cover
Contact Name
Bangun IRH
Contact Email
bangunirh@arsitektur.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
modulundip@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
MODUL
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 08532877     EISSN : 2598327X     DOI : -
MODUL ( ISSN-P: 0853-2877, e-ISSN: 2598-327X) is an architecture scientific journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with Indonesia Architect Association (IAI) region Central Java.
Arjuna Subject : -
Articles 213 Documents
PENILAIAN ASSET DALAM SEKTOR PROPERTI Sujono, Bambang
MODUL Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.557 KB) | DOI: 10.14710/mdl.11.1.2011.%p

Abstract

Penilaian suatu property adalah merupakan prakiraan manfaat ekonomi atas barang yang dinilai pada satu ukuran waktu tertentu dengan definisi nilai yang tertentu pula.Nilai dalam hal ini bisa berwujud ”mata uang” dan bisa pula dalam wujud ”nilai tukar”. Tujuan penilaian property : Penilaian untuk tujuan penjualan, Penilaian untuk tujuan pembelian, Penilaian untuk tujuan sewa, Penilaian untuk tujuan jaminan mendapatkan pinjaman, Penilaian untuk tujuan asuransi, Penilaian untuk tujuan penggabungan perusahaan (merger), Penilaian untuk tujuan Go Public, Penilaian untuk tujuan yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan Undang-undang Dalam penilaian properti, maka seorang penilai harus bersikap obyektif, jujur, tidak memihak manapun. Penilai harus mempertanggung jawabkan keputusan nilai yang telah dibuat secara tertulis  dan tidak hanya bersifat temporer.   Kata Kunci : Penilaian, Aset, Properti
Menengok Arsitektur Permukiman Masyarakat Badui, Arsitektur Berkelanjutan Dari Halaman Sendiri Sardjono, Agung Budi; Nugroho, Satrio
MODUL Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.336 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.2.2014.87-94

Abstract

Krisis energi dan kerusakan lingkungan alam mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan kelestarian alam disamping kesejahteraan umat manusia. Pembangunan berkelanjutan dengan arsitektur di dalamnya berkembang menjadi isu penting dalam beberapa dasawarsa terakhir. Kearifan dalam kebudayaan Nusantara dapat menjadi teladan dalam menanggulangi krisis tersebut. Masyarakat Badui merupakan sedikit dari suku yang masih mempertahankan tradisi kebudayaannya dengan ketat sampai saat ini. Tradisi bermukim masyarakat Badui sangat hormat dan menjaga kelestarian alam tempat mereka tinggal. Pemanfaatan sumber daya alam yang selektif; teknologi tepat guna; larangan dan aturan yang ketat menghasilkan budaya bermukim yang selaras dengan alam. Sebuah ilmu yang perlu dipelajari, diteladani dan dikembangkan  untuk menjawab tantangan modern. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji keselarasan tradisi bermukim masyarakat Badui dengan karakteristik Arsitektur Berkelanjutan
MODEL PENATAAN KAWASAN DAN PENATAAN BANGUNAN DI RENCANA WADUK CILIWUNG HULU CISARUA BOGOR Wahyuningtyas, Endang; Romadhon, Eri Setia; Lubena, Lubena
MODUL Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2083.695 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.1.2016.13-20

Abstract

Banjir yang seringkali melanda Kota Jakarta dan sekitarnya, mendorong pemerintah untuk segera melaksanakan rencana pembangunan waduk yang pernah tertunda. Pembangunan waduk diharapkan dapat mengendalikan debit air yang masuk ke Jakarta melalui Sungai Ciliwung sehingga bencana banjir dapat teratasi. Waduk bertujuan mengendalikan debit air dari DAS Ciliwung Hulu. Serangkaian studi kelayakan penentuan lokasi waduk telah dilakukan. Data tahun 2009, PU akan membangun waduk di wilayah Cisarua. Tetapi berdasarkan informasi BBWS bulan April 2015, waduk yang akan dibangun berjenis Waduk Kering (Dry Dam) di wilayah Megamendung. Pembangunan waduk akan berpengaruh secara fisik dan sosial pada masyarakat Megamendung khususnya di lokasi penelitian yaitu Desa Cipayung Dusun 3. Masyarakat akan terbagi menjadi dua kelompok Terdampak (yang terkena imbas pembangunan waduk) yaitu Terdampak waduk dan Terdampak Greenbelt. Keduanya memiliki implikasi tersendiri bagi masyarakat. Penelitian ini memberikan suatu model penataan kawasan dan bangunan di sekitar waduk yang berbasis pada potensi wilayah, setelah sebelumnya menggali pendapat dan harapan masyarakat melalui kuesioner. Setelah melalui analisis dalam lembar periksa dari Metode Kaizen, selanjutnya ditetapkan suatu sasaran yang sesuai dengan pendapat dan harapan masyarakat di Lokasi Penelitian.
RANCANG BANGUN SMART-HOME (APLIKASI INSTALASI PERANGKAT ENERGI ALTERNATIF SINAR MATAHARI DALAM DISAIN RUMAH TINGGAL) Pribadi, Septana Bagus; Prianto, Eddy
MODUL Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.387 KB) | DOI: 10.14710/mdl.18.1.2018.26-32

Abstract

The development of non-polluted renewable energy such as solar power, wind power, hydro power, sea wave power, growed rapidly in accordance with the technology developments in the recent decade.The electric energy from PLN (Indonesian Electricity Company) obtained from fuels processed through power plant converted into electrical energy. Generally, the use of electricity as a major power generator causes pollution, besides the price of fossil fuels tends to rise that make the increase in investment. One of abundantly alternative energy in Indonesia is solar radiation. The employing of of solar energy used solar panels (solar cell) convert sunlight into electrical energy directly. It easily employs in residencies commonly referred to Solar Home System.The synergistic home design which applies active design tools called Smart Home. As the development of a power plant has no synchronization with the residential design, this research purposes to observe and synchronize the installation of alternative energy device in residencies.The cooperation with PT ATMI Kreasi Energy was very advantageous for developing this subject matter from other perspectives in the future.
Panduan Desain Penggunaan Jenis Material Finishing Pada Desain Bangunan Arsitektur Ruang Spesifik (Studi Kasus Ruang Operasi pada Bangunan Rumah Sakit) Wahyuningrum, Sri Hartuti; Werdiningsih, Hermin; Murtini, Titien Woro
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.208 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.21-28

Abstract

Abstrak Perancangan arsitektur pada bangunan publik khususnya pada bangunan dengan fungsi spesifik seperti Rumah Sakit harus mempertimbangkan faktor perencanaan fungsional yang terpadu dalam penyelesaian desainnya . Mengingat Bangunan Rumah Sakit mempunyai persyaratan bangunan yang relatif kompleks karena spesifikasi masing-masing ruang pelayanan kesehatan yang disediakan. Persyaratan teknis khusus pada ruang spesifik menyebabkan pertimbangan penggunaan material yang tepat menjadi utama karena konsekuensi yang akan dihadapi adalah berkurangnya fungsi pelayanan atau kinerja ruang yang akan berakibat fatal pada penyelenggaraan prosedur tindakan pelayanan kesehatan yang menyangkut keselamatan nyawa manusia . Ruang Bedah/ Ruang Operasi (Operating Kamar) pada Bangunan Rumah Sakit mempunyai tingkat kinerja yang sangat tinggi, dan termasuk dalam Kategori Zona dengan Resiko Sangat Tinggi dalam persyaratan ruangnya. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai panduan dalam proses perancangan arsitektur untuk perancangan finishing ruang spesifik terutama untuk bangunan Rumah Sakit melalui kajian terhadap penyelesaian detail arsitektur yang terpadu sehingga akan membantu menemukenali perancangan yang bersifat komprehensif. Kata Kunci : Bangunan Fungsi Spesifik , Persyaratan Fungsional, Detail Finishing Arsitektur
PENINGKATAN FUNGSI GUNA BANGUNAN DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG Harani, Arnis Rochma; Werdiningsih, Hermin; Riskiyanto, Resza
MODUL Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.031 KB) | DOI: 10.14710/mdl.17.1.2017.22-26

Abstract

Kawasan kota lama Semarang merupakan kawasan konservasi yang dipertahankan keasliannya olehpemerintah kota Semarang. Kawasan kota lama Semarang merupakan pusat perdagangan pada abad ke 19-20.Karena merupakan kawasan peninggalan pada masa belanda, maka bangunan yang ada dikawasan ini bergayakolonial. Namun seiring berkembangnya kota Semarang, kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi inimulai ditinggalkan, sehingga menjadi kawasan mati. kawasan kota lama yang masih aktif hanya seperempatnya,sisanya berupa bangunan kosong/gudang
SOLUSI DESAIN GEDUNG PUSAT ONKOLOGI RSUP Dr. KARYADI SEMARANG TERHADAP MASALAH INTEGRASI PELAYANAN MEDIS Wahyuningrum, Sri Hartuti; Prabowo, Bintang Noor; Wardhani, Mustika Kusumaning
MODUL Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1294.553 KB) | DOI: 10.14710/mdl.19.2.2019.85-94

Abstract

Kebutuhan akan pelayanan Radioterapi dan Onkologi di RSUP Dr. Kariadi dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan dimilikinya alat seperti Brakiterapi dan Cobalt ( 2 macam/unit) serta LINAC pada saat ini sudah menyebabkan pelayanan bagi yang membutuhkan pengobatan dengan radioterapi maupun pelayanan terhadap penderita kanker masih memerlukan antrian yang panjang. Dari kebutuhan yang mendesak tersebut terlihat bahwa bangunan atau fasilitas untuk Onkology Center sebagai bentuk pelayanan untuk penyakit kanker yang komprehensif sangat diperlukan. Karakteristik bangunan ini menjadikannya perlunya kajian terhadap persyaratan utama dalam perancangan bangunan fasilitas kesehatan khusus yang terpadu. Korelasi yang jelas antara keperluan pemenuhan fungsional pelayanan dengan penyelesaian desain sangat diperlukan. Yaitu terkait penempatan fasilitas utama dan ruang lainnya yang terkait, persyaratan teknis khusus untuk tindakan perawatan (treatment) maupun penanganan kondisi pasien dan penyelesaian finishing ruang. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai panduan dalam proses perancangan arsitektur untuk perancangan bangunan spesifik  terutama untuk bangunan Rumah Sakit melalui kajian terhadap integrasi persyaratan medik dalam implementasi desain arsitektur pada bangunan khususnya untuk bangunan Gedung Onkology Center yang spesifik,  sehingga akan membantu menemukenali perancangan yang bersifat komprehensif.
PENGARUH SISTEM PEMBAYANGAN PADA BENTUK FASADE BANGUNAN PERKANTORAN YANG HEMAT ENERGI (Studi Kasus Bangunan Kolonial di Kota Lama Semarang) Indraswara, Muhammad Sahid; Rifan, Yulanda
MODUL Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2021.845 KB) | DOI: 10.14710/mdl.13.1.2013.41-48

Abstract

Arsitektur kolonial Belanda yang diterapkan pada bangunan-bangunan di Indonesia telah mengalami evolusi yang kuat dalam upaya beradaptasi dengan membubuhkan ciri arsitektur yang sesuai dengan kondisi iklim tropis. Hal ini terlihat, pada awal mula masuk ke Indonesia, corak arsitektur ini sempat kehilangan identitas dari arsitektur kolonial itu sendiri, selain itu corak ini belum dapat beradaptasi dengan iklim Indonesia yaitu tropis basah. Proses adaptasinya berlangsung dalam suatu proses yang bertahap dengan beberapa perkembangan corak antara lain: neo klasik (1800-an), neogotik (sesudah 1900-an), vernakular Belanda (sesudah 1900), neuwe bowen (sesudah 1920), neuwe zakelijkheid, ekspresionistik, art deco (sesudah 1920). Dari periodesasi tersebut dapat diidentifikasi bahwa terjadi proses adaptasi bangunan yang masih bercirikan arsitektur Belanda, namun telah disesuaikan dengan kondisi iklim tropis yang ada di Indonesia. Adaptasi bentuk fisik bangunan kolonial di Kawasan Kota Lama Semarang terhadap kondisi klimatologi inilah yang nantinya akan terlihat pada perubahan kondisi fasad bangunan kolonial bersangkutan. Arsitektur Indis yang lahir dari kebudayaan lokal dan pendatang, memilki karakteristik yang khas. Selain dari itu, arsitektur Indis sudah terbukti mampu beradaptasi dengan corak budaya dan iklim lokal (iklim tropis). Hal inilah yang menjadikan orang- orang Belanda bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, pun sebaliknya orang lokal atau pribumi dapat menerima gaya arsitektur tersebut. Oleh sebab itu, dirasa perlu adanya pemahaman dan pelestarian yang lebih baik terhadap gaya arsitektur Indis, khususnya terhadap bangunan berarsitektur Indis yang masih tersisa. Kata Kunci : Pembayangan, Fasade Bangunan, Kota Lama
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KINERJA SPASIAL RUMAH SUSUN KAITANNYA DENGAN KEPUASAN PENGHUNI Pandelaki, Edward Endriyanto; Purwanto, Edi; Olivia, Deasy; Agung, Wisnu
MODUL Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.73 KB) | DOI: 10.14710/mdl.15.2.2015.85-106

Abstract

Permasalahan pengadaan perumahan bagi golongan menengah bawah berawal dari masalah keterbatasan dalam penyediaan lahan, yang berkaitan erat dengan jumlah penduduk yang semakin padat. Masalah keterbatasan penyediaan lahan di perkotaan merupakan masalah yang dialami oleh semua kota-kota di Indonesia termasuk kota Salatiga.  Sebab itu, menurut pemerintah penyediaan perumahan bagi masyarakat tidak lagi dapat dibuat ke arah horisontal, tetapi ke arah vertikal, yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah bawah. Rumah susun sewa sederhana atau rusunawa yang menjadi objek penelitian ini terletak di Kelurahan Cabean, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Bangunan yang terdiri  196 unit ruang dengan luas 24 m2 dan terdiri empat lantai ini diperuntukkan bagi masyarakat Kota Salatiga, khususnya bagi mereka yang belum memiliki tempat tinggal. Rusunawa ini mempunyai kamar tamu, satu kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur serta balkon dan mulai dihuni pada tahun 2012. Selama hampir 3 tahun dihuni, rumah susun sewa ini sudah barang tentu dapat diketahui kinerjasapsialnya dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan penghuninya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk kinerja spasial rumah susun sewa kaitannya dengan tingkat kepuasan penghuni di rusunawa Kelurahan Cabean, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.  Jumlah sampel sebanyak 100 responden dari populasi sebanyak 196 responden. Teknik pengukuran menggunakan kuesioner dengan metode pengukuran sikap, dan analisis data menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat sebelas faktor dari variabel faktor pembentuk kinerja spasial rumah susun di atas signifikan menjadi faktor kinerja spasial rumah susun kaitannya dengan kepuasan penghuni sebesar 78,038%, dan 21,962% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian ini.
GEVEL SEBAGAI KARAKTER BANGUNAN KOLONIAL DENGAN FUNGSI RUMAH TINGGAL DI KOTA TEGAL (STUDI KASUS JALAN GAJAH MADA KOTA TEGAL) Fariz, Nuthqy; Sardjono, Agung Budi; Murtini, Titien Woro
MODUL Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.016 KB) | DOI: 10.14710/mdl.17.2.2017.56-61

Abstract

Sebagai kota yang berada di pesisir jawa bisa dikatakan Tegal telah mengalami beberapa perkembangan dan perubahan pada masa kolonial sampai dengan sekarang, baik dari segi manusianya, budaya ataupun peniggalannya. Kota tegal merupakan satu dari beberapa kota di pesisir pantai utara yang dijajah atau dikuasai oleh pemerintah belanda pada masa penjajahan dahulu.Bangunan peninggalan di tegal yang pertama yaitu gedung berau atau NIS Tegal yang masih bertahan sampai sekarang, bangunan tersebut dirancang oleh arsitek belanda yaitu Henricus Maclaine Pont, bukan gedung berau saja tetapi juga ada Stasiun Kereta Api Tegal yang masih difungsikan sampai sekarang. Dari beberapa bangunan kolonial yang dibangun pada masa itu banyak dari perumahan atau rumah rumah belanda yang meniru bentuk dan motif bangunan kolonial yang sudah dibangun terlebih dahulu.Dari bangunan yang ditiru yaitu bangunan DPRD Kota Tegal yang memiliki langam arsitektur eropa brgaya romawi dengan ciri bentuk kolom yang besar dan mempunyai gevel pada bagian depan bangunan. Dengan gevel yang semakin banyak digunakan pada bangunan di Kota Tegal tidak lepas dari rumah rumah yang menggunakan gevel sebagai penanda bangunan yang sangat manis pada masa itu.Gevel merupaka bagian dari atap dengan yang dibuat untuk menaungi bagian teras pad bangunan  gevel biasanya menyerupai bentuk segitiga dan bentuk persegi atau bujur sangkart, gevel banyak digunakan pada rumah-rumah di kawasan cagar budaya Kota Tegal yaitu di kelurahan mangkukusuman, kelurahan panggung, kelurahan tegalsari .Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan mencari tahu dilapangan rumah-rumah kolonial yang menggunakan gevel, sehingga bisa dkategorikan gevel menjadi karakter dari kawasan tersebut.Hasil dari penelitian ini yaitu mengetahui bahwa gevel menjadi bentuk karakter yang ada pada sepanjang jalan gajah mada Kota Tegal.

Page 5 of 22 | Total Record : 213


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 1 (2025): MODUL vol 25 nomor 1 tahun 2025 (6 articles) Vol 24, No 2 (2024): MODUL vol 24 nomor 2 tahun 2024 ( 5 articles ) Vol 24, No 1 (2024): MODUL vol 24 nomor 1 tahun 2024 (5 articles) Vol 23, No 2 (2023): MODUL vol 23 nomor 2 tahun 2023 ( 5 articles ) Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023 ( 7 articles) Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles) Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles) Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles) Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles) Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 (article in press) Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles) Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles) Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles) Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles) Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles) Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles) Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles) Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles) Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles) Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles) Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015 Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015 Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014 Vol 14, No 1 (2014): MODUL Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013 Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013 Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011 Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011 More Issue