cover
Contact Name
Fitri Nuroini
Contact Email
fitrinuroini@unimus.ac.id
Phone
+6224-76740295
Journal Mail Official
jlabmed@unimus.ac.id
Editorial Address
18th Kedungmundu Raya Street, Tembalang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Labora Medika
ISSN : -     EISSN : 25499939     DOI : https://doi.org/10.26714/jlabmed
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Labora Medika (JlabMed) menyediakan media untuk mempublikasikan artikel-artikel ilmiah sebagai hasil penelitian dan pengembangan di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik). JlabMed menerbitkan artikel penelitian di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik) dengan ruang lingkup sebagai berikut: Diagnostik Molekuler; Mikrobiologi; Parasitologi; Hematologi; NAPZA; Fisiologi Hewan; Sitologi; Histologi; Klinik; Kimia Amami; Imunologi; Epidemologi; Manajemen Laboratorium; Kendali Mutu Laboratorium;
Articles 95 Documents
PERBEDAAN HASIL Anti-HBs BERDASARKAN VARIASI PENGULANGAN JUMLAH PENCUCIAN MENGGUNAKAN METODE ELISA Risa Etika Muktitama; Aprilia Indra Kartika; Herlisa Anggraini
Jurnal Labora Medika Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.201 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.4.1.2020.16-19

Abstract

Hepatitis B salah satu penyakit serius dan merupakan masalah kesehatan masyarakat, khususnya bagi Negara-negara berkembang, maka dari itu perlu dilakukannya pemeriksaan anti-HBs untuk mendiagnosis Hepatitis B. Rumusan masalah bagaimana perbedaan hasil anti-HBs berdasarkan variasi pengulangan jumlah pencucian menggunkan metode ELISA. Tujuan penelitian ini menegetahui perbedaan hasil anti-HBs berdasarkan variasi pengulangan jumlah pencucian 3 dan 4 menggunakan metode ELISA. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen, sebanyak 6 sampel yang dipelih secara acak dengan teknik purposive sampling, dilakukan pemeriksaan anti-HBs berdasarkan variasi pengulangan jumlah pencucian menggunakan metode ELISA. Analisis data menggunakan uji T Berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan pada variasi pengulangan jumlah pencucian yang dilakukan adalah 3 dan 4x nilai hasil statistik juga membuktikan bahwa nilai Uji T Berpasangan adalah 2,340 (p> 0,05) yang membuktikan tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil titer anti-HBs dengan variasi pengulangan jumlah pencucian dengan metode ELISA.
HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN KADAR HDL (HIGH DENSITY LIPOPROTEIN) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Widya Rizqy Pratiwi; Yekti Hediningsih; Joko Teguh Isworo
Jurnal Labora Medika Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.496 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.5.1.2021.29-34

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit gangguanmetabolik yang ditandai dengan hiperglikemia sebagaiakibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas danatau gangguan fungsi insulin. Pada keadaan DM tipe 2 dapatmengakibatkan kelainan metabolisme lipid (dislipidemia)diantaranya yaitu terjadi penurunan konsentrasi HDL (HighDensity Lipoprotein). Terjadinya penurunan kadar HDLdapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantungkoroner (PJK) yang merupakan penyebabab kematian utamapada pasien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui adakahhubungan kadar glukosa darah dengan kadar HDL padapasien DM tipe 2. Metode penelitian menggunakan metodeobservasional. Jumlah sampel yaitu 76 subyek penelitian,dengan menggunakan metode total sampling. Data sekunderyang diperoleh dilakukan uji normalitas dengan kolmogorovsmirnov dan diperoleh data tidak berdistribusi normal. Datakemudian dilakukan uji statistika korelasi spearman.Diperoleh nilai p = 0,009 dan nilai r = -0,297. Sehinggadapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadarglukosa darah dengan kadar HDL dengan nilai korelasinegatif
CAESAR (Caesalpinia EXTRACT) : PEWARNA ALAMI TANAMAN INDONESIA PENGGANTI GIEMSA Fajriyah Yuni Sri Wulandari; Shintya Devi Widiyani; Arya Iswara
Jurnal Labora Medika Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.757 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.3.2.2019.45-49

Abstract

Pewarna giemsa memiliki kandungan bahan kimia yaitu eosin, methylene blue dan azzure (Gandasoebrata, 2007). Cairan giemsa sangat mudah terbakar dan menguap. Beracun jika tertelan, kontak langsung atau terhirup menyebabkan kerusakan organ-organ. Secang (Caesalpinia sappan L.) dapat digunakan sebagai pewarna alami karena mengandung Brazilin (C16H14O5) yang memiliki pigmen warna merah dan memiliki arah warna sesuai kadar pH. Proses pewarnaan dengan ekstrak secang pada preparat buccal smear menggunakan pelarut aquadest, metanol, (alkohol 96% + KOH 10% non evaporasi dan evaporasi), dan alkohol 96% ditambah buffer A+buffer B dengan cara diteteskan 3-5 tetes ekstrak secang dan pelarutnya, ditunggu selama 15 menit. Hasil dari pewarnaan diamati tampak atau tidaknya epitel pada preparat buccal smear. Hasil pengecatan dengan pelarut aquadest dan alkohol 96% tidak tampak adanya epitel serta warna. Pelarut metanol tampak adanya epitel dengan warna orange pudar, dengan alkohol 96% + KOH 10% non evaporasi tampak adanya epitel dengan warna pink. Hasil pengecatan dengan warna paling baik yaitu warna merah dari pelarut alkohol 96% + KOH 10% evaporasi.
PENGARUH HEMOLISIS DALAM SERUM TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) Iswari Nurmandari; Siti Nuryani; Bambang Supriyanta
Jurnal Labora Medika Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.814 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.3.2.2019.41-44

Abstract

Hemolisis yang dapat menggangu pemeriksaan laboratorium disebabkan karena adanya hemoglobin dalam serum sehingga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kadar hemoglobin dalam serum terhadap aktivitas enzim Alanin aminotransferase (ALT). Penelitian ini merupakan Eksperimen murni berupa sampel darah yang dibuat menjadi pool serum yang kemudian dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing  kelompok ditambah hemolisat sebanyak 0 µl, 335 µl, 665 µl, 1000 µl, 1335 µl dan 1665 µl. Sehingga didapatkan kadar hemoglobin dalam 0 mg/dl, 85,2 mg/dl, 170,4 mg/dl, 231 mg/dl, 340,8 mg/dl dan 426,1 mg/dl. Kemudian diukur aktivitas enzim Alanin aminotransferase (ALT) dengan metode kinetik enzimatik. Hasil pemeriksaan akan diperoleh data sebanyak 42 data. Analisis deskriptif menujukan penurunan aktivitas enzim Alanin aminotransferase (ALT) pada serum yang mengadung hemoglobin. Uji ANOVA One-Way  menujukan adanya perbedaan aktivitas enzim Alanin aminotransferase (ALT) pada serum yang mengandung variasi hemoglobin. Uji korelasi menunjukan adanya hubungan yang sangat kuat antara kadar hemoglobin dalam serum terhadap pemeriksaan aktivtas enzim Alanin aminotransferase (ALT). Presentase penurunan aktivitas Alanin aminotransferase (ALT) karena kadar hemoglobin dalam serum sebesar 93,3 % dan 6,7% oleh faktor lain. Disimpulkan bahwa ada pengaruh hemolisis dalam serum terhadap aktivitas enzim Alanin aminotransferase (ALT).
IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN PENYEBAB DERMATOFITOSIS PADA JARI KAKI PETANI DI DESA BOJONGSARI, BANYUMAS. Afriska Nurhidayah; Kurnia Ritma Dhanti; Supriyadi Supriyadi
Jurnal Labora Medika Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.337 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.5.1.2021.8-17

Abstract

Dermatofitosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kolonisasi jamur dermatofita pada jaringan yang mengandung keratin seperti stratum korneum kulit, rambut dan kuku pada manusia. Dermatofitosis tersebar di seluruh dunia dengan prevalensi yang berbeda-beda tiap negara dan Indonesia menempati urutan kedua. Tingginya kasus tersebut didukung dengan Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki suhu dan kelembaban tinggi, dimana merupakan suasana yang baik bagi pertumbuhan jamur, higiene juga berperan untuk timbulnya penyakit ini, sehingga jamur dapat ditemukan hampir di semua tempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya jamur patogen penyebab dermatofitosis pada kerokan kulit sela-sela jari kaki petani di Desa Bojongsari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel 8 petani. Pengambilan sampel uji berupa kerokan kulit sela-sela jari kaki petani yang menunjukkan karakteristik dermatofitosis. Berdasarkan hasil penelitian secara makroskopis (warna koloni, warna balik koloni, hifa udara, tekstur permukaan, tepi koloni, pola koloni dan diameter koloni) sedangkan pengamatan mikroskopis (spora dan hifa) menunjukkan adanya jamur Aspergillus sp. (2 isolat), Penicillium sp. (7 isolat) dan Trichophyton sp. (1 isolat). Kesimpulan dari penelitian ini, dari 8 sampel diperoleh 10 isolat jamur patogen meliputi jamur Aspergillus sp., Penicillium sp. dan Trichophyton sp.
UJI SKRINING FILARIASIS DI DESA JATIBARANG LOR KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES Asri Mulia Ningsih; Tulus Ariyadi; Budi Santosa
Jurnal Labora Medika Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.117 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.4.1.2020.20-24

Abstract

Penyakit filariasis adalah penyakit menahun menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui nyamuk sebagai vektornya. Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria yang terdiri dari Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes ditemukan 9 orang penderita filariasis di kecamatan Jatibarang. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyakit filariasis di desa Jatibarang Lor berdasarkan jenis mikrofilaria, jenis kelamin, umur, kebiasaan keluar rumah pada malam hari dan kebiasaan mengkonsumsi obat pencegah filariasis. Desain penelitian bersifat deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Hasil penelitian tidak ditemukan adanya mikrofilaria, Berdasarkan karakteristik jenis kelamin paling banyak diikuti oleh perempuan sebanyak 16 orang. Berdasarkan karakteristik umur paling banyak diikuti pada umur dewasa dengan 22 orang sebanyak 73,3%. Berdasarkan kebiasaan keluar rumah pada malam hari didapat hasil baik dengan kebiasaan jarang keluar rumah dan berdasarkan kebiasaan minum obat pencegah filariasis didapat hasil 50% tidak pernah mengkonsumsi obat pencegah filariasis. Kesimpulan pada penelitian ini tidak ditemukan adanya mikrofilaria di desa Jatibarang lor.
UJI SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS STRIP TES TERHADAP ELISA UNTUK DETEKSI HBsAg Andi Pratama Putra; Aprilia Indra Kartika; Herlisa Anggraini
Jurnal Labora Medika Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.766 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.3.2.2019.50-53

Abstract

Deteksi HBsAg dapat dilakukan dengan menggunakan ELISA dan Strip tes. ELISA merupakan tes yang sensitif dan spesifik karena dapat mendeteksi keberadaan antigen juga dapat mendeteksi kadar HBsAg namun prosesnya lama, harganya yang mahal dan membutuhkan keahlian khusus, dibandingkan strip tes yang harganya relatif murah dan pengerjaannya cepat strip tes juga tidak membutuhkan keahlian khusus namun sensitivitas dan spesifisitasnya belum diketahui. Syarat interpretasi hasil uji laboratorium untuk nilai sensitivitas dan spesifisitasnya minimal 95%. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas strip tes terhadap ELISA untuk deteksi HBsAg. Jenis penelitian ini menggunakan observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang melakukan pemeriksaan HBsAg di RS Tugu Semarang Jawa Tengah. Hasil pemeriksaan HBsAg metode strip tes yaitu positif 13 sampel (81,3%) dan negatif 3 sampel (18,8%) dan metode ELISA yaitu positif 14 sampel (87,5%) dan negatif 2 sampel (12,5%). Strip tes HBsAg memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang sangat baik dengan presentase sensitivitas sebesar 92,85 dan spesifisitas sebesar 100%. 
PENGARUH PASANG DAN SURUT AIR LAUT TERHADAP KADAR NITRIT PADA AIR SUMUR DI KELURAHAN TANJUNG MAS SEMARANG Tri Lestari; Fandhi Adi Wardoyo; Ana Hidayati Mukaromah
Jurnal Labora Medika Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.253 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.4.1.2020.1-5

Abstract

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi manusia. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air, seperti minum, membersihkan diri (mandi), membersihkan ruangan tempat tinggal, mencuci peralatan masak serta peralatan makan dan sebagainya. Beberapa sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih seperti air laut, air hujan, air permukaan (sungai, rawa, danau), dan air tanah yang salah satunya dengan sumur gali. Pengaruh pasang dan surut air laut terhadap kadar zat organik dan oksigen terlarut pada air sumur. Senyawa nitrogen (nitrit, nitrat, dan amonia) di perairan secara alami berasal dari metabolisme organisme perairan dan dekomposisi bahan-bahan organik oleh bakteri. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan desain case control yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pasang dan surut air laut terhadap kadar nitrit pada air sumur di Kelurahan Tanjung Mas Semarang. Dari Penelitian tersebut didapatkan hasil data statistik p value = 0.017, yang berarti air laut pasang dan air laut surut berpengaruh terhadap kadar NO2- air sumur di Kelurahan Tanjung Mas Semarang. 
EFEKTIVITAS EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) DAN CUKA APEL TERHADAP MORTALITAS Pediculus humanus capitis Dina Aristya Purdiani; Dita Pratiwi Kusuma Wardani; Retno Sulistyowati
Jurnal Labora Medika Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.185 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.5.1.2021.1-7

Abstract

Kutu rambut (Pediculus humanus capitis) merupakan parasityang hidup di rambut dan kulit kepala manusia dengan caramenghisap darah dari kulit kepala manusia. Penelitan inibertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawangputih (Allium sativum L.) dan cuka apel terhadap mortalitasPh. capitis. Penelitian ini dilakukan secara trueeksperimental dengan rancangan posttest only control groupdesign yang terdiri dari 4 kelompok. Satu kelompok sebagaikontrol sedangkan 3 kelompok lainnya mendapat perlakuanpemberian ekstrak bawang putih konsentrasi 5%, cuka apelkonsentrasi 5%, kombinasi ekstrak bawang putihkonsentrasi 5% dan cuka konsentrasi 5%. Penelitiandianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan denganuji lanjut Posthoc Mann Whitney U. Pemberian ekstrakbawang putih konsentrasi 5% berpotensi menyebabkanmortalitas Ph. capitis pada pengamatan menit ke-25.Pemberian cuka apel konsentrasi 5% berpotensimenyebabkan mortalitas Ph. capitis pada pengamatan menitke-15. Pemberian kombinasi ekstrak bawang putihkonsentrasi 5% dan cuka apel konsentrasi 5% mampumenyebabkan mortalitas Ph. capitis pada pengamatan menitke-10 bila dibandingkan dengan kelompok kontrol,kelompok ekstrak bawang putih konsentrasi 5%, dan cukaapel konsentrasi 5%. Terdapat perbandingan pemberianekstrak bawang putih konsentrasi 5% dan cuka apelkonsentrasi 5% berpotensi menyebabkan mortalitas Ph.capitis. Kombinasi ekstrak bawang putih konsentrasi 5%dan cuka apel konsentrasi 5% lebih efektif dalammembunuh Ph. capitis.
HUBUNGAN ANTARA PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PEDIKULOSIS DI PONDOK PESANTREN AL YAQIN REMBANG Ayu Rahmawati Sulistyaningtyas; Tulus Ariyadi; Fathimatuz Zahro
Jurnal Labora Medika Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.35 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.4.2.2020.25-31

Abstract

Pedikulosis merupakan infeksi kulit yang sering diderita oleh anak-anak dan terjadi di kulit atau rambut kepala. Kejadian penyakit ini sering terjadi tetapi masih belum adanya pencegahan terutama di Negara yang berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah personal hygiene. Personal hygiene merupakan salah satu kebersihan dan kesehatan dari seseorang yang memiliki tujuan untuk mencegah timbulnya wabah penyakit, baik secara fisik maupun psikologis. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan analisis cross-sectional. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian Pedikulosis di Pondok Pesantren Al Yaqin Rembang. Sampel penelitian sebanyak 50 responden. Pengujian dilakukan menggunakan analisis uji univariat dan bivariat. Hasil univariat diperoleh bahwa banyak personal hyigiene yang buruk sebanyak 36 orang (72%) sedangkan kejadian Pedikulosis yang positif diketahui sebanyak 33 orang (66%). Hasil uji bivariat menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 maka kesimpulan bahwa adanya hubungan personal hygiene dengan kejadian Pedikulosis di Pondok Pesantren Al Yaqin Rembang.

Page 7 of 10 | Total Record : 95