cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
J@TI (TEKNIK INDUSTRI)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25021516     DOI : -
Core Subject : Engineering,
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri [e-ISSN 2502-1516] merupakan jurnal nasional yang mengangkat tulisan-tulisan penelitian dalam disiplin ilmu teknik industri. Pertama kali terbit sejak tahun 2006 hingga saat ini dengan frekuensi terbit tiga (3) kali dalam setahun. Setiap edisi terbitan berisi 8 artikel jurnal. Terbit setiap Januari, Mei, dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 456 Documents
PENGARUH MONOTON, KUALITAS TIDUR, PSIKOFISIOLOGI, DISTRAKSI, DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN Budiawan, Wiwik; Prastawa, Heru; Kusumaningsari, Aldisa; Sari, Diana Novita
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 11, No. 1, Januari 2016
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.372 KB) | DOI: 10.12777/jati.11.1.37-44

Abstract

Manusia sebagai subyek yang memiliki keterbatasan dalam kerja, sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan manusia yang dilakukan mengakibatkan menurunnya tingkat kewaspadaan masinis dan asisten masinis dalam menjalankan tugas. Tingkat kewaspadaan dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja. Metode untuk mengukur 5 faktor yaitu kuisioner mononton, kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), kuisioner General Job Stress dan kuisioner FAS. Sedangkan untuk menguji tingkat kewaspadaan menggunakan Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Responden yang dipilih adalah masinis dan asisten masinis, karena jenis pekerjaan tersebut sangat membutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Hasil pengukuran kemudian dianalisa menggunakan uji regresi linear majemuk. Dalam penelitian ini menghasilkan keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kewaspadaan. Hal ini dibuktikan dengan ketika sebelum jam dinas, hasil uji F-hitung keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi adalah sebesar 0,876, sedangkan untuk variabel distraksi dan Kelelahan Kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,371. pada saat sesudah bekerja variabel distraksi dan kelelahan kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai F-hitung 2,953,dan nilai 0,544 untuk keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi. Faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap tingkat kewaspadaan sebelum jam dinas yaitu faktor kualitas tidur, sedangkan untuk sesudah jam dinas adalah faktor kelelahan kerja.   Abstract Human beings as subjects who have limitations in work, thus causing the error. Human error committed resulted in a decreased level of alertness machinist and assistant machinist in the line of duty. Alert level is influenced by five factors: the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue. Methods to measure five factors: mononton questionnaire, a questionnaire Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire General Job Stress and FAS questionnaire. Meanwhile, to test the level of vigilance using Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Respondents were selected is machinist and assistant machinist, because the type of work desperately need a high level of vigilance. The measurement results were analyzed using linear regression test compound. In this study produce state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue influential work simultaneously on the level of alertness. This is evidenced by when before official hours, the test results F-count state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state is 0.876, while for the variable distraction and fatigue Work  of the level of alertness has a value of 2.371. during and after work variable distraction and fatigue  on the level of vigilance has 2,953 F-count value, and the value of 0,544 for the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology circumstances. The factor that has the greatest influence on the level of vigilance before official hours of sleep is the quality factor, whereas for after hours services is a factor of fatigue.
ANALISIS IMPLEMENNTASI SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001:2000 DENGAN MENGGUNAKAN GAP ANALYSIS TOOLS (Studi Kasus di PT PLN (Persero) PIKITRING JBN Bidang Perencanaan) Bakhtiar, Arfan; Purwanggono, Bambang
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 4, No. 3, September 2009
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.872 KB) | DOI: 10.12777/jati.4.3.163-170

Abstract

PT PLN (Persero) PIKITRING Jawa, Bali & Nusa Tenggara menerapkan sistem manajemen mutu ISO9001:2000 untuk sistem manajemen mutu standar di bidang Perencanaan. Tujuan dari penerapan sistemmanajemen mutu ISO 9001:2000 adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitasuntuk kelangsungan hidup perusahaan. Persyaratan dokumen Sistem Mutu ISO 9001:2000 prosessertifikasi telah dibuat PT PLN (Persero) PIKITRING Jawa, Bali & Nusa Tenggara Perencanaan. Tetapidalam pelaksanaan dokumen-dokumen ini tidak dijalankan seperti yang diharapkan. Jadi untukmengidentifikasi kesenjangan antara penerapan sistem manajemen mutu perusahaan dokumen-dokumenini digunakan alat analisis kesenjangan. Setelah celah di perusahaan itu diketahui, maka dapat digunakanuntuk meningkatkan standar dan sistem manajemen kualitas juga meningkatkan efektivitas keseluruhandari sistem manajemen mutu di PT PLN (Persero) PIKITRING Jawa, Bali & Nusa TenggaraPerencanaan. Dari hasil penilaian yang dilakukan telah ditemukan bahwa PT PLN (Persero) PIKITRINGJawa, Bali & Nusa Tenggara Perencanaan memiliki nilai rata-rata di atas 75% sehingga dapat dikatakantelah siap untuk menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan memenuhi persyaratan untuksertifikasi ISO 9001: 2000.Kata kunci : PT. PLN, ISO 9001:2000,manajemen kualitas PT PLN (Persero) PIKITRING Java, Bali & Nusa Tenggara implementing quality management systemISO 9001:2000 for quality management system standard in the field of Planning. The purpose of theapplication of quality management system ISO 9001:2000 is to raise awareness of the importance ofquality for the survival of the company. Requirements documents Quality System to ISO 9001:2000certification process has been made of PT PLN (Persero) PIKITRING Java, Bali & Nusa TenggaraPlanning. But in the implementation of these documents have not executed as expected. So to identify thegap between the implementation of quality management systems in the company of these documents areused gap analysis tools. After a gap in the company is known, then it can be used to improve standardsand quality management systems also increase the overall effectiveness of the quality management systemis in PT PLN (Persero) PIKITRING Java, Bali & Nusa Tenggara Planning. From the results of theassessment was done, it was found that PT PLN (Persero) PIKITRING Java, Bali & Nusa TenggaraPlanning have average values above 75% so it can be said to have ready to apply the qualitymanagement system ISO 9001:2000 and eligible for ISO 9001 certification: 2000.Keyword : PT. PLN, ISO 9001 : 2000, quality management
PENGUKURAN TINGKAT DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN VARIABEL PEREKONOMIAN DAERAH, VARIABEL INFRASTRUKTUR DAN SUMBER DAYA ALAM, SERTA VARIABEL SUMBER DAYA MANUSIA DI WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Irawati, Ira; Urufi, Zulfadly; Isaias RR, Renato Everardo; Setiawan, Agus; Aryanto, Aryanto
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 7, No.1, Januari 2012
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.33 KB) | DOI: 10.12777/jati.7.1.43-50

Abstract

Daya saing wilayah menunjukkan kemampuan suatu wilayah menciptakan nilai tambah untuk mencapai kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan  internasional. Pengembangan wilayah di kota-kota dan kabupaten-kabupaten di Provinsi Sulawesi  Tenggara merupakan upaya untuk meningkatkan daya saing tersebut, walaupun  dalam pengembangannya  menghadapi permasalahan-permasalahan yang antara lain disebabkan oleh kurang berkembangnya sumber  daya manusia yang diakibatkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan rendahnya kualitas hidup  masyarakat serta kurangnya prasarana dan sarana untuk menunjang kesejahteraan masyarakat.  Perbandingan relatif tingkat daya saing antar kota kabupaten tersebut; berdasarkan 3 (tiga) variabel yaitu  tingkat  perekonomian daerah,  ketersediaan  infrastruktur  dan  sumber  daya  alam,  serta  ketersediaan  dan kualitas sumber daya manusia; dilakukan untuk melihat sejauh mana daerah-daerah tersebut memiliki  keunggulan  untuk  mengatasi  persamalahan-permasalahan  dalam pengembangan wilayahnya. Kata kunci: Pengembangan Wilayah, Daya Saing. Abstract The competitiveness of the region demonstrated the ability of an area to create added value to achieve a high and sustainable prosperity to remain open to domestic and international competition. Development areas in the cities and districts in Southeast Sulawesi is an effort to enhance the competitiveness, even in the face of development issues among others caused by the lack of development of human resources caused by low levels of education and poor quality of life and the lack of infrastructure and facilities to support the welfare of the community. Comparison of the relative level of competitiveness between the city districts; based on 3 (three) variables, namely the level of the regional economy, the availability of infrastructure and natural resources, as well as the availability and quality of human resources was done to see the extent to which these areas has the advantage to overcome persamalahan these issues in the development of the region. Keywords: Regional Development, Competitiveness.
PENILAIAN USABILITAS UNTUK SITUS e-COMMERCE (STUDI KASUS SITUS www.lazada.co.id dan www.mataharimall.com) Restuputri, Dian Palupi
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 12, No. 2, Mei 2017
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.426 KB) | DOI: 10.14710/jati.12.2.119-126

Abstract

Usabilitas merupakan syarat dari suatu situs E-commerce. Hal ini disebabkan apabila konsumen tidak dapat belanja dengan mudah, maka situs online  tidak akan berguna. Penelitian ini bertujuan menilai dua situs e-commerce di Indonesia yaitu lazada dan mataharimall. Lazada adalah toko perbelanjaan online yang menawarkan berbagai jenis merk terkenal. Saat ini Lazada adalah situs e-commerce terbesar di Indonesia. Sedangkan mataharimall adalah e-commerce yang menawarkan berbagai jenis produk seperti pakaian, kosmetik dan kesehatan, elektronik dll. Mataharimall merupakan salah satu situs terlengkap di Indonesia. Variable usabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9 variable usabilitas yang digunakan dari model dasar Restuputri dan Yasierli (2014). Hasil dari penelitian ini yaitu 9 variable usabilitas ini valid untuk mengukur usabilitas di situs e-commerce jenis B2C (Bussiness to Customer) yaitu lazada dan jenis O2O (Online-to-Offline dan Offline-to-Online) yaitu mataharimall. Variabel yang perlu dilakukan perbaikan baik dari situs lazada maupun matahari yaitu variabel antara lain Bantuan, Kepuasan, Kualitas Informasi, Kehandalan, Jaminan dan Kontrak Perusahaan, Keamanan dan Fasilitas dan Universality. Untuk variabel Navigasi dan Indikator Waktu tidak perlu dilakukan tindakan perbaikan karena berada di kuadran ke empat yang artinya dinilai tidak penting maupun tidak puas AbstractUsability is key from e-commerce. If a customer doesn’t like the site, customer simply looks for another e-commerce site to buy products from. This research assesses two largest e-commerce in Indonesia, which is lazada and mataarimall. Lazada is an online mall, offering a large selection of the world’s most popular brands. Currently, Lazada Indonesia is the nation’s leading business-to-consumer ecommerce site. MatahariMall is an ecommerce venture from the Lippo Group, offering one of the largest and most complete marketplaces in Indonesia. It covers fashion, health and beauty, electronics, home, groceries, books, and entertainment. Variables that used in this research based on research Restuputri and Yasierli (2014). The Results from this research is 9 variable is valid and reliable for measuring Lazada that have type e-commerce B2C (Bussiness to Customer) and  Mataharimall that have type e-commerce O2O (Online to Offline and Offline to Online). There are 7 Variables that need to be improved in lazada and mataharimall, the variable are Assistance, Satisfaction , Quality of Information , Reliability , Asurance and Company Contacts , Security and Facility and Universality. For variable Navigation and Time Indicator is not necessary corrective action because it is in the fourth quadrant , which means considered not important nor dissatisfied
ANALISIS PEMBOROSAN PERUSAHAAN MEBEL DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (Studi Kasus PT “X” Indonesia) Hartini, Sri; Saptadi, Singgih; Kadarina, Nurlaila; Rizkya, Indah
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Volume 4, No. 2, Mei 2009
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.035 KB) | DOI: 10.12777/jati.4.2.81-90

Abstract

Lean Manufacturing merupakan pendekatan untuk mengefisienkan system dengan mereduksi pemborosan. Pendekatan ini dilakukan dengan memahami gambaran umum perusahaan melalui aliran informasi dan material di lantai produksi dengan membuat value stream mapping. Aktivitas ini dikelompokkan dalam value added, non value added, dan necessary non value added. Penelitian ini menghasilkan value stream mapping (VSM) perusahaan yang meliputi aliran material dan informasi. Dari VSM diketahui peta aktivitas-aktivitas pemborosan di lantai pabrik. Penelitian ini berhasil merinci besar value-adding activity rata-rata sebesar 50.30%, non value-adding activity sebesar 21.83% dan necessary non value-adding activity sebesar 26.36%. Dari PMEA diketahui nilai RPN terbesar pada aktivitas yang berhubungan dengan jig. Untuk mereduksi pemborosan perlu dilakukan management jig yang lebih baik. Kata kunci: fishbone diagram, FMEA, lean manufacturing, value stream mapping.     Lean Manufacturing is an approach to make system more efficient by reducing waste. This approach is done by understanding the general outlook of company using value stream mapping of information and material flow in production line. These activities are classified by value added activities, non-value added activities, and necessary value added activities. This research delivers value stream mapping (VSM) of company including material and information flow.  VSM shows the map of wasting activities in production line. The result of this research is details of activities, that value-adding activity in average 50.30%, non value-adding activity in average 21.83%, and necessary non value-adding activity in average 26.36 %. FMEA shows that the biggest value of RPN is activity that related to jig. Better jig management need to do to reduce waste. Keywords : fishbone diagram, FMEA, lean manufacturing, value stream mapping
PROGRAM KOMPUTASI RANKED POSITIONAL WEIGHT UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN PERAKITAN Dengah, Engelina C
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 8, No.2, Mei 2013
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.722 KB) | DOI: 10.12777/jati.8.2.117-122

Abstract

Keseimbangan lintasan perakitan atau assembly line balancing problem (ALBP) merupakan masalah yang sering terjadi di teknik industri sebagai bagian dari NP-hard combinatorial optimization problem. Dimana tidak terdapat jaminan solusi optimal dalam menyelesaikan permasalahan. ALBP digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi keseimbangan dengan memakai serangkaian elemen kerja yang ditugaskan ke dalam stasiun tertentu berdasarkan berbagai batasan yang sudah diatur. Dibutuhkan masukan untuk mendapatkan hasil yang optimal antara lain elemen kerja, waktu siklus, waktu proses, dan jumlah predecessor dari tiap elemen. Data-data tersebut dibutuhkan dengan jumlah yang tidak sedikit dalam implementasi di dunia nyata, sehingga tidak disarankan melakukan perhitungan secara manual karena akan memakan waktu yang lama. Paper ini mengimplementasikan salah satu algoritma lintasan perakitan yaitu Ranked Positional Weight (RPW) yang dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Program ini dapat membaca 50 elemen kerja dengan maksimum 3 predecessor untuk setiap elemen yang dieksekusi dalam 3 waktu siklus yang berbeda. Hasil yang didapat berupa perbandingan jumlah stasiun kerja, penugasan elemen kerja di tiap stasiun, dan efisiensi keseimbangan lintasan untuk 3 waktu siklus yang berbeda. Kata kunci : NP-hard combinatorial optimization problem, ranked positional weight, efisiensi keseimbangan lintasan Abstract   Assembly line balancing (ALBP) is a problem that often occurs in industrial engineering as part of the NP-hard combinatorial optimization problem. Which means no one can guarantee the optimal solution in solving the problems. ALBP used to solve balance optimization problem with a series of elements that are assigned to work in a particular station by the restrictions that have been set. Input needed to obtain optimal results include work element, cycle time, process time for each work element and number of predecessors. These data are needed in large number for the implementation in the real world and is not recommended to do calculations manually because it required long time. This paper implements one of line balancing algorithm i.e. Ranked Positional Weight (RPW) designed using Java programming language. The program can read a maximum of 50 work elements and a maximum of 3 predecessors for each element executed with 3 different times. The results will be the optimum number of work stations, work elements assigned to each station and line balance efficiency for each different cycle time. Keywords : NP-hard combinatorial optimization problem, ranked positional weight, line balance efficiency
EVALUASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI II MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS Sulistiyowati, Rina; Suhardi, Bambang; Pujiyanto, Eko
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Vol 14, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.088 KB) | DOI: 10.14710/jati.14.1.11-20

Abstract

Praktikum Perancangan Teknik Industri II(PPTI II) merupakan bagian dari praktikum terintegrasi di Program Studi Teknik Industri UNS yang melakukan kegiatan manufakturdaribahan baku sampai menjadi produk. Prosesmanufaktur menggunakanmesin yang menimbulkan suara bising yang belum sesuai dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3).Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasiK3 pada PPTI IIuntuk mengantisipasi terjadi kecelakaan kerja. Analisis K3menggunakan metode Job Safety Analysis(JSA)denganmengidentifikasi dan menganalisis potensi risiko kecelakaan kerja. Metode penelitian ini dilakukan dengan pengukuran kebisingan dan suhuserta melakukan wawancara terstruktur kepada praktikan. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran kebisingan dan suhu dalam laboratorium dan untuk memperkuat hasil pengukuran dilakukan wawancara terstruktur terhadap 20 praktikan dari total praktikan yang berjumlah 71 mahasiswakemudian melakukan analisis menggunakan JSA. Hasil penilaian tingkat risikodiketahui bahwa 66,67% potensi risiko paling tinggi adalah karena kebisingan diatas Nilai Ambang Batas. Abstract [Title:Work Safety and Health Evaluation on Industrial Engineering Design Practicum II using Job Safety Analysis Method]Industrial Engineering Design Practicum II (IEDP II) is part of an integrated practicum in the UNS Industrial Engineering Study Program that carry out manufacturing activities from raw materials to products. The manufacturing process usesmachines that cause noise that are not in accordance with Occupational Safety and Health (OHS). This study consisted to evaluate OHS in IEDP II to anticipate workplace accidents. OHS analysis uses the Job Safety Analysis Method by identifying and analyzingthe potential risk of workplace accidents. The method of this research is carried out by measuring noise and temperature and conducting structured interviews with practitioners.Measurements made were measurements of noise and temperature in the laboratory and to strengthen the results of measurements conducted structuredinterviews of 20 practitioners from a total of 71 students who then analyzed using JSA. The results of the risk level assessment revealed that 66.67% of the highest risk potential was due to noise.Keywords:JobSafety Analysis;Occupational Safety and Health; Industrial Engineering Design Practicum II
SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA RANTAI PASOK (Studi Kasus di Industri Kulit PT Lembah Tidar Jaya Magelang) Widodo, Eko Muh; Fatimah, Yun Arifatul; Indarto, Sigit
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 5, No.3, September 2010
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.646 KB) | DOI: 10.12777/jati.5.3.211-216

Abstract

 Dalam sebuah industri, informasi mengambil peran penting dalam setiap aspek yang melibatkan manajemen industri. Informasi yang tidak akurat akan asupan produksi perlambatan dan pengaturan couse tidak sempurna. Supply chain adalah rantai baik secara kuantitatif dan kualitatif yang dapat diterima formulir hulu hingga hilir dan itu adalah bentuk terbesar informasi. Penelitian dilakukan pada indikator kinerja supply chain, adalah produk tingkat persediaan dan order backlog. Dalam analisa indikator, ada beberapa langkah asupan di PT industri kulit. Lembah Tidar Jaya Magelang yang Beam House asupan, Retainning asupan dan Finishing asupan. Indikator pengukuran untuk langkah tiga menggunakan aplikasi simulasi sistem dinamik dengan menggunakan Berbasis Model Berbagi Informasi dan Berbagi Informasi Model demmand. Output implikasi ini dilakukan untuk mengetahui perilaku persediaan dan pesanan backlog houbig PT. Lembah Tidar Jaya Magelang. Penerapan simulasi di tingkat persediaan produk dan backlog indikator agar memberi hasil perilaku persediaan kenaikan atau penurunan antara Berdasarkan Model dan demmand Berbagi Model. Order backlog penurunan juga invluenced dengan persediaan, untuk Permintaan Berbagi cenderung stabil, dan dapat menurunkan tingkat backlog order yang menunjukkan besar dalam asupan industri kulit di PT. Lembah Tidar Jaya Magelang. Kata kunci: Supply Chain, Dinamic Sistem, Produk Level Inventory, Order BacklogIn an industrial, information takes important role in every aspect involving industrial management. Inaccurate information will slowdown production procces and couse imperfect arrangement. Supply chain is a good chain quantitatively and qualitatively which can be accepted form upstream to downstream and it is the biggest form of information. The research done on performance indicator of supply chain, it is product inventory level and order backlog. In analizing the indicator, there are some procces step in leather industri PT. Lembah Tidar Jaya Magelang that are Beam House Procces, Retainning Procces and Finishing Procces. Indicator measurement for the three step uses application of dynamic system simulation by using Based Model Information Sharing and Demmand Model Information Sharing. Output of this implication is done to know inventory behaviour and houbig order backlog of PT. Lembah Tidar Jaya Magelang. The application of the simulation in indicator product inventory level and order backlog gives the result of inventory behaviour increasing and decreasing between Based Model and Demmand Sharing Model. The decreasing order backlog is also invluenced by inventory, for Demand Sharing tends to be stable, and it can decrease order backlog level which is show big in procces of leather industri in PT. Lembah Tidar Jaya Magelang. Key Word : Supply Chain, System Dinamic, Product Inventory Level, Order Backlog
PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN DI KAMPOENG KOPI BANARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DAN TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO AN IDEAL SOLUTION (TOPSIS) Susanty, Aries; Adiati, Woro
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 9, No.3, September 2014
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.9 KB) | DOI: 10.12777/jati.9.3.163-172

Abstract

Kampoeng Kopi Banaran belum dapat mencapai laba sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Diduga hal ini terjadi karena semakin banyaknya pesaing dengan usaha sejenis, seperti Cimory, Kampoeng Rawa, Tlogo Plantation, Salib Putih, dan Umbul Sidomukti serta belum dimilikinya strategi pemasaran yang tepat oleh Kampoeng Kopi Banaran. Selama ini, Kampoeng Kopi Banaran baru memasarkan  produk-produk yang dimilikinya dengan menggunakan website, brosur,  dan promosi mulut ke mulut.  Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi kriteria dan subkriteria yang tepat bagi penyusunan strategi pemasaran dari Kampoeng Kopi Banaran, menentukan bobot dari setiap kriteria dan subkriteria tersebut, serta mengusulkan strategi pemasaran tertentu berdasarkan kriteria dan subkriteria tersebut. Dalam penelitian ini, terdapat delapan buah kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun strategi pemasaran bagi Kampoeng Kopi Banaran, yaitu Managerial Capabilities (MC), Market Innovation Capabilities (MIC), Customer Linking Capabilities (CLC), Human Resource Assetes (HRA), Reputational Asset (RA), Competition (C), Economy (E), dan Social and cultural (SC). Selanjutnya kedelapan kriteria tersebut akan dijabarkan lagi menjadi sejumlah subkriteria. Metoda yang digunakan untuk menghitung bobot dari kriteria dan subkriteria adalah Analitycal Network Process (ANP); sedangkan metoda yang digunakan untuk penyusunan strategi pemasaran adalah  Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS ). Data untuk penelitian ini diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada manager dan bagian marketing Kampoeng Kopi Banaran. Hasil pengolahan data menunjukkan kriteria yang memiliki bobot tertinggi untuk penyusunan strategi pemasaran di Kampoeng Kopi Banaran adalah Managerial Capabilities (MC) (0,1897) dan sub kriteria yagn memiliki bobot tertinggi adalah subkriteria brand atau reputasi (0,1277). Selanjutnya, strategi yang terbaik untuk pemasaran Kampoeng Kopi Banaran adalah Strategi Segmentasi   Kata Kunci : strategi pemasaran; kampoeng kopi banaran; analytical network process (ANP); TOPSIS Abstract Kampoeng Kopi Banaran can’t achieve a return in accordance with the targets set. Hypothesized, this is the case because of the increasing number of competitors with similar business, such as Cimory, Kampoeng Rawa, Tlogo Plantation, Salib Putih, and Umbul Sidomukti and have not had a proper marketing strategy by Kampoeng Kopi Banaran. During this time, Kampoeng Kopi Banaran has been promote its products by using the website, brochures, and word of mouth. According to this condition, this study aimed to identify the appropriate criteria and sub-criteria for the formulation of a marketing strategy for Kampoeng Kopi Banaran, determine the weight of each criteria and sub-criteria, as well as proposing specific marketing strategies based on the criteria and sub-criteria. In this study, there are eight criteria used as a basis to develop a marketing strategy for Kampoeng Kopi Banaran, namely Managerial Capabilities (MC), Market Innovation Capabilities (MIC), Customer Linking Capabilities (CLC), Human Resource Assetes (HRA), Reputational assets (RA), Competition (C), Economy (E), and Social and cultural (SC). Meanwhile, the eight criterias will be further elaborated into a number of sub-criterias. The method is used to calculate weights of criteria and sub-criteria was Analytical Network Process (ANP) whereas the method is used for the preparation of a marketing strategy was Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Data for this study were obtain by distributing questionnaires for managers and marketing section at Kampoeng Kopi Banaran. The results of data was processing show that the criteria with the highest weight in the marketing strategy for the preparation at Kampoeng Kopi Banaran is Managerial Capabilities (MC) (0.1897) and sub-criteria with the highest weight is brand or reputation (0.1277). Meanwhile, the best strategy at Kampoeng Kopi Banaran is Segmentation Strategy Keywords: selection of marketing strategy; kampoeng kopi banran; analytical network process (ANP); TOPSIS
ANALISA DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER MODEL (APC) (Studi Kasus di PT. Gratia Husada Farma) Suliantoro, Hery; Arvianto, Ary; Kusumo, Purnomo Setyo
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 1, No.2, Mei 2006
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.842 KB) | DOI: 10.12777/jati.1.2.54-67

Abstract

Sebagai perusahaan yang memiliki orientasi pada peningkatan profitabilitas sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat akan kebutuhan obat-obatan, maka PT. Gratia Husada Farma selalu meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksinya, yaitu dengan cara memenuhi kapasitas produksi sehingga tidak terdapat pemborosan akibat dari penambahan jam kerja maupun biaya yang lain. Pentingnya pengetahuan mengenai produktivitas merupakan sarana untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Oleh karena itu produktivitas penting untuk diketahui bagi semua pihak yang menghasilkan output dengan menggunakan input sebagai pendukung. Dengan produktivitas yang baik, pemborosan terhadap sumber daya perusahaan dapat dihindari. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui indeks produktivitas perusahaan tersebut, selain itu juga indeks profitabilitas dan perbaikan harga. Tujuan selanjutnya adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor input parsial dan kontribusinya pada peningkatan profitabilitas perusahaan. Pengukuran produktivitas menggunakan metode The American Productivity Center Model. Dari pengukuran tahun 2001 sampai dengan 2004 dapat diambil kesimpulan bahwa indeks produktivitas perusahaan mengalami peningkatan rata-rata 7,719% setiap tahunnya, dan indeks profitabilitas mengalami peningkatan rata-rata 15,431% setiap tahunnya. Faktor input parsial yang memberikan penurunan pada indeks produktivitas adalah input tenaga kerja karena faktor efisiensinya yang kurang. Sedangkan berdasarkan perhitungan statistik regresi linier berganda didapatkan kesimpulan bahwa faktor input parsial yang memberikan pengaruh terbesar pada peningkatan produktivitas dan profitabilitas perusahaan adalah input material. Dan dengan perhitungan menggunakan profit model didapatkan kesimpulan bahwa untuk mencapai tingkat produktivitas yang cukup tinggi maka perusahaan harus memproduksi dan melakukan penjualan dengan nilai minimal penjualan produknya sebesar Rp. 10 Milyar tiap tahunnya. Kata kunci : produktivitas, profitabilitas, perbaikan harga 

Page 9 of 46 | Total Record : 456


Filter by Year

2006 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 3 (2025): September 2025 Vol 20, No 2 (2025): Mei 2025 Vol 20, No 1 (2025): Januari 2025 Vol 19, No 3 (2024): September 2024 Vol 19, No 2 (2024): Mei 2024 Vol 19, No 1 (2024): Januari 2024 Vol 19, No 2 (2024): Article In-Press Vol 18, No 3 (2023): September 2023 Vol 18, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 18, No 1 (2023): Januari 2023 Vol 17, No 3 (2022): September 2022 Vol 17, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 17, No 1 (2022): Januari 2022 Vol 16, No 4 (2021): Edisi Khusus ACISE 2021 Vol 16, No 3 (2021): September 2021 Vol 16, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 16, No 1 (2021): Januari 2021 Vol 15, No 3 (2020): September 2020 Vol 15, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 15, No 1 (2020): Januari 2020 Vol 14, No 3 (2019): September 2019 Vol 14, No 2 (2019): Mei 2019 Vol 14, No 1 (2019): Januari 2019 Vol 13, No 3 (2018): September 2018 Volume 13, No. 2, Mei 2018 Volume 13, No. 1, Januari 2018 Volume 12, No. 3, September 2017 Volume 12, No. 2, Mei 2017 Volume 12, No. 1, Januari 2017 Volume 11, No. 3, September 2016 Volume 11, No. 2, Mei 2016 Volume 11, No. 1, Januari 2016 Volume 10, No. 3, September 2015 Volume 10, No. 2, Mei 2015 Volume 10, No. 1, Januari 2015 Volume 9, No.3, September 2014 Volume 9, No.2, Mei 2014 Volume 9, No.1, Januari 2014 Volume 8, No.3, September 2013 Volume 8, No.2, Mei 2013 Volume 8, No.1, Januari 2013 Volume 7, No.3, September 2012 Volume 7, No.2, Mei 2012 Volume 7, No.1, Januari 2012 Volume 6, No.3, September 2011 Volume 6, No.2, Mei 2011 Volume 6, No.1, Januari 2011 Volume 5, No.3, September 2010 Volume 5, No.2, Mei 2010 Volume 5, No.1, Januari 2010 Volume 4, No. 3, September 2009 Volume 4, No. 2, Mei 2009 Volume 4, No. 1, Januari 2009 Volume 3, No.3, September 2008 Volume 3, No.2, Tahun 2008 Volume 3, No.1, Januari 2008 Volume 2, No.2, Mei 2007 Volume 2, No.1, Januari 2007 Volume 1, No.3, September 2006 Volume 1, No.2, Mei 2006 Volume 1, No.1, Januari 2006 More Issue