cover
Contact Name
Rudy Hartono
Contact Email
dinomks70@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rudyhartono@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar
ISSN : 19078153     EISSN : 25490567     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar adalah jurnal ilmiah yang dipublikasi oleh Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Makassar. Jurnal Media Kesehatan merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan telah teregister dengan e-ISSN: 2549-0567. Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar fokus pada hasil-hasil penelitian asli dan terbaru dalam lingkup ilmu kesehatan mencakup ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, ilmu farmasi, analis kesehatan atau laboratorium medis, ilmu gizi, fisioterapi, kesehatan gigi, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 237 Documents
EVALUASI PERUBAHAN ADEKUASI HEMODIALISA TERHADAP DUKUNGAN KELUARGA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DIBERIKAN RANGE OF MOTION Fitriah Hasanuddin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 2 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.342 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i2.253

Abstract

Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau Chronic Kidney Diseases (CKD) merupakan masalah yang terjadi pada penurunan fungsi ginjal dikarenakan ginjal menjadi organ vital dalam  menjaga kesehatan tubuh  dan hemodialisa menjadi tindakan untuk mengeluarkan sisa metabolisme yang tidak mampu dikeluarkan oleh tubuh. Kerusakan ginjal secara berkelanjutan dan laju filtrasi glomerulus (GFR) terus semakin menurun  yang akan menimbulkan efek uremik. Adekuasi hemodialisa dapat dihitung dengan URR dan Kt/V. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan evaluasi adekuasi hemodialisa dan pengaruh dukungan keluarga pada pasien gagal ginjal kronik yang diberikan range of motion (ROM)  di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif   desain survey analitik cohort dengan   pendekatan eksploratif longitudinal. Jumlah responden yang pada penelitian sebanyak 14 orang, yang dibagi  dalam 2 kelompok yaitu 9 responden diberikan intervensi ROM dan hemodialisa serta  5 responden yang menjalani terapi hemodialisa sebagai kelompok kontrol. Uji statistic paired t test untuk melihat perbedaan sebelum dan setelah diberikan range of motion pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Setelah kunjungan ke-8 pada kelompok intervensi (ROM+Hemodialisa) diperoleh nilai URR  p = 0,05 (Mean 76,00 ; SD 11,32) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan nilai URR setelah dilakukan range of motion. Dan Kt/V pada kedua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kontrol diperoleh nilai p > 0,05 artinya  tidak terdapat perbedaan sebelum dan setelah pemberian range of motion. Pada Uji pearson correlation didapatkan data Tidak ada pengaruh dukungan keluarga terhadap perubahan nilai adekuasi hemodialisa diperoleh nilai p > 0,05 Kata kunci: adekuasi hemodialisa, Dukungan keluarga,  Range of motion (ROM.)
EFEKTIVITAS SLOW STROKE BACK MASSAGE DALAM MENINGKATKAN RELAKSASI PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MAKASSAR Muhammad Ardi; Dyah Ekowatiningsih
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.084 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i1.32

Abstract

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan seperti kelemahan pada satu sisi tubuh menyebabkan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak psikologis termasuk ansietas. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi gejala yang dialami termasuk ansietas adalah slow stroke back massage (SSBM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Slow Stroke Back Massage dalam meningkatkan relaksasi pasien stroke. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan non randomized pre test and post-test control group. Jumlah sampel 21 pasien post stroke di Kota Makassar. Hasil analisis menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik pada pasien yang dilakukan SSBM 5 menit dengan 10 menit (p=0.49). Hal yang sama juga ditemukan pada tekanan darah diastolik (p=0.84), denyut nadi (p=0.29) dan skor STAI (0.98) dengan uji t tidak berpasangan. Berdasarkan hal tersebut perawat dapat melakukan SSBM selama 5 menit ataupun 10 menit untuk meningkatkan relaksasi pasien stroke.
POLA RESISTENSI BAKTERI Staphylococcus sp TERHADAP 5 JENIS ANTIBIOTIK PADA SAMPEL PUS Artati Artati; Hurustiaty Hurustiaty; Zulfian Armah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.407 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.227

Abstract

Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Salah satu respon tubuh terhadap infeksi adalah terbentuknya pus. Pus merupakan cairan kaya protein hasil proses inflamasi  yang terbentuk dari sel lekosit, cairan jaringan, dan debris selular. Pus yang berlangsung lama menandakan adanya bakteri yang terus-menerus berkembang di daerah cedera sehingga perlu dilakukan kultur dan uji resistensi untuk mengetahui jenis bakteri lalu diberikan terapi yang sesuai, guna menghindari penggunaan antibiotik yang tidak tepat yang dapat mengakibatkan resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola resistensi bakteri Staphylococcus sp terhadap 5 jenis antibiotik  pada sampel pus. Metode maksimal. Bagi peneliti selanjutnya yang berkeinginan melanjutkan penelitian ini, disarankan untuk meneliti dengan menggunakan  penelitian ini adalah observasi laboratorium dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode eksidental sampling. Pada sampel pus yang positif mengandung bakteri Staphylococcus sp  dilakukan uji sensitivitas.  Hasil yang diperoleh adalah pada Amoxiciilin, R = 85 %, I = 10 %, S = 5 %; Gentamicin R = 20 %, I = 10 %, S = 70 %; Eritromicin R =50 %, I = 35 %, S = 15 %; Kanamicin    R = 30 %, I = 30 %, S = 40 %; Klindamicin R = 10 %, I = 10 %, S = 80 %. Kepada para klinisi disarankan untuk menggunakan  metode kultur sebelum pemberian antibiotic kepada pasien, agar hasil pengobatan jenis bakteri dan antibiotik yang lain.
PENGARUH MOBILISASI SARAF TERHADAP PERUBAHAN NILAI NYERI PADA PENDERITA MYOGENIC LOW BACK PAIN Willy Yataro Poluan; Djohan Aras
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 2 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.427 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i2.264

Abstract

ABSTRAKLow back pain adalah suatu syndrome nyeri yang terjadi pada regio punggung bawah yang merupakan akibat dari berbagai sebab antara lain karena kesalahan posisi tubuh dan gerakan yang berulang. Mobilisasi saraf merupakan modalitas fisioterapi yang bertujuan memperbaiki mobilitas jaringan saraf (intraneural) dan pergerakan dipermukaan saraf (extraneural). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mobilisasi saraf terhadap perubahan nilai nyeri pada penderita myogenic low back pain, menggunakan alat ukur Visual Analogue Scale (VAS). Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental dengan desain penelitian time-series experimental design. Penelitian dilaksanakan di RSUD Bitung pada April sampai Mei 2017. Responden peneliti dipilih berdasarkan kriteria inklusi dengan jumlah sampel 20 orang. Hasil penelitian dari data analisis menggunakan Uji T berpasangan, dengan hasil yang didapat yaitu pretest-posttest 3 kali penanganan adalah p=0,000 (p<0,05) dan hasil yang didapat pretest-posttest 6 kali penanganan adalah p=0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa baik 3 kali penanganan dan 6 kali penanganan dapat memberi pengaruh pada nilai nyeri. Rerata dari pretest adalah 67,35 sedangkan rerata dari posttest 3 kali penanganan adalah 58,15 dan rerata dari posttest 6 kali penanganan adalah 45,75. Selisih rerata pretest dengan posttest 3 kali pengananan adalah 9,2 dan selisih rerata posttest 3 kali penanganan dan 6 kali penanganan adalah 12,4.  Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi pemberian mobilisasi saraf, maka penurunan nyeri akan semakin signifikan bagi penderita low back pain.
STANDAR FISIK IDEAL DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN KESEHATAN (Kasus: Obesitas Pada Etnis Bugis) Mas'ud, Hikmawati
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.565 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i1.33

Abstract

Ideal Physical Standard be dream each people, but that is be problematic both the culture and the health perspective. The conception need a study by comprehensive in order to overcome a dichotomy given availabel. This research aim to confirm any view of the culture and health perspective about Ideal Physical Standard. A qualitative descriptive by Grand Theory used an approach of this research. Any data collected by observation, interviews and documentation. A qualitative used to analyze data. The result of this research indicated that An Ideal Physical Standard view of the culture perspective are body compact and full content, better face and confirmity to look in it, face like baby face, give a happy in feeling to touch her/him, and bigger and good in growth. For the health perspective, Ideal Physical Standard oriented to Body Mass Indeks (BMI) < 27.0, male abdominal circumference <90 cm and women <80 cm. There are different at using a parameter both them. The health using a quantitative to determining a Ideal Physical Standard, but the Culture using a qualitative, so be gap them.Therefore, they need synergy and integrated them in order to general standard which expected can be received them.
PENGARUH LATIHAN PNF TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PASIEN POST STROKE DI RSUD SALEWANGANG MAROS hendrik hendrik; Yonathan Ramba; Sri Saadiyah L
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.052 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i1.131

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering setelah penyakit jantung coroner dan kanker. prevalensi penduduk Amerika yang terserang stroke adalah 2,6% atau sekitar 5.839.000 orang. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Cara untuk meminimalkan kecacatan setelah serangan stroke adalah dengan intervensi fisioterapi yang berupa pemberian latihan-latihan diantaranya pemberian Proprioceptive Neuromuscular Fasilitation (PNF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan PNF terhadap kemampuan daya tahan otot tungkai pasien post stroke. Penelitian ini adalah pra eksperimen dengan disain pretest-posttest one group design. Populasi adalah pasien post strok yang datang berobat di bagian fisioterapi RSUD Salewangan Maros yang berusia 45 – 65 tahun. Sampel penelitian adalah pasien post sroke yang memenuhi syarat mampu berdiri dan berjalan tanpa alat bantu, bukan merupakan kontraindikasi untuk diberikan latihan PNF dan bersedia menjadi responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kemampuan daya tahan otot tungkai pasien post stroke sebelum dan setelah diberikan latihan PNF sebanyak 2 kali seminggu selama 4 minggu dengan nilai p=0,000<0,05 dengan nilai rata-rata sebelum intervensi sebesar 78,10 + 14,47 detik dan setelah pemberian PNF diperoleh rata-rata half squat sebesar 141,60 + 21,28 detik dengan selisih rata-rata sebesar 63,50 + 22,09 detik. Kesimpulan pemberian PNF sebanyak 2 kali seminggu selama 4 minggu dapat mempengaruhi daya tahan otot tungkai pasien post stroke. Kata Kunci: PNF, Daya Tahan Otot, Stroke
PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI PONDOK PESANTREN NAHDLATUL ULUM SOREANG MAROS Musyayyib, Rahmatullah; Hartono, Rudy; Pakhri, Asmaruddin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 2 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.591 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i2.249

Abstract

Teenagers need higher nutrients than adults in adolescents, there is an increase in physical growth and significant body development. Changes in lifestyle and eating habits of adolescents affect their intake and nutritional needs.This study aims to determine the relationship of knowledge and diet with the nutritional status of adolescents at the Nahdlatul Ulum Islamic Boarding School Soreang Maros.This research is an analytical study with cross sectional survey design. The subject in this study were adolescents at the Nahdlatul Ulum Islamic Boarding School in Soreang Maros, Maros Regency, amount to 134 people. The nutritional knowledge of the subject was obtained through interviews using a questionnaire. The subject diet was obtained through interviews using Food Frequency Quesionarrie (FFQ). Nutritional status (BMI / U) of the sample is obtained from the results of measurements of body weight and height. To find out the relationship between variables of knowledge and diet with nutritional status, chi square test was conducted using SPSS program. Data is presented in the form of frequency distribution and narrative tables.The results of the study show that subject knowledge is 73.1% good and 26.7% less. The subject diet was 53.10% less and 47.0% good. The nutritional status of the subject was 94.8 good and 5.2% more. The results of statistical tests between variables showed no relationship between knowledge and diet and there was no relationship between knowledge and nutritional status and there was a relationship between diet and nutritional status. Keywords     : Nutrition Knowledge, Diet,Nutritional Status
Parent knowledge and health behavior of children who have an accute respiratory Infection dorce sisfiani sarimin; Semuel Tambuwun; Suci Laila Tonote
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 2 (2018): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.983 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v13i2.670

Abstract

ABSTRACTAcute Respiratory Infection (ARI) is one of the diseases that often affects children. The data found in the Manando Minanga Malalayang Public Health Center in the last year from January to December 2017 were 364 cases. One of the factors that causes ARI in children is mother's knowledge. The purpose of this study was to analyze the relationship of parental knowledge with health behaviors in children with ARI. This type of research is observational analytic conducted on 36 respondents. The measuring instrument used is a questionnaire. Hypothesis testing used Chi-Square (x²) with a significance level (α) <0.05, and a significant level> 95%. The results of the study found that from 17 respondents who had less knowledge of ARI with less behavior there were 11 respondents (30.5%) and 6 respondents (2.16%) knowledge of parents with sufficient behavior. Of the 19 respondents who had good knowledge but lack of health behavior there was 1 respondent (0.36%), good parental knowledge but enough behavior there were 7 respondents (2.52) and good parental knowledge and good behavior there were 11 respondents (30, 5). Chi-square statistical analysis obtained the value of p = value of 0,000, meaning that p = value <0.05 so that there is a relationship between parents' knowledge and health behavior in children with ARI. Suggestions for parents are expected to be willing to increase knowledge about ARI so that awareness of the importance of health for children so as not to get ARI.Keywords: ARI, Knowledge, Health BehaviorABSTRAKInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Data yang ditemukan di Puskesmas Minanga Malalayang Kota Manando satu tahun terakhir ini dari bulan Januari sampai dengan Desember 2017 sebanyak 364 kasus. Salah satu faktor penyebab terjadinya ISPA pada anak-anak adalah pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan orang tua dengan perilaku kesehatan pada anak yang mengalami penyakit ISPA. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional yang dilakukan terhadap 36 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Uji hipotesa yang digunakan Chi-Square (x²) dengan derajat kemaknaan (α)<0,05, dan tingkat signifikan > 95%. Hasil penelitian ditemukan dari 17 responden yang mempunyai pengetahuan kurang penyakit ISPA dengan perilaku kurang terdapat 11 responden (30,5%) dan 6 responden (2,16%) pengetahuan orang tua dengan perilaku cukup. Dari 19 responden yang mempunyai pengetahuan baik tetapi perilaku kesehatan kurang terdapat 1 responden (0,36%), pengetahuan orang tua baik tetapi perilaku cukup terdapat 7 responden (2,52) dan pengetahuan orang tua baik kemudian perilaku baik terdapat 11 responden (30,5). Analisi statistic chi-square didapatkan nilai p=value sebesar 0,000, artinya p=value < 0,05 sehingga terdapat hubungan pengetahuan orang tua dengan perilaku kesehatan pada anak yang mengalami penyakit ISPA. Saran bagi orang tua diharapkan bersedia meningkatkan pengetahuan tentang ISPA sehingga kesadaran dalam hal pentingnya kesehatan bagi anak agar tidak sampai terkena penyakit ISPA.Kata kunci : ISPA, Pengetahuan, Perilaku Kesehatan
UJI AKTIVITAS SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP LUKA SAYAT PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus L.) Agust Dwi Djajanti; Dzul Asfi
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 2 (2018): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.168 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v13i2.671

Abstract

ABSTRACT Research has been carried out on the activity test of preparations for the ethanol extract of celery herbs (Apium graveolens L.) on vegetable wounds on rabbits (Oryctolagus cuniculus L). The aim of this study was to determine the activity of cream preparations for celery herb extract using concentrations of 2% b / v, 4% b / v and negative controls. The activity test was carried out on 2 rabbit test animals by carrying out the same 3 incisions on each rabbit's back with a length of 2 cm, 0.3 cm depth and 1 incision wound for negative control. The observation was carried out to see the pharmacological effects of the cream preparation, namely anti-inflammatory effect, proliferation, and its remodeling as an anti-inflammatory effect is swollen or red, while the proliferation effect is the formation of stopped granulation tissue after the entire surface is covered in the epithelium and the process of wound maturation, and while the remodeling effect is the phase that ends when the inflammation sign is gone. Keywords: Activity, Ethanol Extract, Herbs Celery (Apium graveolens L.), Cut wounds, Rabbits (Oryctolagus cuniculus L.) ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang Uji Aktivitas Sediaan Krim Ekstrak Etanol Herba Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Luka Sayat Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sediaan krim ekstrak herba seledri dengan menggunakan konsentrasi 2% b/v, 4% b/v dan kontrol negatif. Uji aktivitas dilakukan pada 2 hewan uji kelinci dengan melakukan 3 luka sayat yang sama disetiap punggung kelinci dengan panjang 2 cm, kedalaman 0,3 cm dan 1 luka sayatan untuk kontrol negatif pengamatan dilakukan untuk melihat efek farmakologi dari sediaan krim tersebut yaitu efek anti inflamasi, proliferasi, dan remodelingnya yang dimaksud efek anti inflamasi adalah bengkak atau merah, sedangkan efek proliferasi adalah pembentukan jaringan granulasi berhenti setelah seluruh permukaan tertutup epitel dan proses pendewasaan luka, dan sedangkan efek remodelingnya adalah fase yang berakhir bila tanda radang sudah hilang. Kata kunci : Aktivitas, Ekstrak etanol, Herba Seledri (Apium graveolens L.), Luka sayat, Kelinci (Oryctolagus cuniculus L.)
Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Pasien Stroke dan Keluarga: Peran, Dukungan, dan Persiapan Perawatan Pasien Stroke di Rumah Cecep Eli Kosasih; tetti solehati; Chandra Isabela Purba
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 2 (2018): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.908 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v13i2.662

Abstract

AbstractStroke patients face a number of problems that include physical, social, emotional, psychological, and spiritual which can cause a decrease in their well-being. Strengthening the role of the family, family support, and preparation for care by the family at home is needed. One effort is to increase the knowledge of stroke patients and families through health education. This study aimed to determine the effect of health education on the knowledge of stroke patients and families on the role, support, and preparation of care at home. The research method used a quasi-experimental design with a one group pre-post test design. The study was conducted at Al Islam Bandung Hospital in 2018. Respondents consisted of 16 stroke patients and 16 stroke family families. The instrument uses a questionnaire. Data analysis using univariate and bivariate analysis. The results showed that before and after the intervention there were significant mean differences in the level of knowledge of patients from 7.94 to 10.38 (p = 0.002), but in the variable readiness of stroke patients there was no significant difference in average seen from the mean value of 14.25 became 15.88 (p = 0.411). In the patient's family, it was shown that before and after the intervention there was a significant of mean difference in the level of knowledge from 5.19 to 6.81 (p = 0.012). Conclusion: health education has been shown to be influential in increasing the level of knowledge of patients and their families regarding stroke, readiness, the role of family carers for stroke patients, psychological support, and preparation for the care of stroke patients at home. However,health education does not affect the level of readiness of stroke patients for transition. Suggestion: readiness to accept the transition in stroke patients is not enough only by health education alone but family participation is needed in providing support to these patients therefore it is recommended that nurses always support the family to support stroke patients. AbstrakPasien stroke menghadapi sejumlah masalah yang mencakup fisik, sosial, emosional, psikologis, dan spiritual yang dapat menyebabkan penurunan kesejateraannya. Diperlukan penguatan peran keluarga, dukungan keluarga, serta persiapan perawatan oleh keluarga di rumah. Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan pengetahuan pasien stroke dan keluarga melalui edukasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan pasien stroke dan keluarga akan peran, dukungan, dan persiapan perawatan. Metode penelitian menggunakan desain quasi eksperiment dengan rancangan one group pre-post test design. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Al Islam Bandung pada tahun 2018. Responden terdiri dari 16 pasien stroke dan 16 keluarga pasien stroke. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum dan setelah intervensi terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan tingkat pengetahuan pasien dari 7,94 menjadi 10,38 (p = 0,002), tetapi pada variabel kesiapan  pasien stroke tidak  terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan terlihat dari rata-rata nilai 14,25 menjadi 15,88 (p = 0,411). Pada keluarga pasien menunjukan bahwa sebelum dan setelah intervensi terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan yang signifikan dari 5,19 menjadi 6,81 (p = 0,012). Simpulan: edukasi kesehatan terbukti berpengaruh dalam meningkatkan tingkat pengetahuan pasien dan keluarganya mengenai stroke, kesiapan, peran keluarga pengasuh pasien stroke, dukungan psikologis, dan persiapan perawatan pasien stroke di rumah. Edukasi Kesehatan tidak berpengaruh terhadap tingkat kesiapan pasien stroke untuk transisi. Saran : kesiapan untuk menerima transisi pada pasien stroke tidak cukup dengan edukasi kesehatan saja tapi diperlukan peran serta keluarga dalam memberikan dukungan kepada pasien tersebut oleh karena itu disarankan agar perawat selalu mensupport keluarga agar melakukan dukunganpada pasien stroke.

Page 2 of 24 | Total Record : 237