cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
BULETIN OSEANOGRAFI MARINA
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 20893507     EISSN : 25500015     DOI : -
Core Subject : Science,
Buletin Oseanografi Marina (BULOMA) adalah jurnal yang menginformasikan hasil penelitian dan telaah pustaka tentang aspek Oseanografi, Ilmu Kelautan, Biologi Laut, Geologi Laut, Dinamika Laut dan Samudera, Estuari, Kajian Enerji Alternatif, Mitigasi Bencana, Sumberdaya Alam Pesisir, Laut dan Samudera.
Arjuna Subject : -
Articles 374 Documents
KARAKTERISTIK DAN POTENSI HARA SEDIMEN PADA LAHAN BASAH DI DESA TANGGUL TLARE KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA Churun A’in
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 2 (2012): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.281 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i2.11221

Abstract

Lahan basah merupakan salah satu daerah vital di wilayah pesisir. Dipandang dari segi ekologis kawasan ini menyimpan beragam fungsi diantaranya: sebagai buffer area, konversi dan pensuplai nutrien, menyerap dan mereduksi banjir, serta habitat bagi beberapa spesies hewan pesisir. Untuk mendukung usaha pengembangan kawasan lahan basah sebagai suatu sumberdaya alamiah, maka diperlukan suatu survai tanah (lahan) ataupun pemetaan kemampuan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil fisik dan potensi hara sedimen pada lahan basah di desa Tanggul Tlare dan sekaligus mengetahui hubungan kualitas sedimen dan sediaan hara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Sample Survey Method” dan bersifat deskriptif guna memberikan gambaran mengenai situasi dan kondisi secara lokal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2007 di desa Tanggul Tlarre, kelurahan Kedung, kecamatan Tahunan, kabupaten Jepara. Berdasarkan sifat dan karakteristiknya lahan basah di desa Tanggul Tlare digolongkan sebagai lahan basah tipe rawa pasang surut. Spesifikasi yang dimiliki lahan basah tersebut diantaranya adalah adanya perbedaan substrat dasar yang menyebabkan beberapa pola zonasi; zona I didominasi pasir, zona II didominasi lempung, zona III didominasi lumpur; kepayauan akan semakin berkurang untuk setiap peningkatan zona; bahan organik (BOT) yang tinggi. Dari hasil penelitian potensi hara yang dimiliki lahan basah tersebut dikategorikan dalam taraf rendah (nitrogen total dan fosfat).  Kualitas sedimen berpengaruh secara nyata terhadap potensi hara dengan indeks korelasi yang erat, kecuali BOT dan fosfat (thit = 1,817 < ttab=2,633; r = 0,491) yaitu liat berpengaruh terhadap sediaan fosfat (thit = 5,800 > ttab=2,633; r = 0,878), liat berpengaruh terhadap sediaan nitrogen (thit = 6,169 > ttab=2,633; r = 0,890), BOT berpengaruh terhadap N (thit = 7,251 > ttab=2,633; r = 0,917),  dan  BOT berpengaruh terhadap C (thit = 38,820 > ttab=2,633; r = 0,997). Disamping itu nilai kualitas sedimen dapat dijadikan sebagai penduga sediaan hara sedimen (Y=a + bX). Kata Kunci : Lahan Basah, Kualitas Sedimen, Potensi Hara
Pemberian Pakan Pada Tukik Penyu Hijau (Chelonia mydas Linnaeus, 1758) Di Konservasi Pulau Bangka Edi Wibowo Kushartono; Raden Ario; Rini Pramesti; Tiurma S; Alfi Satriadi
Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 2 (2017): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.02 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v6i2.16557

Abstract

Tingkat keberhasilan hidup tukik menuju dewasa dapat ditentukan dengan pemberian pakan. Rumput laut sebagai pakan tukik telah diujikan pada tukik Penyu Hijau (Chelonia mydas). Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh pemberian rumput laut sebagai pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan tukik Penyu Hijau (C. mydas) selama masa pemeliharaan 4 minggu. Penelitian ini menggunakan Metode eksperimen laboratorium dengan materi tukik usia 4 bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tukik yang diberi kombinasi pakan Udang ebi dan Rumput laut Sargassum sp. menunjukkan rerata laju pertumbuhan1,56 ± 0,11 gram lebih besar dari tukik yang diberi kombinasi Pelet dan Rumput laut sebesar 1,47 ± 0,14 gram dan kontrol 0,51 ± 0,57 gram. Perlakuan kombinasi tambahan rumput laut terhadap pakan tukik menunjukan hasil yang signifikan (P 0,05) pada laju pertumbuhan. The existence of turtles on the island of Bangka already slowly becomes extinct as the result of increasing mining activity. Feeding can for the survival of adulthood. The purpose of this study is to determine the affect of combinations of different feed on the growth of Green Turtle (Chelonia mydas) period of 4 weeks. This study use laboratory experimental method with the material used was the green turtle hatchlings around the age of 4 months and was conducted in Bangka Beach, Bangka. Result from the study showed that were given a combination of shrimp and Sargassum sp. show that specific growth rate on average 1,56 ± 0,11 gram bigger than that were given a combination of pellets and Sargassum sp. namely 1,47 ± 0,14 gram and 0,51 ± 0,57 gram control. Specific growth rate feeding treated with different combinations shows 17,17 F count > F table 0,05 and 0,01. It is claimed that the two highly significant treatment on a significant 0,05 and 0,01. 
Pola Distribusi Klorofil-a dan Total Suspended Solid (TSS) di Teluk Toli Toli, Sulawesi Anindya Wirasatriya
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.165 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i1.2990

Abstract

Abstract The aim of this research is to investigate the distribution pattern of chlorophyl a and total suspended solid (TSS) at Toli toli Bay. The research was conducted in May 2009 by using research vessel Baruna Jaya VIII at 11 sampling stations in Toli toli Bay. Based on the distribution patterns of chlorophyll a, Toli toli Bay is categorized in good condition. Chlorophyll a concentrations were about 2.43 mg/m3 and ranged from 0.6-6.14 mg/m3. Horizontally, high chlorophyll a distribution were found in areas near estuary and reduced toward the open ocean. Vertically, the maximum chlorophyll a concentration was found in 25 m depth and then decreased until 100 m depth. TSS concentrations were about 7.65 mg/l and ranged from 5.8-10.4 mg/l which is still under the quality standard of the Ministry of Environment.   KeyWords    : Chlorophyl a, Total suspended solid (TSS), Toli toil, Sulawesi
Efektivitas Gracilaria gigas sebagai Biofilter Logam Berat Tembaga (Cu) pada Media dengan Salinitas yang Berbeda Yovita Noor Hidayah; Endang Supriyantini; Suryono Suryono
Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 2 (2019): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.975 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v8i1.19486

Abstract

Limbah hasil kegiatan industri dan pertanian memberikan efek negatif pada ekosistem perairan laut, seperti logam berat Cu. mempunyai potensi toksisitas yang tinggi terhadap lingkungan perairan. Dinding sel Gracilaria gigas memiliki polisakarida yang mampu menyerap logam Cu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan daya absorpsi Gracilaria gigas terhadap logam Cu dalam  media pemeliharaan dengan salinitas berbeda. . Metode yang digunakan adalah eksperimental  laboratoris, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan 3 pengulangan setiap perlakuan. Perlakuan menggunakan 5 tingkat salinitas  yaitu 10, 20, 25, 30, dan 40 ‰ dengan  pemeliharaan selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan salinitas yang berbeda tidak berpengaruh terhadap penyerapan logam berat Cu oleh Gracilaria gigas (p>0,05). Konsentrasi logam berat Cu dalam media pemeliharaan tertinggi pada perlakuan E (40 ‰) dengan rerata nilai 0,11; 0,10; 0,13; dan 0,17 ppm.  Kapasitas penyerapan logam Cu oleh Gracilaria gigas tertinggi terdapat pada hari ke 7 perlakuan A (25 ‰) dengan nilai rerata 0,007 mg/g dan efektivitas penyerapan sebesar 82,77 %. Berat basah G. gigas tertinggi terjadi pada hari ke 7 dengan rerata nilai A (25 ‰) 227,11 g; B (10 ‰) 240,55 g; C (20 ‰) 236,44 g; D (30 ‰) 221,44 g; dan E (40 ‰) 203,77 g. Berat mutlak dan laju pertumbuhan spesifik (SGR)  tertinggi terdapat pada perlakuan E (40 ‰), yaitu -34,22 g dan -0,70% per hari.  Semakin tinggi salinitas, maka pertumbuhan G. gigas akan semakin rendah sehingga akan mempengaruhi daya absorpsi logam Cu. Waste from industrial and agricultural activities has a negative effect on marine aquatic ecosystems, such as heavy metals Cu has a high potential for toxicity to the aquatic environment. The cell wall of G. gigas has polysaccharides which are able to absorb Cu metal. The purpose of this study was to determine the ability of G. gigas absorption to Cu metal in maintenance media with different salinity. . The method used is an experimental laboratory, using a completely randomized design (CRD) and 3 repetitions of each treatment. The treatment uses 5 levels of salinity namely 10, 20, 25, 30, and 40 ‰ with maintenance for 28 days. The results showed that different salinity treatments did not affect the absorption of heavy metal Cu by G.gigas (p> 0.05). The highest concentration of heavy metal Cu in the maintenance media at treatment E (40 ‰) with a mean value of 0.11; 0.10; 0.13; and 0.17 ppm. The highest absorption capacity of Cu by G. gigas was on the 7th day of treatment A (25 ‰) with an average value of 0.007 mg / g and the effectiveness of absorption of 82.77%. The highest wet weight of G. gigas occurred on the 7th day with an average value of A (25 227) 227.11 g; B (10 ‰) 240.55 g; C (20 ‰) 236.44 g; D (30 ‰) 221.44 g; and E (40 203) 203.77 g. The highest absolute weight and specific growth rate (SGR) was found in treatment E (40 ‰), which was -34.22 g and -0.70% per day. The higher the salinity, the growth of  G. gigas will be lower so that it will affect the absorption of Cu metal.
Sebaran Nitrat Dan Fosfat Dalam Kaitannya dengan Kelimpahan Fitoplankton di Kepulauan Karimunjawa Handoko Handoko; Muhammad Yusuf; Sri Yulina Wulandari
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.716 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i2.6939

Abstract

Kepulauan Karimunjawa memiliki karakteristik daerah yang semi tertutup, karena dikelilingi oleh gugusan pulau-pulau, baik gugusan pulau besar maupun pulau kecil, dan merupakan ekosistem terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi  nitrat (NO3-), fosfat (PO4-), dan keterkaitannya dengan kelimpahan fitoplankton di perairan Karimunjawa.. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22–27 September 2012 di Kepulauan Karimunjawa. Data yang digunakan sebagai data primer adalah  fisika kimia oseanografi, konsentrasi nitrat, konsentrasi fosfat, kelimpahan fitoplankton dan data arus. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksploratif dan penentuan titik sampling menggunakan purposive sampling method . Analisis data untuk sebaran nitrat, fosfat, dan kelimpahan fitoplankton menggunakan ArcGis dan untuk pola arus menggunakan model ADCIRC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nitrat mempunyai nilai sebaran antara 0.108-1.595mg/l. Fosfat memiliki nilai kisaran antara 1.769-4.030 mg/l. Kelimpahan fitoplankton nilai sebaran antara 32-292  sel/ml. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sebaran nitrat dan fosfat terkait erat dengan sebaran fitoplankton, meskipun pada kuantitas yang tidak selalu sama. Kata Kunci : Nitrat, Fosfat, Sebaran Fitoplankton, Karimunjawa
Pertumbuhan, Rasio Konversi Pakan dan Kelulushidupan Udang Litopenaeus vannamei yang Diberi Pakan dengan Suplementasi Prebiotik FOS (Fruktooligosakarida) Ali Ridlo; Subagiyo Subagiyo
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 4 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.701 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i4.11166

Abstract

Prebiotik fruktooligosakarida (FOS) diketahui berperan penting dalam proses digesti, absorpsi dan metabolisme nutrien dalam organisme. Suplementasi prebiotik telah terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan, utilisasi nutrien dan resistensi terhadap penyakit, tetapi potensi prebiotik terhadap udang belum banyak diketahui. Suplementasi FOS dalam pakan diamati pengaruhnya terhadap parameter pertumbuhan udang L. vannamei selama 12 hari. FOS disuplementasikan ke dalam pakan udang buatan (protein 38%, lemak 5%, dan serat 3%) dengan konsentrasi 0,5%; 1,0%; dan 2,0% (w/w). Efek prebiotik terhadap parameter pertumbuhan (berat dan panjang), kelulushidupan dan rasio konversi pakan diamati pada hari ke empat, ke delapan dan hari ke dua belas perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai hari ke dua belas suplementasi prebiotik FOS mampu meningkatkan pertumbuhan (berat dan panjang), tetapi tidak berpengaruh terhadap kelulus hidupan dan rasio konversi pakan. Kata kunci : Prebiotik, FOS, L. vannamei
Kombinasi Data Altimetri Satelit Jason-1 & Envisat Untuk Memantau Perubahan Permukaan Laut Di Indonesia Hariyadi Hariyadi; Jarot Marwoto; Eko Yulihandoko
Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.151 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v6i1.15738

Abstract

Dinamika lautan di Indonesia merupakan salah satu kunci variasi iklim di kawasan Asia. Variasi iklim ini terkait dengan fenomena El Nino dan La Nina. Salah satu indikator fenomena tersebut adalah dengan adanya perubahan permukaan laut (Sea Level Anomaly). Satelit altimetri yang dapat menyediakan data secara menerus dan berkelanjutan dapat digunakan untuk mengamati dinamika lautan. Penggabungan data satelit Jason-1 dan Envisat ditujukan untuk mengatasi resolusi spasial dari tracking tiap satelit. Pengabungan dan prosesing data Jason-1 dan Envisat digunakan untuk menentukan perubahan Sea Level Anomaly (SLA) pada titik-titik pengamatan di Laut Bangka, Laut Banda, Lautan Pasifik dan Laut Timor. Titik-titik tersebut mewakili dari Arus Monsoon Indonesia dan Arus Lintas Indonesia. Hasilnya terjadi perubahan nilai SLA yang dapat dikaitkan dengan fenomena El Nino. The dynamics of the oceans in Indonesia is one of the key climate variations in Asia. These climate variations are related to the phenomenon of El Nino and La Nina. One indicator of the phenomenon is with the change of sea level (Sea Level Anomaly). The existence of altimetry satellites that can provide continuous and continuous data can be used to observe the dynamics of the oceans. Jason-1 and Envisat satellite data aggregation is intended to address the spatial resolution of tracking of each satellite. Jason-1 and Envisat data consolidation and processing are used to determine the Sea Level Anomaly (SLA) changes at observation points in the Bangka Sea, Banda Sea, Pacific Ocean and Timor Sea. These points represent from the Indonesian Monsoon Flow and the Indonesian Cross Flow. The result is a change in the value of SLA that can be attributed to the El Nino phenomenon.
UPTAKE Pb LIMBAH CAIR INDUSTRI KERTAS OLEH LELE DUMBO (Clarias gariepenus) DAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) Sri Yulina Wulandari
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.224 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i1.2968

Abstract

Abstract The aims of this research was to study accumulation rate of Pb in both King Cat Fishes (Clarias gariepenus) and waterhyacinth (Eichornia crassipes), so was decreasing rate of Pb in waste water of pulp and paper industry. This research was experimental laboratorism. Eighteenth glass wessel were filled 10 litres the mixture of pulp and paper waste water and fresh water whereas  40% volume of pulp and paper waste water. The result sowed that Pb heavy metal content in both King Cat Fishes and waterhyacinths increased by  time treatment. Pb content in head of fishes was greater by aeration than that in body of fishes without aeration. Pb content in waterhyacinths was greater by aeration than that without aeration. Pb content in waste water decreased by time  treatment. The decreasing rate of Pb in waste water was greater by aeratin than that without aeration.   Key words: Uptake Pb, waste water, pulp and paper industry, King Cat  Fish, waterhyacinth
Estimasi Cadangan Karbon pada Kawasan Mangrove di Desa Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah Wiwid Andriyani Lestariningsih; Nirwani Soenardjo; Rudhi Pribadi
Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.314 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v7i2.19574

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang berperan dalam mengurangi karbon di udara, dan menyimpan karbon dari udara dalam bentuk biomassa pada bagian tubuh tumbuhan mangrove. Penelitian tentang estimasi cadangan karbon ini sangat diperlukan untuk menunjang perbaikan iklim dunia. Karena saat ini dunia sedang mengalami krisis global yang disebut climate change. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi cadangan karbon yang tersimpan pada tegakan dan substrat mangrove di kawasan mangrove Desa Timbulsloko. Metode yang digunakan yaitu purposive sampling method dan eksploratif, dilakukan di tiga stasiun dengan kondisi ekosistem mangrove yang bervariasi. Setiap stasiun penelitian dibagi menjadi tiga plot penelitian untuk menghitung nilai biomassa tegakan digunakan rumus allometrik untuk mengestimasi cadangan karbon pada tegakan mangrove. Data karbon substrat didapat dari kandungan bahan organik substrat yang dianalisis di Laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa cadangan karbon pada tegakan mangrove sebesar 12.370,8 ton/ha, sedangkan estimasi cadangan karbon pada substrat mangrove sebesar 1.307,77 ton/ha. Hasil tersebut menunjukkan bahwa estimasi cadangan karbon pada tegakan mangrove lebih besar dibandingkan dengan estimasi cadangan karbon pada substrat mangrove. Hasil estimasi cadangan karbon pada tegakan mangrove meningkat seiring dengan meningkatnya besarnya biomassa tumbuhan dan kerapatan mangrove. Sedangkan estimasi cadangan karbon pada substrat diduga lebih dipengaruhi oleh bahan organik dan lokasi penelitian. Estimates of Carbon Stok in the Mangrove Area in Timbulsloko Village,Demak, Central Java Mangrove ecosystem is one of the ecosystem that play a role in reducing carbon in the air. One of the functions of mangrove is to store carbon from the air form of biomass in the body parts of mangrove plants. This research on the estimation of carbon stocks is needed to support the improvement of world climate. Today the world is experiencing a global crisis called climate change. The purpose of this research are estimate of carbon stock on stands and substrate in mangrove area of Timbulsloko Village. This research used purposive sampling and explorative method, conducted in three stations with varying mangrove ecosystem conditions. The research was divided into three research plots per station to calculate the stand biomass value using allometric formula in estimating carbon stocks of mangrove area. Substrate carbon data obtained from the content of substrate organic materials analyzed at Laboratorium. Based on the result of research, it is found that carbon stock in mangrove stands is 12.370,8 ton/ha, while estimation of carbon stock on mangrove substrate is 1.307 ton/ha. These results show that estimates of carbon stocks in mangrove stands are greater than estimates of carbon stocks on mangrove substrates. The estimation of carbon stocks on mangrove stands increases with increasing of plant biomass and mangrove density, while estimates of carbon stocks on the substrate are suspected to be more influenced by organic materials and research sites.
Pengaruh Salinitas terhadap Kandungan Nutrisi Skeletonema costatum Endang Supriyantini
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.371 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i1.6927

Abstract

Skeletonema costatum merupakan salah satu jenis pakan alami yang mempunyai peranan penting dalam pembenihan ikan, udang, kerang-kerangan,dan kepiting. S. costatum mampu beradaptasi pada berbagai salinitas. Sehingga mampu hidup di laut, pantai dan muara sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi S. costatum yang dikultur pada salinitas yang berbeda dalam skala massal.  Penelitian dilaksanakan di Balai Besar Pengembangan Budi daya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan 4 salinitas yang berbeda, yaitu  15 ppt, 20 ppt, 25 ppt dan 30 ppt dengan masing-masing 3 ulangan. S. costatum dipanen setelah mencapai fase eksponensial dengan menggunakan plankton net ukuran 10 µm. Hasil penelitian menunjukkan pada salinitas 15 ppt diperoleh kadar protein tertinggi yaitu 22,29 % dan kadar lemak kasar tertinggi pada salinitas 25 ppt yaitu 2,09 %. Serat kasar tertinggi pada salinitas 25 ppt yaitu 1,41 %. Kadar air tertinggi pada salinitas 25 ppt yaitu 12,68 %. Kadar abu tertinggi pada salinitas 20 ppt yaitu 61,14 %. Bahan Ekstrak Tanpa unsur N (BETN) tertinggi pada salinitas 30 ppt yaitu 14,65 %. Kata Kunci  :Skeletonema costatum, salinitas, kandungan nutrisi

Page 9 of 38 | Total Record : 374


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 3 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 2 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 1 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 3 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 1 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 3 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 1 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 3 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 2 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 1 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 3 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 2 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 1 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 2 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 1 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 2 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 1 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 1 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 2 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 4 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 5 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 3 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 2 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina More Issue