cover
Contact Name
ika ismurdiyahwati
Contact Email
ismurdyahwati@gmail.com
Phone
+62818422375
Journal Mail Official
budayanusantara@unipasby.ac.id
Editorial Address
jl. dukuh menanggal 12 no 4, Surabaya, Jawa Timur, 60234
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Budaya Nusantara
Diterbitkan dalam bentuk jurnal yang berfungsi sebagai media hasil disseminasi penelitian dan karya ilmiah, yang bertujuan untuk menambah wawasan dalam science, knowledge, skill, dan ability dalam bidang pendidikan, seni, budaya dan desain pada aspek olah gerak, rupa, teater, sastra, suara dan bunyi-bunyian yang berada dalam khasanah budaya Nusantara.
Articles 216 Documents
NARASI VISUAL CERITA FABEL DALAM KARYA SENI LUKIS Ariesa Pandanwangi; Belinda Sukapura Dewi; Shopia Himatul Alya
Jurnal Budaya Nusantara Vol 3 No 2 (2020): Nusantara & Media
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol3.no2.a2545

Abstract

Bandung is one of the creative cities in Java, especially West Java. Proven Bandung has a lot of local wisdom dug up from legendary stories, animal fable stories, culinary riches, and many more which later became interesting ideas into the concept of creating art. This local wealth is an important claim by artists who actively work. This research will reveal the expression of artists in paintings. They express their expression by bringing up the fable story of the archipelago. Archipelago fable story is processed, dug up and used as a source of inspiration to create works of art. The problems in this study are (1) What is the concept of a painting that was conceived from the fable story of the archipelago. (2) What is the visualization of the archipelago fable painting created by female artists ?. This research method is descriptive qualitative by examining the aesthetic aspects which include elements of the object, composition, color, harmonization. The media used in this painting is fabric. Samples of paintings, taken from works created by women from an exhibition held in Bandung. The coloring process with the colet technique. The color used is the dye for the fabric. The findings in the research are the concept of the work carried by artists visualizing animal stories that can be used as good moral examples. This exhibition is important because in addition to visual narration there is also a message delivered to the public. Whereas visually, many female artists use realistic objects, center composition, contrasting and attractive colors. The results of this study the concept of fable stories are brought back into an attractive visual narrative with colors that are presented in contrast with many techniques in coloring.
KEBUNTUAN PEMAHAMAN TERHADAP POLEMIK WACANA ISLAM NUSANTARA: KAJIAN DARI PERSPEKTIF MAKNA PRAGMATIK Taufik Nurhadi
Jurnal Budaya Nusantara Vol 3 No 2 (2020): Nusantara & Media
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol3.no2.a2547

Abstract

This study is aimed at describing of the impasse understanding of the polemic of the Nusantara Islamic discourse. The data were in the form of Indonesian language used in the polemic of the pros and cons of the Nusantara Islam issue, which is published on social media, Youtube. Data collection uses the method of listening with tapping, SBLC, download, and note techniques. The data analysis method used is Constant Comparative Analysis. The results of the analysis showed that there was a deadlock in understanding the issues of the Nusantara Islamic discourse regarding 4 things, namely symbolic identity, rejection in terms of terms, classic rivalry between tribes, and culture as the core problem. The deadlock of understanding was triggered by long competition between the two circles of Muhammadiyah and Nahdatul Ulama in viewing worship practices from different perspectives.
New NORMAL SEBAGAI POLITIK BONUM COMMUNE DI MASA PANDEMI Adon, Mathias
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 2 (2021): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no2.a3219

Abstract

The Covid-19 pandemic which engulfes the world has affected almost all nations, including Indonesia. This crisis caused the Indonesian government to face a dilemmatic choice. Implementing a lockdown to control the spread of Covid-19 actually ravaged the economy. It had no other alternative to save the economic sector than by forcing implementation of ‘the new normal’. This paper describes phenomenologically the implementation of the new normal policy in Indonesia using qualitative methods by exploring opinions and news items in Kompas newspaper, particularly how the Indonesian government's is moving the economic sector without sacrificing public welfare. The government considers the new normal as the most realistic step given the economic pressure and uncertainty about when Covid-19 will end. Therefore, new normal has become the bonum commune policy during the pandemic. The main principle of new normal as a political bonum commune is adapting one’s lifestyle in accordance with the health protocol.
KOMUNIKASI ESTETIK DI MASA PANDEMI Sebuah Catatan Pengalaman Peciptaan Patung Nyi Ronggeng Supriatna
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 1 (2020): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no1.a3243

Abstract

Berkarya seni rupa pada masa pandemi covid-19 merupakan pengalaman yang cukup menantang bagi seniman. Diterapkannya kebijakan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dalam waktu yang tidak bisa ditentukan, memaksa setiap orang termasuk seniman untuk lebih banyak tinggal di rumah, bagi seniman kondisi seperti ini telah berdampak pada keterbatasan dalam mendapatkan ruang berekspresi, untuk berinteraksi dengan publiknya, yakni sanggar maupun galeri. Pada sisi lain seniman juga kesulitan untuk mendapatkan stok medium berkarya, seperti: kanvas dan cat minyak. Kondisi seperti ini memaksa seniman untuk berkreativitas mencari jalan keluar, sehingga hasrat seninya tetap tercapai. Penggunaan medium non konvensional untuk berkarya adalah jawaban seniman kerap lakukan, mengingat medium ini jumlahnya tidak terbatas, serta masih sangat luas untuk dieksplorasi, menjadi bentuk seni baru. Begitupun mengenai ruang saluran ekspresi, untuk mendapat umpan balik dari publik seninya, bisa memanfaatkan piranti teknologi komunikasi, melalui aplikasi interaktif. Pameran dan diskusi seni di ruang maya menjadi alternatif baru, dengan jangkauan dan publik yang lebih luas. Kreatifitas ini menarik mengingat melingkupi penyikapan seniman atas medium serta bagaimana komunikasi seni sebagai dilemma yang harus diatasi.
Konektivitas dan Kolaborasi: Peran Information Communication Information (ICT) Sebagai Enabler Musisi Generasi Net Indonesia Menembus Industri Musik Global Santi Widianti
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 1 (2020): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no1.a3244

Abstract

Perkembangan Information Communication Technology (ICT/Teknologi Informasi Komunikasi) memungkinkan musisi atau musisi pemula di bidang musik dari generasi net atau generasi yang tumbuh di tengah pesatnya ICT, untuk mengekplorasi dan mengembangkan bakat dan kreatifitas musiknya menggunakan berbagai aplikasi teknologi. Kreatifitas musik yang diciptakan generasi net bisa dibagikan secara cepat melalui media internet sehingga berpotensi dikenal khalayak luas. Tulisan ini mendiskusikan peran ICT bagi musisi muda generasi net di Indonesia sebagai enabler yang memfasilitasi mereka menembus industri musik global, khususnya di jalur musik popular. Lebih lanjut, essay ini menyorot bagaimana konektivitas dan kolaborasi yang dimungkinkan pemanfaatan ICT oleh generasi net membuka pintu kesempatan menuju industri musik global. Tak seperti musisi/penyanyi terdahulu yang harus pindah dan menetap di negara tujuan untuk memulai karir musik internasional, musisi generasi net Indonesia bisa memulai karir global dengan berkreatifitas musik cukup dari kamar tidur. Tulisan ini berkesimpulan bahwa konektivitas dan kolaborasi yang dimungkinkan ICT merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan musisi generasi net Indonesia meniti karir di industri musik global di era teknologi digital.
Pemanfaatan Ruang Virtual dalam Pelatihan Desain Karakter dan Visual Storytelling Komik Digital Ayoeningsih Dyah Woelandhary; Rio Satriyo; Tasri Jatnika
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 1 (2020): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no1.a3246

Abstract

Pandemi akibat Covid-19 adalah situasi global yang melanda nyaris seluruh negara di berbagai belahan dunia, nyaris seluruh kegiatan dialihkan, semua lini memanfaatkan metoda daring atau online dalam seluruh kegiatan, karena menghindari kerumunan dan tatap muka yang biasa dilakukan pada saat normal. Kini bermunculan ragam ruang virtual dalam banyak kegiatan, dari kelas, kursus, diskusi, pertemuan, pelantikan, hingga berbagai ruang komunikasi menggunakan metoda ini dan platform yang beragam. Salah satu pemanfaatan ruang virtual ini adalah dengan memberikan pelatihan membuat desain karakter komik dan visual storytelling pada siswa binaan mitra Studio Porto. Dalam kegiatan ini dilakukan materi dan pengayaan bagaimana tahapan awal dari proses pembuatan komik, karena diperlukan pemberian identitas terhadap sebuah tokoh atau karakter yang sedang dibangun. Pengembangan desain karakter juga diberikan, yakni sebuah upaya dalam membangun identitas dalam sebuah karakter dalam kegiatan pembuatan komik., dimana pada komik masa kini yang ditemukan umumnya adalah komik digital, menggunakan platform digital. Peserta dibekali dengan wawasan dasar dan pengenalan perangkat serta sistem panel dalam komik agar dapat dipahami teknik dan keterbiasaan baca dari berbagai bangsa.
Cerita Rakyat Indonesia sebagai Alternatif Motif Batik Bercerita Melalui Eksperimentasi Digital Nuning Yanti Damayanti
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 1 (2020): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no1.a3248

Abstract

Keunikan negara Indonesia adalah berupa negara kepulauan sehingga budaya Indonesia diwarnai oleh cerita rakyat yang berangkat dari falsafah hidup mengharmonikan sifat geografisnya yang paradoks, tanah-air, gunung-hutan dll. Narasi imajinatif penguasa alam yang mendominasi tanah, gunung dan samudera adalah sesuatu yang mistis sekaligus narasi dan tokoh cerita rakyat yang memesona secara misterius. Tulisan ini membahas penelitian mengenai inspirasi lingkungan pesisir untuk pengembangan motif batik bercerita yang menceritakan cerita rakyat daerah pesisir Jawa. Batik adalah produk berupa tekstil yang dihiasi dengan beragam motif unik yang khas Indonesia. Batik merupakan produk budaya Indonesia yang orisinal dan telah diakui sebagai kekayaan intelektual yang mewakili dunia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen, wawancara dan studi inovasi bentuk dengan menafsirkan ulang narasi cerita rakyat pesisir pulau Jawa untuk pengembangan penciptaan motif batik bercerita. Tujuannya adalah untuk memperkaya motif pesisir sambil memperkenalkan kembali narasi cerita rakyat pesisir melalui karya seni batik. Kesimpulan karakteristik seni batik yang menceritakan kisah cerita rakyat pesisir pantai pulau Jawa adalah alternatif bisa diterapkan dan dikembangkan untuk memperkaya motif pesisir batik bercerita.
TRADISI ZIARAH DI GUA MARIA KENDALISODO KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Hendrike Priventa
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 1 (2020): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no1.a3255

Abstract

Tradisi ziarah di Gua Maria Kendalisodo merupakan realitas sosial umat Katolik. Melalui pendekatan emic, penelitian budaya ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan ciri-ciri bentuk dan fungsi bangunan, dan (2) mendeskripsikan bentuk-bentuk tradisi ziarah yang terdapat di Gua Maria Kendalisodo, Bawen. Hasil penelitian ini adalah (1) Bangunan yang ada di Gua Maria Kendalisodo adalah Gua Maria dan Taman Doa, Patung Yesus dalam pakaian adat Jawa, dan Trek Jalan Salib, (2) Bentuk tradisi ziarah bersifat individual dan doa komunal yaitu Doa Novena, dan Prosesi Obor Salib dan Jalan Salib, sedangkan makna Gua Maria Kendalisodo adalah sebagai tempat peribadatan, ruang pengabdian, meditasi, akulturasi budaya Jawa, dan tempat interaksi bagi Katolik.
AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL OPAT BELAS PURNAMA: STUDI ETNOGRAFI KOMUNIKASI DI KASEPUHAN CIPINANG Yulianti; Amalia Nur Islami
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 1 (2020): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no1.a3257

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan beragam kebudayaan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam mempertahnkan budaya tersebut adalah perkembangan zaman dan arus globalisasi. Namun, masih terdapat kelompok masyarakat yang bisa mempertahankan tradisi dan adat istiadatnya yaitu masyarakat adat kasepuhan Cipinang, Lebak, Banten.salah satu tradisi tersebut adalah ritual opat belas purnama. Oleh karena itu, jurnal ini difokuskan untuk mempelajari bagaimana kegiatan komunikasi dalam ritual opat belas purnama di kasepuhan Cipinang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan komunikasi etnografi. Hasilnya adalah: 1) situasi komunikatif dalam ritual opat belas purnama berlangsung dengan khusyuk dan anggun; 2) peristiwa komunikatif dalam ritual opat belas purnama yaitu ritual yang diadakan di imah gede, peserta yang mengikuti ritual tersebut antara lain pemimpin, pembaca mantra dan pembaca doa, beberapa komunitas adat, sedangkan tujuannya adalah untuk mengucap syukur pada bulan, berdoa untuk leluhur, berdoa untuk penduduk asli dan berdoa untuk harta benda; 3) tindak komunikatif yang berlangsung dalam ritual diawali dengan pembacaan persetujuan, pengajian, dan pengajian doa.
TUR PARIWISATA DI MASA PANDEMI (ANALISIS PENGALAMAN VIRTUAL MELALUI PENDEKATAN AWARE-NESS) Patra Aditia; Atria Nuraini Fadilla
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 1 (2020): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no1.a3259

Abstract

Tur virtual adalah cara bagi industri pariwisata untuk bertahan dari pandemi. Melalui tur virtual, pengguna tetap dapat menjelajahi tempat-tempat wisata di seluruh dunia, melalui pengalaman virtual yang menempatkan pengguna dalam realitas virtual. Salah satu situs yang menyediakan layanan tur virtual ini adalah artsandculture.google.com, yang penggunanya sangat tinggi, karena orang cenderung jarang bepergian di tengah pandemi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengalaman virtual dalam tur pariwisata, mengakomodir keinginan travelling konsumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara. Wawancara dilakukan dengan empat orang yang dipilih melalui kriteria purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tur virtual memenuhi elemen kesadaran dalam persepsi, terkait dengan kehadiran audio yang ditandai daripada visual, kemampuan pengguna untuk membayangkan bahwa realitas virtual juga realitas nyata, dan hubungan antara pengalaman virtual dan pengguna nyata. pengalaman. Selain itu, virtual tour juga dapat meningkatkan industri pariwisata, bahkan setelah pandemi, karena murah terutama dalam hal akomodasi, transportasi, dan biaya masuk tempat wisata, serta dapat menghindari risiko tertentu, terutama terkait situs yang sifatnya tidak dapat diprediksi.

Page 8 of 22 | Total Record : 216