cover
Contact Name
Puri Ratna Kartini
Contact Email
puri@unipma.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
pharmed@unipma.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN : 26144840     EISSN : 26146118     DOI : -
Core Subject : Health,
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research is a pharmaceutical journal which publish twice a year, on February and August. Various topics of pharmacys and health that can be accepted in this journal are: Pharmaceutical sience; Herb medicine; Medical; Health; Biomedical; Pharmacoepidemiology.
Arjuna Subject : -
Articles 63 Documents
Kajian Administrasi dan Farmasetik Resep Pasien Rawat Jalan di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya Periode 10 Maret – 10 April 2017 Berdasarkan Permenkes Nomor 58 Tahun 2014 Anna L Yusuf
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.678 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i1.4212

Abstract

Abstrak : Kajian resep merupakan aspek yang sangat penting dalam peresepan karena dapat membantu mengurangi terjadinya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kelengkapan resep dan kejelasan penulisan terkait obat pada resep rawat jalan di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya periode 10 Maret – 10 April 2017 berdasarkan Permenkes nomor 58 tahun 2014.Penelitian yang dilakukan bersifat non eksperimental deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara prosfektif. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metedo random sampling, didapatkan sebanyak 800 resep.Hasil pengamatan menunjukan bahwa kelengkapan resep yang memenuhi standar Permenkes nomor 58 tahun 2014 secara administrasi adalah 12%, sedangkan secara farmasetik adalah 44%. Hasil pengkajian kelengkapan resep ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien dan dapat mencegah terjadinya medication error pada fase prescribing
Gambaran Ketersediaan dan Pola Peresepan Obat Kortikosteroid di Apotek Yudhistira Risma Sakti Pambudi
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.068 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i1.3937

Abstract

Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan dan ketersediannya perlu di perhatikan dengan teliti. Oleh karena perlu melihat pola peresepan dalam melakukan pengelolaan obat. Apotek Yudhistira merupakan apotek di kota Surakarta yang bekerjasama dengan dokter Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) sehingga terdapat resep obat kortikosteroid di apotek Yudhistira. Menurut penelitian 98% dokter meresepkan kortikosteroid untuk pengobatan THT. Oleh karena itu penulis ingin melihat Gambaran Ketersediaan dan Pola Peresepan Obat Kortikosteroid di Apotek Yudhistira.Penelitian berupa deskriptif dan data didapat dari resep pasien dan data pengadaan obat di Apotek Yudhistira periode Januari-Juni 2018. Data yang diperoleh dianalisis secara deksriptif dan disajikan dalam bentuk diagram dan tabel.Hasil penelitian menunjukkan persentase jumlah resep obat kortikosteroid di Apotek Yudhistira periode Januari-Juni 2018 adalah 35,25%. Dengan penggunaan obat kortikosteroid yang digunakan yaitu sanexon 4 mg, methylprednisolon 4 mg dan dexamethason 0,5 mg. Penggunaan obat kortikosteroid yang paling banyak diresepkan adalah sanexon 4 mg di bulan Mei sebesar 91,42 % dan paling sedikit diresepkan adalah obat generik dari sanexon 4 mg yaitu methylprednisolon 4 mg sebesar 23,09 %. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan obat kortikosteroid yang digunakan sudah sesuai dengan ketersediaan obat di apotek tersebut.
Uji Aktivitas Ekstrak Daun Cabe Rawit (Capsicum frutescens L.) Sebagai Hepatoprotektor Pada Tikus Yang Diinduksi Obat-Obat Tuberkulosis Abdul Rahim
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.048 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i1.3780

Abstract

Tuberkulosis sampai saat ini masih merupakan penyebab angka kematian yang tinggi di negara berkembang, bahkan di negara maju angka kematian tuberkulosis meningkat kembali seiring dengan meningkatnya Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Sindrom (HIV/AIDS). Obat-obat anti tuberkulosis seperti isoniazid (INH), rifampisin, pirazinamid dan ethambutol mempunyai beberapa efek samping, dari yang ringan sampai yang berat. Efek samping yang patut diwaspadai adalah efek hepatotoksik. Saat ini mulai dikembangkan cara alternatif untuk menangani hepatotoksik yang disebabkan oleh penggunaan obat anti tuberculosis dengan memanfaatkan suatu tanaman herbal sebagai hepatoprotektor. Beberapa penelitianmenunjukkan bahwa senyawa flavonoid berpotensi sebagai hepatoprotektor.Yunita (2012) membuktikan adanya senyawaflavonoid pada daun cabe rawit, akan tetapi penelitian tersebut belum membuktikan efektifitas ekstrak daun cabe rawit sebagai hepatoprotektor. Jenis penelitian adalah penelitian EksperimentalPre-Post Test With Control Design. Hasil penelitian menunjukkanbahwa kelompok pemberian ekstrak daun cabe rawit pada hari ke-0 sampai hari ke-14 memberikan penurunan kadar ALTsebesar 17,67 unit/liter dan AST sebesar 9,11 unit/liter. Sedangkan pada hari ke-0 sampai hari ke-28memberikan penurunan kadar ALTsebesar 11,51 unit/literdan AST sebesar 20,41 unit/liter.Hasil uji statistik dengan Paired Samples T-testmenunjukkan kelompok ekstrak pada hari ke-0 sampai hari ke-14 memiliki nilai Sig 0,048 (p < 0,05),pada hari ke-0 dengan hari ke-28 memiliki nilai Sig 0,125 (p > 0,05) dan hari ke-14 sampai hari ke-28 memiliki nilai Sig 0,561 (p > 0,05). Kesimpulan menunjukan bahwapenurunan kadar ALT pada kelompok perlakuan optimal pada hari ke-14 dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pemberian ekstrak hari ke-14 dan ke-28 dalam menurunkan kadar ALT.
Efektivitas Daun Pepaya (Carica papaya) Sebagai Larvasida Aedes sp. Yang Dikoleksi Dari Kota Mataram Slamet Mardiyanto Rahayu
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.675 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i1.3797

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas filtrat daun Pepaya (Carica papaya) sebagai larvasida nyamuk Aedes sp. yang dikoleksi dari Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.  Metode ini menggunakan rancangan penelitian Non Equivalent Control Group. Tingkat konsentrasi adalah 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 100% dan kontrol (CMC-Na) dengan 4 kali replikasi. Hasil pengamatan selama 24 jam dengan uji Kruskall-Wallis menunjukkan perbedaan jumlah kematian larva pada seluruh kelompok konsentrasi (p=0,000<0,05) dan perbedaan jumlah kematian larva pada seluruh kelompok lama waktu pemberian ekstrak daun Pepaya (Carica papaya linn) (p=0,000<0,05). Hasil uji Analisis Probit menunjukkan Lethal Consentration (LC50) ekstrak daun Pepaya (Carica papaya linn) terhadap kematian larva Aedes aegypti sebesar 24,46% dan waktu efektif adalah 22 jam. Berbagai konsentrasi ekstrak daun Pepaya (Carica papaya linn) berpengaruh terhadap kematian larva Aedes aegypti (p<0,05), waktu pemberian ekstrak daun Pepaya (Carica papaya linn) berpengaruh terhadap kematian larva Aedes aegypti (p<0,05), rata-rata jumlah kematian larva Aedes aegypti selama 24 jam konsentrasi 6,25% ( 4,75 larva), konsentrasi 12,5% ( 8 larva), konsentrasi 25% (12 larva), konsentrasi 50% ( 14,5 larva), konsentrasi 100% ( 19 larva) dan kontrol ( 1,25 larva).
Pemeriksaan Cemaran Mikrobiologi Pada Kue Klepon Yang Beredar Di Pasar Songgolangit Kabupaten Ponorogo Dengan Metode Angka Lempeng Total (ALT) Dan Angka Kapang Kamir (AKK) Tatik Lestari
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.437 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i1.2975

Abstract

Kue klepon merupakan salah satu jenis jajanan pasar khas Indonesia yang telah dikenal dan beredar di lingkungan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui jumlah cemaran Angka Lempeng Total (ALT) dan jumlah cemaran Angka Kapang Kamir (AKK) (2) Untuk mengetahui kue klepon yang dijual di Pasar Songgolangit kabupaten Ponorogo memenuhi persyaratan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009 atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) Nilai Angka Lempeng Total (ALT) yang diperoleh untuk sampel dari penjual A 0,4495 × 104 koloni/g, sampel dari penjual B 7,005 × 104 koloni/g, sampel dari penjual C 0,449 × 104 koloni/g dan nilai Angka Kapang Khamir (AKK) untuk sampel dari penjual A 0,8×102 koloni/g, sampel dari penjual B 51,75 × 102 koloni/g, dan sampel dari penjual C 54,75 × 102 koloni/g. (2) Angka Lempeng Total (ALT) untuk sampel dari penjual A dan C memenuhi syarat, sampel dari penjual B tidak memenuhi syarat dan Angka Kapang Khamir (AKK) untuk sampel dari penjual A memenuhi syarat, sampel dari penjual B dan C tidak memenuhi syarat persyaratan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009.
Aktivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Senggani (Melastoma Malabathricum L.) Untuk Luka Bakar Yullia Sukawaty
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.12 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i2.5011

Abstract

Luka bakar merupakan gangguan insidental yang terjadi akibat adanya kontak dengan sumber panas. Secara empiris masyarakat meyakini bahwa daun senggani (Melastoma malabathricum L.) dapat mengobati luka bakar karena di dalam daun senggani tersebut terdapat beberapa senyawa sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan obyek yang  diteliti adalah efektivitas ekstrak etanol daun senggani terhadap penyembuhan   luka bakar pada mencit putih jantan. Ekstrak daun senggani diperoleh dengan  menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil ekstraksi   diujikan terhadap 5 kelompok perlakuan yang berbeda yaitu kontrol positif, kontrol negatif,   konsentrasi ekstrak etanol daun senggani 2,5%, 5%, dan 10% selanjutnya dilukai menggunakan solder dengan ujungnya terdapat lempengan stainless berukuran 0,6 x 0,6 cm2 sampai terbentuk kulit yang kemerahan.Hasil penelitian ekstrak etanol daun senggani memiliki aktivitas terhadap proses penyembuhan luka bakar pada punggung mencit putih  jantan, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata AUC (Area Under Curve) pada perlakuan ekstrak daun senggani dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% berturut-turut sebesar 1,98 cm2, 2,05 cm2, dan 2,24 cm2. Dilanjutkan dengan analisis One Way Anova pada tingkat signifikasi p<0,05 dengan hasil tersebut diperoleh dari ketiga perlakuan menujukan ekstrak etanol daun senggani didapatkan dosis optimum yaitu pada dosis 2,5%. Kata kunci: Ekstrak etanol daun senggani, Luka bakar, Nilai AUC.
Formulasi Sediaan Gel Dan Uji Antimikroba Ekstrak Kulit Batang Turi (Sesbania Grandiflora L) yaya sulthon aziz
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.652 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i2.4851

Abstract

 Kulit batang turi dapat mengobati sariawan. Cara pemakaian kulit batang turi untuk pengobatan sariawan kurang efektif dan efisien. Dengan demikian kulit batang turi diformulasikan menjadi sediaan gel. Tujuan peneliti adalah membuat sediaan gel bahan ekstrak kulit batang turi beserta uji mutu fisik dan uji aktivitas terhadap Candida albicans ATCC 10231 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923.            Pengambilan sampel dengan Simple random sampling terdiri dari tiga formula gel ekstrak kulit batang turi 1, 3, dan 5%. Dilakukan Uji mutu sediaan gel terdiri dari uji organoleptik, homogenitas, pH, dan uji daya sebar. Selanjutnya sediaan gel dilakukan uji aktivitas secara difusi terhadap Candida albicans ATCC 10231 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923. Perhitungan zona hambat dianalisa dengan One Way ANOVA.Hasil uji organoleptik memiliki warna yang berbeda pada setiap formulasi, bau khas, dan mempunyai tekstur setengah padat. Uji homogenitas memperlihatkan ketiga formulasi homogen. Uji pH dan daya sebar ketiga formula memenuhi syarat. Hasil analisa uji aktivitas menggunakan One Way ANOVA menunjukkan hasil signifikansi (p) sebesar 0,000. Uji aktivitas memperlihatkan konsentrasi 5% memberikan nilai zona hambat yang paling baik.
Tumbuhan Antipiretik Di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Slamet Mardiyanto Rahayu
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.677 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i2.4876

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, termasuk tumbuhan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai antipiretik yang ada di pekarangan rumah tempat tinggal masyarakat Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi dengan mengamati jenis-jenis tumbuhan yang ada di pekarangan rumah tempat tinggal masyarakat Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Berdasarkan penelitian diperoleh 11 jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai antipiretik yang ada di pekarangan rumah tempat tinggal masyarakat Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, yaitu Amaranthus spinosus (Bayam), Annona muricata (Sirsak), Carica papaya (Pepaya), Curcuma domestica (Kunyit), Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu), Musa paradisiaca (Pisang), Nephelium lappaceum (Rambutan), Tamarindus indica (Asam), Tinospora crispa (Antawali), Solanum nigrum (Ranti), dan Zingiber officinale (Jahe).
Pengaruh Kombinasi Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Terhadap Efek Farmakologi Gemfibrozil Dilihat Dari Kadar Lipid Darah willi wahyu timur
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.805 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i2.4937

Abstract

Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan yang memiliki gejala meningkatnya kadar kolesterol total, low density lipoprotein, trigliserid dan menurun profil high density lipoprotein dari pasien. Meningkatnya kadar lipid darah dapat memicu terjadi aterosklerosis. Obat gemfibrozil dan ekstrak kulit pisang kepok diketahui mampu menurunkan kolesterol. Penggunaan terapi kombinasi secara bersamaan dapat menimbulkan interaksi farmakodinamik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) terhadap efek farmakologi gemfibrozil dilihat dari kadar lipid darah dalam tikus wistar.Penelitian ini adalah riset eksperimental menggunakan rancangan post test only control group design. Tikus jantan galur wistar dengan BB 150-200 gr dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I yaitu kelompok normal, kelompok II yaitu kontrol negatif, kelompok III diinduksi gemfibrozil dan telur puyuh, kelompok IV diinduksi kombinasi ekstrak kulit pisang kepok dan gemfibrozil serta telur puyuh, kelompok V diinduksi kulit pisang kepok dan telur puyuh. Data dianalisis menggunakan oneway ANOVA dengan taraf signifikansi 0,05.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang kepok mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Rerata kadar kolesterol total tikus yang mendapat perlakuan kombinasi ekstrak kulit pisang + gemfibrozil sebesar 51,69±4,36 mg/dl.Kelompok kombinasi ekstrak kulit pisang kepok + obat gemfibrozil paling efektif menurunkan kadar kolesterol dibandingkan kelompok ekstrak tunggal dan kelompok obat gemfibrozil tunggal.
Tingkat Pengetahuan Program CERDIK dan Informasi Obat Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas X Surakarta Risma Sakti Pambudi; Khotimatul Khusna
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.297 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i2.4974

Abstract

Salah satu upaya pemerintah dalam menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan adalah program CERDIK. Program CERDIK terdiri dari Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin Olahraga, Diet, Istirahat yang cukup dan Kelola stress Program ini dilaksanakan untuk mencegah kematian akibat penyakit tidak menular dengan cara menekankan pada aspek promotif dan preventif. Selain  itu  pelayanan  informasi  obat  juga merupakan upaya meningkatkan pelayan kesehatan masyarakat Penyakit Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masuk dalam 10 penyakit terbesar di Kota Surakarta. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui tingkat pengetahuan pasien hipertensi pada Program CERDIK dan Informasi Obat di Puskesmas X  Surakarta.Penelitian berupa penelitian deskriptif observasional dengan kuisoner  yang diberikan kepada pasien hipertensi di Puskesmas X Surakarta. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk diagram dan tabel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi di Puskesmas X Surakarta terdiri dari perempuan 63,73% dan laki-laki 36,27% dengan pendidikan tertakhir tertinggi adalah sarjana (S1) sebesar 34,31%. Pasien hipertensi di Puskesmas X Surakarta memiliki tingkat pengetahuan baik (58,82%), cukup baik (37,25%) dan buruk (3,92%).