cover
Contact Name
Agus Yuniawan Isyanto
Contact Email
agusyuniawanisyanto@unigal.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
alfarhanic@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23564903     EISSN : 25798359     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH merupakan jurnal ilmiah berkala yang memuat hasil penelitian dari mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Galuh.
Arjuna Subject : -
Articles 1,061 Documents
ANALISIS RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA AGROINDUSTRI KERIPIK SUKUN (Studi Kasus pada Perusahaan Keripik Sukun Karya Ayu di Desa Pusakanagara Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Rohendi Rohendi; Dini Rochdiani; Zulfikar Noormansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.757 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1597

Abstract

This study aims to find out : 1) The amount of cost, revenue, income and R / C at breadfruit chips agroindustry in one production process, 2) The amount of rentability in breadfruit chips agroindustry in one production process, and 3) The amount of labor absorption on breadfruit chips agroindustry. The method used in this research was a case study. Withdrawal of the respondents in this study used proposive sampling a company breadfruit chips in Pusakanagara village Sub-district Baregbeg Ciamis regency. Result of research on breadfruit chips agroindustry in one production process shows that from the row material of breadfruit as much as 200 pieces of breadfruit at price Rp. 5.000,00 per fruit, resulting in breadfruit chips as much as 150 kologram, selling price of breadfruit chips per kilogram Rp. 25.000, 00. Based on thecalculation results are known: 1) Crafters cost Rp. 2.193.931,00, resulting in revenue of Rp. 6.150.000,00, income of Rp.3.931.068,45 and R / C value of 2,8. 2) Rentability generated by 1,79 percent of total cost incurred. 3) The amount of labor absorbed in the breadfruit chips agroindustry in one production process is 12 people with the absorption of labor by 0,55 percent.Keyword : Rentability, Employment, Agroindustry
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KELAPA (Cocos nucifera L) (Suatu kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Tatang Suryana; Dedi Herdiansah Sujaya; Mochamad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.758 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1611

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Saluran pemasaran di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, (2) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran kelapa pada setiap lembaga pemasaran di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, (3) Besarnya Farmer’s Share di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi KabupatenPangandaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan mengambil lokasi penelitian di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Jumlah sampel responden ditentukan dengan cara Simple Random Sampling sebanyak 30 orang petani dari jumlah populasi 304 orangpetani, sedangkan untuk sampel lembaga pemasaran diambil dengan cara Snowball Sampling method dan diperoleh sampel 4 orang pedagang pengumpul, 1 orang pedagang besar dan 3 orang pedagang pengecer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1) Terdapat satu saluran pemasaran kelapa di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran yaitu :2) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran kelapa untuk setiap tingkatan lembaga pemasaran adalah sebagai berikut :a) Marjin pemasaran di pedagang pengumpul sebesar Rp. 500,00 per butir, di pedagang besar Rp. 200,00 per butir dan di pedagang pengecer Rp. 400,00 per butir. Sehingga total marjin pemasaran sebesar Rp. 1.100,00 per butir.b) Biaya pemasaran pada pedagang pengumpul sebesar Rp. 222,86 per butir, pada pedagang besar Rp. 45,00 per butir dan di pedagang pengecer Rp. 160,02 per butir. Sehingga total biaya pemasaran sebesar Rp. 427,88 per butir.c) Keuntungan pemasaran yang diterima oleh pedagang pengumpul sebesar Rp. 277,14 per butir, pedagang besar Rp. 155,00 per butir dan di pedagang pengecer Rp. 239,98 per butir. Sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp. 672,12 per butir.3) Besarnya bagian harga yang diterima petani (farmer’s share) adalah sebesar 64,52 persen dari harga yang dibayarkan oleh konsumen.Kata Kunci : Pemasaran, Kelapa
ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN, DAN R/C USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) (Suatu Kasus di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Tatang Nurjaman; Soetoro Soetoro; Muhammad Nurdin Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.505 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1602

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1). Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani kacang tanah per hektar di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. 2). Besarnya R/C usahatani Kacang Tanah per hektar di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan mengambil kasus di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Penarikan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 10 persen dari jumlah petani kacang tanah sebanyak 351 orang, sehingga diperoleh sampel sebanyak 35 orang.Hasil dari penelitian ini menunjukkan :1) Besarnya biaya total yang dikeluarkan pada usahatani kacang tanah per hektar di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran sebesar Rp 11.359.126,- penerimaan sebesar Rp 20.000.000,- sehingga pendapatanya sebesar 8.640.874,- per hektar.2) R/C usahatani kacang tanah di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran sebesar 1,76 yang artinya setiap Rp 1,- biaya yang dikeluarkan pada usahatani kacang tanah tersebut akan diperoleh penerimaan sebesar Rp 1,76,- sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 0,76 hal ini menunjukkan bahwa usahatani kacang tanah tersebut menguntungkan. Sehinga layak untuk diusahakanKata kunci : Usahatani, Kacang Tanah, R/C
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGGILINGAN PADI (Studi Kasus Pada UD Padi Mulya Di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran) Asep Oki Basuki Rachmat; Dedi Herdiansah Sujaya; Zulfikar Noormansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.748 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1593

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Analisis biaya usaha penggilingan padi UD Padi Mulya di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, (2) Kelayakan usaha penggilingan padi pada UD Padi Mulya di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dengan mengambil pemilik Penggilingan Padi UD Padi Mulya di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran sebagai responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa;1. Analisis biaya usaha penggilingan padi UD Padi Mulya menunjukkan bahwa total biaya investasi dari tahun 2005-2016 sebesar Rp. 61.145.000,. biaya operasional dari tahun 2005- 2016 sebesar Rp.312.160.000,..2. Kelayakan usaha penggilingan padi UD Padi Mulya didapatkan Nilai NPV usaha sebesar Rp. 74.596.247,. nilai Net B/C yang dihasilkan yaitu 2,59, nilai IRR sebesar 15,5 persen, nilai Payback Period (PP) 5 tahun 5 bulan 24 hari. Semua nilai indikator kelayakan finansial penggilingan padi UD Padi Mulya tersebut memenuhi standar kelayakan usaha.Kata kunci: Analisis, Kelayakan, Penggilingan Padi, Kabupaten Pangandaran.
ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI JAGUNG (Zea mays L) PADA TANAH NEGARA (Studi Kasus di Desa Margaharja Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis) Isak Ramdani; Yus Rusman; Mochamad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.651 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1616

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani jagung per hektar per satu kali musim tanam di Desa Margaharja Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. (2) Besarnya titik impas nilai penjualan (BEP np) serta titik impas volume produksi (BEP vp) pada usahatani jagung di Desa Margaharja Kecamatan Sukadana KabupatenCiamis. Penelitian ini dilakukan di Desa Margaharja Kecamatan Sukadana. Penarikan sampel dalam penelitian menggunakan teknik penarikan sampel secara acak sederhana (Simple Rondom Sampling). Menurut Arikunto (2002), pengambilan sampel yang banyak dapat diambil antara 5-10 persen atau 15-20 persen atau lebih tergantung kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dandana sehingga penelitian ini diambil sampel sebanyak 5 persen yaitu 39 orang dari 773 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Biaya yang dikeluarkan pada usahatani jagung pada tanah negara per hektar per satu kali musim tanam sebesar Rp 9.409.599,57. Penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp 18.975.740,00. Dan pendapatan yang diterima petani sebesar Rp. 9.566.1400,43. (2) Titik impas nilai penjualan (BEP np) usahatani jagung pada tanah negara di Desa Margaharja sebesar Rp. 1.756.090,13. Titik impas volume produksi (BEP vp) usahatani jagung pada tanah negara sebesar 516,50 kilogram per hektar per satu kali musim tanam.Kata kunci : jagung, biaya, penerimaan, pendapatan, titik impas, tanah negara.
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI SERUNDENG KELAPA (Studi Kasus pada Perusahaan Serundeng Sari Ayam Cap Koki di Desa Saguling Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Desilia Indriyani; Soetoro Soetoro; Fitri Yuroh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.185 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1607

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) besarnya biaya dan pendapatan pada agroindustri serundeng kelapa Sari Ayam Cap Koki yang diusahakan oleh seorang pengusaha di Desa Saguling Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis, (2) besarnya R/C pada agroindustri serundeng kelapa Sari Ayam Cap Koki yang diusahakan di Desa Saguling Kecamatan BaregbegKabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Besarnya biaya yang dikeluarkanpada agroindustri serundeng kelapa Sari Ayam Cap Koki yang diusahakan pengusaha di Desa Saguling Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis per satu kali proses produksi sebesar Rp.12.344.221,66 penerimaannya sebesar Rp.14.625.000,00 dan pendapatannya sebesar Rp.2.280.778,34. 2. Besarnya R/C pada Agroindustri Serundeng Kelapa Sari Ayam Cap Koki yaitu Rp.1,18 rupiah artinya untuk setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan pada agroindustriserundeng kelapa akan diperoleh penerimaan Rp.1,18 rupiah. Sehingga diperoleh pendapatan Rp.0,18 rupiah dengan demikian Agroindustri Serundeng Kelapa Sari Ayam Cap Koki menguntungkan dan layak untuk di jalankan.Kata kunci : Agroindustri, Serundeng kelapa
ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Roroh Rohmanah; Dedi Herdiansah Sujaya; Fitri Yuroh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.22 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1598

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. 2) Besarnya penerimaan yang diperoleh per satu kali proses produksi pada seorangperajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. 3) Besarnya keuntungan yang diperoleh per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yaitu metode yg mirip dengan metode survai. Bedanya dalam studi kasus, populasi yang diteliti lebih terarah atau terfokus pada suatu sifat tertentu yang tidak berlaku umum. Biasanya dibatasi oleh kasus, tempat,serta waktu tertentu.Kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut :1) Besarnya biaya yang dikeluarkan (biaya tetap dan biaya variabel) dariagroindustri tempe dalam satu kali proses produksi di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran adalah sebesar Rp2.365.726,37.2) Hasil produksitempe dalam satu kali proses produksi di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran adalah sebanyak 2.500 bungkus dengan harga pada saatpenelitian sebesar Rp 800 danRp 1.700 per bungkus.Besarnya penerimaan total sebesar Rp 3.350.000.3) Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh dari agroindustri tempe dalam satu kali proses produksi di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran adalah sebesar Rp 984.273,63.Kata Kunci : Agroindustri, Tempe
EFISIENSI PEMASARAN PEPAYA (Carica papaya L.) VARIETAS CALINA IPB-9 (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abik Fatoni; Dini Rochdiani; Sudradjat Sudradjat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.776 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1589

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Saluran pemasaran pepaya (Carica papaya L.) Varietas Calina IPB-9 di Kecamatan Langensari Kota Banjar, 2) Besarnya marjin pemasaran di tiap lembaga pemasaran pada pemasaran buah pepaya (Carica papaya L.) Varietas Calina IPB-9 di Kecamatan Langensari Kota Banjar, 3) Besarnya bagian harga (farmer’s share) yang diterima petani pepaya (Carica papaya L.) Varietas Calina IPB-9 dari harga yang dibayar konsumen di Kecamatan Langensari Kota Banjar, dan 4) Efisiensi pemasaran buah pepaya (Carica papaya L.) Varietas Calina IPB-9 di Kecamatan Langensari Kota Banjar. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Langensari Kota Banjar dengan menggunakan metode survai. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk lokasi/daerah penelitian adalah teknik purposive sampling, untuk petani adalah teknik Simple Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 33 responden, dan lembaga pemasaran dilakukan dengan cara snowballs sampling. Untuk menjawab permasalahan pertama yaitu untuk mengetahui saluran pemasaran pepaya dilakukan anaisis secara deskriptif. Untuk menjawab permasalahan kedua, ketiga dan keempat yaitu menggunakan perhitungan dari Alhusniduki (2007). Hasil penelitian menunjukkan: 1) Saluran pemasaran pepaya (Carica papaya L.) Varietas Calina- IPB9 di Kecamatan Langensari, terbagi menjadi empat saluran yaitu : a) Saluran I: dari petani kepedagang besar, ke pedagang pengecer, lalu ke konsumen. b) Saluran II: dari petani ke pedagang pengumpul, lalu ke pedagang besar kemudian ke pedagang pengecer, lalu ke konsumen. c) Saluran III: dari petani ke pedagang pengumpul ke pedagang pengecer, lalu ke konsumen. d) Saluran IV: dari petani ke pedagang pengecer, lalu ke konsumen. 2) Marjin pemasaran pada saluran I untuk pedagang besar sebesar Rp 750/kg dan untuk pedagang pengecerRp 1.000/kg, saluran II untuk pedagang pengumpul sebesar Rp 500/kg, pedagang besar sebesar Rp 500/kg, dan untuk pedagang pengecer Rp 1.000/kg saluran III untuk pedagang pengumpul sebesar Rp 750/kg dan untuk pedagang pengecer Rp 1.250/kg, dan saluran IV untuk pedagang pengecer Rp 1.250/kg, 3) Besarnya bagian harga (farmer’s share) yang diterima petani pepaya(Carica papaya L.) Varietas Calina IPB-9 dari harga yang dibayar konsumen di Kecamatan Langensari Kota Banjar pada saluran I sebesar 50,00%, saluran II sebesar 42,86%, saluran III sebesar 42,86%, dan saluran IVsebesar 64,29%. 4) Efisiensi pemasaran pada Saluran I sebesar 18,57 persen, Saluran II sebesar 25,71 persen, Saluran III sebesar 21,39 persen, dan Saluran IV sebesar 12,29 persen. Keempat saluran pemasaran tersebut sudah efisien, karena nilai efisiensipemasarannya kurang dari 34% (0-33%).Kata kunci : Efisiensi pemasaran, pepaya (Carica papaya L.) Varietas Calina IPB-9
ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus Pada Seorang Pengusaha Jamur Tiram di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya) Wawat Rahmawati; Dedi Herdiansah Sujaya; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1612

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Besarnya biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan yang diperoleh dari usahatani Jamur Tiram di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dalam satu kali proses produksi, 2) Besarnya R/C usahatani Jamur Tiram di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dalam satu kali proses produksi.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode studi kasus pada seorang pengusaha jamur tiram di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan dalam usahatani jamur tiram yang ada di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya sebesar Rp 16.600.157,10 dalam satu kali proses produksi. Penerimaan yang diperoleh pengusaha jamur tiram Rp 36.250.000,00 dalam satu kali proses produksi dan pendapatan yang diperoleh pengusahajamur tiram adalah sebesar Rp 19.649.842,90, dan. 2) Besarnya nilai R/C adalah sebesar 2,18 artinya setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan diperoleh penerimaan sebesar Rp 2,18 dan memperoleh pendapatan atau keuntungan sebesar Rp 1,18.Kata Kunci : Usahatani, Jamur tiram
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK SINGKONG (Studi Kasus Pada Perajin Keripik Singkong di Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis) Yan Yan Hidayat; Soetoro Soetoro; Fitri Yuroh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.971 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1603

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri keripik singkong di Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, 2) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik singkong di Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penarikan responden dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan tujuan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada pengembangan agroindustri keripik singkong di Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis terdiri dari kekuatan, kelemahan dan peluang, ancaman. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan yaitu tersedianya cukup jumlah tenaga kerja, produksi mudah dilakukan, produk keripik singkong yang tahan lama, harga produk yang terjangkau. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan yaitu keterbatasan permodalan, pengemasan produk masih sederhana, kualitas SDM yang masih kurang, dan promosi masih kurang. Faktor-faktor yang menjadi peluang yaitu, pangsa pasar yang masih luas, permintaan semakin meningkat, cuaca tidak mempengaruhi produksi, ketersediaan bahan baku, Lokasi perusahaan strategis Faktor-faktor yang menjadi ancaman yaitu, persaingan dari industri sejenis, kurang adanya peran dari pemerintah, kenaikanharga sarana produksi, meningkatnya tarif transfortasi Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik singkong diKecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis yaitu mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan, mempertahankan kontinuitas produksi untuk memenuhi permintaan, optimalisasi Kualitas SDM untuk memenuhi permintaan produk, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar, meningkatkan promosi dengan memanfaatkanlokasi perusahaan yang strategis, pengelolaan tenaga kerja, keseragaman harga jual dengan peran serta pengawasan pemerintah, penganekaragaman pengemasan dan diversifikasi produk untuk bersaing dengan Industri sejenis, menjalin kerjasama dengan pihak terkait dalam menyikapi permodalanKata Kunci : swot, agroindustri

Page 14 of 107 | Total Record : 1061