tol ini akan menjadi jalur alternatif jika terjadi kerusakan atau bencana alam yang memutuskan Jalan Cadas Pangeran di Sumedang. Selain itu dengan dibangunnya jalan tol ini diharapkan dapat menjadi solusi dari kemacetan yang sering terjadi di daerah Jatinangor dan Tanjungsari. Sampai saat ini tahap konstruksi masih dilakukan pada Seksi I dan II. Sedangkan untuk Seksi III-VI masih dalam tahap perencanaan dan pembebasan lahan. Jalan Tol Cisumdawu akan memberikan pelayanan yang baik, aman, nyaman dan lancar jika dalam perancangannya dilakukan sebaik mungkin berdasarkan persyaratan dan standar-standar yang ada. Perancangan jalan yang dilakukan meliputi perancangan geometrik jalan dan tebal perkerasan. Pada akhir perencanaan akan dilakukan perhitungan anggaran biaya terhadap biaya galian dan timbunan serta pekerjaan perkerasan kaku. Perancangan yang akan di bahas dalam Tugas Akhir ini adalah pada STA 26+800 sampai dengan STA 41+939 yang merupakan bagian dari Seksi II-Seksi V. Metode yang digunakan untuk merancang geometrik jalan mengacu pada Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol Tahun 2009 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Binamarga. Untuk perancangan tebal perkerasan mengacu pada Manual Desain Perkerasan Jalan Tahun 2018 oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, dan untuk perencanaan sambunganya menggunakan Pd-T-14-2003 tentang Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen. Untuk perhitungan Rencana Anggaran Biaya digunakan Standar Harga Pemerintah Kota Bandung sebagai acuannya.Dari hasil perancangan yang telah dilakukan, didapatkan panjang jalan tol 15,138 km dengan 7 PI dan 16 PPV. Tebal lapisan perkerasan kaku yang dibutuhkan untuk umur rencana 40 tahun adalah 305 mm untuk lapisan pelat beton, 100 mm untuk lapis pondasi LMC, 150 mm untuk lapis drainase dan 300 mm untuk lapis pondasi dengan stabilisasi semen. Total anggaran biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 1.655.032.208.223,40,-
Analisis Pemilihan Jenis Perkerasan Jalan untuk Menangani Kerusakan Jalan pada Ruas Jalan Desa Batuputih Daya Kabupaten Sumenep Fitri Megarani; Catur Arif Prastyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.582 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.46687

Abstract

Pada tahun 2016 jumlah kependudukan di Kabupaten Sumenep sebanyak 1,076 juta jiwa meningkat hingga mencapai 1,081 juta jiwa pada tahun 2017. Hal ini beriringan dengan meningkatnya kepadatan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Sumenep. Dengan meningkatnya kependudukan dan kepadatan  lalu lintas di Kabupaten Sumenep, tetapi tidak diimbangi dengan perbaikan mutu dari sarana dan prasarana jalan yang ada, sehingga menyebabkan beberapa wilayah mengalami kerusakan jalan.  Salah satu dari beberapa wilayah di Kabupaten Sumenep yang memerlukan perbaikan kerusakan pada ruas jalan adalah Desa Batuputih Daya. Jalan sepanjang 3 km ini mengalami kerusakan berupa pengausan, lubang, pelepasan butiran agregat, dan lain-lain.Dalam perencanaan Tugas Akhir ini menggunakan 2 jenis data yaitu data sekunder dan data primer.  Data sekunder berupa data PDRB dan data HSPK Kabupaten Sumenep. Data primer berupa nilai kerusakan jalan dan drainase, data tanah dan data LHR. Data-data tersebut diolah kemudian  dilakukan analisis. Terdapat tiga hal yang akan dianalisis dalam Tugas Akhir ini. Pertama, dilakukan penilaian kondisi kerusakan pada ruas jalan studi menggunakan Metode Dirgolaksono dan Indrasurya 1990. Kemudian dilakukan penanganan dari nilai kerusakan tersebut dengan melakukan perencanaan struktur perkerasan jalan menggunakan Metode Bina Marga 2017 dengan usia rencana 20 tahun untuk perkerasan lentur, dan usia rencana 40 tahun untuk perkerasan kaku. Setelah merencanakan tebal struktur perkerasan, dilakukan pula analisis biaya. Terakhir, dari kedua jenis perkerasan tersebut dipilih jenis perkerasan jalan yang memiliki biaya paling minimum. Berdasarkan analisa tersebut akan di dapatkan nilai kerusakan jalan pada lokasi studi, tebal perkerasan serta rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan jalan tersebut.Berdasarkan hal di atas, diperoleh hasil penilaian kondisi kerusakan jalan dengan nilai TDP 51,125 dan nilai kondisi drainase sebesar 11,67, serta diperoleh hasil perkerasan lentur dengan stabilisasi tanah semen (soil cement) sebagai perbaikan kerusakan perkerasan jalan di Ruas Jalan Desa Batuputih Daya, Kabupaten Sumenep dengan tebal lapis pondasi agregat kelas A setebal 16 cm, dan Burda setebal 5 cm.
Perancangan Geometrik dan Perkerasan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi Segmen Probolinggo - Paiton dengan Menggunakan Perkerasan Kaku Ilham Rizky Darmawan; Catur Arif Prastyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.47262

Abstract

Jalan tol memiliki peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara. Jalan Tol Trans Jawa merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara, jalan tol ini membentang dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Jalan Tol Trans Jawa memiliki panjang total 1132 kilometer. Proyek ini memiliki 18 ruas jalan tol, bagian terakhir merupakan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi yang memiliki panjang 172,9 kilometer yang terdiri dari 3 seksi yaitu Probolinggo - Besuki, Besuki - Asembagus dan Asembagus - Ketapang.Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai perancangan geometrik dan perkerasan jalan menggunakan perkerasan kaku. Lokasi yang diambil termasuk ke dalam seksi 1 tetapi perancangan hanya sampai daerah Paiton. Perancangan tugas akhir ini menggunakan Peraturan Bina Marga untuk Perencanaan Geometrik Jalan Bebas Hambatan tahun 2009, Manual Desain Perkerasan (MDP) tahun 2018, Kemetrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, dan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Provinsi Jawa Timur tahun 2019.Metodologi perancangan Jalan Tol ini menggunakan software BIM dimana dalam merencanakan trase, medan yang dihasilkan berupa kondisi riil. Software yang dipakai yaitu Infraworks untuk merencanakan trase dan Civil 3D untuk mengolah Detail Engineering Drawing (DED).Dari hasil perancangan, didapatkan panjang jalan tol ini sebesar 47,089 km dengan jumlah tikungan sebanyak 20 PI dan lengkung vertikal sebanyak 19 PVI. Tebal lapisan perkerasan kaku didapatkan 305 mm pada badan jalan dan 285 mm pada bahu jalan dengan lapisan tambahan pada keduanya yaitu lapisan kurus (LMC) 100 mm, lapisan drainase 150 mm dan lapisan stabilisasi semen 300 mm. Volume galian yang dihasilkan sebesar 5.992.601,06 m3 dan volume timbunan sebesar 4.667.510,075 m3 dengan rasio perbandingan antara galian dengan timbunan sebesar 22,11%. Total anggaran biaya material untuk pembangunan Jalan Tol ini sebesar Rp3.748.271.319.921,-
Studi Penanganan Kerusakan pada Ruas Jalan Nganjuk- Bojonegoro, KM 55+500 sampai KM 61+700, Kabupaten Mganjuk Anggoro Dias Ainur Rasyid; Catur Arif Prastyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.50302

Abstract

Terjadi kerusakan jalan pada ruas Jalan Nganjuk – Bojonegoro. Tepatnya sepanjang 1,2 kilometer dari panjang total kurang lebih 6,2 kilometer, yang mengalami kerusakan cukup parah. Kerusakan tersebut terjadi akibat muatan kendaraan berat yang mengangkut material pada saat pelaksanaan pembangunan jalan tol segmen Nganjuk - Kertosono dan pembangunan jalan rel kereta ganda (double track). Selain muatan berlebih, kondisi saluran drainase pada ruas jalan tersebut tidak berfungsi secara maksimal, karena saluran juga berfungsi sebagai irigasi sawah sekitar. akan direncanakan perbaikan kerusakan perkerasan, dengan membandingkan secara menyeluruh antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Perencanaan tebal struktur keduanya menggunakan metode Bina Marga 2017. Dengan usia rencana 20 tahun untuk perkerasan lentur dan usia rencana 40 tahun untuk perkerasan kaku. Dalam perencanaan, ada dua jenis data yang digunakan, yaitu data primer dan data sekunder. Setelah ditetapkan tebal struktur untuk masing - masing jenis perkerasan, dilakukan analisis biaya awal konstruksi dan pemeliharaan, setelah itu memilih alternatif jenis konstruksi yang akan ditetapkan. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa, didapatkan jenis perkerasan kaku sebagai perbaikan kerusakan Jalan Nganjuk – Bojonegoro dengan tebal perkeraan lapis drainase 15 cm, lapis pondasi LMC 10 cm dan tebal plat beton 30,5 cm. Dengan biaya awal konstruksi dan pemeliharaan sebesar Rp 65.515.137.600.
Studi Kelayakan Pembangunan Underpass di Bundaran Waru Ditinjau dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi Jalan Raya Indra Dwi Laksono; Catur Arif Prastyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.58072

Abstract

Bundaran Waru memiliki kendala yang muncul akibat adanya konflik pergerakan lalu lintas kendaraan dari berbagai arah. terdapat beberapa persilangan arus lalu lintas (Weaving) yang menyebabkan bundaran tersebut sering terjadi macet pada jam puncak (Peak Hour). Analisis lalu lintas berupa karakteristik kondisi lalu lintas pada saat eksisting dan membandingkan kinerja lalu lintas saat sebelum dan sesudah dibangunnya underpass ditinjau dari kecepatan tempuh dan derajat kejenuhan di Bundaran Waru. Analisis ekonomi dinilai berdasarkan analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Nilai Waktu, Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value (NPV). Hasil perhitungan yang dilakukan, didapatkan nilai derajat kejenuhan (DS) pada tahun 2021 sebelum dibangunnya underpass yaitu 0,60 pada bagian jalinan AB, 0,70 pada bagian jalan BC, 0,53 pda bagian jalinan CA. Setelah direncanakan pembangunan underpass derajat kejenuhan (DS) kondisi eksisting menurun yaitu 0,60 pada bagian jalinan jalan AB, 0,59 pada bagian jalinan jalan BC, 0,53 pada bagian jalinan jalan CA. Sedangkan DS pada bagian underpass pada 2021 sebesar 0,23-0,29. Berdasarkan analisis kelayakan dari segi ekonomi didaptkan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) = 1,749 > 1, Net Present Value (NPV) = Rp 111.687.095.336,507 > 0. Sesuai persyaratan analisis kelayakan ekonomi, maka rencana pembangunan underpass di Bundaran Waru Surabaya ini dapat dikatakan layak.
Perancangan Geometri dan Perkerasan Kaku Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan Seksi 5 Anna Aulya Pantja Gelora; Catur Arif Prastyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.63337

Abstract

Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi 5 merupakan proyek strategis nasional yang dibangun oleh pemerintah untuk mencapai konektivitas 1,5 jam per 100 km dan sebagai penghubung menuju Bandara Kertajati untuk meningkatkan perekonomian di daerah sekitar. Pembangunan jalan tol dilakukan dengan perencanaan geometri, yaitu berupa bentuk fisik jalan yang baik dan sesuai dengan kondisi topografi. Tugas akhir ini merencanakan geometri, tebal perkerasan kaku, dan dimensi drainase berdasarkan peraturan Pengerjaan tugas akhir dimulai ini dari studi literatur, pemgumpulan data, perencanaan geometri jalan tol berupa alinyemen horizontal yang dilakukan untuk mendapatkan perancangan trase baru dengan memerhatikan kondisi topografi yaitu daerah perbukitan dan alinyemen vertikal yang dilakukan untuk mengetahui galian dan timbunan. Perencanaan tebal perkerasan kaku sesuai dengan beban lalu lintas yang terjadi, perencanaan dimensi saluran drainase sesuai dengan curah hujan yang terjadi, dan rencana anggaran biaya dengan batasan tertentu berdasarkan Harga Satuan Pokok Kegiatan Kota Madiun yang dikonversi dengan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) ke Kabupaten Sumedang. Hasil perancangan tugas akhir ini adalah Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan Seksi 5 dengan panjang 13,289 km, 10 PI dengan jenis tikungan Spiral-Circle-Spiral (SCS), 10 PVI (4 lengkung cembung dan 6 engkung cekung), tipikal dimensi drainase B = 0,45 m dan H = 1 m, volume galian 5.192.500,5 m3, volume timbunan 4.309.199,7 m3 , tebal pelat beton 305 mm, tebal lapis Lean Mean Concrete (LMC) 100 mm, tebal lapis drainase 150 mm, stabilisasi semen 300 mm, sambungan batang pengikat berdiameter 16 mm, sambungan susut melintang dengan diameter ruji 38 mm, dan total Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp936.254.823.670,42.
SURFACE WATER MODELLING AT LAMONG BAY Cahya Buana; Hera Widyastuti; Wahju Herijanto; Catur Arif Prastyanto; Anak Agung Gde Kartika; Budi Rahardjo; Istiar Istiar
Journal of Civil Engineering Vol 29, No 2 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1800.145 KB) | DOI: 10.12962/j20861206.v29i2.1731

Abstract

Development of ports in the Lamong Bay may result in changes in flow pattern and velocity. In order for such development does not cause a big impact analysis should be made based on the understanding of the physical processes that will occur. This study examined the flow pattern and velocity of Lamong Bay. Existing model simulation results indicate that the direction of motion of the water flow to the front line of Gresik Ports were more integrated with the dominant direction were Northwest - Southeast, whereas in front of the Port of Tanjung Perak flow direction were dominated by West - East. The findings also suggest the direction of movement of currents in the Lamong Bay were more spread and dominated by the movement parallel to the contour of the coastline.
Prediction of Flexible Pavement Deflection Based on Falling Weight Deflectometer, FWD, for Highways Traversed by Heavy Overloaded Vehicles (Case Study on Arterial And Collector Roads in Tuban, East Java, Indonesia) Catur Arif Prastyanto; Indrasurya B. Mochtar
IPTEK Journal of Proceedings Series No 6 (2017): The 3rd International Conference on Civil Engineering Research (ICCER) 2017
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.672 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i6.3316

Abstract

Falling Weight Deflectometer, FWD, is the most popular equipment used to measure the deflection of  flexible pavement in Indonesia. The loading used during application of the FWD equipment generally correlates directly with those of the loads of standard heavy vehicles. Therefore, the resulted pavement deflections obtained from the tests should be also suitable for highways traversed by standard normal vehicles only. This may not be the case for highways in Indonesia, where most trucks are highly overloaded, so much beyond the allowable standard loads. The existing method of FWD test may not be representative anymore to measure the actual pavement deflections under highly overloaded vehicles. In this paper, the authors describe their findings about deflections of flexible pavement when the pavements were subjected by heavily overloaded vehicles. The first step is to modify the FWD equipment with larger falling distances and heavier loads to simulate the highly overloaded vehicles in Indonesia. Based on the results and by using statistical approach, a new mathematical equation can be derived to reflect the functions of actual pavement deflections under much higher loads when compared to those of standard normal load. Therefore, using this new equation one can predict the actual pavement deflection under highly overloaded vehicles, by just performing standard FWD test of standard loads on the pavement, so that the design of overlay thickness can be modified accordingly to be applicable to overloaded traffic in Indonesia.
Taxiway Pavement Evaluation to Support the Operational of Terminal 2 Juanda Airport Istiar Istiar; Indrasurya B Mochtar; Wahju Herijanto; Catur Arif Prastyanto
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.609 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3115

Abstract

The movement of aircraft and passengers at Juanda international airport was increasing each year. Juanda airport airside infrastructure was almost reaching the maximum capacity. So that, PT. Angkasa Pura I as the operator of Juanda airport planned to revitalize the Juanda airport terminal that located on the south side. This terminal was not already 8 years operating. The infrastructure to be evaluated was the strength of taxiway pavement.Juanda airport taxiway pavement evaluated by using software COMFAA. Data input into the software COMFAA was the existing pavement structure and movement of the aircraft that will use the terminal that in the south side of Juanda airport. The results showed that the existing taxiway pavement structure was able to hold the load of aircraft movements over 20 years. So that, to prepare a taxiway pavement in the south side of Juanda airport, PT. Angkasa Pura I need only overlay the existing taxiway pavement.