cover
Contact Name
Rudy Hartono
Contact Email
dinomks70@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rudyhartono@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar
ISSN : 19078153     EISSN : 25490567     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar adalah jurnal ilmiah yang dipublikasi oleh Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Makassar. Jurnal Media Kesehatan merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan telah teregister dengan e-ISSN: 2549-0567. Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar fokus pada hasil-hasil penelitian asli dan terbaru dalam lingkup ilmu kesehatan mencakup ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, ilmu farmasi, analis kesehatan atau laboratorium medis, ilmu gizi, fisioterapi, kesehatan gigi, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 237 Documents
IDENTIFIKASI RESIDU PESTISIDA CHLORPYRIFOS DALAM SAYURAN SAWI HIJAU (BRASSICA RAPA VAR.PARACHINENSIS L.) DI PASAR TERONG KOTA MAKASSAR Zaenab Zaenab
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.673 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.234

Abstract

Residu pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi setiap hari seperti sayuran. Salah satu tanaman yang sering disemprotkan pestisida adalah tanaman sayuran khususnya tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.). Hal ini terjadi karena bentuk dan struktur tanaman sawi yang memungkinkan ulat untuk bersarang di sela-sela daunnya. Residu pestisida bersifat akumulatif di dalam tubuh manusia, sehingga akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsi sayuran yang mengandung residu pestisida secara terus menerus. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasi residu pestisida Chlorpyrifos dalam sayuran sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) di Pasar Terong Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional yakni menggunakan daftar pemeriksaan atau pengukuran terhadap residu pestisida Chlorpyrifos dalam sayuran sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.). Hasil pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode kromatografi gas menunjukkan bahwa kadar residu pestisida pada sawi hijau I sebelum proses pencucian yaitu sebesar 0,045 mg/kg dan sesudah proses pencucian yaitu sebesar 0,013 mg/kg sehingga kadar residu pestisida mengalami penurunan sebesar 71 %  dan kadar residu pestisida pada sawi hijau II sebelum proses pencucian yaitu sebesar 0,276 mg/kg dan sesudah proses pencucian yaitu 0 mg/kg sehingga kadar residu pestisida mengalami penurunan sebesar 100 %. Berdasarkan standar persyaratan SNI 7313 Tahun 2008 tentang batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian untuk sayuran sawi hijau yaitu 1 mg/kg, maka kadar residu pestisida yang terdapat pada sampel sawi hijau sebelum dan sesudah proses pencucian masih di bawah BMR (Batas Maksimum Residu) sehingga memenuhi syarat kesehatan. Penurunan kadar residu pestisida chlorpyrifos pada sayuran terjadi karena proses pencucian dengan air mengalir menyebabkan residu insektisida chlorpyrifos yang terdapat pada permukaan sayuran akan larut dalam air. Residu yang tertinggal pada permukaan tanaman pada saat disemprot dapat hilang karena pencucian atau pembilasan.
ANALISIS PENANGANAN SAMPAH OLEH IBU RUMAH TANGGA DI PULAU SAPULI KABUPATEN PANGKEP Erlani erlani
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.484 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i1.224

Abstract

Banyaknya sampah merupakan tujuan penelitian mengetahui kepemilikan wadah sampah , mengetahui pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan sampah, dan  mengetahui faktor-faktor  yang mempengaruhi ibu rumah tangga dalam penanganan sampah di Pulau Sapuli. Desain atau jenis  yang digunakan dalam penelitian ini adalah   deskriptif  dengan analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi   ibu rumah tangga dalam penanganan sampah di pulau Sapuli Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian diperoleh wadah atau sarana untuk penanganan sampah yang dimiliki ibu rumah tangga berjumlah 43  (31%). Penanganan sampah yang meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan  pemrosesan akhir sampah,  diperoleh data  sebanyak  90 ( 65,69%)  responden  tidak menangani sampahnya. Faktor-faktor  yang mempengaruhi penanganan sampah oleh ibu rumah tangga meliputi; penyuluhan, sarana prasarana, peran serta masyarakat, perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan). Uji regresi logistik dengan  korelasi bersama dengan variabel lainnya terhadap penanganan sampah (korelasi majemuk) dengan teknik Chi-Square didapat nilai Chi-Square 70,600 dengan nilai Sig 0.000 < 0.05 berarti secara bersama-sama penyuluhan, peran serta masyarakat, sarana prasarana, pengetahuan, sikap, dan tindakan berhubungan dengan penanganan sampah. Adapun koefisien determinan regresi logistik yakni 0,556 sehingga dapat dikatakan kontribusi variabel penyuluhan, peran serta masyarakat, sarana prasarana, pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap penanganan sampah adalah sebesar 56%.
Kelebihan Berat Badan Dipicu oleh Aktifitas Media Sosial pada Remaja Sirajuddin Sirajuddin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 2 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.219 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i2.2

Abstract

Latar belakang : Kelebihan berat badan yang tidak proporsional terhadap tinggi badan adalah paramater obesitas yang paling nyata dan rendahnya aktivitas fisik yang rendah adalah salah satu pemicunya. Obesitas diketahui pada siswa SMP di Kota Makassar sebesar 10,6% overweight dan 7,9% obesitas. Aktifitas media sosial adalah parameter rendahnya aktivuitas fisik. Tujuan riset ini adalah untuk menganalisis korelasi kelebihan berat badan dengan aktifitas media sosial pada siswa SMP di Kota Makassar.Metode :Metode penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan cross sectional studi. Sampel diambil dari 4 Sekolah Menengah Pertama dari  yaitu SMPN 6, 17, 12 dan 32 Kota Makassar. Besar sampel sebanyak 404 siswa yang diambil secara quota sampling setiap sekolah sebesar 100 siswa dan secara proporsional pada kelas II dan III. Berat Badan diukur dengan Seca ketelitian 0,1 kg sedangka tinggi badan diukur dengan stadiometer ketelitian 0,1 cm. Kelebihan berat  badan adalah diukur dari Indeks Massa Tubuh (kg/m2). Aktifitas fisik diukur dari kegiatan olah raga rutin (minimal 25 menit setip kegiatan dan dilakukan minimal 5 hari dalam seminggu), aktifitas media sosial (menit dan hari), dan games on line (menit dan hari). Pengolahan dan analisis data menggunakan program SPPS for windows. Uji statistika dengan Korelasi Spearmen pada kemaknaan 95%.Hasil :Hasil penelitian diketahui bahwa kelebihan berat badan pada siswa SMP di Kota Makassar adalah 18,6% dan SMP Negeri 6 adalah yang tertinggi (7,2%). Aktifutas media sosial dilakukan oleh 91,3% siswa SMP Kota Makassar dan tertinggi di SMP N 17 dan SMP 6 masing masing 24,8% dan 24%. Kelebihan berat badan berkorelasi positif dengan aktifitas media sosial (p=0,016). Indeks Massa Tubuh berkorelasi positif dengan aktif media sosial (p= 0,036) dan 0,016). Aktifitas media sosial juga berkorelasi positif dengan aktifitas bermain game on line (p=0.000).Simpulan: Kesimpulan bahwa semakin lama (menit)  siswa aktif di media sosial dan game on line, maka kenaikan berat badannya lebih nyata. Rekomendasi dari penelitian ini adalah mengatasi kelebihan berat badan dengan cara mengaktifkan siswa dalam even olah raga dan kegiatan lain di sekolah dan diluar sekolah. Membatasi pemakaian kendaraan dalam jarak tertentu dari sekolah adalah layak dicoba.
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI RT 03 / RW 09 KELURAHAN BAROMBONG KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR Yourisna Pasambo
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2018): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.162 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v13i1.66

Abstract

Status gizi yang baik sangat diperlukan oleh manusia dalam semua rentang usia khusunya balita. Telah diketahui bahwa tumbuh kembang balita bergantung dari status gizi yang dimiliki oleh balita itu sendiri. Jumlah balita di RT 03 / RW 09 Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar terus meningkat dari tahun ke tahun. Seiring dengan meningkatnya jumlah balita, orang tua juga harus dapat menjamin peningkatan status gizi balita tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui status gizi balita yang ada di RT 03 / RW 09 Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional. Variable yang diteliti adalah status gizi balita dengan mengukur tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) balita. Alat bantu untuk mengambil data adalah meteran dan timbangan. Populasi penelitian adalah balita usia 1-5 tahun di RT 03 / RW 09 Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar yaitu berjumlah 22 balita. Pemilihan sampel menggunakan total sampling, sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 22 balita. Status gizi balita dinilai dengan menggunakan indeks BB/TB, dimana Status Gizi Baik jika indeks BB/TB > 90%, Status Gizi Kurang jika indeks BB/TB 81% - 90%, dan Status Gizi Buruk jika indeks BB/TB < 80 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang memiliki status gizi baik sebanyak 10 orang (45,5%), yang memiliki status gizi kurang sebanyak 11 orang (50,0%), sementara balita dengan status gizi buruk sebanyak 1 orang (4,5%). Hasil   ini menunjukkan bahwa balita dengan status gizi kurang lebih banyak daripada balita dengan status gizi baik. Salah satu hal yang menjadi penyebabnya adalah kurangnya intake nutrisi yang seimbang pada balita tersebut. Kondisi ini dapat didukung dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi seimbang.Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar balita yang ada di RT 03 / RW 09 Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar memiliki status gizi kurang. Disarankan kepada petugas kesehatan setempat agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu-ibu balita tentang pentingnya status gizi yang baik bagi pertumbuhan fisik dan mental balita.
Pengaruh Intervensi Gizi Olah Raga Terhadap Kadar Kholesterol, Asupan Karbohidrat, Protein, Lemak Dan Volume Oksigen (VO2)Maksimum Usia Dewasa Sirajuddin Sirajuddin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.888 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.225

Abstract

Gizi olah raga adalah sebuah intervensi gizi kepada subjek yang diteliti selama 2 bulan intervensi berupa pendidikan gizi yang terintegrasi dengan materi kebugaran, aktivitas fisik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek intervensi gizi olah raga terhadap pengetahuan gizi, kadar kolesterol, VO2 max, Asupan Karbohidrat, Protein dan LemakMetode penelitian ini adalah experiment semu dengan kelompok control. Besar sampel adalah 7 orang  kelompok intervensi dan 13 kelompok control. Penelitian dilakukan di Lapangan Olahraga Jurusan Gizi dan Gedung Olah Raga Sudiang Raya.Intervensi pendidikan gizi dilakukan di Jurusan Gizi selama 6 bulan. Data kolesterol diambil dari darah kapiler menggunakan Human KIT, Data VO2 max diambil dengan test cooper, data antropometri dengan timbangan seca dan stadiometer ketelitian masing masing (0,1 kg) dan (0,1 cm). Data Asupan gizi makro dengan Food Recall dengan Multiple Pass Method, dan Nutrisurvey.Pengolahan data dengan Aplikasi SPSS for windows.Hasil penelitian adalah pendidikan ayah adalah umumnya tamat SMA pada kelompok intervensi (57,1%) dan Perguruan Tinggi (92,3%) pada kelompok kontrol. Pendidikan ibu juga 57,1%  tamat SMA pada kelompok intervensi dan 84% tamat perguruan tinggi pada kelompok kontrol. Status gizi obesitas 85% pada kelompok intervensi dan 69% kurus pada kelompok kontrol. Intervensi gizi olah raga berpengaruh pada perubahan skor pengetahun gizi pada kelompok intervensi dan kontrol masing masing p=0,000 dan p=0,000. Tetapi tidak berbeda pada kedua kelompok diawal maupu diakhir intervensi (p>0,050). Asupan gizi makro (Karbohidrat, Lemak dan Protein) tidak berubah pada kedua kelompok (p>0,050). Kadar Kholesterol Total juga tidak berubah (p>0,050) dengan intervensi gizi  olahraga 8 minggu intensitas 3 hari seminggu durasi 1 jam. Volume Oksigen Maksimum (VO2 Maks) berubah secara signifikan pada kelompok intervensi  (p=0,002).  Kesimpulan intervensi gizi olahraga 8 minggu, intensitas minimal 3 kali dengan durasi minimal 60 menit mampu meningkatkan volume oksigen maksimun. Saran agar intervensi gizi olahraga diteliti lebih lama.
TINGKAT KEPUASAN DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI Wahyuni Sulistiawati; Rudy Hartono; Thresia Dewi Kartini B
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 2 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.405 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i2.251

Abstract

Health Polytechnic Islamic boarding school is one of the institutions that serve the food needs of students, so they must have a good food management system. Food is said to be nutritious if it contains enough nutrients to meet the body's needs. This study aims to determine the relationship between the level of satisfaction and intake of macro nutrients with the nutritional status of young women in the Nahdlatul Ulum Islamic boarding school Maros. This research is an analytical research. The samples were 95 junior high school girls of class VII and VIII who were selected by purposive sampling. The level of satisfaction was obtained using a manually processed questionnaire using scoring. Intake of macro nutrients is obtained through non-consecutive 2x24 hours recall and then processed using nutrient 2008 and compared with AKG. Nutritional status is obtained through anthropometric measurements. The relationship between the variable level of satisfaction and intake of macro nutrients with nutritional status was done by Chi Square test. Data is presented using frequency tables and narratives. The results showed that the sample who liked rice dishes were 67 people (70.5%), animal side dishes 70 people (73.7%), vegetable side dishes 67 people (70.5%), vegetables 70 people (73.7%), and the level of satisfaction in food was 85 people (89.5%). Samples that had good protein intake of 95 people (100%), good fat intake of 49 people (51.6%) and less carbohydrate intake of 79 people (83.2%). Nutritional status of 49 people (51.6%) is normal based on BMI / U. The results of statistical tests concluded that there was no significant relationship between the level of satisfaction and intake of macro nutrients with the nutritional status of young women in the Nahdlatul Ulum Islamic Boarding School Maros. Keywords: Intake of Macro Nutrition, Nutritional Status, Adolescent, Satisfaction Level. 
ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS AIR MINUM DAN KEJADIAN DIARE DI WAWONDULA SEBAGAI WILAYAH PEMBERDAYAAN PT. VALE SOROWAKO Andi Zulkifli; Kristiawan Basuki Rahmat; Andi Ruhban
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.628 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i1.128

Abstract

Diarrhea is still a major health problem, especially in developing countries, including Indonesia. The purpose of this study was to analyze the relationship between drinking water quality and diarrhea occurrence in the empowerment area of PT.Vale Indonesia. This study used cross sectional design which is one of the analytic epidemiological research designs, and included in observational research type with diarrhea respondents from January to July 2016. The results showed the relationship between the distance of pollutant sources with bacteriological quality, the construction of clean water facilities with bacteriological quality and the quality of drinking water with the occurrence of diarrhea. Significantly related variables were bacteriological quality (0.02), treatment action (0,000) and hygiene behavior (0.000). The most influential variable on the occurrence of diarrhea is the processing action. Based on the result of research, it is concluded that, the distance of dug well with pollutant source, dug well construction and processing action affect drinking water quality and diarrhea occurrence. Keywords: Diarrhea, Bacteriological Quality, Hygiene Behavior
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN ASUPAN ENERGI PADA ANAK STUNTING Rudy Hartono; Husnal Ula; Sunarto Sunarto; Agustian Ipa
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.431 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i1.31

Abstract

Background The nutritional problem is essentially a public health problem that is influenced by many factors, therefore the prevention of nutritional problems can not be done by health approach but also involves other sectors such as education, religion and social. In school-age children need more energy and other nutrients such as energy, protein, calcium, fluorine and iron as the activity increases. Optimal child growth depends on the provision of nutrition with good quality and quantity as well as true. Method This research is descriptive approach with survey method that describes mother's knowledge and energy intake in child stunting Population in this research is all elementary school student of Inpres Sengka Regency of South Bontonompo Regency of Gowa. The sample of this research is class III student of class III and IV with Stunting of nutritional status A total of 26 people with measured amount of counted 62 people consisting of class III number of 11 people and IV as many as 15 people, the reason to choose class III and IV is because students Able To remember when they want direcall. Primary data consists of: a. Mother's knowledge variable is obtained from direct interview with respondent by using questionnaire instrument which contains question about causes of stunting and food energy source and so on. b. The variable of energy nutrient intake from child feeding habits (sample) was obtained from 2x 24 hour food recall interview method using 2x 24 hour food recall form. Assessment of nutritional intake by this method is done two days with a one-day measurement interval. Good nutrition intake if ≥ 77.0% of and less if <77.0% AKG. c. The stunting variable was obtained by using anthropometric measurements using the TB/U indicator, the sample is said to be stunting if z-score <-3.0 SD or z-score ≥ -3.0 SD s / d <-2.0 SD and not stunting if z -score ≥ -2 SD. Data types are numerical (quantitative) and data processing using statistical analysis. Data processing using computer by providing certain code which then processed with software (software) SPSS 13.0.  Secondary data includes geographic and demographic data obtained from research sites and related institutions. The age data was obtained by looking at the identity of the children taken from primary school staff teachers in Sengka Sub-district, Bontonompo District, South Gowa. Result  The results showed that the mother's knowledge about good nutrition as many as 5 people (19.2%) and less as many as 21 people (80.8%). For a good energy intake as much as 11 people (42.3%) and less as many as 15 people (57.7%). As for the knowledge of mother about nutrition with energy intake that is having good knowledge of nutrition and energy intake of 1 person (3,8%), good nutrition knowledge and energy intake less than 4 people (15,3%) while having knowledge Less and good energy intake as much 10 people (38,4%), knowledge of less nutrition and energy intake less than 11 people (53,8%) and value (p> α = 0,05) explained that there is no significant relationship between Mother's knowledge about nutrition and energy intake in elementary school stunting children. Conclusion: 1. Maternal knowledge about nutrition category less as many as 21 people (80,7%) and good as many as 5 people (19,23%). 2. Less energy intake in children Stunting as many as 15 people (57.7%), good as many as 11 people (42.3%). 3. There is no relationship between knowledge and energy intake
TEKNOLOGI TERAPAN PEMANFAATAN LIMBAH CAIR PENCUCIAN KENDARAAN DENGAN METODE KOAGULASI DAN BIOFILTER MULTIMEDIA Ain Khaer
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.276 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.228

Abstract

Waste water generated by the efforts of the washing of vehicles is directly discharged into water bodies or waterways will cause pollution in water bodies due to the characteristics of the washing process that generates the content of the detergent or ionic surfactants and COD concentration is high contained in the waste water washing the car and potentially causing a decrease in the quality of water bodies and cause unpleasant odors, it is caused by the nature of the detergent and oil are difficult to decompose, causing a decrease in self purification of the water body. Under these conditions, the necessary technology can be used to deal with waste car wash. This study aims to determine the ability of coagulation methods and biofilter in lowering levels of contaminants COD (chemichal Oxygen Demand) and the levels of detergentthe vehicle washing waste. This study is Praeksprimen with Pretest-Posttest Design draft that begins with a literature review, a preliminary study and research core that is making the tool coagulation and multimedia biofilter. Data on laboratory results were analyzed descriptively explained in the form of tables, graphs and narrative that describes the overall process that occurred during the study. Based on the research that the method of coagulation and multimedia biofilter reducing levels of COD (chemichal Oxygen Demand) washing the vehicle with the efficiency decreased by 55.99 mg / l (64.84%) and the content of detergent (MBAs) in wastewater effluents washing vehicles with efficiency penu (Runan of 86,05mg / l (40.05%) the processing is compliant with the standards in accordance Government Regulation No.82 of 2001 on processing of water Quality and water Pollution Control who will be discharged into water bodies class III, shall not exceed 200 mg / l.
PENGARUH LATIHAN PERIODE PERSIAPAN UMUM PON TERHADAP PERUBAHAN DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET KONTINGEN BAYANGAN PON XIX 2016 KONI SULAWESI SELATAN Muh Thahir
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.703 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.231

Abstract

Pengaruh latihan periode persiapan umum PON terhadap perubahan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh latihan periode persiapan umum PON terhadap perubahan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan studi prospektif. Popolasi dalam penelitian ini adalah atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan kelompok cabang olahraga permainan yang berjumlah 129 atlet. Sampel yang diambil sebanyak 100 atlet dengan kriteria inklusi  : berumur antara 17-26 tahun, rutin mengikuti latihan, tidak sedang cedera, mengikuti pre test dan post test. Penelitian ini menggunakan pengukuran daya tahan kardiorespirasi sebelum dan setelah mengikuti latihan periode persiapan umum PON XIX 2016 yang dilakukan selama 8 minggu. Data dianalisis melalui uji wilcoxon. Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah three minutes step test untuk mengukur  daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 sebelum dan sesudah mengikuti latihan periode persiapan PON. Berdasarkan uji Wilcoxon α = 0,000 (ρ < 0,05) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara latihan periode persiapan umum PON  terhadap perubahan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 ditandai dengan penurunan denyut nadi dengan menggunakan three minutes step test. Dapat disimpulkan Bahwa latihan periode persiapan umum PON berpengaruh terhadap perubahan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan.

Page 1 of 24 | Total Record : 237