cover
Contact Name
Rudy Hartono
Contact Email
dinomks70@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rudyhartono@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar
ISSN : 19078153     EISSN : 25490567     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar adalah jurnal ilmiah yang dipublikasi oleh Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Makassar. Jurnal Media Kesehatan merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan telah teregister dengan e-ISSN: 2549-0567. Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar fokus pada hasil-hasil penelitian asli dan terbaru dalam lingkup ilmu kesehatan mencakup ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, ilmu farmasi, analis kesehatan atau laboratorium medis, ilmu gizi, fisioterapi, kesehatan gigi, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 237 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA DI DESA BASAAN 1 WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN RATATOTOK Yanni Karundeng; Lorrien G Runtu; Tirsa Mokoginta
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.579 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.665

Abstract

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menular pada pernapasan dan merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi isu kesehatan global disemuah Negara. Berdasarkan hasil (Riskesdas, 2013) Infeksi saluran pernapasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri, diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala : tenggorokan sakit/nyeri menelan, pilek batuk kering atau berdahak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan perilaku merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA di Desa Basaan 1 wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ratatotok Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross sectional yaitu menganalisis hubungan pengetahuan dan perilaku merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA di Desa Basaan 1 wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ratatatotok sebanyak 91 responden yang menjadi subjek sesuai dengan kriteria inklusi. Uji statistic dengan Chi Square dengan tingkat kemaknaan = 0,05 Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA diperoleh = 0,05 p value 0,009 sedangkan perilaku merokok anggota keluarga diperoleh hasil = 0,05 p value 0,05 artinya ada hubungan dengn kejadian ISPA  Kesimpulan hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungn antara pengetahuan dan perilaku merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA.
ANALISIS HASIL HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA mursalim ahmad; Syahida Djasang
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.794 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.832

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan serta gambaran hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit pada bayi yang diberi ASI eksklusif dengan yang diberi susu formula. ASI merupakan nutrisi bagi bayi yang diperlukan selama masa pertumbuhan dan perkembangan bayi serta meningkatkan daya tahan dan mengandung anti bakteri serta anti virus yang melindungi bayi terhadap infeksi. Imunitas tubuh dapat diketahui melalui ketahanan tubuh innate (non spesifik) yang diwakili oleh eosinofil, basofil, neutrofil dan monosit, sedangkan ketahanan tubuh adaptif (spesifik) diwakili immunoglobulin yaitu IgG, IgM, dan limfosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil hitung jenis leukosit pada bayi yang diberi ASI dan susu formula. Penelitian ini dilaksankan di Laboratorium Patologi Analis Kesehatan Poltekkes Makassar pada bulan Mei sampai dengan September 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian descriptive. Hasil penelitian menujukkan Tidak ada perbedaan bermakna pada kesan jenis lekosit pada bayi yang mengkonsumsi asi dan susu formula kecuali pada Monosit ada perbedaan secara bermakna.Adapun saran untuk penelitian selanjutnya agar parameter pemeriksaan laboratorium di perluas atau di perbanyak.
ACCIDENT INSURANCE FOR INFORMAL SECTOR WORKERS IN INDONESIA Sri Denti On Madya; Atik Nurwahyuni
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.251 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.750

Abstract

Workplace accidents are unwanted and unexpected events that can cause loss of life and property. The Social Security Law in Indonesia mandates that Work Accident Guarantees be mandatory for every workforce in Indonesia. To see how work accident insurance for informal sector workers in Indonesia. This research was carried out by library study method. The subjects of this study are data in the form of articles and several source books related to the theme of the research, namely concerning workplace accidents and social security of informal sector workers in Indonesia. The number of work accidents, especially in the informal sector in Indonesia, still tends to be high, especially in construction work. Policies in the field of occupational health and safety (K3) still focus on formal sector workers rather than informal worker. Keyword: work accident, social security, informal sector
PEMBERLAKUAN UNTUK MENGURANGI RISIKO PENULARAN PENYAKIT BERDASARKAN KOMITMEN PERAWAT DI RUMAH SAKIT Suarnianti Suarnianti; Erna Kadrianti; Indra Dewi
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.912 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.694

Abstract

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki risiko tertular penyakit yang berada di rumah sakit. Sehingga penting bagi perawat melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari risiko penularan. Demi menghindari risiko penularan tersebut maka perlu adanya tindakan yang dilakukan sebagai bentuk mengurangi risiko penularan yang sejalan dengan komitmen yang dimiliki oleh perawat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis enactment dalam pengurangan risiko penularan penyakit di rumah sakit berdasarkan komitmen yang dimiliki perawat. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan longitudinal untuk mempelajari variabel yang termuat dalam tujuan penelitian berdasarkan periode waktu tertentu. Teknik pengambilan sampel judgment sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara memilih anggota populasi yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan, sehingga diperoleh besar sampel adalah 119 responden. Analisis dilakukan dengan uji statistik regresi linear berganda menggunakan data numerik berskala interval/rasio. Berdasarkan hasil pengukuran dan intervensi yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap enactment dan memiliki pengaruh yang berkontribusi positif (ρ = <0,001; α = 0,05; b = 0,642). Komitmen perawat berpengaruh terhadap enactment perawat dalam pengurangan risiko penularan penyakit.
PENGGUNAAN MULTIPLEKS POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DALAM MENDETEKSI JAMUR DERMATOFIT Aan Yulianingsih Anwar; Rizalinda - Sjahril; Firdaus - Hamid
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.281 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.772

Abstract

Dermatofitosis adalah salah satu jamur yang terdiri dari tiga genus: Epidermophyton, Trichophyton dan Microsporum. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis jamur dermatofit dengan metode Multipleks PCR yang ditemukan pada penderita dermatofitosis di Kota Makassar. Penelitian observasi laboratorium dengan menguji 50 sampel yang diperoleh dari beberapa klinik dan sekolah dasar di Makassar. Hasil penelitian menunjukan bahwa Microsporum spp. terbanyak teridentifikasi (54%). Kami menyarankan teknik Multipleks PCR ini digunakan untuk konfirmasi jenis dermatofit sehingga pengobatan dapat lebih cepat dan tepat.
PENENTUAN NILAI SPF (SUN PROTECTION FACTOR) DARI EKSTRAK ETANOL PROPOLIS SECARA IN VITRO UNTUK PENGGUNAAN SEBAGAI TABIR SURYA PADA WANITA Santi Sinala; Alfrida Monica Salasa
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.944 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.707

Abstract

Matahari merupakan sumber radiasi terbesar yang ada. Selain sinar matahari mengandung spectrum yang dapat mengubah senyawa menjadi vitamin D, terdapat pula spectrum dari sinar matahari yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada kulit seperti kulit kusam, kulit bintik-bintik hitam, bahkan bisa terjadi kanker kulit. Hal-hal inilah yang menjadi salah satu factor yang menganggu kesehatan. Matahari memiliki spektrum Ultraviolet A (UV A) dan Ultraviolet B (UV B). Telah dilakukan penelitian dalam penentuan nilai SPF dari ekstrak etanol propolis. Penelitian ini merupakan penelitain eksperimental. Ekstrak propolis diperoleh dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan kemudian dilanjutkan dengan pelarut etanol 70%. Ekstrak kental didapat setelah hasil ekstraksi dirotapavor dan dimasukkan ke Frezze dyer. Ekstrak etanol dibuat dalam beberapa seri pengenceran 400 µg/ml, 800 µg/ml, 1200 µg/ml, 1400 µg/ml, 1600 µg/ml ,1800 µg/ml dan 2000 µg/ml, yang kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer visible pada panjang gelombang 290 nm – 340 nm dengan interval 5 nm. Hasil yang diperoleh adalah pada konsenrasi 400 µg/ml memiliki nilai SPF 2,8, konsentrasi 800 µg/ml dengan nilai SPF 6, konsentrasi 1200 µg/ml dengan nilai SPF 10, konsentrasi 1400 µg/ml dengan nilai SPF 12, konsentrasi  1600 µg/ml dengan nilai SPF 14, konsentrasi 1800 µg/ml dengan nilai SPF 16 dan 2000 µg/ml dengan nilai SPF 18. Nilai-nilai ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol memiliki tingkat proteksi minimal pada konsentrasi 400 µg/ml dan tingkat proteksi ultra pada konsentrasi 1800 µg/ml. 
PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DIABETES MELITUS TERKAIT LOCUS OF CONTROL PENDERITA DM Yusran Haskas; Indra Dewi; Fatimah Fatimah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1527.958 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.693

Abstract

Mengendalikan dan mengontrol penyakit Diabetes Melitus memerlukan keyakinan dan kepatuhan yang kuat agar penderita Diabetes Melitus dapat menciptakan perilaku tersebut. Terciptanya sebuah perilaku tersebut tidak lepas dari peran pusat kendali individu itu sendiri atau dalam hal ini disebut Locus of Control. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kaitan Locus of Control penderita Diabetes Melitus untuk melakukan pengendalian terhadap Perceived Behavioral Control yang dimiliki. Jenis penelitian explanatory research dengan menggunakan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling dengan besar sampel ditentukan menggunakan analitik multivariat numerik, sehingga besar sampel yang diperoleh sebanyak 143 responden. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji MANOVA, kemudian pengujian lanjutan dilakukan menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan model trimming. Hasil statistik menunjukkan bahwa sebagian besar responden lebih cenderung memiliki internal locus of control yakni 88,1%. Hasil menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan terhadap perceived behavioral control penderita DM (ρ = 0,051) (α = 0,06; b = 0,027; b2 = 0,001). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan terhadap perceived behavioral control penderita DM dalam perilaku pengendalian diabetes melitus.
STUDY HASIL PENETAPAN KADAR ASAM URAT TERHADAP INDIVIDU YANG MENGKONSUMSI JUS KENTANG Artati Artati; Nurlia Naim
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.259 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.919

Abstract

Study Hasil Penetapan Kadar Asam Urat Terhadap Individu Yang Mengkonsumsi Jus Kentang. (pembimbing: Hj.Nurlia Naim dan Leonardus). Penyakit asam urat ini banyak terjadi di masyarakat dan dapat di kategorikan sebagai salah satu penyakit yang paling umum terjadi, asam urat disebabkan dari makanan dan minuman yang mempunyai kadar protein yang tinggi. Dengan mengkonsumsi kentang yang mempunyai kandungan gizi protein yang rendah maka kentang dapat di jadikan sebagai makanan yang dapat menetralisirkan asam urat dan beberapa kandungan gizi yang dapat menurunkan kadar purin. Ahli Gizi Holistik, Luke Continho menjelaskan manfaat kesehatan dari jus kentang mentah seperti yang dilansir dari laman Thehealthsite jika menderita asam urat yang menyebabkan akumulasi kristal dijari kaki dan sendi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu laboratorik (Quasy experiment) yaitu mengetahui perbandingan study hasil penetapan kadar asam urat terhadap individu yang mengkonsumsi jus kentang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 juli 2018 di laboratorium kimia klinik analis kesehatan poltekkes makassar. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 14 sampel penderita asam urat yang mengkonsumsi jus kentang di dapatkan 85,7% terjadi penurunan. Mengingat bahwa penyakit asam urat bukanlah penyakit yang biasa maka peneliti menyarankan bagi penderita asam urat dapat mengkonsumsi jus kentang. Kata kunci :  Jus Kentang, Asam Ura
CONVENTIONAL EDUCATIONAL WITH INDOOR & OUTDOOR MODULES ON DISASTER PREPAREDNESS IN HIGH SCHOOL STUDENTS IN TOMOHON Rolly Harvie Stevan Rondonuwu; Monica Tandiayuk; Dorce Sisfiani Sarimin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.058 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.708

Abstract

Indonesia is one of the countries that experiences quite a lot of natural disasters such as floods, landslides, earthquakes, volcanic eruptions, tsunamis. Increased volcanic volcanic activity in Indonesia's volcanoes allows for potential eruptions in several regions. Disasters that occur in the community require good handling based on targeted disaster management, given that disasters come unexpectedly, for that many things must be prepared carefully including educational interventions on disaster management. This study aims to determine the differences using conventional indoor modules and modules indoor & outdoor on volcanic disaster preparedness in high school students in the city of Tomohon, North Sulawesi.The research design in this study was Quasi experiment one group pre-post-test. In this design high school students were given a pretest before being given education to find out the initial condition, and posttest after being given education, then it would be known whether there was a difference between the scores pretest and posttest . The population in this study were all Lokon high school students, and the sample was 10th grade students totaling 60 people, held in September 2016.The results showed that the experimental group student learning outcomes were better than the control group. The average posttest value of the experimental group students (73.27) was higher than the mean value of the control group posttest (66.17). thus there are differences in scores in the group given the indoor module intervention with the indoor-outdoor module intervention group with a value of p 0.001. (t independent test)Based on the results of the study concluded that there are differences in knowledge between students who are taught using the method indoor learning with students who use methods indoor & outdoor learning. Suggestion: expected teaching methods indoor + outdoor can be developed as a variety of learning methods Keywords: conventional Education, indoor & outdoor modules, Disaster
KONDISI TERKINI PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA Wibowo wibowo; Amir Su’udi; Muh Sahir
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.985 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.924

Abstract

Penyakit lepra, yang lebih dikenal dengan Morbus Hansen atau kusta adalah infeksi kulit kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Lepra termasuk penyakit tertua dalam sejarah, dikenal sejak tahun 1400 sebelum masehi. Infeksi ini menyerang saraf tepi dan kulit, kemudian saluran pernapasan atas, dan bisa juga menyerang organ lain kecuali otak. Jumlah penderita lepra di dunia pada tahun 2007 diperkirakan 2-3 juta orang lebih. Pada 2008, penderita penyakit lepra di Indonesia diperkirakan sebanyak 22.359 atau 0,73 kasus dari setiap 100.000 penduduk, dengan jumlah kasus baru sebanyak 16.668. Penyakit ini banyak ditemukan terutama di pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran situasi terkini penyakit kusta di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Hasil penelitian ditemukan adanya kasus kusta di wilayah kerja dinas kesehatan Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan diketahui bahwa penemuan kasus kusta tertinggi adalah Pausi Basiler sebesar 56,3% pada laki-laki dan sebesar 43,7% ditemukan pada perempuan. Sedangkan kasus tertinggi pada kusta Multi Basiler adalah sebesar 69,1% pada laki-laki dan sebesar 30,9% ditemukan pada perempuan. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penemuan kasus kusta pausi basiler tertinggi di wilayah Kabupaten Gowa adalah sebesar 37,5% yang terdapat di Kecamatan Sombaopu dan penemuan kasus terendah adalah sebesar 6,25% di Kecamatan Kanjilo dan Parangloe. Sedangkan penemuan kasus kusta multi basiler tertinggi di wilayah Kabupaten Gowa adalah sebesar 17,3% yang terdapat di Kecamatan Tompobulu dan penemuan kasus terendah adalah sebesar 1,2% di Kecamatan Bungaya. Kesimpulan : ditemukan kasus kusta di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

Page 4 of 24 | Total Record : 237