cover
Contact Name
Taopik Rahman
Contact Email
opik@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalagapedia@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PAUD AGAPEDIA
ISSN : 25812823     EISSN : 25809679     DOI : https://doi.org/10.17509/jpa
Core Subject : Education,
Jurnal PAUD Agapedia adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil kajian dan penelitian terkait pendidikan anak usia dini dari perspektif mutidisipliner. Jurnal ini bertujuan untuk memperluas dan menciptakan inovasi konsep, teori, paradigma, perspektif dan metodologi dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022" : 16 Documents clear
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE HIJAIYAH UNTUK KETERAMPILAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Salma Anisah Yasmin; Taopik Rahman; Dian Indihadi
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.52013

Abstract

Problems related to the skill of recognizing hijaiyah letters encountered in educational institutions for preschool age children became the background of this study. The implementation of learning activities in the introduction of hijaiyah letters should use media that can motivate children and of course can create efficient and synchronous learning implementation activities using child development. The limited use of media in schools is the cause of less diverse learning activities. The use of hijaiyah letter puzzle media can be an appropriate means in an effort to develop skills to recognize hijaiyah letters. This study aims to describe the results of the analysis of the skills to recognize hijaiyah letters for children aged 4-5 years, and to describe the results of the analysis of the benefits of using hijaiyah puzzle media on the skills of recognizing hijaiyah letters. The method used is descriptive analysis, then the data analysis used is data reduction, data visualization, and drawing/verification of data conclusions.Permasalahan terkait keterampilan mengenal huruf hijaiyah yang ditemui di lembaga pendidikan anak usia prasekolah menjadi latar belakang dari penelitian ini. Semestinya pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam pengenalan huruf hijaiyah menggunakan media yang dapat memotivasi anak dan tentunya dapat menciptakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang efisien dan sinkron menggunakan perkembangan anak. Keterbatasan penggunaan media di sekolah, menjadi penyebab kegiatan belajar yang kurang beragam. Penggunaan media puzzle huruf hijaiyah dapat menjadi salah satu sarana yang sesuai dalam upaya mengembangkan keterampilan mengenal huruf hijaiyah. Penelittian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil anaalisis keterampilan mengenal huurf hijaiyah anak usia 4-5 tahun, dan mendeskripsikan hasiil analisis manfaat manfata media puzzle huruf hijaiyah terhadap keterampilan mengenal huruf hijaiyah. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis, kemudian analitis data yang digunakan adalah reduksi data, visualisasi data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan data.
KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA 4-5 TAHUN DENGAN PENGASUHAN YANG MELIBATKAN AYAH Elan Elan; Sumardi Sumardi; Nosyanti Adya Safitri
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.52008

Abstract

involvement in parenting is important to optimize the child's character development.This study aims to explore the character of the responsibility of children aged 4-5 years who involve fathers in their care. This study uses a qualitative research design with a case study method to children aged 4-5 years in Siti Khadijah Kindergarten, Cihideung District, Tasikmalaya City through observation, interviews and checklists. The results showed that children whose parenting involved their fathers had significant developments in cognitive, social, emotional and positive development.Di masa ini pengasuhan selalu diberatkan kepada ibu. Ayah hanya berperan sebagai pencari nafkah. Namun, keterlibatan ayah pada pengasuhan merupakan hal yang perlu menjadi bahan perhatian untuk mengoptimalkan perkembangan karakter anak.Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendalami karakter tanggung jawab anak usia 4-5 tahun yang melibatkan ayah dalam pengasuhannya. Pada penelitian digunakan desain penelitian kualitatif dengan metode studi kasus kepada seorang anak usia 5 tahun di TK Siti Khadijah, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya melalui teknik observasi, wawancara dan daftar ceklis. Hasil penelitian menghasilkan bahwa anak yang dalam pengasuhannya melibatkan ayah memiliki perkembangan yang cukup signifikan pada perkembangan kognitif, sosial, emosional dan perkembangan positif.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA DINI YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN DALAM BERBICARA Oktaviani Puspita; Elan Elan; Sima Mulyadi
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.52014

Abstract

The preschool phase is one of the stages that children will face as a developmental process in children aged three to six years, in this phase the developmental stages that occur include cognitive, language, physical, and psychosocial development. Psychosocial development is a change and stability in emotions, personality, social daily life in establishing a relationship and also interacting with people around. Psychosocial development is a lifelong development that starts from infancy to adulthood. Children can be said to be late in speaking when the child has reached the age of the ability to produce sound and communicate well below the average child of his age. Speech delay can also be called a speech disorder which is a delay in language or speaking. The method used in this research is a qualitative research with a single case study approach using data collection by observation, interviews and documentation. The results showed that the psychosocial development of early childhood experienced various phases from infancy to the age of 3-4 years and the efforts given by the surrounding adults for their psychosocial development.Fase prasekolah merupakan salah satu tahap yang akan dihadapi anak sebagai proses perkembangan pada anak yang berusia tiga sampai enam tahun, pada fase ini juga tahapan perkembangan yang terjadi meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik, dan psikososial. Perkembangan psikososial merupakan perubahan dan kestabilan dalam emosi, kepribadian, keseharian sosial dalam menjalin suatu hubungan dan juga berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Perkembangan psikososial perkembangan sepanjang hayat yang telah dimulai dari masa bayi hingga dewasa nanti. Anak dapat dikatakan terlambat dalam berbicara ketika anak sudah menginjak usia kemampuan produksi suara dan berkomunikasi dengan baik di bawah rata-rata anak sesusianya. Keterlambatan berbicara juga dapat disebut dengan gangguan berbicara yang merupakan adanya suatu keterlambatan dalam berbahasa ataupun berbicara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal menggunakan pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan psikososial anak usia dini mengalami berbagai fase dari masa bayi hingga usia 3-4 tahun dan upaya yang diberikan oleh orang dewasa sekitar untuk perkembangan psikososialnya.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA LOOSE PARTS PADA ANAK USIA DINI DI TK BIAS SIDAMULYA Dewi Rifka Anisyah; Sumardi Sumardi; Heri Yusuf Muslihin
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.52009

Abstract

This study discusses the improvement of fine motor skills through weaving activities with  loose parts in early childhood at BiAS Sidamulya Kindergarten. The purpose of this study was to determine the improvement of fine motor skills through weaving activities with loose parts in early childhood at BiAS Sidamulya Kindergarten. This study uses classroom action research (CAR) with the Kemis and Mc. Taggart. The research subjects were children aged 4-5 years in TK BIAS Sidamulya as many as 15 children. This research was conducted at BIAS Sidamulya Kindergarten in May-June of the 2021/2022 academic year. The data collection technique used unstructured interview techniques, research and data collection. The data obtained were analyzed using qualitative and quantitative descriptive analysis. The results of this study prove that the fine motor skills of early childhood in Bias Sidamulya Kindergarten can be improved through weaving activities with  loose parts media. In the first cycle, weaving activities were carried out using loose parts with the theme of recreation and recreational areas sub-theme, in the second cycle weaving activities using loose parts with the recreation theme and recreational transportation sub-theme, and in the third cycle weaving activities using loose parts with the theme of communication tools. and sub-themes of various means of communication. There was an increase in the fine motor skills of children in BiAS Sidamulya Kindergarten after the action was carried out through weaving activities with loose parts. In the pre-action, the value of fine motor development of children in the BSH category was 0%, the first cycle was 20%, the second cycle was 60%, and the third cycle was 73%. Penelitian ini membahas peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menganyam dengan media loose parts pada anak usia dini di TK BiAS Sidamulya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menganyam dengan media loose parts pada anak usia dini di TK BiAS Sidamulya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemis dan Mc. Taggart. Subjek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun di TK BIAS Sidamulya sebanyak 15 anak. Penelitian ini dilakukan di TK BIAS Sidamulya pada bulan mei-juni tahun ajaran 2021/ 2022. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara tidak struktur, penelitian dan pengumpulan data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini membuktikan maka kemampuan motorik halus anak usia dini di TK Bias Sidamulya dapat ditingkatkan melalui kegiatan menganyam dengan media loose parts. Pada siklus I dilakukan kegiatan menganyam menggunakan media loose parts dengan tema rekreasi dan subtema tempat rekreasi, pada siklus II dilakukan kegiatan menganyam menggunakan media loose parts dengan tema rekreasi dan subtema transportasi rekreasi, dan siklus III dilakukan kegiatan menganyam menggunakan media loose parts dengan tema alat komunikasi dan subtema macam-macam alat komunikasi. Terjadi peningkatan kemampuan motorik halus anak di TK BiAS Sidamulya setelah dilakukan tindakan melalui kegiatan menganyam dengan media loose parts. Pada pratindakan diperoleh nilai perkembangan motorik halus anak kategori BSH sebesar 0%, siklus I sebesar 20%, siklus II sebesar 60%, dan siklus III sebesar 73%.
KETERAMPILAN SIKAP TOLERANSI SOSIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN Kholby Abqorisa; Elan Elan; Gilar Gandana
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.52015

Abstract

There needs to be an attitude of tolerance that must be applied by every Indonesian society. To implement and instill good values, the importance of character education starts from early childhood education, one of which is the skill of tolerance. In early childhood education there are several aspects of development, tolerance attitude skills contained in aspects of moral and religious values as well as social emotional. The level of children aged 4-5 years towards religious and moral values, namely: Knowing their religion, imitating worship movements in the right order, saying a prayer before or before doing something, recognizing good, polite and bad behavior, behaving well, greeting and replying. regards. In social-emotional aspects, namely being able to interact with peers and adults, showing self-confidence, being able to express feelings or emotions that are still at a reasonable stage, being able to practice independence, starting to maintain discipline, being able to maintain security, and starting to be responsible. In this study, researchers used a qualitative method with a case study approach. Data were taken from several sources including journals, articles, interviews, documentation, and direct fieldwork and observations carried out at the Nur Assalaam TKIP school. The results in this study are the habits given by the teacher and the behavior displayed by the children.Perlu adanya sikap toleran yang harus diterapkan oleh setiap masyarakat indonesia. Untuk menerapkan dan menanamkan nilai-nilai yang baik pentingnya pendidikan karakter dimulai dari pendidikan anak usia dini, salah satunya yaitu keterampilan sikap toleransi. Dalam pendidikan anak usia dini terdapat beberapa aspek perkembangan, keterampilan sikap toleransi ini terdapat dalam aspek nilai moral dan agama serta sosial emosional. Tingkat pencapaian anak usia 4-5 tahun terhadap nilai agama dan moral yaitu: Mengetahui agama yang dianutnya, meniru gerakan beribadah dengan urutan yang benar, mengucapkan doa sebelum atau sesudah melakukan sesuatu, mengenal perilaku baik, sopan dan buruk, membiasakan diri berperilaku baik, mengucapkan salam dan membalas salam. Dalam sosial emosional, yaitu khususnya mampu berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa, menunjukkan rasa percaya diri, mampu mengekspresikan perasaan atau emosi yang masih tahap wajar, mampu melatih kemandirian, , mulai menjaga kedisiplinan, mampu menjaga keamanan,serta mulai bisa bertanggung jawab.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang di ambil dari beberapa sumber diantaranya jurnal, artikel, wawancara, dokumentasi, dan terjun langsung kelapangan dan melakukan observasi yang dilaksanakan di sekolah TKIP Nur Assalaam. Hasil dalam penelitian ini merupakan pembiasaan yang diberikan oleh guru dan perilaku yang ditampilkan oleh anak.
ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN TEMA TRANSPORTASI DALAM SETTING KELAS INKLUSIF DI PAUD AN-NAIM Putri Prasasti; Sima Mulyadi; Elan Elan
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.52010

Abstract

Inclusive education services are based on equal rights obtained in the same learning environment in public schools between children with special needs and normal children. The practice of inclusive education that has been formulated since 2007 appears to be still setting aside problems because people do not understand the implementation of inclusive education, especially at the early childhood level. With this new paradigm, teacher education and understanding of special needs children and inclusive education is important in carrying out learning activities in order to provide optimal services for children with special needs in inclusive schools. This study aims to describe the implementation of learning activities in inclusive classroom settings at the PAUD level. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach, data is collected through observation during learning. The results of the study show that the implementation of learning activities in inclusive classroom settings is the same as the implementation of learning activities in other regular schools, except that in inclusive classes, children with special needs are assisted by special assistant teachers.Layanan pendidikan inklusif didasari oleh persamaan hak yang diperolehdalam satu lingkunganbelajar yang sama di sekolah umu antara anak berkebutuhan khusus dengan anak normal. Praktek pendidikan inklusif yang telah dirumuskan mulai tahun 2007 terlihat sampai sekarang masih menyisihkan problematika karena masyarakat yang kurang paham akan pelaksanaan pendidikan inkusif terutama pada jenjang anak usia dini. Dengan adanyanya paradigma baru ini, pendidikan dan pemahaman guru mengenai ABK dan pendidikan inklusif merupakan hal penting dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar memberikan layanan optimal bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam setting kelas inklusif pada jenjang PAUD. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam setting kelas inklusif sama dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah regular lainnya hanya saja dalam kelas inklusif anak berkebutuhan khusus di bantu oleh Guru Pendamping khusus.
PENYELENGGARAAN NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KEARIFAN LOKAL KAMPUNG NAGA Elis Siti Robiah; Elan Elan; Sima Mulyadi
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.51435

Abstract

This article describes the form of organizing religious and moral values for early childhood in the local wisdom of Kampung Naga. These two things are interrelated with each other, and are very important things to be instilled in children from an early age with the aim of having a moral character and having a strong foundation in advancing a nation. Because a developed nation is determined by the nation itself in having a good character. So that the main problem in this research is how to form the implementation of religious and moral education in the local wisdom of Kampung Naga. Religious education is how they relate to their creator, and moral education is related to ethics or rules that have been agreed upon in a group or society, because this relates to other humans, in fact humans are social creatures who need each other. The relevant research method based on the background of the problem and the purpose of the research is a qualitative approach to ethnographic studies, while the data collection techniques or collecting information uses observation, interviews and documentation studies. The participants in this study were traditional leaders, educators, parents and early childhood. The results of the study can be described that in the cultivation of these two aspects, namely religious and moral through the example of parents, and the application of the word pamali. These two things have become habits passed down from their elders or ancestors.Artikel ini mendeskripsikan bentuk penyelenggaraan nilai agama dan moral anak usia dini pada kearifan lokal Kampung Naga. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain, dan merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan kepada anak sejak usia dini dengan bertujuan untuk memiliki karakter akhlakul karimah dan memiliki pomdasi yang kuat dalam memajukan suatu bangsa. Karena bangsa yang maju ditentukan oleh bangsa itu sendiri dalam memiliki karakter yang baik. Sehingga dapat diambil pokok utama permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk penyelenggaraan dalam pendidikan agama dan moral pada kearifan lokal Kampung Naga. Pendidikan keagamaan bagaimana mereka berhubungan dengan pencipta-Nya, serta pendidikan moral berhubungan dengan etika atau aturan yang sudah disepakati dalam suatu kelompok atau masyarakat, karena ha ini berhubungan dengan manusia lainnya, sesungguhnya manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Metode penelitian yang relevan berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitiam ialah dengan pendekatan kualitatif studi etnografi, adapun teknik pengumpulan data atau mengumpulkan informasi menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Adapun yang menjadi partisipan dalam penelitian ini ialah tokoh adat, tokoh pendidik, orang tua  serta anak usia dini. Hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa dalam penanaman kedua aspek tersebut yaitu keagamaan dan moral melalui keteladanan dari orang tua, serta diterapkannya kata pamali. Kedua hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang diturunkan dari para sesepuh atau nenek moyangnya. Dalam hal penerapannya langsung melalui lisan, yang memiliki tujuan untuk mempertahankan adat isitiadat dari nenek moyangnya.
ANALISIS KECEMASAN POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) PADA PESERTA DIDIK PASCA PANDEMI COVID-19 Nuraly Masum Aprily; Sofi Mutiara Insani; Anggit Merliana
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.52016

Abstract

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) can be defined as a disorder that occurs in a person after experiencing a painful event/event or experience such as the death of a family member, having an accident, experiencing rape, natural disaster, violence and others, resulting in feelings of trauma to something. This study aims to analyze the anxiety of Post Traumatic PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) in students aged 10-12 years with a total of 36 people. The data collection technique is by providing a questionnaire/questionnaire via Google Form. The aspects asked in this questionnaire are: 1) respondent's information/data, 2) 5 types of symptoms including physical, emotional, mental, behavioral, and spiritual symptoms, 3) diagnostic criteria for post-traumatic anxiety. The results revealed that genetic factors have an influence on PTSD. Some things that can cause PTSD are: stressful events including traumatic events, getting a risk of mental disorders such as anxiety and depression, temperamental individual traits, and the way the brain regulates hormones.Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dapat diartikan sebagai gangguan yang terjadi pada seseorang setelah mengalami suatu peristiwa/kejadian maupun pengalaman yang menyakitkan seperti kematian anggota keluarga, mengalami kecelakaan, mengalami perkosaan, bencana alam, kekerasan dan lainnya sehingga timbul perasaan trauma terhadap suatu hal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecemasan Pasca Trauma PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) pada peserta didik usia 10-12 tahun dengan jumlah 36 orang. Teknik pengumpulan data yakni dengan memberikan angket/kuesioner melalui Google Form. Aspek yang ditanyakan dalam angket ini adalah: 1) informasi/data responden, 2) 5 jenis gejala meliputi gejala fisik, emosi, mental, perilaku, dan spiritual, 3) kriteria diagnostik kecemasan pascatrauma. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa faktor genetik memiliki pengaruh terhadap PTSD. Beberapa hal yang dapat menyebabkan PTSD yaitu: kejadian yang membuat stres termasuk kejadian trauma, mendapatkan risiko kelainan mental seperti cemas dan depresi, sifat individu yang temperamental, dan cara otak meregulasi hormon.
PENANAMAN SIKAP SOPAN SANTUN ANAK USIA DINI MELALUI POLA ASUH KELUARGA Fanny Risanti Rachmawati; Sumardi Sumardi; Heri Yusuf Muslihin
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.52011

Abstract

The lack understanding of politeness makes the ypunger generations do behavior without restrictions. Feel free without thinking about the norms that have been set. Caourtesy is an unwritten norm but has been approved and accepted by the social environment. With the attitude of politeness, humans remain in their nature and do not deiations that can cause a bad response in society. So this study was conducted to eamine the inculcation of manners in early childhood through family parenting. This rsearch uses a literature review method and collects data from sources related to the research topic. The results obtained are based on literature review that to relaize a good personality, parents play an important role in proiding habituation to children through the chosen parenting pattern. This parenting is an effort to optimize the development process in children. One of the habits that parents need to apply is good manners. Pada saat ini di lingkungan masyarakat banyak tersebar berita-berita tentang penyimpangan budaya terutama budaya sopan santun. Berkurangnya pemahaman tentang kesopanan membuat generasi-generasi muda melakukan perilaku tanpa batasan. Merasa bebas tanpa memikirkan norma-norma yang sudah ditetapkan. Sopan santun merupakan sebuah norma tidak tertulis namun sudah disetujui dan diterima oleh lingkungan sosial. Dengan adanya sikap sopan santun manusia tetap berada pada fitrahnya dan tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan yang dapat menimbulkan respon buruk di masyarakat. Maka penelitian ini dilakukan untuk mempelajari tentang penanaman sikap sopan santun anak usia dini melalui pola asuh keluarga. Peneltiian ini menggunakan metode kajian pustaka serta mengumpulkan data dari sumber-sumber yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil yang didapatkan berdasarkan kajian kepustakaan bahwa untuk mewujudkan peribadi yang baik orang tua berperan penting dalam memberikan pembiasaan kepada anak melalui pola asuh yang dipilih. Pola asuh ini adalah sebuah upaya dalam mengoptimalkan proses perkembangan pada anak. Salah satu pembiasaan yang perlu orang tua terapkan adalah sopan santun.
PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI SQUAT RELAY TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 4-5 TAHUN Iqhli Shobihi; Taopik Rahman; Heri Yusuf Muslihin
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v6i2.51503

Abstract

Early childhood is a child aged 0 to 6 years. In accordance with article 28 of the National Education System Law no. 20/2003 paragraph 1 which states that aged children are children who fall in the age range of 0-6 years where at that age is a very important thing for the development and formation of attitudes. According to Selamet Suyanto (2005:6) in neurology research says that 50% of intelligence in children is formed in the child's first four years of life (Fitriani Adawiyah, 2018). Motor development in early childhood in particular will be more optimal if the environment where children grow and develop supports them to move freely. The activity of playing squat relay can be very influential in improving the gross motor development of early childhood. Squat relay is a play activity with a combination of running, jumping, and entering squat movements in the game where the child squats and then stands back up and then performs a high five movement. The research design used in this study was a quasi-experimental design with a pre-experimental design type one group pretest-posttest (initial test and single group final test).  Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0 sampai 6 tahun. Menurut Pasal 28 Ayat 1 UU Sisdiknas No. 20/2003, anak yang lebih tua didefinisikan sebagai anak dalam rentang usia 0-6 tahun. dimana pada usia tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan serta pembentukan sikap. Menurut Selamet Suyanto (2005:6) dalam penelitian neorologi mengatakan kecerdasannya 50% pada anak terbentuk pada kehidupan empat tahun pertama anak (Fitriani Adawiyah, 2018). Perkembangan motorik pada anak usia dini khususnya akan lebih optimal jika linkungan tempat untuk tumbuh kembang anak mendukung untuk bergerak dengan bebas. Kegiatan bermain squat relay dapat sangat berpengaruh dalam meningkatkan perkembangan motorik kasar anak usia dini. Squat relay merupakan kegiatan bermain dengan kombinasi antara berlari, meloncat, serta memasukan gerakan squat pada permainan tersebut dimana anak melakukan kegiatan berjongkok lalu berdiri kembali lalu melakukan gerakan high five. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen dengan desain bentuk pre-experimental design tipe one group pretest-posttest (tes awal dan tes akhir kelompok tunggal).

Page 1 of 2 | Total Record : 16