cover
Contact Name
Sumasno Hadi
Contact Email
sumasno.hadi@ulm.ac.id
Phone
+6281328516583
Journal Mail Official
pelataran.seni@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Universitas Lambung Mangkurat Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Gedung FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Kotak Pos No. 87, Banjarmasin, 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Pelataran Seni : Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni
ISSN : 25025848     EISSN : 25286404     DOI : https://doi.org/10.20527/jps.v1i2
Pelataran Seni contains research articles, findings, ideas, and scientific studies related to the field of arts education and art studies. The editor also receives a review or book review related to the scope of the Pelataran Seni.
Articles 97 Documents
Bibliografi Kesenian di Kalimantan Selatan (1978—2017) Sumasno Hadi; Maryanto Maryanto
Pelataran Seni Vol 2, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i2.5209

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh data bibliografis tentang kesenian di Kalimantan Selatan. Penelitian berjenis kualitatif-deskriptif ini menggunakan metode studi kepustakaan (literature research), dilakukan selama tiga bulan dari Juli hingga September 2017. Sumber data berupa bahan pustaka tentang musik di Kalimantan Selatan diperoleh dari berbagai perpustakaan di Kota Banjarmasin. Selain itu, dalam pengumpulan data, peneliti juga melakukan observasi, wawancara dan studi dokumen terkait subjek penelitian ini. Kebasahan data penelitian ini diperoleh melalui perpanjangan keikutsertaan peneliti, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan anggota, diskusi sejawat/pakar, serta dengan kecukupan referensial.  Hasil penelitian Anotasi bibliografi kesenian di Kalimantan Selatan ini memiliki tiga catatan penting berikut. Pertama, terdapat 51 tulisan/buku tentang kesenian di Kalimantan Selatan, dengan catatan 5 judul tulisan tidak/belum ditemukan data fisiknya. Kedua, rincian dari data bibliografi tersebut adalah, 7 tulisan kesenian umum, 17 tulisan bidang musik (2 tulisan tidak/belum ditemukan data fisiknya), 6 tulisan bidang tari, dan 21 tulisan bidang teater/drama (3 tulisan tidak/belum ditemukan data fisiknya). Ketiga, diketahui data bibliografi kesenian di Kalimantan Selatan tersebut ditulis/diterbitkan sejak tahun 1978 hingga 2017.Kata kunci: bibliografi kesenian, musik, tari, drama, tetaer, Kalimantan, Selatan
Struktur dan Makna Penyajian Wayang Kulit Purwa Banjar Novyandi Saputra
Pelataran Seni Vol 1, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i1.1453

Abstract

AbstractResearch manifold-descriptive qualitative attempts to describe and interpret the structure of Wayang Kulit Purwa Banjar performances in the village Barikin, South Kalimantan. Through insider approach, researchers used observation, interview and documentation to collect data and analyze it-hermeneutical interpretive. The structure is a puppet show has three babakan/main parts: opening, contents and closure. The structure of the note also contains the implicit meaning and value. Meaning and religious value being the foremost.Keywords: banjar purwa puppet, barikin village, forms of performance, meaning
Pergeseran Budaya Sungai dalam Lukisan Umar Sidik Hajriansyah Hajriansyah
Pelataran Seni Vol 1, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i2.5197

Abstract

 Wacana tergerusnya daratan yang mengisyaratkan pergeseran budaya dari sungai ke daratan menjadi objek perbincangan dalam diskursus kebudayaan di Banjarmasin. Efek globalisasi dan kemajuan yang tak terhindarkan serta romantisme sikap kebudayaan menjadi hal yang menarik untuk dicermati dalam karya seni lukis Umar Sidik. Dengan meminjam sistem penandaan melalui semiotika visual, dalam batas analisanya yang longgar, tulisan ini mencoba melihat persoalan-persoalan di seputar arus perubahan yang terjadi di masyarakat tradisional Banjar itu dan situasi sosial politik dalam wacana hubungan pusat dan daerah di Indonesia. Wacana demikian paralel dengan dinamika seni lukis daerah yang kadang tak seiring-sejalan dengan dinamika mainstream seni rupa Indonesia.Kata kunci: lukisan Umar Sidik, pergeseran budaya, semiotika visual
Pengaruh Musik Melayu dalam Tabuhan Gamalan Banjar Novyandi Saputra
Pelataran Seni Vol 2, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i2.5205

Abstract

Kebudayaan Melayu yang ada di Kalimantan Selatan telah masuk dan memengaruhi kesenian-kesenian Banjar, salah satunya pada Gamalan Banjar. Pengaruh Melayu dalam Gamalan Banjar nampak pada teknik tabuh, vokal, dan pantun. Teknik tabuh saluk dan culit serta vokal kilung pada Gamalan Banjar memiliki cengkok yang sama pada Musik Melayu, yang oleh orang Melayu Riau disebut grenek. Sedangkan teks pantun sudah tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu ciri dari budaya Melayu yang sangat kuat. Pendekatan Musik Melayu Riau digunakan karena belum adanya literasi tentang musik Melayu Banjar. Temuan-temuan tentang pengaruh Musik Melayu pada tabuhan Gamalan Banjar masih berupa pengantar yang mengharuskan adanya penelitian lanjutan yang lebih spesifik dan mendalam.Kata kunci: pengaruh musikal, musik melayu, gamalan banjar, teknik tabuh
Bentuk Penyajian Tari Jaranan Butho di Desa Danda Jaya Kabupaten Barito Kuala Fathur Rahman; Edlin Yanuar Nugraheni; Sumasno Hadi
Pelataran Seni Vol 3, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5215

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk penyajian tari Jaranan Butho di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan analisis data lapangan, reduksi data, penarikan keseimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian diperoleh simpulan, yaitu: (1) terdapat 10 ragam gerak dalam bentuk penyajian (2) terdapat 2 pokok pola lantai lurus ke samping kanan dan lingkaran serta 7 komposisi tari; (3) tata rias penari menggunakan rias karakter, busana tarian 11 bagian dan mengguakan 2 properti; (4) musik pengiring menggunakan 8 instrumen alat musik dan diiringi dengan syair; (5) tempat pertunjukan menggunakan bentuk tapal kuda.Kata kunci: jaranan butho, desa danda jaya, bentuk penyajian tari
Metode Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Ansambel Musik Rekorder Riza Rosadi
Pelataran Seni Vol 1, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i1.1456

Abstract

AbstractThis experimental research aims to determine the learning outcomes of musical ensembles, recorder (soprano) in SMP Negeri 2 Banjarmasin using two methods of learning: peer tutoring and conventional. This study also seek out differences in the results of the two methods. Two classes of samples in this study were taken by purposive random sampling technique. Peer tutoring learning methods applied in the experimental class, and conventional teaching methods applied in the control class. Data collection techniques used are tests and documentation, while data analysis using descriptive statistical techniques. The results of this study indicate that: (1) the learning outcomes of students who use peer tutoring learning methods that are in a good qualifying with an average value of 82.91; (2) the results of student learning using the conventional method is more than enough in qualifying with an average value of 78.90; and; (3) test based on statistics found differences in student learning outcomes were significant between experimental class using peer tutors to grade control using conventional methods. Similarly it can be said that results for students in the experimental class is better than learning outcomes in the control class.Keywords: peer tutoring, learning, music ensembles, recorder
Claude Debussy dan Gamelan Jawa Sunarto Sunarto
Pelataran Seni Vol 3, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5210

Abstract

Debussy sebagai komposer Prancis salah satu musisi terpenting pada masanya. Inovasi harmonisnya memiliki pengaruh besar pada generasi komposer. Debussy membuat langkah tegas dari Wagnerisme dalam satu opera lengkap Pelléas et Mélisande. Pada karyanya untuk piano dan orkestra, Debussy menciptakan genre baru dan mengungkapkan berbagai warna timbre dan warna yang menunjukkan estetika musik yang sangat orisinil. Debussy terpesona oleh teater Annam dan Gamelan Jawa pada Universal Exposition tahun 1889, sebuah penemuan yang menyelesaikan pembentukan keyakinan estetikanya. Sesudah Universal Exposition, Debussy mulai tertarik dan menggali Gamelan Jawa sebagai sumber inspirasi pada beberapa komposisinya. Hal itu bukanlah keinginan Debussy untuk memadukan kesan estetis sepintas, namun pengungkapkan secara harafiah dari beberapa sumber teknik dan kaidah seni, dalam mencari musik baru dengan persepsi estetis yang lebih luas.Kata Kunci: debussy, impresionisme, universal exposition, gamelan jawa
Perkembangan Musik Tradisional Sattung Suku Bajau Rampa Syahlan Mattiro
Pelataran Seni Vol 1, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i2.5194

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian adalah kesenian musik tradisional sattung pada Suku Bajau di Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Masyarakat Desa Rampa memiliki seni musik instrumental (alat bunyi-bunyian) yang diiringi olah vokal (menyanyi). Permainan alat musik sattung diiringi oleh penyanyi yang menyanyikan syair iko-iko. Kemudian, di sana juga terdapat seni tari tradisionalnya yakni tari tombak. Dalam perkembangannya, kesenian musik tradisional sattung mengalami perubahan secara dinamis menjelang akhir tahun 1990-an, yakni sudah mulai jarang dimainkan. Kemudian muncul grup musik Alahai Pusaka Laut yang diketuai Daeng Muhtar, seniman musik Bajau Bajau Rampa. Muhtar mengembangkan musik alahai khas Bajau Rampa dengan mengadopsi beberapa alat musik dari Suku Bajau Rampa, Banjar, Arab dan alat musik modern seperti gambus, panting, biola, suling, ketipung, kontrabass, gitar eletrik dan rebana. Hal ini akibat adanya pengaruh “musik pesisiran” yang berkembang di Kabupaten Kotabaru.
Keberadaan Nyanyian Balian pada Upacara Adat Wurung Jue Etnik Dayak Maanyan Rusma Noortyani
Pelataran Seni Vol 1, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i2.5198

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan prosesi pencarian mempelai perempuan melalui upacara adat wurung jue yang menggunakan nyanyian balian. Nyanyian balian adalah lagu atau tuturan yang berisi syair, sajak, puisi, atau cerita yang menggunakan bahasa pangunraun atau janyawai yang dinyanyikan oleh balian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan data-data kualitatif. Data-data diambil melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini adalah keberadaan nyanyian balian etnik Dayak Maanyan di Desa Warukin Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong. Setelah analisis dilakukan ditemukan hasil bahwa keberadaan nyanyian balian pada upacara adat wurung jue merupakan tradisi adat Dayak Maanyan yang dilaksanakan secara turun-temurun. Nyanyian balian yang diiringi musik tradisional sangat dipelihara sampai sekarang agar nilai-nilai kebudayaannya tidak hilang. Nyanyian balian berisi nasihat pada kedua mempelai sebagai sebuah aktivitas adat dan religi memiliki makna yang dalam. Selain itu, pada saat penyambutan mempelai laki-laki juga terletak suatu tujuan yakni untuk memajukan dan mengembangkan kesenian budaya Dayak Maanyan.Kata kunci: keberadaan, nyanyian balian, upacara adat, wurung jue, Dayak Maanyan
Negativitas Total: Kritik Adorno terhadap Rasionalitas dan Seni Masyarakat Modern Sunarto Sunarto
Pelataran Seni Vol 1, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i2.1883

Abstract

Theodor Wiesengrund Adorno (1903-1969) adalah salah satu tokoh dari Mazhab Frankfurt, yang sangat akrab dengan Max Horkheimer. Keduanya membesarkan Mazhab Frankfurt. Adorno ahli dari berbagai bidang: filsafat, sosiologi, dan musikolgi. Pemikirannya saling bertautan. Kritiknya terhadap seni modern lebih kepada pertautan dengan sosiologi. Kondisi masyarakat modern post-aufklarung telah begitu memprihatinkan dengan mengorbankan hidup demi rasionalitas teknologi yang instrumental. Adorno menganggap telah terjadi pembalikkan total atas peran manusia sebagai subjek menjadi objek. Masyarakat modern telah terjebak rasionalitasnya sendiri. Bidang seni telah terjebak pada industrialisasi, yang memungkinkan manusia telah kehilangan daya estetis. Manusia menciptakan seni dan sebagai subjek seni akhirnya menjadi objek seni. Realitas inilah yang disebut sebagai “negativitas total”, manusia ingin menguasai alam akhirnya terkuasai oleh alam itu sendiri. Seni yang diciptakan manusia, akhirnya menjadi seni untuk kebutuhan “sesaat” dan konsumtif belaka.Kata Kunci: seni, negativitas total, teori kritis, rasionalitas Theodor Wiesengrund Adorno (1903-1969) is one of the leaders of the Frankfurt School, who is very familiar with Max Horkheimer. Both raise the Frankfurt School. Adorno experts from various fields: philosophy, sociology, and musikolgi. Their thinking is interlocked. His criticism of modern art is more to engagement with sociology. Conditions Aufklarung post-modern society has been so alarming at the expense live for rasionality instrumental technology. Adorno considers there has been a total reversal of the role of man as a subject to an object. Modern society has stuck own rationality. The arts have been stuck on industrialization, which allows humans have lost their aesthetic. Humans create art and as a subject of art eventually became an art object. Reality is what is referred to as "total negativity", humans want to control nature eventually possessed by nature itself. Art created humans, eventually becoming an art for the needs of “instantaneous” and a mere consumer.Keywords: art, total negativity, critical theory, rationality 

Page 2 of 10 | Total Record : 97